< Return to Video

Hiwa K" "The Bell Project" | Art21 "Extended Play"

  • 0:07 - 0:11
    [Hiwa K: "The Bell Project"]
  • 0:14 - 0:16
    [SUARA LONCENG BERDENTANG]
  • 0:19 - 0:21
    Aku tidak suka karya seni yang mahal.
  • 0:23 - 0:27
    Ketimbang menghabiskan
    delapanpuluh ribu Euro,
  • 0:27 - 0:30
    lebih baik diserahkan ke
    keluarga-keluarga di Irak atau Afrika
  • 0:30 - 0:32
    atau negara-negara lain.
  • 0:33 - 0:34
    Aku sedikit bersalah,
  • 0:34 - 0:37
    menghabiskan terlalu banyak uang
    untuk "The Bell Project".
  • 0:38 - 0:39
    [BAHASA KURDI]
  • 0:39 - 0:42
    --Ini semua dari Amerika.
    Bagian dari pondok dan jip, dll. ...
  • 0:42 - 0:44
    --Ini bagian dari kendaraan mereka.
  • 0:44 - 0:47
    --Ini pipa-pipa dari pondok mereka.
  • 0:47 - 0:51
    --Yang ini perlengkapan baja
    kendaraan militer Amerika.
  • 0:51 - 0:53
    --Yang itu juga.
  • 0:53 - 0:57
    --Tumpukan ini semua
    juga dari militer Amerika.
  • 0:58 - 1:01
    --Senjata dari sebagian besar negara
    datang ke sini.
  • 1:01 - 1:03
    --Semua kembali ke saya.
  • 1:03 - 1:05
    Aku bekerja sama dengan seseorang.
  • 1:05 - 1:06
    Ia dipanggil Nazhad,
  • 1:06 - 1:09
    seorang wirausaha dari Irak,
    pekerjaannya meleburkan senjata.
  • 1:09 - 1:13
    Ia memiliki kontrak
    dengan tentara Amerika.
  • 1:13 - 1:15
    Ia mengumpulkan semua bentuk senjata.
  • 1:19 - 1:21
    Lalu dileburkan dan dibuat bata.
  • 1:22 - 1:23
    Ia menggolongkan senjata-senjata itu.
  • 1:23 - 1:24
    Mengkategorikan.
  • 1:25 - 1:27
    Asal senjata-senjata itu.
  • 1:27 - 1:28
    Kapan dijual ke Irak.
  • 1:28 - 1:29
    Oleh negara apa.
  • 1:29 - 1:32
    [VIDEO ALIH SUARA DALAM BAHASA KURDI]
    --Ada lebih dari 40 negara yang menjual senjata ke Irak dan Iran.
  • 1:32 - 1:33
    --Nama negara-negara yang saya ingat.
  • 1:33 - 1:34
    --Amerika,
  • 1:34 - 1:35
    --Itali,
  • 1:35 - 1:36
    --Jerman,
  • 1:37 - 1:38
    --Jepang,
  • 1:38 - 1:39
    --Cina...dan negara-negara lainnya
  • 1:39 - 1:41
    --Juga ada dari negara berkembang.
  • 1:41 - 1:42
    --Juga Turki.
  • 1:42 - 1:45
    --Tidak semua nama saya ingat.
  • 1:45 - 1:50
    --Sebagian besar menjual senjata
    ke Irak dan Iran dalam waktu bersamaan.
  • 1:51 - 1:53
    Senjata-senjata ini dibuat di Barat
  • 1:53 - 1:56
    dan dikirim ke negara-negara kami.
  • 1:56 - 2:02
    Nazhad meleburkan senjata-senjata itu
    menjadi berbagai kemungkinan transformasi.
  • 2:09 - 2:12
    [ALIH SUARA BAHASA ITALI]
  • 2:12 - 2:18
    --Sekarang kita akan menganalisa
    di dalam laboratorium
  • 2:18 - 2:24
    --untuk menentukan kadar ketidakmurnian,
    dan apakah masih mengandung radioaktif atau tidak
  • 2:24 - 2:28
    --karena ini datang dari negara yang sedang berperang,
    dan kamu tidak akan tahu.
  • 2:28 - 2:35
    --Semua sudah di sini, 300kg,
    tepat untuk membuat lonceng.
  • 2:38 - 2:43
    Di Eropa, mereka meleburkan
    lonceng menjadi senjata.
  • 2:43 - 2:47
    Beribu-ribu lonceng dileburkan
    menjadi senjata.
  • 2:47 - 2:50
    Jadi aku berpikir tentang
    sirkulasi material,
  • 2:50 - 2:53
    dan bagaimana proses ini dapat ditukar
  • 2:53 - 2:55
    dan melakukan kebalikannya--
  • 2:55 - 2:57
    untuk menjadikan lonceng lagi.
  • 3:03 - 3:05
    Nah, lonceng ini sangat sederhana.
  • 3:08 - 3:09
    Prosesnya mudah dilakukan.
  • 3:10 - 3:11
    Dan itu yang kusuka.
  • 3:12 - 3:13
    Kalau aku suka projek ini,
  • 3:13 - 3:15
    kalau aku terima,
  • 3:15 - 3:16
    itu saja alasannya.
  • 3:17 - 3:20
    Dalam seni, kita selalu menujukan
    ke diri kita sendiri,
  • 3:20 - 3:23
    atau kita menujukan ke bahasa sulit ini
  • 3:23 - 3:26
    yang tidak mudah dijangkau
    oleh orang normal.
  • 3:27 - 3:28
    Dan itu masalahnya di dalam seni,
    menurutku.
  • 3:31 - 3:33
    Banyak orang kutanya,
    mereka jawab,
  • 3:33 - 3:36
    "Maap, kami tidak suka ke museum, ke pameran."
  • 3:36 - 3:39
    Aku juga tidak pernah
    ke pameran atau museum,
  • 3:39 - 3:42
    karena untukku terlalu berat
    bentuk seni ini.
  • 3:42 - 3:43
    Terlalu sulit untukku.
  • 3:45 - 3:48
    Itu kenapa aku katakan,
    aku ada affair dengan pengetahuan,
  • 3:48 - 3:50
    Tapi aku tidak punya hubungan
    dengan pengetahuan.
  • 3:51 - 3:55
    Karena aku tidak mau
    membebani karyaku dengan falsafah.
  • 3:56 - 3:58
    Setiap satu atau dua tahun sekali
    aku pulang ke rumah,
  • 3:58 - 4:01
    Menceritakan karya baruku ke keluarga.
  • 4:01 - 4:03
    Asal ibuku mengerti,
    aku sudah senang.
  • 4:03 - 4:05
    Aku yakin, orang akan paham.
  • 4:07 - 4:09
    Dan itu kenapa
    aku menyukai kesederhanaan.
  • 4:09 - 4:11
    Aku rasa, itu yang aku butuhkan.
Title:
Hiwa K" "The Bell Project" | Art21 "Extended Play"
Description:

Episode #269: Seniman Kurdi-Irak, Hiwa K, menjabarkan harapannya untuk menghasilkan karya seni yang ringan bagi penikmat seni. Saat menjelaskan tentang video dan instalasi patung "The Bell Project" (2007-2015), ia menceritakan tahun-tahun yang ia lewati saat mengikuti dan memvideokan seorang pemilik lahan barang rongsokan, Nazhad. Nazhad mengumpulkan sampah milter Amerika dan Eropa yang dijual sebagai barang bekas di Irak selama perang Iran-Irak dan Perang Teluk. Dilebur menjadi bata metal mentah, senjata-senjata perang ini hidup kembali dan menjadi, seperti dikatakan sang seniman, "berbagai kemungkinan transformasi."

Terinspirasi oleh lonceng gereja yang kerap dilelehkan untuk membuat meriam dalam masa perang di era pra-industri Eropa, Hiwa K menjelaskan bagaimana ia tertarik membalikkan proses tersebut dengan membuat lonceng dari leburan senjata. Seniman ini mengirimkan bata besi dari Nazhad ke Itali, lalu pengecor mencetak bahan itu menjadi satu lonceng besar, dihiasi dengan imaji Asiria. Lonceng ini dipamerkan di MoMA P51 di Queens, New York, bersama dengan video Hiwa K tentang lahan rongsokan Nazhad. Bentuk karya yang sederhana namun dengan pesan kuat ini menggambarkan sirkulasi material dan bagaimana berbagai negara saling terhubung melalui perang. Saat menggambarkan kesulitannya dengan seni yang kerap dipamerkan di museum dan niatnya agar karyanya dapat dipahami oleh semua orang, ia mengatakan, "Aku memiliki affair dengan pengetahuan, bukan hubungan. Aku tidak ingin membebankan karyaku dengan filsafat."

more » « less
Video Language:
English
Team:
Art21
Project:
"Extended Play" series
Duration:
04:23

Indonesian subtitles

Revisions Compare revisions