< Return to Video

【第70集】白话佛法开示 | 如如不动 心自浩然(卢军宏 卢台长 心灵法门)

  • 0:01 - 0:06
    BHFF adalah Dharma yang mendalam
    dan diuraikan oleh Master Lu
  • 0:06 - 0:09
    dengan menggunakan
    bahasa sehari-hari.
  • 0:09 - 0:14
    Menggunakan filosofi kehidupan dan
    menggunakan contoh sederhana
  • 0:14 - 0:17
    di kehidupan sehari-hari
    untuk menjelaskannya.
  • 0:17 - 0:19
    Di dalam Bai Hua Fo Fa,
  • 0:19 - 0:23
    kita bisa memahami teori Dharma yang
    mendalam dan
  • 0:23 - 0:30
    memunculkan kembali sifat Kebuddhaan
    kita semua untuk mengubah nasib kita.
  • 0:30 - 0:35
    Silakan mendengar
    Bai Hua Fo Fa Master Lu.
  • 0:35 - 0:37
    70. Tetap tak bergerak,
    hati menjadi agung dengan sendirinya.
  • 0:40 - 0:42
    Ajaran Buddha adalah kebijaksanaan,
  • 0:42 - 0:48
    bukan sekadar membaca sutra,
    bermeditasi, atau bersujud.
  • 0:48 - 0:50
    Ini adalah suatu tingkatan
    pencapaian spiritual.
  • 0:50 - 0:53
    "Hendaknya tidak melekat di mana
    pun saat melahirkan pikiran,"
  • 0:53 - 0:58
    kata "hendaknya" ini sebenarnya
    adalah suatu metodologi -
  • 0:58 - 1:02
    kamu seharusnya, kamu harus.
  • 1:02 - 1:05
    Dari sudut pandang ontologi,
  • 1:05 - 1:08
    pada dasarnya tidak melekat
    saat melahirkan pikiran:
  • 1:08 - 1:13
    jika seseorang pada dasarnya
    tidak melekat pada pikiran seperti ini,
  • 1:13 - 1:17
    pikirannya kosong,
    kamu tidak melekat,
  • 1:17 - 1:21
    bagaimanapun juga,
    kamu tetap kosong melompong,
  • 1:21 - 1:24
    tidak akan melahirkan pikiran.
  • 1:24 - 1:26
    Kamu tidak akan melahirkan pikiran
    serakah, kebencian,
  • 1:26 - 1:27
    kebodohan, dan kesombongan,
  • 1:27 - 1:29
    karena kamu tidak memiliki pikiran.
  • 1:29 - 1:34
    Seperti banyak orang berkata "mengapa
    kamu ini tidak punya hati dan perasaan,
  • 1:34 - 1:38
    orang berbicara panjang lebar denganmu,
    mengapa tidak bisa mengingatnya?"
  • 1:38 - 1:41
    Dari sudut pandang lain,
  • 1:41 - 1:45
    ini memberitahu semua orang bahwa
    secara ontologis,
  • 1:45 - 1:50
    kamu sudah tidak melekat
    pada pikiran.
  • 1:50 - 1:56
    Buddha kemudian berbicara tentang
    "pikiran masa lalu tidak dapat diperoleh",
  • 1:56 - 2:01
    yaitu "hendaknya tidak melekat di
    mana pun saat melahirkan pikiran".
  • 2:01 - 2:05
    Ini memberitahu semua orang, karena
    kamu sudah tidak melekat pada pikiran,
  • 2:05 - 2:09
    apakah pikiran masa lalu
    masih perlu diperoleh?
  • 2:09 - 2:13
    Hal-hal yang terjadi di masa lalu,
    masih perlukah diingat?
  • 2:13 - 2:16
    "Pikiran masa kini
    tidak dapat diperoleh",
  • 2:16 - 2:19
    kamu sekarang sudah belajar Buddha,
    seharusnya melepaskan,
  • 2:19 - 2:24
    tidak seharusnya lagi melahirkan pikiran
    kebencian, keserakahan, kegelisahan
  • 2:24 - 2:36
    untuk hal-hal remeh temeh yang
    membingungkan dalam kehidupan sekarang,
  • 2:36 - 2:39
    maka sekarang juga tidak dapat diperoleh.
  • 2:39 - 2:46
    Buddha juga memberitahu kita pikiran
    masa depan tidak dapat diperoleh,
  • 2:46 - 2:51
    masa depan belum terjadi, mengapa
    kamu harus melahirkannya dalam pikiran?
  • 2:51 - 2:56
    Hal ini belum terjadi, dan
    tidak tahu akan terjadi seperti apa,
  • 2:56 - 2:59
    mengapa kamu simpan dalam pikiran?
  • 2:59 - 3:03
    Jadi pada intinya menyuruhmu
    "hendaknya tidak melekat",
  • 3:03 - 3:06
    jangan melekat pada pikiran.
  • 3:06 - 3:13
    Mengapa banyak orang gelisah?
    Terlalu banyak pikiran.
  • 3:13 - 3:20
    Banyak orang pikirannya terlalu keras,
    terlalu iri,
  • 3:20 - 3:24
    ada juga banyak orang yang pikirannya
    terlalu lembut,
  • 3:24 - 3:28
    ada juga banyak orang yang pikirannya
    terlalu kotor,
  • 3:28 - 3:31
    semuanya berasal dari pikiran,
  • 3:31 - 3:33
    maka Bodhisattva menyuruhmu
    tidak melekat,
  • 3:33 - 3:36
    yaitu menyapu bersih semuanya.
  • 3:36 - 3:38
    Setelah disapu bersih
    apakah pikiran akan muncul?
  • 3:38 - 3:40
    Pikiran masih akan muncul,
  • 3:40 - 3:43
    maka disebut "hendaknya tidak melekat
    di mana pun saat melahirkan pikiran",
  • 3:43 - 3:47
    "pikiran" yang dilahirkan itu
    adalah yang bersih.
  • 3:47 - 3:52
    "Pikiran masa lalu tidak dapat diperoleh,
    pikiran masa kini tidak dapat diperoleh,
  • 3:52 - 3:55
    pikiran masa depan
    tidak dapat diperoleh",
  • 3:55 - 3:59
    mengetahui pikiran masa lalu
    tidak dapat diperoleh,
  • 3:59 - 4:02
    tentu saja pikiran masa kinimu
    tidak dapat diperoleh,
  • 4:02 - 4:05
    bahkan hal-hal yang dilakukan
    di masa lalu harus dilupakan,
  • 4:05 - 4:07
    apa yang bisa diperoleh sekarang?
  • 4:07 - 4:09
    Pikiran masa kinimu saja
    sudah dilupakan,
  • 4:09 - 4:12
    hal yang kamu lakukan sekarang saja
    belum selesai dengan baik,
  • 4:12 - 4:18
    bagaimana bisa mengkhawatirkan
    hal-hal masa depan?
  • 4:18 - 4:21
    Banyak orang berlutut di
    hadapan Bodhisattva
  • 4:21 - 4:23
    setiap hari memohon hal-hal masa depan,
  • 4:23 - 4:29
    "Bodhisattva, buat anakku nanti saat
    besar bisa ujian dengan baik,
  • 4:29 - 4:31
    berprestasi dalam belajar",
  • 4:31 - 4:34
    mengapa tidak membiarkan dia
    belajar Buddha dan membaca sutra,
  • 4:34 - 4:35
    bukankah itu bagus?
  • 4:35 - 4:37
    Banyak orang bertanya pada Shifu,
  • 4:37 - 4:40
    "Shifu, tolong lihat apakah anak saya
  • 4:40 - 4:44
    bisa mendapat pacar dan
    menikah saat besar nanti?"
  • 4:44 - 4:46
    Bukankah kamu memiliki
    pikiran masa depan?
  • 4:46 - 4:49
    Maka jangan meminta apa pun,
  • 4:49 - 4:53
    jangan melekat pada pikiran apa pun
    - melekat dalam pikiranmu,
  • 4:53 - 4:57
    karena itu adalah waktu sekarang,
    masa depan dan masa lalu,
  • 4:57 - 5:00
    tidak menghalangi situasimu sama sekali,
  • 5:00 - 5:04
    tidak ada alasan membuatmu
    sedih atau menderita.
  • 5:04 - 5:08
    "Sifat asli adalah kosong",
  • 5:08 - 5:10
    mengapa disebut sifat asli
    adalah kosong?
  • 5:10 - 5:13
    Pada dasarnya memang tidak ada,
    adalah pikiran yang kamu lahirkan,
  • 5:13 - 5:16
    akhirnya kamu sendiri
    yang memusnahkannya,
  • 5:16 - 5:27
    pikiranmu, sifat aslimu tetap kosong.
  • 5:27 - 5:29
    Aliran Zen membicarakan
    Dharma pikiran.
  • 5:29 - 5:31
    Banyak orang berkata,
    bicara terus-menerus,
  • 5:31 - 5:35
    aliran Zen membicarakan
    Dharma pikiran hanyalah satu pikiran.
  • 5:35 - 5:38
    Banyak dari kita selalu sibuk
    mengurus berbagai macam hal,
  • 5:38 - 5:41
    bahkan ketika sudah tidak perlu
    diurus pun masih ingin mengurus,
  • 5:41 - 5:43
    setelah selesai mengurus
    masih terus ingin mengurus,
  • 5:43 - 5:46
    meskipun sudah berkata "saya
    tidak akan mengurus hal ini lagi",
  • 5:46 - 5:49
    tapi kemudian masih bertanya
    "bagaimana perkembangan hal ini?"
  • 5:49 - 5:51
    Jika sudah memutuskan
    untuk melepaskan,
  • 5:51 - 5:53
    maka harus
    benar-benar dilepaskan,
  • 5:53 - 5:55
    jika sudah dilepaskan,
    mengapa masih harus dipikirkan?
  • 5:55 - 5:58
    Banyak dari kita memiliki
    kebiasaan seperti ini,
  • 5:58 - 6:01
    kita menasihatinya, "Mulai sekarang
    jangan mengurus hal ini lagi."
  • 6:01 - 6:03
    "Baik, Guru, saya
    tidak akan mengurusnya lagi."
  • 6:03 - 6:07
    Meskipun mulutnya berkata
    tidak akan mengurus lagi,
  • 6:07 - 6:10
    tapi masih bertanya
    "Bagaimana dengan masalah tadi?
  • 6:10 - 6:13
    Walaupun saya tidak mengurusnya lagi,
    tapi bagaimana keadaan mereka sekarang?"
  • 6:13 - 6:17
    Lihat, dia melahirkan pikiran lagi,
  • 6:17 - 6:21
    dia tidak bisa melepaskan,
    dia tidak kosong.
  • 6:21 - 6:25
    Pikiran pada dasarnya kosong,
    dia membuat pikiran lagi.
  • 6:25 - 6:30
    "Menghentikan segala kondisi eksternal,
    pikiran internal tanpa terengah-engah",
  • 6:30 - 6:31
    apa artinya?
  • 6:31 - 6:34
    "Menghentikan segala kondisi eksternal",
  • 6:34 - 6:42
    segala kondisi (semua jodoh)
    di luar sudah berhenti, tidak ada lagi.
  • 6:42 - 6:46
    "Pikiran internal tanpa terengah-engah",
  • 6:46 - 6:51
    artinya tidak ada terengah-engah.
  • 6:51 - 6:54
    Banyak orang secara permukaan terlihat
    "saya sudah tidak mengurus lagi",
  • 6:54 - 6:57
    tapi sebenarnya dalam hati
    masih peduli dengan hal ini.
  • 6:57 - 7:06
    Sekarang banyak anak muda pacaran,
    laki-laki ini putus dengannya, selesai,
  • 7:06 - 7:09
    dia bilang "orang seperti ini mati pun
    saya tidak peduli,
  • 7:09 - 7:11
    apa urusannya denganku?"
  • 7:11 - 7:14
    "Eh, bagaimana kabarnya
    akhir-akhir ini?"
  • 7:14 - 7:16
    Lihat, dia tidak bisa melepaskan.
  • 7:16 - 7:19
    Inilah yang Shifu katakan pada kalian:
  • 7:19 - 7:22
    permukaan kosong,
    sebenarnya tidak kosong.
  • 7:22 - 7:25
    Karena pikiran satu demi satu lahir,
  • 7:25 - 7:30
    tingkatan pencapaian adalah
    satu demi satu kamu ciptakan.
  • 7:30 - 7:31
    Jika kamu bisa memahami
  • 7:31 - 7:35
    "sifat asli pada dasarnya kosong,
    pikiran demi pikiran tidak menetap",
  • 7:35 - 7:38
    kamu tahu semua pikiran
    tidak bisa menetap,
  • 7:38 - 7:40
    lalu mengapa menetapkannya?
  • 7:40 - 7:49
    Dalam ajaran Buddha, banyak orang sering
    berdebat tentang teori-teori Buddha:
  • 7:49 - 7:52
    apakah benar-benar
    kosong atau tidak kosong.
  • 7:52 - 7:57
    Ketika kamu berdebat,
    sebenarnya kamu masih belum kosong,
  • 7:57 - 8:00
    karena kamu ingin mendebatkan
    suatu alasan,
  • 8:00 - 8:02
    kamu ingin mendebatkan
    suatu kebenaran,
  • 8:02 - 8:05
    sebenarnya kamu terjebak
    dalam "kekosongan",
  • 8:05 - 8:07
    "saya ingin mendapatkan
    kekosongan ini",
  • 8:07 - 8:11
    tapi kamu malah terjebak
    dalam "kekosongan"
  • 8:11 - 8:15
    yang tidak memiliki sifat kosong
  • 8:15 - 8:18
    Sutra Intan adalah sutra
    yang sangat sulit,
  • 8:18 - 8:21
    Shifu juga hanya bisa memberikan
  • 8:21 - 8:27
    beberapa penjelasan dari
    teori Buddha untuk kalian,
  • 8:27 - 8:30
    berharap semua orang bisa memahami
    dari yang dangkal ke yang dalam.
  • 8:30 - 8:37
    Selanjutnya Guru akan menjelaskan tentang
    prinsip kesederhanaan kepada semua orang.
  • 8:37 - 8:40
    Beberapa orang sering merasa bahwa
  • 8:40 - 8:43
    pendapat mereka paling benar
    dan penting,
  • 8:43 - 8:46
    sementara pendapat orang lain
    selalu salah,
  • 8:46 - 8:54
    mereka berpikir "hanya saya yang benar,
    kalian semua salah."
  • 8:54 - 9:00
    Makna dari prinsip kesederhanaan adalah:
  • 9:00 - 9:08
    kebenaran sejati tidak perlu penjelasan
    panjang lebar dengan berbagai teori,
  • 9:08 - 9:15
    cukup dengan satu atau dua kalimat
    yang mudah dipahami.
  • 9:15 - 9:17
    Contohnya,
    ketika seseorang bertanya,
  • 9:17 - 9:26
    "Saya sudah berbuat baik,
    mengapa belum mendapat balasan baik?"
  • 9:26 - 9:31
    atau "Orang itu berbuat jahat,
    mengapa belum mendapat karma buruk?"
  • 9:31 - 9:37
    Saya menjawab dengan prinsip sederhana,
    apakah ini mudah dipahami?
  • 9:37 - 9:38
    Jawabannya sederhana:
  • 9:38 - 9:41
    "Bukannya tidak ada balasan,
    hanya waktunya belum tiba"
  • 9:41 - 9:44
    - cukup dua kalimat saja.
  • 9:44 - 9:46
    Ada yang bertanya,
  • 9:46 - 9:50
    "Saya ragu apakah membantu
    orang ini benar
  • 9:50 - 9:53
    atau malah akan membahayakannya?"
  • 9:53 - 9:55
    Jawabannya sangat sederhana:
  • 9:55 - 9:58
    "Lakukan kebaikan, hindari kejahatan."
  • 9:58 - 10:01
    Inilah kesederhanaan dari prinsip besar.
  • 10:01 - 10:03
    Banyak hal menjadi sulit
  • 10:03 - 10:10
    karena kita tidak bisa
    menyederhanakan masalah yang rumit.
  • 10:10 - 10:18
    Semakin didebatkan dan dipikirkan,
    masalah menjadi semakin membingungkan.
  • 10:18 - 10:22
    Lihat saja masalah
    di rumah, sekolah, tempat kerja...
  • 10:22 - 10:25
    Masalah-masalah dalam masyarakat,
  • 10:25 - 10:28
    semakin diurus malah semakin tidak jelas.
  • 10:28 - 10:32
    Kita manusia memang suka mengerjakan
    hal sederhana
  • 10:32 - 10:35
    dengan cara yang berbelit-belit.
  • 10:35 - 10:37
    Mengapa kita perlu
    belajar prinsip kesederhanaan?
  • 10:37 - 10:39
    Karena dalam hubungan antar manusia,
  • 10:39 - 10:45
    baik komunikasi sehari-hari
    maupun dalam pekerjaan,
  • 10:45 - 10:50
    orang sering saling menipu
    dan berebut kepentingan,
  • 10:50 - 10:57
    menjauh dari
    kesederhanaan dan ketulusan,
  • 10:57 - 10:59
    sehingga hubungan menjadi rumit,
  • 10:59 - 11:06
    padahal kesederhanaan justru
    adalah kebijaksanaan tertinggi.
  • 11:06 - 11:08
    Dalam pandangan umum,
  • 11:08 - 11:12
    ini menunjukkan kedewasaan
    dan kebijaksanaan;
  • 11:12 - 11:20
    dalam ajaran Buddha,
    ini adalah pencapaian spiritual tinggi;
  • 11:20 - 11:30
    dalam psikologi, kesempurnaan
    justru ada dalam kesederhanaan -
  • 11:30 - 11:36
    orang yang sedikit bicara tapi
    banyak bertindak pasti berhasil.
  • 11:36 - 11:42
    Banyak orang menghabiskan hidup
    dengan banyak bicara tapi tidak berhasil;
  • 11:42 - 11:50
    sementara ada yang diam, bekerja
    dengan baik dan sederhana, justru sukses.
  • 11:50 - 11:55
    Kesederhanaan adalah kebenaran -
  • 11:55 - 12:01
    mampu menyelesaikan masalah rumit dengan
    cara sederhana menunjukkan kebijaksanaan.
  • 12:01 - 12:07
    Namun kenyataannya, hal sederhana
    sering kita buat menjadi sangat rumit,
  • 12:07 - 12:12
    semakin diurus semakin membingungkan.
  • 12:12 - 12:15
    Mendalami sesuatu lalu
    menyederhanakannya adalah kekuatan sejati.
  • 12:15 - 12:24
    Penjelasan singkat yang membuat orang
    paham menunjukkan kemampuan tinggi.
  • 12:24 - 12:25
    Perhatikan perbedaannya:
  • 12:25 - 12:30
    siswa SD, SMP, mahasiswa perlu
    penjelasan panjang lebar
  • 12:30 - 12:38
    dengan berbagai alasan
    untuk menjelaskan sesuatu;
  • 12:38 - 12:44
    sementara profesor cukup dua kalimat
    untuk membuat orang mengerti.
  • 12:44 - 12:47
    Begitu juga saat berbicara
    dengan pengacara -
  • 12:47 - 12:50
    kita menjelaskan panjang lebar
    tentang kesalahan orang lain,
  • 12:50 - 12:59
    tapi pengacara cukup berkata
    "dia menipu dan memfitnah Anda" -
  • 12:59 - 13:02
    selesai dengan singkat.
  • 13:02 - 13:06
    Ini menunjukkan bahwa kesederhanaan
    punya kekuatan besar,
  • 13:06 - 13:10
    kerumitan justru melemahkan.
  • 13:10 - 13:16
    Seperti palu yang dipukul
    memberikan dampak kuat,
  • 13:16 - 13:23
    jika diubah menjadi banyak obeng kecil,
    pukulannya jadi tidak bertenaga.
  • 13:23 - 13:27
    Harus membuat hal yang rumit
    menjadi sederhana,
  • 13:27 - 13:30
    tapi banyak orang tidak tahu,
  • 13:30 - 13:35
    hal yang terlihat sangat sederhana,
    sebenarnya tidak sederhana.
  • 13:35 - 13:38
    Misalnya ketika suami istri
    sering bertengkar,
  • 13:38 - 13:42
    mereka berdebat tentang hal-hal nyata,
  • 13:42 - 13:51
    masing-masing ingin membuktikan
    siapa yang benar siapa yang salah,
  • 13:51 - 13:56
    keduanya sama-sama keras kepala,
  • 13:56 - 13:59
    sehingga masalah menjadi semakin rumit.
  • 13:59 - 14:03
    Karena kita sebagai manusia sering
    terjebak dalam pemikiran yang rumit
  • 14:03 - 14:07
    dan melupakan kebijaksanaan,
  • 14:07 - 14:11
    ingatlah, orang yang selalu gelisah
    tidak akan memiliki kebijaksanaan.
  • 14:11 - 14:14
    Jika seseorang memahami
    prinsip kesederhanaan,
  • 14:14 - 14:17
    dia bisa menasihati pasangan tersebut
    dengan berkata
  • 14:17 - 14:19
    "tidak peduli siapa yang benar atau salah,
  • 14:19 - 14:22
    cara kalian bertengkar
    seperti ini adalah kesalahan",
  • 14:22 - 14:30
    cukup berikan mereka nasihat
    sederhana namun bermakna seperti itu.
  • 14:30 - 14:34
    Sesulit apapun sebuah masalah,
    mulailah dari hal yang sederhana,
  • 14:34 - 14:37
    selesaikan secara bertahap,
    barulah masalah bisa terselesaikan.
  • 14:37 - 14:44
    Karena pasangan suami istri ini
    masing-masing merasa dirinya benar,
  • 14:44 - 14:51
    namun ketika mereka menyadari bahwa
    pertengkaran itu sendiri adalah kesalahan,
  • 14:51 - 14:56
    mereka akan duduk bersama
    dan berdiskusi dengan baik.
  • 14:56 - 14:57
    Bukankah ini sederhana?
  • 14:57 - 15:01
    "Berhentilah bertengkar,
    bertengkar itu salah,
  • 15:01 - 15:05
    meskipun kalian punya banyak alasan,
    lebih baik duduk dan bicarakan baik-baik",
  • 15:05 - 15:07
    bukankah ini nasihat yang bijak?
  • 15:07 - 15:10
    Bukankah seharusnya manusia
    menyelesaikan masalah yang rumit
  • 15:10 - 15:14
    dengan cara yang sederhana?
  • 15:14 - 15:17
    Orang yang benar-benar bijaksana
  • 15:17 - 15:21
    mampu menyederhanakan hal-hal
    rumit agar mudah dilakukan.
  • 15:21 - 15:26
    Melakukan hal sederhana secara berulang
    akan membuatmu menjadi ahli.
  • 15:26 - 15:29
    Contohnya sangat sederhana,
  • 15:29 - 15:33
    hari ini membaca satu kali
    "Namo Buddha Amitabha",
  • 15:33 - 15:34
    sederhana bukan?
  • 15:34 - 15:36
    Jika kamu terus mengulangnya,
  • 15:36 - 15:39
    pada akhirnya kamu akan
    mencapai Tanah Suci Barat.
  • 15:39 - 15:47
    Hal yang diulang harus dilakukan
    dengan sungguh-sungguh,
  • 15:47 - 15:51
    seperti hari ini melakukan hal kecil
  • 15:51 - 15:56
    membantu menyelesaikan
    kegelisahan makhluk hidup,
  • 15:56 - 16:00
    menerima telepon konsultasi
    satu demi satu,
  • 16:00 - 16:05
    menjawab dengan sungguh-sungguh,
    tekun berusaha melakukannya,
  • 16:05 - 16:08
    kamu pasti bisa menyelamatkan
    makhluk hidup.
  • 16:08 - 16:12
    Di dunia ini, asalkan
    kamu konsisten mengulang
  • 16:12 - 16:17
    dan bersungguh-sungguh
    melakukan hal-hal sederhana,
  • 16:17 - 16:20
    tidak ada yang tidak bisa kamu selesaikan.
  • 16:20 - 16:25
    Belajar Dharma dan membina diri harus mengandalkan waktu
  • 16:25 - 16:29
    Banyak orang yang seumur hidupnya hanya membaca "Na Mo A Mi Tuo Fo"
  • 16:29 - 16:30
    Sederhana sekali!
  • 16:30 - 16:35
    Mengapa di saat menjelang kematian terdapat Western Trinity yang menjemputnya?
  • 16:35 - 16:42
    Sebenarnya hanya beberapa kata ini yaitu "Na Mo A Mi Tuo Fo"
  • 16:42 - 16:46
    Itu juga harus mengandalkan kebiasaan Anda sehari-hari
  • 16:46 - 16:51
    Memang kelihatannya sederhana, akan tetapi Anda harus fondasi yang kuat untuk melakukannya
  • 16:51 - 16:57
    Jadi, dengan filosofi besar yang mudah dipahami, maka akan tersadarkan secara alami
  • 16:57 - 17:04
    Itu artinya tersadarkan secara alami di diri Anda
  • 17:04 - 17:07
    Itu karena suatu hari Anda akan tersadarkan
  • 17:07 - 17:09
    Pemikiran yang sederhana akan kekal
  • 17:09 - 17:19
    Jadi, ketika kita semakin memperumit suatu hal, maka itu akan menimbulkan berbagai pencobaan dan permasalahan
  • 17:19 - 17:22
    Shifu beritahu kalian
  • 17:22 - 17:29
    Sebenarnya manusia hidup di dunia ini bagaikan hidup dalam duri
  • 17:29 - 17:30
    Apa artinya?
  • 17:30 - 17:36
    Itu artinya terkadang manusia hidup itu seperti berada dalam semak belukar
  • 17:36 - 17:44
    Di mana-mana terdapat berbagai ranting yang berduri tajam
  • 17:44 - 17:48
    Sekali Anda menyentuhnya, maka dia akan melukai Anda
  • 17:48 - 17:52
    Terkadang di hutan belantara masih terdapat ular-ular yang tersembunyi
  • 17:52 - 17:54
    Jika Anda tidak bergerak, maka dia tidak akan menggigit Anda
  • 17:54 - 17:57
    Sekali Anda bergerak, dia akan bergerak ke arah Anda
  • 17:57 - 18:03
    Ini memberi tahu kita bahwa terkadang kita hidup di dunia ini sangatlah menderita
  • 18:03 - 18:07
    Jika pikiran Anda tidak bergerak, maka Anda tidak akan terluka
  • 18:07 - 18:09
    Sekali pikiran Anda tergerak, maka Anda akan terluka
  • 18:09 - 18:14
    Itu karena ketika pikiran Anda tidak bergerak, maka Anda tidak akan bertindak gegabah
  • 18:14 - 18:17
    Jika Anda tidak bergerak, maka dia tidak akan melukai Anda
  • 18:17 - 18:21
    Sekali pikiran Anda bergerak, maka Anda akan bertindak gegabah
  • 18:21 - 18:24
    Dengan begitu, Anda akan melukai raga Anda
  • 18:24 - 18:30
    Dengan demikian, Anda telah merasakan penderitaan di dunia fana ini
  • 18:30 - 18:32
    Shifu beritahu kalian
  • 18:34 - 18:36
    Banyak orang yang menghadiri sebuah pesta
  • 18:36 - 18:39
    Ketika dia menghadiri pesta itu, dia menyukai seseorang
  • 18:39 - 18:43
    Sekali hati Anda tergerak, maka Anda akan mulai menderita
  • 18:43 - 18:44
    Benar tidak?
  • 18:44 - 18:45
    Anda telah bertindak gegabah
  • 18:45 - 18:48
    "Andaikan saja saya bisa bersamanya"
  • 18:48 - 18:53
    Selanjutnya, Anda akan mulai berpikir
  • 18:53 - 18:56
    Anda mencari berbagai cara untuk mendekatinya
  • 18:56 - 18:59
    Dan pada akhirnya, Anda diabaikan oleh dia
  • 18:59 - 19:03
    Sudah terluka dan menderita, bukan?
  • 19:03 - 19:08
    Segala sesuatu di dunia ini, jika Anda tidak bergerak, maka dia tidak akan bergerak juga
  • 19:08 - 19:15
    Manusia di dunia fana ini seperti berada dalam semak duri
  • 19:15 - 19:21
    Di mana-mana akan ada bahaya dan banyak godaan yang tersembunyi
  • 19:21 - 19:30
    Hanya dengan tidak berpikir sembarangan, maka pikiran Anda akan tenang
  • 19:30 - 19:34
    Terima kasih telah menyaksikan pencerahan Bai Hua Fo Fa Master Lu Junhong
    Bergembira dalam dharma bersama dan menyelamatkan makhluk yang berjodoh
    Silakan menyaksikan episode selanjutnya
Title:
【第70集】白话佛法开示 | 如如不动 心自浩然(卢军宏 卢台长 心灵法门)
Description:

more » « less
Video Language:
Chinese, Simplified
Duration:
19:35

Indonesian subtitles

Revisions Compare revisions