< Return to Video

《白话佛法 第三册》46.谈佛法中的缘生缘灭

  • 0:04 - 0:10
    46. Membahas tentang timbul dan
    lenyapnya sebab akibat dalam ajaran Buddha
  • 0:10 - 0:13
    Semua hal yang terjadi pada manusia
  • 0:13 - 0:15
    terbentuk dari
    perpaduan antara sebab dan kondisi.
  • 0:15 - 0:20
    Artinya, semua yang ingin
    kamu lakukan hari ini,
  • 0:20 - 0:23
    semua yang kamu dengar,
    semua yang kamu kerjakan,
  • 0:23 - 0:25
    semuanya adalah jodoh.
  • 0:25 - 0:28
    Mengapa hari ini kamu
    datang ke GYT Sydney?
  • 0:28 - 0:30
    Karena kamu memiliki jodoh
    dengan GYT Sydney,
  • 0:30 - 0:33
    karena kamu memiliki jodoh
    dengan Buddha dan Bodhisattva.
  • 0:33 - 0:36
    Karena GYT Sydney memiliki jodoh
    dengan Buddha dan Bodhisattva,
  • 0:36 - 0:39
    maka ada aula Guanyin ini,
  • 0:39 - 0:42
    sehingga kalian memiliki jodoh
    dengan Bodhisattva,
  • 0:42 - 0:45
    dan itulah mengapa kalian
    datang bersama-sama.
  • 0:45 - 0:46
    Bukankah begitu?
  • 0:46 - 0:51
    Mengapa kamu akrab dengannya?
    Karena kamu cocok dengannya.
  • 0:51 - 0:52
    Jodoh dari kehidupan sebelumnya,
  • 0:52 - 0:55
    ditambah dengan kelanjutan
    di kehidupan ini,
  • 0:55 - 0:57
    itulah yang disebut melanjutkan jodoh.
  • 0:57 - 1:00
    Misalnya, jika kamu menjalin
    hubungan baik dengannya
  • 1:00 - 1:04
    selama tiga tahun di
    kehidupan sebelumnya lalu berpisah,
  • 1:04 - 1:06
    maka jodoh itu telah berakhir.
  • 1:06 - 1:08
    Maka di kehidupan ini,
    ketika sampai pada waktu tersebut,
  • 1:08 - 1:12
    setelah kamu menjalin hubungan
    baik dengannya sekitar tiga tahun,
  • 1:12 - 1:15
    kamu juga akan berpisah dengannya,
    jodohnya pun berakhir.
  • 1:15 - 1:16
    Apakah mengerti?
  • 1:16 - 1:19
    Hal yang ada hari ini,
    besok bisa saja tidak ada.
  • 1:19 - 1:22
    Kamu hari ini difitnah orang,
  • 1:22 - 1:26
    mungkin beberapa hari kemudian
    namamu akan dibersihkan;
  • 1:26 - 1:28
    kamu hari ini dikatakan
    tidak baik oleh orang,
  • 1:28 - 1:31
    mungkin beberapa hari kemudian
    orang akan mengatakan kamu baik.
  • 1:31 - 1:33
    Bukankah begitu?
  • 1:33 - 1:34
    Hari ini orang berkata
  • 1:34 - 1:38
    "kamu harus hati-hati, kemungkinan
    akan terjadi masalah besar padamu",
  • 1:38 - 1:42
    apakah ini berarti kamu pasti
    akan mengalami masalah besar lusa?
  • 1:42 - 1:46
    Juga tidak berarti kamu akan
    mengalami masalah besar seumur hidup.
  • 1:46 - 1:48
    Jodoh bisa berubah.
  • 1:48 - 1:50
    Apakah mengerti?
  • 1:50 - 1:53
    Misalnya, kamu pernah melakukan
    sesuatu yang tidak baik di masa lalu,
  • 1:53 - 1:57
    tetapi sekarang kamu telah bertobat
    dan kembali ke jalan yang benar,
  • 1:57 - 2:00
    maka pemimpinmu juga akan
    memperlakukanmu dengan baik.
  • 2:00 - 2:04
    Prinsipnya sama,
    semuanya adalah sebab dan akibat.
  • 2:04 - 2:08
    Hari ini ada sebab,
    baru akan ada akibat;
  • 2:08 - 2:12
    besok tidak ada sebab ini,
    maka akibatnya juga tidak ada.
  • 2:12 - 2:16
    Hari ini kamu menyukainya,
    dia akan bersikap baik padamu;
  • 2:16 - 2:20
    besok kamu tidak menyukainya lagi, maka
    tidak akan bersikap baik padanya lagi.
  • 2:20 - 2:23
    Kalian para pemuda memang seperti itu,
  • 2:23 - 2:25
    hari ini melihat seseorang dan
    menyukainya,
  • 2:25 - 2:28
    lalu senang berbicara dengannya,
  • 2:28 - 2:31
    dan berdandan lebih cantik.
  • 2:31 - 2:33
    Beberapa hari kemudian
    tidak menyukainya lagi,
  • 2:33 - 2:36
    menjadi sembarangan,
    tidak berdandan lagi,
  • 2:36 - 2:38
    ini berarti tidak ada jodoh lagi.
  • 2:38 - 2:42
    Jadi jika tidak ada sebab akibat,
    semuanya tidak ada;
  • 2:42 - 2:44
    jika ada sebab akibat,
    semuanya ada.
  • 2:44 - 2:47
    Hari ini kamu memiliki
    sebab akibat kehidupan,
  • 2:47 - 2:49
    karena kamu memiliki kehidupan ini,
  • 2:49 - 2:56
    sehingga kamu bisa melanjutkan
    hidup di dunia ini, inilah jodohmu.
  • 2:56 - 3:00
    Hari ini jika kehidupanmu berakhir,
    maka jodohmu juga berakhir,
  • 3:00 - 3:04
    karena kamu tidak bisa terus berhubungan
    dengan orang lain di dunia manusia.
  • 3:04 - 3:07
    Jika kamu adalah Bodhisattva yang
    datang ke dunia manusia,
  • 3:07 - 3:09
    karena jodohmu di alam manusia
    telah berakhir,
  • 3:09 - 3:12
    akhirnya kamu hanya bisa
    disembah oleh orang,
  • 3:12 - 3:15
    dan tidak bisa berkomunikasi
    dengan orang di dunia manusia.
  • 3:15 - 3:19
    Mengapa Buddha dan Bodhisattva bisa
    selamanya tinggal di hati manusia?
  • 3:19 - 3:22
    Karena Bodhisattva Guanyin dan
    Bodhisattva lainnya
  • 3:22 - 3:25
    sering masuk ke dalam hati manusia,
  • 3:25 - 3:30
    Bodhisattva bisa membimbing kamu
    dalam mimpi atau di saat biasa,
  • 3:30 - 3:33
    jadi Bodhisattva tidak pernah lahir
    dan tidak pernah mati.
  • 3:33 - 3:36
    Sedangkan manusia,
    setelah pergi ya pergilah.
  • 3:36 - 3:42
    Dulu ibu sangat baik padamu,
    tetapi ibu telah pergi.
  • 3:42 - 3:44
    Saat itu kamu sangat sedih,
  • 3:44 - 3:47
    mengingat betapa baiknya ibu padamu
    dulu, kamu merasa sangat menderita.
  • 3:47 - 3:49
    Namun beberapa tahun kemudian,
  • 3:49 - 3:56
    karena ibu tidak lagi ada di dunia manusia
    untuk terus bersikap baik padamu,
  • 3:56 - 4:01
    jodohnya telah berakhir, maka kamu
    perlahan-lahan akan melupakannya.
  • 4:01 - 4:05
    Jodoh ini telah berakhir,
    buahnya juga telah berakhir,
  • 4:05 - 4:07
    dharmanya juga telah lenyap.
  • 4:07 - 4:10
    Jika ibu yang baru saja meninggal,
  • 4:10 - 4:15
    perasaan anak terhadap ibu yang
    baru saja meninggal pada saat berpisah
  • 4:15 - 4:19
    dan perasaan anak terhadap
    ibu sepuluh tahun kemudian,
  • 4:19 - 4:22
    apakah menurut kalian sama?
  • 4:22 - 4:26
    Karena selama sepuluh tahun ini
    dia tidak berhubungan denganmu,
  • 4:26 - 4:30
    jodohnya denganmu telah terputus,
    sehingga semuanya tidak ada lagi.
  • 4:30 - 4:32
    Apakah kalian mengerti?
  • 4:32 - 4:34
    Maka dalam belajar Buddha
    dan melakukan kebajikan,
  • 4:34 - 4:36
    harus melanjutkan jodoh,
  • 4:36 - 4:39
    harus terus-menerus melakukannya,
    sekali berhenti maka hilang.
  • 4:39 - 4:42
    Ayah dan ibu terhadap anak juga begitu.
  • 4:42 - 4:47
    Harus baik, harus selalu baik,
    barulah seumur hidup dianggap baik.
  • 4:47 - 4:49
    Melakukan
    sedikit kebaikan sangat mudah,
  • 4:49 - 4:55
    tetapi melakukan kebaikan seumur
    hidup tidaklah mudah, bukankah begitu?
  • 4:55 - 4:57
    Percaya kepada Buddha
    satu hari sangat mudah,
  • 4:57 - 5:01
    percaya seumur hidup tidaklah mudah.
  • 5:01 - 5:03
    Seperti saat orang sakit,
  • 5:03 - 5:06
    mereka datang menyembah Buddha dan
    Bodhisattva dengan sungguh-sungguh,
  • 5:06 - 5:08
    berlutut dan menyembah
    dengan penuh hormat;
  • 5:08 - 5:12
    tetapi begitu kesehatan membaik,
    mereka menghilang begitu saja.
  • 5:12 - 5:13
    Dapatkah orang seperti ini dikatakan
  • 5:13 - 5:17
    memiliki hubungan spiritual yang tulus
    dengan Buddha dan Bodhisattva?
  • 5:17 - 5:20
    Banyak orang meminta Shifu melihat,
    bertanya kepada Shifu,
  • 5:20 - 5:23
    "Master, mengapa dulu saya begitu baik,
  • 5:23 - 5:26
    tetapi sekarang tiba-tiba
    menjadi tidak baik?"
  • 5:26 - 5:27
    Saya memberitahunya,
  • 5:27 - 5:30
    karena di masa lalu sebelum periode ini,
  • 5:30 - 5:34
    kamu selalu percaya pada Buddha,
    dan percaya dengan sangat tulus.
  • 5:34 - 5:37
    Justru karena di kehidupan
    sebelumnya pada saat ini,
  • 5:37 - 5:40
    misalnya setelah usia 34 tahun,
  • 5:40 - 5:43
    kamu tidak lagi menyembah Buddha,
    kamu tidak lagi membaca sutra.
  • 5:43 - 5:45
    Kamu seharusnya tahu,
  • 5:45 - 5:49
    maka di kehidupan ini setelah
    usia 34 tahun jodohmu telah berakhir,
  • 5:49 - 5:54
    kamu tidak akan baik lagi,
    kamu mulai mengalami kesialan.
  • 5:54 - 5:59
    Kalian hari ini bekerja, bekerja keras,
    dan menderita, untuk apa?
  • 5:59 - 6:01
    Semuanya untuk jodoh ini.
  • 6:01 - 6:04
    Jodoh apa?
    Yaitu uang ini.
  • 6:04 - 6:09
    Uang ini bisa melanjutkan jodoh,
    bisa membeli barang untuk hidup.
  • 6:09 - 6:14
    Demi anak sendiri, demi semua kehidupan,
    kamu harus melanjutkan jodoh ini,
  • 6:14 - 6:16
    bukankah begitu?
  • 6:16 - 6:19
    Jadi, kalian menderita sebanyak apapun
    kalian merasa menerimanya.
  • 6:19 - 6:24
    Tetapi jika kalian telah melakukan
    banyak kebajikan di kehidupan sebelumnya,
  • 6:24 - 6:28
    mungkin di kehidupan ini jodoh ini,
  • 6:28 - 6:33
    meskipun tetap mencari uang
    tapi tidak akan sesulit itu.
  • 6:33 - 6:37
    "Karena kehidupan ini begitu sulit
    untuk melanjutkan jodoh ini,
  • 6:37 - 6:39
    maka saya menerimanya.
  • 6:39 - 6:41
    Karena saya tidak baik
    di kehidupan sebelumnya,
  • 6:41 - 6:44
    jadi di kehidupan ini
    saya hanya bisa menderita,
  • 6:44 - 6:46
    maka saya hanya bisa menerimanya."
  • 6:46 - 6:51
    Tetapi harus belajar Buddha dengan baik
    untuk mengubah jodoh ini,
  • 6:51 - 6:56
    yaitu mengubah jodoh yang membuat
    kamu menderita menjadi tidak menderita,
  • 6:56 - 7:00
    mengubah hati yang terluka
    menjadi tidak terluka.
  • 7:00 - 7:02
    Ini juga disebut mengikuti jodoh.
  • 7:02 - 7:06
    Banyak orang sangat berprasangka
    tentang mengikuti jodoh, berkata,
  • 7:06 - 7:10
    "Master, saya bertengkar dengan
    suami saya sampai sekarang.
  • 7:10 - 7:13
    Jadi saya mengikuti jodoh,
    bolehkah kami berpisah?"
  • 7:13 - 7:15
    Mengikuti jodoh bukan seperti itu.
  • 7:15 - 7:19
    Mengikuti jodoh adalah mengikuti
    jodoh baik, mengatasi jodoh buruk,
  • 7:19 - 7:22
    bukan berarti kamu mengikuti jodoh buruk.
  • 7:22 - 7:26
    Jika di rumah ada sedikit masalah,
    tidak bahagia,
  • 7:26 - 7:30
    lalu langsung memasang wajah masam
    untuk ditunjukkan kepada orang lain.
  • 7:30 - 7:32
    Hari ini kamu menciptakan sebab ini,
  • 7:32 - 7:35
    maaf, nantinya orang tidak akan
    memedulikan kamu,
  • 7:35 - 7:38
    berkata kamu orang yang sangat egois,
  • 7:38 - 7:40
    kamu telah menciptakan jodoh buruk.
  • 7:40 - 7:43
    Mengapa orang
    harus melihat wajahmu itu?
  • 7:43 - 7:46
    Mengapa karena kamu tidak baik
    membuat orang lain juga tidak baik?
  • 7:46 - 7:49
    Ini disebut menanam jodoh buruk.
  • 7:49 - 7:51
    Di rumahmu ada orang yang tidak bahagia,
  • 7:51 - 7:53
    kamu segera menunjukkan
    wajah kesal pada orang lain,
  • 7:53 - 7:57
    ini adalah orang yang egois.
  • 7:57 - 8:01
    Ingatlah, sebab akibat seperti
    rantai besi,
  • 8:01 - 8:05
    ia akan selamanya membelenggu
    kamu dalam siklus muncul dan lenyap.
  • 8:05 - 8:07
    Sebab akibat seperti rantai besi,
  • 8:07 - 8:10
    kehidupan ini kamu baik dengannya,
  • 8:10 - 8:13
    kehidupan berikutnya akan
    terus baik dengannya;
  • 8:13 - 8:15
    kehidupan ini kamu tidak baik dengannya,
  • 8:15 - 8:18
    kehidupan berikutnya kamu akan datang
    kembali untuk membayar utang.
  • 8:18 - 8:22
    Kamu tidak bisa melarikan diri,
    semuanya terkunci bersama.
  • 8:22 - 8:24
    Semua orang di rumah,
  • 8:24 - 8:30
    mungkin di kehidupan sebelumnya adalah
    istrimu, kehidupan ini adalah anakmu,
  • 8:30 - 8:36
    kehidupan sebelumnya adalah ayahmu,
    kehidupan ini adalah kakak iparmu...
  • 8:36 - 8:39
    begitulah rantai yang membelit bersama,
  • 8:39 - 8:43
    muncul dan lenyap,
    terus berkelanjutan.
  • 8:43 - 8:45
    Siapa di antara kalian
    yang bisa melepaskan diri,
  • 8:45 - 8:48
    siapa yang bisa membebaskan
    diri dari rantai besi ini?
  • 8:48 - 8:50
    Tidak bisa dilepaskan.
  • 8:50 - 8:52
    Yang Shifu ajarkan kepada kalian
    sekarang adalah
  • 8:52 - 8:54
    untuk membebaskan diri
    dari rantai besi,
  • 8:54 - 8:58
    membebaskan diri kalian
    dari penderitaan dan kekhawatiran.
  • 8:58 - 8:59
    Semua harus memahami,
  • 8:59 - 9:04
    sebab akibat kehidupan demi
    kehidupan ini tidak memiliki akhir,
  • 9:04 - 9:07
    ketidaktahuan juga begitu.
  • 9:07 - 9:12
    Kehidupan demi kehidupan rantai besi
    ini tidak bisa kamu lepaskan,
  • 9:12 - 9:14
    kamu akan selalu memiliki
    kebiasaan ketidaktahuan.
  • 9:14 - 9:17
    Karena kamu tidak belajar Buddha
    sehingga tidak memahami,
  • 9:17 - 9:20
    kamu selamanya tenggelam
    dalam rantai besi ini,
  • 9:20 - 9:22
    kamu selamanya tidak bisa keluar,
  • 9:22 - 9:27
    jadi kamu di alam manusia ini
    selamanya akan memiliki ketidaktahuan.
  • 9:27 - 9:30
    Ketidaktahuan adalah
    kamu tidak memahami.
  • 9:30 - 9:34
    Mana ada anak yang lahir
    sudah memahami?
  • 9:34 - 9:37
    Meskipun di kehidupan sebelumnya
    kamu adalah Bodhisattva,
  • 9:37 - 9:41
    atau di kehidupan sebelumnya
    kamu tidak melakukan banyak kebaikan,
  • 9:41 - 9:43
    di kehidupan berikutnya
    kamu terlahir sebagai manusia,
  • 9:43 - 9:46
    sekali kamu masuk ke dunia manusia,
    apakah kamu bisa memahami?
  • 9:46 - 9:50
    Kamu bahkan tidak bisa berjalan,
    apa yang bisa kamu pahami?
  • 9:50 - 9:53
    Bukankah kamu kembali
    memiliki ketidaktahuan?
  • 9:53 - 9:56
    Jadi kamu tidak punya cara
    untuk menghentikan,
  • 9:56 - 10:02
    artinya tidak ada cara untuk menghentikan
    segala kekhawatiran di dunia manusia,
  • 10:02 - 10:07
    tidak bisa membuatnya berakhir
    (artinya sampai ke dasar).
  • 10:07 - 10:09
    Apakah semua bisa memahami?
  • 10:09 - 10:11
    Jadi ketidaktahuan sama seperti
    usia tua dan kematian.
  • 10:11 - 10:15
    Ketidaktahuan seseorang tidak berakhir,
    usia tua dan kematian tidak berakhir,
  • 10:15 - 10:18
    artinya terus tanpa akhir –
  • 10:18 - 10:23
    menjadi tua, mati, lahir kembali,
    menjadi tua lagi, mati lagi...
  • 10:23 - 10:29
    Shifu beri tahu kalian, banyak
    pemimpin berbicara sangat filosofis.
  • 10:29 - 10:33
    Misalnya, cerita klasik "Kakek Yong
    Memindahkan Gunung" yang mengatakan,
  • 10:33 - 10:38
    gunung ini tidak bisa saya gali habis,
    saya biarkan anak saya yang menggali,
  • 10:38 - 10:41
    jika anak tidak bisa habis,
    biarkan cucu saya yang menggali,
  • 10:41 - 10:45
    generasi demi generasi tanpa akhir.
  • 10:45 - 10:50
    Sejatinya, cerita ini berbicara tentang
    sebuah siklus, bukan begitu?
  • 10:50 - 10:54
    Jadi ketidaktahuan akan terus berlanjut
    hingga usia tua dan kematian tanpa akhir.
  • 10:54 - 10:56
    Ketidaktahuan adalah
    tidak memahami,
  • 10:56 - 10:58
    akan terus berlanjut
    hingga usia tua dan kematian.
  • 10:58 - 11:02
    Karena seumur hidup kamu tidak memahami,
    kamu terus dalam ketidaktahuan;
  • 11:02 - 11:06
    karena kamu akan menua, akan mati,
    kamu terus dalam ketidaktahuan,
  • 11:06 - 11:09
    itu terus mengikutimu
    hingga usia tua dan kematian.
  • 11:09 - 11:13
    Banyak orang tua hidup seumur hidup
    tidak mengerti apa-apa,
  • 11:13 - 11:16
    akhirnya meninggal begitu saja.
  • 11:16 - 11:17
    Dia tahu apa?
  • 11:17 - 11:20
    Tidak memahami apa-apa lalu pergi.
  • 11:20 - 11:24
    Jadi ketidaktahuan dan usia tua dan
    kematian terus berlanjut hingga akhir.
  • 11:24 - 11:27
    Jika di kehidupan berikutnya
    dia terlahir sebagai manusia lagi,
  • 11:27 - 11:29
    dia kembali memulai ketidaktahuan,
  • 11:29 - 11:33
    kembali tidak memahami,
    kembali mengejar kehidupan berikutnya...
  • 11:33 - 11:37
    begitulah manusia terus
    bereinkarnasi kehidupan demi kehidupan.
  • 11:37 - 11:40
    Harus mengenali
    pandangan sebab timbulnya.
  • 11:40 - 11:43
    Apapun masalahnya
    kamu harus memahami,
  • 11:43 - 11:48
    kita harus belajar satu metode untuk
    mengubah masalah pada diri kita sendiri,
  • 11:48 - 11:51
    yaitu harus mengingat
    pandangan sebab timbulnya.
  • 11:51 - 11:52
    Apa artinya?
  • 11:52 - 11:56
    Yaitu melihat segala masalah
    harus melihat asal mulanya.
  • 11:56 - 12:00
    "Oh, jodoh ini datang",
    "Oh, masalah ini datang",
  • 12:00 - 12:02
    barulah kamu melakukannya.
  • 12:02 - 12:04
    "Oh, sebab ini muncul.
  • 12:04 - 12:07
    Ada jodoh yang datang,
    saya harus hati-hati,
  • 12:07 - 12:09
    dan ini adalah jodoh buruk."
  • 12:09 - 12:13
    Apakah kalian tahu jodoh baik
    dan buruk datang dari mana?
  • 12:13 - 12:19
    Jodoh buruk datang tidak bisa dicegah,
    jodoh baik datang juga tidak bisa dicegah.
  • 12:19 - 12:22
    Jadi membuat kalian mengetahui
    sebab timbulnya.
  • 12:22 - 12:24
    "Timbul" artinya mulai bergerak,
  • 12:24 - 12:28
    awal dari setiap jodoh disebut
    sebab timbulnya.
  • 12:28 - 12:31
    Karena jodoh bisa
    menghasilkan kebijaksanaan.
  • 12:31 - 12:34
    Jika kamu sering memikirkan
    pandangan sebab timbulnya,
  • 12:34 - 12:37
    kamu akan menghasilkan kebijaksanaan,
  • 12:37 - 12:42
    yaitu kamu sering berpikir, "Oh,
    ternyata hal ini tidak bisa dilakukan.
  • 12:42 - 12:45
    Jodoh buruk datang,
    saya harus hati-hati."
  • 12:45 - 12:49
    Maka kamu akan menghasilkan
    kebijaksanaan untuk melawannya,
  • 12:49 - 12:52
    tahu harus membaca sutra,
    saya harus hati-hati,
  • 12:52 - 12:55
    saya harus menjaga hubungan
    baik dengan pemimpin.
  • 12:55 - 12:56
    Bukankah begitu?
  • 12:56 - 12:58
    Suatu kebaikan datang,
    saya senang,
  • 12:58 - 13:02
    jodoh ini datang,
    kamu juga bisa menghasilkan kebijaksanaan.
  • 13:02 - 13:06
    Jadi harus memahami,
    harus menembus sebab timbulnya.
  • 13:06 - 13:07
    Apa artinya?
  • 13:07 - 13:10
    Yaitu tidak hanya mengenali
    sebab timbulnya,
  • 13:10 - 13:12
    tetapi juga harus menembusnya.
  • 13:12 - 13:14
    Apa artinya menembus?
  • 13:14 - 13:18
    Jodoh ini mulai datang,
    saya harus menembusnya.
  • 13:18 - 13:20
    Apakah mengerti?
  • 13:20 - 13:23
    Menembusnya,
    seperti menembus keduniawian,
  • 13:23 - 13:27
    kamu harus menembus
    berapa lama jodoh ini datang.
  • 13:27 - 13:31
    Misalnya jodohmu dengan anak
    hanya sekian lama,
  • 13:31 - 13:37
    dari lahir sampai kamu pergi nanti,
    hanya sekian lama.
  • 13:37 - 13:41
    Kamu telah menembus konsepnya,
    kamu tidak akan terlalu banyak berpikir.
  • 13:41 - 13:43
    Jika kamu tidak bisa melihat jelas,
    kamu akan merasa
  • 13:43 - 13:47
    "Aduh, kehidupan demi kehidupan
    anak ini akan bagaimana mengikuti saya,
  • 13:47 - 13:51
    di usia tua saya akan bergantung
    pada mereka untuk memelihara saya."
  • 13:51 - 13:53
    Tidak begitu.
  • 13:53 - 13:58
    Orang tua ini setiap hari memohon kepada
    Bodhisattva agar anaknya bisa kembali,
  • 13:58 - 14:03
    berharap sebelum dia pergi anaknya
    bisa kembali baik dengan ibunya.
  • 14:03 - 14:07
    Bodhisattva berbelas kasih,
    memberikan jodoh kepada orang tua ini,
  • 14:07 - 14:10
    permohonannya berhasil,
    anaknya kembali.
  • 14:10 - 14:14
    Masalahnya adalah meskipun kamu
    membeli kulkas ini pulang ke rumah,
  • 14:14 - 14:20
    tetapi kamu membelinya ke desa,
    desa ini bahkan tidak ada listrik,
  • 14:20 - 14:23
    bagaimana kamu
    menggunakan kulkasmu?
  • 14:23 - 14:25
    Kamu meminta anakmu kembali,
  • 14:25 - 14:29
    tetapi kamu tidak membuka
    simpul di hati anakmu,
  • 14:29 - 14:33
    kamu memintanya kembali hanya
    akan menambah kekhawatiranmu,
  • 14:33 - 14:36
    itu berarti dari jodoh baik berubah
    menjadi jodoh buruk.
  • 14:36 - 14:38
    Apakah mengerti?
  • 14:38 - 14:42
    Jadi ingatlah, harus melampaui
    belenggu dua belas sebab akibat.
  • 14:42 - 14:45
    Belenggu artinya mengikatmu.
  • 14:45 - 14:48
    Karena ada banyak sebab akibat.
  • 14:48 - 14:51
    Saya pernah menjelaskan kepada kalian
    tentang dua belas sebab akibat,
  • 14:51 - 14:55
    hari ini tidak akan dijelaskan banyak
  • 14:55 - 15:01
    (dua belas sebab akibat: ketidaktahuan,
    pembentukan, kesadaran, nama-rupa,
  • 15:01 - 15:06
    enam indra, kontak, perasaan,
    keinginan, kemelekatan,
  • 15:06 - 15:09
    keberadaan,
    kelahiran, usia tua dan kematian).
  • 15:09 - 15:13
    Harus memperlakukan jodoh dengan baik,
    harus menggunakan jodoh dengan baik.
  • 15:13 - 15:17
    Jodoh ini harus diperlakukan dengan baik,
  • 15:17 - 15:21
    kemudian dengan pandangan sebab
    timbulnya untuk menembusnya.
  • 15:21 - 15:26
    Pertama-tama harus melihat
    naik turunnya jodoh ini,
  • 15:26 - 15:29
    kemudian harus menembusnya.
  • 15:29 - 15:33
    Contoh sederhana,
    ada seseorang yang menyukaimu.
  • 15:33 - 15:37
    Pertama-tama berpikir orang ini
    menyukai saya mungkin adalah jodoh,
  • 15:37 - 15:42
    baru saja berpikir
    kemudian segera harus memahami,
  • 15:42 - 15:46
    harus tahu jika jodoh ini
    berlanjut akan ada masalah,
  • 15:46 - 15:49
    dengan demikian telah menembusnya,
    tidak bisa diterima.
  • 15:49 - 15:52
    Ini disebut pertama-tama
    harus mengikuti jodoh
  • 15:52 - 15:54
    (yaitu mengikuti hubungan ini),
  • 15:54 - 15:57
    kemudian harus menembusnya.
  • 15:57 - 16:00
    Misalnya anak lahir,
    telah datang ke dunia,
  • 16:00 - 16:04
    "Aduh, dia adalah nyawaku, nyawaku".
  • 16:04 - 16:08
    Ketika anak itu sudah dewasa dan menikah,
    dia akan meninggalkanmu.
  • 16:08 - 16:11
    Jodoh ini telah pecah.
  • 16:11 - 16:15
    Jika anak ini sejak lahir
    kamu sudah tahu,
  • 16:15 - 16:18
    "Suatu hari anak ini akan
    meninggalkan orang tua,
  • 16:18 - 16:22
    untuk menjalani kehidupannya sendiri."
  • 16:22 - 16:25
    Maka kamu akan lebih santai
    dengan anak,
  • 16:25 - 16:29
    melepaskannya,
    dan tidak terlalu melekat.
  • 16:29 - 16:33
    maka nantinya kamu tidak akan
    memiliki terlalu banyak kesedihan,
  • 16:33 - 16:37
    terlalu banyak kekhawatiran,
    terlalu banyak keterikatan.
  • 16:37 - 16:42
    Jika orang melakukan sesuatu yang
    baik atau tidak baik padamu,
  • 16:42 - 16:44
    semuanya adalah jodoh.
  • 16:44 - 16:48
    Jika kamu telah menembus jodoh ini,
    bukankah sudah tidak ada lagi?
  • 16:48 - 16:50
    Jadi disebut menembus, melepaskan.
  • 16:50 - 16:53
    Harus menembus dulu,
    baru bisa melepaskan.
  • 16:53 - 16:55
    Contoh sederhana,
  • 16:55 - 17:00
    balon hidrogen ini terbang ke atas,
    luar biasa,
  • 17:00 - 17:02
    benar-benar bisa terbang ke langit.
  • 17:02 - 17:07
    Kamu menusuknya satu lubang,
    gasnya habis maka jatuh.
  • 17:07 - 17:10
    Bukankah ini disebut
    "melihat melampaui dan melepaskan"?
  • 17:10 - 17:13
    Orang yang tidak bisa memahami
    tidak bisa menembus,
  • 17:13 - 17:17
    yang bisa memahami
    baru bisa melepaskan.
  • 17:17 - 17:18
    Apakah kalian mengerti?
Title:
《白话佛法 第三册》46.谈佛法中的缘生缘灭
Description:

more » « less
Video Language:
Chinese, Simplified
Duration:
17:56

Indonesian subtitles

Incomplete

Revisions Compare revisions