-
BHFF adalah Dharma yang mendalam
dan diuraikan oleh Master Lu
-
dengan menggunakan
bahasa sehari-hari.
-
Menggunakan filosofi kehidupan dan
menggunakan contoh sederhana
-
di kehidupan sehari-hari
untuk menjelaskannya.
-
Di dalam Bai Hua Fo Fa,
-
kita bisa memahami teori Dharma
yang mendalam dan
-
memunculkan kembali sifat Kebuddhaan
kita semua untuk mengubah nasib kita.
-
Silakan mendengar
Bai Hua Fo Fa Master Lu.
-
68. Mengamati berarti
melihat dengan jelas
-
Alasan Tripitaka mengatakan hal itu adalah karena dengan adanya kebijaksanaan, maka akan terlahir pikiran
-
Ketika Anda benar-benar mengalami kekosongan,
-
maka kebijaksanaan pada sifat Kebuddhaan Anda akan memunculkan hati yang welas asih dan bajik ini
-
Hati yang welas asih dan bajik ini adalah hati yang tidak bisa ditempati
-
Eksistensinya ada dalam pikiran Anda, tapi Anda tidak bisa menemukannya
-
Shifu sangat ingin menggunakan contoh yang ada di Alam Manusia ini untuk menjelaskannya pada kalian
-
Contoh sederhana, hari ini Anda datang untuk menghadiri pesta seseorang
-
Ketika datang, Anda pasti berpakaian cantik, benar tidak?
-
Ketika masuk, Anda berharap semua orang melihatmu karena Anda yang berpakaian cantik
-
Benar tidak?
-
Ketika Anda melihat orang lain juga berpakaian cantik, maka Anda sudah lupa akan kecantikan diri Anda sendiri
-
Anda sama dengan mereka sangat bergembira
-
Saya bertanya kepada Anda:
-
Dalam lubuk hati Anda yang paling dalam
-
Anda memiliki tujuan agar orang lain menikmati cara berpakaianmu
-
dan membuatmu merasa rasa bangga karena pakaian ini sangat mahal dan cantik
-
Apakah Anda memiliki perasaan yang demikian?
-
Namun, ketika berada dalam perasaan ini, Anda tidak membicarakan dan memikirkannya
-
Akan tetapi, apakah dalam lubuk hati Anda yang terdalam ada?
-
Inilah sesuatu yang terdapat jiwa Anda
-
Shifu berikan contoh sederhana lagi karena ini akan lebih sulit
-
Ketika Anda sedang menyembah Buddha, Anda boleh berkata:
-
"Guan Shi Yin Pu Sa, saya ingin menyingkirkan pikiran kacau"
-
Ketika mulut Anda berkata menyingkirkan pikiran kacau, maka pikiran kacau Anda akan seketika menghilang
-
Benar tidak?
-
Apakah ketika pikiran menghilang akan ada bekasnya?
-
Setelah kalian menggunakan penghapus untuk menghapus tulisan, apakah masih ada bekasnya?
-
"Guan Shi Yin Pu Sa, saya kosong. Saya tidak mau memikirkannya"
-
Bukankah ketika Anda mengatakan "Saya tidak mau melakukannya", Anda masih sedang berpikir?
-
"Guan Shi Yin Pu Sa, saya harus bersih, saya tidak boleh berpikir sembarangan"
-
Ketika terdapat pikiran kacau yang berisi seorang atau suatu hal yang terdapat di benak Anda
-
Bisa saja ketika kalian berlutut di hadapan Bodhisattva dan membaca Da Bei Zhou dan Xin Jing
-
Bukankah pikiran ini akan muncul?
-
Ketika ia datang, Anda mengatakan: "Guan Shi Yin Pu Sa, saya ingin bersih dan murni"
-
Ketika Anda ingin murni, sebenarnya Anda tidak memikirkannya untuk sementara waktu
-
Akan tetapi, apakah di lubuk hati terdalam Anda terdapat pikiran ini atau tidak?
-
Inilah Bagian Teristimewa di Tripitaka
-
Ketika harus mengosongkan segala sesuatu yang sudah ada di tingkat kesadaranmu yang ke-8, itu sangatlah sulit
-
Saya berharap kalian bisa belajar Dharma dengan sungguh-sungguh
-
Katakan kepada rasa egois yang ada di dalam diri Anda: "Saya tidak ingin egois"
-
Namun, meski Anda mengatakan "Saya tidak ingin egois", apakah bayangan rasa egois ini terdapat di pikiran Anda?
-
Pasti ada
-
Anda harus menyingkirkan bayangan ini, sehingga pikiran Anda tidak ditempati
-
Dengan demikian, Anda baru bisa benar-benar mendapatkan kebebasan yang besar
-
Jadi, begitulah pikiran yang tidak ditempati
-
Shifu beritahu kalian, bagaimana kita memahami Dharma?
-
Dharma adalah sesuatu yang penuh dengan kebijaksanaan
-
Saya berharap kalian bisa membina diri dan belajar dengan sungguh-sungguh
-
Sebenarnya saya sudah banyak menyiapkan materi,
-
namun karena masalah waktu, maka saya akan menjelaskannya lagi pada kalian di lain waktu
-
Lalu, saya ingin menceritakan sebuah cerita
-
Cerita ini sangat bagus
-
Cerita ini diceritakan pada Dinasti Wei, dinasti selatan dan utara
-
Ketika sampai pada musim semi dan bulan ketiga
-
Terdapat sebuah kui di Gunung Wu Tai, Shan Xi yang bernama Kuil Ling Jiu
-
Menurut adat istiadat, di sana diadakan sebuah upacara yang bernama
-
"Pertemuan Besar Pemberian Dana Untuk Para Biksu dan Umat Awam"
-
Apa itu "Pertemuan Besar Pemberian Dana Untuk Para Biksu dan Umat Awam"?
-
Tidak peduli Anda adalah seorang Biksu, Upasaka/Upasika, pria wanita, tua muda, kaya miskin, bahkan pengemis
-
Di hari ini akan ada penyumbang yang berdana kepada mereka dengan tanpa perbedaan hati
-
Dengan memberi mereka makan
-
Berdana dengan tanpa perbedaan hati
-
Mereka menganggap semua makhluk itu setara,
-
itu artinya Dharma hadir untuk setiap orang tanpa ada perbedaan antarsesama manusia
-
Ini adalah hari peringatan yang sangat baik
-
Jadi, ketika bulan ketiga, mereka akan pergi ke sana
-
Di upacara Pertemuan Besar tersebut kedatangan seorang wanita miskin yang membawa 2 anak kecil
-
Dan di belakangnya masih ada seekor anjing
-
Selain dari itu, dia tidak membawa barang apa pun
-
Wanita ini sangat miskin
-
Dia datang ke kuil Ling Jiu untuk menghadiri upacara Pertemuan Besar Pemberian Dana tersebut
-
Akan tetapi, ketika masih belum sampai pada waktu makan
-
Dia memang sangat miskin, tapi dia juga malu untuk makan gratis di sana
-
Dan pada saat itu, dia berpikir: "Apa yang harus saya danakan?"
-
Dia langsung menggunting rambutnya sendiri sebagai tanda untuk berdana
-
Dia menggunting rambutnya dan mengatakan; "Ini adalah persembahan saya"
-
Dia memohon kepada kepala biara dan berkata:
-
"Shifu, saya hanya memiliki rambut ini untuk dipersembahkan kepada Tri Ratna, mohon diterima"
-
Biksu itu berkata: "Baiklah, kami akan menerimanya"
-
"Ibu, Anda berasal dari mana?"
-
Dia bertanya dari mana asalnya
-
Wanita itu tiba-tiba berkata:
-
"Saya dari tempat di mana saya datang"
-
Ketika kepala biara itu mendengar jawabannya, dia merasa wanita ini agak sedikit aneh
-
Tak terduga, wanita ini langsung memohon dan berkata:
-
"Shifu, saya ingin pergi ke tempat lain untuk mengurus hal penting, bisakah Anda memberikan makanan kepada saya?"
-
Meskipun waktu puasa belum sampai, akan tetapi dia tidak bisa menolak permintaan Umat ini
-
Kepala biara ini bernama Biksu Fa Yin
-
Ini adalah kisah nyata yang diteruskan dari dulu hingga sekarang
-
Lalu, Biksu Fa Yin berkata: "Baiklah"
-
Dia sangat berwelas asih dengan mengambil 3 porsi makanan untuknya
-
Tujuannya adalah supaya wanita dan 2 anak kecil ini bisa kenyang
-
Setelah ia memakannya, wanita ini berkata lagi:
-
"Shifu, saya masih memiliki seekor anjing, dia juga harus makan"
-
"Oh, baiklah"
-
Kepala biara itu dengan tak berdaya dan berat hati mengambil makanan dan memberikannya pada wanita ini
-
Wanita itu berkata lagi:
-
"Shifu, dalam perut saya juga memiliki seorang anak, dia juga perlu makanan"
-
Kepala biara itu tidak bisa menahannya lagi dan dia marah dengan berkata:
-
"Anda datang kemari untuk memohon persembahan makanan dari para Biksu"
-
"Akan tetapi, bagaimana bisa Anda begitu serakah?"
-
"Anak di dalam perut Anda masih belum lahir, apakah dia bisa makan?"
-
"Akan tetapi, Anda terus memohon dan memiliki keserakahan akan makanan"
-
"Apakah Anda tidak merasa ini sudah berlebihan?"
-
Wanita miskin yang dimarahi ini mengatakan sebuah kalimat:
-
"Akar dari pare pasti juga akan pahit dan akar dari melon pasti juga akan manis"
-
"Di Triloka ini tidak bisa mengatasi permasalahan ini, bahkan para Biksu pun tidak ingin mendekatinya"
-
Kalimat ini memberi tahu kita bahwa akar dari pare pasti pahit
-
Jika dia adalah sebuah melon, maka akarnya pasti akan manis
-
Akan tetapi, di Triloka ini tidak ada yang bisa menyelesaikan permasalahan ini
-
Bahkan para Biksu pun tidak ingin mendekatinya
-
Maksud dari kalimat ini adalah penyumbang atau para Biksu pun tidak sudi mendekatinya
-
Setelah mengatakan kalimat ini, tiba-tiba ia terbang ke Langit
-
Dan ia memunculkan wujud mulia dari Wen Shu Pu Sa
-
Pada saat itu, anjing yang di sampingnya berubah menjadi singa yang menjadi tempat duduk-Nya
-
Dan 2 anak kecil itu adalah 2 pelayan yang ada di samping-Nya
-
Di tengah awan berkabut yang menjulang tinggi, Dia berkata sepatah kata lagi:
-
"Semua makhluk belajar tanpa perbedaan hati, namun hati mereka terus berubah sesuai perubahan tingkat pembinaan"
-
"Berbagai pemikiran yang buruk harus kita singkirkan, bagaimana bisa terdapat kasih dan benci lagi?"
-
Kalimat ini memberi tahu kita bahwa kita semua mati-matian belajar tanpa perbedaan hati
-
Akan tetapi, hati kita terus berubah mengikuti arus perubahan tingkat pembinaan
-
Setiap pemikiran buruk kita harus disingkirkan
-
Apalagi jika masih ada kasih dan benci?
-
Kalimat ini memberi tahu kita yang sebagai praktisi Buddhis harus mengerti akan tanpa perbedaan hati
-
Hari ini Anda mengatakan ingin berdana dengan tanpa perbedaan hati
-
Tidak ada yang bisa diperdebatkan
-
Akan tetapi, Anda tidak bisa mengontrol fluktuasi pikiran Anda
-
Ketika Anda melihat wanita hamil, Anda menganggap anak ini tidak seharusnya makan
-
TIngkat pembinaan Anda terus berputar
-
Meskipun kita tahu bahwa kita harus melepaskan segala yang di luar tubuh kita
-
Itu karena sesuatu yang didanakan untuk orang lain adalah sebuah barang
-
Itu hanya agar hati Anda bisa ikhlas untuk berdana ke orang lain
-
Akan tetapi, hati kita masih tersimpan kasih dan benci
-
Itu karena ia melihatnya miskin, membawa 2 anak dan seekor anjing, maka hatinya muncul rasa kebencian
-
Bodhisattva berkata: "Bagaimana ini bisa memasuki alam suci?"
-
Pada saat itu, terdapat 1000-an orang yang menyaksikan langsung keajaiban Wen Shu Pu Sa
-
Setelah mendengar perkataan Bodhisattva, mereka berlutut dan meneteskan air mata
-
Mereka memberi hormat ke arah Langit dan berkata:
-
"Bodhisattva, kami memohon agar memberikan kami ajaran kesetaraan hati supaya dapat melaksanakannya"
-
Kalimat yang berasal dari Bodhisattva itu muncul lagi:
-
"Harus memiliki hati yang bertoleransi tinggi, sama halnya dengan air, api dan angin"
-
"Mereka tidak ada perbedaannya, dan pada akhirnya mencapai kekosongan"
-
Kalimat ini memberi tahu kita bahwa "Harus memiliki hati yang bertoleransi tinggi"
-
Maksudnya adalah kita yang berada di dunia ini harus mengerti akan berdana tanpa membeda-bedakan
-
Kita harus memiliki hati yang bisa menerima segalanya untuk menghadapi berbagai macam hal
-
"Sama halnya dengan air, api dan angin"
-
Air, api dan angin juga sama akan musnah
-
"Mereka tidak ada perbedaannya"
-
Tidak peduli itu air, api maupun angin, mereka semua akan musnah
-
"Mereka tidak ada perbedaannya"
-
"Dan pada akhirnya mencapai kekosongan"
-
Itu artinya ketika kita mencapai akhir, ia akan mengalami kekosongan atau tiada sifat
-
Pada akhirnya, itu semua akan mengalami tahap Tiada Sifat
-
Pada saat itu, kepala biara ini menyalahkan dirinya sendiri karena tidak bisa mengenali Buddha yang sejati
-
Untuk mengungkapkan hati pertobatannya atas penghinaan kepada Bodhisattva
-
Dia mengambil pisau dari dapur dan bersiap mencongkel matanya sendiri
-
Itu karena dia merasa dirinya sendiri sangat dungu
-
Bodhisattva telah datang, namun dia tidak tahu
-
Banyak murid dan Upasaka-Upasika di sampingnya yang berkata:
-
"Shifu, Anda tidak boleh berbuat demikian!"
-
"Benar, Shifu. Tidak ada gunanya juga jika Anda berbuat demikian. Ini juga termasuk hal yang bodoh"
-
"Cara penebusan dosa sangat banyak, mengapa harus mencelakakan diri sendiri?"
-
Semuanya terus berbicara dan mereka merebut pisau dari tangan kepala biara tersebut
-
Lalu, kepala biara itu pun membatalkan rencana awalnya
-
Dia menggunakan rambut yang dipersembahkan oleh
-
wanita miskin itu alias Wen Shu Pu Sa untuk dibangun pagoda sebagai bentuk persembahan
-
Di awal tahun 1573-1620
-
Biksu Yuan Guang sebagai penerus kepala biara
-
Untuk merenovasi pagoda itu, dia menggali bagian bawah pagoda dan menemukan beberapa helai rambut suci Pu Sa
-
Ini yang sering kita katakan yaitu rambut Bodhisattva
-
Sama halnya dengan kuil Relik Gigi Buddha di Srilanka
-
Itu adalah rambut dan gigi Bodhisattva
-
Rambut Wen Shu Pu Sa kelihatannya berwarna keemasan
-
Akan tetapi, jika dilihat lebih jelas lagi, warna rambutnya terus berubah
-
Pagoda ini sekarang berada di bagian timur kuil Da Ta
-
Ini adalah peninggalan kuno yang masih tersisa di kuil Ling Jiu
-
Cerita ini memberi tahu kita bahwa
-
terkadang mulut kita terus mengatakan bahwa kita tidak membeda-bedakan
-
Akan tetapi, hati kita belum bisa menerapkan kesetaraan itu
-
Kita yang hidup di dunia ini harus mengerti bahwa bagaimana memunculkan kesetaraan yang sejati di hati kita
-
Kita harus menyayangi Ibu kita
-
Kita lebih harus menyayangi Guan Shi Yin Pu Sa, Wen Shu Pu Sa, Pu Xian Pu Sa, dan Bodhisattva lainnya
-
Itu sama dengan ketika kita masih kecil dan kita merindukan Ibu kita
-
Senantiasa memikirkan Guan Shi Yin Pu Sa dan Bodhisattva lainnya
-
Dengan demikian, Anda akan bisa menyingkirkan 3 racun di hati Anda dengan tanpa sadar
-
3 racun itu berupa keserakahan, kebencian, dan kebodohan
-
Orang yang tidak memiliki kebijaksanaan selalu menyimpan dendam terhadap orang lain
-
Apabila kalian bisa melihat bayangan kalian sendiri di dalam diri orang lain, maka Anda memiliki kebijaksanaan
-
Jika Anda bisa mengambil sebuah pelajaran di dalam diri seseorang, maka Anda adalah seorang yang bijak
-
Arti kebijaksanaan adalah ketika Anda memiliki permasalahan, Anda bisa mengatasinya
-
Dengan perasaan tenang dan humoris untuk mengatasinya
-
Tujuan membina diri adalah untuk kesadaran dalam hati Anda
-
Kesadaran adalah sifat asli Anda
-
Kesadaran adalah energi positif Anda
-
Dengan menggunakan energi positif kita sendiri untuk menyadarkan sifat asli kita sendiri,
-
maka Anda telah berjalan di jalan Kebuddhaan
-
Menggunakan hati untuk mengobservasi kebiasaan buruk kita,
-
maka kita bisa menyadari bahwa Pancakandha (5 kelompok pembentuk kehidupan) juga kosong adanya
-
Arti mengobservasi di sini adalah memandang
-
Dengan demikian, Anda baru bisa mengubah kebiasaan buruk Anda
-
Anda baru bisa melepaskan dan terbebaskan
-
Ingat! Terbebaskan adalah kesadaran
-
Baiklah, pencerahan "Bai Hua Fo Fa" kita cukupkan sampai di sini
-
Kita bertemu di acara berikutnya lagi
-
Terima kasih!
-
Terima kasih telah menyaksikan pencerahan Bai Hua Fo Fa Master Lu Junhong
Bergembira dalam dharma bersama dan menyelamatkan makhluk yang berjodoh
Silakan menyaksikan episode selanjutnya