< Return to Video

【第67集】白话佛法开示 | 心无所动,心无所住(卢军宏 卢台长 心灵法门)

  • 0:01 - 0:06
    BHFF adalah Dharma yang mendalam
    dan diuraikan oleh Master Lu
  • 0:06 - 0:09
    dengan menggunakan bahasa sehari-hari.
  • 0:09 - 0:14
    Menggunakan filosofi kehidupan
    dan menggunakan contoh sederhana
  • 0:14 - 0:17
    di kehidupan sehari-hari
    untuk menjelaskannya.
  • 0:17 - 0:19
    Di dalam Bai Hua Fo Fa,
  • 0:19 - 0:23
    kita bisa memahami teori Dharma
    yang mendalam dan
  • 0:23 - 0:30
    memunculkan kembali sifat Kebuddhaan
    kita semua untuk mengubah nasib kita.
  • 0:30 - 0:35
    Silakan mendengar
    Bai Hua Fo Fa Master Lu.
  • 0:35 - 0:37
    67. Hati tanpa keinginan,
    hati tanpa arah
  • 0:42 - 0:47
    Jika kalian memahami ajaran Buddha,
    kalian akan memahami sifat manusia,
  • 0:47 - 0:51
    dan secara perlahan akan memahami
    seperti apa sifat Buddha itu.
  • 0:51 - 0:58
    Kesedihan besar tanpa air mata,
    tawa besar tanpa suara,
  • 0:58 - 1:03
    karena itulah banyak orang
    menangis dalam kebahagiaan.
  • 1:03 - 1:05
    Shifu memberi tahu kalian
    dengan harapan
  • 1:05 - 1:10
    kalian dapat memahami
    bagaimana tingkatan Buddha itu,
  • 1:10 - 1:13
    apa yang dilakukan Bodhisattva
    ketika turun ke dunia manusia,
  • 1:13 - 1:20
    dan apa yang seharusnya
    kalian lakukan di dunia saat ini.
  • 1:20 - 1:26
    Seseorang yang mempelajari ajaran
    Buddha harus memiliki hati yang bersih.
  • 1:26 - 1:29
    Dalam kitab sutra ada sebuah
    kata-kata bijak,
  • 1:29 - 1:34
    "Jangan biarkan hati terpengaruh
    oleh bentuk,
  • 1:34 - 1:38
    jangan biarkan hati terpengaruh oleh
    suara, aroma, rasa, sentuhan, dan hukum.
  • 1:38 - 1:43
    Hati harus bebas dari keterikatan."
  • 1:43 - 1:46
    Artinya memberitahu kita bahwa
  • 1:46 - 1:50
    kita tidak boleh membiarkan
    hati kita terpengaruh oleh bentuk.
  • 1:50 - 1:59
    Di dunia ini, kita tidak boleh tergoda
    oleh ketenaran dan keuntungan duniawi.
  • 1:59 - 2:08
    Hati kita tidak boleh berubah begitu saja
    mengikuti materi atau pikiran orang lain.
  • 2:08 - 2:12
    "Jangan biarkan hati terpengaruh oleh
    suara, aroma, rasa, sentuhan, dan hukum"
  • 2:12 - 2:16
    berarti kita tidak boleh tergoda
    hanya karena mencium aroma wangi,
  • 2:16 - 2:22
    tidak seharusnya terpengaruh oleh
    suara atau perkataan orang lain.
  • 2:22 - 2:24
    "Hati harus bebas dari keterikatan"
  • 2:24 - 2:28
    adalah kalimat terkenal dari Sutra Intan
  • 2:28 - 2:33
    yang hari ini Shifu
    secara khusus sampaikan
  • 2:33 - 2:37
    untuk dijelaskan kepada kalian semua.
  • 2:37 - 2:45
    Patriark keenam aliran Zen mencapai
    pencerahan awal justru dari kalimat ini.
  • 2:45 - 2:51
    Pikirkan betapa beratnya makna
    dari satu kalimat ini,
  • 2:51 - 2:56
    karena dia mencapai pencerahan
    hanya dengan mendengar
  • 2:56 - 3:12
    "hati harus bebas dari keterikatan".
  • 3:12 - 3:16
    Shifu akan menjelaskan
    kepada kalian semua,
  • 3:16 - 3:22
    sebenarnya hati kita pada dasarnya
    tidak memiliki tempat tinggal,
  • 3:22 - 3:25
    seluruh hati kita tidak memiliki
    tempat tinggal.
  • 3:25 - 3:36
    "Tanpa tempat tinggal" berarti kosong,
    tidak ada tempat untuk pergi,
  • 3:36 - 3:41
    ini memberitahu kita bahwa
    "hati ini tanpa tempat tinggal,
  • 3:41 - 3:46
    tanpa tempat tinggal berarti
    kekosongan mutlak".
  • 3:46 - 3:50
    Di manakah hati kalian
    sewaktu kecil sekarang?
  • 3:50 - 3:53
    Di manakah kebencian masa kecil
    kalian sekarang?
  • 3:53 - 3:55
    Di manakah keserakahan
    masa kecil kalian sekarang?
  • 3:55 - 3:59
    Sewaktu kecil kalian pernah disakiti orang
    lain, atau kalian menyakiti orang lain,
  • 3:59 - 4:03
    di manakah hati yang
    tidak baik itu sekarang?
  • 4:03 - 4:06
    Karena itu ia adalah
    hati tanpa tempat tinggal,
  • 4:06 - 4:10
    hanya sebuah keadaan kosong saja.
  • 4:10 - 4:13
    "Memiliki tempat tinggal" berarti
  • 4:13 - 4:17
    kamu menyimpan semua hal
    baik dan buruk di dalam hati,
  • 4:17 - 4:21
    coba pikirkan bukankah hati
    akan terasa tertekan?
  • 4:21 - 4:26
    Bukankah kegelisahan dimulai dari hati?
  • 4:26 - 4:28
    Hal baik membuat senang,
    hal buruk membuat susah,
  • 4:28 - 4:32
    bukankah semua dimulai dari hatimu?
  • 4:32 - 4:39
    Jika kamu tidak tinggal di dalam hati,
    maka tinggallah dalam kekosongan,
  • 4:39 - 4:43
    hati ini hari ini tanpa hambatan.
  • 4:43 - 4:45
    Seperti banyak umat Buddha
    yang berkata kepada Shifu,
  • 4:45 - 4:49
    "Shifu, saya berbicara dengan
    beberapa orang tanpa perlu berpikir,
  • 4:49 - 4:50
    saya merasa sangat senang.
  • 4:50 - 4:54
    Berbicara dengannya seperti
    berbicara dengan anak kecil,
  • 4:54 - 4:59
    karena dia tidak akan marah kepada saya,
    saya juga tidak akan marah kepadanya.
  • 4:59 - 5:02
    Apapun yang saya katakan
    dia bisa menerima,
  • 5:02 - 5:04
    tidak akan berpikir macam-macam;
  • 5:04 - 5:07
    saya juga tidak akan berpikir
    macam-macam apapun yang dia katakan.
  • 5:07 - 5:10
    Jadi saya merasa sangat nyaman
    dan senang berbicara dengannya."
  • 5:10 - 5:13
    Itulah hati tanpa tempat tinggal.
  • 5:13 - 5:15
    Jika kamu memiliki banyak pikiran,
  • 5:15 - 5:20
    khawatir dia akan datang mencarimu
    untuk berbicara, mencari masalahmu,
  • 5:20 - 5:23
    mencari kesalahanmu,
    datang untuk mengejekmu, menyakitimu,
  • 5:23 - 5:25
    setelah kamu memiliki semua pikiran ini,
  • 5:25 - 5:27
    itu berarti "hati yang
    terpengaruh bentuk",
  • 5:27 - 5:31
    kamu telah tinggal
    dalam kegelisahan dunia ini,
  • 5:31 - 5:36
    bagaimana bisa memiliki hati yang bebas?
  • 5:36 - 5:43
    Hati yang benar-benar bersih
    tidak hanya kosong,
  • 5:43 - 5:46
    yang terpenting masih memiliki tingkatan.
  • 5:46 - 5:50
    Sebagai manusia kita harus memahami
  • 5:50 - 5:53
    "tidak tinggal dalam bentuk,
  • 5:53 - 5:57
    tidak tinggal dalam suara, aroma,
    rasa, sentuhan, dan hukum".
  • 5:57 - 6:03
    Praktik spiritual yang sesungguhnya
    seharusnya hati tanpa gerakan -
  • 6:03 - 6:07
    pada dasarnya tidak ada hati,
    untuk apa saya ingin tinggal di dalamnya?
  • 6:07 - 6:14
    Untuk apa saya menggunakan hati untuk
    menampung nama dan materi kotor
  • 6:14 - 6:18
    dari debu merah duniawi?
  • 6:18 - 6:21
    Maka seharusnya
    "hati bebas dari keterikatan".
  • 6:21 - 6:24
    Apakah hati itu ada?
    Ada.
  • 6:24 - 6:27
    Di mana?
    Tanpa tempat tinggal.
  • 6:27 - 6:31
    Contoh sederhana,
    kamu hidup, benar? Benar.
  • 6:31 - 6:35
    Di mana kamu tinggal?
    Tidak tinggal di mana-mana,
  • 6:35 - 6:37
    ingin tinggal di mana saja bisa.
  • 6:37 - 6:40
    Orang yang mengatakan bisa
    tinggal di mana saja dia inginkan,
  • 6:40 - 6:43
    bukankah dia telah
    mencapai kebebasan?
  • 6:43 - 6:45
    Jika hari ini kamu dikuasai oleh
    suatu tempat,
  • 6:45 - 6:48
    kamu hanya bisa tinggal di sini,
  • 6:48 - 6:52
    bukankah itu sudah
    "tinggal dalam bentuk"?
  • 6:52 - 6:53
    Contoh sederhana,
  • 6:53 - 6:58
    di dunia karena keserakahanmu,
    karena kebencianmu,
  • 6:58 - 7:03
    akhirnya berbuat salah,
    maka kamu harus tinggal di penjara,
  • 7:03 - 7:07
    jika hati harus tinggal di penjara,
    bukankah kamu telah dikuasai?
  • 7:07 - 7:11
    Bukankah hatimu telah tinggal
    dalam bentuk?
  • 7:11 - 7:18
    Maka harus tanpa tempat tinggal,
    tetap tenang.
  • 7:18 - 7:20
    "Saya tidak memiliki hati
    terhadap siapapun,
  • 7:20 - 7:23
    saya tidak memiliki hati untuk
    menyakiti orang lain,
  • 7:23 - 7:26
    saya tidak memiliki hati untuk
    menerima sakit hati dari orang lain",
  • 7:26 - 7:29
    bukankah kamu telah mencapai
    kebebasan besar?
  • 7:29 - 7:32
    Maka tanpa hati berarti ada hati,
    ada hati berarti tanpa hati,
  • 7:32 - 7:34
    di mana hati itu?
  • 7:34 - 7:40
    Karena hati tidak datang juga tidak pergi,
    hati tanpa tempat tinggal.
  • 7:40 - 7:47
    Inilah yang sering kita sebut
    jangan "menyimpan di hati",
  • 7:47 - 7:53
    begitu kamu menyimpan di hati
    pasti akan ada kegelisahan.
  • 7:53 - 7:59
    Bodhisattva mengajarkan kita,
    hati ini tanpa bentuk, seperti cermin.
  • 7:59 - 8:03
    Ini memberitahu kita semua bahwa
    hati kita tidak memiliki bentuk.
  • 8:03 - 8:05
    Seperti apa bentuk hati?
  • 8:05 - 8:09
    Seperti apa bentuk hati
    ketika kamu membenci orang?
  • 8:09 - 8:13
    Lihat, banyak orang yang memaksa
    membuat sebuah bentuk,
  • 8:13 - 8:16
    mencintai seseorang harus
    dibuat bentuk hati
  • 8:16 - 8:25
    seperti kue persik panjang umur,
  • 8:25 - 8:29
    tapi ini tidak berarti kamu benar-benar
    memiliki hati yang penuh kasih ini.
  • 8:29 - 8:34
    Sebenarnya hati hanya tanpa bentuk,
    jantung memiliki bentuk,
  • 8:34 - 8:43
    tapi semua konsep, pemahaman, cinta,
    benci yang dipikirkan hati...
  • 8:43 - 8:45
    semuanya tanpa bentuk.
  • 8:45 - 8:49
    Hal-hal tanpa bentuk ini seperti
    sebuah cermin,
  • 8:49 - 8:55
    memantulkan benda-benda berbentuk,
    dalam hatimu ada benda-benda berbentuk.
  • 8:55 - 8:59
    Hari ini kamu memantulkan cinta,
    dalam hatimu ada cinta;
  • 8:59 - 9:03
    hari ini kamu memantulkan kebencian,
    dalam hatimu memiliki kebencian.
  • 9:03 - 9:09
    Maka "hati seperti cermin yang terang",
    ada tingkatannya, ia bisa memantulkan.
  • 9:09 - 9:12
    Sebuah cermin di dalam hati,
  • 9:12 - 9:17
    baik dan buruk
    semua terpantul dalam hatimu,
  • 9:17 - 9:20
    setelah terpantul lalu hilang.
  • 9:20 - 9:23
    Coba kalian lihat sebuah cermin,
    setelah baru saja bercermin,
  • 9:23 - 9:25
    apakah bayangan kalian
    masih ada di cermin?
  • 9:25 - 9:29
    Apakah bayangan kalian ini
    adalah bayangan palsu?
  • 9:29 - 9:31
    Apakah cermin ini
    tanpa tempat tinggal?
  • 9:31 - 9:35
    Setelah kamu meninggalkan cermin,
    apa yang dipantulkan cermin ini?
  • 9:35 - 9:38
    Yang dipantulkan adalah
    sifat kekosongan, hilang,
  • 9:38 - 9:41
    karena kamu sudah terpantul,
  • 9:41 - 9:45
    begitu meninggalkan cermin,
    cermin tidak lagi memiliki bayanganmu,
  • 9:45 - 9:48
    maka Bodhisattva menggunakan
    cermin yang terang
  • 9:48 - 9:51
    untuk memberitahu kita
    hati seperti cermin yang terang -
  • 9:51 - 9:56
    memantulkan kebaikan maka baik,
    memantulkan kejahatan maka jahat,
  • 9:56 - 10:02
    dalam hati harus menyimpan Buddha,
    memantulkan maka Buddha.
  • 10:02 - 10:06
    Ini memberitahu kita bahwa dalam
    hati tidak boleh ada setan,
  • 10:06 - 10:08
    karena jika kamu memiliki setan,
    memiliki kebencian,
  • 10:08 - 10:13
    dalam hatimu tersimpan sifat setan.
  • 10:13 - 10:16
    Mengapa banyak orang
    bagaimanapun dinasihati,
  • 10:16 - 10:19
    dia tetap tidak bisa memiliki
    sifat Buddha?
  • 10:19 - 10:25
    Karena sifat setannya telah menguasai
    sifat Buddha dalam hatinya.
  • 10:25 - 10:26
    Seperti seorang anak kecil,
  • 10:26 - 10:29
    bagaimanapun kamu menasihatinya
    untuk menjadi baik,
  • 10:29 - 10:30
    dia tetap tidak bisa menjadi baik,
  • 10:30 - 10:34
    karena dalam hatinya
    sudah ada banyak kejahatan,
  • 10:34 - 10:38
    maka dia sangat sulit untuk menjadi baik.
  • 10:38 - 10:42
    Buddha seperti apa?
  • 10:42 - 10:46
    Harus membiarkan sifat Buddha
    menerangi hatimu.
  • 10:46 - 10:49
    Cermin ini setiap hari memantulkan Buddha,
  • 10:49 - 10:54
    dan harus menyimpan Buddha
    ini dalam cermin,
  • 10:54 - 10:56
    karena Buddha adalah
    sebuah lentera yang terang.
  • 10:56 - 11:00
    Kalian semua lihat, ada beberapa
    cermin yang memiliki lampu,
  • 11:00 - 11:04
    begitu lampu dinyalakan,
    bukankah cermin menjadi semakin terang?
  • 11:04 - 11:08
    Kamu menggunakan hati,
    lampu ini menyala;
  • 11:08 - 11:14
    kamu tidak menggunakan hati,
    lampu ini tidak menyala.
  • 11:14 - 11:16
    Maka ketika hati dan matamu terang,
  • 11:16 - 11:19
    kamu akan memiliki hati
    tanpa tempat tinggal,
  • 11:19 - 11:23
    ia adalah seberkas cahaya,
    di mana cahaya itu?
  • 11:23 - 11:26
    Cahaya tidak akan berhenti
    di suatu tempat.
  • 11:26 - 11:31
    Kalian lihat cahaya matahari,
    ia bergerak mengikuti waktu;
  • 11:31 - 11:34
    cahaya dunia, ketika malam tiba
    semua orang tidur,
  • 11:34 - 11:37
    semua harus mematikan lampu kan?
  • 11:37 - 11:40
    Ia tanpa tempat tinggal.
  • 11:40 - 11:42
    Maka segala sesuatu tidak tinggal,
  • 11:42 - 11:46
    jika kamu bisa tidak tinggal
    dalam segala sesuatu di hatimu,
  • 11:46 - 11:50
    itulah keadaan realitas sejati.
  • 11:50 - 11:53
    Coba kalian pikirkan,
  • 11:53 - 11:58
    dua orang ini sedang bertengkar,
    kamu mendengar di samping,
  • 11:58 - 12:04
    "orang ini baik, orang itu tidak baik"
    "orang itu baik, orang ini tidak baik",
  • 12:04 - 12:09
    bagi kamu, kamu tidak membantu yang ini,
    juga tidak membantu yang itu,
  • 12:09 - 12:14
    itu disebut keadaan realitas sejati.
  • 12:14 - 12:17
    Jika kamu memiliki perasaan baik
    dengannya, kamu membantunya,
  • 12:17 - 12:22
    maka kamu telah masuk
    ke dunia ilusi semu,
  • 12:22 - 12:24
    karena kamu membawa perasaan,
  • 12:24 - 12:31
    karena dalam hatimu telah memantulkan
    benar dan salah dari suatu hal.
  • 12:31 - 12:35
    Mengapa disebut keadaan realitas sejati?
  • 12:35 - 12:37
    Benar-benar nyata.
  • 12:37 - 12:41
    Kita sebagai manusia harus nyata,
    jangan berat sebelah,
  • 12:41 - 12:44
    jangan memaafkan kesalahan
    dan kekurangan diri sendiri,
  • 12:44 - 12:48
    jangan memaafkan keburukan
    diri sendiri,
  • 12:48 - 12:54
    harus dengan keras berjuang
    melawan keburukan dalam diri sendiri,
  • 12:54 - 12:56
    mengalahkannya,
  • 12:56 - 13:00
    harus benar-benar menghilangkannya,
  • 13:00 - 13:04
    baru bisa mencapai wujud
    Tathagata yang sejati.
  • 13:04 - 13:07
    Ketika kamu mencapai
    wujud Tathagata yang sejati,
  • 13:07 - 13:10
    berbicara jujur,
    berbicara dengan benar-benar nyata,
  • 13:10 - 13:15
    kamu juga harus memahami
    "realitas tanpa wujud".
  • 13:15 - 13:18
    Sebenarnya di dunia kita,
    setelah kamu berhasil berlatih,
  • 13:18 - 13:22
    kamu berkata "saya sudah tidak masuk
    ke dalam benar dan salah,
  • 13:22 - 13:24
    saya telah memiliki realitas",
  • 13:24 - 13:25
    apakah realitas ini masih ada?
  • 13:25 - 13:28
    Sebenarnya adalah tanpa wujud.
  • 13:28 - 13:31
    Kamu bilang dunia ini semuanya adalah
    kekosongan -
  • 13:31 - 13:34
    kosong, hampa, apakah ada realitas?
  • 13:34 - 13:37
    Pasti tidak ada,
    tidak mendapatkan apapun.
  • 13:37 - 13:43
    Jika hidup seseorang hanya menilai suatu permasalahan itu benar dan salah
  • 13:43 - 13:51
    Mungkin saja saat Anda berumur 20 dengan lingkungan, pemahaman, filosofi saat itu, Anda bisa saja benar
  • 13:51 - 13:56
    Akan tetapi 20 tahun setelah itu, mungkin saja Anda salah
  • 13:56 - 14:01
    Jadi, semua itu tidak ada yang bisa dimiliki
  • 14:01 - 14:10
    Jadi, mengapa kita harus tertegun di satu titik atau masalah dan tidak melepaskannya?
  • 14:10 - 14:17
    Dan mengapa kita harus terus melekat padanya, menguatkan pemikiran sendiri,
  • 14:17 - 14:22
    dan tidak memberikan kelegaan pada pikiran kita?
  • 14:22 - 14:27
    Tidak mendapatkan pembebasan dan berusaha keras meraihnya
  • 14:27 - 14:33
    Itu semua akan menyebabkan kelekatan akan diri sendiri, keresahan dan ketidaktahuan
  • 14:33 - 14:40
    Dan Anda akan perlahan-lahan memasuki dunia ilusi ini
  • 14:41 - 14:44
    Shifu jelaskan pada kalian, apa itu wujud asli dan tak berwujud
  • 14:44 - 14:49
    Ketika Anda menganggap hal ini berwujud asli, sebenarnya dia tak berwujud
  • 14:49 - 14:55
    Segalanya yang ada di dunia ini termasuk kelahiran dan kematian tidak bisa ditempati
  • 14:55 - 15:00
    Coba kalian lihat, siapa yang bisa tidak bisa mati?
  • 15:00 - 15:04
    Orang yang kita cintai juga akan meninggalkan kita
  • 15:04 - 15:07
    Orang yang kita benci juga akan meninggalkan kita
  • 15:07 - 15:10
    Itu semua tidak bisa ditempati
  • 15:10 - 15:15
    Konsep dan kelekatan Anda tidak akan bisa menempati di pikiran Anda
  • 15:15 - 15:18
    Kita harus seperti cahaya di cermin
  • 15:18 - 15:21
    Kita harus bisa melihat segala sesuatu dengan jelas di dunia fana ini
  • 15:21 - 15:26
    Kita harus bisa menerangkan cahaya Sang Buddha di hati kita
  • 15:26 - 15:32
    agar Prajna dan wujud asli kita senantiasa menyinari masa depan kita
  • 15:32 - 15:36
    Dengan demikian, Anda baru terhindar dari penderitaan dan mendapatkan kebahagiaan sejati
  • 15:36 - 15:44
    Dengan demikian, Anda baru bisa menggunakan cahaya terang ini untuk menyinari masa depan Anda
  • 15:46 - 15:52
    Jika kelekatan seseorang tidak ditempati juga tidak boleh
  • 15:52 - 15:54
    "Saya tidak menempatinya"
  • 15:54 - 15:56
    "Saya tidak menempatkannya ke hati saya"
  • 15:56 - 15:59
    "Saya melekat, saya tidak peduli pada Anda"
  • 15:59 - 16:00
    "Saya tidak peduli apa-apa"
  • 16:00 - 16:05
    Anda memasuki dunia dari setengah kelekatan dan kekosongan
  • 16:05 - 16:07
    Belajar Dharma sangatlah sulit
  • 16:07 - 16:10
    Anda terus memaksakan diri untuk berkata: "Saya ingin menjadi orang baik"
  • 16:10 - 16:12
    Mungkin saja, Anda adalah orang munafik
  • 16:12 - 16:14
    Itu karena Anda memaksa diri Anda sendiri
  • 16:14 - 16:18
    Itu bukan kesadaran diri Anda yang melakukannya
  • 16:18 - 16:20
    Benar tidak?
  • 16:20 - 16:25
    Jika Anda melakukannya dengan kesadaran dan keinginan sendiri, maka Anda akan bisa berserah kepada jodoh
  • 16:25 - 16:27
    Maka Anda adalah orang baik
  • 16:27 - 16:33
    Orang yang memasuki dunia setengah kelekatan itu adalah orang yang tidak mengerti Dharma
  • 16:33 - 16:37
    Dharma meminta kita untuk tidak melekat pada tidak menempati
  • 16:37 - 16:40
    "Coba kalian lihat setiap perbuatan yang saya lakukan"
  • 16:40 - 16:44
    "Saya tidak memiliki maksud untuk memuji diri sendiri"
  • 16:44 - 16:45
    "Pikiran saya tidak ditempati oleh apa pun"
  • 16:45 - 16:48
    "Saya hanya melayani semua orang saja"
  • 16:48 - 16:50
    "Saya sangat rajin"
  • 16:50 - 16:53
    Bukankah Anda termasuk melekat? Masih termasuk!
  • 16:53 - 16:56
    Jika pikiran Anda tidak ditempati oleh apa pun, maka tidak akan ada pikiran semacam ini
  • 16:56 - 17:01
    Mengapa ketika membantu orang lain kita harus berpikir bahwa "Saya sedang melakukan kebajikan"?
  • 17:01 - 17:03
    Itu adalah tingkat kesadaran yang tinggi
  • 17:03 - 17:07
    Jadi, tidak jatuh ke dalam dunia setengah kekosongan
  • 17:07 - 17:08
    Tripitaka mengatakan:
  • 17:08 - 17:12
    Mengapa ketika menyadari bahwa itu kekosongan, namun sebenarnya bukan kekosongan?
  • 17:12 - 17:15
    Apa yang dimaksud dengan "Kekosongan, namun sebenarnya bukan kekosongan"?
  • 17:15 - 17:17
    Kita sering mengartikan bahwa
  • 17:17 - 17:21
    orang yang sebenarnya memasuki kekosongan, itu sebenarnya juga bukan kekosongan
  • 17:21 - 17:30
    Jika Anda bisa berpikir jernih di Alam Manusia ini, maka Anda telah hidup di dalam dunia kekosongan
  • 17:30 - 17:35
    Tapi, di saat Anda hidup di dalam dunia kekosongan, Anda juga hidup di dunia wujud asli
  • 17:35 - 17:36
    Apa maksud perkataan ini?
  • 17:36 - 17:45
    Meskipun seorang biksu senior telah melihat dunia ini dengan jelas, dia benar-benar sudah dalam kekosongan
  • 17:45 - 17:52
    Akan tetapi, dia masih ada raga, dia masih mau menjalani kehidupannya dan masih harus menyelamatkan orang
  • 17:52 - 17:54
    Apa dia benar-benar dalam kekosongan?
  • 17:54 - 17:58
    Dia bisa melihat kekosongan dengan jelas, tapi dia belum berada dalam kekosongan
  • 17:58 - 18:00
    Ini yang disebut dengan "Kekosongan, namun sebenarnya bukan kekosongan"
  • 18:00 - 18:05
    Itu karena dia tidak memasuki dunia kekosongan lagi
  • 18:05 - 18:10
    Ini adalah Dharma yang paling sulit dimengerti
  • 18:10 - 18:14
    Itu karena di dalam kekosongan, jiwa Anda mengetahuinya
  • 18:14 - 18:24
    Itu karena ketika Anda tidak memikirkannya, bukan berarti Pu Sa di Langit dan pemikiran Anda tidak memiliki pemikiran ini
  • 18:24 - 18:27
    Penjelasan ini mulai mendalam
  • 18:27 - 18:30
    Shifu beritahu kalian, contohnya
  • 18:30 - 18:32
    Ketika Anda ingin membantu seseorang,
  • 18:32 - 18:37
    dan saat sedang membantunya, Anda tidak memiliki pemikiran bahwa "Saya sedang membantunya"
  • 18:37 - 18:45
    Akan tetapi, sebelum Anda membantunya, bukankah jiwa Anda ingin membantunya?
  • 18:45 - 18:47
    Ada tidak? Ada
  • 18:47 - 18:53
    Di dalam kekosongan terdapat jiwa kita yang mengetahuinya
  • 18:53 - 18:55
    Itu artinya sifat Kebuddhaan Anda mengetahuinya
  • 18:55 - 19:00
    Anda harus menyelamatkan dan membantu semua makhluk
  • 19:00 - 19:07
    Ketika benar-benar membantu semua makhluk, Anda tidak merasa bahwa Anda sedang membantu semua makhluk
  • 19:07 - 19:11
    Saya tidak apakah kalian mengerti maksud Shifu atau tidak
  • 19:11 - 19:15
    Ini adalah bagian terdalam dalam Dharma
  • 19:15 - 19:21
    Saya suka menggunakan perumpamaan seorang Ibu yang menjaga anaknya
  • 19:21 - 19:28
    Ketika seorang Ibu menaruh seluruh perhatiannya kepada anaknya
  • 19:28 - 19:31
    Dia tidak merasa saya sedang melakukan sesuatu untuk anaknya
  • 19:31 - 19:35
    "Saya sedang membesarkan mereka"
  • 19:35 - 19:43
    Apakah Ibu ini memiliki tujuan atas segala hal yang dilakukannya?
  • 19:43 - 19:47
    Itu di dalam kekosongan sejati. Benar tidak?
  • 19:47 - 19:49
    Tapi dia tidak berada dalam kekosongan. Mengapa?
  • 19:49 - 19:52
    Ibu mengajari seorang anak adalah hal yang wajar
  • 19:52 - 19:53
    Ini adalah sebuah filosofi
  • 19:53 - 19:55
    Oleh sebab itu, dia tidak berada dalam kekosongan
  • 19:55 - 19:57
    Penyebabnya adalah karena dia memiliki filosofi di dalamnya
  • 19:57 - 20:04
    Meskipun dia tidak memikirkan "Kekosongan", tapi dia memiliki pemikiran untuk membimbing
  • 20:04 - 20:10
    Di jiwa terdalamnya, dia masih belum mengalami kekosongan yang sebenarnya
  • 20:10 - 20:15
    Dalam "Xin Jing" dan "Sutra Intan" dikatakan:
  • 20:15 - 20:23
    Filosofi terdalamnya adalah ketika Anda memahami dan sadar, Anda sebenarnya sudah terbebaskan
  • 20:23 - 20:29
    Sebenarnya Anda sedang dalam pertengahan keaslian dan kepalsuan
  • 20:29 - 20:34
    Anda sedang dalam proses memahami suatu hal
  • 20:34 - 20:38
    Itulah mengapa dalam Tripitaka dikatakan bahwa "Tidak ditempati"
  • 20:38 - 20:42
    Mengapa terdapat pikiran yang ditempati dan pikiran yang tidak ditempati?
  • 20:42 - 20:49
    Sebenarnya pikiran yang ditempati dan pikiran yang tidak ditempati adalah hanya sebatas pikiran Anda saja
  • 20:49 - 20:55
    Terima kasih telah menyaksikan pencerahan Bai Hua Fo Fa Master Lu Junhong
    Bergembira dalam dharma bersama dan menyelamatkan makhluk yang berjodoh
    Silakan menyaksikan episode selanjutnya
Title:
【第67集】白话佛法开示 | 心无所动,心无所住(卢军宏 卢台长 心灵法门)
Description:

more » « less
Video Language:
Indonesian
Duration:
20:55

Indonesian subtitles

Revisions Compare revisions