< Return to Video

【第73集】白话佛法开示 | 初正则终正(卢军宏 卢台长 心灵法门)

  • 0:01 - 0:06
    BHFF adalah Dharma yang mendalam
    dan diuraikan oleh Master Lu
  • 0:06 - 0:09
    dengan menggunakan bahasa sehari-hari.
  • 0:09 - 0:12
    Menggunakan filosofi kehidupan
    dan menggunakan contoh sederhana
  • 0:12 - 0:17
    di kehidupan sehari-hari
    untuk menjelaskannya.
  • 0:17 - 0:19
    Di dalam Bai Hua Fo Fa,
  • 0:19 - 0:23
    kita bisa memahami teori Dharma
    yang mendalam dan
  • 0:23 - 0:30
    memunculkan kembali sifat Kebuddhaan
    kita semua untuk mengubah nasib kita.
  • 0:30 - 0:35
    Silakan mendengar
    Bai Hua Fo Fa Master Lu.
  • 0:35 - 0:37
    73. Awal yang benar akan berakhir benar
  • 0:42 - 0:45
    Banyak kitab suci menyebutkan bahwa
  • 0:45 - 0:48
    ketika Bodhisattva pertama kali
    membangkitkan tekadnya,
  • 0:48 - 0:51
    saat itu juga ia mencapai
    pencerahan sempurna.
  • 0:51 - 0:58
    Artinya, ketika Anda memunculkan tekad
    dan bersiap untuk belajar Buddha Dharma,
  • 0:58 - 1:02
    energi yang muncul sangatlah besar.
  • 1:02 - 1:07
    Dalam bahasa modern,
    dapat dikatakan bahwa pada saat awal,
  • 1:07 - 1:12
    tekad Anda tak terbendung.
  • 1:12 - 1:24
    Namun ketika Anda melakukan kesalahan,
    Anda mungkin berpikir, "Tidak semudah itu,
  • 1:24 - 1:30
    mungkin pada awalnya pemikiran
    saya memiliki kekurangan,
  • 1:30 - 1:38
    saya terlalu berlebihan dalam bertekad,
    bisakah saya kembali lagi sekarang?"
  • 1:38 - 1:41
    Inilah kemalasan yang dialami
    banyak orang,
  • 1:41 - 1:47
    inilah mengapa banyak orang
    tidak memiliki tekad untuk maju,
  • 1:47 - 1:52
    inilah mengapa beberapa orang
    semakin mundur dalam berlatih.
  • 1:52 - 1:55
    Karena Anda tidak menangani dengan baik
  • 1:55 - 2:01
    semua kegelisahan, kegagalan,
    dan kesalahan di dunia ini,
  • 2:01 - 2:04
    Anda tidak menggunakan tekad awal
  • 2:04 - 2:09
    untuk mengalahkan kegelisahan
    dan kesulitan ini.
  • 2:09 - 2:15
    Banyak orang di dunia ini mengerjakan
    sesuatu setengah-setengah,
  • 2:15 - 2:17
    berbicara tidak sesuai dengan tindakan,
  • 2:17 - 2:25
    dan perlahan-lahan
    kehilangan sifat asli mereka.
  • 2:25 - 2:29
    Mempelajari Buddha Dharma
    bukanlah hal yang sepele,
  • 2:29 - 2:34
    praktisi Buddha
    secara khusus mendalaminya,
  • 2:34 - 2:37
    praktisi Buddha harus tekun
    dan pantang menyerah,
  • 2:37 - 2:41
    karena Buddha dapat memahami
    segala kebijaksanaan
  • 2:41 - 2:45
    dan menyelami sumber segala dharma,
  • 2:45 - 2:53
    Bodhisattva dapat memahami
    segala kebijaksanaan.
  • 2:53 - 2:58
    Jika Anda tidak dapat memahami,
    masih menderita, masih gelisah,
  • 2:58 - 3:00
    masih dalam kebimbangan,
  • 3:00 - 3:04
    berarti Anda telah meninggalkan
    segala kebijaksanaan.
  • 3:04 - 3:08
    Tidak ada tempat
    tanpa kebijaksanaan bagi Bodhisattva,
  • 3:08 - 3:10
    semua kegelisahan di dunia
  • 3:10 - 3:13
    bagi Bodhisattva dapat
    diselesaikan dengan kebijaksanaan.
  • 3:13 - 3:17
    Jika Anda hari ini tidak dapat
    menyelesaikan kegelisahan ini,
  • 3:17 - 3:19
    kegelisahan akan bertambah,
  • 3:19 - 3:23
    dan Anda tidak dapat
    "memahami segala kebijaksanaan
  • 3:23 - 3:24
    dan menyelami sumber segala dharma".
  • 3:24 - 3:27
    Apa yang dimaksud dengan
    "menyelami sumber segala dharma"?
  • 3:27 - 3:36
    Memahami secara menyeluruh dari
    mana sumber segala dharma berasal.
  • 3:36 - 3:45
    Belajar Buddha memerlukan kebijaksanaan
    untuk memahami sumber segala dharma,
  • 3:45 - 3:49
    pembelajaran kita tentang Dharma
    dan Buddha memiliki sumber.
  • 3:49 - 3:52
    Bagaimana Anda semua bisa
    belajar Buddha?
  • 3:52 - 3:54
    Setiap orang memiliki sumbernya.
  • 3:54 - 3:58
    Ada yang memberitahu saya bahwa
  • 3:58 - 4:03
    mereka belajar Buddha karena
    ayah atau ibu mereka sakit,
  • 4:03 - 4:08
    atau karena mereka pernah terluka
    dalam hubungan asmara, dan sebagainya,
  • 4:08 - 4:10
    saat itulah mereka bertekad,
  • 4:10 - 4:12
    "Saya harus mengubah diri saya
    menjadi lebih baik,
  • 4:12 - 4:18
    saya tidak boleh lagi terpuruk,
    tidak boleh lagi malas,
  • 4:18 - 4:23
    tidak boleh menyia-nyiakan hidup,
    saya harus mencari jalan pembebasan".
  • 4:23 - 4:27
    Ingatlah "sumber segala dharma" ini,
  • 4:27 - 4:31
    ingatlah mengapa Anda belajar Buddha,
  • 4:31 - 4:34
    maka Anda akan memiliki awal
    dan akhir yang baik.
  • 4:34 - 4:37
    Praktisi Buddha tidak boleh
    memiliki awal tanpa akhir.
  • 4:37 - 4:41
    Seseorang yang belajar hingga akhir
    tetapi tidak dapat kembali ke sumber,
  • 4:41 - 4:44
    tidak akan lancar,
  • 4:44 - 4:47
    pada akhirnya harus memahami apa
    yang Bodhisattva ajarkan kepada kita,
  • 4:47 - 4:50
    harus belajar apa yang dimaksud
    dengan kelancaran.
  • 4:50 - 4:55
    Saat paling sulit dalam belajar Buddha
    sebenarnya adalah pada awalnya,
  • 4:55 - 5:01
    kondisi awal pasti yang tertinggi,
  • 5:01 - 5:05
    kemudian perlahan-lahan
    menurun drastis.
  • 5:05 - 5:09
    Karena ketika Anda
    mulai membuat tekad besar,
  • 5:09 - 5:12
    sifat buruk Anda akan terungkap,
  • 5:12 - 5:18
    kegelisahan dan kebencian Anda
    akan muncul secara alami,
  • 5:18 - 5:22
    kemudian Anda akan menghadapi
    kesulitan dan menyerah.
  • 5:22 - 5:26
    Sama seperti pernikahan:
  • 5:26 - 5:27
    orang yang belum menikah
  • 5:27 - 5:32
    sangat menginginkan
    rumah tangga dan ingin menikah;
  • 5:32 - 5:38
    tetapi setelah menikah karma muncul,
    kegelisahan terus-menerus,
  • 5:38 - 5:42
    keegoisan menyebabkan
    pernikahan hancur.
  • 5:42 - 5:46
    Dalam ajaran Buddha ada ungkapan
  • 5:46 - 5:50
    "awal yang benar
    akan berakhir dengan pencapaian",
  • 5:50 - 5:56
    kita harus memahami bahwa tekad
    awal dalam belajar Buddha sangat penting,
  • 5:56 - 6:00
    jika tekad awal benar
    (yaitu niat Anda tulus),
  • 6:00 - 6:07
    maka akhirnya Anda akan
    mencapai jalan Buddha,
  • 6:07 - 6:09
    ini bergantung pada ketekunan.
  • 6:09 - 6:13
    Arti dari ungkapan "awal yang benar
    akan berakhir dengan pencapaian" adalah:
  • 6:13 - 6:18
    karena tekad awal Anda benar,
    Anda pasti akan berhasil pada akhirnya.
  • 6:18 - 6:20
    Lalu apa yang diperlukan untuk berhasil?
  • 6:20 - 6:25
    Bergantung pada ketekunan Anda,
  • 6:25 - 6:26
    dengan ketekunan,
  • 6:26 - 6:33
    Anda dapat mempertahankan
    tekad awal hingga akhir,
  • 6:33 - 6:39
    tidak akan mundur dan menjadi malas.
  • 6:39 - 6:41
    Dalam belajar Buddha
    dan mengolah batin,
  • 6:41 - 6:46
    kita harus memiliki moral
    dan perilaku yang baik,
  • 6:46 - 6:49
    inilah yang dianjurkan dalam
    Buddha Dharma:
  • 6:49 - 6:52
    "Jangan berbuat jahat,
    lakukan semua kebaikan".
  • 6:52 - 6:55
    Orang yang bermoral baik
    tidak berbuat jahat,
  • 6:55 - 6:59
    orang yang beretika baik
    melakukan semua kebaikan.
  • 6:59 - 7:04
    Maka orang yang baik dalam belajar
    Buddha pasti memiliki dasar yang baik;
  • 7:04 - 7:08
    orang yang tidak baik dalam belajar Buddha
    pasti memiliki dasar yang tidak baik,
  • 7:08 - 7:12
    fondasi kebaikannya kurang.
  • 7:12 - 7:15
    Dalam kehidupan sehari-hari,
  • 7:15 - 7:21
    jika seseorang selalu baik hati,
    suatu hari dia akan tersadar,
  • 7:21 - 7:24
    akan belajar Buddha,
    akan masuk ke jalan Dharma;
  • 7:24 - 7:30
    bagaimana mungkin seseorang yang
    sangat licik dan tajam
  • 7:30 - 7:33
    bisa belajar Buddha dengan baik?
  • 7:33 - 7:39
    Dia bahkan tidak memiliki welas asih
    dan kebaikan yang paling mendasar.
  • 7:39 - 7:42
    Buddha Dharma memiliki banyak metode,
  • 7:42 - 7:49
    ada aliran Tiantai, Zen, Tanah Suci...
    ada Tantrayana, ada ajaran terbuka,
  • 7:49 - 7:56
    tidak setiap aliran atau sekte
    harus dipelajari dan dikuasai.
  • 7:56 - 8:00
    Sebenarnya banyak orang hanya mengetahui
    sedikit-sedikit dari berbagai hal,
  • 8:00 - 8:03
    sehingga pada akhirnya tidak
    mendapatkan keahlian apa pun,
  • 8:03 - 8:07
    seumur hidup tidak bisa menjadi ahli,
  • 8:07 - 8:10
    dan hanya menghabiskan
    waktu dengan percuma.
  • 8:10 - 8:15
    Karena terlalu tertarik dengan semua hal
    dan ingin mempelajari semuanya sekaligus,
  • 8:15 - 8:21
    pada akhirnya orang lain berhasil,
    Anda masih belajar.
  • 8:21 - 8:26
    Setiap orang memiliki jodoh sendiri
    dalam belajar Buddha,
  • 8:26 - 8:30
    setiap orang memiliki alasan sendiri
    untuk mencapai pencerahan,
  • 8:30 - 8:37
    jika Anda menerima semua lingkungan
    dan kondisi orang lain
  • 8:37 - 8:40
    dengan pikiran Anda sendiri,
  • 8:40 - 8:43
    seiring berjalannya waktu,
  • 8:43 - 8:47
    Anda masih belajar, sementara
    orang lain sudah mencapai pencerahan.
  • 8:47 - 8:51
    Untuk benar-benar memahami
    Buddha Dharma,
  • 8:51 - 9:01
    "harus menghentikan
    khayalan masa lalu",
  • 9:01 - 9:11
    artinya kita harus memutuskan
    khayalan masa lalu.
  • 9:11 - 9:17
    Ini memberitahu kita bahwa
    khayalan masa lalu, kebingungan masa lalu,
  • 9:17 - 9:22
    berbagai pemahaman tentang
    Buddha Dharma di masa lalu,
  • 9:22 - 9:24
    membuat kita banyak hal
    yang tidak bisa dipahami,
  • 9:24 - 9:28
    belajar banyak hal, pada akhirnya
    dalam kebingungan dan kekacauan,
  • 9:28 - 9:31
    bahkan mungkin belum mengolah
    dengan baik sifat dasar
  • 9:31 - 9:35
    dan etika dasar sebagai manusia.
  • 9:35 - 9:38
    Banyak orang berlatih setiap hari,
  • 9:38 - 9:39
    setelah berlatih,
  • 9:39 - 9:47
    perlahan-lahan kehilangan kepedulian
    dan welas asih terhadap orang lain.
  • 9:47 - 9:53
    Buddha Dharma mengajarkan
    "rajin berlatih kesucian paramita",
  • 9:53 - 9:58
    artinya, orang yang mengolah batin
    harus berlatih dengan tekun,
  • 9:58 - 10:03
    barulah batinnya akan suci,
    inilah munculnya kebijaksanaan.
  • 10:03 - 10:09
    Orang yang bijaksana
    tidak akan kehilangan bodhicitta -
  • 10:09 - 10:15
    "tidak pernah melupakan bodhicitta",
  • 10:15 - 10:21
    orang yang memiliki bodhicitta adalah
    orang yang ingin membantu orang lain.
  • 10:21 - 10:22
    Setelah berlatih,
  • 10:22 - 10:26
    orang yang memunculkan banyak keinginan
    untuk membantu orang lain
  • 10:26 - 10:30
    berada dalam pencerahan.
  • 10:30 - 10:34
    "Melenyapkan semua rintangan
    dan noda tanpa sisa",
  • 10:34 - 10:43
    kita harus melenyapkan karma
    dan kotoran dalam batin kita.
  • 10:43 - 10:45
    Mengolah batin,
  • 10:45 - 10:48
    baik secara internal maupun
    eksternal ada caranya,
  • 10:48 - 10:52
    jika hanya berlatih secara eksternal
    tanpa internal,
  • 10:52 - 10:56
    karma dan kotoran dalam batin
    tidak dapat dihilangkan,
  • 10:56 - 11:01
    maka tidak bisa mendapatkan
    hasil yang baik.
  • 11:01 - 11:08
    "Semua praktik yang
    luar biasa akan berhasil",
  • 11:08 - 11:11
    semua dharma yang luar biasa -
  • 11:11 - 11:18
    dharma untuk menyelamatkan orang lain,
    akan menghasilkan karma baik.
  • 11:18 - 11:24
    "Rajin berlatih kesucian paramita,
    tidak pernah melupakan bodhicitta,
  • 11:24 - 11:27
    melenyapkan semua rintangan
    dan noda tanpa sisa,
  • 11:27 - 11:31
    semua praktik yang luar biasa
    akan berhasil",
  • 11:31 - 11:34
    ini mengajarkan kita untuk rajin berlatih,
  • 11:34 - 11:38
    secara khusus tekun
    mengolah batin yang suci,
  • 11:38 - 11:44
    barulah bisa mencapai
    kebijaksanaan sempurna prajna.
  • 11:44 - 11:47
    Bagaimana orang bisa
    memiliki kebijaksanaan?
  • 11:47 - 11:48
    Didapat dari latihan yang tekun.
  • 11:48 - 11:50
    Ketika perhatian tersebar
    ke berbagai arah,
  • 11:50 - 11:52
    pikiran menjadi terpecah
    dan kacau,
  • 11:52 - 11:54
    meskipun merasa tahu sedikit
    tentang banyak hal,
  • 11:54 - 11:57
    akhirnya tidak memahami
    apa pun dengan mendalam.
  • 11:57 - 12:02
    Gunakan ketekunan,
    jangan lupakan tekad awal,
  • 12:02 - 12:07
    dalam tekad awal ada bodhicitta
    di dalamnya.
  • 12:07 - 12:10
    Ketika Anda mulai memohon
    kepada Bodhisattva,
  • 12:10 - 12:12
    "Saya ingin menemukan Buddha Dharma,
  • 12:12 - 12:15
    saya ingin menyelamatkan ayah saya"
    "Saya ingin menyelamatkan ibu saya"
  • 12:15 - 12:17
    atau "menyelamatkan adik saya"
  • 12:17 - 12:22
    semuanya adalah sumber bodhicitta.
  • 12:22 - 12:25
    Jangan lupakan tekad awal,
  • 12:25 - 12:31
    artinya kita tidak boleh
    melupakan bodhicitta kita.
  • 12:31 - 12:39
    Kita melenyapkan karma kita,
    tidak boleh ada sisa sedikit pun,
  • 12:39 - 12:51
    jangan menyimpan tempat di hati untuk
    menyembunyikan kotoran dan karma buruk.
  • 12:51 - 12:53
    Banyak orang berkata
    "saya bicara sangat langsung",
  • 12:53 - 12:55
    sangat senang,
  • 12:55 - 12:58
    mendengar dia berbicara seperti
    semangkuk air, bisa melihat dasarnya;
  • 12:58 - 13:01
    sedangkan beberapa orang suka
    menyembunyikan karma
  • 13:01 - 13:06
    dan kegelisahan mereka jauh
    di dalam hati,
  • 13:06 - 13:10
    untuk menyakiti diri sendiri,
    membuat diri sendiri tidak nyaman,
  • 13:10 - 13:15
    membuat diri sendiri
    tidak bisa melupakan,
  • 13:15 - 13:18
    menjauh dari bodhicitta.
  • 13:18 - 13:23
    Maka "semua praktik yang luar
    biasa akan berhasil" adalah bodhicitta,
  • 13:23 - 13:28
    bodhicitta adalah hati yang
    menyelamatkan semua makhluk.
  • 13:28 - 13:30
    Setelah berlatih mengolah batin,
  • 13:30 - 13:33
    jika tidak membangkitkan
    bodhicitta secara luas,
  • 13:33 - 13:37
    tidak memiliki keinginan untuk
    menyelamatkan semua makhluk,
  • 13:37 - 13:40
    Anda telah kehilangan bodhicitta,
  • 13:40 - 13:47
    Anda hanya seorang praktisi
    yang mengolah diri sendiri.
  • 13:47 - 13:50
    Itu karena hanya dengan pikiran untuk menyelamatkan semua makhluk
  • 13:50 - 13:57
    Maka Anda bisa memverifikasi akar dari sumber muncul dan lenyapnya alam semesta ini
  • 13:57 - 14:04
    Dengan demikian, Anda baru bisa mengetahui jodoh di ruang alam semesta ini
  • 14:04 - 14:10
    Setelah Anda membina diri, Anda akan menyadari bahwa semua makhluk adalah orang terdekat saya
  • 14:10 - 14:16
    Bahkan ikan yang saya lepaskan hari ini, bisa saja makhluk yang pernah menjadi orang terdekat saya
  • 14:16 - 14:26
    Hari ini Anda menyelamatkan makhluk hidup yang akan dibunuh, itu semua adalah sumber asli Anda
  • 14:26 - 14:32
    Mereka semua memiliki hubungan kerabat dengan Anda, hanya saja Anda tidak tahu
  • 14:32 - 14:36
    Jadi, Anda harus melindungi rasa simpati Anda
  • 14:36 - 14:38
    Apakah kalian memiliki rasa simpati?
  • 14:38 - 14:40
    Apakah kalian sedih ketika melihat orang lain menderita?
  • 14:40 - 14:44
    Apakah kalian akan meneteskan air mata ketika melihat orang lain menangis?
  • 14:44 - 14:47
    Zaman sekarang, ketika melihat orang lain menangis, dia malah tertawa
  • 14:47 - 14:51
    Ketika melihat orang lain menderita, dia malah berkata: "Rasakan!"
  • 14:51 - 14:57
    Ketika melihat rumah orang lain terbakar, dia malah berkata: "Lebih baik terbakar semuanya"
  • 14:57 - 14:59
    Dia sangat senang
  • 14:59 - 15:03
    Orang zaman sekarang telah menjauhi rasa simpati
  • 15:03 - 15:08
    Mengapa Guan Shi Yin Pu Sa begitu maha welas asih?
  • 15:08 - 15:11
    Dia ikut sakit ketika manusia tersakiti dan juga menyebarkan welas asihnya kepada makhluk yang tak berjodoh
  • 15:11 - 15:17
    Meski kita tidak berjodoh dengan Guan Shi Yin Pu Sa, tapi kita masih memiliki jodoh yang tertanam pada masa lalu
  • 15:17 - 15:29
    Guan Shi Yin Pu Sa memunculkan seribu tangan dan seribu mata untuk menyelamatkan penderitaan semua makhluk
  • 15:29 - 15:35
    Sebenarnya, setiap mata dan tangan adalah wujud welas asih dari Guan Shi Yin Pu Sa
  • 15:35 - 15:43
    Hati welas asih-Nya yang menyelamatkan semua makhluk
  • 15:48 - 15:56
    Praktisi Buddhis harus selalu memunculkan rasa bersalah dan hati yang bertobat
  • 15:56 - 16:03
    Itu karena hati yang bertobat dan rasa bersalah bisa membuat Anda melahirkan Prajna dan kebijaksanaan
  • 16:03 - 16:09
    Kalian jangan menganggap remeh seseorang yang sering meneteskan air mata
  • 16:09 - 16:12
    Sebenarnya, dia adalah orang yang sangat berwelas asih
  • 16:12 - 16:18
    Dia masih bisa menangis, itu berarti dia masih memiliki hati yang berwelas asih
  • 16:18 - 16:21
    Coba kalian lihat, pembunuh yang akan dieksekusi mati
  • 16:21 - 16:25
    Dia tidak akan meneteskan air mata
  • 16:25 - 16:29
    Coba kalian lihat, banyak pembunuh yang akan dieksekusi mati
  • 16:29 - 16:35
    Bahkan pada akhir hidupnya, ketika dia bertemu dengan ibunya, dia pun tidak meneteskan air mata
  • 16:35 - 16:38
    Itu artinya dia tidak memiliki rasa simpati
  • 16:38 - 16:44
    Kita harus mengetahui bahwa welas asih adalah tingkat kesdaran kita sebagai Bodhisattva
  • 16:44 - 16:47
    Itu adalah niat awal kita
  • 16:47 - 16:53
    Jadi, kita harus melindungi diri kita sendiri agar selalu bisa melahirkan niat awal yang penuh dengan Prajna
  • 16:53 - 16:56
    Itu adalah tanggung jawab kita
  • 16:56 - 17:03
    Jadi, tujuan kita setiap hari membaca Xin Jing adalah agar hati Anda menjadi lebih bisa mengasihi sesama
  • 17:03 - 17:07
    Seseorang yang selalu merasa belum mengerjakan sesuatu dengan maksimal
  • 17:07 - 17:10
    Seseorang yang selalu merasa bersalah kepada orang lain
  • 17:10 - 17:14
    Seseorang yang selalu merasa: "Saya telah melukai banyak orang"
  • 17:14 - 17:19
    Jika seseorang memiliki pemikiran ini, maka Anda tidak akan malas
  • 17:19 - 17:23
    Seseorang yang dirinya sangat sombong
  • 17:23 - 17:26
    Seseorang yang merasa dirinya lebih hebat daripada orang lain
  • 17:26 - 17:30
    Dia tidak akan memiliki hati yang mengasihi orang lain
  • 17:30 - 17:36
    Jadi, kita harus sering-sering bersyukur dan bertobat
  • 17:36 - 17:40
    Itu adalah harta
  • 17:40 - 17:45
    Itu karena ketika Anda selalu bertobat, maka orang lain akan berwelas asih dan bersimpati pada Anda
  • 17:45 - 17:54
    Orang yang selalu berbuat jahat dan menyiksa orang lain, dia pasti seseorang yang sombong
  • 17:54 - 17:55
    Dalam Dharma dikatakan:
  • 17:55 - 18:02
    Jika senantiasa mempertahankan hati yang bertobat dan hati yang bersalah
  • 18:02 - 18:05
    Maka Anda akan bisa membina diri dengan giat,
  • 18:05 - 18:13
    mendapatkan kegigihan dan tidak akan melupakan Bodhicitta (Bibit Kebuddhaan) Anda
  • 18:13 - 18:20
    Itu artinya dalam proses pembinaan diri Anda tidak akan melupakan sumber Anda
  • 18:20 - 18:28
    Kemurnian hati seseorang menuju akumulasi dari Bodhicitta (Bibit Kebuddhaan)
  • 18:28 - 18:32
    Shifu berharap kalian menjadi semakin bersih
  • 18:32 - 18:35
    Jangan menyisakan pikiran kacau apa pun di dalam hati kalian sendiri
  • 18:35 - 18:40
    Dengan begitu, Anda baru bisa terbebas dari 5 nafsu keinginan dan 6 indera yang kotor
  • 18:40 - 18:46
    Kemurnian akan memunculkan niat awal Anda
  • 18:46 - 18:51
    Niat awal adalah hati Anda Yang Tersempurnakan
  • 18:51 - 18:54
    Inilah yang ingin Shifu sampaikan pada kalian hari ini
  • 18:54 - 19:01
    Jika seseorang memiliki hati Yang Tersempurnakan dan niat awal
  • 19:01 - 19:07
    Maka Anda baru akan mengerti bagaimana menyelamatkan diri Anda sendiri dan orang lain
  • 19:07 - 19:12
    Dan bagaimana cara agar Anda bisa terbebas dari tingkat pembinaan manusia biasa ini
  • 19:12 - 19:19
    Sehingga Anda bisa memasuki tingkat pembinaan Bodhisattva Yang Tersempurnakan
  • 19:24 - 19:26
    Terima kasih telah menyaksikan pencerahan Bai Hua Fo Fa Master Lu Junhong
    Bergembira dalam dharma bersama dan menyelamatkan makhluk yang berjodoh
    Silakan menyaksikan episode selanjutnya
Title:
【第73集】白话佛法开示 | 初正则终正(卢军宏 卢台长 心灵法门)
Description:

more » « less
Video Language:
Chinese, Simplified
Duration:
19:26

Indonesian subtitles

Revisions Compare revisions