Rahasia "Seruling Ajaib" Mozart - Joshua Borths
-
0:25 - 0:28Pangeran Tamino berlari melalui
hutan gelap -
0:28 - 0:31dikejar naga.
-
0:31 - 0:33Saat naga hampir memangsanya,
-
0:33 - 0:35tiga wanita misterius muncul
-
0:35 - 0:39dan membunuh si naga
dengan teriakan mereka. -
0:39 - 0:43Maka mulailah "Die Zauberflöte"
karya Wolfgang Amadeus Mozart, -
0:43 - 0:47atau "Seruling Ajaib".
-
0:47 - 0:49Drama musikal fantasi ini,
-
0:49 - 0:52sejenis opera folk dengan musik
dan dialog, -
0:52 - 0:56dipentaskan tahun 1791 di Vienna.
-
0:56 - 0:58Meskipun kisahnya seperti
dongeng kekanak-kanakan, -
0:58 - 1:02opera rumit ini dipenuhi dengan
simbol subversif, -
1:02 - 1:07dan kini dianggap sebagai salah satu
opera terpenting dalam sejarah. -
1:07 - 1:11Lari ke hutan hanyalah
awal perjalanan Tamino. -
1:11 - 1:15Tiga wanita itu memanggil
pemimpin mereka, Ratu Malam. -
1:15 - 1:20Ia meminta Tamino menyelamatkan
putrinya Pamina -
1:20 - 1:23dari penyihir jahat, Sarastro.
-
1:23 - 1:27Untuk membantunya dalam misi,
ia memberi Tamino seruling ajaib. -
1:27 - 1:31Tamino akhirnya menemukan Pamina
di kuil Sarastro, -
1:31 - 1:33tapi di belakang garis musuh,
-
1:33 - 1:37Tamino dan Pamina sadar bahwa
mereka berada di pihak yang salah. -
1:37 - 1:41Ratu Malam ingin menciptakan kegelapan
di seluruh dunia. -
1:41 - 1:44Segala hal yang diyakini Tamino
ternyata salah, -
1:44 - 1:47membuatnya bingung dan ragu.
-
1:47 - 1:50Jadi, sebuah pencarian baru dimulai
untuk Tamino dan Pamina. -
1:50 - 1:52Mereka harus melalui tiga ujian,
-
1:52 - 1:56dan hanya setelah mereka berhasil,
kegelapan bisa sirna. -
1:56 - 1:58Dengan bantuan seruling ajaib,
-
1:58 - 2:05keduanya berhasil melalui ujian dan upaya
sang Ratu menghalangi mereka. -
2:05 - 2:10Setelah misi berhasil,
mereka bergabung ke kuil. -
2:10 - 2:12Banyak elemen dalam dongeng aneh ini
-
2:12 - 2:16terinspirasi dari keterlibatan Mozart
dalam Freemasonry, -
2:16 - 2:20jaringan organisasi persaudaraan
di seluruh Eropa. -
2:20 - 2:24Simbol, sejarah, dan ritualnya banyak
yang berasal dari Abad Pertengahan. -
2:24 - 2:26Tapi Freemason di masa Mozart
-
2:26 - 2:30juga dipengaruhi oleh
idealisme Eropa abad 18; -
2:30 - 2:36rasionalisme, humanisme, dan skeptisme
pada otoritas tradisional. -
2:36 - 2:38seperti monarki dan gereja.
-
2:38 - 2:42Simbol-simbol Freemasonry
dan idealisme Pencerahan ini -
2:42 - 2:44ditemukan di opera tersebut.
-
2:44 - 2:49Jika terdengar mirip teori konspirasi,
itu karena dulunya dianggap demikian, -
2:49 - 2:51tapi sekarang ini dianggap serius
-
2:51 - 2:55dan telah menjadi subyek publikasi ilmiah
yang besar. -
2:55 - 2:59Misalnya, beberapa pakar Mozart
yakin bahwa Ratu Malam -
2:59 - 3:05adalah Maria Theresa, pimpinan
Kekaisaran Roma Yang Suci -
3:05 - 3:09yang menentang Freemasonry
dan melarangnya di Austria. -
3:09 - 3:12Meskipun banyak perdebatan tentang
arti khusus, -
3:12 - 3:13interpretasi,
-
3:13 - 3:16dan lokasi dari acuan masonik ini,
-
3:16 - 3:20pakar setuju bahwa semua ini ada,
dan sangat disengaja. -
3:20 - 3:23Salah satu contoh adalah angka tiga,
-
3:23 - 3:27yang menggambarkan keseimbangan
dan keteraturan bagi Freemason. -
3:27 - 3:32Angka tiga banyak ditemukan
di kisah-kisah lain, -
3:32 - 3:35tapi ini menonjol di "Seruling Ajaib":
-
3:35 - 3:36tiga ujian,
-
3:36 - 3:37tiga wanita,
-
3:37 - 3:38tiga roh,
-
3:38 - 3:40dan tiga pintu,
-
3:40 - 3:43sebagian besar musik
ditulis dalam E-flat major. -
3:43 - 3:47yang memiliki tiga flat
di tanda kuncinya, -
3:47 - 3:52dan dalam sejarah, ritual masonik
dimulai dengan tiga ketukan. -
3:52 - 3:56Opera mengacunya dengan
tiga kord megah di permulaan -
3:56 - 3:58lengkap dengan jeda dramatis.
-
3:58 - 4:01Kord-kord ini, yang muncul lagi
di seluruh opera, -
4:01 - 4:03memenuhi tujuan lain.
-
4:03 - 4:07Mereka memberi efek dramatis
dalam miniatur. -
4:07 - 4:12Kord pertama, E-flat mayor, berada di
posisi akar paling biasa, -
4:12 - 4:14sederhana dan lugas.
-
4:14 - 4:17Kord itu mirip Tamino yang kekanakan,
-
4:17 - 4:21yang dengan naif menerima perintah
sang Ratu dan anak buahnya -
4:21 - 4:22tanpa mempertanyakan.
-
4:22 - 4:25Kord kedua adalah C minor,
-
4:25 - 4:29kemerduan pahit yang mencerminkan
kesedihan dan keraguan Tamino -
4:29 - 4:31di tengah-tengah opera.
-
4:31 - 4:36Saat itulah ide baik dan buruk
muncul di kepalanya. -
4:36 - 4:40Kebaikan dan keburukan hanyalah
dua ekstrem dalam opera. -
4:40 - 4:44Ada not tertinggi dan terendah di opera,
-
4:44 - 4:46siang dan malam,
-
4:46 - 4:50melodi sederhana dan musik kompleks.
-
4:50 - 4:54Tema inti opera berhubungan dengan
penyeimbangan ekstrem ini -
4:54 - 4:57untuk meraih harmoni sempurna.
-
4:57 - 4:58Untuk melukiskannya,
-
4:58 - 5:02kord final di permulaan mengembalikan
urutan musikal. -
5:02 - 5:05Lalu kembali ke E-flat mayor,
-
5:05 - 5:08kord yang sama yang mengawali
tapi dibalik, -
5:08 - 5:12artinya Mozart memindahkan
not dari bawah ke atas. -
5:12 - 5:16Meskipun menahan harmoni aslinya,
kord itu terdengar lebih tinggi, -
5:16 - 5:18menunjuk ke arah pencerahan.
-
5:18 - 5:20Ini mirip dengan Tamino,
-
5:20 - 5:24yang dalam upayanya mengembalikan
keseimbangan ke kerajaan, -
5:24 - 5:30tumbuh menjadi kuat, lebih bijak,
dan lebih utuh.
- Title:
- Rahasia "Seruling Ajaib" Mozart - Joshua Borths
- Description:
-
more » « less
Selengkapnya di: http://ed.ted.com/lessons/the-secrets-of-mozart-s-magic-flute-joshua-borths
"Seruling Ajaib" karya Mozart dikenal luas sebagai salah satu opera paling penting dalam sejarah. Meskipun terdengar seperti dongeng kekanak-kanakan pada mulanya, opera ini sebenarnya dipenuhi dengan simbolisme subversif. Joshua Borths menjelaskan elemen-elemen "Seruling Ajaib" terinspirasi oleh keterlibatan Mozart dengan gerakan Freemasonry.
Pelajaran oleh Joshua Borths, animasi oleh TED-Ed.
- Video Language:
- English
- Team:
closed TED
- Project:
- TED-Ed
- Duration:
- 05:48
| Ade Indarta approved Indonesian subtitles for The secrets of Mozart’s “Magic Flute” - Joshua Borths | ||
| Ade Indarta accepted Indonesian subtitles for The secrets of Mozart’s “Magic Flute” - Joshua Borths | ||
| Ade Indarta edited Indonesian subtitles for The secrets of Mozart’s “Magic Flute” - Joshua Borths | ||
|
Putri Hapsari edited Indonesian subtitles for The secrets of Mozart’s “Magic Flute” - Joshua Borths |
