< Return to Video

Sitting, Resting, and Not Worrying | Thich Nhat Hanh (short teaching video)

  • 0:02 - 0:05
    Duduk juga bisa menjadi kenikmatan.
  • 0:06 - 0:07
    Duduk dan tidak melakukan apapun,
  • 0:08 - 0:10
    hanya menikmati waktu duduk
  • 0:10 - 0:12
    dan menikmati bernafas
  • 0:12 - 0:14
    dan merasakan bahwa kamu hidup.
  • 0:17 - 0:21
    Presiden Afrika Selatan,
  • 0:21 - 0:25
    Nelson Mandela,
  • 0:25 - 0:28
    mengunjungi Prancis beberapa waktu lalu
  • 0:29 - 0:32
    dan saat para jurnalis bertanya
    apa yang ia paling mau lakukan,
  • 0:32 - 0:37
    dia menjawab, "Saya paling ingin duduk
    dan tidak melakukan apapun."
  • 0:39 - 0:43
    "Sejak saya dibebaskan dari penjara,"
    dia berkata,
  • 0:43 - 0:50
    "Saya tidak punya kesempatan untuk
    duduk dan tidak melakukan apapun."
  • 0:51 - 0:55
    Baginya, duduk dan tidak melakukan
    apa-apa itu menyenangkan.
  • 0:55 - 0:59
    Dia dulu tidak mampu melakukannya.
  • 1:00 - 1:08
    Di antara para biksu yang ada hari ini, ada biksu muda yang berumur 17 tahun.
  • 1:08 - 1:11
    Dia datang dari Afrika Selatan,
  • 1:11 - 1:16
    dan aku berkata padanya untuk
    menikmati duduk demi presidennya.
  • 1:19 - 1:23
    Jadi meditasi duduk itu bukan
    untuk menjadi orang lain,
  • 1:24 - 1:25
    sesuatu yang lain,
  • 1:25 - 1:27
    itu bukan perlawan.
  • 1:27 - 1:30
    Kamu hanya menikmati duduk.
  • 1:31 - 1:34
    Duduk dan menjadi sadar
  • 1:34 - 1:36
    bahwa kamu hidup.
  • 1:37 - 1:41
    Untuk hidup itu sudah suatu mukjizat.
  • 1:42 - 1:45
    Dan kalau kamu bisa menyentuh
    faktanya bahwa kamu hidup,
  • 1:46 - 1:48
    itu sudah merupakan pencerahan.
  • 1:49 - 1:52
    Karena banyak orang di antara kita,
  • 1:52 - 1:56
    mereka menghidupi keseharian mereka,
    tapi mereka tidak benar-benar hidup.
  • 1:57 - 1:59
    Mereka selalu lari.
  • 1:59 - 2:03
    Mereka tidak mampu tinggal di masa kini
  • 2:04 - 2:09
    dan menyentuh keindahan hidup
    yang tersedia di sini dan sekarang.
  • 2:17 - 2:23
    Saat kamu duduk di bantal atau di kursi,
  • 2:23 - 2:26
    biarkan dirimu menjadi nyaman.
  • 2:27 - 2:32
    Kamu bisa memilih jenis
    bantal yang cocok untukmu,
  • 2:33 - 2:35
    tapi...
  • 2:36 - 2:40
    akan sangat nikmat kalau
    kamu bisa duduk tegak.
  • 2:42 - 2:49
    Dan kepala kita segaris
    dengan punggung kita.
  • 2:50 - 2:52
    Jangan duduk seperti ini, tapi seperti ini.
  • 2:53 - 2:54
    Jangan lakukan ini.
  • 2:57 - 2:59
    Dan saat kamu duduk seperti itu,
  • 2:59 - 3:04
    biarkan setiap otot di tubuhmu
    untuk menjadi lebih kendur.
  • 3:04 - 3:06
    Jangan melawan.
  • 3:09 - 3:10
    Senyum.
  • 3:11 - 3:18
    Saat kamu tersenyum, kamu membantu
    ratusan otot di muka untuk menjadi kendur,
  • 3:20 - 3:22
    untuk relaks.
  • 3:24 - 3:28
    Dan kamu membiarkan otot
    bahumu untuk relaks.
  • 3:28 - 3:35
    Kamu bahkan tidak perlu
    mengangkat tanganmu seperti ini.
  • 3:36 - 3:41
    Kamu bisa membiarkan
    mereka istirahat seperti ini.
  • 3:45 - 3:47
    Duduk adalah seni.
  • 3:47 - 3:50
    Pertama seni istirahat.
  • 3:50 - 3:53
    Sangat penting bagi kita
    untuk belajar cara istirahat.
  • 3:57 - 4:01
    Banyak dari kita sudah
    kehilangan kemampuan beristirahat.
  • 4:04 - 4:09
    Kita tahu bahwa tubuh kita memiliki
    kekuatan menyembuhkan dirinya sendiri.
  • 4:12 - 4:17
    Tapi kita yang tidak memberikannya
    kesempatan untuk sembuh,
  • 4:18 - 4:20
    kita mendorong tubuh kita terlalu keras,
  • 4:21 - 4:25
    kita tidak tahu caranya mengizinkan
    tubuh beristirahat.
  • 4:30 - 4:33
    Dengan cara makan, minum,
  • 4:34 - 4:36
    jalan,
  • 4:38 - 4:40
    kita membuat tubuh kita sengsara.
  • 4:40 - 4:44
    Kita tidak mengizinkan tubuh kita beristirahat.
  • 4:44 - 4:47
    Kalau sajaa kita tahu cara membiarkan
    tubuh kita istirahat,
  • 4:48 - 4:51
    tubuh kita akan tahu cara
    menyembuhkan dirinya sendiri.
  • 4:52 - 4:55
    Ingat saat kamu ada luka di jari,
  • 4:55 - 4:57
    kamu tidak perlu melakukan apa-apa,
  • 4:57 - 5:01
    kamu hanya membersihkan lukanya.
  • 5:02 - 5:03
    Kamu tidak khawatir,
  • 5:04 - 5:06
    karena kamu tahu bahwa
  • 5:06 - 5:08
    luka itu akan sembuh dengan sendirinya.
  • 5:09 - 5:11
    Tubuhmu memiliki kemampuan menyembuhkan,
  • 5:12 - 5:14
    kamu percaya pada tubuhmu.
  • 5:14 - 5:18
    Ini sangat penting, kamu perlu
    percaya pada tubuhmu,
  • 5:19 - 5:23
    untuk percaya pada kekuatan
    tubuh kita menyembuhkan diri.
  • 5:23 - 5:29
    dan kita perlu belajar cara
    membiarkan tubuh kita istirahat.
  • 5:31 - 5:37
    Binatang-binatang di hutan, saat
    mereka terluka, terluka dalam,
  • 5:38 - 5:39
    mereka tahu apa yang harus dilakukan.
  • 5:39 - 5:43
    Mereka mencari tempat suyi
    dan mereka berbaring.
  • 5:43 - 5:48
    Selama berhari-hari, tanpa berpikir
    tentang makan
  • 5:48 - 5:51
    atau apapun yang lain.
  • 5:51 - 5:53
    Ada kebijaksanaan di situ,
  • 5:54 - 5:56
    karena mereka tahu istirahat
  • 5:56 - 6:00
    adalah satu-satunya cara mereka bisa
    menyembuhkan diri mereka sendiri.
  • 6:03 - 6:07
    Dan kita manusia, kita telah
    kehilangan kebijaksanaan itu.
  • 6:08 - 6:10
    Kita terlalu banyak khawatir,
  • 6:11 - 6:16
    kita tidak punya kepercayaan
    terhadap tubuh kita sendiri,
  • 6:18 - 6:25
    maka itu belajar cara membiarkan
    tubuh beristirahat sangatlah penting.
  • 6:32 - 6:38
    Banyak dari kita paham prinsip ini,
  • 6:39 - 6:45
    tapi kita tidak punya cara untuk
    membiarkan tubuh kita istirahat,
  • 6:45 - 6:50
    termasuk metode berpuasa.
  • 6:50 - 6:57
    Tidak makan, berpuasa, adalah
    praktik yang hebat.
  • 7:01 - 7:03
    Tapi kita takut jika kita tidak makan,
  • 7:05 - 7:09
    tubuh kita tidak akan mendapatkan
    energi yang dibutuhkannya.
  • 7:09 - 7:18
    Kekhawatiran semacam itulah yang
    malah memegang kendali atas situasi.
  • 7:22 - 7:27
    Ada banyak hal yang bisa kita pelajari demi
    bisa membiarkan tubuh kita istirahat,
  • 7:29 - 7:32
    supaya ia bisa menyembuhkan
    dirinya sendiri.
  • 7:32 - 7:36
    Sama dengan jiwa kita.
  • 7:37 - 7:42
    Mungkin saja ada bagian yang
    luka dalam tubuh kita.
  • 7:43 - 7:48
    Ada juga luka di jiwa kita, di kesadaran kita.
  • 7:49 - 7:53
    Dan kesadaran kita, dia juga punya
    kekuatan menyembuhkan dirinya sendiri.
  • 7:53 - 7:56
    Tapi kita tidak membiarkannya
    untuk sembuh.
  • 7:57 - 8:02
    Setiap hari kita memasukan banyak racun,
  • 8:03 - 8:06
    banyak kekhawatiran,
  • 8:06 - 8:09
    banyak kegelisahan.
  • 8:10 - 8:13
    Kita memaksakannya untuk
    melakukan terlalu banyak.
  • 8:14 - 8:19
    Kita tidak membiarkan kesadaran kita,
    jiwa kita, untuk istirahat.
  • 8:19 - 8:26
    Sepertinya kita sudah hilang percaya diri,
    hilang kepercayaan dalam jiwa kita.
  • 8:26 - 8:32
    Roh kita, jiwa kita, mempunyai
    kekuatan menyembuhkan diri.
  • 8:33 - 8:38
    Jika saja kita tahu cara
    membiarkannya istirahat.
  • 9:11 - 9:17
    Khawatir berlebihan sudah menjadi
    energi kebiasaan dalam diri kita.
  • 9:26 - 9:29
    Awalnya, kita tidak banyak khawatir,
  • 9:31 - 9:34
    tapi kita belajar untuk khawatir,
  • 9:36 - 9:40
    dan dengan waktu, energi kekhawatiran,
  • 9:40 - 9:47
    energi kebiasaan untuk khawatir
    menjadi terlalu kuat,
  • 9:49 - 10:00
    dan energi kekhawatiran itu menghambat
    kesembuhan tubuh dan jiwa kita.
  • 10:01 - 10:09
    Maka, kita perlu belajar bagaimana
    mengenali kebiasaan tersebut dalam diri kita
  • 10:09 - 10:17
    supaya energi itu tidak membuat
    kita kewalahan dan
  • 10:18 - 10:23
    menghambat proses penyembuhan.
  • 10:32 - 10:35
    Kita punya kebiasaan untuk lari.
  • 10:38 - 10:45
    Kita tidak percaya bahwa kebahagiaan itu
    mungkin di sini dan sekarang.
  • 10:48 - 10:56
    Maka, kita seringkali lari
    mencari kebahagiaan.
  • 10:58 - 11:05
    Kondisi untuk kebahagiaan tampaknya
    tidak ada, tidak cukup,
  • 11:05 - 11:07
    kita percaya seperti itu.
  • 11:07 - 11:09
    Itulah mengapa
  • 11:11 - 11:16
    kita selalu berada dalam pelarian.
  • 11:18 - 11:25
    Dan itu membuat mustahil bagi kita untuk
    menikmati apa yang ada di masa kini.
  • 11:26 - 11:33
    Kebiasaan melarikan diri itu dalang
    di balik keresahan kita.
  • 11:35 - 11:43
    Menjadi terburu-buru, kehabisan
    nafas itu adalah
  • 11:43 - 11:46
    energi negatif dalam diri kita,
  • 11:46 - 11:49
    kita harus mengenali mereka.
  • 11:54 - 11:58
    Kita tahu bahwa jika kita sedang resah,
  • 12:00 - 12:05
    kedamaian itu mustahil,
    dan kebahagiaan pun mustahil.
  • 12:06 - 12:10
    Maka, bagaimana merangkul
    energi keresahan,
  • 12:11 - 12:14
  • 12:15 - 12:20
  • 12:22 - 12:30
  • 12:31 - 12:38
  • 12:38 - 12:41
  • 12:41 - 12:46
  • 12:50 - 12:56
  • 12:57 - 13:02
  • 13:06 - 13:11
  • 13:12 - 13:16
  • 13:17 - 13:21
  • 13:23 - 13:29
  • 13:30 - 13:34
  • 13:41 - 13:47
  • 13:47 - 13:49
  • 13:49 - 13:53
  • 13:55 - 14:01
  • 14:01 - 14:04
  • 14:06 - 14:15
  • 14:15 - 14:20
  • 14:21 - 14:27
  • 14:31 - 14:38
  • 14:38 - 14:41
  • 14:42 - 14:46
  • 14:46 - 14:51
  • 14:51 - 14:53
  • 14:54 - 15:00
  • 15:02 - 15:06
  • 15:06 - 15:12
  • 15:12 - 15:14
  • 15:16 - 15:21
  • 15:21 - 15:23
  • 15:24 - 15:30
  • 15:31 - 15:33
  • 15:33 - 15:38
  • 15:41 - 15:45
  • 15:45 - 15:48
  • 15:48 - 15:51
  • 15:51 - 15:54
  • 15:54 - 15:58
  • 15:59 - 16:02
  • 16:04 - 16:08
  • 16:09 - 16:17
  • 16:20 - 16:24
  • 16:26 - 16:28
  • 16:29 - 16:32
  • 16:34 - 16:36
  • 16:57 - 17:01
  • 17:02 - 17:07
  • 17:07 - 17:09
  • 17:11 - 17:16
  • 17:17 - 17:20
  • 17:21 - 17:24
  • 17:24 - 17:30
  • 17:31 - 17:33
  • 17:34 - 17:38
  • 17:39 - 17:45
  • 17:45 - 17:47
  • 17:49 - 17:52
  • 17:53 - 17:58
  • 17:59 - 18:04
  • 18:06 - 18:09
  • 18:09 - 18:12
  • 18:12 - 18:16
  • 18:16 - 18:19
  • 18:22 - 18:26
  • 18:26 - 18:30
  • 18:30 - 18:36
  • 18:38 - 18:42
  • 18:43 - 18:46
  • 18:46 - 18:48
Title:
Sitting, Resting, and Not Worrying | Thich Nhat Hanh (short teaching video)
Description:

more » « less
Video Language:
English
Duration:
19:02

Indonesian subtitles

Incomplete

Revisions