Mengapa banyak pria tidak kompeten menjadi pemimpin? | Tomas Chamorro- Premuzic | TEDxUniversityofNevada
-
0:15 - 0:19Kalian pernah bekerja dengan orang yang
tidak sehebat menurut mereka? -
0:19 - 0:21(tertawa)
-
0:22 - 0:24Aku tahu ini mengejutkan,
tapi secara statistik, -
0:24 - 0:27orang-orang seperti itu kebanyakan
pria, bukan wanita. -
0:27 - 0:28(tertawa)
-
0:29 - 0:30Itu benar.
-
0:30 - 0:34Pria biasanya lebih mudah tertipu
soal bakat mereka daripada wanita. -
0:35 - 0:38Mereka juga lebih memungkinkan
sukses dalam karier mereka. -
0:38 - 0:40Karena salah satu cara terbaik
-
0:40 - 0:44untuk menipu orang agar berpikir
kamu lebih kompeten daripada sebenarnya -
0:44 - 0:46adalah membodohi dirimu sendiri dulu.
-
0:46 - 0:47(tertawa)
-
0:47 - 0:50Ini sebabnya kalian pernah
dengan orang yang sebenarnya -
0:50 - 0:53tidak hanya lebih payah, tapi juga
merugikan diri mereka sendiri. -
0:54 - 0:57Sayangnya, tidak menyadari kekuranganmu
-
0:57 - 1:00malah meningkatkan kemungkinan kamu
akan menjadi seorang bos. -
1:00 - 1:02(tertawa)
-
1:02 - 1:05Saya seorang psikolog organisasi.
-
1:05 - 1:09Saya menggunakan teknologi untuk meneliti
perilaku manusia dalam lingkungan kerja. -
1:09 - 1:11Satu hal menarik untuk saya adalah
-
1:11 - 1:15hubungan antara jenis kelamin,
kepribadian, dan cara memimpin; -
1:15 - 1:18lebih tepatnya, bagaimana
jenis kelamin dan kepribadian -
1:18 - 1:20mempengaruhi pilihan pemimpin kita
-
1:20 - 1:23dan bagaimana pemimpin-pemimpin itu lalu
berdampak pada organisasi. -
1:24 - 1:26Pembahasan tentang gender
cenderung berfokus -
1:26 - 1:29kepada kurangnya representasi wanita
dalam posisi kepemimpinan, -
1:29 - 1:32yang kurang lebih universal.
-
1:32 - 1:35Di belahan dunia mana pun -
mungkin selain Islandia - -
1:35 - 1:39kebanyakan pemimpin terdiri dari pria.
-
1:39 - 1:43Tapi masalah lebih besar justru terletak
pada kurangnya kompetensi mereka. -
1:43 - 1:45Memang,
-
1:45 - 1:47dalam ranah bisnis atau politik,
-
1:47 - 1:51kebanyakan pemimpin merugikan
pengikut dan bawahan mereka, -
1:51 - 1:55menyebabkan minimnya keterlibatan,
kepercayaan, dan produktivitas, -
1:55 - 1:58juga tingginya kadar kelelahan dan stres.
-
1:58 - 2:01Coba Google saja "bos saya"
-
2:01 - 2:05untuk lihat apa yang dipikirkan banyak
orang tentang manajer mereka - -
2:05 - 2:06(tertawa)
-
2:06 - 2:10dan mungkin saja, supaya kalian
merasa manajer kalian sedikit lebih baik: -
2:10 - 2:11(tertawa)
-
2:11 - 2:15"gila," "kasar," "bikin muak," "beracun,"
-
2:15 - 2:18dan masih banyak lagi yang terlalu lancang
untuk disebutkan di sini. -
2:19 - 2:21Jadi, yang harus kita tanyakan
-
2:21 - 2:24bukan mengapa pemimpin
wanita masih sedikit, -
2:24 - 2:27tapi mengapa banyak pria tidak kompeten
malah menjadi pemimpin. -
2:28 - 2:31Riset saya menemukan 3 alasan utama
dari fenomena ini. -
2:31 - 2:371. Ketidakmampuan kita membedakan
kepercayaan diri dengan kompetensi. -
2:37 - 2:38Di seluruh dunia,
-
2:38 - 2:42kita berasumsi orang yang percaya diri
lebih berpotensi jadi pemimpin, -
2:42 - 2:45tapi dalam semua ranah bakat,
termasuk kepemimpinan, -
2:45 - 2:48hanya ada sedikit kesamaan
antara kepercayaan diri - -
2:48 - 2:51pandangan seberapa cakap seseorang
dalam suatu hal - -
2:51 - 2:54dan kompetensi - bagaimana kemampuan
mereka yang sebenarnya. -
2:54 - 2:56Saya besar di Argentina
-
2:56 - 3:00yang jarak antara kepercayaan diri dan
kemampuan sebenarnya sangat kentara. -
3:00 - 3:01(tertawa)
-
3:01 - 3:04Justru salah satu investasi terbaik
yang bisa kalian lakukan -
3:04 - 3:07membeli orang Argentina
berdasarkan nilainya -
3:07 - 3:09dan menjualnya berdasarkan
pandangannya sendiri. -
3:09 - 3:10(tertawa)
-
3:11 - 3:15Sesuai bayangan kalian, saya tidak
bisa melawak begini di Argentina. -
3:15 - 3:16(tertawa)
-
3:16 - 3:19Kami tidak cukup sadar diri
untuk menganggap itu lucu. -
3:19 - 3:21(tertawa)
-
3:21 - 3:22Namun, sayangnya,
-
3:22 - 3:25kebanyakan pemimpin memiliki
watak orang Argentina, -
3:25 - 3:30maksudnya, pandangan mereka akan bakat
sendiri melebihi bakat asli mereka. -
3:30 - 3:342. Kecintaan kita terhadap
orang-orang berkarisma, -
3:34 - 3:38tepatnya sejak tahun 60-an saat
masa kejayaan media massa - -
3:38 - 3:41tapi sejak era digital sekarang,
hal itu semakin menjadi-jadi. -
3:41 - 3:44Kita seperti ingin pemimpin yang
menawan dan menghibur, -
3:44 - 3:46tapi ada perbedaan jauh
-
3:46 - 3:49antara pemimpin yang efektif dan
seorang pelawak. -
3:49 - 3:50(tertawa)
-
3:50 - 3:54Sebenarnya, pemimpin terbaik kelihatan
sederhana ketimbang berkarisma. -
3:54 - 3:58sampai-sampai dirasa membosankan.
-
3:58 - 4:03Inilah mengapa mereka jarang menjadi
bintang utama media atau film box office. -
4:03 - 4:06Contohnya, bayangkan saja film tentang
Angela Merkel. -
4:06 - 4:07(tertawa)
-
4:07 - 4:09Dia bangun tidur,
-
4:09 - 4:11sarapan dengan suaminya,
-
4:11 - 4:13pergi meeting dengan persiapan,
-
4:13 - 4:16membiarkan orang lain bicara
tanpa menyela mereka, -
4:16 - 4:17(tertawa)
-
4:17 - 4:19membuat keputusan rasional,
-
4:19 - 4:21memimpin negaranya dengan baik,
-
4:21 - 4:24tidak ada skandal tentang dirinya.
-
4:24 - 4:29Sebaliknya, ada banyak film biografis
yang bagus -
4:29 - 4:32menggambarkan pemimpin berkarisma
dengan sisi gelap menarik, -
4:32 - 4:35yang pada akhirnya menghancurkan
negara serta organisasi mereka. -
4:36 - 4:40Alasan ketiga dan terakhir dari
banyaknya pria tidak kompeten ini -
4:40 - 4:45adalah ketidakmampuan kita menahan diri
dari godaan orang-orang narsistik, -
4:46 - 4:49orang-orang dengan pandangan spektakuler
akan diri mereka sendiri -
4:49 - 4:52yang mengetuk narsisme diri kita sendiri.
-
4:53 - 4:55Kita selalu mengagumi orang terkenal,
-
4:55 - 4:58tapi kekaguman kita terhadap orang yang
mengagumi diri mereka sendiri -
4:58 - 5:02atau terkenal akan
ketenaran mereka semata, -
5:02 - 5:04terus meningkat selama 10 tahun.
-
5:04 - 5:09Kalau begini terus, generasi berikutnya
akan melihat Kim dan Kanye lalu bilang, -
5:09 - 5:11"Wah! Mereka kelihatan sederhana, ya?"
-
5:11 - 5:13(tertawa)
-
5:13 - 5:15Ingat Paris Hilton?
-
5:15 - 5:18Nah; sekarang dia jarang diberitakan.
-
5:19 - 5:21Selain itu, kebanyakan nasihat populer
-
5:21 - 5:25yang membantu orang-orang untuk
menjadi pemimpin -
5:25 - 5:29menumbuhkan dan menyuburkan
pemikiran narsistik: -
5:29 - 5:32"Cintai dirimu sendiri,
apa pun yang terjadi!" -
5:32 - 5:34"Cuekin omongan orang lain
tentang kamu." -
5:34 - 5:36Kalau kamu pikir kamu hebat,
kamu memang hebat!" -
5:37 - 5:40Masalahnya, pemikiran ini
menciptakan banyaknya pemimpin -
5:40 - 5:45yang tidak sadar akan kekurangan mereka
dan terlalu puas dengan diri sendiri. -
5:46 - 5:51Kepemimpinan dipandang sebagai hak;
mereka kurang berempati dan mawas diri, -
5:51 - 5:57jadi mereka bertindak tanpa moral dan
sembrono dalam mengambil risiko. -
5:57 - 6:02Sebaliknya, pemimpin terbaik bisa menahan
kadar narsisme mereka. -
6:02 - 6:06Mereka sangat peduli akan orang lain,
termasuk pendapat mereka, -
6:06 - 6:09dan sering mengkhawatirkan
reputasi mereka di hadapan orang lain, -
6:09 - 6:12itu sebabnya mereka jarang
memiliki skandal. -
6:13 - 6:17Jadi, bagaimana kita menjauhkan pria-pria
tidak kompeten dari posisi kepemimpinan? -
6:17 - 6:20Solusi pertama adalah mengikuti tanda
-
6:20 - 6:23dan mencari watak yang menjadikan
orang pemimpin yang lebih baik, -
6:23 - 6:27terutama jika watak orang itu biasanya
tidak menandakan kualitas kepemimpinan. -
6:28 - 6:30Ada kejanggalan abnormal
-
6:30 - 6:33antara watak kepemimpinan
yang menawan kita -
6:33 - 6:36dan yang sungguhan dibutuhkan
untuk kepemimpinan efektif. -
6:36 - 6:38Jika kita ingin meningkatkan performa
pemimpin kita, -
6:38 - 6:41kita harus mulai fokus terhadap
sifat yang benar. -
6:41 - 6:46Ketimbang menyukai orang yang pede,
narsis, dan berkarisma, -
6:46 - 6:48kita harus menunjuk seorang pemimpin
-
6:48 - 6:51karena mereka kompeten, rendah hati,
dan bermoral. -
6:52 - 6:54Omong-omong, ini -
-
6:54 - 6:56(tepuk tangan)
-
6:57 - 7:00ini juga berujung pada
-
7:00 - 7:04tingginya porsi pemimpin wanita
daripada pria - -
7:04 - 7:06(tepuk tangan) (sorakan)
-
7:09 - 7:13karena banyak riset ilmiah berskala
besar menunjukkan skor wanita dalam -
7:13 - 7:16kerendahan hati, dan kejujuran lebih
tinggi daripada pria. -
7:16 - 7:17Tapi, intinya,
-
7:17 - 7:21hasilnya bertujuan agar kita meningkatkan
kualitas pemimpin kita secara signifikan. -
7:22 - 7:26Solusi kedua adalah
mempertanyakan insting kita. -
7:26 - 7:28Kebanyakan dari kita suka
menggunakan intuisi, -
7:28 - 7:32tapi intuisi kebanyakan orang tidak
setajam yang mereka kira. -
7:33 - 7:36Dengan begitu, intuisi itu agak
mirip dengan selera humor. -
7:36 - 7:4090% orang berpikir mereka memiliki
selera humor yang fantastis. -
7:40 - 7:42Tapi berapa orang yang benar-benar lucu?
-
7:42 - 7:4410%?
-
7:45 - 7:47Satu hal, jangan terlalu berfokus pada
-
7:47 - 7:52kesan yang diciptakan orang saat
wawancara kerja atau media, -
7:52 - 7:57yang sebenarnya mengundang kita untuk
berprasangka dan berpihak. -
7:57 - 7:59Perlu diingat bahwa meski kita
beritikad baik, -
7:59 - 8:02tidak mudah untuk mengatasi prasangka ini.
-
8:02 - 8:06Contoh, latihan prasangka alam bawah sadar
akan jarang membantumu mengabaikan -
8:06 - 8:10pemikiran bahwa wanita di hadapanmu
itu berkulit putih atau cantik. -
8:10 - 8:14Justru semakin kalian mencoba menahan
pemikiran tertentu dalam kepala kalian, -
8:14 - 8:17pemikiran itu malah bertambah
kuat dan kentara. -
8:18 - 8:22Jadi, yang tidak boleh kita lakukan,
-
8:22 - 8:25kalau kita ingin meningkatkan kualitas
pemimpin kita -
8:25 - 8:29dan membantu lebih banyak wanita
agar bisa menjadi pemimpin, -
8:29 - 8:33adalah merendahkan standar kita
saat memilih pemimpin wanita, -
8:33 - 8:37tapi malah berharap terlalu tinggi
saat memilih pemimpin pria. -
8:38 - 8:43Ini bukan berarti kita bisa meminta wanita
bersikap seperti pria tidak kompeten. -
8:43 - 8:44Contohnya -
-
8:45 - 8:46Sebagai contoh -
-
8:46 - 8:48(sorak sorai) (tepuk tangan)
-
8:48 - 8:50meminta mereka ikut berdiskusi
-
8:50 - 8:53bahkan kemampuan mereka tidak mendukung,
-
8:53 - 8:58atau menghabiskan lebih banyak waktu untuk
meloloskan tujuan pribadi mereka. -
8:58 - 9:00Bukan berarti kita juga
bisa mengeliminasi pria -
9:00 - 9:03hanya karena mereka tidak memiliki
sifat maskulin pada umumnya -
9:03 - 9:07yang pas dengan stereotipe cacat
kita akan pemimpin yang ideal. -
9:07 - 9:11Kalau kita bisa melakukan ini, kita
akan memiliki pemimpin yang lebih baik, -
9:11 - 9:15tapi kemajuan dimulai dari masing-masing
diri kita sendiri. -
9:15 - 9:18Kalau kita mau meningkatkan kadar
kompetensi pemimpin kita, -
9:18 - 9:21kita harus meningkakan kemampuan
kita dalam memilih -
9:21 - 9:23dan menilai pemimpin terlebih dahulu,
-
9:23 - 9:25terutama jika pemimpin itu seorang pria.
-
9:25 - 9:26Terima kasih.
-
9:26 - 9:28(sorak sorai) (tepuk tangan)
- Title:
- Mengapa banyak pria tidak kompeten menjadi pemimpin? | Tomas Chamorro- Premuzic | TEDxUniversityofNevada
- Description:
-
Ada kejanggalan abnormal antara sifat yang menawan dari seorang pemimpin dan sungguhan dibutuhkan untuk menjadi pemimpin efektif. Berdasarkan riset mengenai psikologi kepemimpinan, Chamorro-Premuzic menunjukkan jika pemimpin hanya dipilih berdasarkan kemampuan alih-alih kepercayaan diri mereka, kerendahan hati alih-alih karisma, dan integritas alih-alih narsisme, kita tidak hanya akan memiliki lebih banyak pemimpin kompeten, tapi juga pemimpin wanita. Malah, menurutnya, rintangan utama wanita kompeten untuk menjadi pemimpin adalah minimnya rintangan karier untuk pria-pria tidak kompeten.
Dr. Tomas Chamorro-Premuzic adalah ahli berskala internasional dalam bidang pengidentifikasian psikis, manajemen bakat, pengembangan kepemimpinan, dan analisis tingkah laku manusia. Ia adalah Peneliti Bakat Utama dalam Manpower Group, pendiri kedua dan CEO dari DeeperSignals dan Metaprofiling, serta pemegang gelar profesor dalam bidang psikologi bisnis College London University dan Columbia University. Dia pernah mengajar di New York University dan London School of Economic, juga menjadi pembicara kuliah di Harvard Business School, Stanford Business School, London Business School, Johns Hopkins, IMD, dan INSEAD, serta menjadi CEO dari Hogan Assessment Systems. Dr. Tomas telah mempublikasikan 10 buku dan lebih dari 150 jurnal ilmiah yang menjadikannya salah satu ilmuan sosial dengan kontribusi paling banyak dalam generasinya. Hasil penemuannya telah menerima penghargaan dari American Psychological Association dan Society for Industrial-Organizational Psychology yang menampungnya sebagai anggota.
Wicara ini dilaksanakan dalam acara TEDx yang menggunakan format konferensi resmi TED, tapi diorganisir secara mandiri oleh komunitas lokal. Pelajari lebih lanjut dalam https://www.ted.com/tedx
- Video Language:
- English
- Team:
closed TED
- Project:
- TEDxTalks
- Duration:
- 09:33
![]() |
Ade Indarta approved Indonesian subtitles for Why do so many incompetent men become leaders? | Tomas Chamorro-Premuzic | TEDxUniversityofNevada | |
![]() |
Ade Indarta accepted Indonesian subtitles for Why do so many incompetent men become leaders? | Tomas Chamorro-Premuzic | TEDxUniversityofNevada | |
![]() |
Ade Indarta edited Indonesian subtitles for Why do so many incompetent men become leaders? | Tomas Chamorro-Premuzic | TEDxUniversityofNevada | |
![]() |
Ade Indarta edited Indonesian subtitles for Why do so many incompetent men become leaders? | Tomas Chamorro-Premuzic | TEDxUniversityofNevada | |
![]() |
Karen Winardi edited Indonesian subtitles for Why do so many incompetent men become leaders? | Tomas Chamorro-Premuzic | TEDxUniversityofNevada |