Misteri ilmu rasa sakit
-
0:07 - 0:10Tahun 1995, Jurnal Medis Inggris
-
0:10 - 0:14menerbitkan laporan mencengangkan
tentang tukang bangunan berumur 29 tahun. -
0:14 - 0:18Ia tak sengaja menginjak paku 15 cm,
-
0:18 - 0:22yang menembus sepatu bot
pelat bajanya. -
0:22 - 0:28Rasa sakitnya begitu menyiksa hingga
sedikit gerakan pun terasa menyakitkan. -
0:28 - 0:32Tapi saat dokter mencopot sepatunya,
mereka melihat sesuatu yang mengejutkan: -
0:32 - 0:36pakunya tak pernah menyentuh kakinya.
-
0:36 - 0:37Selama ratusan tahun,
-
0:37 - 0:42ilmuwan berpikir bahwa rasa sakit
adalah respons langsung terhadap luka. -
0:42 - 0:47Yang berarti semakin parah luka,
semakin sakit rasa yang ditimbulkan. -
0:47 - 0:50Tapi seperti yang kita sudah pelajari
tentang ilmu kenyerian, -
0:50 - 0:55kita tahu bahwa rasa sakit dan kerusakan
jaringan tak selalu berkaitan, -
0:55 - 1:00bahkan saat mekanisme pensinyalan
ancaman tubuh bekerja penuh. -
1:00 - 1:05Kita bisa merasakan sakit parah yang
melebihi proporsi luka sebenarnya, -
1:05 - 1:08bahkan sakit tanpa luka apapun,
-
1:08 - 1:12seperti si tukang konstruksi, atau
kasus sungguhan di mana partner pria -
1:12 - 1:17dari wanita hamil yang merasakan
sakit selama kehamilan atau melahirkan. -
1:18 - 1:20Apa yang terjadi di sini?
-
1:20 - 1:23Sebenarnya ada 2 fenomena yang terjadi:
-
1:23 - 1:28perasaan sakit, dan sebuah proses
biologis yang disebut nosisepsi. -
1:28 - 1:32Nosisepsi adalah bagian dari respons
protektif sistem saraf -
1:32 - 1:35terhadap rangsangan yang berpotensi
atau memang berbahaya. -
1:35 - 1:37Sensor pada ujung saraf khusus
-
1:37 - 1:41mendeteksi ancaman mekanis
panas, dan kimiawi. -
1:41 - 1:43Jika cukup banyak sensor yang diaktifkan,
-
1:43 - 1:48sinyal listrik menembakkan saraf ke
tulang belakang dan ke otak. -
1:48 - 1:51Otak menimbang pentingnya
sinyal-sinyal tersebut -
1:51 - 1:55dan menghasilkan rasa sakit jika
otak memutuskan tubuh perlu perlindungan. -
1:55 - 1:59Biasanya, rasa sakit membantu tubuh
menghindari luka atau kerusakan berlebih. -
1:59 - 2:03Tapi ada serangkaian faktor
selain nosisepsi -
2:03 - 2:09yang bisa mempengaruhi perasaan sakit—
dan membuat rasa sakit kurang berguna. -
2:09 - 2:14Pertama, ada faktor biologis yang
menguatkan sinyal nosiseptif ke otak. -
2:14 - 2:17Bila serat saraf
diaktifkan berulang-ulang, -
2:17 - 2:20otak bisa memutuskan serat
harus lebih sensitif -
2:20 - 2:23untuk melindungi tubuh dengan
layak dari ancaman. -
2:23 - 2:26Lebih banyak sensor stres bisa
diberikan pada serat-serat saraf -
2:26 - 2:30sampai mereka menjadi begitu sensitif
hingga bahkan sentuhan ringan pada kulit -
2:30 - 2:33memicu sinyal listrik yang kuat.
-
2:33 - 2:34Pada kasus lainnya,
-
2:34 - 2:40saraf beradaptasi untuk mengirim sinyal
dengan lebih efisien, memperkuat pesannya. -
2:40 - 2:41Bentuk-bentuk peningkatan ini
-
2:41 - 2:45sering muncul saat orang
merasakan rasa sakit kronis, -
2:45 - 2:49yang berarti rasa sakit yang
berlangsung lebih dari 3 bulan. -
2:49 - 2:53Saat sistem saraf didorong
ke keadaan siaga tinggi, -
2:53 - 2:56rasa sakit bisa bertahan
lebih lama dari luka fisik. -
2:56 - 3:00Ini membuat siklus mengerikan di
mana semakin lama rasa sakit berlangsung, -
3:00 - 3:03rasa sakitnya semakin sulit dihilangkan.
-
3:03 - 3:07Faktor psikologis jelas
juga berperan dalam rasa sakit, -
3:07 - 3:12kemungkinan dengan mempengaruhi
nosisepsi dan otak secara langsung. -
3:12 - 3:15Keadaan emosi, memori, kepercayaan
seseorang -
3:15 - 3:18akan rasa sakit
dan harapan akan pengobatan -
3:18 - 3:22bisa mempengaruhi seberapa
besar rasa sakit yang ia rasakan. -
3:22 - 3:23Dalam satu studi,
-
3:23 - 3:27anak-anak yang mengatakan mereka percaya
mereka tak punya kontrol atas rasa sakit -
3:27 - 3:30sebenarnya merasakan sakit yang lebih kuat
-
3:30 - 3:33daripada yang percaya mereka
memiliki sedikit kontrol. -
3:33 - 3:35Aspek-aspek lingkungan juga penting:
-
3:35 - 3:36Dalam satu eksperimen,
-
3:36 - 3:41sukarelawan dengan tongkat dingin
di punggung tangan mereka -
3:41 - 3:45mengatakan merasa sakit lebih kuat saat
melihat cahaya merah daripada biru, -
3:45 - 3:49meski masing-masing tongkat
bersuhu sama. -
3:49 - 3:54Akhirnya, faktor sosial seperti
adanya dukungan keluarga -
3:54 - 3:56bisa mempengaruhi persepsi rasa sakit.
-
3:56 - 3:59Semua ini berarti sejumlah pendekatan
terhadap perawatan rasa sakit -
3:59 - 4:05yang terdiri dari spesialis nyeri,
terapis fisik, psikolog klinis, suster -
4:05 - 4:09dan ahli kesehatan lainnya adalah
yang seringkali paling efektif. -
4:09 - 4:14Kita baru mulai mengungkap mekanisme
di balik perasaan rasa sakit, -
4:14 - 4:17tapi ada beberapa area
penelitian yang menjanjikan. -
4:17 - 4:18Sampai saat ini,
-
4:18 - 4:23kita mengira sel glial di sekitar
neuron hanyalah struktur pendukung, -
4:23 - 4:27tapi sekarang kita tahu glial berperan
besar dalam mempengaruhi nosisepsi. -
4:27 - 4:32Studi menunjukkan bahwa menonaktifkan
sirkuit otak tertentu di amigdala -
4:32 - 4:34bisa menghilangkan rasa sakit pada tikus.
-
4:34 - 4:37Dan pengujian genetik pada
orang dengan kelainan langka -
4:37 - 4:39yang mencegah mereka dari merasakan sakit
-
4:39 - 4:43telah mengidentifikasikan beberapa
calon target lain untuk obat-obatan -
4:43 - 4:46dan mungkin nantinya terapi gen.
- Title:
- Misteri ilmu rasa sakit
- Speaker:
- Joshua W. Pate
- Description:
-
Tonton keseluruhan pelajaran: https://ed.ted.com/lessons/the-mysterious-science-of-pain-joshua-w-pate
Tahun 1995, Jurnal Medis Inggris menerbitkan laporan tentang seorang tukang bangunan yang tak sengaja menginjak paku, yang menembus sepatu bot pelat bajanya. Ia merasakan sakit yang amat sangat hingga gerakan apapun terasa menyakitkan. Tapi saat dokter melepas sepatunya, mereka menemukan bahwa pakunya tidak menyentuh kakinya sama sekali. Apa yang terjadi? Joshua W. Pate menyelidiki perasaan rasa sakit.
Pelajaran oleh Joshua W. Pate, disutradarai oleh Artrake Studio.
- Video Language:
- English
- Team:
- closed TED
- Project:
- TED-Ed
- Duration:
- 04:47
Ade Indarta approved Indonesian subtitles for The mysterious science of pain | ||
Ade Indarta accepted Indonesian subtitles for The mysterious science of pain | ||
Ade Indarta edited Indonesian subtitles for The mysterious science of pain | ||
Larisza Tobing edited Indonesian subtitles for The mysterious science of pain | ||
Larisza Tobing edited Indonesian subtitles for The mysterious science of pain | ||
Larisza Tobing edited Indonesian subtitles for The mysterious science of pain | ||
Larisza Tobing edited Indonesian subtitles for The mysterious science of pain | ||
Larisza Tobing edited Indonesian subtitles for The mysterious science of pain |