《白话佛法 第七册》42 觉真妄迷都不要

42 Jangan menginginkan kesadaran sejati
maupun khayalan yang menyesatkan

Jangan memiliki kesabaran yang
bersifat memaksa itu sangatlah penting.

Artinya, jangan merasa
bahwa aku sudah bersabar,

aku sedih,
aku mati kesal,

ini adalah
kesabaran yang bersifat menahan diri.

Jika kamu benar-benar sedih,
keluarlah berjalan-jalan,

jika kamu benar-benar ingin memaki,

carilah tempat yang tidak ada orangnya
untuk memaki beberapa kali,

orang lain tidak akan mengatakan
kamu gila.

Meskipun bagi kamu,

amarah ini harus dikeluarkan,

tetapi yang terbaik adalah
jangan memiliki amarah tersebut,

air sudah mendidih,
tidak mungkin tidak ada uap,

maka hanya bisa mencari tempat
untuk melepaskannya.

Harus memiliki hati seperti
laut menampung semua sungai,

ribuan aliran sungai bermuara ke laut,
tidak peduli betapa kotornya air itu,

laut tetap dapat menerimamu.

Oleh karena itu,
manusia harus belajar menjadi lebih bijak,

melihat siapa pun dengan tersenyum.

Aku adalah laut,
kamu memakiku adalah air kotor,

aku juga menerimamu dengan tersenyum;

kamu mengatakan hal baik tentangku,
maka kamu adalah air jernih,

aku juga menerimamu,
selalu tersenyum,

tidak marah,
betapa baiknya,

laut menampung semua sungai.

Kalian ada yang sekarang
tingkat pemahaman sudah meningkat,

meskipun melihat
seseorang yang sangat tidak disukai,

tidak ingin banyak berbicara dengannya,
juga akan berlari mendekat

dan tersenyum palsu kepada orang itu,
sebenarnya, kamu masih marah.

Jika kamu memiliki budi pekerti,

jika kamu tidak menyukai orang ini,
tidak peduli dia berkata apa kepadamu,

kamu bahkan tidak perlu
memiliki senyum palsu seperti itu,

benar bukan?

Biarkan saja dia,
tidak apa-apa,

bergerak dalam pikiran,
itu berarti belum terlatih dengan baik,

harus berlatih sampai diri sendiri

bahkan tidak memiliki kesadaran
seperti itu,

baru disebut murni,

jika tidak, suaramu sedikit berubah,

kamu kira orang lain
tidak dapat melihatnya?

Itu disebut bodoh,

mengerti?

Harus mencerahi, disebut
sadar tanpa memperoleh apa-apa,

ketika kebingungan datang
gunakan pencerahan untuk mengatasinya,

apa artinya?

Pencerahan adalah
merasa tidak ada hal penting lagi,

aku sudah tidak memperoleh apa-apa,
aku sudah tidak peduli,

disebut sadar tanpa memperoleh apa-apa.

Ketika kebingungan datang,

kamu gunakan pencerahan
untuk mengatasinya,

kamu tidak jelas, kamu pikirkan,
pencerahan seharusnya seperti apa?

Jika kamu sudah memahami,
itu disebut pencerahan,

benar bukan?

Dengan cara ini baru dapat
memutus kekhawatiran seketika,

langsung memutus kekhawatiran ini.

Berikan contoh sederhana,

di kantor ada
pekerjaan yang tidak pernah selesai,

seperti Shifu sekarang juga,

di atas meja kerja semua adalah

berkas, terus menulis, mengerjakan,
menyetujui, tidak pernah selesai.

Pencerahan mendadak seperti apa?

Ah, kamu pasti ada waktu
untuk pulang bukan?

Kamu pasti ada waktu untuk pergi bukan?

Lepaskan, letakkan pekerjaan kemarin
di atas meja, lampu dimatikan, pulang,

ini adalah pencerahan mendadak.

Kalian yang berbisnis,

melihat bisnis hari ini
sangat bagus sekali,

mati-matian bekerja,
meraih uang,

tidak ada waktu untuk pulang,

pencerahan mendadak adalah:

aku hari ini
pasti harus pulang beristirahat,

aku melepaskan,
aku melepaskan.

Kalian yang berbisnis
tidak pernah selesai di perusahaan,

tidak pernah selesai di toko,

jika selalu berpikir:

aku selesaikan bisnis ini dulu
baru pulang.

Kamu tidak akan pernah selesai,
jika kamu melepaskan, ya sudah melepaskan,

besok tidak bisa bekerja seperti biasa?

Pencerahan mendadak,

gigit gigi, tidak ada,
di kantor sangat kesal sekali,

orang-orang di perusahaan
mengganggumu terus-menerus,

pulang kerja,
kamu tidak peduli,

pintu ditutup,
semua pergi,

pulang menonton televisi, tidur,

pencerahan mendadak, melepaskan,
ada apa-apa besok bicara lagi.

Harus mengerti,
kekhawatiran tidak berbatas,

kekhawatiran tidak pernah berhenti,

jika mengatakan
suatu hari kekhawatiran dapat berakhir,

maka kita lebih baik capek sedikit
juga sudah cukup.

Seperti kamu menikah dengan seorang kakek,

dia selamanya di sampingmu mengganggu;

seperti kamu menikah dengan seorang nenek,

dia terus-menerus di sampingmu ribut,

kamu harus mempersiapkan mental.

Kekhawatiran tidak berbatas,
akan selamanya khawatir seperti ini,

lalu kamu bilang kamu karena
kekhawatiran hari ini menjadi gila,

ada gunanya apa?

Karena dia besok
masih akan membuatmu khawatir,

maka kamu lebih baik tidak khawatir,

harus mencapai dia khawatir
kamu tidak khawatir,

lalu masih ada siapa yang akan khawatir?

Shifu berkata kepada kalian,
justru karena kekhawatiran tidak berbatas,

maka ajaran Zen mengatakan,

harus jernih hati,
harus mendengar, berpikir, berlatih.

Jernih hati itu apa?

Hatiku sangat jelas,
dia bicara lagi banyak,

tidak peduli dia bicara apa,
kamu semua dalam hati berpikir,

dia semua untuk kebaikanku,
ini disebut jernih hati.

Mendengar, berpikir, berlatih itu apa?

Mendengar, adalah kamu mendengar
orang lain sedang berbicara, berpikir,

adalah kamu langsung
berpikir mempertimbangkan,

kemudian terus-menerus memperbaiki
perilaku dan ucapan diri sendiri,

artinya, hal yang kamu dengar,

pertama harus melalui
pemikiran otakmu sendiri,

kamu baru memperbaiki,

kemudian kamu
baru dapat membuat keputusan yang benar.

Banyak orang tidak memiliki otak,

orang lain memberitahu kamu satu hal,
kamu langsung menganggapnya benar,

ini bukan tertipu orang lain?

Mendengar satu hal,
pertama harus berpikir,

setelah berpikir,

gunakan metode berlatih hati
untuk memperbaiki pemikiran ini,

ini disebut mendengar, berpikir, berlatih.

Setelah jernih hati
baru dapat melihat hakikat.

Artinya,

suami ini setiap hari mengganggumu,
membuatmu sangat kesal,

kamu dalam hati berpikir,
dia untuk apa?

Kamu berdiri di sudut pandangnya berpikir:

oh, ternyata dia memiliki tujuan ini,
dia juga sangat kasihan,

aku salah paham padanya.

Kamu berpikir seperti ini,
kamu melihat hakikat,

kamu tidak hanya melihat hakikatnya,
kamu juga melihat hakikatmu sendiri,

maka kamu tidak akan bertengkar dengannya,

benar bukan?

Setelah melihat hakikat,
harus membantu semua makhluk,

jika kamu sering memahami kebenaran,
kamu dapat mulai membantu semua makhluk.

Banyak orang diri sendiri sudah paham,
tetapi tidak mau membantu orang lain.

Hari ini seorang murid
ketika menerima telepon,

menganggap orang lain mengganggu,

kalian bilang,
orang seperti ini sadar tidak sadar?

Kalian menerima telepon,
menganggap lawan bicara sangat mengganggu,

suara seperti bertengkar,
kalian bilang orang ini sadar tidak sadar?

Orang lain menelepon,
adalah meminta pendapat kita,

adalah ingin datang
untuk membebaskan diri,

kamu tidak hanya tidak membantu
lawan bicara membebaskan diri,

kamu masih mencari kekhawatiran sendiri,

kalian bilang orang ini
ada masalah tidak sadar bukan?

Kamu dipengaruhi oleh
pikiran kacau lawan bicara,

dipengaruhi oleh ketidaksadaran
lawan bicara,

oleh karena itu,
kamu baru marah, baru khawatir.

Berikan contoh sederhana,
orang lain menelepon bertanya masalah,

orang lain adalah pasien,
kamu adalah dokter,

mana ada dokter berteriak dengan pasien?

Jika orang lain dari rumah sakit jiwa,

orang yang bermasalah jiwa
datang mencarimu,

kamu dokter juga berteriak seperti dia,
maka kamu juga bukan orang sakit jiwa?

Shifu memberitahu kalian,

menelepon dapat
melihat budi pekerti seseorang,

memiliki budaya atau tidak,
memiliki tingkat atau tidak,

kamu bagaimana membimbing orang,
harus menghilangkan kekhawatiran,

baru dapat membimbing semua makhluk.

Harus membantu semua makhluk
meninggalkan kebingungan dan perasaan.

Perasaan ini bukan perasaan sadar,
adalah perasaan merasakan,

harus meninggalkan orang yang bingung,
harus tidak memiliki perasaan.

Hari ini orang lain menelepon,
di telepon bertengkar denganmu,

baiklah,
dia bingung,

kamu harus meninggalkan kebingungan,
meninggalkan dia,

jangan terbawa oleh ucapannya;

kemudian,
kamu harus meninggalkan perasaan,

kamu jangan merasakan
dia sangat menjengkelkan,

kamu tidak memiliki perasaan ini,
kamu tidak akan marah,

mengerti?

Harus meninggalkan perasaan,

artinya,

kita menjadi manusia
bahkan perasaan juga tidak perlu memiliki,

orang lain memakimu,
kamu tidak memiliki perasaan,

melakukan satu hal sangat senang,
perasaan ini juga tidak perlu memiliki,

aku tidak memiliki perasaan,
melakukan satu hal,

aku benar-benar sedih,
tidak senang,

juga tidak perlu memiliki perasaan ini,
maka kamu meninggalkan dunia fana.

Hari ini, tidak terkejut
dengan pujian dan hinaan,

menerima pujian
aku juga tidak ada yang aneh,

menerima hinaan dari orang lain,
aku juga seperti ini,

orang seperti ini baru tahan uji.

Kalian berbisnis bukan seperti ini?

Keluar,
orang lain tertarik dengan produkmu,

"Wah, kamu baik sekali kepadaku,
produk perusahaan kalian bagus sekali",

orang lain ingin membeli barangmu ketika,
orang lain memujimu,

setelah beberapa waktu,

orang lain tidak membeli produkmu,
bisnismu tidak dilakukan lagi?

Harus tidak terkejut
dengan pujian dan hinaan,

kalian perempuan ketika berpacaran juga

harus tidak terkejut
dengan pujian dan hinaan,

ketika seorang laki-laki ingin mengejarmu,

memujamu seperti ratu,

setelah berhasil mengejarmu,
memperlakukanmu seperti budak,

kehidupan manusia sisi positif
dan sebaliknya sama,

mengerti?

Tidak memiliki perasaan,

kamu akan melihat tembus
dunia ini yang benar dan palsu,

karena kamu tidak memiliki perasaan,
kamu tahu dunia ini adalah ilusi,

kamu tidak akan memiliki khayalan keluar,
tidak memiliki khayalan keluar,

kamu tidak akan terpesona,
benar bukan?

Banyak orang bukan seperti ini?

Kita waktu kecil ke taman bermain,
melihat perosotan itu,

taman tutup jam 5 sebelum tutup,
naik meluncur sekali lalu turun,

naik lagi meluncur turun,
mati-matian mengejar perasaan ini,

sampai jam 4:50 taman hampir tutup,

masih mati-matian
berlari naik meluncur beberapa kali lagi,

pulang ke rumah lihat,
celana sudah robek,

kaki sudah merah,

pikir-pikir,
bodoh tidak bodoh?

Mati-matian mengejar ilusi ini,
itu terpesona,

ingin meraih kembali,
kamu meraih kembali tidak?

Banyak orang ketika pacaran gagal,

ingin mengambil kembali uang yang
digunakan untuk lawan jenis,

perasaan dapat diambil kembali?

Belajar Dharma harus belajar suasana hati,

harus mengerti
pembebasan yang sesungguhnya,

adalah kesadaran sejati khayalan,
terpesona semua tidak boleh diinginkan,

itu baru
pembebasan yang sesungguhnya.