< Return to Video

Memulihkan Hubungan: Latihan Memulai Lembaran Baru oleh Brother Bao Tang

  • 0:00 - 0:06
    Latihan Memulai Lembaran Baru
  • 0:08 - 0:12
    Thay terkasih, komunitas terkasih,
    sahabat terkasih,
  • 0:14 - 0:18
    Saya ingin mengambil kesempatan ini
    untuk menjelaskan secara singkat
  • 0:18 - 0:22
    bagaimana cara berlatih
    Memulai Lembaran Baru.
  • 0:25 - 0:31
    Memulai Lembaran Baru adalah latihan
    dari Plum Village yang dapat membantu kita
  • 0:31 - 0:36
    untuk membangun kembali dan
    memulihkan hubungan kita.
  • 0:38 - 0:41
    Ini sangat berhubungan
    dengan persepsi kita
  • 0:42 - 0:46
    karena masing-masing dari kita
    berasal dari berbagai latar belakang
  • 0:46 - 0:49
    dan pengalaman hidup yang berbeda.
  • 0:49 - 0:52
    Kadang-kadang ketika kita berada bersama,
  • 0:52 - 0:58
    persepsi yang salah dapat bermanifestasi
    dengan mudah dalam suatu hubungan
  • 0:59 - 1:06
    dan akan menimbulkan kebencian dan
    kejengkelan dalam hubungan itu sendiri.
  • 1:07 - 1:13
    Ketika kita merasa kebencian dan
    kejengkelan mulai tumbuh dalam diri kita,
  • 1:13 - 1:19
    kita tahu bahwa itu waktu yang tepat
    untuk berlatih Memulai Lembaran Baru.
  • 1:23 - 1:28
    Memulai Lembaran Baru terdiri
    dari 4 langkah yang sapat kita latih,
  • 1:28 - 1:34
    tetapi itu bukanlah teknik
    melainkan jalan untuk sadar penuh,
  • 1:35 - 1:37
    jalan untuk kembali ke diri sendiri
  • 1:38 - 1:43
    sehingga kita memiliki ketenangan dan
    kedamaian untuk melihat secara mendalam
  • 1:43 - 1:48
    cara kita berbicara dan berpikir
    dalam suatu hubungan.
  • 1:51 - 1:57
    Langkah pertama adalah mampu menyirami
    kualitas yang baik dari orang lain.
  • 1:59 - 2:05
    Langkah kedua adalah mampu
    mengungkapkan penyesalan kita.
  • 2:07 - 2:14
    Langkah ketiga adalah mampu
    mengungkapkan penderitaan kita,
  • 2:15 - 2:19
    mampu mengungkapkan perasaan sakit kita.
  • 2:20 - 2:24
    Langkah keempat adalah mampu
    meminta bantuan atau dukungan.
  • 2:27 - 2:36
    Bagian pertama: menyirami
    bunga orang lain berarti
  • 2:38 - 2:42
    kita mampu mengenali
    kualitas baik dari orang tersebut.
  • 2:42 - 2:50
    Karena saat kita merasa jengkel, kita tak
    akan bisa melihat kualitas baik orang itu.
  • 2:51 - 2:57
    Hanya ketika kita menjaga ucapan kita
    ketika kita sedang jengkel atau marah,
  • 3:00 - 3:07
    kita menjaga ucapan kita dengan tidak
    berbicara sama sekali ketika sedang marah
  • 3:08 - 3:13
    dan kembali pada napas,
    kita berlatih meditasi berjalan
  • 3:14 - 3:21
    untuk menciptakan kedamaian agar kita
    memilki cukup ketenangan dan kedamaian
  • 3:21 - 3:28
    dalam hati kita dan ruang bagi kita
    untuk melihat kembali pada orang ini.
  • 3:29 - 3:35
    Dan saat itu, kita mungkin dapat
    melihat kualitas baik dari orang itu.
  • 3:37 - 3:40
    Karena ketika kedamaian
    dan ketenangan hadir,
  • 3:40 - 3:46
    kita akan mengenali rasa jengkel,
    rasa marah dalam diri kita,
  • 3:46 - 3:51
    Pada saat itu, akan muncul
    rasa welas asih bagi diri kita sendiri
  • 3:51 - 3:54
    dan welas asih tersebut dapat
    menciptakan ruang
  • 3:54 - 3:58
    untuk melihat kualitas baik
    dari orang lain itu.
  • 4:02 - 4:06
    Langkah kedua juga merupakan
    latihan yang sangat penting,
  • 4:06 - 4:09
    mampu mengungkapkan penyesalan kita.
  • 4:14 - 4:19
    Kita dapat melihat, dalam suatu konflik,
  • 4:19 - 4:25
    kita sendiri juga adalah bagian
    dari suatu hubungan,
  • 4:26 - 4:31
    Karena suatu hubungan membutuhkan
    lebih dari satu orang
  • 4:31 - 4:36
    dan diri kita mungkin berkontribusi
    terhadap situasi tersebut.
  • 4:37 - 4:42
    Dengan meluangkan waktu, dengan
    memiliki welas asih dalam hati kita,
  • 4:42 - 4:48
    kita dapat melihat bahwa kita juga
    berkontribusi pada situasi tersebut.
  • 4:48 - 4:55
    Pada saat inilah, kita dapat mengungkapkan
    penyesalan kita, kekurangan kita.
  • 4:55 - 5:05
    Mungkin kita tidak dapat
    mengarahkan ucapan kita,
  • 5:06 - 5:12
    mungkin kita berbicara karena marah,
    kita berbicara karena jengkel,
  • 5:14 - 5:19
    dan ucapan seperti itulah
    yang berkontribusi pada konflik,
  • 5:19 - 5:24
    dan saat inilah kita dapat mengungkapkan
    penyesalan yang kita miliki,
  • 5:27 - 5:29
    pada saat inilah kita dapat mengungkapkan
  • 5:29 - 5:34
    penyesalan akan ucapan
    yang pernah dilontarkan.
  • 5:38 - 5:45
    Langkah ketiga, kita dapat mengungkapkan
    penderitaan kita, mengapa kita terluka.
  • 5:48 - 5:52
    Kita dapat mengenali bahwa
    di masa lalu kehidupan kita,
  • 5:52 - 6:00
    kita mungkin telah menderita karena
    suatu kejadian dalam hubungan kita.
  • 6:01 - 6:06
    Jika kita dapat melihat secara mendalam
    dan melihat dengan jelas,
  • 6:07 - 6:12
    kita dapat membagikan kisah ini,
    penderitaan ini kepada orang terkait.
  • 6:14 - 6:21
    Yang kita bagikan dapat membantu orang itu
    untuk memahami alasan kita menderita.
  • 6:23 - 6:28
    Mengungkapkan rasa sakit bukan berarti
    mengharapkan orang lain untuk berubah,
  • 6:29 - 6:33
    bukan mengharapkan orang itu
    untuk tidak melakukannya lagi.
  • 6:33 - 6:41
    tapi hanya untuk mengungkapkan penderitaan
    kita dan berbagi alasan kita menderita
  • 6:42 - 6:46
    sehingga dapat memberikan
    pemahaman kepada orang lain itu.
  • 6:47 - 6:53
    Karena ketika orang itu dapat mengerti,
    mereka dapat mencintai kita,
  • 6:54 - 6:57
    mereka dapat menumbuhkan
    welas asih dalam hati mereka,
  • 6:58 - 7:05
    dan hubungan, konflik itu akan lebih mudah
    untuk dibangun kembali dan dipulihkan.
  • 7:07 - 7:11
    Jadi, membagikan kerentanan kita
    sangatlah penting
  • 7:12 - 7:16
    dan juga tak kalah penting,
    mengetahui darimana asalnya.
  • 7:18 - 7:20
    Pengalaman apa
    yang kita lalui di masa lalu
  • 7:20 - 7:23
    yang menyebabkan kita menderita
    di momen kekinian.
  • 7:23 - 7:30
    Ini informasi yang sangat penting
    yang perlu kita bagikan kepada orang itu.
  • 7:32 - 7:37
    Langkah keempat, akan lebih mudah
    untuk meminta dukungan
  • 7:37 - 7:42
    jika kita telah berbagi penderitaan kita
    dan dipahami oleh orang itu.
  • 7:45 - 7:52
    Ketika kita dapat mengungkapkan
    penderitaan kita dengan baik,
  • 7:53 - 7:58
    dan orang lain itu mulai
    menumbuhkan welas asih
  • 7:58 - 8:04
    karena kita mampu menawarkan
    pengertian kepadanya,
  • 8:07 - 8:12
    sehingga orang itu juga dapat memberikan
    dukungan kepada kita
  • 8:12 - 8:17
    dengan menjaga ucapannya,
    menjaga tindakannya.
  • 8:19 - 8:23
    Tentu saja, jangan mengharapkan hal itu.
  • 8:23 - 8:27
    Kita cukup berusaha sebaik-baiknya
    untuk berkomunikasi.
  • 8:28 - 8:32
    Kadang-kadang, Anda ingin berlatih
    Memulai Lembaran Baru
  • 8:32 - 8:36
    dengan seseorang yang bukan praktisi.
  • 8:36 - 8:44
    Kita perlu keterampilan dan kita dapat
    mengundang orang itu untuk minum teh,
  • 8:45 - 8:49
    mengundang dengan sopan, dengan lembut
  • 8:49 - 8:54
    bahwa kita ingin mengungkapkan
    sesuatu kepadanya.
  • 8:55 - 8:58
    Kita mungkin ingin menciptakan atmosfer
  • 8:58 - 9:05
    agar energi sadar penuh
    dan keindahan dapat hadir.
  • 9:06 - 9:15
    Kita dapat menyiapkan bunga atau
    dekorasi di atas meja tempat minum teh.
  • 9:18 - 9:24
    Setelah minum teh beberapa saat
    dan kita merasa ada energi ketenangan,
  • 9:25 - 9:28
    kita dapat mulai berbagi.
  • 9:32 - 9:36
    Ketika sedang menunggu
    pertemuan itu terjadi,
  • 9:37 - 9:43
    kita mungkin masih memiliki
    rasa jengkel atau marah.
  • 9:43 - 9:49
    Pada saat itu, kita harus
    benar-benar menjaga ucapan kita.
  • 9:52 - 10:00
    Kesimpulannya, Memulai
    Lembaran Baru berarti hadir.
  • 10:01 - 10:06
    Hadir bagi kita sendiri,
    hadir bagi emosi kita,
  • 10:07 - 10:11
    sehingga kita mampu berbagi,
  • 10:11 - 10:17
    mampu melihat orang itu
    secara lebih mendalam
  • 10:17 - 10:21
    sehingga kita lebih mengerti
    dan setelah kita berbagi,
  • 10:21 - 10:28
    kita dapat mengundang orang itu
    untuk membagikan isi hatinya.
  • 10:30 - 10:37
    Jika dia seorang praktisi,
    dia dapat berlatih 4 langkah tadi.
  • 10:37 - 10:43
    Jika tidak, dia dapat
    berbagi perasaannya saja
  • 10:43 - 10:50
    dan dari situ, kita
    dapat lebih memahaminya.
  • 10:52 - 10:58
    Ini langkah yang dapat kita lakukan
    untuk membangun kembali hubungan kita
  • 10:58 - 11:06
    tetapi kita juga dapat melakukannya untuk
    menjaga dan memupuk hubungan yang baik.
  • 11:06 - 11:10
    Kita tidak harus melakukan
    keempat langkah tersebut setiap saat
  • 11:11 - 11:15
    kita dapat melakukan
    langkah pertama dan kedua saja.
  • 11:16 - 11:22
    karena mengenali kualitas baik orang lain
    dapat selalu kita lakukan secara rutin.
  • 11:24 - 11:29
    Ketika kita mengenali kita telah melakukan
    tindakan yang kurang terampil,
  • 11:29 - 11:36
    berbicara kurang terampil, maka kita dapat
    mengungkapkan penyesalan kita secara rutin
  • 11:40 - 11:42
    Sahabat terkasih,
  • 11:42 - 11:45
    Memulai Lembaran Baru
    bukanlah sebuah teknik
  • 11:45 - 11:55
    melainkan cara untuk memiliki
    sadar penuh, konsentrasi dan wawasan.
  • 11:58 - 12:02
    Terima kasih telah mendengarkan.
Title:
Memulihkan Hubungan: Latihan Memulai Lembaran Baru oleh Brother Bao Tang
Description:

more » « less
Video Language:
English
Duration:
12:09

Indonesian subtitles

Revisions