-
BHFF adalah Dharma yang mendalam
dan diuraikan oleh Master Lu
-
dengan menggunakan
bahasa sehari-hari.
-
Menggunakan filosofi kehidupan dan
menggunakan contoh sederhana
-
di kehidupan sehari-hari
untuk menjelaskannya.
-
Di dalam Bai Hua Fo Fa,
-
kita bisa memahami teori Dharma
yang mendalam dan
-
memunculkan kembali sifat Kebuddhaan
kita semua untuk mengubah nasib kita.
-
Silakan mendengar
Bai Hua Fo Fa Master Lu.
-
65. Keadaan sabar dan menerima
adalah dasar Buddha
-
Kalian lihat
betapa luar biasanya Xin Jing",
-
semakin Shifu menjelaskan
kepada kalian semakin menarik.
-
Karena "tidak ada perasaan, persepsi,
formasi mental, dan kesadaran",
-
karena "tidak ada bentuk"
-
"tidak ada penderitaan, penyebabnya,
penghentiannya, dan jalan",
-
"tidak ada kebijaksanaan
juga tidak ada pencapaian",
-
ketika semuanya tidak ada,
kamu akan memiliki sifat dasarmu.
-
Jika ruangan ini adalah milikmu,
kamu menyewakannya kepada orang lain,
-
ruangan ini awalnya kosong,
-
kamu menyewakannya kepada
penjual permen,
-
dia mengisi seperempat bagian
dengan permen;
-
kamu menyewakannya kepada
penjual tepung, lalu diisi dengan tepung;
-
kamu juga menyewakannya kepada
penjual mesin;
-
akhirnya seperempat terakhir juga
digunakan untuk menjual sesuatu,
-
gudang seluruhnya telah disewakan.
-
Bukankah di dalamnya sekarang
memiliki segalanya?
-
Apakah kamu masih
memiliki sifat dasarmu?
-
Kamu tidak bisa lagi memiliki rumah ini,
tidak bisa melakukan apa-apa lagi.
-
Setelah semua ini diambil,
kamu memiliki kembali rumah aslimu bukan?
-
Maka kamu telah memiliki
kembali sifat dasarmu bukan?
-
Itulah prinsipnya.
-
Keadaan mencapai pencerahan Buddha
adalah keadaan pencerahan sempurna,
-
ketika melihat orang lain tidak bahagia,
-
kamu harus menyadari
"di mana saya berbuat salah?"
-
Jangan marah kepada orang lain,
pasti diri sendiri yang bermasalah.
-
Jika kamu memiliki perasaan
tidak baik terhadap sesuatu,
-
itu menunjukkan kamu belum
menyelesaikan hal ini dengan sempurna,
-
belum mencapai pencerahan sempurna.
-
Ada satu sutra Buddha bernama
"Sutra Pencerahan Sempurna",
-
yang menjelaskan bagaimana
mencapai pencerahan sempurna,
-
sebenarnya adalah
"tanpa mengambil tanpa membuktikan".
-
Setiap orang berkata
"saya ingin ini, saya ingin itu",
-
pada akhirnya tidak ada satu pun
yang bisa dibawa dari dunia ini;
-
hanya dengan mencapai pencerahan Buddha,
-
baru bisa mencapai keadaan
pencerahan sempurna yang sejati.
-
Keadaan sempurna adalah
-
ketika telah membuktikan Dharma
Buddha yang sempurna,
-
memahami sepenuhnya Dharma Buddha,
baru akan memiliki keadaan Buddha.
-
Ketika kamu memahami sepenuhnya
seseorang yang kamu sukai,
-
baru kamu bisa memilikinya.
-
Setelah memahami sepenuhnya
Dharma Buddha,
-
baru akan mengikuti Buddha
maju ke depan;
-
setelah memahami sepenuhnya welas
asih agung Bodhisattva Guan Yin
-
yang membawa ketenangan dan
kebahagiaan tanpa batas bagi kita,
-
baru bisa memiliki Dharma Buddha
Bodhisattva Guan Yin.
-
Di masyarakat ada beberapa orang
yang setelah membaca sedikit teks sutra,
-
merasa sudah sangat memahaminya,
lalu mulai menjelaskan—
-
melanggar sila berbohong,
menjelaskan tanpa pemahaman.
-
"Tidak boleh berbicara sembarangan
tanpa pencerahan",
-
artinya tanpa mencapai pencerahan
sifat Buddha,
-
kamu tidak boleh berbicara sembarangan.
-
Seperti seseorang yang tidak
punya hak bicara tanpa investigasi.
-
Apakah kamu memahami hal ini?
-
Bicaralah setelah kamu memahami.
Mengapa bicara jika tidak memahami?
-
Jika kamu berbicara tanpa pemahaman,
akan ditertawakan orang,
-
itu sama saja memberitahu semua orang
-
"saya ini orang yang tidak punya otak,
saya ini orang yang bicara sembarangan".
-
Maka kadang-kadang banyak orang
yang menciptakan karma ucapan,
-
beberapa orang bahkan menciptakan
karma yang membawa ke neraka.
-
Maka dalam realitas sejati
-
"sebenarnya tidak ada Bodhisattva
dan makhluk hidup",
-
Dari mana datangnya Bodhisattva
dan makhluk hidup?
-
Bodhisattva adalah makhluk hidup,
-
makhluk hidup yang tercerahkan
adalah Bodhisattva,
-
Bodhisattva yang belum tercerahkan
adalah makhluk hidup.
-
Maka ini memberitahu kita,
-
kehidupan Tathagata yang sejati tidak
ada Bodhisattva dan makhluk hidup.
-
Orang yang bijaksana memperlakukan
setiap orang sebagai Bodhisattva,
-
Buddha masa depan.
-
Jika seseorang memperlakukan
orang lain sebagai Bodhisattva,
-
menurutmu apakah orang-orang
akan menyukainya?
-
Dia pasti sangat
menghormati setiap orang,
-
dia tidak akan memiliki kesombongan.
-
Manusia harus hidup dalam dunia realitas,
yaitu dunia Tathagata yang sejati.
-
Pertama-tama tidak boleh berbohong,
harus mengakui fakta.
-
Dan beberapa orang yang berlatih batin,
-
jelas-jelas diberitahu bahwa hal ini
adalah benar, dia juga tidak percaya;
-
jelas-jelas dikatakan bahwa ini
adalah hal Tathagata yang sejati,
-
dia juga berkata "mungkin bukan",
-
maka dia tidak akan pernah
melihat keadaan Buddha yang sejati,
-
"jika percaya maka ada,
jika tidak percaya maka tidak ada".
-
Realitas adalah kebenaran yang nyata
dan pemahaman tentang keadaan Buddha.
-
Harus mengamati penderitaan,
kekosongan, dan ketidakkekalan dunia.
-
Segala sesuatu di dunia ini adalah
penderitaan, kosong dan tidak kekal,
-
apa yang begitu istimewa,
yang berlalu biarlah berlalu,
-
satu kata, satu hal,
-
jika tanpa ego maka akan terbebas,
-
orang yang terbebas akan
memiliki kebijaksanaan.
-
Membaca sutra adalah
awal dari melihat sifat sejati hati,
-
jika sendiri tidak bisa
memahami dengan jelas,
-
membaca lebih banyak sutra
akan membantu melihat sifat sejati hati.
-
Pertentangan manusia,
-
dari masyarakat primitif hingga
hari ini tidak pernah berhenti,
-
ini adalah kekuatan karma.
-
Karena manusia belum
mencapai keadaan Buddha,
-
belum mencapai keadaan Bodhisattva,
-
tidak bisa lepas
dari siklus buruk tersebut.
-
Maka ketika manusia melihat manusia,
-
pertama-tama adalah
mencari kesalahan orang lain,
-
merendahkan orang lain,
memuji diri sendiri,
-
iri pada orang lain,
-
membuat diri sendiri memiliki
lebih banyak keinginan pribadi.
-
Karena sifat buruk manusia,
-
baru muncul berbagai
pertentangan di dunia ini,
-
yaitu keinginan yang muncul
untuk bertahan hidup,
-
keinginan-keinginan ini membuat kamu
tidak bisa terbebas dari enam alam,
-
selamanya bereinkarnasi dalam enam alam.
-
Bodhisattva Guan Yin
turun ke dunia manusia,
-
dengan sabar menasihati kita,
-
untuk mengendalikan dan membangkitkan
perubahan sikap mental kita,
-
membuat kita memahami bahwa
-
segala sesuatu di dunia ini adalah
penderitaan, kosong dan tidak kekal.
-
Hanya dengan memahami
Dharma Buddha dengan baik,
-
hanya dengan menyempurnakan
hati Buddha asli kita dengan baik,
-
membangkitkan sifat Buddha
dalam batin kita,
-
mengubah sikap kita,
-
kehidupan baru akan menemukan
Buddha yang sejati.
-
Buddha jauh di langit, dekat di mata,
adalah Buddha sejati dalam batinmu,
-
adalah Buddha sejati kesadaran Amala
dalam sembilan kesadaran batinmu,
-
adalah hati nurani dan sifat dasarmu,
-
sifat Buddha dirimu yang sejati,
hati aslimu.
-
Maka harus memahami bahwa
belajar Buddha adalah suatu pemahaman,
-
belajar Buddha adalah
memberi bantuan kepada orang lain,
-
belajar Buddha adalah kunci untuk
membebaskan diri
-
dari berbagai masalah
dan kesedihan saat ini.
-
Jika hari ini kamu
tidak bisa melakukan ini,
-
itu menunjukkan kamu belum terbebas,
masih bereinkarnasi dalam penderitaan;
-
hanya dengan melepaskan sepenuhnya,
baru bisa terbebas sepenuhnya.
-
Seberapa banyak kamu melepaskan,
sebanyak itu kamu terbebas;
-
melepaskan sepenuhnya, maka mendapatkan
pembebasan sempurna yang menyeluruh.
-
Baik, terakhir Shifu akan menceritakan
sebuah kisah Dharma kepada kalian.
-
Setiap hari Sang Buddha dan murid-muridnya menerapkan sistem Pindapata
-
Apakah itu hanya memenuhi sandang pangannya saja?
-
Bukan
-
Para Biksu bisa saja bertani
-
Apa tujuannya mereka menerapkan sistem Pindapata?
-
Para Biksu memberikan kesempatan untuk menambah akar kebajikan mereka
-
Akan tetapi, banyak yang tidak mengerti dan berkata:
-
"Kenapa kalian tidak masak, sehingga kalian harus menerima persembahan dari orang lain?"
-
Maksud Sang Buddha adalah membiarkan para penyumbang untuk mendapatkan balasan berkah yang besar
-
Jika tidak ada orang yang mengemis, bagaimana Anda berdana?
-
Harus ada yang menerima semua Dhamma Dana, Amisa Dana, Abhaya Dana yang Anda berikan, kan?
-
Jika Biksu menerima pemberian Anda, maka Anda akan mendapatkan balasan berkah yang besar
-
Cerita yang akan saya ceritakan adalah
-
Seorang Brahmana yang akhirnya memahami keresahan dalam hatinya dan mendapatkan penerangan sempurna
-
Di kota Shravasti terdapat seorang Brahmana
-
Seperti yang kalian tahu Brahmana adalah bangsawan yang memiliki kedudukan di India
-
Dia terlahir sebagai seorang yang cerdas dan bijaksana
-
Dia juga memiliki harta kekayaan yang tak terbatas
-
Dia sangat kaya, hartanya bisa menandingi aset negara
-
Itu artinya dia sangat kaya
-
Seumur hidupnya, dia mendapatkan apa yang dia inginkan
-
Semua rakyat yang ada di kota itu sangat mengaguminya
-
Dia sangat tidak menyukai Dharma
-
Dia sering mengatakan:
-
"Berdana adalah sebuah keborosan"
-
"Berbuat baik adalah tindakan yang tidak bermoral"
-
Lihat, dia sama sekali tidak memiliki akar Kebuddhaan
-
Suatu siang hari, Ariya Sariputra mengeluarkan kemampuan Iddhi-vidha(Kekuatan yang bisa pergi ke mana saja)
-
Dari tempat yang jauh, dia bisa muncul di hadapan Brahmana ini
-
Sariputra diam berdiri dan sambil memegang mangkok dana
-
Dia tiba-tiba diam berdiri di hadapannya
-
Brahmana yang baru saja ingin makan ini, tiba-tiba dia melihat Arya Sariputra
-
Dia sangat ingin memarahinya
-
Dia biasanya memandang rendah para penganut tradisi Pindapata
-
Pada saat dia bersiap memarahinya, akan tetapi ketika dia baru saja ingin berbicara, dia terpikirkan sebuah rencana
-
Dia ingin Biksu ini mendapatkan penghinaan
-
Lalu Brahmana berbalik dan duduk kembali
-
Dia seperti tidak melihat Arya Sariputra
-
Dia bahkan tidak menatapnya
-
Dia tidak mengusirnya dan juga tidak menyambutnya
-
Dia tidak mempedulikannya dan dia lanjut makan
-
Setelah beberapa saat, Brahmana ini sudah selesai makan
-
Awalnya dia ingin menggunakan air ini untuk mencuci tangan dan berkumur
-
Setelah dia melihatnya, dia langsung menuangkan air ini ke dalam mangkok dananya Arya Sariputra
-
Awalnya ingin digunakan untuk mencuci tangan, akan tetapi dia menuangnya ke dalam mangkok dana
-
Dan dia berkata: "Inilah yang ingin saya sumbangkan pada hari ini, Anda sudah boleh pergi"
-
Dia mempermalukannya
-
Tidak kepikiran, Arya Sariputra sama sekali tidak marah, dia malah mendoakannya dengan welas asih dan berkata:
-
"Semoga persembahan Anda yang tulus ini bisa membuahkan balasan berkah yang tak terhingga"
-
Setelah mengatakannya, Sariputra meninggalkannya
-
Jika menurut pemikiran orang zaman sekarang, ini adalah perkataan yang digunakan untuk menyinggungnya
-
Akan tetapi, Sariputra itu bermaksud tulus
-
Dia merasa bahwa: "Anda telah menyumbangkan semangkok air, saya sangat bersyukur"
-
Brahmana yang melihat bayangan Sariputra yang pelan-pelan menjauh
-
Tiba-tiba hatinya muncul pemikiran yang menakutkan
-
Dia sambil berjalan sambil berpikir:
-
"Jika Sramana ini membicarakan tindakan saya ini kemana-mana,
-
maka orang-orang akan menganggap saya adalah orang pelit yang tidak sopan"
-
Semakin Brahmana ini berpikir semakin dia tidak tenang
-
Lalu dia menyuruh pembantunya untuk membawa Sariputra kembali lagi
-
Setelah Arya Sariputra pergi dari sana, dia langsung kembali ke Jetavana
-
Dia berpikir:
-
"Hari ini saya mendapatkan sumbangan semangkok air, saya ingin membuat penyumbang ini mendapatkan keuntungan terbesar"
-
Itu artinya dia ingin menjadikan sumbangan air sebagai pahala
-
Beberapa saat kemudian, dia terpikirkan sebuah cara
-
Dia menuang air yang terdapat di mangkok dana tersebut ke dalam lumpur, karena lumpur pada saat itu sangat keras
-
Dia menuang air tersebut ke dalam lumpur dan mencampurinya
-
Tunggu pada saat campuran lumpur dan air itu lembut, dia baru mengambilnya
-
Dia menaburkannya ke tempat yang biasa Sang Buddha lalui
-
Seperti yang kalian tahu
-
Pada saat itu, Sang Buddha tidak memakai alas kaki
-
Ketika mencampurkan lumpur dan air, lumpur akan menjadi lembut
-
Kemudian, dia berkata kepada Sang Buddha:
-
"Sang Buddha, penyumbang ini terlahir pelit"
-
"Dia hanya rela menyumbangkan air ini"
-
"Kemudian agar dia terhindar dari 3 alam bawah,
-
jadi saya mencampuri air dan lumpur ini untuk menjadi jalan yang Engkau lalui ini"
-
"Mohon welas asih Sang Buddha untuk berjalan di atas tanah ini
-
agar Brahmana ini mendapatkan balasan berkah terbesar untuk selamanya"
-
Arya Sariputra sangat tulus
-
Dia berharap Sang Buddha melewati lumpur lembut yang sudah dia tabur itu
-
Dengan demikian, Brahmana ini akan mendapatkan balasan berkah terbesar
-
Setelah Sang Buddha mendengar penjelasan Arya Sariputta, dia sangat berwelas asih dan menerima permintaannya
-
Kemudian Ia memasuki konsentrasi benar
-
Ia pun berjalan melewati lumpur yang banyak ini
-
Pada saat itu, pembantu yang diperintahkan oleh Brahmana melihat kejadian ini
-
Dia sangat tersentuh
-
Dia segera kembali ke rumah Brahmana dan menjelaskan kejadian itu
-
Itu artinya dia segera memberi tahu kejadian ini ke Brahmana
-
"Oh Brahmana, sang Buddha yang mahatinggi meninggalkan kedudukan rajaNya yang diimpikan orang-orang."
-
"Dia memimpin murid-muridNya untuk membina diri dan mempraktik tradisi Pindapata"
-
"Apakah dia tidak memiliki makanan? Dia ada makanan"
-
"Dia hanya ingin semua makhluk memupuk berkah dan memberikan kesempatan menumbuhkan akar kebajikan"
-
"Dia sangat berwelas asih"
-
"Dia tidak mementingkan kepentingan diri sendiri untuk melakukan kegiatan meminta sumbangan ini"
-
Setelah Brahmana itu mendengarnya, dia merasa malu akan perbuatan dan pemikiran jahatnya
-
Lalu dia membawa anggotanya datang ke Jetavana untuk meminta pertobatan pada Sang Buddha
-
Dia berharap Sang Buddha bisa mengampuni kebodohannya
-
Sang Buddha membabarkan Tisarana (Tiga Mestika) dan memberikan pencerahan kepadanya
-
Pada saat itu, Brahmana menyingkirkan segala keresahan di dalam hatinya dan langsung mencapai penerangan
-
Cerita ini memberi tahu kita untuk memberi pengertian dan memahami orang lain
-
Tujuan seseorang hidup adalah untuk memberi pengertian dan memahami orang lain
-
Jika Anda mengerti untuk memberi pengertian dan memahami orang lain, maka Anda akan menoleransi orang lain
-
Dengan begitu, hidup Anda akan dipenuhi kehangatan
-
Hidup Anda akan tenang
-
Kebanyakan penyebab munculnya keresahan adalah kita tidak mampu memberi pengertian kepada orang lain
-
Kita tidak bisa memprediksi datangnya marabahaya
-
Suasana hati setiap orang akan mengalami perubahan
-
Kita jangan terlalu menaruh perhatian kepada pendapat dan kelekatan kita sendiri
-
Kita harus lebih bisa memahami orang lain
-
Jika sesama manusia tidak bisa saling memahami, maka mereka tidak akan bisa saling mengalah
-
Dengan demikian, mereka akan menyakiti pihak lawan
-
Kita harus mengenali bahwa dunia ini akan ada kemajuan dan kemunduran
-
Jika Anda mengerti untuk mengalah, maka Anda akan menyadari bahwa pentingnya ketenangan
-
Apa yang perlu disombongkan?
-
Ketenangan
-
Hidup ini penuh dengan kesedihan
-
Kita harus melepaskan kelekatan kita
-
Kita harus melepaskan kelekatan kita pada orang lain
-
Sesuatu yang harus manusia dapatkan dalam hidup adalah hati yang memahami orang lain, hati yang polos dan murni,
-
satu keyakinan, satu badan yang sehat, dan satu mentalitas yang seimbang
-
Ktia juga harus memiliki kualitas tidur yang stabil dan sebuah hati yang penuh pengharapan akan masa depan
-
dan hati yang bersyukur akan kehidupan ini
-
Orang yang benar-benar memahami Dharma adalah orang yang bisa melihat masa depan dan terang
-
Jadi kita harus belajar Dharma dan membina diri
-
agar kita bisa menyingkirkan keserakahan, kebencian, kebodohan, kesombongan dan keraguan
-
Menggunakan hati Kebuddhaan dalam kegigihan dan kesabaran untuk menuju ke Bodhi dan pencerahan
-
"Bai Hua Fo Fa" hari ini kita cukupkan sampai pada hari ini
-
Kita bertemu di acara berikutnya. Sampai jumpa!
-
Terima kasih!
-
Terima kasih telah menyaksikan pencerahan Bai Hua Fo Fa Master Lu Junhong
Bergembira dalam dharma bersama dan menyelamatkan makhluk yang berjodoh
Silakan menyaksikan episode selanjutnya