Return to Video

Remaja New York Melawan Kelaparan & Sampah Makan Di Tengah Tingginya Harga Makanan

  • 0:00 - 0:03
    (Narator) Walau inflasi diperkirakan
    akan melandai tahun ini,
  • 0:03 - 0:07
    Penduduk New York masih
    terhimpit harga bahan pokok.
  • 0:07 - 0:11
    Sekelompok remaja menyetok
    kulkas-kulkas dengan bahan makanan
  • 0:11 - 0:13
    untuk melawan kerawanan pangan.
  • 0:13 - 0:16
    Inilah Skai, siswa berusia 16 tahun,
  • 0:16 - 0:20
    yang mendirikan Klub Ketahanan Pangan
    di SMA Stuyvesant.
  • 0:20 - 0:24
    (Skai) Ini pengiriman rutin
    oleh Klub Ketahanan Pangan Stuyvesant
  • 0:24 - 0:28
    Kami mengambil makanan berlebih
    yang tak termakan dari kantin
  • 0:28 - 0:30
    yang kami kumpulkan selama satu minggu
  • 0:30 - 0:32
    lalu kami mengantarkannya ke
    tempat-tempat
  • 0:32 - 0:35
    seperti kulkas umum dan
    dapur-dapur umum
  • 0:35 - 0:37
    - Saya Skai.
    - Saya Max.
  • 0:37 - 0:39
    Kami dari Klub Ketahanan Pangan Stuyvesant
  • 0:40 - 0:42
    Ini pintu masuk kantin di Stuyvesant.
  • 0:44 - 0:47
    Itu meja tempat siswa dapat menaruh
    makanan tak termakan
  • 0:47 - 0:49
    yang akan kami kumpulkan nanti
    sepulang sekolah.
  • 0:50 - 0:52
    Kami baru selesai
    menghitung makanan terkumpul
  • 0:52 - 0:54
    Kini kami akan menyetoknya
  • 0:54 - 0:56
    lalu kami simpan semua makanan ini
  • 0:56 - 0:58
    di kulkas kantin sebelah sana.
  • 0:58 - 1:01
    (Narator) Klub ini beranggotakan
    sekitar 30 siswa
  • 1:01 - 1:05
    Hingga kini mereka telah
    menyumbangkan 136 kg makanan
  • 1:05 - 1:07
    ke wilayah berpenghasilan rendah
    dan hunian NYCHA.
  • 1:08 - 1:12
    Sekitar 1,5 juta penduduk New York
    mengalami kerawanan pangan.
  • 1:12 - 1:14
    termasuk 1 dari 4 anak-anak.
  • 1:14 - 1:17
    Saat Skai dari SMA Stuyvesant
    mengontak saya,
  • 1:17 - 1:20
    Saya bilang, "Tentu saja, dengan
    senang hati kami akan terima
  • 1:20 - 1:22
    semua makanan yang
    kalian kumpulkan."
  • 1:22 - 1:25
    Tidaklah harus dari pemerintah
  • 1:25 - 1:27
    atau datang dari LSM besar,
  • 1:27 - 1:31
    cukuplah sekelompok anak-anak
    yang peduli dengan tetangganya.
  • 1:31 - 1:33
    (Narator) Mereka juga mengajak
    para pelajar
  • 1:33 - 1:35
    dari sekolah lain untuk ikut serta,
    seperti Maya,
  • 1:35 - 1:39
    remaja 17 tahun dari Sekolah Trinity
    di Upper West Side,
  • 1:39 - 1:42
    yang mengantarkan makanan berlebih
    dari kelas keterampilan memasak
  • 1:43 - 1:47
    (Maya) Kita tidak begitu acuh
    kepada sampah makanan
  • 1:47 - 1:51
    tidak menyadari kita dapat
    membantu begitu banyak orang
  • 1:51 - 1:54
    sambil juga membantu
    melestarikan lingkungan.
  • 1:54 - 1:57
    (Narator) Ada lebih dari 100
    kulkas umum
  • 1:57 - 1:59
    tersebar di penjuru Kota New York.
  • 1:59 - 2:02
    Ini menjadi tempat unik untuk
    bersosialisasi antar tetangga.
  • 2:03 - 2:05
    (Sandra) Orang-orang yang
    tidak saling kenal,
  • 2:05 - 2:07
    asing satu sama lain,
  • 2:07 - 2:08
    tapi kini layaknya satu keluarga.
  • 2:09 - 2:10
    Begitulah menurut saya.
  • 2:11 - 2:15
    (Narator) Dari Upper East Side.
    Saya Linda Galdino. News 4 New York.
Title:
Remaja New York Melawan Kelaparan & Sampah Makan Di Tengah Tingginya Harga Makanan
Description:

Melihat banyak rumah tangga terhimpit oleh harga bahan pokok, seorang remaja kota New York bergerak melawan sampah makanan dan kelaparan secara bersamaan dengan memulai sebuah klub pelajar yang mengantarkan makanan berlebih ke dapur-dapur umum.

Linda Gaudino dari NBC New York melaporkan dari kulkas umum UES di NYCHA Holmes Towers.

more » « less
Video Language:
English
Team:
Amplifying Voices
Project:
Hunger
Duration:
02:20

Indonesian subtitles

Revisions Compare revisions