-
BHFF adalah Dharma yang mendalam
dan diuraikan oleh Master Lu
-
dengan menggunakan bahasa sehari-hari.
-
Menggunakan filosofi kehidupan
dan menggunakan contoh sederhana
-
di kehidupan sehari-hari
untuk menjelaskannya.
-
Di dalam Bai Hua Fo Fa,
-
kita bisa memahami teori Dharma
yang mendalam dan
-
memunculkan kembali sifat Kebuddhaan
kita semua untuk mengubah nasib kita.
-
Silakan mendengar
Bai Hua Fo Fa Master Lu.
-
73. Awal yang benar akan berakhir benar
-
Banyak kitab suci menyebutkan bahwa
-
ketika Bodhisattva pertama kali
membangkitkan tekadnya,
-
saat itu juga ia mencapai
pencerahan sempurna.
-
Artinya, ketika Anda memunculkan tekad
dan bersiap untuk belajar Buddha Dharma,
-
energi yang muncul sangatlah besar.
-
Dalam bahasa modern,
dapat dikatakan bahwa pada saat awal,
-
tekad Anda tak terbendung.
-
Namun ketika Anda melakukan kesalahan,
Anda mungkin berpikir, "Tidak semudah itu,
-
mungkin pada awalnya pemikiran
saya memiliki kekurangan,
-
saya terlalu berlebihan dalam bertekad,
bisakah saya kembali lagi sekarang?"
-
Inilah kemalasan yang dialami
banyak orang,
-
inilah mengapa banyak orang
tidak memiliki tekad untuk maju,
-
inilah mengapa beberapa orang
semakin mundur dalam berlatih.
-
Karena Anda tidak menangani dengan baik
-
semua kegelisahan, kegagalan,
dan kesalahan di dunia ini,
-
Anda tidak menggunakan tekad awal
-
untuk mengalahkan kegelisahan
dan kesulitan ini.
-
Banyak orang di dunia ini mengerjakan
sesuatu setengah-setengah,
-
berbicara tidak sesuai dengan tindakan,
-
dan perlahan-lahan
kehilangan sifat asli mereka.
-
Mempelajari Buddha Dharma
bukanlah hal yang sepele,
-
praktisi Buddha
secara khusus mendalaminya,
-
praktisi Buddha harus tekun
dan pantang menyerah,
-
karena Buddha dapat memahami
segala kebijaksanaan
-
dan menyelami sumber segala dharma,
-
Bodhisattva dapat memahami
segala kebijaksanaan.
-
Jika Anda tidak dapat memahami,
masih menderita, masih gelisah,
-
masih dalam kebimbangan,
-
berarti Anda telah meninggalkan
segala kebijaksanaan.
-
Tidak ada tempat
tanpa kebijaksanaan bagi Bodhisattva,
-
semua kegelisahan di dunia
-
bagi Bodhisattva dapat
diselesaikan dengan kebijaksanaan.
-
Jika Anda hari ini tidak dapat
menyelesaikan kegelisahan ini,
-
kegelisahan akan bertambah,
-
dan Anda tidak dapat
"memahami segala kebijaksanaan
-
dan menyelami sumber segala dharma".
-
Apa yang dimaksud dengan
"menyelami sumber segala dharma"?
-
Memahami secara menyeluruh dari
mana sumber segala dharma berasal.
-
Belajar Buddha memerlukan kebijaksanaan
untuk memahami sumber segala dharma,
-
pembelajaran kita tentang Dharma
dan Buddha memiliki sumber.
-
Bagaimana Anda semua bisa
belajar Buddha?
-
Setiap orang memiliki sumbernya.
-
Ada yang memberitahu saya bahwa
-
mereka belajar Buddha karena
ayah atau ibu mereka sakit,
-
atau karena mereka pernah terluka
dalam hubungan asmara, dan sebagainya,
-
saat itulah mereka bertekad,
-
"Saya harus mengubah diri saya
menjadi lebih baik,
-
saya tidak boleh lagi terpuruk,
tidak boleh lagi malas,
-
tidak boleh menyia-nyiakan hidup,
saya harus mencari jalan pembebasan".
-
Ingatlah "sumber segala dharma" ini,
-
ingatlah mengapa Anda belajar Buddha,
-
maka Anda akan memiliki awal
dan akhir yang baik.
-
Praktisi Buddha tidak boleh
memiliki awal tanpa akhir.
-
Seseorang yang belajar hingga akhir
tetapi tidak dapat kembali ke sumber,
-
tidak akan lancar,
-
pada akhirnya harus memahami apa
yang Bodhisattva ajarkan kepada kita,
-
harus belajar apa yang dimaksud
dengan kelancaran.
-
Saat paling sulit dalam belajar Buddha
sebenarnya adalah pada awalnya,
-
kondisi awal pasti yang tertinggi,
-
kemudian perlahan-lahan
menurun drastis.
-
Karena ketika Anda
mulai membuat tekad besar,
-
sifat buruk Anda akan terungkap,
-
kegelisahan dan kebencian Anda
akan muncul secara alami,
-
kemudian Anda akan menghadapi
kesulitan dan menyerah.
-
Sama seperti pernikahan:
-
orang yang belum menikah
-
sangat menginginkan
rumah tangga dan ingin menikah;
-
tetapi setelah menikah karma muncul,
kegelisahan terus-menerus,
-
keegoisan menyebabkan
pernikahan hancur.
-
Dalam ajaran Buddha ada ungkapan
-
"awal yang benar
akan berakhir dengan pencapaian",
-
kita harus memahami bahwa tekad
awal dalam belajar Buddha sangat penting,
-
jika tekad awal benar
(yaitu niat Anda tulus),
-
maka akhirnya Anda akan
mencapai jalan Buddha,
-
ini bergantung pada ketekunan.
-
Arti dari ungkapan "awal yang benar
akan berakhir dengan pencapaian" adalah:
-
karena tekad awal Anda benar,
Anda pasti akan berhasil pada akhirnya.
-
Lalu apa yang diperlukan untuk berhasil?
-
Bergantung pada ketekunan Anda,
-
dengan ketekunan,
-
Anda dapat mempertahankan
tekad awal hingga akhir,
-
tidak akan mundur dan menjadi malas.
-
Dalam belajar Buddha
dan mengolah batin,
-
kita harus memiliki moral
dan perilaku yang baik,
-
inilah yang dianjurkan dalam
Buddha Dharma:
-
"Jangan berbuat jahat,
lakukan semua kebaikan".
-
Orang yang bermoral baik
tidak berbuat jahat,
-
orang yang beretika baik
melakukan semua kebaikan.
-
Maka orang yang baik dalam belajar
Buddha pasti memiliki dasar yang baik;
-
orang yang tidak baik dalam belajar Buddha
pasti memiliki dasar yang tidak baik,
-
fondasi kebaikannya kurang.
-
Dalam kehidupan sehari-hari,
-
jika seseorang selalu baik hati,
suatu hari dia akan tersadar,
-
akan belajar Buddha,
akan masuk ke jalan Dharma;
-
bagaimana mungkin seseorang yang
sangat licik dan tajam
-
bisa belajar Buddha dengan baik?
-
Dia bahkan tidak memiliki welas asih
dan kebaikan yang paling mendasar.
-
Buddha Dharma memiliki banyak metode,
-
ada aliran Tiantai, Zen, Tanah Suci...
ada Tantrayana, ada ajaran terbuka,
-
tidak setiap aliran atau sekte
harus dipelajari dan dikuasai.
-
Sebenarnya banyak orang hanya mengetahui
sedikit-sedikit dari berbagai hal,
-
sehingga pada akhirnya tidak
mendapatkan keahlian apa pun,
-
seumur hidup tidak bisa menjadi ahli,
-
dan hanya menghabiskan
waktu dengan percuma.
-
Karena terlalu tertarik dengan semua hal
dan ingin mempelajari semuanya sekaligus,
-
pada akhirnya orang lain berhasil,
Anda masih belajar.
-
Setiap orang memiliki jodoh sendiri
dalam belajar Buddha,
-
setiap orang memiliki alasan sendiri
untuk mencapai pencerahan,
-
jika Anda menerima semua lingkungan
dan kondisi orang lain
-
dengan pikiran Anda sendiri,
-
seiring berjalannya waktu,
-
Anda masih belajar, sementara
orang lain sudah mencapai pencerahan.
-
Untuk benar-benar memahami
Buddha Dharma,
-
"harus menghentikan
khayalan masa lalu",
-
artinya kita harus memutuskan
khayalan masa lalu.
-
Ini memberitahu kita bahwa
khayalan masa lalu, kebingungan masa lalu,
-
berbagai pemahaman tentang
Buddha Dharma di masa lalu,
-
membuat kita banyak hal
yang tidak bisa dipahami,
-
belajar banyak hal, pada akhirnya
dalam kebingungan dan kekacauan,
-
bahkan mungkin belum mengolah
dengan baik sifat dasar
-
dan etika dasar sebagai manusia.
-
Banyak orang berlatih setiap hari,
-
setelah berlatih,
-
perlahan-lahan kehilangan kepedulian
dan welas asih terhadap orang lain.
-
Buddha Dharma mengajarkan
"rajin berlatih kesucian paramita",
-
artinya, orang yang mengolah batin
harus berlatih dengan tekun,
-
barulah batinnya akan suci,
inilah munculnya kebijaksanaan.
-
Orang yang bijaksana
tidak akan kehilangan bodhicitta -
-
"tidak pernah melupakan bodhicitta",
-
orang yang memiliki bodhicitta adalah
orang yang ingin membantu orang lain.
-
Setelah berlatih,
-
orang yang memunculkan banyak keinginan
untuk membantu orang lain
-
berada dalam pencerahan.
-
"Melenyapkan semua rintangan
dan noda tanpa sisa",
-
kita harus melenyapkan karma
dan kotoran dalam batin kita.
-
Mengolah batin,
-
baik secara internal maupun
eksternal ada caranya,
-
jika hanya berlatih secara eksternal
tanpa internal,
-
karma dan kotoran dalam batin
tidak dapat dihilangkan,
-
maka tidak bisa mendapatkan
hasil yang baik.
-
"Semua praktik yang
luar biasa akan berhasil",
-
semua dharma yang luar biasa -
-
dharma untuk menyelamatkan orang lain,
akan menghasilkan karma baik.
-
"Rajin berlatih kesucian paramita,
tidak pernah melupakan bodhicitta,
-
melenyapkan semua rintangan
dan noda tanpa sisa,
-
semua praktik yang luar biasa
akan berhasil",
-
ini mengajarkan kita untuk rajin berlatih,
-
secara khusus tekun
mengolah batin yang suci,
-
barulah bisa mencapai
kebijaksanaan sempurna prajna.
-
Bagaimana orang bisa
memiliki kebijaksanaan?
-
Didapat dari latihan yang tekun.
-
Ketika perhatian tersebar
ke berbagai arah,
-
pikiran menjadi terpecah
dan kacau,
-
meskipun merasa tahu sedikit
tentang banyak hal,
-
akhirnya tidak memahami
apa pun dengan mendalam.
-
Gunakan ketekunan,
jangan lupakan tekad awal,
-
dalam tekad awal ada bodhicitta
di dalamnya.
-
Ketika Anda mulai memohon
kepada Bodhisattva,
-
"Saya ingin menemukan Buddha Dharma,
-
saya ingin menyelamatkan ayah saya"
"Saya ingin menyelamatkan ibu saya"
-
atau "menyelamatkan adik saya"
-
semuanya adalah sumber bodhicitta.
-
Jangan lupakan tekad awal,
-
artinya kita tidak boleh
melupakan bodhicitta kita.
-
Kita melenyapkan karma kita,
tidak boleh ada sisa sedikit pun,
-
jangan menyimpan tempat di hati untuk
menyembunyikan kotoran dan karma buruk.
-
Banyak orang berkata
"saya bicara sangat langsung",
-
sangat senang,
-
mendengar dia berbicara seperti
semangkuk air, bisa melihat dasarnya;
-
sedangkan beberapa orang suka
menyembunyikan karma
-
dan kegelisahan mereka jauh
di dalam hati,
-
untuk menyakiti diri sendiri,
membuat diri sendiri tidak nyaman,
-
membuat diri sendiri
tidak bisa melupakan,
-
menjauh dari bodhicitta.
-
Maka "semua praktik yang luar
biasa akan berhasil" adalah bodhicitta,
-
bodhicitta adalah hati yang
menyelamatkan semua makhluk.
-
Setelah berlatih mengolah batin,
-
jika tidak membangkitkan
bodhicitta secara luas,
-
tidak memiliki keinginan untuk
menyelamatkan semua makhluk,
-
Anda telah kehilangan bodhicitta,
-
Anda hanya seorang praktisi
yang mengolah diri sendiri.
-
Karena hanya dengan memikirkan
penyelamatan semua makhluk,
-
barulah bisa mencari sumber dasar
kelahiran dan kematian alam semesta,
-
barulah bisa tahu apa sebenarnya
jodoh di ruang alam semesta ini.
-
Setelah berlatih barulah tahu,
semua makhluk adalah kerabat,
-
bahkan ikan yang dilepaskan
mungkin adalah kerabat di masa lalu.
-
Semua makhluk yang Anda
selamatkan dari kematian,
-
semuanya mungkin adalah sumber Anda,
-
semuanya mungkin memiliki
hubungan kekerabatan dengan Anda,
-
hanya saja Anda tidak tahu.
-
Lindungi dengan baik hati welas asih
Anda sendiri.
-
Apakah Anda memiliki hati welas asih?
-
Ketika melihat orang lain menderita,
apakah Anda merasa tidak nyaman?
-
Ketika melihat orang lain menangis,
apakah Anda akan meneteskan air mata?
-
Sekarang orang-orang tertawa
ketika melihat orang lain menangis;
-
melihat orang lain menderita,
"rasakan";
-
melihat rumah orang lain terbakar,
"sebaiknya terbakar semua", sangat senang.
-
Inilah hati orang sekarang yang
jauh dari welas asih.
-
Mengapa Bodhisattva Guan Yin
memiliki welas asih yang besar,
-
merasa sakit ketika orang lain terluka,
memiliki welas asih tanpa syarat?
-
Bodhisattva Guan Yin
tidak memiliki jodoh dengan kita,
-
tetapi juga memiliki jodoh masa lalu,
-
maka Bodhisattva Guan Yin bisa memunculkan
seribu tangan seribu mata,
-
hati welas asih untuk menyelamatkan
semua makhluk muncul.
-
Sebenarnya setiap mata, setiap tangan,
-
adalah hati welas asih
Bodhisattva Guan Yin,
-
adalah penyempurnaan hati welas asih
kita untuk menyelamatkan semua makhluk.
-
Praktisi Buddha harus sering membangkitkan
hati malu dan hati penyesalan,
-
karena hati malu dan penyesalan dapat
membangkitkan kebijaksanaan prajna.
-
Orang yang sering bisa meneteskan
air mata adalah orang yang welas asih,
-
dia masih bisa menangis, menunjukkan
dia masih memiliki hati welas asih.
-
Anda lihat banyak pembunuh,
ketika akan dieksekusi mati,
-
mereka bahkan
tidak meneteskan air mata,
-
bahkan ketika terakhir kali
bertemu ibu mereka,
-
mereka tidak meneteskan air mata,
-
mereka tidak memiliki hati welas asih.
-
Dan kita harus memahami,
-
welas asih adalah tingkatan Bodhisattva,
adalah tekad awal kita.
-
Melindungi dengan baik tekad awal
-
yang dapat membangkitkan hati prajna
setiap hari adalah tanggung jawab kita.
-
Setiap hari membaca Xin Jing,
-
adalah mengubah hati Anda menjadi
semakin memiliki welas asih.
-
Seseorang yang selalu merasa
belum melakukan pekerjaan dengan baik,
-
selalu merasa bersalah
kepada orang lain,
-
selalu merasa telah menyakiti
orang lain di masa lalu,
-
jika memiliki hati seperti ini,
orang ini tidak akan malas;
-
orang yang sombong,
-
selalu merasa orang lain tidak
sebanding dengan dirinya,
-
tidak akan memiliki banyak
hati welas asih.
-
Harus sering bersyukur,
sering membangkitkan penyesalan,
-
itu adalah harta.
-
Karena Anda sering
membangkitkan penyesalan,
-
orang lain akan berwelas asih
dan berempati dengan Anda;
-
orang yang sering berbuat jahat
atau menindas orang lain,
-
pasti adalah orang yang sombong.
-
Dalam Buddha Dharma dikatakan,
-
jika bisa selalu memiliki
hati penyesalan dan hati malu,
-
pasti bisa berlatih dengan tekun,
-
mencapai paramita ketekunan,
-
Anda akan mencapai paramita
tidak melupakan tekad dalam Dharma,
-
yaitu dalam mengolah batin,
tidak akan melupakan sumber diri sendiri.
-
Ketika hati seseorang suci, itulah
bekal menuju bodhicitta yang agung.
-
Shifu menginginkan Anda menjadi
semakin bersih,
-
tidak menyimpan pikiran-pikiran
kacau dalam batin Anda,
-
barulah bisa melampaui lima keinginan
dan enam indra ini.
-
Kesucian akan membangkitkan
tekad awal Anda,
-
tekad awal adalah
hati pencerahan sempurna.
-
Jika seseorang memiliki
hati pencerahan sempurna,
-
memiliki tekad awal,
-
barulah akan memahami bagaimana
-
menyelamatkan diri sendiri dan
orang lain di dunia ini,
-
bagaimana membuat diri sendiri
melampaui tingkatan orang biasa,
-
memasuki tingkatan Bodhisattva
yang tercerahkan sempurna.
-
Terima kasih telah menyaksikannya.