Return to Video

Bagaimana manusia bisa menggapai bintang

  • 0:01 - 0:04
    Kita di University of California,
    Santa Barbara
  • 0:04 - 0:06
    untuk berdiskusi tentang
    sebuah mimpi kemanusiaan.
  • 0:06 - 0:12
    Kemampuan untuk keluar dari
    tata surya kita dan masuk tata surya lain
  • 0:12 - 0:15
    dan solusinya benar-benar ada
    di depan mata Anda.
  • 0:16 - 0:20
    Saya memiliki dua benda
    yang juga Anda miliki -- jam dan senter,
  • 0:20 - 0:22
    yang mungkin Anda bawa
    atau ada di ponsel Anda.
  • 0:22 - 0:27
    Jam mengukur waktu dan
    senter menerangi sekitar saya.
  • 0:27 - 0:30
    Jadi, seperti seni, bagi saya,
    sains itu menerangi.
  • 0:30 - 0:33
    Saya ingin melihat realita
    dengan cara berbeda.
  • 0:33 - 0:34
    Saat saya menyalakan senternya,
  • 0:34 - 0:37
    seketika yang gelap menjadi terang,
    dan saya bisa melihat.
  • 0:37 - 0:39
    Senter dan cahayanya,
  • 0:39 - 0:43
    yang terlihat sedang memancar --
    tidak hanya menyinari tangan saya,
  • 0:43 - 0:45
    tapi juga mendorong tangan saya.
  • 0:45 - 0:47
    Cahaya membawa energi dan momentum.
  • 0:47 - 0:50
    Jawabannya bukan membuat
    pesawat antariksa dari senter
  • 0:50 - 0:54
    dengan asap yang keluar ke arah sini
    dan pesawatnya ke sana --
  • 0:54 - 0:56
    itulah yang kita lakukan
    dengan kimia saat ini.
  • 0:56 - 0:57
    Jawabannya adalah ini:
  • 0:57 - 1:01
    Letakkan senter di mana pun
    di bumi, orbit, atau bulan,
  • 1:01 - 1:03
    lalu sinarkan ke pemantul.
  • 1:03 - 1:07
    Pemantul akan melaju dengan
    mendekati kecepatan cahaya.
  • 1:07 - 1:09
    Bagaimana membuat senter sebesar itu?
  • 1:09 - 1:12
    Senter ini tidak bisa, tangan saya
    tak bergerak sama sekali.
  • 1:12 - 1:14
    Ini karena gayanya sangat rendah.
  • 1:14 - 1:17
    Maka, cara menyelesaikannya adalah
  • 1:17 - 1:20
    dengan memakai banyak senter
    yang sebenarnya adalah laser,
  • 1:20 - 1:22
    dan menyinkronisasikannya
    di waktu bersamaan
  • 1:22 - 1:25
    dan ketika kesemuanya disatukan
    menjadi sebuah susunan raksasa,
  • 1:25 - 1:30
    yang kita sebut susunan berfase,
    barulah sistem yang cukup kuat terbentuk.
  • 1:30 - 1:35
    Jika ukurannya sebesar satu kota,
    dapat mendorong pesawat antariksa
  • 1:35 - 1:41
    sebesar tangan Anda
    dengan 25 persen kecepatan cahaya.
  • 1:41 - 1:45
    Ini bisa membawa kita ke bintang terdekat,
    Proxima Centauri,
  • 1:45 - 1:50
    yang berjarak empat tahun cahaya
    dalam kurang dari 20 tahun.
  • 1:50 - 1:53
    Pesawat awal mula ini
    ukurannya sebesar tangan Anda,
  • 1:53 - 2:01
    dan pemantulnya sebesar manusia,
    tak lebih dari saya, hanya beberapa meter.
  • 2:01 - 2:09
    Ini hanya memakai pantulan cahaya dari
    laser raksasa untuk mendorong kapalnya.
  • 2:09 - 2:11
    Jadi, mari kita bicarakan.
  • 2:11 - 2:15
    Ini mirip seperti berlayar di laut.
  • 2:15 - 2:18
    Ketika berlayar, Anda didorong oleh angin.
  • 2:18 - 2:21
    Anginnya kemudian
    mendorong layar maju di atas air.
  • 2:21 - 2:26
    Kali ini, angin luar angkasa
    buatan kita adalah laser,
  • 2:26 - 2:29
    namun anginnya adalah
    foton-foton dari laser tersebut.
  • 2:29 - 2:33
    Cahaya dari laser menjadi
    angin untuk kita berlayar.
  • 2:34 - 2:37
    Ini cahaya yang sangat terarah --
    sering disebut energi terarah.
  • 2:37 - 2:39
    Mengapa saat ini mungkin?
  • 2:39 - 2:41
    Mengapa kini kita bisa merencanakan
    perjalanan ke bintang,
  • 2:41 - 2:45
    ketika program luar angkasa
    dimulai 60 tahun silam di Earnest,
  • 2:46 - 2:48
    orang selalu bilang "Itu tidak mungkin"?
  • 2:48 - 2:57
    Alasannya karena konsumen; Anda
    menonton saya lewat internet yang cepat
  • 2:57 - 3:02
    yang didominasi oleh pengiriman data
    fotonik lewat 'fiber optic'.
  • 3:03 - 3:08
    Ilmu fotonik menjadikan internet
    seperti sekarang adanya.
  • 3:08 - 3:11
    Kemampuan untuk mengirim banyak data
    dengan cepat adalah
  • 3:11 - 3:17
    teknologi yang sama untuk mengirim
    pesawat antariksa ke bintang dengan cepat.
  • 3:17 - 3:20
    Ada zat pendorong tak terbatas yang bisa
  • 3:20 - 3:21
    dinyalakan dan dimatikan seperlunya.
  • 3:21 - 3:28
    Lasernya tidak dinyalakan
    sepanjang perjalanan.
  • 3:28 - 3:31
    Untuk kapal kecil,
    laser hanya dinyalakan beberapa menit,
  • 3:31 - 3:34
    lalu seperti menembakkan senjata api.
  • 3:34 - 3:38
    Ada proyektil
    yang bergerak secara balistik.
  • 3:38 - 3:45
    Bahkan jika manusia tidak ada di kapal,
    kita bisa mengirim kapalnya.
  • 3:45 - 3:52
    Anda ingin melihat, menggambarkan,
    dan merasakan objek dari jauh.
  • 3:52 - 3:59
    Contohnya ketika kita melewati Jupiter,
    kita memotret Jupiter,
  • 3:59 - 4:04
    mengukur medan magnet, kepadatan
    partikel -- berpetualang dari jauh.
  • 4:04 - 4:05
    Seperti Anda melihat saya.
  • 4:06 - 4:10
    Semua misi yang melampaui bulan saat ini
    adalah misi jarak jauh.
  • 4:11 - 4:14
    Apa yang dapat kita temukan
    saat mengunjungi eksoplanet?
  • 4:14 - 4:16
    Mungkin ada kehidupan di sana.
  • 4:16 - 4:21
    Kita bisa lihat bukti kehidupan
    lewat pertanda atmosfer
  • 4:21 - 4:25
    atau lewat bukti foto dramatis
    kehidupan di permukaan.
  • 4:25 - 4:28
    Kami tidak tahu apakah
    ada kehidupan lain di alam semesta.
  • 4:28 - 4:32
    Mungkin di misi yang kami kirim,
    bukti kehidupan dapat ditemukan,
  • 4:32 - 4:34
    atau mungkin, tidak.
  • 4:34 - 4:41
    Ekonomi mungkin tidak patut dibahas
    dalam perjalanan antar bintang,
  • 4:41 - 4:46
    namun ekonomi menjadi
    isu besar bagi pencapaiannya.
  • 4:46 - 4:52
    Mungkin tujuan itu baru terlaksana
    saat harga barang menjadi terjangkau.
  • 4:52 - 5:00
    Saat ini, di lab kami ada sistem
    yang mampu menyinkronkan dalam skala besar
  • 5:00 - 5:04
    sampai 10 kilometer atau sekitar enam mil.
  • 5:04 - 5:09
    Kami mampu mencapai sinkronisasi
    sistem laser yang bekerja dengan cantik.
  • 5:09 - 5:13
    Kami telah tahu cara membuat laser
    selama beberapa dekade,
  • 5:13 - 5:19
    namun sekarang telah menjadi
    cukup murah dan matang
  • 5:19 - 5:25
    hingga kami bisa berpikir untuk
    membangun susunan raksasa
  • 5:25 - 5:31
    seperti ladang panel surya yang
    bukan menerima, namun mengeluarkan cahaya.
  • 5:32 - 5:38
    Indahnya, teknologi ini
    bisa diterapkan dalam banyak hal,
  • 5:38 - 5:41
    tidak hanya penerbangan relatif
    untuk kapal kecil,
  • 5:41 - 5:46
    namun juga kapal cepat di tata surya kita.
  • 5:46 - 5:50
    Ini memungkinkan perlindungan planet,
    pemindahan serpihan luar angkasa,
  • 5:50 - 5:56
    dan pemberian tenaga ke aset jarak jauh,
  • 5:56 - 5:59
    seperti kapal antariksa atau markas
    di bulan atau tempat lain.
  • 5:59 - 6:02
    Ini teknologi yang sangat serbaguna.
  • 6:02 - 6:04
    Ini sesuatu yang ingin
    dikembangkan manusia,
  • 6:04 - 6:07
    bahkan jika tidak ingin mengirim
    kapal ke luar angkasa,
  • 6:07 - 6:13
    karena teknologi ini bisa diterapkan pada
    aspek yang sekarang sulit dicapai.
  • 6:13 - 6:15
    Maka, saya kira ini teknologi
    yang pasti datang
  • 6:15 - 6:17
    karena kami punya kemampuannya.
  • 6:17 - 6:22
    Kami hanya perlu menyempurnakannya
    dan menunggu ekonomi
  • 6:22 - 6:27
    menjadi cukup murah bagi kami
    untuk membangun sistem yang besar.
  • 6:27 - 6:29
    Sistem yang lebih kecil
    sekarang sudah terjangkau.
  • 6:29 - 6:33
    Kami sudah membangun
    prototipe sistemnya di lab.
  • 6:33 - 6:37
    Meski tidak akan terjadi besok,
    kami sudah memulai prosesnya.
  • 6:37 - 6:39
    Sejauh ini terlihat bagus.
  • 6:39 - 6:43
    Keduanya adalah program revolusioner
  • 6:43 - 6:49
    yang sangat transformatif,
    dan juga evolusioner.
  • 6:49 - 6:57
    Mungkin saya sudah meninggal saat
    penerbangan relativis pertama terjadi.
  • 6:57 - 7:02
    Saya pikir hal itu mungkin terjadi
    30 tahun lagi atau lebih.
  • 7:02 - 7:06
    Inspirasi saya adalah
    kemampuan mencapai tujuan akhirnya.
  • 7:06 - 7:09
    Walaupun itu tidak terjadi
    sepanjang kehidupan saya,
  • 7:09 - 7:13
    itu bisa terjadi dalam kehidupan
    generasi selanjutnya atau seterusnya.
  • 7:13 - 7:16
    Saya kira konsekuensinya
    sangat transformatif,
  • 7:16 - 7:24
    hingga kita harus menjalaninya,
    menemukan batasannya, dan melampauinya.
  • 7:24 - 7:30
    Pencarian kehidupan di planet lain
    akan menjadi eksplorasi terdepan manusia.
  • 7:31 - 7:35
    Jika kita bisa melakukannya,
    dan menemukan kehidupan,
  • 7:35 - 7:37
    hidup manusia akan berubah selamanya.
  • 7:37 - 7:38
    Semua bermakna dalam hidup.
  • 7:38 - 7:40
    Jika dilihat dengan teliti,
  • 7:40 - 7:44
    Anda akan menemukan sesuatu
    yang kompleks, menarik, dan cantik.
  • 7:45 - 7:51
    Sama halnya dengan foton terabaikan
    yang kita gunakan untuk melihat tiap hari.
  • 7:51 - 7:56
    Tapi, ketika kita lihat ke luar
    dan membayangkan sesuatu yang lebih besar,
  • 7:56 - 8:03
    susunan laser yang sinkron, kita bisa
    membayangkan sesuatu yang luar biasa.
  • 8:03 - 8:08
    Kemampuan melakukan perjalanan
    ke bintang lain adalah salah satunya.
  • 8:09 - 8:14
    (Kicauan burung)
  • 8:15 - 8:19
    (Musik)
Title:
Bagaimana manusia bisa menggapai bintang
Speaker:
Philip Lubin
Description:

Bisakah kita keluar dari tata surya, dan memasuki yang lain? Astrofisikawan Philip Lubin membahas potensi luar biasa penggunaan laser untuk mendorong kapal antariksa kecil yang memungkinkan misi antar bintang pertama manusia. Pelajari bagaimana teknologi transformatif ini dapat membantu kita mencapai Proxima Centauri, bintang terdekat -- dan merubah pemahaman kita mengenai alam semesta sepanjang perjalanan.

Ceramah ini diberikan pada acara TEDx dengan menggunakan format TED conference, namun diselenggarakan secara independen oleh komunitas lokal. Lihat informasi selengkapnya di http://ted.com/tedx

more » « less
Video Language:
English
Team:
closed TED
Project:
TEDTalks
Duration:
08:31
Lanny Yunita approved Indonesian subtitles for How humanity can reach the stars
Lanny Yunita accepted Indonesian subtitles for How humanity can reach the stars
Lanny Yunita edited Indonesian subtitles for How humanity can reach the stars
Lanny Yunita edited Indonesian subtitles for How humanity can reach the stars
Nathaniel Luis Reyhan Soesilo edited Indonesian subtitles for How humanity can reach the stars
Lanny Yunita declined Indonesian subtitles for How humanity can reach the stars
Lanny Yunita edited Indonesian subtitles for How humanity can reach the stars
Nathaniel Luis Reyhan Soesilo edited Indonesian subtitles for How humanity can reach the stars
Show all

Indonesian subtitles

Revisions