-
Master Menceritakan Kisah-kisah Buddhis
-
Berpatokan pada Dharma
dan bukan pada orangnya
-
Master akan menceritakan kalian
semua sebuah kisah
-
2500 tahun yang lalu, Sang Buddha
kita yang agung begitu rendah hati
-
dan layak untuk kita teladani selamanya
-
Suatu hari, seorang murid yang
sering mengikuti Buddha
-
dalam menyebarkan ajaran
tiba-tiba berkata kepada Buddha,
-
"Buddha! Anda adalah guru terbesar
sepanjang sejarah."
-
Mendengar ini, Buddha sama sekali tidak
menunjukkan tanda-tanda kegembiraan.
-
Sang Buddha tidak bahagia,
mengerti, kan?
-
Sebaliknya, beliau bertanya
kepada murid tersebut,
-
"Apakah kamu sudah bertemu dengan
semua guru hebat di dunia ini?"
-
Sang Buddha bertanya padanya,
-
"Kamu mengatakan saya adalah
guru paling agung di dunia,
-
tapi apakah kamu pernah melihat
guru paling agung di dunia?"
-
Mungkin hanya melihatku seorang,
sehingga mengatakan saya paling agung
-
Inilah maksud Buddha
-
"Tentu saja belum,"
jawab murid tersebut.
-
"Kalau begitu, apakah kamu mengenal
semua guru yang saat ini hidup di dunia
-
atau yang akan lahir di masa depan?"
-
Sebenarnya, itu adalah Guru
-
Apakah kamu pernah melihat
Guru paling agung,
-
baik itu mereka di masa lalu, saat ini
atau yang akan lahir di masa depan?
-
"Saya tidak mengenalnya,"
murid itu menjawab lagi.
-
"Kalau begitu, pernyataanmu bahwa saya
adalah guru terbesar di antara semua guru
-
tidak memiliki arti,
-
karena kamu tidak punya cara
untuk mengetahui
-
apakah apa yang kamu
katakan itu benar atau tidak."
-
Lihat betapa rendah hatinya Buddha, kan?
-
Kamu mengatakan bahwa Sang Buddha adalah
Guru paling agung yang pernah kamu lihat
-
Karena kamu belum melihat
semua Guru yang agung,
-
apakah ada di masa lalu,
masa depan, atau saat ini.
-
Jadi, kamu mengatakan
Sang Buddha adalah Guru paling agung
-
Bukankah itu palsu atau apakah itu asli?
-
Lihatlah, betapa bijaksananya Sang Buddha
-
"Saya hanya ingin memuji Engkau,
karena ajaran Engkau sangat bijaksana,"
-
sang murid beralasan.
-
Buddha berkata, "Jika kamu merasa
bahwa ajaran saya bermanfaat bagimu,
-
maka praktikkan ajaran saya,
ikuti ajaran saya.
-
Itu akan membuat saya lebih senang
daripada pujian semata."
-
Sang Buddha berkata padanya bahwa
-
jika kamu dapat mempraktikkan
ajaran yang saya berikan,
-
mengikuti ajaran yang saya berikan
-
dan mempraktikkan ajaran
yang saya berikan,
-
maka akan membuat
Buddha lebih bahagia lagi
-
Buddha kemudian bertanya kepada
murid lain yang berada di dekatnya,
-
"Jika kamu ingin membeli emas yang mahal,
-
apakah kamu akan membayarnya
sebelum menguji keasliannya?"
-
Sang Buddha bertanya kepada murid lainnya
-
Jika mereka ingin membeli emas mahal,
-
apakah mereka akan membayar
sebelum menguji emasnya?
-
"Tentu saja tidak,
-
karena jika ternyata palsu,
saya akan membuang-buang uang,"
-
jawab murid tersebut.
-
"Itu sama seperti ajaran yang
saya berikan," kata Buddha.
-
Buddha sebenarnya ingin
mengajarkan kepada kita bahwa
-
kebenaran yang dia sampaikan,
ajaran Buddha,
-
jika tidak dipraktikkan,
tidak berarti apa-apa.
-
Kalian harus mempraktikkannya
terlebih dahulu,
-
lalu ketika kalian mengetahui
bahwa ajaran Buddha itu baik,
-
barulah kalian bisa membuktikannya,
itulah yang disebut pencerahan.
-
Dharma Buddha
benar-benar bijaksana.
-
Buddha melanjutkan,
-
"Jangan pernah berpikir bahwa apa yang
saya katakan pasti benar dan nyata.
-
Kalian harus menguji sendiri ajaran saya,
-
lihat apakah itu benar dan tidak menipu.
-
Jika kalian menemukan bahwa itu
benar dan bermanfaat, maka praktikkanlah.
-
Jangan hanya karena menghormati saya,
kalian mempraktikkan ajaran saya.
-
Selain itu, jangan mengkritik
ajaran orang lain
-
atau mengatakan
bahwa ajaran mereka buruk.
-
Di dunia ini, ada banyak guru hebat,
-
masing-masing memiliki cara sendiri
untuk membantu orang lain.
-
Oleh karena itu, jangan meremehkan
salah satu dari mereka.
-
Apakah mereka mengajar dengan
baik atau tidak, itu bukan urusan kalian.
-
Urusan kalian adalah
membuat diri kalian sendiri
-
bebas dari penderitaan dan kebahagiaan,
-
sambil juga membantu orang lain
-
untuk bebas dari penderitaan dan
menemukan kebahagiaan."
-
Apa yang dikatakan Buddha 2.500 tahun
yang lalu masih relevan hingga hari ini.
-
Itulah mengapa ajaran Buddha
benar-benar bijaksana.
-
Setelah mendengar ajaran Buddha,
-
para murid menjadi lebih mampu
melihat setiap orang
-
dan setiap hal dengan sikap
yang rasional dan objektif.
-
Kedepannya,
saya akan mengajarkan kalian
-
bagaimana cara Buddha mengajarkan
kita untuk melihat orang lain.
-
Buddha benar-benar hebat.
-
Jika kalian menganggap kehebatan Buddha
-
hanya karena patungnya yang megah di kuil,
kalian keliru.
-
Kehebatannya terletak pada
ajaran-ajaran yang disampaikannya
-
dan teks-teks suci yang ditinggalkannya!
-
Semoga kalian mendapatkan
hikmah dari kisah ini