< Return to Video

【第68集】白话佛法开示 | 观照就是照见(卢军宏 卢台长 心灵法门)

  • 0:01 - 0:06
    BHFF adalah Dharma yang mendalam
    dan diuraikan oleh Master Lu
  • 0:06 - 0:09
    dengan menggunakan
    bahasa sehari-hari.
  • 0:09 - 0:14
    Menggunakan filosofi kehidupan dan
    menggunakan contoh sederhana
  • 0:14 - 0:17
    di kehidupan sehari-hari
    untuk menjelaskannya.
  • 0:17 - 0:19
    Di dalam Bai Hua Fo Fa,
  • 0:19 - 0:23
    kita bisa memahami teori Dharma
    yang mendalam dan
  • 0:23 - 0:30
    memunculkan kembali sifat Kebuddhaan
    kita semua untuk mengubah nasib kita.
  • 0:30 - 0:35
    Silakan mendengar
    Bai Hua Fo Fa Master Lu.
  • 0:35 - 0:37
    68. Mengamati berarti
    melihat dengan jelas
  • 0:41 - 0:46
    Kitab sutra Buddha menjelaskan
    kepada kalian mengapa,
  • 0:46 - 0:51
    karena kebijaksanaan prajna
    melahirkan hati ini,
  • 0:51 - 0:55
    karena ketika kamu benar-benar kosong,
  • 0:55 - 0:58
    kebijaksanaan prajna dari sifat Buddha
  • 0:58 - 1:03
    membuatmu memunculkan hati yang
    penuh welas asih dan kebaikan ini,
  • 1:03 - 1:08
    dan hati yang penuh welas asih dan
    kebaikan ini tidak memiliki tempat berdiam,
  • 1:08 - 1:15
    ada dalam pikiran,
    tetapi seperti tidak dapat ditemukan.
  • 1:15 - 1:22
    Shifu ingin memberikan contoh
    kehidupan masa kini kepada semua orang:
  • 1:22 - 1:26
    ketika kamu menghadiri pesta
    seseorang hari ini,
  • 1:26 - 1:31
    berpakaian sangat indah,
  • 1:31 - 1:33
    kamu masuk,
  • 1:33 - 1:41
    berharap semua orang dapat memahami
    dan melihat kamu berpakaian sangat indah,
  • 1:41 - 1:45
    tetapi ketika kamu melihat semua
    orang juga berpakaian sangat indah,
  • 1:45 - 1:48
    saat itu kamu sudah lupa apakah
    dirimu terlihat bagus atau tidak,
  • 1:48 - 1:50
    dan merasa bahagia bersama semua orang.
  • 1:50 - 1:52
    Aku bertanya kepadamu,
    dalam alam bawah sadar,
  • 1:52 - 1:55
    di lubuk hatimu yang terdalam,
  • 1:55 - 1:59
    apakah kamu memiliki perasaan
    ingin dikagumi orang lain,
  • 1:59 - 2:01
    suatu perasaan yang
    membuatmu sangat bangga,
  • 2:01 - 2:06
    "karena hari ini aku mengenakan pakaian
    yang sangat mahal dan indah",
  • 2:06 - 2:08
    apakah kamu memiliki
    perasaan seperti itu?
  • 2:08 - 2:11
    Saat itu kamu tidak mengungkapkannya
    dalam perasaan ini,
  • 2:11 - 2:13
    juga tidak memikirkannya,
  • 2:13 - 2:18
    tetapi apakah ada di lubuk hatimu
    yang terdalam?
  • 2:18 - 2:22
    Inilah hal yang ada dalam jiwa.
  • 2:22 - 2:26
    Karena agak sulit, Shifu akan memberikan
    contoh yang lebih sederhana.
  • 2:26 - 2:30
    Misalnya ketika bersujud kepada Buddha,
    kamu bisa berkata
  • 2:30 - 2:33
    "Bodhisattva Guan Yin, aku
    menghilangkan pikiran yang kacau,
  • 2:33 - 2:36
    menghilangkan pikiran yang kacau",
  • 2:36 - 2:39
    ketika mulutmu mengucapkan
    "menghilangkan pikiran yang kacau",
  • 2:39 - 2:42
    pikiran yang kacau hilang sesaat,
  • 2:42 - 2:46
    ketika pikiran yang kacau hilang sesaat
    apakah ada bekasnya?
  • 2:46 - 2:47
    Aku bertanya kepada kalian,
  • 2:47 - 2:51
    setelah penghapus menghapus
    tulisan apakah ada bekasnya?
  • 2:51 - 2:53
    "Bodhisattva Guan Yin,
    aku kosong, aku kosong,
  • 2:53 - 2:55
    aku tidak mau berpikir,
    tidak mau berpikir",
  • 2:55 - 2:57
    ketika kamu tidak mau berpikir,
  • 2:57 - 3:01
    bukankah tiga kata "tidak mau berpikir"
    ini masih merupakan pikiran? "
  • 3:01 - 3:03
    Bodhisattva Guan Yin,
    aku pasti harus bersih,
  • 3:03 - 3:06
    aku pasti harus bersih,
    aku tidak mau berpikir sembarangan",
  • 3:06 - 3:07
    ketika pikiran yang kacau datang,
  • 3:07 - 3:10
    ketika ada wujud seseorang atau
    suatu hal dalam pikiranmu,
  • 3:10 - 3:14
    atau ketika berlutut
    di hadapan Bodhisattva
  • 3:14 - 3:19
    membaca Da Bei Zhou,
    membaca Xin Jing,
  • 3:19 - 3:22
    bukankah pikiran seperti ini muncul?
  • 3:22 - 3:24
    Ketika muncul, kamu berkata
    "Bodhisattva Guan Yin,
  • 3:24 - 3:26
    aku ingin bersih,
    aku ingin suci, aku ingin suci".
  • 3:26 - 3:27
    Ketika kamu ingin suci,
  • 3:27 - 3:31
    untuk sementara sepertinya
    tidak ada pikiran,
  • 3:31 - 3:33
    tetapi sebenarnya dalam
    lubuk hatimu yang terdalam
  • 3:33 - 3:39
    apakah ada pikiran,
    apakah ada niat ini?
  • 3:39 - 3:44
    Inilah keindahan yang dijelaskan
    dalam sutra Buddha.
  • 3:44 - 3:47
    Jadi hal-hal yang sudah ada
    dalam delapan kesadaran kamu,
  • 3:47 - 3:54
    untuk benar-benar membuatnya tidak
    memiliki tempat berdiam, sangat sulit!
  • 3:54 - 3:58
    Berharap kalian belajar Buddha dengan
    sungguh-sungguh menggunakan hati,
  • 3:58 - 4:01
    kamu pernah memiliki hati yang egois,
    kamu bisa berkata
  • 4:01 - 4:04
    "aku tidak mau egois,
    aku tidak mau egois",
  • 4:04 - 4:07
    tetapi, bahkan ketika kamu
    berkata "aku tidak mau egois"
  • 4:07 - 4:09
    saat itu, aku bertanya kepadamu,
  • 4:09 - 4:13
    apakah bayangan hati yang egois
    ini masih ada dalam hatimu?
  • 4:13 - 4:14
    Pasti masih ada.
  • 4:14 - 4:16
    Maka untuk menghilangkan
    bayangan ini,
  • 4:16 - 4:19
    untuk membuatnya
    "tidak memiliki tempat berdiam",
  • 4:19 - 4:26
    barulah kamu bisa mendapatkan
    kebebasan sejati.
  • 4:26 - 4:30
    Jadi "tidak memiliki tempat berdiam"
    adalah seperti ini.
  • 4:30 - 4:37
    Shifu menjelaskan kepada kalian
    bagaimana memahami ajaran Buddha,
  • 4:37 - 4:40
    ajaran Buddha sangat bijaksana,
  • 4:40 - 4:44
    berharap kalian pasti akan
    berlatih dengan baik, belajar dengan baik.
  • 4:44 - 4:56
    Terakhir, Shifu akan menceritakan
    sebuah kisah kepada kalian,
  • 4:56 - 5:01
    kisah ini sangat menarik.
  • 5:01 - 5:09
    Pada masa Dinasti Wei Utara
    dan Selatan di Tiongkok,
  • 5:09 - 5:14
    di Gunung Wutai di Provinsi Shanxi
    ada sebuah Vihara Gridhakuta,
  • 5:14 - 5:18
    setiap musim semi bulan ketiga,
  • 5:18 - 5:26
    sesuai kebiasaan akan diadakan
    perjamuan tanpa batas.
  • 5:26 - 5:28
    Apa itu perjamuan tanpa batas?
  • 5:28 - 5:31
    Yaitu tidak peduli bhiksu yang
    telah meninggalkan keduniawian,
  • 5:31 - 5:34
    murid awam yang belum
    meninggalkan keduniawian,
  • 5:34 - 5:38
    juga tidak peduli pria atau wanita
    yang berbudi,
  • 5:38 - 5:42
    tua atau muda,
    kaya atau miskin,
  • 5:42 - 5:44
    bahkan pengemis,
  • 5:44 - 5:53
    hari itu semua harus dilayani
    dengan hati yang setara,
  • 5:53 - 5:55
    memberi makan mereka,
    makan sampai kenyang,
  • 5:55 - 5:57
    berdana dengan setara,
  • 5:57 - 6:00
    memandang setiap makhluk adalah setara,
  • 6:00 - 6:03
    menunjukkan kesetaraan ajaran Buddha,
  • 6:03 - 6:07
    tanpa pembedaan antara diri
    dan orang lain.
  • 6:07 - 6:10
    Ini adalah hari peringatan
    yang sangat baik,
  • 6:10 - 6:13
    jadi setiap bulan ketiga
    semua orang pergi.
  • 6:13 - 6:21
    Dalam perjamuan itu datang seorang
    wanita miskin
  • 6:21 - 6:26
    yang menggendong dua anak kecil,
  • 6:26 - 6:29
    di belakangnya masih
    diikuti seekor anjing,
  • 6:29 - 6:38
    selain ini, dia tidak memiliki
    barang berlebih di tubuhnya.
  • 6:38 - 6:43
    Dia datang ke tempat perjamuan
    tanpa batas di Vihara Gridhakuta,
  • 6:43 - 6:50
    tetapi belum sampai waktu makan,
  • 6:50 - 6:52
    dia tidak punya uang sepeserpun,
  • 6:52 - 6:56
    dan merasa tidak enak hati untuk
    makan secara cuma-cuma,
  • 6:56 - 7:00
    saat itu dia berpikir
    "apa yang bisa aku persembahkan",
  • 7:00 - 7:09
    lalu memotong rambutnya sendiri
    sebagai tanda persembahan
  • 7:09 - 7:13
    (yaitu memotong rambutnya,
    "ini juga persembahanku").
  • 7:13 - 7:20
    Dia meminta kepada kepala vihara
    dengan berkata,
  • 7:20 - 7:23
    "Guru, aku hanya memiliki rambut ini
  • 7:23 - 7:29
    untuk dipersembahkan kepada
    Tiga Permata, mohon jangan ditolak."
  • 7:29 - 7:35
    Bhiksu berkata, "Baiklah,
    kami akan menerimanya.
  • 7:35 - 7:43
    Umat wanita, dari mana asalmu?"
  • 7:43 - 7:51
    Umat wanita itu tiba-tiba berkata,
    "Aku berasal dari tempat asalku."
  • 7:51 - 7:56
    Kepala vihara melihat jawabannya seperti
    ini, merasa umat wanita ini agak aneh.
  • 7:56 - 8:01
    Tak disangka wanita ini
    langsung meminta,
  • 8:01 - 8:06
    "Guru, aku masih ada urusan mendesak
    yang harus pergi ke tempat lain,
  • 8:06 - 8:13
    bisakah membagikan makanan
    dan minuman untukku terlebih dahulu?"
  • 8:13 - 8:22
    Meskipun waktu makan belum tiba,
    tetapi permintaan umat tidak bisa ditolak.
  • 8:22 - 8:28
    Kepala vihara ini bernama Bhiksu Fayin,
  • 8:28 - 8:32
    ini adalah kisah nyata
    yang diturunkan dari masa lalu.
  • 8:32 - 8:36
    Kemudian Bhiksu Fayin berkata,
    "Baiklah."
  • 8:36 - 8:41
    Dia dengan sangat welas asih mengambil
    tiga porsi makanan dari dalam,
  • 8:41 - 8:50
    maksudnya agar wanita ini dan dua
    anak kecil bisa makan sampai kenyang.
  • 8:50 - 8:54
    Tetapi setelah selesai makan, wanita ini berkata lagi: "Guru, aku masih punya anjing ini, dia juga perlu makan sesuatu."
  • 8:54 - 9:01
    "Shifu, saya masih memiliki seekor anjing, dia juga harus makan"
  • 9:01 - 9:04
    "Oh, baiklah"
  • 9:04 - 9:13
    Kepala biara itu dengan tak berdaya dan berat hati mengambil makanan dan memberikannya pada wanita ini
  • 9:13 - 9:15
    Wanita itu berkata lagi:
  • 9:15 - 9:23
    "Shifu, dalam perut saya juga memiliki seorang anak, dia juga perlu makanan"
  • 9:23 - 9:29
    Kepala biara itu tidak bisa menahannya lagi dan dia marah dengan berkata:
  • 9:29 - 9:35
    "Anda datang kemari untuk memohon persembahan makanan dari para Biksu"
  • 9:35 - 9:41
    "Akan tetapi, bagaimana bisa Anda begitu serakah?"
  • 9:41 - 9:49
    "Anak di dalam perut Anda masih belum lahir, apakah dia bisa makan?"
  • 9:49 - 9:56
    "Akan tetapi, Anda terus memohon dan memiliki keserakahan akan makanan"
  • 9:56 - 10:02
    "Apakah Anda tidak merasa ini sudah berlebihan?"
  • 10:02 - 10:10
    Wanita miskin yang dimarahi ini mengatakan sebuah kalimat:
  • 10:10 - 10:16
    "Akar dari pare pasti juga akan pahit dan akar dari melon pasti juga akan manis"
  • 10:16 - 10:24
    "Di Triloka ini tidak bisa mengatasi permasalahan ini, bahkan para Biksu pun tidak ingin mendekatinya"
  • 10:24 - 10:29
    Kalimat ini memberi tahu kita bahwa akar dari pare pasti pahit
  • 10:29 - 10:35
    Jika dia adalah sebuah melon, maka akarnya pasti akan manis
  • 10:35 - 10:41
    Akan tetapi, di Triloka ini tidak ada yang bisa menyelesaikan permasalahan ini
  • 10:41 - 10:44
    Bahkan para Biksu pun tidak ingin mendekatinya
  • 10:44 - 10:49
    Maksud dari kalimat ini adalah penyumbang atau para Biksu pun tidak sudi mendekatinya
  • 10:49 - 11:00
    Setelah mengatakan kalimat ini, tiba-tiba ia terbang ke Langit
  • 11:00 - 11:04
    Dan ia memunculkan wujud mulia dari Wen Shu Pu Sa
  • 11:04 - 11:11
    Pada saat itu, anjing yang di sampingnya berubah menjadi singa yang menjadi tempat duduk-Nya
  • 11:11 - 11:18
    Dan 2 anak kecil itu adalah 2 pelayan yang ada di samping-Nya
  • 11:18 - 11:27
    Di tengah awan berkabut yang menjulang tinggi, Dia berkata sepatah kata lagi:
  • 11:27 - 11:33
    "Semua makhluk belajar tanpa perbedaan hati, namun hati mereka terus berubah sesuai perubahan tingkat pembinaan"
  • 11:33 - 11:41
    "Berbagai pemikiran yang buruk harus kita singkirkan, bagaimana bisa terdapat kasih dan benci lagi?"
  • 11:41 - 11:47
    Kalimat ini memberi tahu kita bahwa kita semua mati-matian belajar tanpa perbedaan hati
  • 11:47 - 11:55
    Akan tetapi, hati kita terus berubah mengikuti arus perubahan tingkat pembinaan
  • 11:55 - 12:04
    Setiap pemikiran buruk kita harus disingkirkan
  • 12:04 - 12:10
    Apalagi jika masih ada kasih dan benci?
  • 12:10 - 12:15
    Kalimat ini memberi tahu kita yang sebagai praktisi Buddhis harus mengerti akan tanpa perbedaan hati
  • 12:15 - 12:19
    Hari ini Anda mengatakan ingin berdana dengan tanpa perbedaan hati
  • 12:19 - 12:21
    Tidak ada yang bisa diperdebatkan
  • 12:21 - 12:28
    Akan tetapi, Anda tidak bisa mengontrol fluktuasi pikiran Anda
  • 12:28 - 12:35
    Ketika Anda melihat wanita hamil, Anda menganggap anak ini tidak seharusnya makan
  • 12:35 - 12:39
    TIngkat pembinaan Anda terus berputar
  • 12:39 - 12:44
    Meskipun kita tahu bahwa kita harus melepaskan segala yang di luar tubuh kita
  • 12:44 - 12:47
    Itu karena sesuatu yang didanakan untuk orang lain adalah sebuah barang
  • 12:47 - 12:52
    Itu hanya agar hati Anda bisa ikhlas untuk berdana ke orang lain
  • 12:52 - 12:57
    Akan tetapi, hati kita masih tersimpan kasih dan benci
  • 12:57 - 13:09
    Itu karena ia melihatnya miskin, membawa 2 anak dan seekor anjing, maka hatinya muncul rasa kebencian
  • 13:09 - 13:13
    Bodhisattva berkata: "Bagaimana ini bisa memasuki alam suci?"
  • 13:13 - 13:24
    Pada saat itu, terdapat 1000-an orang yang menyaksikan langsung keajaiban Wen Shu Pu Sa
  • 13:24 - 13:35
    Setelah mendengar perkataan Bodhisattva, mereka berlutut dan meneteskan air mata
  • 13:35 - 13:38
    Mereka memberi hormat ke arah Langit dan berkata:
  • 13:38 - 13:51
    "Bodhisattva, kami memohon agar memberikan kami ajaran kesetaraan hati supaya dapat melaksanakannya"
  • 13:51 - 13:56
    Kalimat yang berasal dari Bodhisattva itu muncul lagi:
  • 13:56 - 14:02
    "Harus memiliki hati yang bertoleransi tinggi, sama halnya dengan air, api dan angin"
  • 14:02 - 14:09
    "Mereka tidak ada perbedaannya, dan pada akhirnya mencapai kekosongan"
  • 14:09 - 14:13
    Kalimat ini memberi tahu kita bahwa "Harus memiliki hati yang bertoleransi tinggi"
  • 14:13 - 14:18
    Maksudnya adalah kita yang berada di dunia ini harus mengerti akan berdana tanpa membeda-bedakan
  • 14:18 - 14:27
    Kita harus memiliki hati yang bisa menerima segalanya untuk menghadapi berbagai macam hal
  • 14:27 - 14:30
    "Sama halnya dengan air, api dan angin"
  • 14:30 - 14:36
    Air, api dan angin juga sama akan musnah
  • 14:36 - 14:39
    "Mereka tidak ada perbedaannya"
  • 14:39 - 14:45
    Tidak peduli itu air, api maupun angin, mereka semua akan musnah
  • 14:45 - 14:48
    "Mereka tidak ada perbedaannya"
  • 14:48 - 14:50
    "Dan pada akhirnya mencapai kekosongan"
  • 14:50 - 14:57
    Itu artinya ketika kita mencapai akhir, ia akan mengalami kekosongan atau tiada sifat
  • 14:57 - 14:58
    Pada akhirnya, itu semua akan mengalami tahap Tiada Sifat
  • 14:58 - 15:09
    Pada saat itu, kepala biara ini menyalahkan dirinya sendiri karena tidak bisa mengenali Buddha yang sejati
  • 15:09 - 15:17
    Untuk mengungkapkan hati pertobatannya atas penghinaan kepada Bodhisattva
  • 15:17 - 15:24
    Dia mengambil pisau dari dapur dan bersiap mencongkel matanya sendiri
  • 15:24 - 15:27
    Itu karena dia merasa dirinya sendiri sangat dungu
  • 15:27 - 15:32
    Bodhisattva telah datang, namun dia tidak tahu
  • 15:32 - 15:36
    Banyak murid dan Upasaka-Upasika di sampingnya yang berkata:
  • 15:36 - 15:38
    "Shifu, Anda tidak boleh berbuat demikian!"
  • 15:38 - 15:44
    "Benar, Shifu. Tidak ada gunanya juga jika Anda berbuat demikian. Ini juga termasuk hal yang bodoh"
  • 15:44 - 15:50
    "Cara penebusan dosa sangat banyak, mengapa harus mencelakakan diri sendiri?"
  • 15:50 - 15:57
    Semuanya terus berbicara dan mereka merebut pisau dari tangan kepala biara tersebut
  • 15:57 - 16:03
    Lalu, kepala biara itu pun membatalkan rencana awalnya
  • 16:03 - 16:05
    Dia menggunakan rambut yang dipersembahkan oleh
  • 16:05 - 16:14
    wanita miskin itu alias Wen Shu Pu Sa untuk dibangun pagoda sebagai bentuk persembahan
  • 16:14 - 16:16
    Di awal tahun 1573-1620
  • 16:16 - 16:21
    Biksu Yuan Guang sebagai penerus kepala biara
  • 16:21 - 16:32
    Untuk merenovasi pagoda itu, dia menggali bagian bawah pagoda dan menemukan beberapa helai rambut suci Pu Sa
  • 16:32 - 16:38
    Ini yang sering kita katakan yaitu rambut Bodhisattva
  • 16:38 - 16:41
    Sama halnya dengan kuil Relik Gigi Buddha di Srilanka
  • 16:41 - 16:44
    Itu adalah rambut dan gigi Bodhisattva
  • 16:44 - 16:50
    Rambut Wen Shu Pu Sa kelihatannya berwarna keemasan
  • 16:50 - 16:55
    Akan tetapi, jika dilihat lebih jelas lagi, warna rambutnya terus berubah
  • 16:55 - 17:01
    Pagoda ini sekarang berada di bagian timur kuil Da Ta
  • 17:01 - 17:09
    Ini adalah peninggalan kuno yang masih tersisa di kuil Ling Jiu
  • 17:09 - 17:11
    Cerita ini memberi tahu kita bahwa
  • 17:11 - 17:16
    terkadang mulut kita terus mengatakan bahwa kita tidak membeda-bedakan
  • 17:16 - 17:19
    Akan tetapi, hati kita belum bisa menerapkan kesetaraan itu
  • 17:19 - 17:29
    Kita yang hidup di dunia ini harus mengerti bahwa bagaimana memunculkan kesetaraan yang sejati di hati kita
  • 17:29 - 17:33
    Kita harus menyayangi Ibu kita
  • 17:33 - 17:41
    Kita lebih harus menyayangi Guan Shi Yin Pu Sa, Wen Shu Pu Sa, Pu Xian Pu Sa, dan Bodhisattva lainnya
  • 17:41 - 17:46
    Itu sama dengan ketika kita masih kecil dan kita merindukan Ibu kita
  • 17:46 - 17:51
    Senantiasa memikirkan Guan Shi Yin Pu Sa dan Bodhisattva lainnya
  • 17:51 - 17:55
    Dengan demikian, Anda akan bisa menyingkirkan 3 racun di hati Anda dengan tanpa sadar
  • 17:55 - 17:56
    3 racun itu berupa keserakahan, kebencian, dan kebodohan
  • 17:56 - 18:02
    Orang yang tidak memiliki kebijaksanaan selalu menyimpan dendam terhadap orang lain
  • 18:02 - 18:11
    Apabila kalian bisa melihat bayangan kalian sendiri di dalam diri orang lain, maka Anda memiliki kebijaksanaan
  • 18:11 - 18:19
    Jika Anda bisa mengambil sebuah pelajaran di dalam diri seseorang, maka Anda adalah seorang yang bijak
  • 18:19 - 18:26
    Arti kebijaksanaan adalah ketika Anda memiliki permasalahan, Anda bisa mengatasinya
  • 18:26 - 18:31
    Dengan perasaan tenang dan humoris untuk mengatasinya
  • 18:31 - 18:37
    Tujuan membina diri adalah untuk kesadaran dalam hati Anda
  • 18:37 - 18:40
    Kesadaran adalah sifat asli Anda
  • 18:40 - 18:43
    Kesadaran adalah energi positif Anda
  • 18:43 - 18:49
    Dengan menggunakan energi positif kita sendiri untuk menyadarkan sifat asli kita sendiri,
  • 18:49 - 18:52
    maka Anda telah berjalan di jalan Kebuddhaan
  • 18:52 - 18:56
    Menggunakan hati untuk mengobservasi kebiasaan buruk kita,
  • 18:56 - 19:00
    maka kita bisa menyadari bahwa Pancakandha (5 kelompok pembentuk kehidupan) juga kosong adanya
  • 19:00 - 19:03
    Arti mengobservasi di sini adalah memandang
  • 19:03 - 19:08
    Dengan demikian, Anda baru bisa mengubah kebiasaan buruk Anda
  • 19:08 - 19:12
    Anda baru bisa melepaskan dan terbebaskan
  • 19:12 - 19:18
    Ingat! Terbebaskan adalah kesadaran
  • 19:22 - 19:26
    Baiklah, pencerahan "Bai Hua Fo Fa" kita cukupkan sampai di sini
  • 19:26 - 19:29
    Kita bertemu di acara berikutnya lagi
  • 19:29 - 19:29
    Terima kasih!
  • 19:35 - 19:38
    Terima kasih telah menyaksikan pencerahan Bai Hua Fo Fa Master Lu Junhong
    Bergembira dalam dharma bersama dan menyelamatkan makhluk yang berjodoh
    Silakan menyaksikan episode selanjutnya
Title:
【第68集】白话佛法开示 | 观照就是照见(卢军宏 卢台长 心灵法门)
Description:

more » « less
Video Language:
Chinese, Simplified
Duration:
19:38

Indonesian subtitles

Revisions Compare revisions