-
BHFF adalah Dharma yang mendalam dan diuraikan oleh Master Lu dengan menggunakan bahasa sehari-hari
-
Menggunakan filosofi kehidupan dan menggunakan contoh sederhana di kehidupan sehari-hari untuk menjelaskannya
-
Di dalam Bai Hua Fo Fa, kita bisa
memahami teori Dharma yang mendalam
-
Dan memunculkan kembali sifat Kebuddhaan kita semua untuk mengubah nasib kita
-
Silakan menonton Bai Hua Fo Fa Master Lu
-
Pencerahan Bai Hua Fo Fa Master Lu Junhong
Episode 65
Tingkat Pembinaan Kesabaran Adalah Dasar Dari Kebuddhaan
9 Mei 2020
-
Kalian harus tahu bahwa makna dari paritta Xin Jing sangat menarik
-
Semakin Shifu menjelaskannya pada kalian semakin menarik
-
Itu karena "Tiada perasaan, tiada pencerapan, tiada tipu daya, dan juga tiada kesadaran"
-
Itu karena tiada jalan menuju hilangnya bentuk dan penderitaan
-
Tiada kebijaksanaan, tiada pencapaian. Semua itu sudah tiada
-
Maka Anda akan memiliki sifat asli
-
Saya bertanya kepada kalian, jika kamar ini milik kalian dan kalian menyewakannya kepada orang lain
-
Awalnya kamar ini kosong dan bukankah sewaktu Anda keluar juga kosong?
-
Anda menyewa kepada penjual permen dan dia menaruh 1/4 permennya ke dalam kamar tersebut
-
Anda menyewa kepada penjual tepung terigu dan dia akan menaruh tepung terigu di dalamnya
-
Anda menyewakan kepadanya untuk menjual mesin dan dia akan menjual berbagai macam barang
-
Dan gudang Anda juga disewakan
-
Bukankah di dalam kamar tersebut sudah berisi?
-
Apakah Anda masih bisa memiliki sifat asli Anda?
-
Jika Anda tidak bisa memiliki rumah ini, Anda tidak akan bisa berbuat apa-apa lagi. Benar tidak?
-
Jika Anda membuang semua barang yang ada di dalam rumah tersebut, bukankah Anda kembali memiliki rumahmu?
-
Bukankah Anda telah memiliki sifat asli yang sejati?
-
Inilah perumpamaannya
-
Tingkat pembinaan Buddha adalah tingkat kesadaran yang telah mencapai Kebuddhaan
-
Jika Anda melihat orang lain marah, Anda harus sadar di mana letak kesalahan Anda, "Apa salah saya?"
-
Jangan mendendam
-
Kamu pasti telah melakukan kesalahan
-
Jika hari ini Anda merasa ada yang tidak beres dengan pekerjaan tertentu, itu berarti Anda belum sempurna
-
Arti sempurna di sini adalah memaksimalkan hasil pekerjaan Anda
-
Tidak ada kesadaran yang sempurna
-
Dalam Tripitaka terdapat satu kitab "Sutra Avatamsaka"
-
Lain kali, Shifu juga akan menjelaskan "Sutra Avatamsaka" kepada kalian
-
Bagaimana bisa memiliki kesadaran yang sempurna?
-
Sebenarnya intinya adalah "Tanpa pencapaian"
-
Setiap orang berkata: "Saya mau ini dan itu"
-
Tapi, tidak ada satu barang pun yang bisa dibawa pergi
-
Hanya dengan mencapai Kebuddhaan, Anda baru bisa mencapai tingkat kesadaran yang tersempurnakan
-
Tingkat kesadaran yang sempurna adalah Anda telah mendapatkan pembuktian akan Dharma yang sempurna
-
Jika Anda benar-benar mengerti akan Dharma, maka Anda baru bisa memiliki tingkat kesadaran Buddha
-
Jika Anda benar-benar memahami orang yang Anda sukai, maka Anda baru bisa memiliknya
-
Kita hari ini bisa benar-benar memahami Dharma, kita baru bisa mengikuti Sang Buddha terus melangkah ke depan
-
Kita benar-benar memahami Guan Shi Yin Pu Sa yang maha welas asih
-
telah mermberikan kita kebahagiaan dan ketenangan yang tak terbatas
-
Dengan begitu, Anda baru bisa memiliki Dharma-nya Guan Shi Yin Pu Sa
-
Ada orang yang hanya sekilas membaca kitab suci dan mengira dirinya sangat mengerti
-
Dan dia mulai menjelaskan isi ktiab suci. Ini namanya melanggar sila keempat yaitu berbohong
-
Dia tidak mengerti, tetapi asal membicarakannya
-
Dia tidak hanya mendapatkan kesadaran, tetapi masih asal membicarakannya
-
Itu artinya jika Anda tidak mendapatkan kesadaran sifat Kebuddhaan, maka Anda tidak boleh asal berbicara
-
Itu sama halnya dengan seseorang yang tidak melakukan pemeriksaan,
-
maka Anda tidak memiliki hak untuk menyampaikan opini Anda
-
Apakah Anda paham masalah ini atau tidak?
-
Jika mengerti, Anda baru membicarakannya
-
Jika tidak mengerti, mengapa Anda harus membicarakannya?
-
Jika Anda tidak mengerti dan Anda membicarakannya, maka Anda akan ditertawakan oleh orang lain
-
Intinya ingin memberi tahu kepada kalian...
-
"Saya ini bodoh"
-
"Saya asal berbicara"
-
Sehingga baru bisa membuat karma ucapan
-
Dan lebih parah lagi ada orang yang membuat karma berat hingga masuk neraka
-
Jadi, di dalam wujud asli tanpa adanya Bodhisattva dan semua makhluk
-
Tiada eksistensi Bodhisattva dan semua makhluk
-
Mana ada Bodhisattva dan semua makhluk?
-
Bodhisattva adalah semua makhluk
-
Semua makhluk yang tersadarkan adalah Bodhisattva
-
Bodhisattva yang belum tersadarkan adalah semua makhluk
-
Intinya kehidupan Sang Buddha yang sejati itu adalah tanpa adanya eksistensi Bodhisattva dan semua makhluk
-
Orang yang memiliki kebijaksanaan akan menganggap setiap makhluk adalah Bodhisattva dan Buddha Masa Depan
-
Jika ada orang yang menganggap orang lain sebagai Bodhisattva
-
Menurut kalian, apakah dia akan disukai oleh orang sekitar?
-
Dia pasti menghormati semua orang dan tidak memiliki kesombongan
-
Manusia harus hidup di dalam dunia wujud asli
-
Wujud asli adalah dunia Sang Buddha yang sejati
-
Pertama-tama, kita tidak boleh berbohong
-
Anda harus menerima kenyataan terlebih dahulu
-
Ada orang yang membina diri dan orang sekitarnya memberitahunya bahwa hal ini adalah nyata
-
Dia juga tidak percaya
-
Orang sekitarnya jelas-jelas memberitahunya ini adalah hal yang mengenai Sang Buddha yang sejati
-
Dia mengatakan: "Mungkin bukan"
-
Jadi, dia tidak akan bertemu dengan tingkat pembinaan Buddha yang sejati selamanya
-
Jika percaya, maka dia akan ada. Jika tidak percaya, maka dia tidak akan ada
-
Jadi, wujud asli adalah kebenaran yang nyata dan pemahamannya akan tingkat pembinaan Buddha
-
Dikarenakan masalah waktu, saya akan menjelaskan kepada kalian mengenai "Wujud"
-
Setiap kali ketika Shifu memberi pencerahan, Shifu pasti akan menceritakan cerita untuk kalian
-
Shifu beritahu kalian, kita harus memandang bahwa penderitaan di dunia fana ini adalah ketidakkekalan
-
Segalanya yang ada di dunia fana ini adalah ketidakkekalan
-
Apa yang harus disombongkan?
-
Sebuah perkataan dan masalah yang sudah lewat, biarkan berlalu
-
Jika Anda memegang prinsip tiada Keakuan, maka Anda akan terbebaskan
-
Orang yang terbebaskan akan memiliki kebijaksanaan
-
Orang yang membaca Paritta adalah awal mula dari pertemuan dengan sifat asli
-
Jika kita masih tidak mengerti banyak hal, maka kita harus banyak membaca Paritta
-
Dengan demikian, Anda akan bertemu dengan sifat asli Anda
-
Dari zaman masyarakat primitif, perselisihan manusia tidak pernah berhenti
-
Inilah kekuatan karma
-
Karena manusia belum mencapai tingkat Kebuddhaan atau Pu Sa, maka dia tidak bisa terbebas dari siklus kejahatan ini
-
Ketika sesama manusia saling berhadapan, mereka pasti akan kekurangan orang lain terlebih dahulu
-
Merendahkan orang lain dan memuji diri sendiri
-
Iri kepada orang lain dan dia mengambil kesempatan untuk memenuhi nafsu keinginannya
-
Akar kejahatan manusia inilah yang menyebabkan timbulnya perselisihan di dunia ini
-
Dan untuk bertahan hidup, maka muncullah nafsu keinginan
-
Nafsu keinginan ini akan membuat Anda terus berputar di 6 alam reinkarnasi
-
Guan Shi Yin Pu Sa mengemudi kapal Dharma ke Alam Manusia untuk menasehati dan menghentikan kita
-
Guan Shi Yin Pu Sa menghentikan sumber perubahan mentalitas pada hati manusia
-
Sehingga kita mengerti bahwa dunia ini dipenuhi penderitaan yang tidak kekal
-
Hanya dengan sepenuhnya memahami Dharma untuk menyempurnakan dan membangkitkan sifat Kebuddhaan...
-
kita yang sejati untuk mengubah sikap kita
-
Dengan demikian, Anda akan menemukan Buddha yang sejati di kehidupan ini
-
Buddha itu sangat dekat yaitu Buddha sejati yang ada dalam hati Anda
-
Itu terdapat di tingkat kesadaran ke-9 atau Amala-vijnana
-
Buddha sejati adalah hati nurani dan sifat asli Anda yang awal atau sifat Kebuddhaan Anda yang sejati
-
Belajar Dharma adalah suatu pemahaman
-
Belajar Dharma adalah sebuah pertolongan yang diberikan kepada orang lain
-
Belajar Dharma adalah sebuah kunci yang digunakan untuk membebaskan kita dari berbagai keresahan dan penderitaan
-
Jika Anda masih tidak bisa melakukannya, itu berarti Anda masih belum terbebas dari roda kesengsaraan
-
Hanya dengan benar-benar melepaskan, Anda baru bisa benar-benar terbebaskan
-
Seberapa banyak yang Anda lepaskan dan bebaskan
-
Jika Anda benar-benar melepaskannya, maka Anda akan mendapatkan pembebasan yang sempurna
-
Shifu akan menceritakan sebuah cerita Dharma untuk kalian
-
Setiap hari Sang Buddha dan murid-muridnya menerapkan sistem Pindapata
-
Apakah itu hanya memenuhi sandang pangannya saja?
-
Bukan
-
Para Biksu bisa saja bertani
-
Apa tujuannya mereka menerapkan sistem Pindapata?
-
Para Biksu memberikan kesempatan untuk menambah akar kebajikan mereka
-
Akan tetapi, banyak yang tidak mengerti dan berkata:
-
"Kenapa kalian tidak masak, sehingga kalian harus menerima persembahan dari orang lain?"
-
Maksud Sang Buddha adalah membiarkan para penyumbang untuk mendapatkan balasan berkah yang besar
-
Jika tidak ada orang yang mengemis, bagaimana Anda berdana?
-
Harus ada yang menerima semua Dhamma Dana, Amisa Dana, Abhaya Dana yang Anda berikan, kan?
-
Jika Biksu menerima pemberian Anda, maka Anda akan mendapatkan balasan berkah yang besar
-
Cerita yang akan saya ceritakan adalah
-
Seorang Brahmana yang akhirnya memahami keresahan dalam hatinya dan mendapatkan penerangan sempurna
-
Di kota Shravasti terdapat seorang Brahmana
-
Seperti yang kalian tahu Brahmana adalah bangsawan yang memiliki kedudukan di India
-
Dia terlahir sebagai seorang yang cerdas dan bijaksana
-
Dia juga memiliki harta kekayaan yang tak terbatas
-
Dia sangat kaya, hartanya bisa menandingi aset negara
-
Itu artinya dia sangat kaya
-
Seumur hidupnya, dia mendapatkan apa yang dia inginkan
-
Semua rakyat yang ada di kota itu sangat mengaguminya
-
Dia sangat tidak menyukai Dharma
-
Dia sering mengatakan:
-
"Berdana adalah sebuah keborosan"
-
"Berbuat baik adalah tindakan yang tidak bermoral"
-
Lihat, dia sama sekali tidak memiliki akar Kebuddhaan
-
Suatu siang hari, Ariya Sariputra mengeluarkan kemampuan Iddhi-vidha(Kekuatan yang bisa pergi ke mana saja)
-
Dari tempat yang jauh, dia bisa muncul di hadapan Brahmana ini
-
Sariputra diam berdiri dan sambil memegang mangkok dana
-
Dia tiba-tiba diam berdiri di hadapannya
-
Brahmana yang baru saja ingin makan ini, tiba-tiba dia melihat Arya Sariputra
-
Dia sangat ingin memarahinya
-
Dia biasanya memandang rendah para penganut tradisi Pindapata
-
Pada saat dia bersiap memarahinya, akan tetapi ketika dia baru saja ingin berbicara, dia terpikirkan sebuah rencana
-
Dia ingin Biksu ini mendapatkan penghinaan
-
Lalu Brahmana berbalik dan duduk kembali
-
Dia seperti tidak melihat Arya Sariputra
-
Dia bahkan tidak menatapnya
-
Dia tidak mengusirnya dan juga tidak menyambutnya
-
Dia tidak mempedulikannya dan dia lanjut makan
-
Setelah beberapa saat, Brahmana ini sudah selesai makan
-
Awalnya dia ingin menggunakan air ini untuk mencuci tangan dan berkumur
-
Setelah dia melihatnya, dia langsung menuangkan air ini ke dalam mangkok dananya Arya Sariputra
-
Awalnya ingin digunakan untuk mencuci tangan, akan tetapi dia menuangnya ke dalam mangkok dana
-
Dan dia berkata: "Inilah yang ingin saya sumbangkan pada hari ini, Anda sudah boleh pergi"
-
Dia mempermalukannya
-
Tidak kepikiran, Arya Sariputra sama sekali tidak marah, dia malah mendoakannya dengan welas asih dan berkata:
-
"Semoga persembahan Anda yang tulus ini bisa membuahkan balasan berkah yang tak terhingga"
-
Setelah mengatakannya, Sariputra meninggalkannya
-
Jika menurut pemikiran orang zaman sekarang, ini adalah perkataan yang digunakan untuk menyinggungnya
-
Akan tetapi, Sariputra itu bermaksud tulus
-
Dia merasa bahwa: "Anda telah menyumbangkan semangkok air, saya sangat bersyukur"
-
Brahmana yang melihat bayangan Sariputra yang pelan-pelan menjauh
-
Tiba-tiba hatinya muncul pemikiran yang menakutkan
-
Dia sambil berjalan sambil berpikir:
-
"Jika Sramana ini membicarakan tindakan saya ini kemana-mana,
-
maka orang-orang akan menganggap saya adalah orang pelit yang tidak sopan"
-
Semakin Brahmana ini berpikir semakin dia tidak tenang
-
Lalu dia menyuruh pembantunya untuk membawa Sariputra kembali lagi
-
Setelah Arya Sariputra pergi dari sana, dia langsung kembali ke Jetavana
-
Dia berpikir:
-
"Hari ini saya mendapatkan sumbangan semangkok air, saya ingin membuat penyumbang ini mendapatkan keuntungan terbesar"
-
Itu artinya dia ingin menjadikan sumbangan air sebagai pahala
-
Beberapa saat kemudian, dia terpikirkan sebuah cara
-
Dia menuang air yang terdapat di mangkok dana tersebut ke dalam lumpur, karena lumpur pada saat itu sangat keras
-
Dia menuang air tersebut ke dalam lumpur dan mencampurinya
-
Tunggu pada saat campuran lumpur dan air itu lembut, dia baru mengambilnya
-
Dia menaburkannya ke tempat yang biasa Sang Buddha lalui
-
Seperti yang kalian tahu
-
Pada saat itu, Sang Buddha tidak memakai alas kaki
-
Ketika mencampurkan lumpur dan air, lumpur akan menjadi lembut
-
Kemudian, dia berkata kepada Sang Buddha:
-
"Sang Buddha, penyumbang ini terlahir pelit"
-
"Dia hanya rela menyumbangkan air ini"
-
"Kemudian agar dia terhindar dari 3 alam bawah,
-
jadi saya mencampuri air dan lumpur ini untuk menjadi jalan yang Engkau lalui ini"
-
"Mohon welas asih Sang Buddha untuk berjalan di atas tanah ini
-
agar Brahmana ini mendapatkan balasan berkah terbesar untuk selamanya"
-
Arya Sariputra sangat tulus
-
Dia berharap Sang Buddha melewati lumpur lembut yang sudah dia tabur itu
-
Dengan demikian, Brahmana ini akan mendapatkan balasan berkah terbesar
-
Setelah Sang Buddha mendengar penjelasan Arya Sariputta, dia sangat berwelas asih dan menerima permintaannya
-
Kemudian Ia memasuki konsentrasi benar
-
Ia pun berjalan melewati lumpur yang banyak ini
-
Pada saat itu, pembantu yang diperintahkan oleh Brahmana melihat kejadian ini
-
Dia sangat tersentuh
-
Dia segera kembali ke rumah Brahmana dan menjelaskan kejadian itu
-
Itu artinya dia segera memberi tahu kejadian ini ke Brahmana
-
"Oh Brahmana, sang Buddha yang mahatinggi meninggalkan kedudukan rajaNya yang diimpikan orang-orang."
-
"Dia memimpin murid-muridNya untuk membina diri dan mempraktik tradisi Pindapata"
-
"Apakah dia tidak memiliki makanan? Dia ada makanan"
-
"Dia hanya ingin semua makhluk memupuk berkah dan memberikan kesempatan menumbuhkan akar kebajikan"
-
"Dia sangat berwelas asih"
-
"Dia tidak mementingkan kepentingan diri sendiri untuk melakukan kegiatan meminta sumbangan ini"
-
Setelah Brahmana itu mendengarnya, dia merasa malu akan perbuatan dan pemikiran jahatnya
-
Lalu dia membawa anggotanya datang ke Jetavana untuk meminta pertobatan pada Sang Buddha
-
Dia berharap Sang Buddha bisa mengampuni kebodohannya
-
Sang Buddha membabarkan Tisarana (Tiga Mestika) dan memberikan pencerahan kepadanya
-
Pada saat itu, Brahmana menyingkirkan segala keresahan di dalam hatinya dan langsung mencapai penerangan
-
Cerita ini memberi tahu kita untuk memberi pengertian dan memahami orang lain
-
Tujuan seseorang hidup adalah untuk memberi pengertian dan memahami orang lain
-
Jika Anda mengerti untuk memberi pengertian dan memahami orang lain, maka Anda akan menoleransi orang lain
-
Dengan begitu, hidup Anda akan dipenuhi kehangatan
-
Hidup Anda akan tenang
-
Kebanyakan penyebab munculnya keresahan adalah kita tidak mampu memberi pengertian kepada orang lain
-
Kita tidak bisa memprediksi datangnya marabahaya
-
Suasana hati setiap orang akan mengalami perubahan
-
Kita jangan terlalu menaruh perhatian kepada pendapat dan kelekatan kita sendiri
-
Kita harus lebih bisa memahami orang lain
-
Jika sesama manusia tidak bisa saling memahami, maka mereka tidak akan bisa saling mengalah
-
Dengan demikian, mereka akan menyakiti pihak lawan
-
Kita harus mengenali bahwa dunia ini akan ada kemajuan dan kemunduran
-
Jika Anda mengerti untuk mengalah, maka Anda akan menyadari bahwa pentingnya ketenangan
-
Apa yang perlu disombongkan?
-
Ketenangan
-
Hidup ini penuh dengan kesedihan
-
Kita harus melepaskan kelekatan kita
-
Kita harus melepaskan kelekatan kita pada orang lain
-
Sesuatu yang harus manusia dapatkan dalam hidup adalah hati yang memahami orang lain, hati yang polos dan murni,
-
satu keyakinan, satu badan yang sehat, dan satu mentalitas yang seimbang
-
Ktia juga harus memiliki kualitas tidur yang stabil dan sebuah hati yang penuh pengharapan akan masa depan
-
dan hati yang bersyukur akan kehidupan ini
-
Orang yang benar-benar memahami Dharma adalah orang yang bisa melihat masa depan dan terang
-
Jadi kita harus belajar Dharma dan membina diri
-
agar kita bisa menyingkirkan keserakahan, kebencian, kebodohan, kesombongan dan keraguan
-
Menggunakan hati Kebuddhaan dalam kegigihan dan kesabaran untuk menuju ke Bodhi dan pencerahan
-
"Bai Hua Fo Fa" hari ini kita cukupkan sampai pada hari ini
-
Kita bertemu di acara berikutnya. Sampai jumpa!
-
Terima kasih!
-
Terima kasih telah menyaksikan pencerahan Bai Hua Fo Fa Master Lu Junhong
Bergembira dalam dharma bersama dan menyelamatkan makhluk yang berjodoh
Silakan menyaksikan episode selanjutnya