-
Bapa, bahkan hari yang baru ini adalah
anugerah yang tidak layak kami terima.
-
Dan saat kami bangun pagi & memikirkan
semua peluang mungkin terjadi, hari ini
-
datang sebagai pemberian yang murni.
-
Dan pada akhir hari ini, semua hanya akan
jadi ternodai & kotor jika kami hidup
-
dengan keegoisan.
-
Dengan tidak sabar menunggu bertemu dengan
umat-Mu & menyadari bahwa di seluruh
-
dunia, ribuan demi ribuan orang akan
memuji nama-Mu.
-
Dan saat kami menatap ke langit &
menyadari bahwa para malaikat telah
-
sibuk memuji & melayani-Mu bahkan saat
kami tidur, hati kami penuh dengan
-
kebahagiaan.
-
Kami pun datang dengan sukacita ke
hadirat-Mu sekarang, dengan harapan untuk
-
menerima.
-
Bukan karena kami layak, tetapi karena
memang itulah sifat-Mu: Engkau senantiasa
-
memberi.
-
Kami telah cukup mengenal-Mu untuk rindu
mengenal-Mu lebih baik lagi.
-
Semakin dekat kami dengan-Mu, semakin
besar kasih kami kepada-Mu.
-
Dan semakin kami merasa tidak layak bahkan
untuk berdiri di hadapan-Mu.
-
Kami merasa ingin menanggalkan alas kaki
kami karena tempat di mana Engkau hadir
-
adalah Tanah yang Kudus. Tolonglah kami
sungguh-sungguh menyadari hal ini.
-
Bantulah kami mengingat mereka yang bagi
siapa hari ini bukanlah hari yang indah.
-
Mereka yang bangun & merasa sakit, sepi
& kelelahan; mereka yang bangun dengan
-
kesedihan; mereka yang bangun dengan beban
& masalah yang terlalu berat untuk
-
dipikul; mereka yang selalu takut akan
terbitnya hari yang baru. Tuhan, ada
-
banyak orang yang seperti itu.
-
Ada yang hari ini tidak tahu dari mana
mereka akan mendapatkan makanan.
-
Ada yang bahkan tidak tahu bagaimana
mereka akan melewati hari hingga matahari
-
terbenam.
-
Tuhan, saat kami menikmati hangatnya
kasih-Mu, biarlah hati kami tergerak
-
bagi orang-orang seperti itu.
-
Dan jika kami bertemu dengan mereka dalam
minggu ini, semoga kami punya sesuatu
-
untuk diberikan.
-
Kami juga berdoa bagi mereka yang sedang
berlibur saat ini, mereka yang mengisi
-
akhir pekan mereka.
-
Kami bersukacita bersama mereka & demi
kebaikan mereka.
-
Kami mohon agar mereka sungguh dapat
menikmati waktu mereka; menikmati dunia-Mu
-
yang penuh keindahan & keajaiban; bertemu
dengan orang-orang yang akan mrmperkaya
-
kepribadian mereka sehingga kembali kepada
kami dalam keadaan segar & dipulihkan.
-
Siap untuk kembali memikul kuk yang ringan
yang diberikan oleh Tuhan Yesus kepada
-
kita.
-
Di atas segalanya, pagi ini kami bersyukur
kepada-Mu atas Yesus Kristus; atas
-
keindahan karakter-Nya, sentuhan
pengaruh-Nya, kuasa kasih-Nya,
-
kebenaran Injil-Nya.
-
Dan segala sesuatu tentang diri-Nya yang
menjadikan Dia Orang paling menakjubkan
-
yang kami kenali.
-
Kami bersukacita karena hari ini akan ada
orang-orang yang kembali kepada-Nya.
-
Kami mohon agar masing-masing dari kami,
walaupun sudah terbiasa dengan hal-hal
-
kudus, masih bisa kagum saat beribadah.
-
Bahwa Engkau mengizinkan kami datang,
bahwa Yesus adalah Juruselamat & Tuhan
-
kami & bahwa Dia akan datang kembali
untuk membawa kami bersama-Nya.
-
Namun Tuhan, pada pagi yang begitu indah
ini, di dunia yang penuh keajaiban dengan
-
sinar matahari yang menyinari kami, kami
juga mengingat bahwa ada hal-hal yang
-
mengerikan, kejam & kotor; hal-hal yang
merusak pandangan-Mu.
-
Kami memohon agar hari ini agar hal-hal
tersebut dapat ditahan, dihilangkan &
-
diampuni; pertama-tama dalam hidup kami
sendiri & melalui kami, dalam kehidupan
-
orang-orang yang kami jumpai.
-
Semua ini kami mohon demi nama-Mu & demi
belas kasih-Mu. Dalam nama Yesus. Amin.
-
Mari membuka Kitab Keluaran, kitab kedua
Alkitab, Kitab Keluaran.
-
Saya tidak akan membacanya sekarang.
Kita akan membaca beberapa bagian nanti &
-
mengacu kepadanya dari waktu ke waktu.
-
Saya belajar banyak mengenai Tuhan dengan
mendengarkan orang berdoa dibandingkan
-
mendengarkan orang berkhotbah.
-
Saya tidak tahu berapa banyak dari Anda
yang setuju tetapi ada yang pernah
-
mengatakan bahwa Anda tidak akan pernah
benar-benar mengetahui seperti apa
-
seseorang itu sampai Anda mengetahui
apakah yang dia bicarakan saat sendirian
-
dengan Tuhan.
-
Apa yang kita katakan kepada Tuhan dalam
keheningan doa pribadi kita kepada-Nya,
-
itulah yang sungguh-sungguh menunjukkan
iman seperti apakah yang kita miliki.
-
Saya teringat banyak orang & bersyukur
kepada Tuhan atas orang-orang yang pernah
-
saya dengarkan berdoa.
-
Saya ingat sebuah gereja jauh di
Cumberland yang saya kunjungi, tempat
-
kecil di mana mereka telah lama
beribadah kepada Tuhan.
-
Di ruang kecil di belakang gereja, tempat
di mana saya bertemu para penatua sebelum
-
masuk untuk berkhotbah, ada dua pria tua
yang umurnya mungkin 80an menyambut saya.
-
Mereka berkata "Mari kita berdoa sejenak."
Kami menundukkan kepala.
-
Betapa terkejutnya saya mereka langsung
berdoa pada saat yang sama.
-
Tidak seperti biasa, mereka tidak
bergilir.
-
Mereka berdoa pada saat yang sama,
masing-masing dengan kata-kata yang
-
berbeda.
-
Yang mengejutkan, saya bisa mendengarkan
keduanya sekaligus.
-
Tuhan menganugerahi saya dua telinga jadi
ini memang menjadi doa stereofonik & itu
-
sangat indah.
-
Saya belajar banyak mengenai Tuhan hanya
dengan mendengarkan mereka berdoa pada
-
saat yang sama.
-
Akan ada banyak lagi yang akan kita
dengar. Selama beberapa minggu ke depan,
-
kita akan duduk mendengarkan orang-orang
berdoa.
-
Kita akan menguping apa yang mereka
katakan kepada Tuhan dalam keheningan doa
-
pribadi mereka.
-
Syukurlah, Alkitab telah mencatat beberapa
doa pribadi seperti itu.
-
Orang pertama yang kita bahas adalah Musa,
tokoh terbesar dalam Perjanjian Lama.
-
Dia adalah pemimpin besar yang
menggabungkan peran nabi, imam & raja
-
dalam dirinya.
-
Dia adalah pemberi hukum yang besar.
Tanpanya, kita tidak akan memiliki Sepuluh
-
Perintah Tuhan.
-
Tanpa Musa, kelima kitab pertama Alkitab
tidak akan pernah ditulis.
-
Bayangkan Alkitab tanpa
Kejadian & Keluaran!
-
Tanpa Musa di dalam Alkitab, Anda akan
kehilangan bagian yang luar biasa besar.
-
Namun hal terpenting mengenai Musa,
yang memulai hidup di istana &
-
mengakhirinya di padang gurun, yang
menggembalakan domba lalu kemudian
-
menggembalakan umat, yang baru memulai
karya hidupnya dalam usia 80 tahun adalah
-
demikian: dia seseorang yang berdoa.
-
Di satu bagian, dikatakan kepada kita
bahwa Musa adalah orang yang paling
-
lembut hatinya di muka bumi.
-
Anda tahu. Tahukah Anda arti lembut
hati itu? Ini berarti orang yang
-
berkata "Aku tidak menempatkan kepercayaan
dalam diri sendiri tetapi menempatkan
-
segalanya dalam Tuhan."
-
Dan satu-satunya cara seseorang bisa
mengakses sumber daya dari surga adalah
-
melalui doa.
-
Sekarang kita membuka Keluaran. Bukan
satu-satunya kitab mengenai Musa, tetapi
-
salah satu yang penting.
-
Doa disebut 20 kali dalam berbagai
peristiwa yang terjadi kepada tokoh besar
-
ini.
-
Lagi & lagi & lagi, kita melihatnya
berlutut.
-
Ada sebuah pola, sebuah perkembangan
yang bisa dilihat dengan jelas.
-
Bagi saya, ini adalah salah satu bukti
bahwa Alkitab itu benar & akurat & bahwa
-
hal-hal yang dikatakan Alkitab mengenai
Musa adalah demikian.
-
Bahwa jika Anda mengambil semua referensi
kecil tentang doa Musa & menyatukannya
-
sebagaimana yang akan kita lakukan, Anda
akan melihat bagaimana ia berkembang dalam
-
kehidupan doanya.
-
Setiap doa adalah langka maju dari doa
sebelumnya & akan ada sebuah pola
-
pertumbuhan nyata yang bisa dilihat.
-
Jika kitab ini ditulis, seperti yang
dikatakan oleh sebagian ahli, oleh suatu
-
panitia, panitia manakah yang bisa
menuliskan gambaran
-
yang memberi pencerahan tentang
kehidupan doa seseorang lalu
-
melakukannya dengan cara yang begitu
tidak disengaja, melalui referensi di
-
sana sini kepada apa yang dia katakan?
-
Karena itu, kita akan mempelajari setiap
perkataan Musa kepada Tuhan di dalam
-
Keluaran.
-
Tidak banyak memang.
Doa doanya cukup singkat.
-
Banyak dari doanya hanya terdiri dari satu
kalimat. Doa pertamanya terdiri dari tiga
-
kata.
-
Namun sebuah kalimat yang terdiri dari
tiga kata bisa menjadi doa yang sangat
-
mendalam.
-
Kita melihat bagaimana Musa, yang
memulai dengan doa-doa yang sederhana
-
seperti anak kecil, bertumbuh menjadi
pribadi yang matang yang tahu bagaimana
-
mengetuk Gerbang Pintu Surga & menerima
jawaban.
-
Teks saya pagi ini berasal dari
Keluaran 33. Tidak perlu dibuka dulu,
-
kita akan sampai ke situ nanti.
-
Tetapi inilah ayatnya. Ini datang pada
akhir perjalanan berdoanya & tertera
-
demikian:
-
"TUHAN berbicara kepada Musa dengan
berhadapan muka seperti seorang berbicara
-
kepada temannya."
-
Ketika hal itu bisa dikatakan mengenai
kehidupan berdoa Anda, maka Anda telah
-
berhasil.
-
Anda telah bisa berdoa bukan saja saat
Anda bisa berbicara kepada Tuhan seperti
-
seorang sahabat tetapi ketika Tuhan
berbicara kepada Anda seperti seorang
-
sahabat.
-
Pada titik itulah Musa berhasil. Doa
pertama Musa di dalam Keluaran 3, saya
-
akan memulai membaca dari ayat 4.
-
Ini adalah kisah semak yang terbakar
yang dilihat oleh
-
Musa saat dia sedang menggembalakan domba
di Pegunungan Sinai di tengah Padang Gurun
-
Sinai.
-
"Ketika dilihat TUHAN bahwa Musa
menyimpang untuk memeriksanya, berserulah
-
Allah dari tengah-tengah semak duri itu
kepadanya: "Musa! Musa!" & ia menjawab:
-
"Ya, Allah."
-
Lalu Ia berfirman: "Janganlah datang
dekat-dekat: tanggalkanlah kasutmu dari
-
kakimu, sebab tempat di mana engkau
berdiri itu, adalah tanah yang kudus.
-
Lagi Ia berfirman: "Akulah Allah ayahmu,
Allah Abraham, Allah Ishak, & Allah
-
Yakub."
-
Lalu Musa menutupi mukanya, sebab ia
takut memandang Allah."
-
Inilah doa pertama Musa yang tercatat.
Saya tidak ragu bahwa Musa sudah
-
diajarkan untuk berdoa sejak kecil.
-
Lihatlah ibunya, lihatlah keluarga
beriman yang membesarkannya.
-
Simaklah segala hal yang menyertai
kelahirannya.
-
Seharusnya dia dibuang ke dalam Sungai
Nil sekian tahun yang lalu.
-
Tetapi karena ibunya adalah seorang wanita
yang takut akan Tuhan, Musa diselamatkan.
-
Dia sudah tentu diajarkan untuk
berdoa.
-
Tetapi ada tiga hal dalam doanya yang
pertama ini yang tidak ada dalam
-
doa-doanya sebagai anak-anak.
-
Ketiga hal ini bisa kita namakan
"Ketiga R" dalam berdoa dengan sederhana..
-
Mungkin Musa telah lama membacakan doa,
tetapi berdoa yang sesungguhnya datang
-
bersama ketiga hal ini, yang adalah
sebagai berikut.
-
Pertama,
doa ini adalah tanggapan terhadap Tuhan.
-
Tuhanlah yang memulainya. Saat kita
mengajarkan anak-anak untuk berdoa, kita
-
sedang mengajarkan mereka untuk
berbicara kepada Tuhan.
-
Tetapi akan tiba saatnya di mana Anda akan
sungguh-sungguh berdoa, karena Tuhan telah
-
terlebih dahulu berbicara kepada
mereka.
-
Dan doa itu menjadi sebuah jawaban, sebuah
tanggapan kepada Tuhan.
-
Pada hari itulah, doa menjadi doa.
-
Anda mungkin telah bertahun-tahun berdoa,
tetapi ketika Tuhan benar-benar berkata
-
"Aku tertarik padamu, Aku memanggilmu,
Aku menyebut namamu, Aku berbicara
-
kepadamu."
-
Anda menjawab "Tuhan, apakah yang Engkau
katakan? Aku di sini."
-
Itulah berdoa yang merupaakan
tanggapan kepada Tuhan.
-
Kedua, doa itu juga
merupakan awal dari suatu
-
hubungan dari Musa & Tuhan, hubungan yang
telah dinikmati oleh ayah & kakeknya
-
tetapi belum dialami oleh Musa sendiri.
-
Walau dia sudah berusia 80 tahun, dia
tidak pernah memiliki hubungan seperti
-
ini.
-
Saat Tuhan masuk ke dalam hidupnya &
berkata "Aku mengenal ayahmu, Aku
-
mengenal kakekmu. Mereka berbicara
kepada-Ku. Sekarang engkau berbicaralah
-
juga kepada-Ku. Aku adalah Tuhan Abraham,
Ishak & Yakub juga Tuhan ayahmu. Aku ingin
-
menjadi Tuhanmu juga."
-
Kita bisa saja berdoa selama bertahun-
tahun tetapi tanpa memiliki hubungan
-
dengan Tuhan.
-
Namun ketika Anda memulai hubungan dengan
Bapa Surgawi & Anda berbicara kepada-Nya
-
bukan sebagai Tuhan kakek Anda tetapi
sebagai Tuhan Anda, doa Anda menjadi
-
nyata.
-
Hal ketiga yang muncul adalah Rasa Hormat.
Musa menyembunyikan wajahnya karena dia
-
takut memandang Tuhan.
-
Ketika ada rasa hormat & di dalam doa,
Anda telah mencapai titik doa yang
-
sesungguhnya.
-
Kadang kita menghadap Tuhan seperti sedang
ke supermarket; kita membawa sebuah daftar
-
belanja & dengan tergesa-gesa
memberikannya.
-
Tetapi Musa, saat dia bertemu dengan
Tuhan, dia takut untuk berbicara.
-
Ketika kita benar-bener berjumpa dengan
Tuhan, akan tiba saatnya di mana rasa
-
takut akan Tuhan akan muncul di dalam doa
kita. Rasa takut akan Tuhan.
-
Rasa hormat yang mendalam karena kita
menyadari kepada siapa kita berbicara.
-
Kita tidak sedang berbicara kepada manusia
biasa, kita sedang berbicara kepada
-
Pencipta Segalanya & Hakim Segalanya.
Di sinilah ada rasa hormat.
-
Jadi itulah doa pertama Musa. Saya
menyebutnya "Doa yang penuh rasa takut."
-
Tetapi itu juga adalah doa yang
menanggapi Tuhan, doa yang memulai
-
hubungan dengan Tuhan & doa yang penuh
penghormatan.
-
Musa telah mempelajari "Tiga R" dalam
pelajaran pertamanya mengenai berdoa.
-
Tuhan berkata "Musa, aku akan mengutusmu."
Jika Anda berkata kepada Tuhan "inilah
-
aku", besar kemungkinan DIa akan berkata
"Aku akan mengutusmu."
-
Jika Anda sungguh-sungguh bersedia
mengatakan "Tuhan, inilah aku. Inilah
-
kehidupaanku, lakukanlah apa yang
Engkau kehendaki", Anda akan segera
-
mengetahui apa yang Tuhan ingin Anda
lakukan.
-
Lalu kita tiba pada serangkai doa singkat
di bab 3 & bab 4 yang merupakan hal yang
-
khas bagi seorang pemula
dalam berdoa.
-
Doa-doa itu adalah serangkaian
pertanyaan kepada Tuhan.
-
Saat Anda pertama kali datang kepada
Tuhan, Anda dipenuhi pertanyaan.
-
Anda ingin mengetahui mengapa begini,
bagaimana itu & ke mana tujuannya.
-
Ini adalah ciri khas seseorang yang sedang
memulai hubungannya bersama Tuhan.
-
Mereka banyak bertanya terutama
mengenai diri mereka sendiri.
-
Tuhan berkata kepada Musa "Sekarang Aku
telah memanggilmu, Aku akan mengutusmu
-
ke Mesir untuk membawa umat-Ku keluar."
-
Dan inilah daftar pertanyaan Musa.
Pertama adalah Keluaran 3:11.
-
Musa bertanya "Siapakah
aku ini, maka aku akan menghadap Firaun
-
& membawa orang Israel keluar dari Mesir."
-
Ini adalah sebuah doa dalam bentuk
pertanyaan.
-
Doa berikutnya ada pada ayat 13, saat
Musa berkata kepada Tuhan "Tetapi apabila
-
aku mendapatkan orang Israel & berkata
kepada mereka: Allah nenek moyangmu telah
-
telah mengutus aku kepadamu, & mereka
bertanya kepadaku: bagaimana tentang
-
nama-Nya? --apakah yang harus
kujawab kepada mereka?"
-
Pertanyaan ketiga muncul pada bab 4
ayat 1. "Bagaimana jika mereka tidak
-
percaya kepadaku & tidak mendengarkan
perkataanku, melainkan berkata: TUHAN
-
tidak menampakkan diri kepadamu?"
Ini tidak menyerupai pertanyaan.
-
Doa kecil berikutnya muncul pada pasal 10.
"Ah, Tuhan, aku ini tidak pandai bicara,
-
dahulupun tidak & sejak Engkau berfirman
kepada hamba-Mupun tidak, sebab aku berat
-
mulut & berat lidah."
-
Terakhir pada ayat 13. "Ah, Tuhan, utuslah
kiranya siapa saja yang patut Kauutus."
-
Kelima doa kecil ini masing-masing mencoba
untuk menghindari sebuah situasi.
-
Mereka menggambarkan orang percaya yang
baru bertumbuh, ini seperti doa-doa kita
-
sendiri saat pertama kali benar-benar
dipanggil oleh Tuhan.
-
Perkenankan saya memberi judul bagi
masing-masing doa ini.
-
Musa memberikan lima alasan mengapa
dia tidak bisa melayani Tuhan.
-
Pertama. Saya tidak penting.
Tidak ada yang memerhatikan saya.
-
Dan memang begitulah kita merasa saat
Tuhan memanggil.
-
Kedua. Saya tidak tahu. Saya tidak
mengetahui harus mengatakan apa.
-
Bukankah Anda menyadari itu saat Tuhan
memanggil Anda melakukan sesuatu.
-
Ketiga, saya tidak mampu. Saya tidak
membuat mereka percaya bahwa Tuhan telah
-
berbicara kepada saya.
Apa saya sungguh bisa dipercaya?
-
Keempat, saya tidak cakap. Saya tidak bisa
berbicara di depan umum, saya tidak bisa
-
merangkai kata-kata, saya tidak mahir.
-
Bukankah harus
bisa berbicara dengan baik jika ingin
-
melayani Tuhan?
-
Kelima, saya tidak sesuai. Jangan memilih
saya. Utuslah orang lain.
-
Kelima alasan ini saya dengar dari mulut
saya sendiri, saya juga mendengarnya dari
-
mulut Anda & dari orang-orang Kristen
lainnya selama 20 tahun terakhir.
-
Bagaimana jika Anda melakukan ini bagi
Tuhan? Jawabnya "Maaf, saya tidak bisa.
-
Saya tidak bisa berbicara. Saya bahkan
tidak bisa berdoa di hadapan sebuah
-
pertemuan doa."
-
Kata siapa Anda tidak bisa? Tahukah Anda
bahwa Tuhan dengan sabar menjawab kelima
-
doa kecil Musa ini satu per satu, &
memberikan jawabannya masing-masing.
-
Musa bertanya "Siapakah aku?"
Tuhan menjawab "Tidak masalah siapa kamu,
-
Aku akan menyertaimu."
-
Anda lihat, tidak masalah siapa yang
berdiri di mimbar ini asalkan Tuhan juga
-
berdiri di mimbat ini. Hanya itulah
yang paling penting.
-
Dan di manapun Anda pergi berbicara bagi
Tuhan, tidak masalah dimanapun Anda
-
berada, siapa perduli? Anda tidak perlu
hebat atau terkenal asalkan Tuhan
-
menyertai Anda. Hanya itu yang Anda
perlukan, Dia akan memberikan Anda
-
kata-katanya.
-
Musa bertanya "Apa yang harus kukatakan?"
Tuhan menjawab "Katakan apa yang Aku
-
beritahukan kamu untuk katakan.
Itu saja.
-
Musa berkata "Mereka tidak akan percaya".
Tuhan menjawab "Aku akan melakukan
-
mukjizat yang membuktikan bahwa Aku
menyertaimu."
-
Musa berkata "Saya tidak pandai bicara."
Tuhan menjawab "Siapa yang menciptakan
-
mulutmu?" Indah sekali. "Siapa yang
menciptakan mulutmu? Engkau tidak bisa
-
berbicara? Aku-lah yang menciptakannya.
Aku akan menaruh kata-kata di dalam
-
mulutmu. Aku juga akan mengirimkan bantuan
untuk menolongmu, Aku akan mengirim Harun.
-
Dialah yang akan fasih berbicara &
membantumu."
-
Musa berkata "Utuslah orang lain."
Sekarang barulah Musa berdoa dengan
-
sungguh-sungguh jujur.
-
Keempat doa sebelumnya hanyalah alasan.
Dia tidak mau diutus, itulah alasan
-
sebenarnya.
-
Dan dia mengutarakan alasan demi alasan
yang sebenarnya dalih, bukan alasan.
-
Akhirnya dia memberikan alasannya kepada
Tuhan. Dia berkata "Utuslah orang yang
-
lain."
-
Ini salah satu jawaban paling "biasa"
terhadap panggilan dari Tuhan.
-
Ada yang pernah mengatakan bahwa jawaban
paling "biasa" terhadap panggilan untuk
-
menjadi misioner adalah "Inilah aku.
Utuslah saudaraku."
-
Dan itulah yang dilakukan oleh Musa.
"Tuhan, lebih baik Engkau memilih orang
-
lain saja untuk tugas yang sulit ini."
-
Dan pada waktu itulah Tuhan kehilangan
kesabaran. Ya, Tuhan bisa marah.
-
"Musa, Aku telah memanggilmu. Berhentilah
membuat alasan di dalam doamu.
-
Doamu penuh pertanyaan & penuh dalih.
Aku telah mengutusmu."
-
Tidak jauh dari sini, tinggal seorang
Jenderal bernama Sir Arthur Smith, yang
-
sudah dikenal oleh banyak dari Anda.
-
Kami berada di halamannya pada sebuah
barbeque pada tanggal 3 Oktober.
-
Saya tidak pernah melupakan hal yang
dia katakan. Yaitu demikian.
-
"Tuhan tidak memberikan tugas di mana
kita sesuai bagi tugas itu. Dia membuat
-
kita sesuai bagi tugas yang Dia berikan."
-
Itulah rahasia kehidupan Kristiani dari
seorang jenderal.
-
Tuhan tidak memberikan tugas di mana kita
sesuai bagi tugas itu. Dia membuat
-
kita sesuai dengan tugas yang
Dia berikan."
-
Jadi Tuhan berkata "Musa,
Aku mengutusmu."
-
Tahapan doa ini saya sebut tahap doa yang
dipenuhi kesadaran diri.
-
Tahap pertama adalah doa yang penuh
rasa takut akan Tuhan, tetapi belum sampai
-
pada ketaatan.
-
Di sini Musa mulai merasa berani untuk
membantah Tuhan.
-
Masalahnya dalam lima doa ini ada satu
kata yang terus berulang "Aku, aku, aku"
-
sepanjang doa-doa itu.
-
"Aku tidak bisa", "Aku tidak akan
diperhatikan", "Aku bukan pembicara."
-
Aku, aku, saya, saya.
-
Dia harus belajar keluar dari doa yang
begitu sadar diri sehingga hanya bisa
-
memerhatikan kelemahan pribadi
& alasan-alasan.
-
Sekarang kita sampai pada tahap ketiga.
Di bab 5, kita mulai melihat doa yang
-
menunjukkan ketidaksabaran pada Tuhan.
-
Ceritanya sederhana. Bangsa Israel yang
ingin ditolong Musa, justru makin
-
menderita.
-
Begitu Firaun mengetahui bahwa mereka
ingin bebas, dia membuat pekerjaan mereka
-
menjadi dua kali lipat lebih berat: mereka
harus membuat batu bata tanpa jerami.
-
Jadi batu bata ini menjadi lebih berat &
mereka harus menggali lebih banyak tanah
-
liat untuk membuat batu-batu itu.
-
Fakta menarik. Baru-baru ini seorang
arkeolog menemukan dinding yang dibangun
-
pada zaman ini. Dia menemukan sebuah
tembok yang dibuat dengan tiga lapisan
-
batu bata.
-
Lapisan bawah
mengandung jerami, lapisan tengah
-
mengandung sampah, lapisan atas hanya
mengandung tanah liat murni.
-
Dan sekarang kita memiliki tembok persis
yang disebut walaupun umurnya 3400 tahun.
-
Kita bisa membayangkan bagaimana mereka
kesulitan mengangkat batu bata terberat ke
-
bagian atas, batu bata yang menghabiskan
semua jerami.
-
Lalu rakyat datang kepada Musa & berkata
"Karena campur tanganmu, semuanya menjadi
-
lebih parah."
-
Ini juga bisa terjadi sekarang. Kadang
saat Anda mencoba membantu seseorang dalam
-
nama Tuhan, situasinya justru menjadi
lebih buruk.
-
Ini adalah salah satu situasi tersulit
yang harus kita lalui.
-
Kadang Anda mencoba menjangkau
seseorang bagi Kristus tetapi mereka
-
justru menjadi semakin marah.
Ini adalah masa-masa yang sulit.
-
Musa lalu berdoa. Keluaran 5:22.
Doa yang jujur tapi penuh ketidaksabaran.
-
"Tuhan, mengapakah Kauperlakukan umat ini
begitu bengis? Mengapa pula aku yang
-
Kauutus? Sebab sejak aku pergi menghadap
Firaun untuk berbicara atas nama-Mu,
-
dengan jahat diperlakukannya umat ini,
& Engkau tidak melepaskan umat-Mu sama
-
sekali."
-
Tahukah Anda apa yang dilakukan oleh
Musa di dalam doa ini?
-
Musa sekarang mencurigai bahwa Tuhan
sedang gagal menangani sebuah keadaan.
-
Dia menjadi semakin berani kepada Tuhan.
Dia sedang mengatakan kepada Tuhan
-
"Andai saja Engkau mendengarkan aku.
Aku sudah bilang bahwa ini akan gagal.
-
Kalau Engkau tidak mengutus aku,
tidak akan menjadi begini."
-
Ini adalah sebuah doa tetapi masih doa
yang salah. Musa masih melawan Tuhan.
-
Musa masih bergumul dengan Tuhan.
Musa masih mengatakan kepada Tuhan
-
"Tuhan, aku yakin ini bukan cara yang
tepat untuk menangani keadaan ini."
-
Doanya mencerminkan keluhan orang lain.
Dalam Keluaran 6:12, Musa berkata
-
"Orang Israel sendiri tidak mendengarkan
aku, bagaimanakah mungkin Firaun akan
-
mendengarkan aku, aku seorang yang tidak
petah lidahnya."
-
Pada bab 6 ayat 30, dia berkata "Bukankah
aku ini seorang yang tidak petah lidahnya,
-
bagaimanakah mungkin Firaun akan
mendengarkan aku."
-
Dalam bahasa sederhananya. "Aku tidak
cukup diterima orang Yahudi untuk membuat
-
orang Israel & tidak cukup diterima orang
Mesir untuk menyenangkan Firaun.
-
Mengapa Engkau memilih aku?"
-
Saya yakin sebagian dari Anda yang
mendengarkan saya pagi ini pernah
-
mengatakan demikian kepada Tuhan.
-
"Tuhan, aku bukan orang yang tepat
bagi pekerjaan ini",
-
"Aku bukan orang yang tepat untuk menjadi
guru sekolah minggu", "Tuhan, Engkau
-
keliru menempatkan aku di dalam jabatan
ini karena aku bukan yang tepat untuk
-
menghadapi yang lain."
-
Apakah Anda pernah berbicara seperti ini?
"Aku bukan orang yang tepat untuk
-
keadaan ini."
-
Tahukah Anda apa yang dikatakan Tuhan?
"Aku memiliki jadwal-Ku sendiri. Aku
-
mengetahui apa yang sedang Kulakukan.
Dan pada saat waktunya tiba, kamu akan
-
mengetahui kamu memang orang yang tepat
untuk tugas ini. Akulah Tuhan masa lalu,
-
masa kini & masa depan. Aku mengetahui
segalanya. Aku telah ada, Aku ada sekarang
-
& Aku akan terus ada."
-
Dan Tuhan mengulang-ngulang ini.
Dia lalu berkata "Ambillah dengan sudut
-
pandang yang lebih besar. Aku bisa
melihat masa lalu, masa kini & masa depan.
-
Engkau terlalu terjebak dengan keadaan
sekarang, engkau hanya bisa melihat
-
kesulitan yang ada di depan mata. Tetapi
Aku bisa melihat segalanya, Musa, Aku
-
mengetahui apa yang Aku lakukan."
-
Sekarang kita masuk pada tahap keempat
dalam perjalanan doa Musa.
-
Tuhan mulai mengirimkan tulah ke atas
Firaun. Musa berdoa kepada Tuhan
-
agar Firaun diselamatkan dari tulah-tulah
itu setiap kali ada tulah.
-
Mari megulas beberapa ayat lalu
membahasnya. Keluaran 8:12.
-
"Musa berseru kepada TUHAN karena katak-
katak, yang didatangkan-Nya kepada
-
Firaun."
-
Keluaran 8:30. "Sesudah itu keluarlah Musa
meninggalkan Firaun, lalu berdoa kepada
-
TUHAN. Dan TUHAN membuat seperti apa yang
dikatakan Musa: pikat itu dijauhkan-Nya
-
dari Firaun."
-
Keluaran 9:33. "Lalu keluarlah Musa dari
kota itu meninggalkan Firaun,
-
dikembangkannyalah tangannya kepada
TUHAN, maka berhentilah guruh & hujan es &
-
hujan tidak lagi tercurah ke bumi."
-
Keluaran 10:18. "Lalu keluarlah Musa
meninggalkan Firaun & berdoa kepada
-
TUHAN. Maka TUHAN membuat angin bertiup
dari jurusan sebaliknya, yakni angin barat
-
yang sangat kencang, yang membawa Belalang
& melemparkannya ke dalam Laut Teberau:
-
tidak ada satu belalangpun yang tinggal
di seluruh daerah Mesir."
-
Ada dua hal yang luar biasa mengenai
keempat doa Musa ini.
-
Pertama. Untuk pertama kalinya, Musa
berdoa bagi orang lain. Sampai saat itu,
-
Musa kebanyakan masih berpusat pada
dirinya sendiri.
-
Dia prihatin mengenai Israel tetapi dia
masih prihatin mengenai posisinya.
-
"Mereka tidak akan mendengarkan aku."
-
Tetapi sekarang Musa berdoa bagi orang
lain.
-
Saat Anda mulai berdoa bagi orang lain,
Anda telah mengambil langkah besar
-
dalam berdoa.
-
Anda telah keluar dari kesadaran diri yang
hanya berdoa "Aku, aku, aku" & Anda berdoa
-
"Tuhan, selamatkanlah dia", "Bebaskanlah
dia", "Berbelas kasihanlah kepada dia".
-
Dan dia senantiasa mencapai tingkatan
berdoa yang lebih dalam.
-
Dia bukan saja mendoakan umat Tuhan
tetapi musuh umat Tuhan.
-
Saat Anda mendoakan musuh Anda, Anda
sedang mengalami kemajuan dalam berdoa.
-
Dia bisa saja mengatakan "Biar saja. Ini
karena perkataannya kepada kami &
-
larangannya bagi kami untuk beribadah di
padang gurun kepada-Mu. Biarlah dia
-
ditimpa katak, lalat, belalang."
-
Tetapi Firaunlah yang mengatakan kepada
Musa "Tolong berdoalah demi aku.
-
Aku tidak bisa tetapi engkau bisa.
Berdoalah kepada Tuhanmu demi aku.
-
Anda telah masuk ke dalam tahap berdoa
yang luar biasa saat orang yang tidak
-
mengenal Tuhan berkata kepada kita, "Aku
percaya jika kamu berdoa kepada Tuhanmu
-
bagiku, itu akan membantu."
-
Jadi Musa berdoa kepada Tuhan
bagi Firaun.
-
Yang luar biasa dari doa ini adalah
demikian: Musa berdoa meminta mukjizat
-
fisik.
-
Ini menunjukkan bahwa imannya kepada
Tuhan semakin dalam.
-
Tuhan yang bisa membuat semak yang
terlihat tetapi tidak terbakar adalah
-
Tuhan yang mengendalikan katak, lalat,
nyamuk, belalang, kilat & hujan es.
-
Saat Anda mulai berani berdoa tentang
cuaca, percaya bahwa Tuhan bisa mengubah
-
cuaca untuk menjawab doa Anda, itu
menandakan bahwa iman Anda berkembang.
-
Mendoakan musuh Anda, berdoa meminta
mukjizat. Ini adalah doa yang nyata.
-
Musa mulai mempelajari jenis doa yang
kelak akan dipelajari oleh Elia saat
-
berdoa supaya hujan berhenti, & hujan
tidak turun selama 3.5 tahun.
-
Kemudian, melalui doa, hujan turun
kembali.
-
Hari ini pun, orang-orang beriman masih
mengalami hal yang sama.
-
Jika Anda menginginkan contoh yang modern,
Anda bisa membaca buku Watchman Nee,
-
Sit, Walk, Stand di mana di sebuah pulau
di Tiongkok, dua orang Kristen, melalui
-
iman sederhana, mengendalikan cuaca selama
enam bulan agar orang-orang mengetahui
-
bahwa Tuhan itu adalah Tuhan.
Ya, itulah doa. Anda bisa melihat bahwa
-
perjalanan doa Musa sudah berkembang jauh
dari doa-doa kecil penuh alasan kepada
-
Tuhan untuk tidak diutus.
-
Inilah seseorang yang sekarang
memerintahkan Tuhan untuk melakukan
-
sesuatu.
-
Dia menunjukkan keberaniannya untuk
meminta ini & itu & belas kasihan bagi
-
Firaun & dia mendapatkannya.
-
Sekarang dia berani meminta dengan iman,
kepada Tuhan.
-
Tahap berikutnya dalam perjalanan doa
Musa: Keluaran 15.
-
Beberapa orang mungkin mengatakan ini
bukan doa sama sekali, karena dia tidak
-
meminta apapun.
-
Tidak ada permintaan di dalam doa ini
sama sekali, tidak ada pembelaan diri di
-
dalam doa ini, tidak ada alasan di dalam
doa ini.
-
Doanya ini panjangnya dari ayat 1 sampai
18 & Musa hanya mengucap pujian.
-
Semuanya adalah ucapan syukur.
Semuanya ucapan terima kasih.
-
Contohnya Keluaran 15:12-13: "Engkau
mengulurkan tangan kanan-Mu, bumipun
-
menelan mereka. Dengan kasih setia-Mu
Engkau menuntun umat yang telah Kautebus;
-
dengan kekuatan-Mu Engkau membimbingnya ke
tempat kediaman-Mu yang kudus."
-
Apa yang sedang terjadi? Mereka sedang
terjebak di sisi lain dari Laut Merah.
-
Mereka berada di dalam keadaan yang
mustahil. Tidak bisa maju, tidak bisa
-
mundur, tidak bisa ke samping,
tidak bisa naik atau turun.
-
Mereka terjebak. Tetapi Tuhan melepaskan
mereka dari keadaan yang mustahil.
-
Dan sekarang, doa Musa hanya dipenuhi oleh
pujian & ucapan syukur.
-
Inilah yang saya sebut sebagai
Puncak Doa Musa.
-
Dia telah mendaki "Gunung Doa"
& sekarang dia telah sampai ke puncaknya.
-
Semua doa sesudah ini berbeda dari
doa-doa sebelumnya. Ini adalah
-
titik balik kehidupan rohaninya.
-
Pernahkah Anda memiliki pengalaman berdoa
seperti ini? Saat Anda tidak memiliki
-
pertanyaan untuk ditanyakan, tidak ada
permintaan untuk dimintakan.
-
Hanya ada kasih & puji & syukur bagi
Tuhan karena Dia telah muncul & membantu
-
Anda keluar dari keadaan yang sulit.
Inilah "puncak" dari "Gunung Doa".
-
Doa yang telah berubah menjadi pujian.
-
Doa ini dimulai dengan nyanyian & berakhir
dengan menari.
-
Apakah Anda memulai doa dengan nyanyian
& mengakhirinya dengan menari?
-
Mengapa tidak menari di hadapan Tuhan jika
itulah cara terbaik untuk mengekspresikan
-
apa yang Anda rasakan?
-
Itulah titik tertinggi dalam perjalanan
doa Musa.
-
Orang ini, yang di usianya yang ke-80
tahu baru memulai dengan doa pertamanya
-
yang penuh ketidakpastian, mengatakan
"Ini aku", sekarang sedang menyanyi,
-
menari, & berdoa penuh ucapan syukur
kepada Tuhan.
-
Jika Anda pernah mengalami pengalaman
seperti ini sekali saja,
-
doa-doa Anda yang
selanjutnya tidak akan pernah sama lagi.
-
Dan itulah yang kita simak.
-
Lalu kita turun dari gunung doa itu ke
dalam Keluaran 17:4.
-
Musa kembali menghadapi masalah dengan
umaatnya, sebagaimana sebelumnya.
-
Tetapi lihat perbedaannya sekarang.
Musa berkata dalam 17:4 "Apa yang harus
-
aku lakukan dengan bangsa itu? Aku hampir
saja dirajam oleh mereka."
-
Perhatikan perbedaannya. Bangsa itu
tetap sama buruknya, mereka tetap saja
-
melawan Musa, mereka tetap mengeluh &
membuat hidupnya sulit.
-
Tetapi alih-alih menyalahkan Tuhan, alih-
alih bertanya "Tuhan, Mengapa Engkau
-
melakukan ini?"
-
Sekarang dia berkata "Tuhan, apakah yang
harus aku lakukan?"
-
Apakah Anda melihat perubahannya?
-
Situasinya tidak berubah, tetapi
kepribadiannya telah berubah & karena itu
-
kehidupan berdoanya juga telah berubah &
pertanyaannya tidak lagi sama.
-
Ketika Anda menghadapi cemoohan,
tidak disukai orang, atau fitnahan,
-
apakah Anda mengeluh kepada Tuhan?
-
Ataukah Anda berkata
"Tuhan, apa yang harus aku lakukan?"
-
Sekarang dia mengucapkan
sebuah doa yang taat.
-
Dia mau mengucapkan sebuah doa yang
ingin melakukan sesuatu yang dikatakan
-
Tuhan akan meringankan keadaannya.
"Apa yang harus aku lakukan?"
-
Sungguh berbeda dengan "Aku tidak
bisa berbuat apapun."
-
"Apa yang harua aku lakukan?"
-
Sekarang lihat peristiwa berikutnya di
akhir pasal 17.
-
Untuk kali pertama, mereka bertempur
melawan orang-orang Amalek yang datang
-
melawan mereka di Padang Gurun Sinai.
-
"Lalu datanglah orang Amalek & berperang
melawan orang Israel di Rafidim.
-
Musa berkata kepada Yosua "Pilihlah
orang-orang bagi kita, lalu keluarlah
-
berperang melawan orang Amalek, besok aku
akan berdiri di puncak bukit itu dengan
-
memegang tongkat Allah di tanganku."
-
Yosua pergi bertempur & Musa, Harun & Hur
naik ke puncak bukit.
-
Ketika Musa mengangkat tangan,
Israel menang.
-
ketika Musa menurunkan tangan,
Amalek menang.
-
Tetapi tangan Musa menjadi lelah
sehingga mereka meletakkan batu di
-
bawahnya.
-
Harun & Hur menopang tangan Musa.
Satu sisi di kanan, satu sisi di kiri.
-
Tangannya tetap terangkat sampai
matahari terbenam & Yosua menaklukkan
-
orang-orang Amalek dengan pedang
mereka.
-
Tahukah Anda apa arti dari "Amalek"?
Artinya adalah "daging".
-
Artinya mengena sekali. Dalam pertempuran
antara umat Tuhan dengan umat daging,
-
kunci kemenangan adalah
tangan yang diangkat.
-
Pada masa Perjanjian Lama & bahkan pada
masa Perjanjian Baru, mereka tidak selalu
-
berdoa berlutut. Kadang mereka
membaringkan diri di tanah.
-
Kadang juga berdiri. Yang pasti mereka
tidak mengatupkan tangan, saya tidak
-
mengetahui asal muasalnya. Ada yang
mengatakan bahwa lengkungan gotik
-
menyerupai tangan terkatup karena
bentuk lengkungannya seperti itu.
-
Saya kira ini tidak benar. Saya kira ada
sebuah keperluan arsitektur pada suatu
-
waktu dalam sejarah bangunan.
-
Saya tidak mengetahui mengapa kita
mengatupkan tangan, Alkitab mengatakan
-
bahwa mereka melakukan ini dengan tangan
mereka saat berdoa.
-
Ini adalah sikap seorang anak kepada
ayah mereka.
-
Anak-anak saya secara alamiah & spontan
telah melakukan itu kepada saya, begitu
-
pula dengan anak-anak Anda kepada
Anda.
-
Dan berdoa di dalam Alkitab seringkali
disebut sebagai menengadahkan tangan yang
-
tidak ternoda oleh dosa.
-
"Tuhan, kami memerlukan Engkau, memerlukan
bantuan Engkau, berikanlah apa yang kami
-
perlukan."
-
Ini sikap yang sangat ekspresif. Berdoa
dengan menengadahkan tangan.
-
Dua hal yang kita pelajari mengenai
pertempuran ini adalah demikian.
-
Pertama. Doa tidak menggantikan bertempur.
Ada yang harus memegang pedang.
-
Ada yang harus melaksanakan tugas. Musa
tidak berkata "Semuanya naik ke sini untuk
-
berdoa. Kita akan mengadakan pertemuan doa
di atas gunung pagi ini."
-
Yang ada hanyalah kombinasi
dari berdoa & bertempur.
-
Ada yang bertempur, ada yang berdoa.
Ini adalah kombinasi yang indah.
-
Apapun itu. Yang satu tanpa yang
lain tidak ada gunanya dalam situasi ini.
-
Nehemia, kita mungkin akan mempelajarinya
nanti, dia adalah seorang hebat yang
-
berdoa.
-
Dia memegang pedang di satu tangan, sekop
di satunya lagi & mereka berdoa.
-
Saat menghadapi bahaya pada malam hari,
mereka berjaga & berdoa.
-
Orang-orang Kristen dipanggil untuk
bersikap bijak, untuk melakukan apa yang
-
diperlukan sambil berdoa.
-
Bukan satu atau yang lain tetapi keduanya.
Ada tangan-tangan diangkat di atas bukit
-
& ada tangan-tangan yang bertempur di
bawah.
-
Saya akan memberi Anda contoh mengenai hal
ini. Ada lima anak muda yang menghadiri
-
Pop Festival di Isle of Wight & mereka
datang ke situ untuk berbicara kepada
-
orang mengenai Yesus.
-
Mereka menghadapi orang-orang Amalek.
Sekitar 45,000. Mereka ke situ untuk
-
bertempur. Kita mendoakan mereka di sini
supaya mereka memenangkan pertempuran.
-
Sekarang Musa mempelajari rahasia doa yang
tekun, doa yang terus menerus.
-
Ada doa yang tidak sabar & memerlukan
jawaban segera & ini adalah doa yang
-
sebelumnya.
-
Sekarang Musa mempelajari bahwa jika Anda
menginginkan doa Anda dijawab, Anda harus
-
terus mengangkat tangan, terus menerus
memohon kepada Tuhan, & terus menerus
-
sampai memenangkan
pertempuran.
-
Satu doa saja tidak cukup. Dan Musa
mempelajari ini & Anda bisa melihat bahwa
-
kelelahannya merupakan godaan.
-
Inilah yang digambarkan seseorang sebagai
pertempuran antara bantal & doa, antara
-
kasur & Alkitab., pertempuran yang
banyak kita alami.
-
Kendati demikian, orang-orang datang &
membantu Musa saat dia lelah secara fisik.
-
Mereka berkata "Engkau harus terus berdoa.
Kami akan membantumu, kami akan
-
mengangkat tanganmu, kami akan
menopangmu."
-
Mereka menggunakan batu sebagai tempat
duduk Musa, saya kira versi modernnya
-
adalah jam alarm.
-
Tetapi mereka mengambil batu, mengangkat
tangan Musa & berkata bahwa mereka akan
-
terus mendukungnya.
-
Musa mempelajari bahwa jika Anda terus
menerus menengadahkan tangan yang tidak
-
ternoda, kita akan memenangkan
pertempuran melawan daging, melawan
-
orang-orang Amalek.
-
Bab 8 dalam kehidupan doa Musa ada di
dalam Keluaran 32 & 33.
-
Saya kira di sini kita menyentuh bagian
terdalam kehidupan Musa dalam berdoa.
-
Ini luar biasa. Saya akan membacakan.
-
Mari kita melihat. Keluaran 32:11-14.
Musa mencari Tuhan & berkata:
-
"Mengapakah, TUHAN, murka-Mu bangkit
terhadap umat-Mu, yang telah Kaubawa
-
keluar dari Tanah Mesir dengan kekuatan
yang besar & tangan yang kuat? Mengapakah
-
orang Mesir akan berkata: Dia membawa
mereka keluar dengan maksud menimpakan
-
malapetaka kepada mereka & membunuh mereka
di gunung & membinasakannya dari muka
-
bumi.
-
Berbaliklah dari murka-Mu yang menyala-
nyala & menyesallah karena malapetaka yang
-
hendak Kaudatangkan kepada umat-Mu.
-
Ingatlah kepada Abraham, Ishak & Israel,
hamba-hamba-Mu itu, sebab kepada mereka
-
Engkau telah bersumpah demi diri-Mu
sendiri dengan berfirman kepada mereka:
-
Aku akan membuat keturunanmu banyak
seperti bintang di langit, & seluruh
-
negeri yang telah Kujanjikan ini akan
Kuberikan kepada keturunanmu, supaya
-
dimilikinya untuk selama-lamanya. Dan
menyesallah TUHAN karena malapetaka
-
yang dirancangkan-Nya atas umat-Nya."
-
Mengapa Tuhan marah?
-
Karena bangsa yang telah Dia bebaskan dari
Mesir, dari perbudakan, dengan sengaja
-
jatuh ke dalam penyembahan berhala &
kemerosotan moral. Mereka membuat lembu
-
emas sedangkan mereka mengetahui
itu salah.
-
Tuhan berkata "Musa, Aku marah kepada
mereka" & Musa dengan rasa simpati yang
-
dalam kepada sesama orang-orang berdosa
berkata "Tuhan, janganlah melakukan ini
-
demi reputasi-Mu. Apakah yang akan
dikatakan orang jika mendengar ini?"
-
Dan Musa, begitu dia turun & melihat
betapa parah dosa mereka, melihat apa yang
-
dilihat oleh Tuhan, dia berubah pikiran.
-
Dia berkata "Tuhan, Engkau patut merasa
marah. Aku tidak menyangka keadaannya
-
separah ini."
-
Lalu di Keluaran 32:31-32, Musa berdoa
lagi. Doa yang luar biasa. Musa kembali
-
lagi kepada Tuhan & berkata:
-
"Ah, bangsa ini telah berbuat dosa besar,
sebab mereka telah membuat allah emas
-
bagi mereka. Tetapi sekarang, kiranya
Engkau mengampuni dosa mereka itu--"
-
Dia tidak pernah menyelesaikan kalimat itu
karena dia tiba-tiba memikirkan hal lain.
-
"Jika tidak, hapuskanlah kiranya namaku
dari dalam kitab yang telah Kautulis."
-
Anda lihat? Sekarang dia memiliki simpati
yang mendalam bagi orang-orang berdosa.
-
Dia melihat orang-orang melakukan hal
yang salah, jahat & keji & dia bisa
-
berkata "Tuhan, maukah Engkau
mengampuni mereka?"
-
Dia begitu prihatin mengenai bangsanya
sehingga dia berkata "Lebih baik aku
-
dihapus dari kitab-Mu jika itu akan
membantu mereka."
-
Saya teringat Rasul Paulus mengatakan
mengenai orang-orang Yahudi "Saudara-
-
saudara, aku mau dikutuk asal orang Yahudi
dapat sampai di surga."
-
Bagaimana perasaan Anda mengenai
orang-orang yang tinggal di Guildford?
-
Apakah Anda begitu memerdulikan mereka
sehingga berkata "Tuhan, Engkau bolah
-
mengeluarkan aku dari Gereja jika Engkau
membawa orang-orang Guildford masuk ke
-
surga."
-
"Tuhan, Engkau boleh menghapus namaku dari
kitab-Mu, asalkan Engkau membawa
-
keluargaku kepada Kristus."
-
Tentunya, Tuhan tidak pernah mengizinkan
siapapun melakukan ini, kecuali satu
-
Orang.
-
Hanya satu Orang yang diizinkan oleh Tuhan
untuk menggantikan dosa orang lain & itu
-
adalah Yesus.
-
Tetapi Anda sungguh telah mencapai
kedalaman dalam berdoa jika Anda
-
memiliki perasaan mendalam
sampai berkata:
-
"Tuhan, singkirkan semua berkat dari
hidupku, tetapi berikan mereka sebagian"
-
"Engkau boleh melakukan apa saja
padaku, asalkan Engkau mengampuni
-
mereka."
-
Betapa berbeda doa Musa sekarang setelah
dia naik ke puncak gunung lalu turun lagi.
-
Pada Keluaran 33:12-16, Musa berkata
"Memang Engkau berfirman kepadaku:
-
Not Synced
Suruhlah bangsa ini berangkat, tetapi
Engkau tidak memberitahukan kepadaku,
-
Not Synced
siapa yang akan Kauutus bersama-sama
dengan aku.
-
Not Synced
Namun demikian Engkau berfirman: Aku
mengenal namamu & juga engkau mendapat
-
Not Synced
kasih karunia di hadapan-Ku.
Maka sekarang, jika aku kiranya mendapat
-
Not Synced
kasih karunia di hadapan-Mu,
beritahukanlah kiranya jalan-Mu kepadaku,
-
Not Synced
sehingga aku mengenal Engkau, supaya aku
tetap mendapat kasih karunia di
-
Not Synced
hadapan-Mu. Ingatlah, bahwa
bangsa ini adalah umat-Mu."
-
Not Synced
Lalu Tuhan menjawab "Aku sendiri hendak
membimbing engkau & memberikan
-
Not Synced
ketenteraman kepadamu."
-
Not Synced
Lalu Musa menjawab "Jika Engkau sendiri
tidak membimbing kami, janganlah suruh
-
Not Synced
kami berangkat dari sini. Di manakah
gerangan akan diketahui, bahwa aku telah
-
Not Synced
mendapat kasih karunia di hadapan-Mu,
yakni aku dengan umat-Mu ini? Bukankah
-
Not Synced
karena Engkau berjalan-jalan bersama-sama
dengan kami, sehingga kami, aku dengan
-
Not Synced
umat-Mu ini, dibedakan dari segala bangsa
yang ada di muka bumi ini?"
-
Not Synced
Sekarang Musa berkata "Tuhan, kami tidak
mau mengambil selangkahpun tanpa-Mu."
-
Not Synced
Mari menyimak kontrasnya. Pada awal
kehidupan doanya, Musa berkata
-
Not Synced
"Tuhan, Engkau bisa lakukan ini tanpa
aku."
-
Not Synced
Pada akhir kehidupan doanya dia berkata
"Tuhan, kami tidak bisa melakukan ini
-
Not Synced
tanpa Engkau."
-
Not Synced
Anda melihat perbedaannya? Dulu Musa
fokus kepada kelemahannya sendiri.
-
Not Synced
Sekarang dia fokus kepada kuasa Tuhan.
-
Not Synced
Jika Anda masih mengatakan "Tuhan, Engkau
bisa melakukan ini tanpa aku", Anda masih
-
Not Synced
merupakan bayi dalam ruang kelas dasar
berdoa.
-
Not Synced
Tetapi ketika Anda belajar mengatakan
"Tuhan, aku tidak bisa melakukan ini tanpa
-
Not Synced
Engkau", Anda telah lulus.
-
Not Synced
Sekarang Anda mengadakan hubungan
yang benar dengan Tuhan.
-
Not Synced
"Tuhan, aku tidak akan melangkah ke hari
Senin kecuali kehadiran-Mu menyertai hari
-
Not Synced
Seninku."
-
Not Synced
"Tuhan, aku tidak akan kembali bekerja
minggu ini kecuali Engkau kembali
-
Not Synced
menyertai Aku."
-
Not Synced
Minggu ini saya membaca kisah Gypsy Smith.
Luar biasa sekali hidupnya.
-
Not Synced
Ayahnya, Cornelius Smith, adalah seorang
gipsi pengembara yang bekerja dengan kuda.
-
Not Synced
Suatu hari dia berkata kepada anak-anaknya
"Aku telah menjual kudaku. Sampai aku
-
Not Synced
menemukan Tuhan, aku tidak akan pergi dari
tempat ini."
-
Not Synced
Kebetulan tempat itu adalah Baldock di
Hartfordshire. Cornelius berhenti
-
Not Synced
mengembara sampai dia menemukan Tuhan.
-
Not Synced
Bertahun-tahun kemudian Gypsy Smith
berkata kepada orang "Jika Anda tidak bisa
-
Not Synced
membuat mobil Anda berhenti di gereja
pada hari Minggu pagi, juallah mobil
-
Not Synced
Anda."
-
Not Synced
Seperti Cornelius Smith yang menjual
kudanya & berhenti berkelana sampai dia
-
Not Synced
menemukan Tuhan.
-
Not Synced
Dia keluar, dia kembali & dia berkata
"Anak-anak, sekarang kalian memiliki
-
Not Synced
seorang ayah yang baru."
-
Not Synced
Dia melihat ke cermin & berkata "Itu bukan
Cornelius yang lama. Tidak. Itu adalah
-
Not Synced
Cornelius yang baru."
-
Not Synced
Dia menolak melangkah lebih jauh sampai
dia menemukan Tuhan. Itulah berdoa.
-
Not Synced
Menolak mengambil satu langkah pun
kecuali Tuhan berjanji akan menyertai
-
Not Synced
Anda.
-
Not Synced
Sekarang kita tiba pada doa terakhir Musa
di dalam kitab ini. Keluaran 33:18.
-
Not Synced
"Perlihatkan kiranya kemuliaan-Mu
kepadaku."
-
Not Synced
Itu adalah doa yang tidak akan dipanjatkan
seseorang kecuali dia telah lama berjalan
-
Not Synced
bersama Tuhan.
-
Not Synced
Awalnya Musa takut memandang wajah Tuhan.
Sekarang setelah semua pengalaman &
-
Not Synced
bertahun-tahun berdoa, dia berkata
"Tuhan, izinkan aku melihat-Mu."
-
Not Synced
Tentu saja Musa salah & Tuhan berkata
"Engkau tidak sanggup melihat seluruh
-
Not Synced
kemuliaan-Ku. Aku akan mengizinkan engkau
melihat sedikit darinya."
-
Not Synced
Dalam bahasa manusia sederhananya, Tuhan
berkata "Tutup matamu. Aku akan lewat.
-
Not Synced
Lalu bukalah. Maka engkau akan melihat
jejak kemuliaan-Ku."
-
Not Synced
Musa menutup matanya & mengetahui bahwa
pada waktu dia membuka matanya, dia akan
-
Not Synced
menyaksikan sebagian kecil dari kemuliaan
Tuhan.
-
Not Synced
Tuhan melewati & Musa membuka matanya.
Dia melihat cahaya, sebuah cahaya yang
-
Not Synced
belum pernah dia lihat sebelumnya.
-
Not Synced
Itulah momen terdalam dalam doa Musa.
Permintaannya sederhana.
-
Not Synced
"Tuhan, perkenankan aku melihat
sedikit dari-Mu."
-
Not Synced
Dan beberapa jam atau beberapa hari
kemudian, saat Musa turun dari gunung,
-
Not Synced
wajahnya bercahaya.
-
Not Synced
Itulah pertama kalinya wajahnya
menunjukkan hasil dari doa.
-
Not Synced
Ketika Anda mencapai ketinggian seperti
itu dalam doa, orang akan melihatnya di
-
Not Synced
dalam wajah Anda.
-
Not Synced
Jika Anda benar-benar melihat secercah
kemuliaan Tuhan, jika Anda sungguh-sungguh
-
Not Synced
menjadikan kehadiran Tuhan sebagai sesuatu
yang Anda sangat rindukan dalam berdoa,
-
Not Synced
orang akan melihatnya di dalam wajah Anda.
Wajah Musa bersinar karena dia telah
-
Not Synced
melihat kemuliaan Tuhan.
-
Not Synced
Saya memang harus menyampaikan ini dengan
cepat. Butuh berjam-jam untuk menggali ini
-
Not Synced
semua tetapi saya menikmati
setiap saatnya.
-
Not Synced
Saya ingin Anda juga menggali ini. Saya
sudah menuliskan referensi ayatnya bagi
-
Not Synced
Anda.
-
Not Synced
Mungkin urutannya tidak sempurna di dalam
buletin karena ruangannya sempit.
-
Not Synced
Jadi Anda mungkin bingung melihat angka-
angkanya, itulah sebabnya struktur
-
Not Synced
catatannya agak rumit.
-
Not Synced
Mari kita mengulas lagi. Saya memulai
dengan doa penuh ketakutan, ini adalah
-
Not Synced
tahap pertama.
-
Not Synced
Lalu menjadi doa yang penuh dengan
kesadaran diri tetapi jujur.
-
Not Synced
Kemudian doa yang tidak sabar, di mana
Musa seolah-olah mengatakan bahwa Tuhan
-
Not Synced
mengacaukan segalanya.
-
Not Synced
Lalu menjadi doa yang memberi perintah &
Tuhan menjawabnya.
-
Not Synced
Dan dia sampai pada puncak doa:
doa pujian.
-
Not Synced
Turun dari gunung, semua doa Musa berbeda.
Doa ketaatan, doa yang terus menerus, &
-
Not Synced
doa penuh simpati bagi orang berdosa
sampai dia rela dihapus dari Kitab
-
Not Synced
Kehidupan demi mereka.
-
Not Synced
Tuhan berbicara kepada Musa sebagaimana
seorang sahabat & Musa melihat kemuliaan.
-
Not Synced
Tetapi ada satu lagi yang paling dalam
dari doa Musa yaitu doa nubuat.
-
Not Synced
Saat saya mendengar doa Musa, saya
mendengar suara yang lain.
-
Not Synced
Dalam Kitab Ulangan, Tuhan berkata
"Aku akan membangkitkan bagi mereka
-
Not Synced
seorang nabi sepertimu [Musa]."
-
Not Synced
Dan ketika saya melihat semua tahapan ini,
saya mendengar Yesus berdoa.
-
Not Synced
Saya mendengar Yesus berkata "Lihat, Aku
datang untuk melakukan kehendak-Mu."
-
Not Synced
Saya mendengar Yesus berkata
"Ambillah cawan ini dari-ku."
-
Not Synced
Saya mendengar Yesus berkata
"Aku gelisah sampai semuanya selesai."
-
Not Synced
Saya mendengar Yesus memerintahkan Lazarus
keluar dari kubur & doanya dijawab.
-
Not Synced
Saya mendengar Yesus memuji Tuhan.
"Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa..."
-
Not Synced
Saya mendengar Yesus berkata
"Bukan kehendak-Ku tetapi kehendak-Mu."
-
Not Synced
Saya mendengar Yesus berdoa syafaat.
Berkata kepada Petrus "Iblis ingin
-
Not Synced
menyesatkanmu, tetapi Aku telah
mendoakanmu."
-
Not Synced
Saya mendengar Yesus berdoa bagi para
orang berdosa di atas kayu salib.
-
Not Synced
"Bapa, ampunilah mereka. Hapuslah Aku,
tetapi ampunilah mereka."
-
Not Synced
Saya mendengar Yesus berdoa sebagai
Sahabat.
-
Not Synced
"Permuliakanlah Aku...dengan kemuliaan
yang sudah ada pada-Ku di hadirat-Mu
-
Not Synced
sebelum dunia ini ada."
-
Not Synced
Musa, dalam banyak hal, menubuatkan
Kristus & Kristus adalah Pribadi terbesar
-
Not Synced
dalam hal berdoa.
-
Not Synced
Melalui Musa, kita melihat seseorang yang
berdoa. Seorang imam yang berdoa bagi
-
Not Synced
umat Israel & berkata "Hapuslah aku
dari kitab-Mu, tetapi selamatkanlah
-
Not Synced
mereka."
-
Not Synced
Marilah kita berdoa.
-
Not Synced
Tuhan, Bapa kami di surga, ajarkanlah kami
untuk berdoa. Kami masih begitu berpusat
-
Not Synced
pada diri sendiri & begitu sadar diri
dalam apa yang kami ucapkan.
-
Not Synced
Bantulah kami untuk mencurahkan hati kami,
bantulah kami belajar bagaimana berbicara
-
Not Synced
kepada-Mu, bantulah kami belajar
bagaimana mendengarkan, bantulah kami
-
Not Synced
belajar mencari kemuliaan-Mu.
-
Not Synced
Tuhan berikan kami secercah
kemuliaan-Mu pagi ini, agar wajah kami
-
Not Synced
disinari oleh kehadiran-Mu saat kami
meninggalkan tempat ini. Kami mohon ini
-
Not Synced
semua demi nama Yesus. Amin.