-
Duduk juga bisa menjadi kenikmatan.
-
Duduk dan tidak melakukan apapun,
-
hanya menikmati waktu duduk
-
dan menikmati bernafas
-
dan merasakan bahwa kamu hidup.
-
Presiden Afrika Selatan,
-
Nelson Mandela,
-
mengunjungi Prancis beberapa waktu lalu
-
dan saat para jurnalis bertanya
apa yang ia paling mau lakukan,
-
dia menjawab, "Saya paling ingin duduk
dan tidak melakukan apapun."
-
"Sejak saya dibebaskan dari penjara,"
dia berkata,
-
"Saya tidak punya kesempatan untuk
duduk dan tidak melakukan apapun."
-
Baginya, duduk dan tidak melakukan
apa-apa itu menyenangkan.
-
Dia dulu tidak mampu melakukannya.
-
Di antara para biksu yang ada hari ini, ada biksu muda yang berumur 17 tahun.
-
Dia datang dari Afrika Selatan,
-
dan aku berkata padanya untuk
menikmati duduk demi presidennya.
-
Jadi meditasi duduk itu bukan
untuk menjadi orang lain,
-
sesuatu yang lain,
-
itu bukan perlawan.
-
Kamu hanya menikmati duduk.
-
Duduk dan menjadi sadar
-
bahwa kamu hidup.
-
Untuk hidup itu sudah suatu mukjizat.
-
Dan kalau kamu bisa menyentuh
faktanya bahwa kamu hidup,
-
itu sudah merupakan pencerahan.
-
Karena banyak orang di antara kita,
-
mereka menghidupi keseharian mereka,
tapi mereka tidak benar-benar hidup.
-
Mereka selalu lari.
-
Mereka tidak mampu tinggal di masa kini
-
dan menyentuh keindahan hidup
yang tersedia di sini dan sekarang.
-
Saat kamu duduk di bantal atau di kursi,
-
biarkan dirimu menjadi nyaman.
-
Kamu bisa memilih jenis
bantal yang cocok untukmu,
-
tapi...
-
akan sangat nikmat kalau
kamu bisa duduk tegak.
-
Dan kepala kita segaris
dengan punggung kita.
-
Jangan duduk seperti ini, tapi seperti ini.
-
Jangan lakukan ini.
-
Dan saat kamu duduk seperti itu,
-
biarkan setiap otot di tubuhmu
untuk menjadi lebih kendur.
-
Jangan melawan.
-
Senyum.
-
Saat kamu tersenyum, kamu membantu
ratusan otot di muka untuk menjadi kendur,
-
untuk relaks.
-
Dan kamu membiarkan otot
bahumu untuk relaks.
-
Kamu bahkan tidak perlu
mengangkat tanganmu seperti ini.
-
Kamu bisa membiarkan
mereka istirahat seperti ini.
-
Duduk adalah seni.
-
Pertama seni istirahat.
-
Sangat penting bagi kita
untuk belajar cara istirahat.
-
Banyak dari kita sudah
kehilangan kemampuan beristirahat.
-
Kita tahu bahwa tubuh kita memiliki
kekuatan menyembuhkan dirinya sendiri.
-
Tapi kita yang tidak memberikannya
kesempatan untuk sembuh,
-
kita mendorong tubuh kita terlalu keras,
-
kita tidak tahu caranya mengizinkan
tubuh beristirahat.
-
Dengan cara makan, minum,
-
jalan,
-
kita membuat tubuh kita sengsara.
-
Kita tidak mengizinkan tubuh kita beristirahat.
-
Kalau sajaa kita tahu cara membiarkan
tubuh kita istirahat,
-
tubuh kita akan tahu cara
menyembuhkan dirinya sendiri.
-
Ingat saat kamu ada luka di jari,
-
kamu tidak perlu melakukan apa-apa,
-
kamu hanya membersihkan lukanya.
-
Kamu tidak khawatir,
-
karena kamu tahu bahwa
-
luka itu akan sembuh dengan sendirinya.
-
Tubuhmu memiliki kemampuan menyembuhkan,
-
kamu percaya pada tubuhmu.
-
Ini sangat penting, kamu perlu
percaya pada tubuhmu,
-
untuk percaya pada kekuatan
tubuh kita menyembuhkan diri.
-
dan kita perlu belajar cara
membiarkan tubuh kita istirahat.
-
Binatang-binatang di hutan, saat
mereka terluka, terluka dalam,
-
mereka tahu apa yang harus dilakukan.
-
Mereka mencari tempat suyi
dan mereka berbaring.
-
Selama berhari-hari, tanpa berpikir
tentang makan
-
atau apapun yang lain.
-
Ada kebijaksanaan di situ,
-
karena mereka tahu istirahat
-
adalah satu-satunya cara mereka bisa
menyembuhkan diri mereka sendiri.
-
Dan kita manusia, kita telah
kehilangan kebijaksanaan itu.
-
Kita terlalu banyak khawatir,
-
kita tidak punya kepercayaan
terhadap tubuh kita sendiri,
-
maka itu belajar cara membiarkan
tubuh beristirahat sangatlah penting.
-
Banyak dari kita paham prinsip ini,
-
tapi kita tidak punya cara untuk
membiarkan tubuh kita istirahat,
-
termasuk metode berpuasa.
-
Tidak makan, berpuasa, adalah
praktik yang hebat.
-
Tapi kita takut jika kita tidak makan,
-
tubuh kita tidak akan mendapatkan
energi yang dibutuhkannya.
-
Kekhawatiran semacam itulah yang
malah memegang kendali atas situasi.
-
Ada banyak hal yang bisa kita pelajari demi
bisa membiarkan tubuh kita istirahat,
-
supaya ia bisa menyembuhkan
dirinya sendiri.
-
Sama dengan jiwa kita.
-
Mungkin saja ada bagian yang
luka dalam tubuh kita.
-
Ada juga luka di jiwa kita, di kesadaran kita.
-
Dan kesadaran kita, dia juga punya
kekuatan menyembuhkan dirinya sendiri.
-
Tapi kita tidak membiarkannya
untuk sembuh.
-
Setiap hari kita memasukan banyak racun,
-
banyak kekhawatiran,
-
banyak kegelisahan.
-
Kita memaksakannya untuk
melakukan terlalu banyak.
-
Kita tidak membiarkan kesadaran kita,
jiwa kita, untuk istirahat.
-
Sepertinya kita sudah hilang percaya diri,
hilang kepercayaan dalam jiwa kita.
-
Roh kita, jiwa kita, mempunyai
kekuatan menyembuhkan diri.
-
Jika saja kita tahu cara
membiarkannya istirahat.
-
Khawatir berlebihan sudah menjadi
energi kebiasaan dalam diri kita.
-
Awalnya, kita tidak banyak khawatir,
-
tapi kita belajar untuk khawatir,
-
dan dengan waktu, energi kekhawatiran,
-
energi kebiasaan untuk khawatir
menjadi terlalu kuat,
-
dan energi kekhawatiran itu menghambat
kesembuhan tubuh dan jiwa kita.
-
Maka, kita perlu belajar bagaimana
mengenali kebiasaan tersebut dalam diri kita
-
supaya energi itu tidak membuat
kita kewalahan dan
-
menghambat proses penyembuhan.
-
Kita punya kebiasaan untuk lari.
-
Kita tidak percaya bahwa kebahagiaan itu
mungkin di sini dan sekarang.
-
Maka, kita seringkali lari
mencari kebahagiaan.
-
Kondisi untuk kebahagiaan tampaknya
tidak ada, tidak cukup,
-
kita percaya seperti itu.
-
Itulah mengapa
-
kita selalu berada dalam pelarian.
-
Dan itu membuat mustahil bagi kita untuk
menikmati apa yang ada di masa kini.
-
Kebiasaan melarikan diri itu dalang
di balik keresahan kita.
-
Menjadi terburu-buru, kehabisan
nafas itu adalah
-
energi negatif dalam diri kita,
-
kita harus mengenali mereka.
-
Kita tahu bahwa jika kita sedang resah,
-
kedamaian itu mustahil,
dan kebahagiaan pun mustahil.
-
Maka, bagaimana merangkul
energi keresahan,
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-