< Return to Video

【第71集】白话佛法开示 | 一念智 即般若(卢军宏 卢台长 心灵法门)

  • 0:01 - 0:06
    BHFF adalah Dharma yang mendalam
    dan diuraikan oleh Master Lu
  • 0:06 - 0:09
    dengan menggunakan bahasa sehari-hari.
  • 0:09 - 0:14
    Menggunakan filosofi kehidupan dan
    menggunakan contoh sederhana
  • 0:14 - 0:17
    di kehidupan sehari-hari
    untuk menjelaskannya.
  • 0:17 - 0:19
    Di dalam Bai Hua Fo Fa,
  • 0:19 - 0:23
    kita bisa memahami teori Dharma
    yang mendalam dan
  • 0:23 - 0:30
    memunculkan kembali sifat Kebuddhaan
    kita semua untuk mengubah nasib kita.
  • 0:30 - 0:35
    Silakan mendengar
    Bai Hua Fo Fa Master Lu.
  • 0:35 - 0:38
    71. Satu pikiran bijak
    adalah prajna
  • 0:41 - 0:43
    Seorang manusia yang baik
    tidak akan serakah,
  • 0:43 - 0:46
    dari mana datangnya keresahan?
  • 0:46 - 0:49
    Ketika menginginkan ini dan itu,
    hingga akhirnya tidak mendapatkannya,
  • 0:49 - 0:51
    bukankah akan muncul keresahan?
  • 0:51 - 0:57
    Maka jika ingin terhindar dari
    keresahan dan penyimpangan,
  • 0:57 - 1:02
    kita harus secara efektif menghindari
    risiko-risiko tersebut.
  • 1:02 - 1:05
    Beberapa orang sangat berpengalaman,
  • 1:05 - 1:08
    begitu ditanya apakah
    ada risiko dalam suatu hal,
  • 1:08 - 1:10
    ketika mendengar ada risiko,
    mereka akan berkata
  • 1:10 - 1:14
    "Saya tidak mau melakukannya,
    lebih baik menghindari masalah",
  • 1:14 - 1:21
    sehingga mereka dapat menahan godaan.
  • 1:21 - 1:22
    Contoh sederhana
  • 1:22 - 1:28
    sekarang banyak orang mengambil
    kredit (kredit rumah),
  • 1:28 - 1:31
    mereka sangat menderita, mengapa?
  • 1:31 - 1:33
    Karena mereka tidak tahan godaan,
  • 1:33 - 1:36
    "Bisa mengambil kredit,
    bisa membeli rumah",
  • 1:36 - 1:39
    setelah mengambil kredit
    tetapi tidak bisa membayar,
  • 1:39 - 1:44
    rumah tersebut akan disita,
    bukan milik mereka lagi,
  • 1:44 - 1:47
    mereka pun dilanda penderitaan,
  • 1:47 - 1:50
    karena tidak bisa menahan
    godaan seperti ini.
  • 1:50 - 1:56
    Maka "Jika hati bergerak, benda bergerak;
    jika hati tenang, benda pun tenang".
  • 1:56 - 2:03
    Sebagai contoh sederhana,
    pakaian cantik yang dipajang di etalase,
  • 2:03 - 2:05
    jika kamu ingin membelinya,
  • 2:05 - 2:08
    begitu hatimu bergerak,
    pakaian itu pun bergerak—
  • 2:08 - 2:11
    karena kamu ingin membelinya,
    ia pun bergerak;
  • 2:11 - 2:15
    jika hatimu tidak bergerak,
    hanya melihat sebentar lalu berlalu,
  • 2:15 - 2:20
    pakaian itu tetap terpajang
    di sana seperti semula.
  • 2:21 - 2:22
    Jika kamu ingin membelinya,
  • 2:22 - 2:27
    harganya menjadi
    sumber ketertarikan hatimu.
  • 2:27 - 2:33
    Shifu beri tahu kalian, "Satu pikiran
    bodoh maka prajna terputus":
  • 2:33 - 2:39
    satu pikiran yang sangat bodoh,
    kebijaksanaanmu akan terputus darimu;
  • 2:39 - 2:42
    "Satu pikiran bijak maka prajna tumbuh":
  • 2:42 - 2:49
    jika hari ini kamu memiliki
    satu pikiran bijak, prajnamu akan tumbuh.
  • 2:49 - 2:54
    Hari ini jika kamu sangat
    memperhatikan suatu hal,
  • 2:54 - 2:58
    kamu menganggap itu dimiliki,
    maka itu memang ada di hadapanmu;
  • 2:58 - 3:03
    jika kamu merasa hal itu
    sama sekali tidak penting bagimu,
  • 3:03 - 3:06
    sama sekali
    tidak menganggapnya demikian,
  • 3:06 - 3:13
    maka hal itu tidak akan ada di hadapanmu.
  • 3:13 - 3:15
    Contoh sederhana,
  • 3:15 - 3:22
    jika kamu merasa rumah ini sangat bagus,
    kamu sangat menyukainya,
  • 3:22 - 3:24
    kalian tertarik,
    mulai memikirkan kredit,
  • 3:24 - 3:28
    kamu banyak berpikir, benda ini ada;
  • 3:28 - 3:31
    sampai kamu berkata
    "Sudahlah, harganya terlalu tinggi,
  • 3:31 - 3:35
    masih banyak rumah yang lebih bagus",
    kamu tidak menganggapnya penting,
  • 3:35 - 3:37
    gedung ini pun tidak ada lagi,
  • 3:37 - 3:41
    di matamu sudah tidak ada lagi,
    sudah berakhir, hilang.
  • 3:41 - 3:43
    Apa pun yang kita lakukan,
  • 3:43 - 3:48
    terkadang jika ada dalam hati, maka ada;
    jika tidak ada dalam hati, maka tidak ada.
  • 3:48 - 3:52
    Banyak benda duniawi
    hanyalah kekosongan,
  • 3:52 - 3:54
    bahkan manusia pun kosong,
  • 3:54 - 3:58
    kita datang ke dunia ini,
    semuanya adalah kekosongan.
  • 3:58 - 4:02
    Dalam sutra Buddha telah dijelaskan,
  • 4:02 - 4:07
    "Lahir tidak membawa apa-apa,
    mati pun tidak membawa apa-apa".
  • 4:07 - 4:11
    Benda yang tidak bisa
    dibawa pergi bukanlah milikmu.
  • 4:11 - 4:14
    Menurutmu bisakah dibawa pergi?
  • 4:14 - 4:16
    Tidak bisa dibawa,
    maka itu bukan milikmu,
  • 4:16 - 4:19
    bahkan jika kamu memilikinya
    pun akan hilang.
  • 4:19 - 4:24
    "Pikiran sesat tidak muncul, senantiasa
    berada dalam kebahagiaan kedamaian".
  • 4:24 - 4:26
    "Pikiran sesat tidak muncul" artinya
  • 4:26 - 4:30
    hari ini kamu tidak memunculkan
    pikiran serakah dan khayalan
  • 4:30 - 4:33
    untuk mendapatkan
    apa pun di dunia ini;
  • 4:33 - 4:36
    "Senantiasa berada dalam
    kebahagiaan kedamaian",
  • 4:36 - 4:41
    artinya kamu selalu berada
    dalam kebahagiaan kedamaian
  • 4:41 - 4:45
    (yaitu suatu ketenangan, keheningan).
  • 4:45 - 4:52
    Jika pikiranmu mulai sesat,
    kamu akan tertusuk duri,
  • 4:52 - 4:53
    maka sutra mengatakan
  • 4:53 - 5:00
    "Ada pikiran semua menderita,
    tanpa pikiran adalah bahagia",
  • 5:00 - 5:04
    orang yang belajar Buddha harus
    mengendalikan pikiran ini dengan baik.
  • 5:04 - 5:06
    Maka orang yang benar-benar
    belajar Buddha,
  • 5:06 - 5:10
    berlatih praktik dan pikiran,
    berlatih pikiran dan praktik,
  • 5:10 - 5:12
    tidak bisa lepas dari pikiran ini,
  • 5:12 - 5:14
    maka kendalikan pikiran ini
    dengan baik,
  • 5:14 - 5:22
    biarkan pikiran ini tanpa halangan,
    barulah bisa mencapai keadaan tanpa aku.
  • 5:26 - 5:37
    Berikut Shifu akan menceritakan sebuah
    kisah pada zaman Buddha masih ada.
  • 5:37 - 5:41
    Suatu ketika Buddha berada
    di Kota Sravasti,
  • 5:41 - 5:52
    di Taman Rusa ada seorang raja
    terkenal bernama Raja Brahma.
  • 5:52 - 5:55
    Selama masa pemerintahannya
    negara aman dan rakyat sejahtera,
  • 5:55 - 5:58
    cuaca baik, hewan ternak sehat,
  • 5:58 - 6:06
    seluruh negeri penuh
    vitalitas dan makmur,
  • 6:06 - 6:11
    rakyat hidup dengan damai.
  • 6:11 - 6:16
    Tidak lama kemudian,
    permaisuri hamil,
  • 6:16 - 6:19
    setelah sepuluh bulan melahirkan
  • 6:19 - 6:24
    seorang anak perempuan yang
    cantik dan anggun,
  • 6:24 - 6:37
    istana mengadakan upacara kelahiran
    yang meriah untuknya.
  • 6:37 - 6:40
    Ketika hendak memberi nama,
  • 6:40 - 6:52
    karena kasta kerajaan disebut Kashi,
    dan dia terlahir cantik, luar biasa indah,
  • 6:52 - 7:01
    maka diberi nama
    "Gadis Cantik Kashi".
  • 7:01 - 7:08
    Raja khusus meminta delapan bibi
    untuk merawatnya,
  • 7:08 - 7:18
    delapan bibi bertanggung jawab atas
    makan, minum, tidur, bermain, hiburannya...
  • 7:18 - 7:22
    merawat dan membesarkannya
    dengan penuh perhatian.
  • 7:22 - 7:28
    Putri ini tumbuh cepat seperti
    bunga teratai di laut.
  • 7:28 - 7:33
    Sejak kecil dia telah mempelajari
    berbagai ilmu sastra dan seni bela diri,
  • 7:33 - 7:37
    sejarah dan puisi,
  • 7:37 - 7:46
    memunculkan keyakinan yang tak
    terbandingkan kepada Buddha Sakyamuni
  • 7:46 - 7:48
    (dulu dikatakan memunculkan keyakinan
  • 7:48 - 7:51
    yaitu setelah membaca kitab sutra
    merasa sangat baik,
  • 7:51 - 7:55
    sangat menghormati Buddha),
  • 7:55 - 8:00
    dan sering memohon bantuan orang tua
    untuk memberi persembahan
  • 8:00 - 8:02
    kepada Triratna Buddha Dharma Sangha.
  • 8:02 - 8:09
    Saat itu, Gadis Cantik Kashi berada di
    masa muda yang indah, anggun dan cantik,
  • 8:09 - 8:15
    kecantikannya bisa disebut
    nomor satu di dunia, tak tertandingi,
  • 8:15 - 8:20
    sampai raja-raja dari
    enam negara mengetahuinya,
  • 8:20 - 8:25
    semua berharap bisa menikahinya
    dan membawanya ke istana.
  • 8:25 - 8:37
    Enam negara masing-masing mengirim utusan
    ke Raja Brahma di India untuk melamar.
  • 8:37 - 8:43
    Setelah mendengar ini, Raja Brahma
    tiba-tiba merasa tidak tenang, berpikir,
  • 8:43 - 8:45
    Aku hanya punya satu putri,
  • 8:45 - 8:52
    jika aku menyetujui salah satu raja,
    lima raja lainnya pasti akan menantangku,
  • 8:52 - 8:57
    akan membahayakan seluruh rakyat negara.
  • 8:57 - 9:04
    Dia agak khawatir, karena itu
    tidak menyetujui raja mana pun.
  • 9:04 - 9:08
    Keenam raja sangat tidak senang,
  • 9:08 - 9:15
    masing-masing memimpin empat
    pasukan besar menuju Taman Rusa,
  • 9:15 - 9:19
    bersiap untuk merebut orang.
  • 9:19 - 9:27
    Suatu pagi, Raja Brahma tiba-tiba
    mendengar di luar kota bendera berkibar,
  • 9:27 - 9:32
    kendaraan dan kuda berlalu lalang.
  • 9:32 - 9:35
    Ketika dia naik ke tembok kota
    untuk melihat,
  • 9:35 - 9:40
    ternyata di hadapannya adalah
    pasukan dari enam negara.
  • 9:40 - 9:47
    Tiba-tiba, dia merasa semuanya
    telah berakhir, hatinya sangat gelisah,
  • 9:47 - 9:54
    menyeret langkah berat,
    tanpa semangat kembali ke atap,
  • 9:54 - 9:58
    duduk di sana bertopang dagu merenung,
  • 9:58 - 10:02
    berpikir "Bagaimana ini?"
    sangat cemas.
  • 10:02 - 10:09
    Saat itu Gadis Cantik Kashi
    datang ke sisi Raja Brahma,
  • 10:09 - 10:15
    melihat ayahanda raja penuh kekhawatiran,
    segera bertanya,
  • 10:15 - 10:20
    "Ayahanda,
    mengapa Anda begitu gelisah?"
  • 10:20 - 10:23
    "Ah, karena kamu."
  • 10:23 - 10:29
    "Karena saya?
    Apakah karena saya kurang cantik?"
  • 10:29 - 10:32
    Dia masih bercanda,
    mengatakan dia kurang cantik.
  • 10:32 - 10:34
    Raja Brahma tersenyum getir
    dan berkata,
  • 10:34 - 10:40
    "Nak, bukan karena tidak cantik,
    tapi karena kamu terlalu cantik,
  • 10:40 - 10:45
    enam negara berlomba ingin menikahimu,
    aku menolak semuanya,
  • 10:45 - 10:53
    sehingga hari ini enam negara
    mengepung kota, bagaimana ini?"
  • 10:53 - 10:57
    Gadis Cantik Kashi berpikir sejenak,
    lalu bertanya,
  • 10:57 - 11:06
    "Ayahanda, apakah wanita memiliki
    hak untuk memilih pernikahannya sendiri?"
  • 11:06 - 11:08
    Raja menjawab dengan tegas,
  • 11:08 - 11:12
    "Tentu saja punya hak untuk
    memilih sendiri."
  • 11:12 - 11:16
    Setelah mendapat izin
    (yaitu setelah raja setuju),
  • 11:16 - 11:20
    Gadis Cantik Kashi menghibur ayahanda,
  • 11:20 - 11:24
    "Ayahanda, mohon jangan khawatir,
  • 11:24 - 11:30
    pergilah beri tahu keenam raja, saya
    akan memilih sendiri di antara mereka."
  • 11:30 - 11:35
    Setelah mendengar kata-kata ini,
    raja merasa lebih lega,
  • 11:35 - 11:42
    lalu mengirim enam utusan untuk
    memberitahu keenam raja tentang hal ini,
  • 11:42 - 11:44
    meminta mereka menarik pasukan,
  • 11:44 - 11:51
    menunggu beberapa hari,
    bersiap untuk seleksi.
  • 11:51 - 11:54
    Keenam raja saat itu dengan sombong
    merasa Gadis Cantik Kashi
  • 11:54 - 11:59
    pasti akan memilih diri mereka,
  • 11:59 - 12:04
    karena itu mereka semua setuju
    untuk menarik pasukan.
  • 12:04 - 12:14
    Utusan, "Lapor! Yang Mulia,
    keenam negara telah menarik pasukan."
  • 12:14 - 12:16
    Raja berpikir dalam hati:
  • 12:16 - 12:23
    Kali ini putri pasti akan
    menikah menjadi permaisuri,
  • 12:23 - 12:30
    tapi bagaimana pun, asalkan
    negara aman dan rakyat sejahtera,
  • 12:30 - 12:32
    hatiku sudah puas.
  • 12:32 - 12:35
    Kemudian hatinya perlahan menjadi tenang.
  • 12:35 - 12:42
    Keenam raja kandidat
    masing-masing membangun istana,
  • 12:42 - 12:49
    mencari berbagai perhiasan berharga,
  • 12:49 - 12:55
    membawa gajah
  • 12:55 - 13:00
    (pada waktu itu gajah melambangkan
    wibawa suatu negara), harta dan pengikut,
  • 13:00 - 13:03
    hampir mengerahkan segala yang dimiliki,
  • 13:03 - 13:08
    tepat waktu tiba
    di Taman Rusa pada hari itu.
  • 13:08 - 13:11
    Setelah tiba, mereka masing-masing
    menempati satu posisi,
  • 13:11 - 13:13
    membentuk barisan sendiri,
  • 13:13 - 13:20
    lalu duduk di singgasana singa,
    menunggu kedatangan Gadis Cantik Kashi.
  • 13:20 - 13:25
    Semua saling memandang,
    setiap orang merasa dirinya yang terbaik.
  • 13:25 - 13:29
    Akhirnya, wanita cantik Ga Xi telah datang
  • 13:29 - 13:34
    Dia memakai pakaian cantik dan perhiasan, dia juga mengendarai seekor gajah besar
  • 13:34 - 13:39
    Perlahan-lahan dia berjalan keluar dari gerbang kota
  • 13:39 - 13:44
    Dia berjalan melewati raja-raja tersebut
  • 13:44 - 13:48
    Dan dia memberi tahu mereka dengan tulus:
  • 13:48 - 13:57
    "Para Raja, saya tidak bersedia melewati hari yang penuh kekosongan ini dengan siapa pun"
  • 13:57 - 14:02
    "Saya bersedia menghormati Buddha Sakyamuni"
  • 14:02 - 14:07
    Setelah mengatakannya, dia berbalik dan mengendarai gajah itu pergi
  • 14:07 - 14:15
    Raja dari keenam negara tersebut melihat bayangannya yang perlahan-lahan menjauh, dan merasa sangat kecewa
  • 14:15 - 14:20
    Itu karena mereka dulu sangat menghormati agama Buddha
  • 14:20 - 14:22
    Mereka sangat menghormati Sang Buddha
  • 14:22 - 14:25
    Tetapi, mereka masih merasa aneh dan berpikir:
  • 14:25 - 14:32
    "Mengapa wanita cantik ini tidak mengharapkan kehidupan di dunia fana ini?"
  • 14:32 - 14:38
    "Dan juga mengapa tidak bersedia menikmati kemakmuran dan kekayaan di dunia ini?"
  • 14:38 - 14:41
    "Dia malah rela berlindung kepada Sang Buddha"
  • 14:41 - 14:49
    Raja Fan Shi dan sanak keluarga melihat tindakan wanita cantik Ga Xi ini
  • 14:49 - 14:58
    Mereka mengikuti wanita cantik Ga Xi ini dengan ketidakyakinan untuk melihat kebenaran
  • 14:58 - 15:02
    Selama dalam perjalanan, semasa wanita cantik Ga Xi ini bisa mengendarai gajah, maka dia akan mengendarainya
  • 15:02 - 15:06
    Jika tidak bisa, dia akan terus berjalan kaki untuk ke depan
  • 15:06 - 15:12
    Dalam perjalanan yang berlika-liku, akhirnya dia sampai tempat tinggal Sang Buddha
  • 15:12 - 15:17
    Setelah bertemu dengan Buddha, dia berlutut dan beranjali kepada Buddha
  • 15:17 - 15:21
    Dia menghormati dan memohon padaNya
  • 15:21 - 15:26
    "Maha Guru, saya bersedia menjadi Biksu di bawah pengajaran Anda"
  • 15:26 - 15:31
    "Saya ingin melaksanakan sila kemurnian dan saya memohon persetujuan Engkau"
  • 15:31 - 15:34
    Sang Buddha menyetujuinya dengan senang
  • 15:34 - 15:40
    Dia memanggil Ibu dari semua makhluk untuk menganugerahinya
  • 15:40 - 15:41
    Apa arti dari Ibu dari semua makhluk?
  • 15:41 - 15:47
    Itu adalah jabatan ketua yang mempertanggungjawabkan para Biksuni
  • 15:47 - 15:54
    Ibu dari semua makhluk ini mencukur rambut putri ini untuk menjadikannya sebagai Biksuni
  • 15:54 - 16:00
    Memberikannya sila penuh dan mewarisinya Dharma
  • 16:00 - 16:04
    Putri raja ini mengumpulkan Sambhara Marga(Jalan Akumulasi) dan membina diri dengan giat
  • 16:04 - 16:15
    Pada akhirnya, dia telah memutuskan akar dari perputaran Triloka(3 alam kehidupan) dan mencapai Arahat
  • 16:15 - 16:23
    Di tingkat pembinaannya, emas dan kotoran tidak ada lagi yang namanya baik dan buruk
  • 16:23 - 16:27
    Tidak ada perbedaan antara telapak tangan dengan kekosongan
  • 16:27 - 16:29
    "Shou Zhang" artinya telapak tangan
  • 16:29 - 16:30
    Itu hanyalah kosong
  • 16:30 - 16:35
    Bukankah Shifu pernah menjelaskannya kepada kalian?
  • 16:35 - 16:37
    Ada seorang orang yang sangat agung meninggal
  • 16:37 - 16:39
    Dia berkata kepada penjaganya
  • 16:39 - 16:48
    Setelah dia meninggal, tolong letakkan kedua tangannya ke luar peti mati supaya dilihat oleh orang-orang
  • 16:48 - 16:50
    Orang yang agung seperti saya ini...
  • 16:50 - 16:55
    Ketika meninggal, kedua tangan saya juga kosong, 'kan?
  • 16:55 - 17:00
    Ini memberi tahu kita bahwa kedua tangan kita hanyalah kekosongan saja
  • 17:00 - 17:04
    Terkadang kita merasa sedang meraih sesuatu, akan tetapi semua itu harus dilepaskan juga nanti
  • 17:04 - 17:09
    Menampilkan kekosongan, maka Langit akan memuji
  • 17:09 - 17:14
    Itu artinya Langit sangat memuji tindakan tersebut
  • 17:14 - 17:19
    Orang yang mengikuti wanita cantik Ga Xi itu melihat bahwa dia benar-benar menjadi Biksu
  • 17:19 - 17:26
    Orang zaman dahulu ketika Anda sudah menjadi Biksu, maka tidak ada lagi masalah perjodohan semacam ini lagi
  • 17:26 - 17:30
    Setelah dia menjadi Biksu, dia mencapai penerangan
  • 17:30 - 17:34
    Orang-orang merasa sangat hebat
  • 17:34 - 17:38
    Kemudian, wanita cantik Ga Xi berjalan menuju ke hadapan Buddha untuk mengucap syukur
  • 17:38 - 17:47
    Maha Guru membabarkan Dharma kepada orang-orang yang mengikutinya
  • 17:47 - 17:50
    Pada saat itu, para Biksu bertanya:
  • 17:50 - 17:57
    "Maha Guru, apa sebab jodoh seorang wanita cantik Ga Xi, sehingga ia bisa terlahir sebagai putri raja?"
  • 17:57 - 18:03
    "Apa sebab jodohnya sehingga bisa berparas agung?"
  • 18:03 - 18:10
    "Apa sebab jodohnya ketika Buddha membabarkan Dharma dan dia terlahir keyakinan yang besar?"
  • 18:10 - 18:16
    "Apa sebab jodohnya dia bisa begitu cepat mencapai penerangan?"
  • 18:16 - 18:19
    Sang Buddha memberi tahu mereka:
  • 18:19 - 18:23
    "Ini adalah sumpah agung pada masa lalunya"
  • 18:23 - 18:36
    Pada saat masa di mana manusia berumur 20.000 tahun dan ketika Guru para Deva dan manusia, Buddha, dan Buddha Kassapa lahir
  • 18:36 - 18:43
    Ada seorang penyumbang di Sarnath, dia lebih kaya daripada Deva Vessavana
  • 18:43 - 18:48
    Menantu dari penyumbang ini melahirkan anak perempuan yang cantik
  • 18:48 - 18:55
    Setelah dia tumbuh dewasa, dia memiliki keyakinan yang besar terhadap Buddha Kassapa
  • 18:55 - 18:57
    Dia menggunakan kekayaan orang tuanya
  • 18:57 - 19:04
    untuk membangun ruang upacara Dharma untuk dipersembahkan kepada Buddha dan para Biksu
  • 19:04 - 19:08
    Melalui persetujuan orang tuanya, dia bisa menjadi Biksu
  • 19:08 - 19:16
    Seumur hidupnya, dia menjalankan sila dengan kemurnian, membina diri, dan belajar Dharma dengan giat
  • 19:16 - 19:20
    Ketika menjelang kematian, dia bersumpah:
  • 19:20 - 19:28
    "Semoga pahala berdana, persembahan, menjalankan sila, dan mempelajari Dharma milik saya
  • 19:28 - 19:38
    bisa membuat saya terlahir di keluarga kaya dan berparas agung"
  • 19:38 - 19:47
    "Dan saya juga bisa menjadi Biksu di bawah pengajaran Maha Guru Sakyamuni dan mencapai Arahat"
  • 19:47 - 19:53
    Biksu yang bersumpah ini adalah wanita cantik Ga Xi ini
  • 19:53 - 20:02
    Ketika sumpah agung pada masa lalunya matang, dia terlahir di keluarga kaya dan berparas agung
  • 20:02 - 20:11
    Memiliki keyakinan yang besar, dan bisa menjadi Biksu hingga mencapai penerangan
  • 20:11 - 20:17
    Tujuan Sang Buddha menceritakan sebab jodoh ini adalah
  • 20:17 - 20:25
    untuk memberitahu mereka bahwa kita harus melahirkan keyakinan besar yang murni
  • 20:25 - 20:30
    Setiap dari kita sudah tidak memiliki sumpah agung lagi
  • 20:30 - 20:35
    Sumpah agung zaman sekarang adalah "Saya ingin terkenal, saya ingin kaya"
  • 20:35 - 20:42
    Ketika orang-orang tiba ke kuil, pasti semuanya memohon kekayaan dan kebaikan diri sendiri
  • 20:42 - 20:45
    Itu semua dimohon untuk diri sendiri
  • 20:45 - 20:51
    Kita harus mengerti bahwa permasalahan itu juga hasil dari permohonan
  • 20:51 - 20:55
    Nafsu keinginan memunculkan permasalahan Anda
  • 20:55 - 21:00
    Nafsu keinginan akan melukai kemurnian hati Anda
  • 21:00 - 21:07
    Nafsu keinginan akan menghilangkan kebijaksanaan dan berkah Anda
  • 21:07 - 21:13
    Jadi, kita harus menjauhi nafsu keinginan agar kita bisa menyambut kebijaksanaan Sang Buddha
  • 21:13 - 21:19
    Menggunakan kemurnian hati Guan Shi Yin Pu Sa dan Dharma yang diberikan Sang Buddha
  • 21:19 - 21:22
    kepada kita untuk membimbing kita ke depan
  • 21:22 - 21:27
    Dengan begitu, pikiran kita akan terhindar dari semua persepsi keliru
  • 21:27 - 21:33
    Dengan begitu, kita baru bisa berhasil membina diri dan membalas budi Buddha
  • 21:39 - 21:41
    Pencerahan hari ini kita cukupkan sampai di sini
  • 21:41 - 21:44
    Kita bertemu lagi di acara berikutnya. Sampai jumpa!
  • 21:44 - 21:45
    Terima kasih!
  • 21:49 - 21:52
    Terima kasih telah menyaksikan pencerahan Bai Hua Fo Fa Master Lu Junhong
    Bergembira dalam dharma bersama dan menyelamatkan makhluk yang berjodoh
    Silakan menyaksikan episode selanjutnya
Title:
【第71集】白话佛法开示 | 一念智 即般若(卢军宏 卢台长 心灵法门)
Description:

more » « less
Video Language:
Chinese, Simplified
Duration:
21:52

Indonesian subtitles

Revisions Compare revisions