-
Perjalanan Surga dan Neraka
Buku Kedua
-
Bagian 2. Pengumuman Buddha-Bodhisattva
dan Sidang di Alam Surga
-
7. Di Aula Guan Di, Bodhisattva Tai Sui
mengoreksi informasi acara 16 Desember 2018;
Sidang untuk roh teratai yang tidak
mau memperbaiki perilaku asusila
-
Tanya: Pada 2 Maret 2019,
-
roh saya dibawa dengan
cahaya emas ke Istana Guan Di.
-
Di depan istana, Buddha Sun Wukong,
Bodhisattva Guan Di,
-
Bodhisattva Tai Sui, Buddha Chikung,
dan banyak Dewa Pelindung Dharma
-
tiba di Istana Guan Di.
-
Bodhisattva Tai Sui, "Setelah penyelidikan
menyeluruh oleh Dewa Pelindung,
-
petunjuk Bodhisattva Pelindung
pada 16 Desember 2018 -
-
tentang batas larangan praktik spiritual
untuk pengikut XLFM,
-
bukan merupakan petunjuk dari
-
Bodhisattva Tai Sui
(Jenderal Besar Jiang Wu)
-
dan Bodhisattva Guan Di
yang bertugas pada 2018.
-
Kami para Dewa Pelindung tidak akan
menetapkan batas larangan
-
praktik spiritual apapun
bagi pengikut Buddha.
-
Semua sila harus dipahami dalam hati
dan ditunjukkan dalam perilaku.
-
Para pengikut Buddha hanya perlu
mengikuti dan mempraktikkan
-
sesuai petunjuk Master Lu Junhong."
-
Buddha Sun Wukong,
-
"Pengikut XLFM harus memahami
ajaran Buddha dengan baik,
-
menjaga sila dengan sungguh-sungguh,
-
melindungi tempat praktik Buddha.
Jangan mencari kekuatan supernatural."
-
Dewa Pelindung Dharma,
-
"Sekarang menghadirkan roh teratai
15XXX, laki-laki, dari negara tertentu."
-
Sebuah teratai yang sudah layu, dengan
dasar mengeluarkan gas coklat gelap,
-
dibawa ke depan kaki
Bodhisattva Zhou Cang.
-
Para Dewa Pelindung Dharma
di surga semuanya tinggi dan gagah.
-
Dewa Pelindung Dharma,
"Sejak kamu mulai berlatih spiritual,
-
kamu hanya fokus pada penampilan luar,
malas dan lengah,
-
tidak memperbaiki kebiasaan asusila,
pikiran nafsu yang terlalu berat.
-
Dewa Pelindung Dharma telah beberapa
kali memberi peringatan dalam mimpi
-
tentang kesalahan dalam
praktik spiritualmu,
-
tapi setelah bangun tetap tidak bertobat.
-
Teratai seharusnya adalah transformasi
dari Dharmakaya yang murni,
-
energi buruk dari asusila tidak bisa
ditoleransi oleh langit dan bumi.
-
Sekarang semua kebajikan
kelopak terataimu akan dikurangi,
-
setelah kembali ke dunia manusia
perbanyak berbuat kebajikan,
-
baik-baik melindungi keluarga
dalam menyebarkan Dharma.
-
Jika kebiasaan asusila tidak diperbaiki,
-
setelah mati tidak akan bisa
lolos dari karma tiga alam buruk.
-
Harap memperbaiki diri."
-
Setelah selesai berbicara, Dewa Pelindung
menunjuk ringan roh teratai 15XXX,
-
kilat petir putih melewati,
-
gas coklat gelap yang menyebar dari dasar
-
(energi negatif dari perilaku
asusila pengikut Buddha)
-
seketika mengelilingi energi
kelopak teratai,
-
tujuh-delapan kelopak teratai menghilang
-
(kebajikan melindungi
tempat praktik Buddha dikurangi),
-
hanya tersisa bentuk kuncup teratai.
-
Perlahan-lahan kuncup teratai
juga menghilang.
-
Terima kasih Shifu,
terima kasih Bodhisattva Guan Yin.
-
Murid, 3 Maret 2019.
-
Master: Teratai yang dikirim ke atas
adalah energi yang sangat kuat,
-
untuk menghilangkan kelopak teratai
juga membutuhkan energi yang sangat kuat,
-
jika tidak menggunakan
kekuatan sekuat itu,
-
kelopak teratai tidak bisa hilang.
-
Shifu sangat susah membantu kalian
mengirim ke atas satu kali.
-
Kamu berbuat buruk,
berbuat buruk... lalu hilang.
-
Hilangnya akan mengguncang
istana surga,
-
yaitu memberitahu "15XXX...",
-
jika kelopak teratai dihilangkan,
seluruh surga tahu.
-
Harus sangat hati-hati,
-
perilaku asusila adalah yang
paling mudah membuat teratai jatuh,
-
tidak boleh dilakukan.
-
Ada hal-hal yang benar-benar
tidak boleh dilakukan,
-
jangan tunggu sampai mati
baru tahu karma begitu berat,
-
harus mendengarkan perkataan Shifu,
jujur sedikit, baik-baik menjaga sila.
-
Surat Tanya Jawab No. 293,
11 Maret 2019.