< Return to Video

【第68集】白话佛法开示 | 观照就是照见(卢军宏 卢台长 心灵法门)

  • 0:01 - 0:06
    BHFF adalah Dharma yang mendalam
    dan diuraikan oleh Master Lu
  • 0:06 - 0:09
    dengan menggunakan
    bahasa sehari-hari.
  • 0:09 - 0:14
    Menggunakan filosofi kehidupan dan
    menggunakan contoh sederhana
  • 0:14 - 0:17
    di kehidupan sehari-hari
    untuk menjelaskannya.
  • 0:17 - 0:19
    Di dalam Bai Hua Fo Fa,
  • 0:19 - 0:23
    kita bisa memahami teori Dharma
    yang mendalam dan
  • 0:23 - 0:30
    memunculkan kembali sifat Kebuddhaan
    kita semua untuk mengubah nasib kita.
  • 0:30 - 0:35
    Silakan mendengar
    Bai Hua Fo Fa Master Lu.
  • 0:35 - 0:37
    68. Mengamati berarti
    melihat dengan jelas
  • 0:41 - 0:51
    Alasan Tripitaka mengatakan hal itu adalah karena dengan adanya kebijaksanaan, maka akan terlahir pikiran
  • 0:51 - 0:55
    Ketika Anda benar-benar mengalami kekosongan,
  • 0:55 - 1:03
    maka kebijaksanaan pada sifat Kebuddhaan Anda akan memunculkan hati yang welas asih dan bajik ini
  • 1:03 - 1:08
    Hati yang welas asih dan bajik ini adalah hati yang tidak bisa ditempati
  • 1:08 - 1:15
    Eksistensinya ada dalam pikiran Anda, tapi Anda tidak bisa menemukannya
  • 1:15 - 1:22
    Shifu sangat ingin menggunakan contoh yang ada di Alam Manusia ini untuk menjelaskannya pada kalian
  • 1:22 - 1:26
    Contoh sederhana, hari ini Anda datang untuk menghadiri pesta seseorang
  • 1:26 - 1:31
    Ketika datang, Anda pasti berpakaian cantik, benar tidak?
  • 1:31 - 1:40
    Ketika masuk, Anda berharap semua orang melihatmu karena Anda yang berpakaian cantik
  • 1:40 - 1:41
    Benar tidak?
  • 1:42 - 1:47
    Ketika Anda melihat orang lain juga berpakaian cantik, maka Anda sudah lupa akan kecantikan diri Anda sendiri
  • 1:47 - 1:50
    Anda sama dengan mereka sangat bergembira
  • 1:50 - 1:50
    Saya bertanya kepada Anda:
  • 1:50 - 1:55
    Dalam lubuk hati Anda yang paling dalam
  • 1:55 - 1:59
    Anda memiliki tujuan agar orang lain menikmati cara berpakaianmu
  • 1:59 - 2:06
    dan membuatmu merasa rasa bangga karena pakaian ini sangat mahal dan cantik
  • 2:06 - 2:08
    Apakah Anda memiliki perasaan yang demikian?
  • 2:08 - 2:13
    Namun, ketika berada dalam perasaan ini, Anda tidak membicarakan dan memikirkannya
  • 2:13 - 2:18
    Akan tetapi, apakah dalam lubuk hati Anda yang terdalam ada?
  • 2:18 - 2:22
    Inilah sesuatu yang terdapat jiwa Anda
  • 2:22 - 2:26
    Shifu berikan contoh sederhana lagi karena ini akan lebih sulit
  • 2:26 - 2:30
    Ketika Anda sedang menyembah Buddha, Anda boleh berkata:
  • 2:30 - 2:36
    "Guan Shi Yin Pu Sa, saya ingin menyingkirkan pikiran kacau"
  • 2:36 - 2:41
    Ketika mulut Anda berkata menyingkirkan pikiran kacau, maka pikiran kacau Anda akan seketika menghilang
  • 2:41 - 2:42
    Benar tidak?
  • 2:42 - 2:46
    Apakah ketika pikiran menghilang akan ada bekasnya?
  • 2:46 - 2:52
    Setelah kalian menggunakan penghapus untuk menghapus tulisan, apakah masih ada bekasnya?
  • 2:52 - 2:55
    "Guan Shi Yin Pu Sa, saya kosong. Saya tidak mau memikirkannya"
  • 2:55 - 3:01
    Bukankah ketika Anda mengatakan "Saya tidak mau melakukannya", Anda masih sedang berpikir?
  • 3:01 - 3:05
    "Guan Shi Yin Pu Sa, saya harus bersih, saya tidak boleh berpikir sembarangan"
  • 3:05 - 3:14
    Ketika terdapat pikiran kacau yang berisi seorang atau suatu hal yang terdapat di benak Anda
  • 3:14 - 3:19
    Bisa saja ketika kalian berlutut di hadapan Bodhisattva dan membaca Da Bei Zhou dan Xin Jing
  • 3:19 - 3:22
    Bukankah pikiran ini akan muncul?
  • 3:22 - 3:26
    Ketika ia datang, Anda mengatakan: "Guan Shi Yin Pu Sa, saya ingin bersih dan murni"
  • 3:26 - 3:31
    Ketika Anda ingin murni, sebenarnya Anda tidak memikirkannya untuk sementara waktu
  • 3:31 - 3:39
    Akan tetapi, apakah di lubuk hati terdalam Anda terdapat pikiran ini atau tidak?
  • 3:39 - 3:44
    Inilah Bagian Teristimewa di Tripitaka
  • 3:44 - 3:54
    Ketika harus mengosongkan segala sesuatu yang sudah ada di tingkat kesadaranmu yang ke-8, itu sangatlah sulit
  • 3:54 - 3:58
    Saya berharap kalian bisa belajar Dharma dengan sungguh-sungguh
  • 3:58 - 4:04
    Katakan kepada rasa egois yang ada di dalam diri Anda: "Saya tidak ingin egois"
  • 4:04 - 4:13
    Namun, meski Anda mengatakan "Saya tidak ingin egois", apakah bayangan rasa egois ini terdapat di pikiran Anda?
  • 4:13 - 4:14
    Pasti ada
  • 4:14 - 4:19
    Anda harus menyingkirkan bayangan ini, sehingga pikiran Anda tidak ditempati
  • 4:19 - 4:26
    Dengan demikian, Anda baru bisa benar-benar mendapatkan kebebasan yang besar
  • 4:26 - 4:30
    Jadi, begitulah pikiran yang tidak ditempati
  • 4:30 - 4:37
    Shifu beritahu kalian, bagaimana kita memahami Dharma?
  • 4:37 - 4:40
    Dharma adalah sesuatu yang penuh dengan kebijaksanaan
  • 4:40 - 4:44
    Saya berharap kalian bisa membina diri dan belajar dengan sungguh-sungguh
  • 4:44 - 4:48
    Sebenarnya saya sudah banyak menyiapkan materi,
  • 4:48 - 4:52
    namun karena masalah waktu, maka saya akan menjelaskannya lagi pada kalian di lain waktu
  • 4:52 - 4:56
    Lalu, saya ingin menceritakan sebuah cerita
  • 4:56 - 5:01
    Cerita ini sangat bagus
  • 5:01 - 5:10
    Cerita ini diceritakan pada Dinasti Wei, dinasti selatan dan utara
  • 5:10 - 5:14
    Ketika sampai pada musim semi dan bulan ketiga
  • 5:14 - 5:18
    Terdapat sebuah kui di Gunung Wu Tai, Shan Xi yang bernama Kuil Ling Jiu
  • 5:18 - 5:22
    Menurut adat istiadat, di sana diadakan sebuah upacara yang bernama
  • 5:22 - 5:26
    "Pertemuan Besar Pemberian Dana Untuk Para Biksu dan Umat Awam"
  • 5:26 - 5:28
    Apa itu "Pertemuan Besar Pemberian Dana Untuk Para Biksu dan Umat Awam"?
  • 5:28 - 5:44
    Tidak peduli Anda adalah seorang Biksu, Upasaka/Upasika, pria wanita, tua muda, kaya miskin, bahkan pengemis
  • 5:44 - 5:53
    Di hari ini akan ada penyumbang yang berdana kepada mereka dengan tanpa perbedaan hati
  • 5:53 - 5:55
    Dengan memberi mereka makan
  • 5:55 - 5:57
    Berdana dengan tanpa perbedaan hati
  • 5:57 - 6:00
    Mereka menganggap semua makhluk itu setara,
  • 6:00 - 6:07
    itu artinya Dharma hadir untuk setiap orang tanpa ada perbedaan antarsesama manusia
  • 6:07 - 6:10
    Ini adalah hari peringatan yang sangat baik
  • 6:10 - 6:13
    Jadi, ketika bulan ketiga, mereka akan pergi ke sana
  • 6:13 - 6:26
    Di upacara Pertemuan Besar tersebut kedatangan seorang wanita miskin yang membawa 2 anak kecil
  • 6:26 - 6:29
    Dan di belakangnya masih ada seekor anjing
  • 6:29 - 6:35
    Selain dari itu, dia tidak membawa barang apa pun
  • 6:35 - 6:38
    Wanita ini sangat miskin
  • 6:38 - 6:43
    Dia datang ke kuil Ling Jiu untuk menghadiri upacara Pertemuan Besar Pemberian Dana tersebut
  • 6:43 - 6:50
    Akan tetapi, ketika masih belum sampai pada waktu makan
  • 6:50 - 6:56
    Dia memang sangat miskin, tapi dia juga malu untuk makan gratis di sana
  • 6:56 - 7:00
    Dan pada saat itu, dia berpikir: "Apa yang harus saya danakan?"
  • 7:00 - 7:09
    Dia langsung menggunting rambutnya sendiri sebagai tanda untuk berdana
  • 7:09 - 7:13
    Dia menggunting rambutnya dan mengatakan; "Ini adalah persembahan saya"
  • 7:13 - 7:20
    Dia memohon kepada kepala biara dan berkata:
  • 7:20 - 7:29
    "Shifu, saya hanya memiliki rambut ini untuk dipersembahkan kepada Tri Ratna, mohon diterima"
  • 7:29 - 7:35
    Biksu itu berkata: "Baiklah, kami akan menerimanya"
  • 7:35 - 7:39
    "Ibu, Anda berasal dari mana?"
  • 7:39 - 7:43
    Dia bertanya dari mana asalnya
  • 7:43 - 7:47
    Wanita itu tiba-tiba berkata:
  • 7:47 - 7:51
    "Saya dari tempat di mana saya datang"
  • 7:51 - 7:56
    Ketika kepala biara itu mendengar jawabannya, dia merasa wanita ini agak sedikit aneh
  • 7:56 - 8:01
    Tak terduga, wanita ini langsung memohon dan berkata:
  • 8:01 - 8:13
    "Shifu, saya ingin pergi ke tempat lain untuk mengurus hal penting, bisakah Anda memberikan makanan kepada saya?"
  • 8:13 - 8:22
    Meskipun waktu puasa belum sampai, akan tetapi dia tidak bisa menolak permintaan Umat ini
  • 8:22 - 8:28
    Kepala biara ini bernama Biksu Fa Yin
  • 8:28 - 8:32
    Ini adalah kisah nyata yang diteruskan dari dulu hingga sekarang
  • 8:32 - 8:36
    Lalu, Biksu Fa Yin berkata: "Baiklah"
  • 8:36 - 8:41
    Dia sangat berwelas asih dengan mengambil 3 porsi makanan untuknya
  • 8:41 - 8:50
    Tujuannya adalah supaya wanita dan 2 anak kecil ini bisa kenyang
  • 8:50 - 8:54
    Setelah ia memakannya, wanita ini berkata lagi:
  • 8:54 - 9:01
    "Shifu, saya masih memiliki seekor anjing, dia juga harus makan"
  • 9:01 - 9:04
    "Oh, baiklah"
  • 9:04 - 9:13
    Kepala biara itu dengan tak berdaya dan berat hati mengambil makanan dan memberikannya pada wanita ini
  • 9:13 - 9:15
    Wanita itu berkata lagi:
  • 9:15 - 9:23
    "Shifu, dalam perut saya juga memiliki seorang anak, dia juga perlu makanan"
  • 9:23 - 9:29
    Kepala biara itu tidak bisa menahannya lagi dan dia marah dengan berkata:
  • 9:29 - 9:35
    "Anda datang kemari untuk memohon persembahan makanan dari para Biksu"
  • 9:35 - 9:41
    "Akan tetapi, bagaimana bisa Anda begitu serakah?"
  • 9:41 - 9:49
    "Anak di dalam perut Anda masih belum lahir, apakah dia bisa makan?"
  • 9:49 - 9:56
    "Akan tetapi, Anda terus memohon dan memiliki keserakahan akan makanan"
  • 9:56 - 10:02
    "Apakah Anda tidak merasa ini sudah berlebihan?"
  • 10:02 - 10:10
    Wanita miskin yang dimarahi ini mengatakan sebuah kalimat:
  • 10:10 - 10:16
    "Akar dari pare pasti juga akan pahit dan akar dari melon pasti juga akan manis"
  • 10:16 - 10:24
    "Di Triloka ini tidak bisa mengatasi permasalahan ini, bahkan para Biksu pun tidak ingin mendekatinya"
  • 10:24 - 10:29
    Kalimat ini memberi tahu kita bahwa akar dari pare pasti pahit
  • 10:29 - 10:35
    Jika dia adalah sebuah melon, maka akarnya pasti akan manis
  • 10:35 - 10:41
    Akan tetapi, di Triloka ini tidak ada yang bisa menyelesaikan permasalahan ini
  • 10:41 - 10:44
    Bahkan para Biksu pun tidak ingin mendekatinya
  • 10:44 - 10:49
    Maksud dari kalimat ini adalah penyumbang atau para Biksu pun tidak sudi mendekatinya
  • 10:49 - 11:00
    Setelah mengatakan kalimat ini, tiba-tiba ia terbang ke Langit
  • 11:00 - 11:04
    Dan ia memunculkan wujud mulia dari Wen Shu Pu Sa
  • 11:04 - 11:11
    Pada saat itu, anjing yang di sampingnya berubah menjadi singa yang menjadi tempat duduk-Nya
  • 11:11 - 11:18
    Dan 2 anak kecil itu adalah 2 pelayan yang ada di samping-Nya
  • 11:18 - 11:27
    Di tengah awan berkabut yang menjulang tinggi, Dia berkata sepatah kata lagi:
  • 11:27 - 11:33
    "Semua makhluk belajar tanpa perbedaan hati, namun hati mereka terus berubah sesuai perubahan tingkat pembinaan"
  • 11:33 - 11:41
    "Berbagai pemikiran yang buruk harus kita singkirkan, bagaimana bisa terdapat kasih dan benci lagi?"
  • 11:41 - 11:47
    Kalimat ini memberi tahu kita bahwa kita semua mati-matian belajar tanpa perbedaan hati
  • 11:47 - 11:55
    Akan tetapi, hati kita terus berubah mengikuti arus perubahan tingkat pembinaan
  • 11:55 - 12:04
    Setiap pemikiran buruk kita harus disingkirkan
  • 12:04 - 12:10
    Apalagi jika masih ada kasih dan benci?
  • 12:10 - 12:15
    Kalimat ini memberi tahu kita yang sebagai praktisi Buddhis harus mengerti akan tanpa perbedaan hati
  • 12:15 - 12:19
    Hari ini Anda mengatakan ingin berdana dengan tanpa perbedaan hati
  • 12:19 - 12:21
    Tidak ada yang bisa diperdebatkan
  • 12:21 - 12:28
    Akan tetapi, Anda tidak bisa mengontrol fluktuasi pikiran Anda
  • 12:28 - 12:35
    Ketika Anda melihat wanita hamil, Anda menganggap anak ini tidak seharusnya makan
  • 12:35 - 12:39
    TIngkat pembinaan Anda terus berputar
  • 12:39 - 12:44
    Meskipun kita tahu bahwa kita harus melepaskan segala yang di luar tubuh kita
  • 12:44 - 12:47
    Itu karena sesuatu yang didanakan untuk orang lain adalah sebuah barang
  • 12:47 - 12:52
    Itu hanya agar hati Anda bisa ikhlas untuk berdana ke orang lain
  • 12:52 - 12:57
    Akan tetapi, hati kita masih tersimpan kasih dan benci
  • 12:57 - 13:09
    Itu karena ia melihatnya miskin, membawa 2 anak dan seekor anjing, maka hatinya muncul rasa kebencian
  • 13:09 - 13:13
    Bodhisattva berkata: "Bagaimana ini bisa memasuki alam suci?"
  • 13:13 - 13:24
    Pada saat itu, terdapat 1000-an orang yang menyaksikan langsung keajaiban Wen Shu Pu Sa
  • 13:24 - 13:35
    Setelah mendengar perkataan Bodhisattva, mereka berlutut dan meneteskan air mata
  • 13:35 - 13:38
    Mereka memberi hormat ke arah Langit dan berkata:
  • 13:38 - 13:51
    "Bodhisattva, kami memohon agar memberikan kami ajaran kesetaraan hati supaya dapat melaksanakannya"
  • 13:51 - 13:56
    Kalimat yang berasal dari Bodhisattva itu muncul lagi:
  • 13:56 - 14:02
    "Harus memiliki hati yang bertoleransi tinggi, sama halnya dengan air, api dan angin"
  • 14:02 - 14:09
    "Mereka tidak ada perbedaannya, dan pada akhirnya mencapai kekosongan"
  • 14:09 - 14:13
    Kalimat ini memberi tahu kita bahwa "Harus memiliki hati yang bertoleransi tinggi"
  • 14:13 - 14:18
    Maksudnya adalah kita yang berada di dunia ini harus mengerti akan berdana tanpa membeda-bedakan
  • 14:18 - 14:27
    Kita harus memiliki hati yang bisa menerima segalanya untuk menghadapi berbagai macam hal
  • 14:27 - 14:30
    "Sama halnya dengan air, api dan angin"
  • 14:30 - 14:36
    Air, api dan angin juga sama akan musnah
  • 14:36 - 14:39
    "Mereka tidak ada perbedaannya"
  • 14:39 - 14:45
    Tidak peduli itu air, api maupun angin, mereka semua akan musnah
  • 14:45 - 14:48
    "Mereka tidak ada perbedaannya"
  • 14:48 - 14:50
    "Dan pada akhirnya mencapai kekosongan"
  • 14:50 - 14:57
    Itu artinya ketika kita mencapai akhir, ia akan mengalami kekosongan atau tiada sifat
  • 14:57 - 14:58
    Pada akhirnya, itu semua akan mengalami tahap Tiada Sifat
  • 14:58 - 15:09
    Pada saat itu, kepala biara ini menyalahkan dirinya sendiri karena tidak bisa mengenali Buddha yang sejati
  • 15:09 - 15:17
    Untuk mengungkapkan hati pertobatannya atas penghinaan kepada Bodhisattva
  • 15:17 - 15:24
    Dia mengambil pisau dari dapur dan bersiap mencongkel matanya sendiri
  • 15:24 - 15:27
    Itu karena dia merasa dirinya sendiri sangat dungu
  • 15:27 - 15:32
    Bodhisattva telah datang, namun dia tidak tahu
  • 15:32 - 15:36
    Banyak murid dan Upasaka-Upasika di sampingnya yang berkata:
  • 15:36 - 15:38
    "Shifu, Anda tidak boleh berbuat demikian!"
  • 15:38 - 15:44
    "Benar, Shifu. Tidak ada gunanya juga jika Anda berbuat demikian. Ini juga termasuk hal yang bodoh"
  • 15:44 - 15:50
    "Cara penebusan dosa sangat banyak, mengapa harus mencelakakan diri sendiri?"
  • 15:50 - 15:57
    Semuanya terus berbicara dan mereka merebut pisau dari tangan kepala biara tersebut
  • 15:57 - 16:03
    Lalu, kepala biara itu pun membatalkan rencana awalnya
  • 16:03 - 16:05
    Dia menggunakan rambut yang dipersembahkan oleh
  • 16:05 - 16:14
    wanita miskin itu alias Wen Shu Pu Sa untuk dibangun pagoda sebagai bentuk persembahan
  • 16:14 - 16:16
    Di awal tahun 1573-1620
  • 16:16 - 16:21
    Biksu Yuan Guang sebagai penerus kepala biara
  • 16:21 - 16:32
    Untuk merenovasi pagoda itu, dia menggali bagian bawah pagoda dan menemukan beberapa helai rambut suci Pu Sa
  • 16:32 - 16:38
    Ini yang sering kita katakan yaitu rambut Bodhisattva
  • 16:38 - 16:41
    Sama halnya dengan kuil Relik Gigi Buddha di Srilanka
  • 16:41 - 16:44
    Itu adalah rambut dan gigi Bodhisattva
  • 16:44 - 16:50
    Rambut Wen Shu Pu Sa kelihatannya berwarna keemasan
  • 16:50 - 16:55
    Akan tetapi, jika dilihat lebih jelas lagi, warna rambutnya terus berubah
  • 16:55 - 17:01
    Pagoda ini sekarang berada di bagian timur kuil Da Ta
  • 17:01 - 17:09
    Ini adalah peninggalan kuno yang masih tersisa di kuil Ling Jiu
  • 17:09 - 17:11
    Cerita ini memberi tahu kita bahwa
  • 17:11 - 17:16
    terkadang mulut kita terus mengatakan bahwa kita tidak membeda-bedakan
  • 17:16 - 17:19
    Akan tetapi, hati kita belum bisa menerapkan kesetaraan itu
  • 17:19 - 17:29
    Kita yang hidup di dunia ini harus mengerti bahwa bagaimana memunculkan kesetaraan yang sejati di hati kita
  • 17:29 - 17:33
    Kita harus menyayangi Ibu kita
  • 17:33 - 17:41
    Kita lebih harus menyayangi Guan Shi Yin Pu Sa, Wen Shu Pu Sa, Pu Xian Pu Sa, dan Bodhisattva lainnya
  • 17:41 - 17:46
    Itu sama dengan ketika kita masih kecil dan kita merindukan Ibu kita
  • 17:46 - 17:51
    Senantiasa memikirkan Guan Shi Yin Pu Sa dan Bodhisattva lainnya
  • 17:51 - 17:55
    Dengan demikian, Anda akan bisa menyingkirkan 3 racun di hati Anda dengan tanpa sadar
  • 17:55 - 17:56
    3 racun itu berupa keserakahan, kebencian, dan kebodohan
  • 17:56 - 18:02
    Orang yang tidak memiliki kebijaksanaan selalu menyimpan dendam terhadap orang lain
  • 18:02 - 18:11
    Apabila kalian bisa melihat bayangan kalian sendiri di dalam diri orang lain, maka Anda memiliki kebijaksanaan
  • 18:11 - 18:19
    Jika Anda bisa mengambil sebuah pelajaran di dalam diri seseorang, maka Anda adalah seorang yang bijak
  • 18:19 - 18:26
    Arti kebijaksanaan adalah ketika Anda memiliki permasalahan, Anda bisa mengatasinya
  • 18:26 - 18:31
    Dengan perasaan tenang dan humoris untuk mengatasinya
  • 18:31 - 18:37
    Tujuan membina diri adalah untuk kesadaran dalam hati Anda
  • 18:37 - 18:40
    Kesadaran adalah sifat asli Anda
  • 18:40 - 18:43
    Kesadaran adalah energi positif Anda
  • 18:43 - 18:49
    Dengan menggunakan energi positif kita sendiri untuk menyadarkan sifat asli kita sendiri,
  • 18:49 - 18:52
    maka Anda telah berjalan di jalan Kebuddhaan
  • 18:52 - 18:56
    Menggunakan hati untuk mengobservasi kebiasaan buruk kita,
  • 18:56 - 19:00
    maka kita bisa menyadari bahwa Pancakandha (5 kelompok pembentuk kehidupan) juga kosong adanya
  • 19:00 - 19:03
    Arti mengobservasi di sini adalah memandang
  • 19:03 - 19:08
    Dengan demikian, Anda baru bisa mengubah kebiasaan buruk Anda
  • 19:08 - 19:12
    Anda baru bisa melepaskan dan terbebaskan
  • 19:12 - 19:18
    Ingat! Terbebaskan adalah kesadaran
  • 19:22 - 19:26
    Baiklah, pencerahan "Bai Hua Fo Fa" kita cukupkan sampai di sini
  • 19:26 - 19:29
    Kita bertemu di acara berikutnya lagi
  • 19:29 - 19:29
    Terima kasih!
  • 19:35 - 19:38
    Terima kasih telah menyaksikan pencerahan Bai Hua Fo Fa Master Lu Junhong
    Bergembira dalam dharma bersama dan menyelamatkan makhluk yang berjodoh
    Silakan menyaksikan episode selanjutnya
Title:
【第68集】白话佛法开示 | 观照就是照见(卢军宏 卢台长 心灵法门)
Description:

more » « less
Video Language:
Chinese, Simplified
Duration:
19:38

Indonesian subtitles

Revisions Compare revisions