-
-
-
Saya disini dari tahun 2009, sudah hampir dua setengah tahun.
-
Saya mengajar di kelas 2
-
Namun sementara ini kelas 1 sampai kelas 6 kosong, jadi saya harus isi di masing-masing kelas.
-
Daripada siswa-siswanya main, lebih baik saya isi supaya mereka bisa belajar dan tenang sedikit
-
Disini sebenarnya ada sembilan guru, tapi mereka juga jarang masuk, entah alasannya apa.
-
Banyak siswa-siswa kelas 4 yang belum bisa baca-tulis.
-
Mungkin karena guru yang tangani mereka jarang masuk, dan banyak pelajaran yang ketinggalan.
-
Ketika ulangan para guru berikan pelajaran sembarangan saja.
-
Mereka biasa takut dengan orang tua, jadi guru naikkan siswa ke kelas berikutnya walaupun tidak bisa baca-tulis.
-
Akibatnya di kelas berikutnya banyak dari siswa tetap buta huruf.
-
Itu pak guru yang naikkan bendera sendiri
-
Itu yang buat saya jengkel, karena bendera naik tapi tiap Senin kami tidak pernah upacara bendera
-
Ada 3 pak guru dan 4 bu guru.
-
Biasanya yang hadir tiap hari hanya tiga orang saja.
-
Kadang-kadang hanya dua, atau juga hanya satu guru saja
-
Kadang pak guru datang dan kemudian menyuruh kami untuk pulang
-
Kadang kami datang ke sekolah dan ketika tidak ada guru, kami pulang saja
-
Jika menjelang tanggal gajian, mereka rajin masuk
-
Kadang anak-anak datang dan tunggu sampai jam 10 atau 11 baru kemudian mereka muncul
-
BIasanya kalau tidak sekolah saya kerja di [perusahaan sawit] Victory
-
Saya berharap para guru masuk mengajar karena siswa-siswa disini sangat membutuhkan mereka
-
Supaya juga anak-anak tidak hanya bermain di luar
-
Tidak enak juga dilihat oleh masyarakat sekitar atau tamu-tamu yang lewat di depan
-
Nama saya Hendiko, saya besar ingin jadi angkatan laut
-
Nama saya Debora, saya besar mau jadi ibu guru
-
Nama saya Silas, cita-cita mau jadi polisi
-
Nama saya Petrus, saya mau jadi pak guru
-
Nama saya Julianus Mesas, kelas 5 SD Inpres Wambes, cita-cita saya mau jadi polisi
-
Nama saya Ibrahim, sekolah di Wambes, SD Inpres Suskun, saya ingin jadi polisi