Sehari di kehidupan arsitek Yunani Kuno - Mark Robinson
-
0:07 - 0:12Saat fajar menyingsing di Athena,
Pheidias sudah terlambat bekerja. -
0:12 - 0:15Pada tahun 432 SM,
-
0:15 - 0:18dia adalah architekton,
atau kepala pembangun, -
0:18 - 0:22untuk Parthenon,
kuil terbaru dan terbesar di Athena. -
0:22 - 0:27Setelah selesai, mahakarya ini akan
menjadi kuil megah untuk Dewi Athena, -
0:27 - 0:31dan menjadi saksi kejayaan bangsa Athena.
-
0:31 - 0:36Namun, ketika tiba, dia bertemu
lima epistatai, atau pejabat kota, -
0:36 - 0:38yang menunggu kedatangannya.
-
0:38 - 0:40Mereka menuduh Pheidias
telah menggelapkan emas -
0:40 - 0:44yang akan digunakan untuk
patung sakral utama di kuil. -
0:44 - 0:48Dia punya waktu hingga matahari terbenam
untuk menyiapkan semua pengeluaran kuil -
0:48 - 0:54dan memperhitungkan setiap butiran emas,
atau menghadapi putusan pengadilan. -
0:54 - 0:59Walaupun dia tersinggung dengan tuduhan
palsu ini, Pheidias tidak terkejut. -
0:59 - 1:02Pericles, politisi yang menugaskan
pembangunan Parthenon, -
1:02 - 1:05punya banyak musuh di pemerintahan kota,
-
1:05 - 1:08dan proyek ini terbilang
cukup kontroversial. -
1:08 - 1:12Masyarakat mengharapkan
kuil klasik bergaya Doric: -
1:12 - 1:16kolom sederhana yang menopang
ornamen balok horizontal, -
1:16 - 1:18dengan atap segitiga di atasnya.
-
1:18 - 1:23Namun, rencana Pheidias jauh lebih
radikal dibandingkan standar orang Athena. -
1:23 - 1:28Desainnya menggabungkan kolom Doric
dengan dekorasi dinding Ionic, -
1:28 - 1:34menunjukkan panorama luas
Festival Besar Panathenaia di kota itu. -
1:34 - 1:39Dekorasi ini tidak hanya menunjukkan
manusia dan dewa secara berdampingan, -
1:39 - 1:42hal yang belum pernah dilihat
pada hiasan kuil, -
1:42 - 1:46tetapi juga memakan biaya lebih besar
dibanding pendekatan tradisional. -
1:46 - 1:51Sembari berdoa kepada para Dewa
agar rekannya sudah mencatat pengeluaran, -
1:51 - 1:54Pheidias berangkat untuk
membuktikan dia tidak bersalah. -
1:54 - 1:59Pertama-tama, dia bertemu dengan
arsiteknya, Iktinos dan Callicrates. -
1:59 - 2:00Alih-alih menggunakan cetak biru,
-
2:00 - 2:04mereka menggunakan syngraphai,
atau rencana umum, -
2:04 - 2:07dan paradeigma, sebuah model 3D.
-
2:07 - 2:12Tanpa cetak biru yang tepat, timnya harus
menyelesaikan masalah dalam waktu nyata, -
2:12 - 2:18hanya dibimbing oleh perhitungan teliti
dan naluri simetri yang mereka miliki. -
2:18 - 2:22Mempertahankan simetri ini
terbukti sangat sulit. -
2:22 - 2:28Parthenon dibangun pada tanah melengkung
dengan kolom sedikit mengarah ke dalam. -
2:28 - 2:29Untuk mengatur kekuatan,
-
2:29 - 2:33dan menjaga agar kolom
terlihat lurus dari kejauhan, -
2:33 - 2:39para arsitek menerapkan entasis, atau
sedikit penggembungan, di setiap kolom. -
2:39 - 2:41Untuk elemen lain di kuil,
-
2:41 - 2:46timnya menghitung simetri dengan
menjaga proporsi yang konsisten -
2:46 - 2:47di seluruh desain.
-
2:47 - 2:52Namun, rencana yang terus berubah
membutuhkan perhitungan terus-menerus. -
2:52 - 2:55Setelah membantu menyelesaikan
salah satu perhitungan, -
2:55 - 2:57Pheidias mengumpulkan catatan emas
milik rekan-rekannya -
2:57 - 3:01dan pergi untuk menerima paket khusus.
-
3:01 - 3:05Balok marmer besar untuk pedimen
di Parthenon baru saja sampai -
3:05 - 3:08dari pertambangan di Gunung Pentelikon.
-
3:08 - 3:10Rampa yang biasa digunakan akan ambruk
-
3:10 - 3:14di bawah beban balok yang berbobot
dua sampai tiga ton ini, -
3:14 - 3:18maka itu Pheidias memerintahkan
pembangunan sistem katrol yang baru. -
3:18 - 3:20Setelah mencatat biaya tambahan
-
3:20 - 3:23dan mengawasi pembangunan
sepanjang sore, -
3:23 - 3:26dia akhirnya tiba di ruang kerja pemahat.
-
3:26 - 3:31Pemahat sedang mengukir
92 adegan mitos, atau metopes, -
3:31 - 3:34untuk menghias kuil.
-
3:34 - 3:38Setiap ukiran menggambarkan pertarungan
di berbagai pertempuran epik, -
3:38 - 3:42masing-masing merupakan representasi
mitos dari kemenangan Yunani atas Persia -
3:42 - 3:45sekitar 40 tahun yang lalu.
-
3:45 - 3:49Belum pernah ada kuil yang menggunakan
metopes sebanyak ini, -
3:49 - 3:54dan setiap adegan membuat biaya
pembangunan kuil semakin membengkak. -
3:54 - 3:58Akhirnya, Pheidias beralih
ke tanggung jawab utamanya, -
3:58 - 4:01dan titik fokus dari keseluruhan kuil.
-
4:01 - 4:05Berlapiskan emas yang tebal,
dihias dengan saksama, -
4:05 - 4:08dan menjulang tinggi di atas penyembahnya,
-
4:08 - 4:14adalah patung dari patron
dan pelindung kota: Athena Parthenos. -
4:14 - 4:18Ketika kuil sudah selesai, orang-orang
akan berkerumun di sekelilingnya, -
4:18 - 4:21berdoa, menyembelih kurban,
-
4:21 - 4:26dan menuang persembahan anggur
kepada dewi kebijaksanaan. -
4:26 - 4:28Pheidias menghabiskan sisa harinya
-
4:28 - 4:30mendesain sentuhan akhir patung itu,
-
4:30 - 4:35dan saat matahari terbenam,
para epistatai datang menemuinya. -
4:35 - 4:39Setelah memeriksa catatannya,
mereka menatapnya penuh kemenangan. -
4:39 - 4:43Pheidias mungkin telah memperhitungkan
pengeluaran umum kuil tersebut, -
4:43 - 4:47tetapi catatannya tidak menyebutkan
emas pada patung. -
4:47 - 4:52Pada saat itu, Pericles datang untuk
menolong kepala pembangunnya. -
4:52 - 4:56Penyokong dana kuil ini memberi tahu
mereka bahwa seluruh emas pada patung -
4:56 - 5:01boleh dilepas dan ditimbang untuk
membuktikan bahwa Pheidias tidak bersalah. -
5:01 - 5:03Menunjuk buruh untuk mengerjakannya,
-
5:03 - 5:07dan memerintah para pejabat untuk
memantau mereka sampai larut malam, -
5:07 - 5:10Pheidias dan penyokongnya
meninggalkan lawan mereka -
5:10 - 5:12di bawah belas kasihan
Athena yang perkasa.
- Title:
- Sehari di kehidupan arsitek Yunani Kuno - Mark Robinson
- Speaker:
- Mark Robinson
- Description:
-
Pelajaran selengkapnya: https://ed.ted.com/lessons/a-day-in-the-life-of-an-ancient-greek-architect-mark-robinson
Tahun ini tahun 432 SM. Saat fajar menyingsing di Kota Athena, Pheidias sudah terlambat bekerja. Dia adalah kepala pembangun untuk Parthenon — kuil terbaru dan terbesar di Athena— ketika dia sampai di tempat, pejabat kota menuduhnya telah menggelapkan emas dari patung sakral utama di kuil tersebut. Dia punya waktu hingga matahari terbenam untuk membuktikan dirinya tidak bersalah atau menghadapi persidangan. Mark Robinson menggambarkan suatu hari dalam kehidupan arsitek Yunani.
Pelajaran oleh Mark Robinson, disutradarai oleh Hana Tintor & Laura Martinović.
- Video Language:
- English
- Team:
- closed TED
- Project:
- TED-Ed
- Duration:
- 05:13
Ade Indarta approved Indonesian subtitles for A day in the life of an ancient Greek architect | ||
Ade Indarta edited Indonesian subtitles for A day in the life of an ancient Greek architect | ||
Elda Indria Sari accepted Indonesian subtitles for A day in the life of an ancient Greek architect | ||
Elda Indria Sari edited Indonesian subtitles for A day in the life of an ancient Greek architect | ||
Elda Indria Sari edited Indonesian subtitles for A day in the life of an ancient Greek architect | ||
Elda Indria Sari edited Indonesian subtitles for A day in the life of an ancient Greek architect | ||
Faza Rida edited Indonesian subtitles for A day in the life of an ancient Greek architect | ||
Faza Rida edited Indonesian subtitles for A day in the life of an ancient Greek architect |