Apa itu warna? - Colm Kelleher

Tonton video selengkapnya di http://ed.ted.com/lessons/how-do-we-see-color-colm-kelleher

Pernahkah kamu bertanya-tanya apa sebenarnya warna itu? Pada bagian pertama seri tentang cahaya ini, Colm Kelleher menjelaskan tentang ilmu fisika di balik warna - mengapa warna yang kita lihat berhubungan dengan periode gerakan dan frekuensi gelombang.

Pelajaran oleh Colm Kelleher, animasi oleh Vitreous.

Salah satu hal mengesankan dalam kehidupan
bahwa hidup itu penuh warna.

Untuk memahami fenomena warna,
pikirkan cahaya sebagai suatu gelombang.

Tapi, sebelum kita membahasnya,

mari kita bahas tentang gelombang
secara umum.

Bayangkan kamu sedang duduk di atas perahu
melihat gabus terombang-ambing.

Hal pertama yang kamu sadari
bahwa gerakan itu proses yang berulang.

Gabus itu berada di jalur yang sama
lagi dan lagi... naik-turun, naik-turun.

Gerakan berulang atau periodik ini
adalah sifat gelombang.

Lalu kamu melihat hal lain...

menggunakan stopwatch, kamu mengukur
waktu tempuh gabus

dari posisi tertinggi ke posisi terendah
dan kembali lagi.

Anggap butuh waktu dua detik.

Dalam istilah fisika, kamu telah mengukur
periode naik-turunnya gabus.

Yaitu satu kali waktu tempuh gabus
untuk naik dan turun.

Informasi yang sama dapat dinyatakan
dengan menghitung frekuensi.

Seperti namanya, frekuensi adalah
seberapa sering gelombang terjadi.

Yaitu, berapa kali gelombang terjadi
dalam satu detik.

Jika kamu tahu berapa detik untuk
satu gelombang penuh terjadi,

maka mudah menghitung jumlah gelombang
dalam satu detik.

Karena tiap gelombang butuh 2 detik,
maka frekuensinya 0,5 gelombang per detik.

Cukup soal gabus yang naik-turun...
Bagaimana soal cahaya dan warna?

Jika cahaya itu gelombang,
maka ia pasti punya frekuensi.

Ya... benar.

Dan sebenarnya kita telah menamai
frekuensi cahaya yang bisa kita lihat.

Yaitu warna.

Benar. Warna tidak lain adalah ukuran
kecepatan gelombang cahaya.

Jika mata kita cukup cepat, mungkin bisa
kita lihat langsung gerakan periodik ini,

seperti kita melihat gabus di lautan.

Tapi frekuensi cahaya yang kita
lihat sangat tinggi,

yaitu naik turun sebanyak
400 triliun kali per detik,

yang tak mungkin kita lihat
sebagai gelombang.

Tapi itu bisa dilihat sebagai warna,
tak lain itulah frekuensinya.

Frekuensi terendah yang bisa kita lihat
adalah merah dan yang tertinggi ungu.

Frekuensi lainnya membentuk pita warna
yang disebut spektrum kasat mata.

Jadi, bagaimana jika ada pensil kuning
di atas mejamu?

Matahari memancarkan semua warna cahaya,
sehingga mengenai pensilmu.

Pensil tampak kuning karena memantulkan
lebih banyak cahaya kuning dari warna lain.

Bagaimana dengan cahaya biru, ungu,
dan merah?

Mereka diserap dan energi yang mereka bawa
diubah menjadi panas.

Sama halnya dengan benda
dengan warna lain.

Benda biru memantulkan cahaya biru,
benda merah memantulkan cahaya merah, dst.

Benda putih memantulkan
semua warna cahaya,

sementara benda hitam sebaliknya,
menyerap semua frekuensi.

Inilah mengapa sangat tidak nyaman memakai
kaos Metallica di hari yang panas.