-
Penerjemah : Sue Valentino
http://subscene.com/
-
Email : suearis@hotmail.com
-
Kenapa tidak duduk?
-
Tuan berkata aku harus sopan.
-
Ada sesuatu yang harus
diluruskan.
-
Luruskan?
-
Tentang bagaimana anda memanggil tuan saya.
-
Jangan kuatir.
-
Aku mungkin dari kelas atas tapi
-
Aku tidak akan menggunakan gaya biasa
kepada Tn. Yi.
-
Namun, Saya ingin anda tahu
-
Tuan saya berbicara gamblang.
-
Begitu.
-
Aku membuatmu datang kesini
hanya karena ingin sup ini.
-
Maaf./
Tidak apa-apa.
-
Setelah mencobanya,
-
kalian akan mengatakan
ini perjalanan yang sepadan.
-
Ya, tuan.
-
Aku memintamu datang
-
aku tidak yakin apa aku cocok
untuk menjadi topik sebuah novel.
-
Apa yang anda katakan?
-
Aku sangat tertarik
Sampai tidak bisa tidur semalam
-
Anda adalah seorang
gangster terkenal di kota ini...
-
Aku dan mulut ini.
-
Maaf.
Seharusnya aku tidak berkata seperti itu
-
Kau benar,
Aku seorang gangster
-
Dan
-
kau yang terbaik dari
dari semua pembaca ringan
-
Pembaca ringan?
-
Aku tidak yakin apa aku yang terbaik
-
Tapi, terima kasih telah memilih aku
-
Penulis lain
-
ingin menulis tentang diri anda
-
Apa yang anda kerjakan sebelumnya?
-
Aku adalah seorang pelayan.
-
Pelayan!
-
Aku berpindah-pindah sampai umur 30
-
dan aku menjadi seoarang pelayan bangsawan.
-
Aku berbagi kamar dengan
seorang tamu rumah, Tn. MA.
-
Kau pembantu baru disini?
-
Enak hidup disini?
-
Ya, kenapa anda bertanya?
-
Bukan begitu.
-
Kita seharusnya bertatapan
ketika sedang berbicara.
-
Orang mengatakan agar hati-hati
ketika bersama dengan anda.
-
Semua itu gosip.
-
Panas!
-
Sangat kekanak-kanakan!
-
Ini menyenangkan.
Boleh aku datang lagi?
-
Apa? Ya...
-
Wah!
-
Dia mengobrol denganku tapi
matanya menatapmu.
-
Apa? Oh...
-
Panas!
-
Sedang apa kau?
-
Sangat panas!
-
Jadi, Mong seperti apa?
-
Ini baru beberapa hari
-
jadi aku belum tahu.
-
Dia baik padaku.
-
Baik?
-
Dia memberiku pakaian.
-
Mong...
-
Aku sudah mengenalnya
sejak dia masih kecil
-
tapi aku tidak yakin
dia orang seperti itu.
-
Itu bukan pekerjaan bagus
tapi aku ingin melakukan yang terbaik.
-
Pasti sulit menungguiku.
-
Tidak, tuan.
-
Lalu, Aku melihatnya.
-
Dikelilingi harum bunga
-
Mulai dari atas hingga kebawah
-
Kupu-kupu mengikuti harumnya
-
Kau bekerja disini?
-
Ya,
-
kenapa kau bertanya?
-
Siapa dia?
-
Dia anak pemilik disini,
-
Namanya Chun-hyang.
-
Aku Hyang-dan.
-
Kupu-kupu, terhanyut oleh baunya,
-
tidak duduk di kelopak bunga
-
Demi menjaga bau harumnya
-
tidak duduk di kelopak bunga
-
Bang-ja!
-
Pergi persiapkan pertemuan.
Cepat!
-
Kau tidak boleh mengikutiku kesini!
-
Tuanku ingin mengatakan sesuatu
kepada anda.
-
Siapa tuanmu?
-
Dia orang yang berdiri sebelumnya.
-
Pria tertampan disana.
-
Tampan?
-
Berhenti bicara konyol
dan keluar!
-
Anda hanya memberi sedikit kata untuknya.
-
Aku penasaran
-
kemana kau menghilang.
Apa yang kau lakukan disini?
-
Aku mengatakan tentangmu, tuan.
-
Sangat sembrono.
-
Aku hanya sedikit terkejut
tapi tidak apa-apa.
-
Kau tidak perlu memukulnya.
-
Aku sudah terlalu baik kepadanya.
-
Aku ingin mengajak kau minum teh
sebagai tanda maaf.
-
Apa yang kau lakukan?
-
Chun-hyang, Aku daritadi
menunggumu.
-
Aku bilang tidak.
-
Tapi kau menyanyi untu bangsawan.
-
Kau harus adil.
-
Hei, kau!
-
Aku tidak tahu soal apa itu
-
tapi nona ini berkata 'tidak.'
-
Tuan muda, biar kuperkenalkan diriku.
-
Aku Gwang dari Tavern.
-
Senang berjumpa dengan anda.
-
Kelihatannya anda sangat bersemangat.
-
Tapi sudah waktunya untuk pulang.
-
Sudahlah...
-
Seenaknya memerintahku.
-
Kau tidak bisa seenaknya memerintahku.
-
Kau membuatku marah seperti pria rendah.
-
Pulang, sekarang!
-
Siapa kau?
-
Aku pelayanannya.
-
Pelayan!
-
Aku tidak apa-apa.
-
Anda ada dimana?
-
Boss
-
Chun-hyang...
-
Itu kesalahan besar.
-
Kau tidak seharusnya melakukan hal itu.
-
Jadi, apa yang harus kulakukan?
-
Kau mengambil kesempatan Mong
-
untuk memamerkan diri.
-
Dan dia memukulmu.
-
Apa kau tidak punya harga diri?
-
Tapi aku hanya pelayannya.
-
Apa hanya itu alasannya?
-
Kurasa.
Itu membuatku emosi.
-
Apa yang harus aku lakukan?
-
Tentu saja, kau harus mendapat sanjungan darinya.
-
Apa?
-
Bagaimana mungkin aku melakukan hal itu?
-
Pertama mari kita taklukan Hyang-dan.
-
Apa?
-
Aku tidak pernah mengajari
ini kepada siapapun. Tidak akan.
-
Oh, kumohon.
-
Kau yang berada di posisi sulit
jadi aku ingin membantumu.
-
Katakan padanya apa yang harus dilakukan.
-
Berjalan kembali dan mendapat muka di depannya.
-
Itu akan membuatnya bingung dan kesal.
-
Jangan peduli dan tetap fokus
-
apa yang perlu dikatakan,
dan kemudian
-
Lalu, dengan santai seperti ini
-
Genggam dia di bagian sini.
-
Apa? Menggengam disni?
-
Jangan terlalu cepat, dan jangan terlalu lambat.
Sepeti ini.
-
Dia tidak akan membiarkan
aku melakukannya!
-
Dia akan kabur.
-
Kabur?
-
Tentu saja.
-
Coba lagi dan lihat
jika kau bisa kabur.
-
Kau sedang berjalan dan
dia berbicara.
-
Lalu tangkap!
-
Kau tidak akan bisa kabur.
-
Dia pelayan yang aneh.
-
Pelayan lain tidak akan mau terlibat.
-
Sangat berani!
-
Bagaimana kalau masternya kehilangan keberanian?
-
Dia mengangkap umpannya.
-
Dia akan kembali.
Lihat saja.
-
Seorang pelayang datang
dari Tuan Yi.
-
Siapa yang mengatakan kau untuk
membuat keputusan?
-
Sampaikan saja pesan ini.
-
Tuan ingin bertemu dengannya besok
-
di air terjun.
-
Nona ku tidak keluar dengan pria.
-
Dia tidak suka.
-
Aku tidak peduli apa yang dia suka.
Sampaikan saja pesan ini.
-
Tidak ada pentingnya menyampaikan hal itu.
-
Kau sangat keras kepala!
-
Pemandangan yang indah.
-
Kenapa tiba-tiba berbicara tentang pemandangan?
-
Tangkap!
-
Mari kita coba lebih akrab?
-
Apa yang dia katakan?
-
Tuannya ingin bertemu dengan anda
-
Lalu?
-
Jawab aku.
-
Jadi aku bilang 'ya'.
-
Apa?
-
Apa yang harus aku lakukan?
-
Apa yang dibicaraka bangsawan saat kencan?
-
Mungkin hal yang sama seperti kita lakukan.
-
Apa mereka tidak lapar mencium ini?
-
Mereka tidak seperti kita.
-
Mereka menyembunyikan perasaan mereka.
-
Tidak menelan ludah bahkan sedang kelaparan
-
Begitulah kira-kira sang bangsawan.
-
Hampir sama sepertimu.
-
Berhenti ngobrol, perhatikan saja makanannya.
-
Kau pintar memasak.
-
Apa aneh jika pria bisa melakukan hal itu.
-
Kau terlihat kuat di perkelahian kemarin.
-
tapi kini tanganmu terlihat sangat lembut.
-
Berpikir tentang hal iitu,
-
kau sangat pintar memanggang.
-
Apa kau plejari dari Tn. MA?
-
Siapa Tn. MA?
-
Seorang tamu rumah yang mesum.
-
Dia mengajarkakan Bang-ja beberapa hal nakal
-
kemampuan yang dia praktekkan kepadanya.
-
Aku memarahinya akan hal itu.
-
Begitu...
-
Apa tidak panas?
-
Aku belajar menahan panas dari Tn. Ma.
-
Aku merusak suasana hatimu,
dasar bodoh.
-
Oh, tidak! Anda baik-baik saja?
-
Anda tidak apa-apa?
-
Apa yang terjadi?
-
Jangan bergerak.
-
Kau terkeliri di pergelangan kaki.
-
Jangan bergerak.
-
Ya, ampun!
Biarkan dia istirahatkan kakinya.
-
Tenang kau!
-
Biarkan dia istirahatkan kakinya.
-
Untunglah, tidak terlalu bengkak.
-
Apakah ada batu terdapat disana?
-
Oh, Nona!/
Bang-ja, ayo!
-
Sebentar
-
Tuanmu aneh.
-
Dia membiarkan diriku dijaga oleh pelayannnya.
-
Aku tahu.
-
Pakaianku basah karena pakaianmu.
-
Kau bisa berjalan jika kau mau.
-
Kenapa kau menggunakan bahasa tidak formal
-
Kau bukan bangsawan.
-
Aku menunjukkan hormat ketika tuanku ada disana.
-
tapi aku lebih tua darimu.
-
Apa aku berat?
-
Berat seperti bulu.
-
Kau hebat dalam segala hal.
-
Misalnya?
-
Bertarung, berenang
dan memanggang makanan.
-
Kau bahkan belum mencoba makanannya.
-
Tidak perlu, Aku dapat rasakan dari baunya.
-
Pasti menjadi perjalan yang menyenangkan.
-
Turun salju.
-
Anda menjalankan toko beras?
-
Ini bukan pekerjaan utamaku.
-
Masa-masa sulit dan ini tidak terkecuali.
-
Kami hanya memperolehnya.
-
Maaf memotong tapi,
-
jika aku masternya,
Aku yang akan menjaga dia.
-
Itu hal gagah yang harus dilakukan
-
meskipun jika kau pingsan di tengah jalan.
-
Benar 'kan?
-
Kau tidak tahu apa-apa.
-
Itu disebut bermain sulit dalam mendapatkan.
-
Dia mengharapkan aku untuk menggendongnya tapi aku tidak.
-
Dia menjadi bingung dan jatuh cinta kepadaku.
-
Begitu.
-
Tingkat kemampuanku berbeda pada umumnya.
-
Darimana anda belajara keahlian itu?
-
Membaca buku sastra Confucious dan Mencius.
-
Dan satu-satunya sainganku hanya kau.
-
Aku?
-
Kau bukan sesungguhnya saingan buatku, benar 'kan?
-
Tn. MA.
-
Ya?
-
Dimana anda mempelajari
kemampuan itu?
-
Apa, memotong gurita?
-
Bukan, kemampuan yang sebelumnya anda ajarkan.
-
Dari Tn. JANG.
-
Tn. JANG?
-
Seorang playboy dari Jeolla
yang meniduri ribuan wanita.
-
20ribu?
-
Kau pikir itu bohong?
-
Dia pasti sangat tampan.
-
Kau tidak mendapat wanita bukan karana tampang.
-
Lalu, karena uang?
-
Bocah bodoh.
-
Dia tahu cara membaca pikiran wanita.
-
Dia mengajariku keahlian itu.
-
Kenapa denganmu?
-
I don't take on anyone
as a disciple.
-
Apakah Chun-hyang?
Kau menginginkannya?
-
Aku sangat ingin menginginkannya.
-
Dia mungkin seorang bangsawan
-
tapi itu tidak adil.
-
Jangan pikir aku sudah menganggapmu menjadi murid.
-
Namun karena situasi mendesak,
-
Aku akan memberikan kursus singkat.
-
Pertama, duduk disampingnya seperti ini.
-
Ini posisi dasar.
-
Mereka yang duduk seperti ini, tidak bisa apa-apa.
-
Kemudian kau merebahkan diri seperti ini.
-
Kau tidak perlu membaringkan dirinya?
-
Berhenti bicara dan coba baringkan aku.
-
Ok.
-
Kita sudah berjalan jauh kesini.
Bagaimana kalau kita berbaring dan mengobrol?
-
Lihat? Tidak semudah itu membuatnya berbaring.
-
Begitu.
-
Meskipun begitu aku berbaring...
-
Duduklah
-
Rasanya menyenangkan.
-
Kau berbaring dan berhenti bicara.
Setelah itu...
-
Dimana aku harus menyentuhnya?
-
Kau tidak perlu menyentuh apapun
Buat bahumu begini.
-
Kau menatap bahunya seperti ini.
-
Di pundaknya?
-
Dengan sepenuh hati.
-
Seperti ini.
-
Kenapa?
-
Apa?
-
Aku pikir kau sedang menatapiku.
-
Aku tidak menatapmu.
-
Tidak?
-
Dan cara terakhir adalah bersin
-
Sepertinya aku terserang flu.
-
Kau terlihat bahagia.
-
Apa kita makan ayam malam ini?
-
Aku tidak yakin apa harus memberitahumu ini
-
Chun-hyang menulis surat kepada Mong.
-
Dia melakukannya?
-
Pelayannnya?
-
Ya...
-
Aku mengambil surat itu darinya.
-
Ini panas jadi aku tidak harus berpakaian lengkap
-
tapi jika kau tidak keberatan aku memakainya,
-
Aku mau mengundangmu ke tempat tinggalku yang sederhana.
-
Sangat panas saat aku menulis ini
Aku ingin melepas pakaianku.
-
Tidak masuk akal.
-
Bagaimana mungkin dia bisa menulis surat seperti itu...
-
Ini disebut surat SGTH.
-
Surat SGTH?
-
Surat Horny Slowly
Gets Them Horny (Perlahan Membuat Mereka Terangsang).
-
Pasti ada orang lain dibalik ini.
-
Surat SGTH sangat cocok untuk seorang bajingan.
-
Sekali membacanya dia akan tergila-gila.
-
Kemudian kau dapat mengontrolnya.
-
Dan aku?
Haruskah aku tidur dengan Bang-ja?
-
Itu terserahmu.
-
Begitu.
-
Lebih baik tidak tidur dengannya.
-
Tidak ada wanita ditinggalkan dengan mudah untuk hal itu.
-
Pergi sana buatkan salad.
-
Ya.
-
Sesuatu terjadi antara kau dan Bang-ja, 'kan?
-
Apa maksudnya?
-
Jangan bohong dan ceritakan padaku.
-
Dia hanya memandangiku
-
tapi aku merasa aneh dan rapuh.
-
Jadi kau melakukannya?
-
Bu. Aku hanya mengatakan yang kurasakan.
-
Dia hanya menatapimu?
-
Dia berbaring dan terus memandangi bahuku dari belakang.
-
Hal ini tidak mungkin...
-
Dia tidak mungkin tahu teknik 'memandang dari belakang'.
-
Bagaimana mungkin seorang pelayan...
-
Apa maksudnya 'memandang dari belakang? '
-
Tidak mungkin.
-
Apa yang kau bicarakan?
-
Kau bilang memakai pakaian tipis
-
tapi kau sedang berpakaian lengkap.
-
Hari ini berubah dingin.
-
Sungguh mengagumkan.
-
Dia kesakitan saat mengeluarkan darah tapi
-
segera berteriak kegirangan.
-
Aku masih bisa mendengarnya.
-
Aku seharusnya tidak menceritakan hal ini kepada pelayan.
-
Ayo pergi.
-
Kenapa, tuan?
-
Perutku!
-
Dia belum pernah tidur dengannya.
-
Ya?
-
Dia terangsang semalaman, tapi tidak mendapatkan sex.
-
Dia penuh dengan sperma makanya sakit perut.
-
Aku tahu itu! Dia berbohong padaku.
-
Dia bukan orang yang gampangan.
-
Apa yang harus kulakukan sekarang?
-
Kita harus kesana dan pertama yang mengajaknya.
-
'Kita'?
-
Maksudnya kau.
-
Cepat!
-
Kau...
-
Apa yang kau lakukan disini?
-
Beraninya kau? Keluar!
-
Aku hanya...
Tahan...
-
Lepas!
-
Dengarkan aku...
-
Aku akan berteriak!
-
Kumohon...
-
Aku benar akan berteriak.
-
Jika kau melakukannya,
-
Aku akan dipukuli hingga mati karena status rendahku.
-
Kenapa kau gemetaran?
-
Karena aku takut.
-
Lalu kenapa kau masuk?
-
Aku tidak tahu
betapa takutnya aku.
-
Tn. MA tidak mengajarimu keahlian baru hari ini?
-
Dia mengajarinya tapi aku lupa.
-
Apa itu?
-
Dia mengatakan untuk melihatmu.
-
Kemudian menciummu di pipi
-
dan bertanya bolehkah aku menciummu.
-
Apa yang kau lakukan?
-
Lalu, menahanmu dan bertanya bolehkah aku memelukmu.
-
Setelah itu, memegangmu dan bertanya bolehkah aku menyentuhmu.
-
Apa yang kau lakukan?
-
Aku benar-benar akan berteriak!
-
Bisakah aku melepaskan pakaianmu?
-
Aku akan berteriak!
-
Kau tidak menginginkannya?
-
Aku akan berteriak!
-
Dia memberitahu apakah aku bisa melepaskan pakaianmu...
-
Kita tidak boleh melakukannya.
-
Kenapa?
-
Kita di kelas yang sama.
Tidak akan ada yang berubah antara kita.
-
Kau buta huruf.
-
Seharusnya kau tidak memberi cap tangan
pada dokumen apapun
-
Tidak masalah.
-
Kau bahkan tidak tahu
apa yang kau tanda tangani.
-
Kisah yang hebat.
-
Kau mengalahkan seorang putra terhormat.
-
Ceritakan lebih jelas tentang cap tangan.
-
Setelah kami tidur bersama
-
Dia mengatakan bahwa dia harus menikahi Mong
-
Dia menyuruhku menandatangani dokumen itu
-
berjanji membantu untuk misinya.
-
Membantunya untuk apa?
-
Membawa tuanku untuk bertemu dengannya lagi.
-
Apa?
-
Aku membujuknya untuk bertemu dengannya
-
dan mereka masuk ke dalam ruangan!
-
Apa kau pernah tidur?
-
Pelayan tidak tidur.
-
Suara apa itu?
-
Aku melihat mereka melalui celah pintu.
-
Mereka melakukannya berdiri
-
Berdiri?
Tidak mungkin?
-
Kenapa kau kaget?
Dia seorang bangsawan.
-
Apa yang kau lakukan?
-
Apa kau terus minum?
-
Apa pedulimu?
-
Kau menyesal karena suara itu?
-
Aku tidak medengar apapun.
-
Aku tertidur lelap.
-
Ibuku menyuruhku agar melakukannya.
-
Dia mengatakan pria bergairah
dengan suara rintihan.
-
Itu tidak benar.
-
Pikir apa yang kau suka.
-
Ini sungguh berat untukku.
-
Aku harus memilikimu,
-
hanya untuk diriku!
Aku harus!
-
Jangan!
-
Ada masalah?
-
Dulu,
-
Aku pergi ke kedai minum
yang dijalankan oleh dua saudara perempuan.
-
Waktu yang menyenangkan
-
tapi akhirnya aku menggunakan beberapa keahlianku.
-
And?
-
Ada perselisihan antara mereka karena aku.
-
Sang kakak menaruh duri di makanan adiknya.
-
Dia tidak mati,
namun menjadi buta.
-
Tahu siapa yang aku bicarakan?
-
Ibu Chun-hyang.
-
Sudahi sekarang.
Dia berasal dari keturuan perempuan yang berbahaya.
-
Tidak peduli yang kau katakan,
Aku tidak bisa.
-
Aku harus memilikinya.
-
Apa yang terjadi?
-
Aku sudah bersengang-senang.
-
Sekarang aku harus belajar serius.
-
Apakah dia tahu kau pergi?
-
Dia pasti tidak dapat menerimanya
jika aku memberitahunya
-
Aku akan memberitahunya nanti.
-
Jauh di mata, dari pikiran,
seperti yang mereka katakan.
-
Aku ingin kau melakukan sesuatu.
-
Aku memberinya suatu sumpah.
Pergi dan ambil kembali.
-
Apa dia yang menyuruhmu?
-
Apa? Ya.
-
Jadi dia pergi?
-
Dia akan pergi ke Seoul.
Mari kita berikan saja.
-
Kau hampi saja membuat masalah besar.
-
Itu milikmu.
-
Ini miliknya.
-
Hyang-dan mencoba menipuku.
-
Apakah kau pergi bersamanya?
-
Saat ini, ya.
-
Tapi aku akan segera kembali.
-
Lagipula ini bukan perkejaan yang mudah keluar.
-
Begitu. Aku akan menunnggu.
-
Aku akan segera kembali.
-
Tuan...
-
Berhasil.
-
Tuan, Aku harus...
-
Ok
-
Aku, Bang-ja, sudah menghabiskan malam
bersama Chun-hyang,
-
dengan ini membantu Chun-hyang dalam upaya
untuk menikahi Mong.
-
Lega.
Apa kita berangkat, tuan?
-
Kau bisa tinggal disini.
-
Ya?
-
Gantinya kirimkan Chun-geun.
-
Bagaimana denganku?
-
Ya, tuan.
-
Aku harap anda tetap sehat, tuan.
-
Hentikan semua itu, bajingan.
-
Aku pikir dia tampak lucu.
tapi aku tidak peduli.
-
Seharunya aku tidak melakukannya di depan kau
-
tapi aku ingin merokok.
-
Silahkan.
-
Jadi, akhirnya anda dibiarkan sendiri dengan Chung-hyang
-
tapi ibunya pasti menjadi tantangan yang sulit.
-
Aku ingin dia menemuimu, tuan.
-
Dia Bang-ja orang yang menjadi urusan kita.
-
Senang bertemu dengan anda, tuan.
-
Aku ingin menuangkan minum
tapi tanganku sedang sibuk.
-
Biak aku bantu.
-
Aku mendengar tentang dirimu.
Kau petarung yang hebat.
-
Penialain yang terlalu berlebihan, tuan.
-
Jika anda menekanku dengan jempol tuan,
-
Aku akan mati.
-
Pembicara yang menarik.
-
Jadi kau ingin masuk ke dalam kantor pemerintahan.
-
Apa yang kau ketahui tentang gelarku?
-
Saya berasal dari bawahan jadi aku kurang yakin
-
tapi aku yakin anda berada di atas
-
suatu posisi.
-
Ini Bang-ja dari Chungpung yang kuceritakan.
-
Aku bekerja di Chungpung dan
-
ibunya menutup mata
-
ke pertemuan bulanan kami.
-
Aku diijinkan bekerja diluar oleh rumah utama
-
Sebagai imbalan membawa uang
kepada mereka setiap bulan.
-
Sejak saat iitu orang-orang mulai memanggilku Tn. Yi .
-
Apa yang sedang kau lakukan?
-
Kau terus akan memegangiku?
-
Kenapa?
-
Aku ingin menyentuhmu juga.
-
Itu merupakan hari-hari terbaik.
-
Apa anda baik-baik saja?
-
Apa kau pelayan baru?
-
Ini aku, Chun-hyang.
-
Ya ampun, waktu pasti lagi untung.
-
Apa anda baik-baik saja?
-
Kau terlihat sangat tidak sehat.
Aku akan carikan bubur.
-
Apa-apaan itu.
-
Tapi aku sakit.
-
Apa dia benar sudah menjadi milikmu?
-
Aku tidak tahu. Mungkin.
Aku belum tenang.
-
Aku pikir kau bakal tenang
bersama dengan orang seperti dia?
-
Aku rasa sudah waktunya.
-
Kau terlihat baik
saat menilai orang seperti tadi.
-
Ini mengingatkan aku kepada Tn. JANG.
-
Dia masturbasi sebelum meninggal.
-
Apa? Sebelum meninggal?
-
Saat itu malam sangat dingin
dan melakukan masturbasi.
-
Aku menangis di sampingnya.
-
Dia datang dan pergi.
Dia meninggal sebagai pria yang bahagia.
-
Selanjutnya itu kaku selama tiga jam.
-
Kami hampir tidak bisa memakai
pakaian jenazah saat itu.
-
Bentuk dan warnanya
Lebih terpenting, ukurannya!
-
Seberapa besar?
-
Dia bisa menghisapnya sendiri.
-
Mong lulus ujian negara!
-
Dia menjadi pengawas kerajaan!
-
Benarkah?
-
Seluruh desa merayakannya.
-
Aku lupa ada beberapa pekerjaan.
Aku pamit.
-
Sini.
Berikan ini padanya.
-
Semoga lekas sembuh.
-
Sampai jumpa.
-
Kalian petugas yang baru diangkat itu?
-
Ya.
-
Pertama,
-
pengawas kerajaan?
-
Bukan saya.
-
Siapa kau?
-
Hakim baru yang ditunjuk untuk Namwon.
-
Kenapa tidak kau bilang dari awal?
-
Yang mana menjadi pengawas kerajaan?
-
Saya.
-
Ini telah dibiarkan kosong.
-
Tulis dimana tempat yang ingin kau tempati.
-
Aku boleh memilih?
-
Dokumen dan lencana kerajaan.
-
Ini satu-satunya dilengkapi dua kuda.
-
Mereka sudah merubah
peraturan pada itu.
-
Dan peraturan?
-
Dimana? Pasti terjatuh
di jalan.
-
Kau tidak berguna!
-
Apa ini?
-
Apa kalian sedang bermain?
-
Kalian sudah minum
dan membuat kami menunggu.
-
Mari kita pergi.
/
Ya, mari.
-
Apa?
-
Aku sudak membuat kesalahan besar.
-
Aku mengerti.
Kau memiliki emosi.
-
Kami tahu kau memandang rendah
pada kami para kasim.
-
Itu tidak benar...
-
Kau membenci kami, 'kan?
-
Kami semua para kasim
terlihat sama bagimu.
-
Tapi kau sama saja.
Tidak ada kepribadian.
-
Ada begitu banyak
inspektur kerajaan hari ini.
-
Kau membutuhkan kepribadian yang unik
dan kedudukan tinggi.
-
Cerita unik dari pria spesial.
-
Tapi apa yang kau tahu tentang hal itu?
-
Saya juga berasal dari Namwon.
-
Benarkah?
-
Mulai sekarang aku harap bimbingan anda.
-
Anda terlihat
kecewa sebelumnya.
-
Ya.
-
Aku pikir 'Aku belajar selama itu hanya untuk ini?'
-
Aku tahu itu belum seberapa.
-
Benarkah?
-
Lalu kenapa kau berusa sangat keras?
-
Sejujurnya,
-
Aku melakukannya agar bisa tidur
dengan wanita sebanyak mungkin.
-
Apa?
-
Sebagai hakim,
-
Aku bisa tidur dengan
semua wanita di kota ini.
-
Aku mempunyai tujuan yang jelas..
-
Aku tidak tertarik dengan hal lain.
-
Bagus dan sederhana.
-
Apa yang akan anda lakukan?
-
Mencari para pejabat yang korupsi dan
-
mengumpulkan cerita yang dapat dipuji?
-
Istana kerajaan sangat menyukai cerita begitu.
-
Dan akan memberikan mereka gelar pada mereka.
-
Cerita...
-
Sebuah kisah yang unik
dari pria spesial.
-
Apa anda mengenal banyak wanita
di Namwon?
-
Tidak. Apa ada yang anda pikrikan?
-
Apa kau suka wanita yang unik?
Benar-benar tidak biasa?
-
Aku menyukai wanita yang tidak biasa .
-
Aku tidak bisa keras
ketika mereka hanya biasa.
-
Apa maksud anda dengan 'unik? '
-
Kenapa kau begitu banyak mencoba baju baru?
-
Karena aku suka.
-
Apakah ini untuk Mong?
-
Bawa sisanya.
-
Bukan hanya itu alasannya.
-
Kupikir kau bahagia bersama Bang-ja.
-
Memang.
-
Lalu, apa yang kau lakukan?
-
Ada apa denganmu?
Aku bingung.
-
Kupikir kau ingin menjualku
kepada penawar tertinggi.
-
Itu benar
-
tapi kalian berudua terlihat sangat bahagia.
-
Ini memalukan
-
Aku meletakkan perangkap.
-
Aku ingin lihat jika
dia menangkap umpan itu.
-
Meskipun jika aku tidak menginginkannya.
Aku ingin tahu.
-
Kami tidak ada apa-apa lagi
untuk diberikan.
-
tapi ini seharga lima kuda.
-
Bukankah ini kecurangan?
-
Tengan saja.
-
Zaman sudah berubah.
-
Anda harus
menjaga standar anda.
-
Tempat ini bagus melakukan bisnis.
-
Tidak seperti sebelumnya.
-
Sejak pemilik baru datang,
itu menjadi bagus.
-
Itu dia.
-
Mereka mencampakkanku.
-
Mungkin mereka terlalu sadar.
-
Kau tidak tahu, 'kan?
Bang-ja dan Chun-hyang...
-
Benarkah? Aku tidak tahu.
-
Begitulah hidup.
-
Dia pasti merasa bersalah padaku.
-
Dia memberikan aku tabungan.
-
Aku bekerja mati-matian.
-
Dan, akhirnya.
-
Kau selalu pintar.
-
Apakah enak?
-
Menyukainya!
-
Enak?
-
Aku lebih baik dari Chun-hyang, kanI?
-
Dia tidak ada apa-apanya.
Aku lebih panas daripada dia.
-
Aku belum pernah tidur
dengan pelayan sebelumnya.
-
Aku punya banyak peluang
-
tapi tidak ingin
memanfaatkan kedudukanku.
-
Dia pertama kali tertarik padaku.
-
Apa yang kau katakan?
-
Maksudku Bang-ja.
-
Dia suka aku lebih dulu.
-
Dia melihatku
dan mulai berbicara padaku.
-
Dia bertanya,
'Apa kau kerja disini?'
-
Kenapa dia sangat penting?
Dia hanya seorang pelayan.
-
Dia tidak penting.
-
Aku hanya bilang
dia suka aku lebih dulu.
-
Kalau aku bukan seorang pelayan...
-
Kau terlihat mengerikan.
-
Coba lihat di cermin.
-
Menemukan orang yang cocok?
-
Aku mengelilingi seluruh kota tapi ...
-
Kau akan segera bertemu dengan seorang yang tidak biasa.
-
Dia adalah Chun-hyang
sangat spesial?
-
Dia bermain sulit untuk didapat.
-
Kau harus memarahi dan memenjarakan dia.
-
Dan dia hanya akan tunduk
setelah kau membuat darah.
-
Kedengarannya sempurna.
-
Kau datang
ke tempat yang tepat.
-
Terima kasih.
-
Ini terlalu banyak.
-
Sampai ketemu.
-
Apakah ini anda? Tuan?
-
Pakaianmu ...
-
Izinkan saya menyambut anda dengan baik.
Bagaimana kabar tuan?
-
Selamat telah lulus ujian.
-
Terima kasih.
-
Nyaris tidak mengenalimu.
-
Sudah lama.
-
Tempat ini lebih baik dari sebelumnya.
-
Santai saja. Aku bisa menunggu.
-
Tuan.
-
Chun-hyang sedang kurang sehat
-
jadi dia tidak bisa menemui anda hari ini.
-
Dia mungkin sakit
-
tapi aku di sini setelah
bertahun-tahun lulus
-
Katakan aku disini.
-
Tapi anda meninggalkannya jadi
-
lebih baik untuk anda
untuk tidak menemuinya.
-
Kau sudah berani kurang ajar.
-
Memeberiku perintah?
-
Apa yang kau lakukan?
-
Apa yang bisa saya lakukan?
-
Aku harap anda menerima
posisi saya dalam laporan.
-
Baiklah
-
Katakan saja setidaknya.
-
Aku akan pergi jika dia tidak ingin melihatku.
-
Kau tidak lama.
-
Apa yang dia katakan?
-
Tidak banyak.
-
Huh?
-
Tidak banyak.
Dia ingin menemuiku lagi.
-
Apa kau akan membantu mereka?
-
Ya.
-
Kerjalah
-
Chun-hyang sedang apa?
-
Sedang melamun.
-
Dia tidak bersiap-siap?
-
Tidak.
-
Apa yang dia lakukan?
Aku menyuruhnya bersiap-siap.
-
Dia tertangkap.
-
Semua tepuk tangan!
-
Lakukan ini sampai kalian telanjang!
-
Lepaskan.
-
Mari kita lakukan lagi!
-
Kenapa anda tidak bergabung dengan kami?
-
Jangan pedulikan aku.
-
Kau pasti merasa canggung di sini
-
berada disekitar kaum rendah.
-
Aku rasa begitu.
-
Saya mengerti tapi aku khawatir
-
Anda akan membuat hal-hal sulit bagi kami.
-
Jangan kuatir.
-
Anda menutup diri dari kami
para petugas.
-
Aku kuatir anda terlalu bersemangat
-
melakuakan pekerjaan anda.
Itu tidak perlu.
-
Jika anda tidak./ Benar.
-
Ketahui apa yang anda lakukan
dan anda terlalu bersemangat ...
-
Aku akan membahas segalanya denganmu.
-
Tunggu!
/ Hei!
-
Aku lega kita saling memahami.
-
Aku merasa bisa mendiskusikan
apa yang ada di benakku.
-
Sini.
-
Ini Bang-ja dari Chungpung.
-
Dia ini berguna.
-
Aku mengerti.
-
Senang bertemu anda, Tuan.
-
Benarkah?
-
Aku dengar anak pemilik ini,
Chun-hyang,
-
penyanyi yang baik.
Aku mau mendengar dia bernyanyi.
-
Apa itu memungkinkan?
-
Aku menyuruhnya untuk bersiap-siap
tapi dia sedang kurang sehat.
-
Ada begiru banyak wanita disini.
-
Baiklah, kau bisa pergi.
-
Jangan ikut campur.
-
Aku sangat ingin mendengar
dia bernyanyi.
-
Silahkan minum saja.
-
Hal ini yang saya maksudkan sebelumnya
-
Apa anda mengikuti saya?
-
Aku ingin melihatnya,
jadi bawa dia.
-
Apa masalahnya?
-
Aku akan membawanya.
Mohon jangan marah.
-
Ini masalah rumit.
Jangan ikut terlibat.
-
Aku tidak dalam kondisi terbaik tapi
disini aku siap melayani anda.
-
Senang bertemu denganmu.
-
Kau cantik,
sama seperti yang aku dengar.
-
Tidak sama sekali, Tuan.
-
Kau tidak mau
menyanyi untukku?
-
Aku ingin tapi aku dalam kondisi tidak baik
untuk bernyanyi.
-
Apa?
-
Ini adalah perintah hakim.
-
Tidak apa-apa.
-
Dia punya masalah hari ini.
-
Ok.
-
Duduk di sampingku dan
tuangkan minuman.
-
Dia bukan orang yang
melakukan hal seperti itu...
-
Pasti ada kesalahpahaman.
-
Aku bukan seorang giseng.
-
Bukan giseng?
-
Bukankah kau
seorang putri giseng?
-
Jika anda bersikap tidak sopan,
-
kenapa anda tidak bersenang-senang
dengan seorang giseng?
-
Sangat sombong!
-
Dia masih muda dan belum mengerti apa-apa.
-
Mohon jangan marah.
-
Kota ini kacau.
-
Pegangi dia.
-
Tuan,
-
oh, tuan!
-
Aku tidak keterlaluan.
-
Aku menginginkan kau untuk menuangkan minuman.
-
Kenapa kau begitu sombong?
-
Kasar dan bodoh!
-
Tahan dia sampai dia mengerti kesalahannya.
-
Kalau dia...
-
Apa dia mati?
-
Aku mabuk, Aku pergi.
-
Dia dalam keadaan lemah.
-
Dia tidak akan bertahan lama di penjara.
-
Bantu dia.
-
Diskusikan ini dengan petugas itu, bukan aku.
-
Tapi siapa yang memegang kendali
tempat ini?
-
Itu anda, Tuan!
-
Itu benar tapi...
-
dia menutup Chungpung dan
memungut banyak pajak.
-
Itu diluar kendaliku.
-
Ada apa dengan wajahmu?
-
Ada yang ingin saya katakan...
-
Masuk.
-
Keluar.
-
Apa anda ingin minum sesuatu?
-
Keluar sekarang!
-
Birakan aku bersihkan ini sedikit lagi.
-
Aku bilang keluar!!
-
Temperamen, marah!
-
Lihatlah dirimu...
-
Bantu saya, tuan.
-
Aku tahu anda bisa.
-
Kau tidak suka ketika aku kembali,
-
memintaku untuk tidak ikut campur.
-
Mengapa minta bantuan sekarang?
-
Aku tidak tahu harus bagaimana lagi.
-
Maafkan saya, tuan.
-
Aku akan selesaikan semua.
-
Bagiaman kau bisa?
-
Apa kau tidak percaya padaku?
-
Kau tidak memiliki kekuasaan.
-
Aku tahu kau akan meminta orang lain untuk membantu.
-
Apa lagi yang bisa kulakukan?
-
Cacing hanya bisa merangkak..
-
Jadi, bila kau
-
melayaninya...
-
Bila tidak ada cara lain,
-
lakukan saja.
-
Benarkah?
-
Ya.
-
Sebuah pemandangan apa ini!!
-
Kau akan melahirkan di penjara.
-
Bagaimana kalau dia tidak datang?
-
Dia akan datang.
-
Dia meninggalkan lencana kerjaan kepadaku.
-
Bagaimana dengan Chun-hyang?
-
Dia bilang akan membawanya
tapi aku belum melihatnya.
-
Hal ini membuat aku gila.
-
Apa Mong menipumu?
-
Dia pasti datang.
Aku yakin itu.
-
Kau tidak bisa percaya bangsawan!
-
Banyak buku mengajarkan
bagaimana penguasa bersikap
-
tetapi sulit menemukan
seorang hakim yang baik.
-
Sekarang hakim itu telah datang
ke kota kita.
-
Dia akan menyampaikan beberapa kata ...
-
tapi... dia saat ini...
-
Kau pasti bosan menunggu.
-
Mau makan?
-
Apa kau tidak
malu pada dirimu sendiri?
-
Aku saat kau sedang membantah.
-
Kau menyukainya, kan?
-
Aku yakin kau ada pikiran nakal
setap saat.
-
Kau suka bermain kasar?
-
Apa yang kau lakukan?
-
Tidak apa-apa
Aku tahu tentangmu.
-
Bodoh, dan melakukan hal konyol.
-
Apa tidak terasa enak?
Dan begini?
-
Tidak apa-apa?
-
Singkirkan tanganmu!
-
Aku suka ketika kau sedang marah!
-
Maaf, aku harus menyentuhmu!
-
Kau suka, kan?
-
Tuan!
-
Apa? Kau mengagetkanku.
-
Ada yang ingin saya katakan.
-
Ada apa?
-
Tuan!!
-
Tolong ampuni Chun-hyang!
-
Ini pria yang kemarin.
-
Tolong bebaskan dia.
Aku tahu dia telah berbuat salah.
-
Kenapa denganmu?
-
Tolong lepaskan dia.
-
Apa ini?
Kau harus membayar ini.
-
Pergi!!
-
Mohon, tuan...
-
Tuan.
-
Apa yang kau lihat?
Pukuli dia!
-
Telah datang Petugas Kerajaan!
-
Telah datang Petugas Kerajaan!
-
Telah datang Petugas Kerajaan!
-
Minum darah rakyat di gelas emas,
-
makan daging rakyat di piring mutiara.
-
Aku tidak tahu apa artinya tapi kedengarannya bagus.
-
Artinya minuman datang
-
dari usaha ratusan rakyat dan...
-
Itu tidak benar terjadi...
-
Ya.
-
Hakim baru itu menyambutnya
dengan senyum.
-
Dia melakukannya?
-
Dia tidak mau lebih terintimidasi
-
Tapi kemudian, inspektur
memenjarakannya.
-
Lelucon ini terlalu berlebihan.
-
Kemudian, dia melecehkan Chun-hyang.
-
Aku akan bertanya sekali lagi.
-
Dia adalah seorang hakim yang korupsi
-
namun masih dalam perintah resmi,
-
kenapa kau
menolak melayani dia?
-
Aku katakan.
Aku bukan seorang giseng.
-
Kenapa aku harus melayaninya?
-
Bukan giseng?
-
Kau pikir perilakumu lebih baik
dari seorang giseng?
-
Apa yang kau tahu tentang aku?
-
Aku tidak tahu bagaimana perilakumu
-
tapi siapa tahu dibalik itu
-
Kau akan mengatakan jujur setelah dipukuli.
-
Ceritakan.
-
Kesucian tidak berarti apa-apa
di dunia kotor ini.
-
Bila kau menolak sementara itu tidak menjaga kesucianmu.
-
Aku akan memukulimu sampai mati.
-
Apa ini?
-
Dia punya suami.
-
Tolong bebaskan dia.
-
Begitukah?
Lepaskan dia.
-
Ya, tuan.
-
Apa orang rendah ini suamimu?
-
Bukan, dia hanya seorang pelayan
di rumahku.
-
Inspektur kerajaan!
-
Anda benar.
-
Aku tidak perlu menjaga kesucianku
maka itu aku harus melayaninya.
-
Ketika...
-
cintaku pergi,
-
dia memintaku
untuk tetap menjaga janji.
-
Aku akan robek.
-
janji tersebut buat cintaku.
-
atau dipukuli sampai mati
oleh bangsawan.
-
Tolong sampaikan salamku
kepada Mong keluarga YI.
-
Chun-hyang, buka matamu.
-
Ini aku, Aku kembali.
-
Kau menungguku.
-
Buka matamu.
-
Aku hanya ingin mengujimu.
-
Jika kau mati,
-
apa pentingnya aku sudah
menjadi seorang inspektur kerajaan?
-
Bertahanlah.
-
Kerajaan telah gila karena kisah kesetiannya
-
Mereka akan mendirikan sebuah monumen
untuk menghormatinya.
-
Bagus.
-
Suatu hal yang lebih hebat telah didapatkan Mong.
-
Dia juga telah dipromosikan untuk naik dua pangkat.
-
Dia menghianatimu jadi
dia tidak akan datang, kan?
-
Tentu saja tidak.
-
Jika dia tidak...
Kau tidak akan pernah tahu.
-
Jika dia datang,
jangan memintanya untuk tinggal.
-
Apa maksudmu?
-
Permainan selesai jika
kau meminta dia tinggal.
-
Bersikap dingin.
-
Bersikap seakan kau bahagia telah ditinggalkan.
-
Jangan khawatir.
-
Aku pasti akan melakukan seperti itu.
-
Rapikan rambutmu.
-
Gaya pria terletak pada rambutnya.
-
Mereka akan melapaskanmu hari ini.
Tahan sedikit lagi.
-
Ya,
-
Aku tahu
-
Kau marah padaku?
-
Apa yang harus membuatku marah?
-
Kenapa kau melakukannya?
-
Kenapa?
-
Aku memberitahumu semua
tentang rencana kita.
-
Kenapa kau tidak melakukannya?
-
Saat aku bertemu hakim,
-
ada sebuah ide.
-
Bagimana kalau kita membuat cerita palsu?
-
Ini akan membantu kita berdua.
-
Semua sudah disiapkan.
-
Kau tahu itu,
tapi kenapa kau tidak melakukannya?
-
Aku ingin menolongmu.
-
Rencana tersebut menyakinkan, bukan?
-
Aku belum melakukan apapun buatmu
-
dan aku selalu merasa sedih akan hal itu.
-
Ditambah, aku tidak bisa percaya Mong.
-
Tunggu!
-
Aku harus memberitahumu sesuatu.
-
Apa?
-
Aku...
-
cinta kau.
-
Apa kau bilang?
-
Aku cinta kau.
-
Aku hanya seorang pelayan jadi
aku tidak punya hak.
-
Tapi, Aku mencintaimu.
-
Chun-hyang beruntung!
-
Apa kau pusing?
-
Aku harus membawa Bang-ja bersamaku.
-
Apa?
-
Aku tidak akan pergi bila tanpa dia.
-
Apa kau sudah gila?
-
Jika tidak,
Aku akan menceritakan semuanya.
-
Orang aneh.
-
Sangat aneh.
-
Aku tahu. Tapi kita bertiga bisa akur dengan baik.
-
Aku satu-satunya terasa sakit.
-
Tidak, kukira
Hanya aku yang sakit.
-
Bang-ja!
-
Apa?
-
Ada ikan aneh.
-
Ikan?
-
Di mana itu?
-
Astaga, aku mendorongnya.
-
Dia terus mengirim orang-orangnya
mengejar kami.
-
Kami terus melarikan diri.
-
Aku tidak heran.
-
Dia salah satu pria jahat.
-
Tapi anda sangat mengagumkan.
-
Kau lari bersama dengan
wanita seorang bangsawan.
-
Dia bukan miliknya,
-
tapi milikku.
-
Ini dia?
-
Dia selamat tapi
-
menjadi seperti anak kecil.
-
Kau dalam pelarian
dengannya seperti ini?
-
Ya.
-
Sebuah kisah yang memilukan.
-
Aku akan menulis cerita yang bagus
untuk anda.
-
Cinta seorang pelayan.
-
Tidak, bukan seperti itu.
-
Kemudian apa?
-
Memperindah cerita.
-
Chun-hyang berada di ayunan
pada bulan mei yang indah.
-
Dia jatuh cinta kepada Mong
pada pandangan pertama.
-
Dia pergi ke Seoul,
-
lulus ujian,
dia menunggu pria itu
-
dan mereka hidup
bahagia selamanya.
-
Jika anda ingin seperti itu, aku akan menulisnya, tapi kenapa?
-
Karena suatu
-
yang dia tidak pernah miliki.
-
Judul ini harus
-
'Kisah Chun-hyang'
-
'Kisah Chun-hyang'.
judul yang bagus.
-
Dan memasukkan peristiwa ini.
-
Ketika tuan itu benar-benar jatuh cinta padanya.
-
Dia menyanyikan sebuah lagu untuknya.
-
Kemarilah aku akan menggendongmu.
-
Kemari
-
Aku tidak pandai bernyanyi, jadi ...
-
Tapi kau pahlawan dari cerita ini.
-
Aku tidak peduli seperti apa aku di cerita itu.
-
Aku pahlawan dalam hatiku.
-
Aku akan mencoba bernyanyi lebih baik.
-
Kemarilah aku akan menggendongmu.
-
Kau cintaku,
cinta sejatiku...
-
Penerjemah : Sue Valentino
-
Email : suearis@hotmail.com