< Return to Video

【第63集】白话佛法开示 | 证佛果 明心性(卢军宏 卢台长 心灵法门)

  • 0:01 - 0:06
    BHFF adalah Dharma yang mendalam
    dan diuraikan oleh Master Lu
  • 0:06 - 0:09
    dengan menggunakan
    bahasa sehari-hari.
  • 0:09 - 0:14
    Menggunakan filosofi kehidupan dan
    menggunakan contoh sederhana
  • 0:14 - 0:17
    di kehidupan sehari-hari
    untuk menjelaskannya.
  • 0:17 - 0:19
    Di dalam Bai Hua Fo Fa,
  • 0:19 - 0:24
    kita bisa memahami teori Dharma
    yang mendalam dan
  • 0:24 - 0:30
    memunculkan kembali sifat Kebuddhaan
    kita semua untuk mengubah nasib kita.
  • 0:30 - 0:35
    Silakan mendengar
    Bai Hua Fo Fa Master Lu.
  • 0:35 - 0:37
    63. Membuktikan buah kebijaksanaan
    Buddha dan mencerahkan sifat asli baik
  • 0:44 - 0:50
    Hari ini kita akan melanjutkan
    "Dharma Buddha dalam Bahasa Sehari-hari".
  • 0:50 - 0:54
    Pada kesempatan sebelumnya, kita
    membahas tentang
  • 0:54 - 0:56
    Yuan Ming Jue
    (kesadaran asli yang terang).
  • 0:56 - 1:09
    Yuan Ming Jue adalah menggunakan
    dengan baik
  • 1:09 - 1:16
    "Yuan" (sifat asli yang terang,
    tidak lahir dan tidak mati)
  • 1:16 - 1:20
    yang ada dalam sifat asli pikiran
    kita yang terang,
  • 1:20 - 1:23
    yang sudah tercerahkan, yang asli,
    dan yang sadar dengan sendirinya.
  • 1:23 - 1:27
    Untuk mencapai Yuan Ming Jue,
  • 1:27 - 1:33
    pertama-tama kita harus mengendalikan
    pikiran yang kacau
  • 1:33 - 1:36
    dan kegelisahan dalam pikiran kita.
  • 1:36 - 1:39
    Setiap orang memiliki kegelisahan
    setiap hari,
  • 1:39 - 1:42
    lalu bagaimana cara
    menghilangkan kegelisahan itu?
  • 1:42 - 1:49
    Pertama-tama harus
    mengendapkan kegelisahan.
  • 1:49 - 1:53
    Seperti secangkir teh,
    daun teh mengambang di atas,
  • 1:53 - 1:56
    perlahan-lahan biarkan mengendap,
  • 1:56 - 1:59
    maka cangkir teh itu akan
    menjadi sangat bersih,
  • 1:59 - 2:01
    inilah teh yang baik.
  • 2:01 - 2:06
    Kemudian perlahan-lahan mencerahkan
    pikiran dan melihat sifat asli.
  • 2:06 - 2:10
    Saya baru saja menjelaskan kepada
    Anda tentang "kesadaran" dan "Yuan",
  • 2:10 - 2:14
    sebenarnya kesempurnaan sifat asli,
    pencerahan,
  • 2:14 - 2:17
    dan mencerahkan pikiran serta
    melihat sifat asli,
  • 2:17 - 2:19
    semuanya terjadi bersamaan.
  • 2:19 - 2:25
    Ketika Anda dapat memiliki sifat asli,
    sifat dasar, pencerahan yang asli,
  • 2:25 - 2:29
    untuk mencerahkan pikiran dan
    melihat sifat asli,
  • 2:29 - 2:35
    Anda akan tahu bahwa segala sesuatu
    di dunia ini tidak lahir dan tidak mati,
  • 2:35 - 2:38
    karena tidak ada yang tumbuh
    dan tidak ada yang lenyap.
  • 2:38 - 2:42
    Setelah memahami aturan
    dasar belajar Buddha ini,
  • 2:42 - 2:49
    maka Anda telah menguasai konsep
    dan ide dasar belajar Buddha,
  • 2:49 - 2:52
    ini adalah langkah pertama
    dalam belajar Buddha,
  • 2:52 - 2:58
    dalam ajaran Buddha
    disebut "pikiran dasar".
  • 2:58 - 3:01
    Apa yang disebut "pikiran dasar"?
  • 3:01 - 3:05
    Yaitu pikiran yang
    tidak lahir dan tidak mati.
  • 3:05 - 3:09
    Ketika tiba di dunia manusia,
    tidak memiliki banyak keinginan,
  • 3:09 - 3:12
    pada awalnya tidak ada keinginan,
  • 3:12 - 3:17
    kemudian timbul banyak keinginan,
  • 3:17 - 3:21
    pada akhirnya keinginan-keinginan
    ini juga akan hilang,
  • 3:21 - 3:24
    maka akhirnya akan kembali
    seperti tidak pernah timbul,
  • 3:24 - 3:29
    inilah pikiran awal dari kesadaran asli,
    disebut "pikiran dasar",
  • 3:29 - 3:34
    pikiran dasar yang timbul karena ini
    adalah tidak lahir dan tidak mati.
  • 3:34 - 3:39
    Ketika kita tiba di dunia manusia,
  • 3:39 - 3:42
    segala sesuatu yang kita
    peroleh dan hilang,
  • 3:42 - 3:46
    sebenarnya tidak pernah timbul
    dan tidak pernah lenyap.
  • 3:46 - 3:52
    Yang terpenting dalam belajar Buddha
    adalah memastikan arahnya benar,
  • 3:52 - 3:55
    karena jika Anda memahami
    pikiran dasar ini,
  • 3:55 - 3:58
    maka setiap hari dalam berjalan,
    berdiri, duduk, dan berbaring,
  • 3:58 - 4:01
    setiap hari melakukan hal-hal
    di dunia manusia,
  • 4:01 - 4:05
    akan mengikuti pikiran Bodhisattva,
  • 4:05 - 4:08
    yaitu tidak lahir dan tidak mati -
  • 4:08 - 4:11
    tidak ada pikiran seperti itu yang timbul,
  • 4:11 - 4:13
    juga tidak perlu menghilangkan
    pikiran seperti itu,
  • 4:13 - 4:16
    dengan demikian tidak akan
    menjadi "manusia" lagi.
  • 4:16 - 4:20
    Banyak orang yang sangat baik
    dalam menjadi manusia, semuanya palsu,
  • 4:20 - 4:30
    dia tidak memiliki kesadaran asli
    yang alami dan terang dari sifat aslinya.
  • 4:30 - 4:32
    Orang yang belajar Buddha,
  • 4:32 - 4:36
    tidak peduli sedang makan, berjalan,
    berdiri, duduk, berbaring,
  • 4:36 - 4:39
    bahkan ketika berteman atau
    melakukan kebajikan,
  • 4:39 - 4:46
    hati harus tetap jernih dan terang,
  • 4:46 - 4:50
    kata-kata palsu akan memiliki pengaruh
    yang tidak menguntungkan
  • 4:50 - 4:54
    terhadap pembinaan batin.
  • 4:54 - 4:58
    Banyak orang yang seumur hidup membina
    batin hanya untuk dilihat orang lain,
  • 4:58 - 5:01
    bukan benar-benar membina diri sendiri,
  • 5:01 - 5:03
    "lihat saya membina batin,
  • 5:03 - 5:06
    lihat betapa tinggi
    pencerahan saya sekarang",
  • 5:06 - 5:08
    sama sekali tidak ada gunanya,
  • 5:08 - 5:13
    karena dasar atau "sebab dan kondisi" -
  • 5:13 - 5:16
    yaitu sebab dan kondisi
    yang harus Anda bebaskan,
  • 5:16 - 5:23
    Anda tidak mempraktikkannya
    dengan baik.
  • 5:23 - 5:25
    Ketika kondisi ini datang,
  • 5:25 - 5:29
    kondisi untuk belajar Buddha atau
    kondisi untuk menjadi manusia telah tiba,
  • 5:29 - 5:34
    Anda tidak mencapai hasil yang
    sempurna dengan baik,
  • 5:34 - 5:36
    artinya Anda tidak benar-benar memahami
  • 5:36 - 5:42
    bagaimana mencapai hasil
    yang sempurna dalam praktik.
  • 5:42 - 5:45
    Shifu akan memberikan contoh
    untuk Anda dengar,
  • 5:45 - 5:50
    misalnya, melakukan sesuatu
    pasti ada balasannya,
  • 5:50 - 5:54
    jika Anda tidak memahami hukum karma,
    berbuat tidak baik kepada orang lain,
  • 5:54 - 5:56
    maka orang lain juga akan
    berbuat tidak baik padamu,
  • 5:56 - 5:59
    ini disebut sebab dan akibat.
  • 5:59 - 6:02
    Ada orang yang pernah berbuat
    jahat kepada orang lain tahun lalu,
  • 6:02 - 6:04
    dan seperti pepatah
  • 6:04 - 6:07
    "orang bijak bisa membalas dendam
    bahkan setelah sepuluh tahun",
  • 6:07 - 6:09
    mungkin beberapa tahun kemudian,
  • 6:09 - 6:12
    ketika dia mendapat kesempatan untuk
    membalas perbuatan jahat padamu,
  • 6:12 - 6:15
    Anda bahkan tidak menyadari bahwa
    itu adalah akibat
  • 6:15 - 6:18
    dari perbuatan buruk yang Anda
    lakukan bertahun-tahun yang lalu.
  • 6:18 - 6:25
    Jika Anda tidak memahami "kesadaran"
    dan "kecerahan" pada tingkat dasar,
  • 6:25 - 6:28
    bagaimana bisa mencapai
    hasil yang sempurna?
  • 6:28 - 6:31
    Jadi, orang yang benar-benar
    mencapai hasil yang sempurna,
  • 6:31 - 6:33
    adalah pada tingkat dasar,
  • 6:33 - 6:40
    yaitu dalam sebab dan akibat karma
    tidak melakukan kesalahan sedikit pun.
  • 6:40 - 6:43
    Bahkan hari ini ketika berbicara
    sepatah kata,
  • 6:43 - 6:46
    ketika seseorang sedang
    berbicara penting,
  • 6:46 - 6:48
    misalnya seorang bos
    sedang berbicara,
  • 6:48 - 6:52
    Anda batuk pada saat yang
    sangat penting,
  • 6:52 - 6:58
    tidak peduli itu nyata atau palsu,
    ketika semua orang tertawa,
  • 6:58 - 7:00
    Anda sudah menciptakan sebab ini,
  • 7:00 - 7:04
    Anda mungkin akan
    segera dipecat oleh bos.
  • 7:04 - 7:07
    Anda berkata "Mengapa?
    Saya tidak boleh batuk?"
  • 7:07 - 7:08
    Memang tidak boleh,
  • 7:08 - 7:14
    karena Anda telah menciptakan
    sebab dalam kondisi ini.
  • 7:14 - 7:17
    Membuktikan buah kebijaksanaan
    Buddha adalah
  • 7:17 - 7:19
    mencerahkan pikiran dan
    melihat sifat asli,
  • 7:19 - 7:24
    yaitu memahami apa yang harus dilakukan
    dan apa yang tidak boleh dilakukan.
  • 7:24 - 7:31
    Oleh karena itu sangat sulit untuk
    mencapai tingkat Bodhisattva,
  • 7:31 - 7:34
    bahkan untuk mencapai
    tingkat Arhat sangat sulit;
  • 7:34 - 7:38
    jika Anda ingin menjadi manusia
    di kehidupan berikutnya
  • 7:38 - 7:39
    dan tidak masuk neraka,
  • 7:39 - 7:42
    setidaknya Anda harus mematuhi
    lima sila terlebih dahulu.
  • 7:42 - 7:51
    Guru kita Buddha Sakyamuni telah
    mengajarkan kita dengan Dharma:
  • 7:51 - 7:56
    "Seperti menjernihkan air keruh,
    simpan dalam wadah yang tenang".
  • 7:56 - 8:08
    "Seperti menjernihkan air keruh"
    artinya air yang kotor harus dijernihkan,
  • 8:08 - 8:14
    kita datang ke dunia manusia
    ada lima kekeruhan, harus dijernihkan;
  • 8:14 - 8:18
    "simpan dalam wadah yang tenang"
  • 8:18 - 8:21
    artinya menempatkan
    dalam wadah yang tenang;
  • 8:21 - 8:24
    kemudian "diam dalam dan
    tidak bergerak",
  • 8:24 - 8:28
    artinya tetap tak tergoyahkan;
  • 8:28 - 8:30
    "pasir dan tanah mengendap sendiri",
  • 8:30 - 8:33
    artinya kegelisahan dan karma
    yang buruk dalam diri manusia
  • 8:33 - 8:37
    perlahan-lahan akan mengendap
    dengan sendirinya;
  • 8:37 - 8:39
    maka "air jernih muncul di depan",
  • 8:39 - 8:42
    telah mencerahkan pikiran
    dan melihat sifat asli.
  • 8:42 - 8:46
    Dharma yang diajarkan Buddha
    kepada kita adalah:
  • 8:46 - 8:51
    air yang sangat keruh,
  • 8:51 - 8:56
    kita harus "diam dalam dan tidak bergerak"
  • 8:56 - 9:01
    dalam lingkungan yang tenang,
    tetap tak tergoyahkan;
  • 9:01 - 9:03
    kemudian "pasir dan tanah
    mengendap sendiri",
  • 9:03 - 9:08
    perlahan-lahan akan menghilangkan
    pikiran kacau dan kegelisahan;
  • 9:08 - 9:10
    "air jernih muncul di depan",
  • 9:10 - 9:15
    air jernih ini adalah
    sifat asli dan hati nurani Anda.
  • 9:15 - 9:19
    Mengapa banyak orang memiliki
    sifat asli dan hati nurani?
  • 9:19 - 9:24
    Bisa memahami orang lain berarti
    memiliki sifat asli dan hati nurani;
  • 9:24 - 9:26
    bisa membuat diri sendiri tetap
    tak tergoyahkan,
  • 9:26 - 9:28
    berarti memiliki kemampuan ini.
  • 9:28 - 9:33
    "Disebut penaklukan awal debu
    dan kegelisahan tamu",
  • 9:33 - 9:41
    "disebut penaklukan awal"
    adalah penaklukan pertama,
  • 9:41 - 9:43
    seseorang yang belajar Buddha
    harus memahami
  • 9:43 - 9:51
    "penaklukan awal debu dan
    kegelisahan tamu".
  • 9:51 - 9:54
    Ini berarti, jika Anda bisa
    "diam dalam dan tidak bergerak,
  • 9:54 - 9:57
    pasir dan tanah mengendap sendiri"
    dengan mendalam,
  • 9:57 - 9:59
    Anda baru bisa
    "menaklukkan awal debu tamu",
  • 9:59 - 10:06
    yaitu menaklukkan pertama kali
    kegelisahan debu merah duniawi.
  • 10:06 - 10:07
    Bagaimana kesucian bisa datang?
  • 10:07 - 10:11
    Kesucian datang dari "diam dalam
    dan tidak bergerak" sendiri.
  • 10:11 - 10:17
    Seseorang yang bisa tenang
    akan menjadi sangat indah;
  • 10:17 - 10:23
    seseorang yang selalu gelisah,
    selalu penuh dengan pikiran kacau,
  • 10:23 - 10:25
    dia akan menjadi sangat kotor,
  • 10:25 - 10:29
    tidak perlu berbicara
    tentang keindahannya,
  • 10:29 - 10:31
    pasti penampilannya juga akan rusak.
  • 10:31 - 10:38
    Dalam sifat asli kita yang asli,
    bagaimana mengembangkan pikiran suci?
  • 10:38 - 10:40
    Harus tenang.
  • 10:40 - 10:42
    Ketenangan bisa
    mendapatkan kebijaksanaan,
  • 10:42 - 10:44
    dari ketenangan timbul kebijaksanaan.
  • 10:44 - 10:51
    Semua prinsip praktik telah
    diberitahukan Buddha kepada kita,
  • 10:51 - 10:56
    Buddha membuat kita memahami
    bagaimana belajar menjadi tenang,
  • 10:56 - 11:03
    inilah mengapa dalam ajaran Buddha
    ada meditasi (duduk bermeditasi),
  • 11:03 - 11:07
    yaitu mengendapkan,
    membuat diri kita diam dalam,
  • 11:07 - 11:11
    ketenangan yang sangat dalam.
  • 11:11 - 11:15
    Dalam Sutra Avatamsaka ada
    sebuah kata-kata terkenal
  • 11:15 - 11:20
    "tidak melupakan niat awal,
    baru bisa mencapai awal hingga akhir".
  • 11:20 - 11:23
    Dalam kehidupan nyata
  • 11:23 - 11:29
    frekuensi orang membicarakan
    "tidak melupakan niat awal" sangat tinggi,
  • 11:29 - 11:33
    banyak orang sering mengucapkan
    "tidak melupakan niat awal".
  • 11:33 - 11:36
    Hari ini Shifu akan berbagi dengan Anda
  • 11:36 - 11:40
    tentang kata-kata emas
    dari Sutra Avatamsaka ini,
  • 11:40 - 11:42
    berharap Anda memahami
    apa yang disebut
  • 11:42 - 11:46
    "tidak melupakan niat awal,
    baru bisa mencapai awal hingga akhir".
  • 11:46 - 11:55
    Pertama-tama harus menjaga sifat asli
    dan keyakinan awal diri sendiri,
  • 11:55 - 11:59
    jangan lupa bagaimana Anda
    mulai belajar Buddha,
  • 11:59 - 12:02
    bagaimana Anda mengalami
    banyak penderitaan di dunia manusia,
  • 12:02 - 12:06
    bersumpah untuk melampaui enam alam,
    belajar Buddha dengan baik,
  • 12:06 - 12:11
    menjaga sifat asli dan
    keyakinan awal diri sendiri.
  • 12:11 - 12:14
    Banyak orang memiliki banyak
    kegelisahan di rumah,
  • 12:14 - 12:16
    keluar untuk belajar Buddha;
  • 12:16 - 12:21
    di masa lalu banyak orang belajar Buddha,
    karena ada anggota keluarga yang sakit,
  • 12:21 - 12:24
    atau secara ekonomi di perusahaan,
  • 12:24 - 12:28
    di unit kerja telah terjadi
    banyak hal buruk,
  • 12:28 - 12:34
    saat itu dia mati-matian belajar Buddha,
    perlu mendapatkan bantuan Bodhisattva,
  • 12:34 - 12:41
    niat awal ini dan sifat aslinya
    mencapai keinginan hatinya,
  • 12:41 - 12:44
    membuat dia sekarang
    bisa belajar Buddha,
  • 12:44 - 12:51
    bisa mencapai kesempurnaan kebajikan,
    inilah sifat aslinya yang awal.
  • 12:51 - 12:54
    Sebenarnya setiap orang yang tercerahkan,
  • 12:54 - 13:00
    ada yang mulai belajar Buddha,
    ada yang menjadi biksu,
  • 13:00 - 13:02
    semuanya sukarela.
  • 13:02 - 13:05
    Kehidupan manusia telah mengalami
    begitu banyak kesulitan,
  • 13:05 - 13:09
    Bodhisattva membuat kita
    selalu tidak lupa,
  • 13:09 - 13:14
    justru karena ada begitu banyak
    kesulitan dan hambatan di dunia manusia,
  • 13:14 - 13:20
    tidak bisa melupakan mengapa
    pada awalnya ingin menjadi biksu;
  • 13:20 - 13:22
    bagi kita umat awam,
  • 13:22 - 13:26
    tidak bisa melupakan mengapa
    pada awalnya ingin belajar Buddha -
  • 13:26 - 13:28
    karena menderita,
  • 13:28 - 13:37
    karena mendapatkan penderitaan
    dalam kehidupan dan kesulitan dalam hidup.
  • 13:37 - 13:39
    Maka Bodhisattva membuat kita tidak lupa,
  • 13:39 - 13:46
    pada awalnya belajar Buddha untuk apa,
  • 13:46 - 13:56
    bagaimana mulai dengan rela
    melepaskan banyak keinginan pribadi
  • 13:56 - 13:58
    dan hal-hal diri sendiri dalam kehidupan.
  • 13:58 - 14:02
    Seseorang yang sering memikirkan
    "tidak melupakan niat awal",
  • 14:02 - 14:04
    akan memiliki kekuatan,
  • 14:04 - 14:10
    karena niat awal membuat
    Anda masuk ke pintu Buddha.
  • 14:10 - 14:14
    Harus memahami "baru bisa mencapai
    awal hingga akhir",
  • 14:14 - 14:17
    harus ada awal dan akhir.
  • 14:17 - 14:21
    Sering memikirkan "karena saat itu
    rumah menderita,
  • 14:21 - 14:24
    maka saya keluar untuk
    membina batin", sangat penting,
  • 14:24 - 14:28
    terus mempertahankan konsep ini,
    pada akhirnya akan berhasil,
  • 14:28 - 14:30
    yaitu konsisten dari awal sampai akhir.
  • 14:30 - 14:34
    Mengapa dikatakan ada awal dan akhir?
    Apa yang disebut awal hingga akhir?
  • 14:34 - 14:37
    Yaitu selalu sama,
    dari awal sampai akhir,
  • 14:37 - 14:40
    semuanya adalah orang yang
    belajar Buddha dengan baik.
  • 14:40 - 14:46
    Niat awal menunjukkan arah bagi kita.
  • 14:46 - 14:49
    Apa yang disebut "niat awal"?
  • 14:49 - 14:52
    Dorongan pada saat awal.
  • 14:52 - 14:57
    Kita ingin melakukan sesuatu,
    mengapa ada dorongan?
  • 14:57 - 14:59
    Ingat ada seorang yang sangat terkenal,
  • 14:59 - 15:04
    bagaimana dia bisa meneliti
    alat pacu jantung?
  • 15:04 - 15:07
    Karena ada seseorang di keluarganya
    yang meninggal begitu saja,
  • 15:07 - 15:09
    dia sangat sedih,
  • 15:09 - 15:12
    maka dia mendirikan yayasan,
  • 15:12 - 15:17
    terus-menerus memberikan
    kontribusi dalam penelitian jantung,
  • 15:17 - 15:19
    inilah niat awalnya.
  • 15:19 - 15:23
    Arah usaha adalah niat awal Anda,
  • 15:23 - 15:28
    dorongan untuk maju adalah
    awal hingga akhir Anda.
  • 15:28 - 15:33
    Jangan lupa bagaimana kita
    bisa belajar Buddha,
  • 15:33 - 15:38
    apa yang kita dapatkan saat itu,
    mengapa kita sekarang tidak bisa lupa?
  • 15:38 - 15:40
    Karena dalam belajar Buddha,
  • 15:40 - 15:46
    di antara "awal" dan "akhir" akan timbul
    banyak kebingungan dan kekacauan.
  • 15:46 - 15:52
    Inilah mengapa orang berkelahi,
    memiliki konsep yang berbeda.
  • 15:52 - 15:54
    Sebenarnya dalam kehidupan kita,
  • 15:54 - 15:57
    tidak peduli berapa banyak
    kesulitan, hambatan,
  • 15:57 - 16:04
    tidak peduli berapa banyak kebingungan
    dan berkelok-keloknya jalan di depan,
  • 16:04 - 16:07
    kita harus maju ke depan,
  • 16:07 - 16:12
    karena segala sesuatu di dunia
    akan berubah.
  • 16:12 - 16:18
    Maka mempertahankan niat awal membuat
    Anda tidak akan mengubah tujuan awal.
  • 16:18 - 16:23
    Kebiasaan manusia selalu suka
    "seperti pertemuan pertama",
  • 16:23 - 16:26
    seperti bertemu pertama kali,
  • 16:26 - 16:31
    tetapi setelah waktu yang lama,
    akan perlahan-lahan menjadi biasa,
  • 16:31 - 16:34
    tidak menganggapnya penting.
  • 16:34 - 16:36
    Membuat kita tidak melupakan niat awal,
  • 16:36 - 16:38
    artinya membuat kita tidak peduli kapan,
  • 16:38 - 16:41
    bahkan ketika ada sesuatu
    yang baru muncul,
  • 16:41 - 16:45
    kita juga harus ingat bagaimana
    masuk ke pintu Buddha,
  • 16:45 - 16:49
    bagaimana mulai belajar Buddha.
  • 16:49 - 16:50
    Tidak melupakan niat awal,
  • 16:50 - 16:56
    harus mengingat pikiran
    paling nyata dalam hati Anda -
  • 16:56 - 17:02
    pikiran nyata Anda sekarang,
    apa pikiran awal Anda,
  • 17:02 - 17:04
    Anda harus selalu mengingatnya,
  • 17:04 - 17:08
    mungkin niat awal ini adalah
    cita-cita Anda saat itu.
  • 17:08 - 17:12
    Tidak peduli berapa banyak perubahan
    dalam membina batin,
  • 17:12 - 17:17
    tetapi cita-cita ini
    tidak boleh dilupakan,
  • 17:17 - 17:20
    inilah pikiran asli seseorang,
  • 17:20 - 17:23
    orang ini sangat berhati nurani.
  • 17:23 - 17:28
    Tidak peduli seberapa jauh jalan
    membina batin kita,
  • 17:28 - 17:31
    tidak peduli jalan kembali
    ke surga kita
  • 17:31 - 17:34
    melewati berapa banyak
    kesulitan dan rintangan,
  • 17:34 - 17:36
    berapa banyak gunung dan
    sungai yang menghalangi,
  • 17:36 - 17:39
    kita tidak boleh menyerah;
  • 17:39 - 17:45
    hari ini kita mengikuti Bodhisattva
    Guan Yin tidak akan tersesat,
  • 17:45 - 17:49
    kita tidak boleh melupakan jalan
    yang telah kita lalui,
  • 17:49 - 17:53
    kita tidak boleh kehilangan tujuan kita.
  • 17:53 - 18:00
    Meskipun di dunia manusia ada keinginan
    yang membingungkan pikiran,
  • 18:00 - 18:06
    tetapi kita harus selalu
    mempertahankan niat awal,
  • 18:06 - 18:10
    bersemangat dalam satu nafas,
    bertahan sampai akhir,
  • 18:10 - 18:19
    baru bisa melihat pikiran yang
    paling terang, paling murni di dalam hati.
  • 18:19 - 18:24
    Jika kita tidak ingin menjadi
    orang yang gagal dalam hidup,
  • 18:24 - 18:26
    kita harus belajar
  • 18:26 - 18:36
    "tidak melupakan niat awal,
    baru bisa mencapai awal hingga akhir".
  • 18:36 - 18:38
    (Shifu beri tahu kalian,)
  • 18:38 - 18:41
    Seorang Bodhisattva,
    seorang yang belajar Buddha
  • 18:41 - 18:47
    harus "mengetahui pikiran semua makhluk",
    harus memahami orang lain.
  • 18:47 - 18:49
    Coba pikirkan,
  • 18:49 - 18:53
    apakah masyarakat modern hidup
    dalam memahami orang lain?
  • 18:53 - 18:59
    Semakin baik orang ini melakukannya,
    berarti semakin memahami orang lain.
  • 18:59 - 19:04
    Misalnya, semakin besar perusahaan Anda,
    Anda pasti memahami karyawan Anda;
  • 19:04 - 19:06
    semakin baik keluarga Anda,
  • 19:06 - 19:11
    menunjukkan suami istri
    saling memahami dengan baik;
  • 19:11 - 19:13
    hubungan guru dan murid baik,
  • 19:13 - 19:20
    juga karena lebih memahami guru
    atau guru lebih memahami murid.
  • 19:20 - 19:23
    "Mengetahui pikiran semua makhluk",
  • 19:23 - 19:28
    artinya berbicara Dharma kepada
    mereka dengan sungguh-sungguh,
  • 19:28 - 19:32
    berbicara kata-kata benar kepada
    orang dengan sungguh-sungguh;
  • 19:32 - 19:41
    "timbul kebijaksanaan",
    artinya memiliki kebijaksanaan.
  • 19:41 - 19:47
    Bodhisattva mengetahui semua pikiran
    dalam hati kita makhluk hidup,
  • 19:47 - 19:51
    dan Bodhisattva memberikan
    petunjuk Dharma kepada kita
  • 19:51 - 19:57
    sesuai dengan apa yang kita pikirkan,
  • 19:57 - 20:01
    inilah kebijaksanaan,
    timbul kebijaksanaan -
  • 20:01 - 20:08
    menggunakan kebijaksanaan Bodhisattva
    untuk melakukan pekerjaan pencerahan,
  • 20:08 - 20:12
    karena pemahaman baru bisa berhasil.
  • 20:12 - 20:14
    Di dunia ini, siapa pun yang ingin
    meraih kesuksesan,
  • 20:14 - 20:16
    pertama-tama harus memahami.
  • 20:16 - 20:23
    Misalnya jika Anda membuat mobil,
    Anda harus memahami struktur mobil;
  • 20:23 - 20:26
    jika Anda adalah insinyur jiwa,
  • 20:26 - 20:31
    Anda harus memahami pikiran
    dan jiwa setiap orang.
  • 20:31 - 20:34
    Berharap Anda memahami "kebijaksanaan",
  • 20:34 - 20:40
    adalah salah satu jenis karma
    (pekerjaan besar)
  • 20:40 - 20:46
    dari kebijaksanaan Buddha yang agung.
  • 20:46 - 20:50
    Karena Bodhisattva memahami
    hati makhluk hidup,
  • 20:50 - 20:54
    maka bisa
    "memberikan Dharma sesuai kondisi".
  • 20:54 - 20:58
    Dalam cerita Buddha yang Shifu
    ceritakan kepada Anda,
  • 20:58 - 21:02
    Buddha berbicara sesuai
    tempat ke mana pun Beliau pergi -
  • 21:02 - 21:04
    memberikan Dharma sesuai kondisi;
  • 21:04 - 21:08
    langsung menjawab pertanyaan
    yang diajukan murid -
  • 21:08 - 21:10
    memberikan Dharma sesuai kondisi.
  • 21:10 - 21:13
    Maka semakin tinggi kebijaksanaan,
  • 21:13 - 21:17
    semakin bisa dengan terampil
    menyelamatkan makhluk hidup,
  • 21:17 - 21:20
    semakin bisa memahami makhluk hidup.
  • 21:20 - 21:23
    Orang yang benar-benar
    memiliki kebijaksanaan,
  • 21:23 - 21:26
    bisa dengan terampil memahami
    makhluk hidup,
  • 21:26 - 21:29
    memberikan Dharma sesuai kondisi.
  • 21:29 - 21:33
    Kebijaksanaan, adalah menggunakan
    kemampuan kita
  • 21:33 - 21:37
    untuk memahami pikiran orang lain,
  • 21:37 - 21:42
    untuk menciptakan berkah dan
    karma baik bagi makhluk hidup,
  • 21:42 - 21:47
    menggunakan niat dan pikiran kita
    yang memahami orang lain
  • 21:47 - 21:51
    untuk mengajar makhluk hidup yang
    berbentuk dan tidak berbentuk
  • 21:51 - 21:58
    di tiga alam surga, bumi dan manusia.
  • 21:58 - 22:04
    Inilah mengapa kita menyebut Guru kita
    Buddha Sakyamuni sebagai Guru Tiga Alam.
  • 22:06 - 22:10
    Jadi kita harus menggunakan tingkat kesadaran Bodhisattva yang tinggi untuk menyelamatkan semua makhluk
  • 22:12 - 22:16
    Kita menggunakan hati dan pemikiran yang kosong untuk menyelamatkan mereka
  • 22:19 - 22:24
    Jika ketika Anda menyelamatkan orang dan masih memiliki keegoisan dan pikiran kacau, maka masih belum kosong
  • 22:24 - 22:29
    Orang lain akan mengetahuinya dan mereka tidak akan bisa menerima pandangan Anda
  • 22:29 - 22:32
    Jika hari ini pemikiran Anda masih belum kosong
  • 22:32 - 22:36
    Dan Anda mengatakan: "Hari ini saya hanya ingin menyelamatkannya dan saya ingin mencobanya"
  • 22:36 - 22:40
    Jika memiliki pikiran kacau ini, maka Anda tidak akan bisa menyelamatkan orang lain
  • 22:40 - 22:46
    Jika di pikiran Anda berpikir "Dia dulu siapa" "Hubungan apa dia dengan Anda dulu"
  • 22:46 - 22:50
    Jika pikiran Anda belum kosong, maka Anda tidak akan bisa menyelamatkan orang
  • 22:50 - 23:00
    Shifu ingin kalian menggunakan pemikiran dan hati yang kosong untuk memahami semua makhluk
  • 23:00 - 23:08
    Bodhisattva menyelamatkan semua makhluk dengan tanpa adanya pemikiran, keegoisan dan pikiran kacau sendiri
  • 23:08 - 23:16
    Tapi Pu Sa malah menggunakan welas asih untuk menyelamatkan semua makhluk ini sebagai konsep
  • 23:16 - 23:23
    Dia menjalankan pekerjaan kebijaksanaan untuk menolong Anda
  • 23:28 - 23:31
    Terima kasih telah menyaksikan pencerahan Bai Hua Fo Fa Master Lu Junhong
    Bergembira dalam dharma bersama dan menyelamatkan makhluk yang berjodoh
    Silakan menyaksikan episode selanjutnya
Title:
【第63集】白话佛法开示 | 证佛果 明心性(卢军宏 卢台长 心灵法门)
Description:

more » « less
Video Language:
Chinese, Simplified
Duration:
23:31

Indonesian subtitles

Revisions Compare revisions