-
Berdasarkan kisah nyata.
-
1 Januari 2008
-
Kumohon!
-
Maaf, aku tak bisa bicara
bahasa Albania!
-
Hentikan! Aku tak mengerti!
-
Kau mengerti sekarang?
-
Yang ditodongkan padaku itu Jericho 941,
-
bisa dibeli di pasar gelap
seharga 300 dollar.
-
Itu senjata yang sangat handal.
-
Namaku David Packouz.
-
Dan aku pedagang senjata internasional.
-
Apa yang kau ketahui tentang perang?
-
Katanya itu tentang patriotisme,
demokrasi
-
atau omong kosong tentang orang lain
yang membenci kebebasan kita.
-
Tapi apakah kau mau tahu yang sebenarnya?
-
Apa yang kau lihat?
-
Seorang anak dari Arkansas
-
melakukan tugas patriotik
untuk membela negaranya?
-
Kulihat helm, sarung tangan anti api,
-
baju baja, dan sebuah M16.
-
Kulihat 17.500 dollar.
-
Itulah harga untuk satu set
perlengkapan serdadu Amerika.
-
Lebih dari dua juta serdadu
bertempur di Irak dan Afghanistan.
-
Itu memakan 4.5 milyar ongkos pajak
di Amerika setiap tahunnya
-
hanya untuk membayar
tagihan penyejuk ruangan
-
untuk perang-perang tersebut.
-
Dan itulah dunia perang yang sebenarnya.
-
Perang adalah ekonomi.
-
Siapapun yang berkata sebaliknya
pasti terlibat di dalamnya atau bodoh.
-
Tapi aku belum tahu tentang itu.
Dulu, aku belum tahu apapun.
-
# MIAMI BEACH, 2005
-
Tidak boleh parkir disini.
-
Hei, pak, aku baru saja mendapatkan
pelanggan di 2150, Pak Shore.
-
Aku tiba lebih awal.
-
Ohya? Disini pemukiman.
Kau tetap tak boleh parkir disini.
-
Kau juga tak boleh merokok disini.
-
Oke. Makasih.
-
Ada banyak cerita tentang
suatu masa di dalam hidupku
-
yang bisa menjelaskan cerita ini.
-
Aku bisa cerita bagaimana
-
aku dikeluarkan dari kampus
sesudah semester satu.
-
- Bagaimana yang kiri?
- Masih nyeri.
-
Ribut dengan orang tuaku.
-
Masalah aku keluar atau dipecat
dari enam pekerjaanku.
-
- Itu yang sakit.
- Baiklah. Begini, ya.
-
Tapi jika dipikir-pikir
-
kurasa hal yang paling penting
untuk dimengerti adalah
-
aku benar-benar salah jalan.
-
Waktu itu aku berumur 22 tahun, memijat
orang-orang kaya di pantai Miami
-
dengan upah 75 dollar per jam.
-
Tapi itu sudah cukup.
Sudah waktunya mengubah keadaan.
-
Dan aku punya ide besar.
-
SEMUA UANG DIDAPATKAN
DALAM KESEMPITAN.
-
Rencanaku adalah usaha
grosir seprei berkualitas
-
ke semua rumah jompo di Florida Selatan,
dan ada ratusan rumah jompo disana.
-
- Ini kelihatannya lembut.
- Ya, memang.
-
Ini katun Mesir, berjumlah
400 helai benang.
-
Ini lumayan bagus
untuk konsumsi institusional.
-
- Aku tak tahu, kelihatannya berlebihan.
- 29 dollar per unit itu tidak berlebihan.
-
David, tahukah kau usia rata-rata
dari penduduk Hilldale disini?
-
Um, aku tidak tahu.
-
- Delapan puluh dua tahun.
- Wow.
-
Kau sudah pernah lihat kulit
orang yang berumur 82 tahun?
-
Pernahkah kau merabanya?
-
Yah, sebenarnya aku adalah
terapis pijat berlisensi
-
dan banyak pelangganku adalah
orang lansia.
-
Jadi kau pasti tahu.
Seprei-seprei ini,
-
bagaikan membungkus cicak
dalam wol halus.
-
Kau mau lakukan itu?
-
Kau mau membungkus cicak
dalam wol halus?
-
- Sepertinya tidak.
- Lalu kenapa kau mau aku lakukan itu?
-
Itu keponakanku. Dia hebat, kan?
-
Aku rela memakai seluruh tabunganku
untuk 65 kotak seprei premium
-
tapi aku melewatkan satu hal yang penting.
-
Tak seorangpun peduli terhadap lansia.
-
Kenapa tidak kau jual lagi saja?
-
Aku membelinya secara borongan,
jadi tidak bisa.
-
- Mampus aku.
- Kau tidak mampus.
-
Pete yang mampus. Dia sudah mati.
-
- Ya Tuhan, itu Efraim?
- Ya.
-
- Kukira dia masih di LA.
- Kukira juga.
-
- Dia teman hebat.
- Terima kasih.
-
Kulitnya kelihatan coklat.
-
Efraim Diveroli adalah
sahabat masa kecilku.
-
Tapi aku belum pernah ketemu
dia lagi sejak dia tinggal
-
dengan pamannya waktu kelas 10.
-
Kurasa orang tua kami ingin
memisahkan kami sejauh mungkin.
-
Di Buku Kehidupan tidak ada daftar isi.
-
Tak ada yang tahu apakah kita berada di
awal dari bab baru, atau di akhir cerita.
-
Itulah sebabnya kita mesti bersyukur
setiap kali halamannya dibalik.
-
- Kau kembali hanya untuk ini?
- Bukan, ya! Aku tidak dekat dengan Pete.
-
Aku berharap bertemu kau disini.
Ibumu tidak mau memberikan nomormu?
-
- Apa, kau telepon ke rumahku?
- Tidak, aku menggodanya.
-
- Dia masih membenciku, ya?
- Yah, sepertinya begitu.
-
- Aku rindu kau, bro.
- Yah, aku juga.
-
Ayo kita jalan.
-
Uh... Tidak bisa,
aku ada pelanggan jam 4.
-
Dasar, batalkan saja.
Sobatmu sudah kembali.
-
Ayo!
-
Apa yang terjadi dengan LA, bung?
Kenapa kau kembali?
-
Oh, aku kerja untuk pamanku,
kau tahu itu, kan?
-
Yah, katanya kau seperti,
dealer senjata atau semacam itu.
-
Semacam itu. Maksudku,
-
kami membeli senjata sitaan
dari pelelangan polisi
-
- dan menjualnya lagi lewat internet.
- Keren.
-
Itu keren tapi pamanku membodohiku
dengan 70 ribu dollar
-
- Sialan. Tujuh puluh ribu dollar?
- Sudahlah. Brengsek.
-
Aku mengumpulkan banyak uang.
-
Kuputuskan kembali ke Miami,
dan memulai tokoku sendiri.
-
- Keren.
- Yo, dimana orang ini tinggal?
-
Kira-kira lima menit lagi.
-
- Kau harus pergi ke suatu tempat?
- Tidak.
-
Baiklah, jadi aku tak tahu
mana yang lebih buruk.
-
Antara menjual seprei ke rumah jompo
atau menjebak orang demi uang.
-
Perlu diingat, aku adalah
terapis pijat berlisensi, ya?
-
Benar-benar sah.
-
Oke, tapi akhirnya, orang-orang
harus datang, kan?
-
- Di dadamu, misalnya?
- Dasar, sialan kau.
-
Sialan kau.
-
Bro, kau ingat terakhir kali kita
membeli mariyuana bersama?
-
Pasti ingatlah, pengalaman
yang sangat traumatis.
-
Yah, tapi ingatkah kau keesokan harinya,
saat kita berjalan ke sekolah
-
dan semuanya tahu kita tertangkap?
-
Yah, kita ini gangster, bro.
-
- Kita hendak lari ke pantai selatan.
- Kita lari ke yeshiva.
-
Kita tidak mengambil apa-apa
dari siapapun.
-
- Ya, aku rindu itu.
- Kau rindu yeshiva?
-
Bukan, aku rindu tak mengambil
apapun dari siapapun.
-
Yo!
-
- Dia keluar. Kau cari mariyuana?
- Tergantung. Kau punya barang bagus?
-
Begini saja, aku menjualkan barangnya.
-
Kenapa dengan orang ini, bung?
-
- Keren. Boleh ambil satu ons?
- Yah, boleh saja. Tiga bon.
-
Tiga ratus. Aku suka ini.
-
Kau dapat harga bagus kalau
datang langsung ke distributornya.
-
- Kurasa juga begitu.
- Baiklah.
-
Yah, jadi dia membuka pintu.
-
Lalu aku bilang, "Yo, santai saja."
"Aku tahu kau ada orang lain disana."
-
- Jadi?
- Apa?
-
- Bisa kudapat barangnya?
- Barang apa?
-
Baru saja aku kasih kau 300 dollar
untuk mariyuana.
-
Ada yang pernah lihat
orang ini sebelumnya?
-
- Belum pernah.
- Bung, keluarlah dari sini.
-
- Baiklah, baiklah, oke.
- Ya, ya.
-
- Anak putih ini gila.
- Celana parasit.
-
- Kelihatan seperti Jay Leno dan sejenisnya.
- Sepertinya dia akan ke gereja.
-
Yo, yo, tunggu, tunggu, bung.
-
Sialan. Brengsek!
-
Ayo! Kemana semuanya?
Kukira kita akan nongkrong.
-
- Segerombolan pecundang.
- Apa itu tadi? Kau sudah gila?
-
Itu keren, bro. Aku punya lisensi
Senjata api Kelas Tiga.
-
- Hah?
- Ayo, masuk.
-
Aku tahu penjual lain dekat sini.
-
Aneh, kita seumuran, tapi aku
selalu mengikuti Efraim.
-
Saat kehidupan sedang sulit,
aku tetap diam.
-
Tapi Efraim tidak, dia melawan.
-
Kami mengucapkan terima kasih
karena telah mengunjungi kami hari ini
-
Kami merasa terhormat mengabdi
pada negara kami,
-
dan bangga menyambut anda,
Kepala Komandan perang...
-
- Hei.
- Hei, sayang.
-
- Bagaimana pemakamannya?
- Menakjubkan.
-
- Ya Tuhan, kau sedang mabuk, ya?
- Hah? Apa?
-
Baru saja kau bilang
pemakaman itu "menakjubkan."
-
Apa? Bukan. Pemakamannya
sangat menyedihkan.
-
Ya, semua orang hanya terdiam.
Tapi aku mendekati teman masa kecilku.
-
- Yang kuceritakan padamu, Efraim Diveroli
- Yang tertangkap bersamamu?
-
Ya, maksudku, kami melakukan
hal lain juga, tapi...
-
- Jadi, dia baru saja kembali ke Miami.
- Itu bagus, kan?
-
Yah, aku akan mampir
ke kantornya besok.
-
Kami akan makan siang bersama.
-
- Oke. Hmm?
- Kau lapar? Aku lapar sekali.
-
- Tidak ada banyak makanan disini.
- Oh.
-
- Tapi, ada pizza.
- Sungguh?
-
- Dan nachos.
- Kita punya nachos?
-
- Dan es krim.
- Apa? Kita tidak pernah punya es krim.
-
Kau bercanda, kan?
Itu jahat sekali, ya.
-
Itu mudah sekali.
-
- Halo?
- Halo, Pak Borstein? Ini David Packouz.
-
Katanya kau akan telepon jam 11.
-
Sepreinya sudah ada denganku,
dan aku ingin kau melihatnya.
-
Uh, pak, kalau kau memberiku kesempatan
aku yakin orang di daerahmu
-
akan menghargai perbedaannya.
-
Kami tidak bisa membeli itu,
dan kami juga tidak tertarik.
-
A-ha, oke, terima kasih untuk waktumu.
-
Ya, spesialis kontrak Lindsey Michaels
dari Komando Tentara, Picatinny.
-
Itu betul.
-
Ya, aku mengirimkan permohonan
untuk Basra 249
-
dan tampaknya kami salah
meletakkan arsipmu.
-
Bagus. Jadi kalau kau bisa
kirim lagi nomor itu padaku.
-
Sebetulnya, kita baru saja akan membuat
keputusan terhadap RFP tersebut.
-
Kenapa kau tak langsung saja menawar
mumpung sekarang kau terhubung denganku?
-
A-ha.
Apakah itu termasuk mesiunya?
-
Bagus. Ya, pak.
-
Kau teruskan memasok senjata,
kita teruskan menghabisi orang jahat.
-
Tuhan memberkatimu.
Alat yang aneh. Hei, bro?
-
Yo, bung? Apa itu tadi?
-
- Oh, tadi aku pura-pura sebagai tentara.
- Ohya? Untuk apa?
-
Untuk mengetahui tawaran
sainganku dalam kontrak.
-
- Itu jenius sekali.
- Kukira kau bilang bahwa kau menjual,
-
seperti, senjata sitaan kepada
penggila senjata di internet.
-
Sekarang tidak.
-
Sekarang aku hanya menjual pada satu.
-
- Ohya? Siapa?
- Militer AS, tolol.
-
Mau main bong?
-
Agak gila, ya?
-
Jadi, kau jual barang-barang ini
ke Pentagon?
-
Aku jual macam-macam hal ke Pentagon.
Senjata, peluru, baju baja.
-
Minggu lalu, aku mengirimkan
400 masker gas
-
kepada Pasukan Khusus Amerika di Irak.
-
Benarkah. Sudah berapa lama
kau lakukan ini?
-
- Dua, tiga bulan.
- Dan uangnya setimpal?
-
- Oh! Sialan, bung.
- Jadi begini.
-
Aku dapat lebih dari 200K selama
delapan minggu ini.
-
Dan karena kau temanku
aku mau cerita ini.
-
- Bukannya sombong.
- Sialan.
-
Yah. Coba lihat ini.
-
Fed Biz Opps singkatan dari
Federal Business Opportunities.
-
- Seperti eBay, tapi untuk perang.
- Mereka membeli tank disini?
-
Bro, mereka membeli semuanya disini.
-
Itu gila. Pemerintah punya website publik
yang berisi semua kontrak militer
-
yang terbuka untuk penawaran.
-
Tapi aku melompati tiket besar,
dan mencari kesempatan yang kecil
-
yang diabaikan oleh kontraktor
pertahanan raksasa.
-
Semua memperebutkan kue pie yang sama.
Tapi mereka mengabaikan remahannya.
-
Aku hidup dari remahan, seperti tikus.
-
Dan jika kau berurusan dengan Pentagon,
remahan bernilai jutaan.
-
Daftar ini kelihatannya tak ada habisnya.
-
Dan menurut Efraim, itu memang benar.
-
Makasih, bung.
Aku tidak mengerti.
-
Jika ada banyak industri pertahanan,
kenapa Pentagon mau beli dari kau?
-
Mereka tidak mau, tapi harus.
Kau ingat Liga Kecil?
-
Dan, pada akhir musim, mereka
memberikan piala MPV besar
-
dan anak yang satu itu
selalu memenangkannya?
-
Yah, Evan Talbot.
-
Betul. Tapi satu tahun kemudian,
seorang ibu mengeluh?
-
Lalu mereka harus memberi piala kecil
supaya yang lain tidak merasa sedih
-
Bahkan, Robbie Friedman, yang gemuk
dan terbelakang itu, juga dapat.
-
- Seperti itulah yang terjadi disini.
- Aku masih bingung, bung.
-
Pentagon muak ketika mereka
membangun kembali Tentara Irak.
-
Mereka kasih semua kontrak ini pada
Cheney dan mereka tertangkap.
-
Jadi Bush memulai inisiatif ini
ke tingkat medan permainan
-
dan sekarang semua yang dibeli Pentagon,
semua senjata, semua granat,
-
semua peluru, diberikan kepada
bisnis-bisnis kecil untuk tawar menawar.
-
Tentu, anjing yang besar
masih mendapatkan piala.
-
Tapi Pentagon harus memberikan
piala-piala kecil
-
kepada semua Robbie Friedman
di seluruh dunia.
-
Jadi, sebenarnya, kau anak
yang gemuk dan terbelakang.
-
Bro, aku adalah yang paling gemuk
dan yang paling terbelakang.
-
Dalam pidatonya hari ini,
-
Presiden Bush mengatakan bahwa,
kebalikan dari pemberitaan
-
dia tidak ada rencana untuk menyerang Iran.
-
Presiden berkata, "Itu konyol."
-
"Kita bahkan tidak ada rencana
waktu kita menyerang Irak."
-
- David.
- Ya?
-
Ingatkah kau beberapa minggu lalu,
di dalam mobil
-
dalam perjalanan pulang dari rumah ibuku?
-
- Ya, ya aku ingat.
- Yah, ini terjadi.
-
Bagaimana kau akan memberi makan bayi?
Pernahkan kau memikirkannya?
-
Apa yang akan kau lakukan?
Bermain dengan laki-laki seumur hidupmu?
-
Ya, itulah rencananya.
-
Aku akan memberi makan anakku
dengan bermain laki-laki.
-
Maaf.
-
Oke, bagus, setidaknya
kau harus memikirkannya.
-
Ini tidak lucu. Matilah aku.
-
- Kurasa kau harus kerja untukku.
- Apa maksudmu?
-
Serius, aku butuh bantuan.
-
David, coba lihat aku.
Bush membuka pintu air di Irak.
-
Itu tambang emas yang besar.
-
Kau sangat baik, Efraim.
-
Baik! Siapa yang peduli tentang kebaikan?
Aku sedang mencari seseorang sekarang.
-
Masalahnya, aku tak percaya siapapun.
Tapi kau temanku.
-
Maksudku, maaf ya, tapi
aku menentang perang ini.
-
Aku dan Iz akan berkumpul
dan menandatangani petisi.
-
Ya, bung, aku juga menentang perang ini.
Aku sangat membenci Bush.
-
Tapi ini bukan tentang mendukung perang.
Perang sedang terjadi.
-
Ini tentang pro uang.
-
Semakin banyak Efraim bicara
semakin masuk akal.
-
Lagipula, dibandingkan dengan
kemungkinan yang lain,
-
ini adalah kesempatan seumur hidup.
-
Satu-satunya masalahku hanya,
aku harus bilang apa ke Iz?
-
- Menurutku ini ide hebat.
- Jadi aku bohong.
-
Aku selalu yakin dengan bisnis ini.
-
Aku bilang padanya bahwa Efraim punya
kontrak hebat dengan pemerintah.
-
Dan daripada menjual seprei
ke rumah jompo yang kikir
-
kita sekarang akan menjual seprei kepada
Militer AS yang royal dan kelebihan dana.
-
Ini jenius.
-
Aku harus berbohong.
Iz membenci perang.
-
2 sepupunya bertempur di Irak.
-
Dia juga membenci tumpukan seprei yang
hampir memenuhi apartemen kami.
-
Enam minggu berikutnya aku berada
dalam urusan persenjataan besar-besaran.
-
Senapan mesin ringan Herstal 556.
-
Dari Belgia, tapi dibuat di beberapa
tempat yang berlisensi
-
Dalam hal ini, Efraim tahu segalanya.
Buatan, model, berat, dibuat dimana.
-
Ingat, ada pembatasan senjata melawan
China sejak Tiananmen Square.
-
Dan jika ada kesempatan yang bisa
dimainkan, dia juga tahu itu.
-
Harus lihat kesempatan dalam kesempitan.
Semua uang ada dalam kesempitan.
-
Sepanjang waktu aku menelusuri website
pemerintah cari kontrak yang terlewatkan
-
dimana kita bisa mencari jalan masuk.
-
Hei, kurasa aku dapat sesuatu.
-
Hei, Georgia, nanti kutelepon lagi ya.
-
Lalu, tengah malam kita kembali
ke kantor, kerja dengan telepon.
-
Menjalin hubungan dengan pabrik senjata
dari seluruh Eropa Timur.
-
Bukan, David Packouz dari AEY.
-
Aku bilang Iz bahwa kita sedang
melakukan panggilan konferensi
-
dengan pemasok seprei di Pakistan.
-
Orang seperti kita mereka
sebut anjing perang.
-
Orang rendahan yang mencari uang dari
perang tanpa bertempur ke medan perang.
-
Ini seharusnya seperti penghinaan,
tapi kita agak menyukainya.
-
Dasar kau keparat sialan!
Tenggelam, bodoh, tenggelam!
-
Bagus sekali.
-
Ralph Slutsky adalah
partner rahasia Efraim.
-
Dia pengusaha lokal yang memiliki
14 dry cleaners di seluruh Miami.
-
Kenapa tidak ada yang bilang
bahwa tuan itu rusak?
-
Ralph menaruh uangnya untuk menutup
transaksi ditukar dengan 25% perusahaan.
-
Atau setidaknya yang dia kira 25%.
-
- Kita melakukan pekerjaan Tuhan, Ralph.
- Memang benar.
-
Kau tahu, semua orang Yahudi
berhutang pada Israel.
-
Dalam benakku, ini bukan hutang kiasan.
-
Ralph mengira Efraim adalah Yahudi taat
yang hanya menganggap senjata sebagai alat
-
untuk melindungi Israel dari musuhnya.
-
Kata-kata yang indah.
-
Apakah kau mendengar Torah
Jumat yang lalu?
-
- Salah satu kesukaannku.
- Sama.
-
Mengingatkanku pada cerita
yang pernah kubaca,
-
tentang seorang pemuda
yang bewisata ke Pinsk.
-
Dan itu adalah kejeniusan Efraim.
-
Dia tahu seseorang ingin
dia menjadi siapa
-
dan dia akan menjadi orang itu.
-
Ah!
-
Dan dia ada, 20.000 dari mereka.
-
Bagus. Dimana kau temukan orang ini?
-
- Kau ingat Victor di Ukrania?
- Ya, yang dengan Mk3s?
-
Ya, Dia mengenalkanku pada
perusahaan di Cyprus ini.
-
Itu dikelola oleh orang bernama
Henry Girard.
-
- Henry Girard?
- Ya, kau mengenalnya?
-
Kau pernah bicara dengan Henry Girard?
-
Beberapa kali. Kenapa?
Siapa dia?
-
Bung, selama 20 tahun terakhir,
orang ini telah memasok
-
kedua belah pihak yang berkonflik
di planet ini.
-
Dia binatang keparat.
-
- Sungguh? Kenapa dia memanggilku?
- Karena dia binatang keparat.
-
Ini semua tentang uang dan hanya uang.
-
- Hei, mami, mau kemana?
- Aku mencari temanku.
-
- Kau mau dapat uang?
- Apa?
-
Aku beri 1.000 dollar sekarang
jika kita langsung menuju kencan ketiga.
-
Apa maksudnya itu?
-
Maksudnya kita baru saja makan malam,
mungkin bertemu temanmu dan minum
-
dan sekarang kau akan bermain
denganku di mobilku.
-
- Bisa langsung ke bagian itu?
- Kau siapa?
-
Efraim Diveroli.
Itu sahabatku, David.
-
Dan kita adalah dealer
senjata internasional.
-
Tapi kau sudah tahu itu karena
kita sudah kencan ketiga.
-
- Ada apa?
- Tidak ada apa-apa, bro.
-
Aku akan keluar dari sini dengan cewekku.
-
Sialan, bung!
-
Oh, ya Tuhan.
-
Dia tidak main-main.
-
Hei, mungkin kau seharusnya
memilih cewek yang lain.
-
Tidak bisa, tadi hampir berhasil.
-
Hei, kau ingat waktu kau berkelahi dengan
Eric Moscowitz di kelas enam?
-
Ya, dia melakukan gerakan kincir
dengan lengannya.
-
Itu yang paling gila.
Dia tak terkalahkan.
-
- Kau ingat itu?
- Itu.
-
Bung, dia hampir membunuhku
kalau kau tidak melompat masuk.
-
Bisa jadi. Mmm.
-
Hei, aku tak pernah bilang "makasih."
Untuk semuanya, seperti...
-
Ayolah, kau sudah banyak
membantuku akhir-akhir ini.
-
Tak apa. Tak usah membuatnya
terkesan aneh, ya?
-
Hei, bisa kita pesan makanan?
-
Mami, ayolah. Aku bisa saja
ke Kuba dan kembali.
-
Bertemu keluarga, makan
beberapa sandwich.
-
- Dan aku sudah tak disini sekarang.
- Halo?
-
Ya, pak. Maaf, aku tak mengira
ada panggilan bisnis selarut ini.
-
Betul. Tentu saja.
Ini jam 9 pagi di Baghdad.
-
Siapa itu?
-
Itu berita bagus, Kapten Santos.
Ya, pak. Langsung kita urus.
-
- Terima kasih. Dah.
- Apa?
-
- Kita baru saja dapat kontrak Beretta.
- Kau serius?
-
Sumpah demi Tuhan.
Kontrak Beretta itu besar-besaran.
-
Itu 10 kali lebih besar dari apapun
yang sudah kita kerjakan selama ini.
-
Ini kesepakatan kelas atas.
-
Itu yang kumaksud! Itu uang
yang sesungguhnya, tolol!
-
Kau tahu kita akan mendapatkan
600K dari barang ini?
-
Sialan!
-
David, 30% mu sejumlah 180.000 dollar.
-
Benar-benar gila!
-
Itu luar biasa. Aku bekerja
dengan Efraim selama dua bulan
-
dan sudah hampir mendapatkan
lebih banyak uang
-
dibandingkan pijat sepanjang hidup.
-
KAPANKAH BERKATA JUJUR MEMBANTU?
-
- Dengar.
- Apa itu?
-
- Itu detak jantung bayimu.
- Wow.
-
- Cepat sekali, ya?
- Itu normal?
-
Semuanya normal. Detak jantung janin
lebih cepat dari kita.
-
Lihat.
-
Jadi, kalian mau tahu jenis kelaminnya?
-
Kami masih ragu-ragu.
-
- Bagaimana menurutmu?
- Umm...
-
Ini kerjaan. Aku harus menerimanya.
Aku minta maaf.
-
Ini David.
-
Ini Kapten Santos di Baghdad mengecek
status pengiriman Berettaku.
-
Kapten, senang kau telepon.
Ya, kita tepat sasaran. Semua lancar.
-
Bagus. Aku kuatir senjata-senjata itu
keluar langsung dari Itali
-
Pasti. Iya, pak.
-
Packouz, apakah kau tahu undang-undang
Itali keluar minggu lalu.
-
Yang melarang semua
pengiriman senjata ke Irak.
-
Aku tak tahu apa yang dia maksud.
-
Tapi ini masalah besar.
Beretta adalah senapan Itali.
-
Dibuat dan diproduksi di Itali.
-
Uh... Tentu saja.
-
Aku selalu cek tiga hari terakhir ini,
meyiapkan hal yang lain.
-
Bagus. Itu yang ingin kudengar.
-
Pasukan polisi Irak bergantung padamu.
-
Ya, katakan padanya AEY
sudah mengurusnya.
-
Sempurna.
-
Terima kasih, Kapten.
Nanti kutelepon lagi.
-
- Semua baik-baik saja?
- Ya, ya, semuanya lancar.
-
Apa yang terjadi? KIta sudah selesai?
-
Ya. Coba tebak?
Bayi perempuan.
-
Oke. Setidaknya aku mengenai sesuatu.
-
- Serius, apa yang harus kita lakukan?
- Tenang, bro.
-
Apa sebaiknya aku telepon dia lagi
dan mengatakan yang sebenarnya?
-
Apakah itu bisa menyelesaikan masalah?
-
Efraim, kita tidak bisa janji dengan
orang ini lalu tidak mengirimkannya.
-
- Kita akan mengirimnya.
- Aku sudah memikirkannya.
-
- Kita pakai Jordan.
- Jordan Goldfarb?
-
Jordan... Negara Jordan (Yordania).
-
Perbatasannya sama dengan Irak.
Dan sekutu U.S.
-
Dan yang terpenting, tidak ada pembatasan.
-
Oke, jadi kita bilang apa ke Itali?
-
Tak usah dipikir! Sejauh ini mereka
mengirimkan 5.000 Beretta
-
ke negara yang bebas masalah dengannya.
-
Yang harus kita lakukan adalah kirim
senjatanya dari Yordania ke Baghdad.
-
Itu namanya sirkumvensi.
-
- Itu legal?
- Itu tidak ilegal.
-
Mau coba?
-
Bagaimana acara kegiatan amal itu?
-
- Itu 5K, kan?
- Itu seharusnya 5K.
-
Uh, aku menyelesaikan sekitar 1K.
-
Jadi, mungkin sebaiknya kukembalikan
empat per lima uangnya.
-
Jadi, Andrew cerita padaku kau dan
Efraim bekerja bersama sekarang?
-
Ohya?
-
Ya, aku cerita tentang masalah seprei.
-
Ya, Efraim ada beberapa
kontrak dengan pemerintah.
-
Jadi kami hanya memadukan
kekuatan sekarang.
-
Yah, tapi...tapi
berhati-hatilah dengannya.
-
- Emily, jangan.
- Apa?
-
Apa maksudmu?
-
Sepupunya, Rebecca, adalah teman lamaku.
KIta kemah bersama.
-
Dan dia bilang bahwa dia mencuri
70.000 dollar dari ayahnya.
-
- Wah, benarkah itu?
- Menarik.
-
Sebenarnya yang kudengar sebaliknya.
Pamannyalah yang mencuri dari dia.
-
Nah? Semua orang
punya versinya sendiri.
-
Tidak. Aku cukup yakin. Keluarganya
berhenti bicara dengannya tentang itu.
-
Yo! Kenapa tidak jawab teleponnya?
-
- Hei, ada apa, bung?
- Apa ini?
-
Semuanya, ini partner bisnis David, Efraim
-
- Hei, bung.
- Hei, bung.
-
Bro, bisa bicara di luar sebentar?
Ini mendesak.
-
Ya, tentu bisa.
-
Dan, aku juga teman baiknya, jadi
mungkin seharusnya juga diundang kesini.
-
Lihat, ini teman-temannya.
Ini pesta makan malamnya.
-
Oh, Rosen sekarang temannya?
Orang Yahudi itu?
-
Pecayalah, kau tak mau berada disini.
Aku juga tak mau berada disini, ya?
-
- Sekarang, ada apa?
- Bea cukai Yordania menyita Baretta kita.
-
- Apa? Kenapa?
- Aku tak tahu, David.
-
Aku keluar dari SMU sebelum mereka
melindungi diplomasi internasional.
-
- Siapa itu?
- Sialan, Santos.
-
- Dia tahu!
- Angkat, aku mau dengar.
-
- Angkat... Angkat teleponnya.
- Ini David.
-
Yah, aku baru saja dengar
senjataku ditahan di Yordania.
-
Kapten Santos, ya, ada sedikit hambatan.
-
Kenapa senjatanya ada di Yordania?
-
Jangan kuatir. Senjatanya ada di anggar
di Amman. Semuanya aman.
-
Aku bersama timku sedang
mengupayakan jalan keluarnya.
-
Kau tidak menjawab pertanyaanku.
Kenapa senjataku ada di Yordania?
-
Kapten Santos, ini Efraim Diveroli.
Presiden AEY, pak.
-
David sudah mengabarkan tentang
situasinya dan kita menawarkan pilihan.
-
Pilihan? Pilihan macam apa?
-
Ya, apakah kau tahu Corvus TP19?
-
Itu dari Brazil dan payah. Yang tertulis
di kontrak Beretta, aku mau Beretta.
-
Pak, kumohon sedikit kerjasamanya.
-
Coba dengar, aku berada di belahan dunia
lain, mempertahankan kebebasanmu.
-
Dan aku harus bekerjasama denganmu?
-
Coba, aku tidak tahu apakah Beretta itu
benar ada di Amman
-
atau kalau kau mencoba untuk
mengambil keuntunganmu sendiri
-
seperti keparat yang lain dengan
profesi tikusmu yang menyedihkan.
-
Bagaimanapun, kau membahayakan misiku.
Lupakan saja. Kubatalkan semuanya.
-
Pembatalan artinya hukuman mati.
-
Itu berarti kita tak mungkin
memenangkan kontrak yang lain.
-
Kumohon, Kapten, jangan lakukan itu.
Aku tahu kau kecewa.
-
Tapi sebagai sesama orang Kristen
-
aku dan istriku sedang ada
masalah keuangan serius.
-
Lucas, anak kami sedang
dirawat di rumah sakit
-
Biaya perawatan rumah sakit sangat mahal.
-
Jika kau lakukan ini,
keluargaku akan hancur.
-
Demi Tuhan, aku akan
mengantarkan senjatamu.
-
Halo?
Bedebah sialan!
-
- Kau percaya orang itu?
- Sial.
-
Apa yang terjadi?
Senjata apa, David?
-
Kau main-main, ya?
Katanya kalian menjual seprei.
-
Ya, dan aku juga bilang kita
menjual hal-hal lain juga.
-
Kukira itu bantal!
-
Aku tidak bisa menafkahi keluarga
hanya dengan memijat.
-
- Oke? Dan tidak ada yang mau beli seprei.
- Tidak, David, kau sudah bohong padaku.
-
Karena aku tahu bagaimana
perasanmu tentang perang.
-
Kukira kau juga merasakan hal yang sama!
Aku sedang hamil lima bulan!
-
Sulit kalau aku tidak percaya pada
pria yang juga ayah dari bayiku!
-
Tentu kau bisa percaya padaku.
-
Ohya? Karena lima menit yang lalu,
aku tak tahu kalau kau penjual senjata!
-
Aku bukan penjual senjata.
Yang kita lakukan adalah legal.
-
Kita kerja untuk pemerintah.
Kita perantara.
-
Kita tak menyentuh senjata itu,
juga tak melihatnya.
-
Bahkan kita tidak pernah
meninggalkan kantor.
-
Hei, maaf mengganggu.
Ini sedang gawat.
-
David, kau punya passport?
-
Apa? Ya, kenapa?
-
Kita harus ke Yordania, segera.
membereskan masalah ini.
-
- Kita harus bicara, apapun, oke?
- Ya.
-
Yo, jendelamu atau gang?
-
Permisi, maaf
-
# AMMAN, YORDANIA
-
Ya, kita baru saja mendarat.
Permisi.
-
Kedutaan besar telepon?
Permisi. Oke.
-
Maaf, ini darurat.
-
Permisi. Maaf.
-
Tidak apa-apa, aku harus duluan.
Aku orang Amerika.
-
Kedutaan Amerika hanya bisa
menawarkan sedikit atau nol bantuan
-
dalam urusannya dengan
Kementerian Bea Cukai.
-
Jadi kami bereskan sendiri urusan kami.
-
Katanya ijinmu sudah tidak berlaku
dan kau tidak bisa mengirim kotakmu
-
keluar Yordania.
-
Ya, kami tahu.
Itu kenapa kami disini.
-
Kami dapat informasi bahwa
kau kenal orang pemerintah,
-
jadi mungkin kau bisa membantu kami.
-
Dia bilang perlu enam minggu
untuk mendapatkan ijin yang baru.
-
Ya, itu masalahnya. Kami tidak ada waktu.
Kami perlu senjata kami hari ini.
-
Aku tidak mau menjadi
orang Amerika bodoh disini.
-
Mungkin aku tidak tahu
bagaimana kebiasaanmu
-
tapi ini mungkin sudah waktunya
-
menawarkannya sedikit hadiah, betul tidak?
-
- Kau benar.
- Baiklah.
-
- 1.400 dollar Amerika. Cukup?
- Cukup, bung.
-
Seharusnya dari tadi kau lakukan itu,
masalahnya cepat selesai.
-
Aku suka payungmu.
-
Katakan padanya kubayar
100 dollar untuk payung itu.
-
Cepat bilang.
-
- Tidak bisa. Bedebah.
- Yah, aku tahu, aku...
-
Ini Lacoste, dari buaya.
-
Soalnya aku suka barang mewah.
Ayo bilang.
-
Selama tiga hari tidak ada kabar apapun.
Konyol sekali.
-
Seluruh bisnis kita bergantung pada
penerjemah berumur 11 tahun.
-
Sialan! Dia membodohi kita!
-
Belum tentu, ya.
-
Tidak! Aku tahu bagaimana
rasanya membodohi orang.
-
Aku juga tahu bagaimana
rasanya dibodohi orang.
-
Dan kita baru saja dibodohi.
-
Kau sebaiknya santai.
-
Bagaiman aku bisa santai, David?
-
Kita di negara Muslim,
tidak bisa apapun disini!
-
Memalukan!
Kacau semua! Sialan!
-
Ya. Sekarang?
Kita segera turun.
-
- Itu Aladin. Mereka ada di lobby.
- Iya, kan? Ayo.
-
- Tunggu. Kau bercanda, ya?
- Kenapa?
-
Kau mau senjatamu,
dia bawa senjatamu kembali.
-
Apa? Tidak, kita perlu ijin
untuk menerbangkannya ke Irak.
-
Memang, tapi kau tak perlu ijin
untuk membawanya dengan mobil.
-
Kau mau kami membawanya
dengan mobil ke Irak?
-
Kenapa tidak? Marlboro adalah
penyelundup terbaik di seluruh Yordania.
-
Siapa, ini? Dialah penyelundup
terbaik di Yordania.
-
Ya, dia mengemudi ke Baghdad
tiga empat kali sebulan.
-
- Efraim, kau mau mempertimbangkannya?
- Yo, berapa jauhnya ke Baghdad?
-
- Kenapa kau tanya itu?
- 800 kilometer.
-
Dia tahu apa yang dia lakukan?
-
- Efraim, hentikan.
- 100% yang terbaik.
-
Ayolah, kira-kira 500 mil.
Kita tiba disana besok pagi.
-
- Kau sungguh ingin mengemudi ke Baghdad?
- David, kita penyelundup senjata.
-
Ayo kita menyelundupkan senjata.
Ayo, berangkat. Ayo!
-
Hei, ini benar-benar aman?
Mengemudi ke Baghdad?
-
Ya, aman sekali. 50-50.
-
50-50? Apa, 50% kita selamat,
50% kita mati?
-
Ya, jadi kita mengemudi di malam.
Lebih aman.
-
- Seberapa aman?
- 50-50.
-
- Bro, apa-apaan!
- Dia tidak tahu apa artinya 50-50.
-
Ya ampun.
-
Hei, bagaimana dengan bensin?
Itu perjalanan jauh, kan?
-
- Tidak masalah. Bensin gratis di Irak.
- Benar? Bensin gratis?
-
Ya. Betul, kan?
Irak seperti candu.
-
Aku berharap mendapat tempat disana.
Bensin gratis. Keren, bung.
-
- Apa itu?
- Apa?
-
- Kau tidak lihat itu?
- Apa-apaan?
-
- Hei, kenapa kau melambat, bung?
- Tidak apa-apa.
-
Apanya yang tidak apa-apa?
-
- Wah, wah. Ada apa, bro?
- Tidak apa-apa. Perbatasan.
-
Apa ini?
-
- Ya ampun.
- Turunkan.
-
- Hah?
- Turunkan.
-
# - Kau mau kemana?
- Baghdad.
-
# - Siapa mereka?
- Mereka ada bisnis di Baghdad.
-
# Bisnis macam apa. Muatanmu berisi apa?
-
Hei, woo-woo!
-
Rokok.
-
- Untukmu. Huh.
- Selamat datang.
-
# PROVINSI ANBAR, IRAK
-
Itu benar-benar terjadi.
-
Enam bulan lalu, aku terapis pijat
di pantai Miami.
-
Dan sekarang, aku mengemudi truk
dengan senjata melewati padang gurun Irak
-
dengan sahabat sekolahku.
-
TUHAN MEMBERKATI DICK CHENEY AMERIKA
-
Marlboro?
-
Hei, Marlboro!
-
Bro!
Ada mayat di pom bensin!
-
Apa! Dimana kita? Dimana Marlboro?
-
Kau tak dengar apa yang aku bilang?
Ada mayat disana, bung!
-
Ya, aku dengar.
Oke, kita berada di zona perang, bro.
-
Ada mayat, santai.
-
Baik, aku akan buang air..
-
Apa?
-
Hati-hati.
-
Tidak apa-apa, aku bisa buang air, ya?
-
Sialan. Brengsek.
-
- Halo?
- Hei.
-
- Hei, sayang, semuanya baik-baik saja?
- Ya.
-
- Jam berapa disana?
- Jam 7.30 pagi.
-
- Aduh. Apa aku membangunkanmu?
- Tidak, aku ada di hotel.
-
Kami baru akan sarapan.
-
Aku tidak suka tapi aku mengerti
kenapa kau lakukan ini.
-
Sungguh?
-
Sepanjang waktu aku tidak tahu
bagaimana kau menjalaninya.
-
Semua perasaan tertekan yang kau rasakan.
Tapi berbohong itu menyiksaku.
-
- Membuatku merasa sendirian.
- Tidak, kau tidak sendirian.
-
Kau bisa cerita apapun padaku, David.
Kita pasangan, ingat kan?
-
- David?
- Ya, nanti aku telepon lagi.
-
- Semuanya baik-baik saja?
- Yah, semuanya baik-baik saja.
-
Nanti kutelepon lagi, ya?
Aku cinta kau. Dah.
-
Efraim! Efraim!
-
- Apa?
- Lihat!
-
Marlboro!
-
- Sialan, bung.
- Sial, mereka punya senjata, bung!
-
Aku tahu!
Lari, lari! Ayo.
-
- Brengsek! Tidak bisa!
- Dimana Marlboro?
-
Ya, bisa!
Ayo! Ayo!
-
Tidak, tidak, tidak!
Tunggu, tunggu, tunggu!
-
Tunggu! Tidak!
-
Lari, bodoh!
Lompat!
-
Sialan! Mereka mendekat.
Cepat, bung. Cepat!
-
Ayo, ayo!
Cepat!
-
Cepat! Cepat!
-
#Fallujah bad.
-
Kau serius?
Kita isi bensin di Fallujah?
-
Kau bodoh sekali!
Ayo!
-
Sialan kau, Marlboro!
-
Kita akan mati!
-
Kau yang ingin mengemudi
ke Baghdad, bodoh!
-
Mereka berhenti.
-
Apa itu? Lihat.
Ya Tuhan, bro.
-
Oh, yeahhh!
Jayalah Dick Chesney Amerika!
-
#ZONA HIJAU, BAGHDAD
-
Lihatlah tempat ini. Ya Tuhan.
-
Permisi, pak.
-
- Apa?
- Ada beberapa orang mau menemuimu.
-
Beberapa orang?
Orang macam apa?
-
Hei, Marlboro!
Tersenyumlah.
-
Biarlah kulihat kuning mutiara.
Kau seperti Tom Selleck Irak, bro.
-
- Kalian dari AEY?
- Ya, pak. David Packouz.
-
Ini rekan saya, Efraim Diveroli.
Kita sudah bicara di telepon.
-
Aku ingat.
Kau mengemudikan ini?
-
- Melewati Segitiga Kematian?
- Memang benar, ya.
-
Kip, bawa mereka ke kandang,
dan bayar mereka.
-
Baiklah, pak.
-
Aku sudah salah menilai kalian.
Kerja yang luar biasa, nak.
-
Sungguh luar biasa.
-
- Sialan, Segitiga Kematian, bro?
- Betul. Itulah jaminan AEY, bung.
-
Kita sudah melewati semua segitiga.
-
- Hei, Kip, ayo foto kita, bung.
- Baiklah.
-
- Siap?
- Bagaimana rambutku?
-
- Sudah bagus, rapi.
- Makasih.
-
- Oke.
- Coba lihat.
-
- Helmut Newton sialan disini.
- Baiklah, bung.
-
- Sempurna.
- Oke, oke.
-
Ayo ambil uang kita.
-
Ya ampun.
-
Gila, kan? 12.2 milyar dollar.
Semua dari sang bapak sendiri.
-
Kalian memanggil Saddam Husein sang bapak?
-
Lihatlah semua uang ini, bung.
Mau panggil apa lagi?
-
- 2.8 juta. Tanda tangani disini.
- Baiklah.
-
Kita mendapat pengawalan militer
ke bandara dan keluar dari Baghdad.
-
Hampir 3 juta dollar tunai terisi
dalam tas ransel tentara kita.
-
Mungkin kau kira setelah hampir tidak
selamat di Irak lalu kita akan berhenti.
-
Tapi kau salah.
Kontrak Beretta memberikan kita posisi.
-
Setelah itu, kita mulai menikmatinya.
-
Kita beli Porsche yang keren. Kita beli
dua apartemen dalam gedung yang sama.
-
Ya Tuhan.
-
Ralph senang sekali bisa kembali
dia meningkatkan investasinya
-
dalam AEY sejumlah 10 juta.
-
Mereka memberi kita modal cukup
untuk mengejar transaksi yang lain
-
dan mengembangkan perusahaan.
-
Persis seperti yang kita lakukan.
-
INI BUKAN REMAHAN, INI KUE PIE UTUH
-
Aku tak bisa menegaskan lagi.
Kau harus melihat website ini.
-
Siang malam, setiap menit diperbarui.
-
Ada sepuluh dari ribuan
permohonan di website ini.
-
Masing-masing 40 sampai 50 halaman.
-
Jika kau lihat sesuatu yang menarik,
bawalah padaku.
-
Jika kau bawa itu padaku,
aku akan membuatmu kaya.
-
Faktanya, 18 bulan lalu,
David bermain disini untuk uang.
-
- Sebenarnya itu bukan fakta.
- Itu fakta sungguhan.
-
Sekarang dia mengendarai Porsche.
Dan itu berkat AEY.
-
- Kau ada pertanyaan?
- Um, aku ada pertanyaan.
-
- AEY singkatan dari apa?
- Maksudmu? Yang sebenarnya?
-
Bukan, maksudku hurufnya berarti apa?
-
IBM singkatan dari apa? Bukan apa-apa.
Itu cuma.. Cuma kedengarannya profesional.
-
Uh, sebenarnya IBM singkatan dari
International Business Machines.
-
Kau bilang apa?
-
IBM singkatan dari
International Business Machines.
-
Keluar kau.
-
Sungguh. Kau tak akan bekerja disini.
Keluar dari kantorku, kutu buku sialan.
-
Pergi!
-
Perlu diingat, AEY bukan
singkatan dari apapun.
-
Sial! Sungguh konyol.
Yang lain mau bertanya?
-
Tidur. Aku saja.
-
Iya, tak apa.
-
Tidak apa-apa.
-
- 360.000 sniper SVD.
- 1.084.000 GP-30 granat.
-
45.000 roket SKO.
-
Pentagon mempersenjatai orang Afghanistan
selama 30 tahun ke depan.
-
Mereka membentuk seluruh tentara.
-
- Tunggu, itu pasti salah ketik.
- Bukan.
-
100 juta putaran amunisi AK-47?
-
Bro, ini bukan remahan.
Ini kue pie utuh.
-
Diantara kontraktor pertahanan,
ini akan dikenal sebagai transaksi Afghan.
-
Ini akan menjadi kesempatan besar
yang pernah dimilliki AEY.
-
Kita harus mendapatkannya.
-
Jadi, dimana kau akan
mempersenjatai seluruh negara?
-
#LAS VEGAS, NEVADA
-
Militer dan pabrik bersatu di Vegas X
membuka selubung peperangan yang terkini.
-
Seperti Comic-Con dengan granat.
-
Pasti, mereka kebanyakan
tidak tahu siapa AEY.
-
Tapi itu menguntungkan bagi kami.
-
- Sudah ada daftarnya?
- Ada.
-
- Kau merasa percaya diri?
- Yah, cukup percaya diri.
-
Ini tidak sama dengan bisnis lewat telepon
-
Mereka lihat kita seperti dua anak kecil.
Jadi kita harus tunjukkan siapa kita.
-
Pasti.
-
- Kita harus benar-benar kejam, mengerti?
- Ya, mengerti.
-
Baiklah, bagus. Ayo kita jalankan.
-
Tapi itu sangat mengerikan.
-
Kita sudah tahu bahwa walaupun
kita berhasil dalam transaksi Afghanistan,
-
bisa juga terjadi masalah logistik.
-
Jerry, senang bertemu denganmu.
-
Untuk melengkapi transaksi serius ini,
-
berarti kita harus menyatukan
berbagai vendor dari seluruh dunia.
-
Wow-wow. Pergi sana.
-
Ini membutuhkan puluhan
sarana pengiriman dan ratusan ijin.
-
Kita butuh 100 juta putaran.
-
Itu cocok bagi kontraktor pertahanan
besar. Tapi bukan bagi kita.
-
Jujur saja, kita berada di luar liga kita.
-
Tukar 10.000 dollar.
-
Ada keberuntungan hari ini?
-
Efraim.
-
Ada apa, bro?
-
Kau kemana saja?
Kenapa tak jawab telepon?
-
Aku bersama cewek. Ada apa?
-
- Oke, sekarang bersiaplah dan ikut aku.
- Baiklah, uh, 38 menit lagi, ya.
-
Efraim, Henry Girard ada di bar,
menunggu kita.
-
- Apa?
- Itu betul.
-
Ya. Oke.
-
Henry Girard adalah legenda
diantara dealer persenjataan.
-
Saat Saddam Hussein digantung atas
kejahatan melawan kemanusiaan
-
katanya Henrylah yang menjual
tali gantungannya.
-
Hei, Henry, maaf aku terlambat.
Ini partner yang kuceritakan.
-
- Efraim Diveroli.
- Senang bertemu denganmu.
-
Senang sekali bertemu denganmu.
-
Henry akan makan malam 10 menit lagi,
tapi pertama aku mau kau dengar ini.
-
Sudah kutunjukkan daftarnya
dan dia bisa membantu.
-
- Hebat. Bagian yang mana?
- Semuanya.
-
- Dia bisa memenuhi semua pesanannya.
- Semua pesanannya?
-
- Mmm-hmm.
- Termasuk amunisi AK?
-
Tidak masalah.
-
Kau tahu itu 100 juta putaran, kan?
-
- Henry punya kenalan di Albania.
- Albania?
-
Bertahun-tahun mereka mempersiapkan
serbuan barat yang tak kunjung tiba.
-
Negara itu adalah gudang senjata raksasa.
Semuanya ada disana.
-
Ceritakanlah yang paling menarik.
-
Mereka sedang dalam proses
bergabung dengan NATO,
-
jadi senjata zaman Soviet
harus dimusnahkan.
-
Mereka benar-benar membongkarnya
dan menjadikannya sampah.
-
Aku bisa mendapatkannya
hanya dengan harga murah.
-
Sekarang, ceritakanlah
hal penting lainnya.
-
Kau sedang berhadapan dengan agen
eksklusif dari semua hal tersebut.
-
Inilah peluru ajaibnya.
-
Satu penyalur yang bisa memenuhi
seluruh transaksi Afghanistan.
-
Ini bukan hanya pernyataan.
Kita sebetulnya bisa memenangkan ini.
-
- Maaf, aku ada pertanyaan.
- Baiklah.
-
Dengan semua yang kau miliki, kenapa
kau tak mengambil kontrak itu sendiri?
-
Mau tahu semuanya? Aku dilarang melakukan
bisnis apapun dengan pemerintah Amerika.
-
- Aku ada dalam daftar target.
- Seperti daftar target teroris?
-
- Mmm-hmm.
- Aku mengerti.
-
- Tunggu, apa?
- Oke, berapa untuk amunisi AK?
-
- 10 sen satu putaran.
- Itu luar biasa. Bagaimana pengirimannya?
-
Kau bisa pakai llyushin 76 lewat
pilot Rusia 80K per penerbangan.
-
- Maaf, kau ada di daftar taget teroris?
- Apa-apaan?
-
Kau kerja untuk Security Homeland?
Tenang, bro.
-
Mungkin kalian berdua
harus membicarakannya.
-
Ya. Tapi kita sangat tertarik.
-
Bagus. Penerbanganku berangkat
besok pagi jam 10.
-
Aku tidak bisa habiskan lebih
dari 48 jam untuk hal ini.
-
Itulah pendapatku.
Vegas adalah kota untuk dua hari.
-
Aku bicara tentang Amerika.
-
Ini tentang akses eksklusif stok amunisi
dan persenjataan non-standard Soviet
-
- Itu bisa memenangkan transaksi kita.
- Dia ada dalam daftar target teroris!
-
Tak apa. Semua orang masuk daftar itu
karena bawa gunting ke pesawat!
-
Dia ada dalam daftar bukan karena itu.
-
Dengar, Pentagon ingin 100 juta
putaran amunisi AK-47
-
yang saat ini dicari seluruh dunia.
-
Menurutmu mereka pikir itu
berasal dari mana?
-
Segerombolan keparat licik seperti dia.
-
Inilah intinya. Bisnis dengan mereka yang
tak bisa kontak langsung ke pemerintah AS
-
- Sederhana, kan.
- Sialan!
-
Hei, nak.
-
Kita sudah membahasnya, dan
kita ingin terus melanjutkannya.
-
Fantastis. Selamat.
-
- Tapi kami harus lihat barangnya.
- Oh, tentu saja..
-
- Di website dan langsung.
- Kalian pernah ke Albania?
-
Jujur saja, sampai semalam, aku bahkan
tak pernah tahu negara itu ada.
-
Oh, itu tempat yang indah.
-
Datanglah dan aku akan telepon
orangku lalu kita atur semuanya.
-
Ada banyak hal di Albania.
Tapi bukan tempat yang indah.
-
#TIRANA, ALBANIA
-
Perlu tiga penerbangan terpisah
dan 22 jam untuk sampai kesana.
-
Orangnya Henry kirim sopir untuk jemput
kami di bandara dan dia terus bicara.
-
Aku jatuh, dia menyemangatiku.
-
Tapi tak ada yang bisa
mengurangi antusiasme Efraim.
-
Dia sungguh percaya ini jawabannya.
-
Selamat datang, AEY.
-
Saya Yili Pinari, kepala perusahaan
eksport militer terbesar di Albania.
-
Efraim Diveroli.
Senang bertemu denganmu.
-
Ini adalah partner bisnisku,
David Packouz.
-
- Senang bertemu denganmu.
- Apa kabar?
-
Uh ...
Terima kasih tandanya.
-
Oh. Itu untuk anda.
-
Ya, aku tahu. Aku bilang
terima kasih tandanya.
-
Jadi, tunjukkan apa yang kaupunya.
-
- Tempat apa ini?
- Gudang penyimpanan Tentara Albania.
-
Kami punya 700 gudang seperti ini
di seluruh negara.
-
- Kau punya 700 gudang seperti ini?
- Bukan hanya gudang.
-
Kami menggunakan gereja,
rumah sakit, sekolah.
-
Albania adalah negara yang paling
dipersenjatai diseluruh dunia.
-
Hei, itu keren. Selamat, bro.
-
Rasanya seperti museum di sana.
-
Sebagian besar barang ini tak pernah
terkena matahari sejak Perang Dingin.
-
Tapi itu tidak masalah bagi kami.
-
Yang penting bagi kami
hanyalah amunisi AK.
-
Jangan kuatir, kami punya banyak
yang kau perlukan.
-
Semua kontainer ini berisi pelurumu.
-
Apa maksudmu,
semua peluru ada di sini?
-
126 juta putaran.
-
- Yang benar saja.
- Yah. Memang benar.
-
- Berapa umurnya ini?
- 30, mungkin 40 tahun.
-
Peluru AK-47 bisa tahan lama
jika disimpan dengan benar.
-
Betul, bagaimana cara meyimpannya?
-
Uh, siapa yang peduli tentang itu?
Yang penting bisa dipakai.
-
- Apakah itu bisa dipakai?
- Cobalah.
-
Itu memang bisa dipakai.
-
Seluruh industri pertahanan
memperebutkan kontrak ini.
-
Dan kuncinya ada dalam
23 kontainer pengiriman
-
di belakang gudang tua
di belahan dunia yang lain.
-
#MIAMI, FLORIDA
-
Kami kembali tepat waktu
-
untuk mengajukan tawaran kami
sebelum batas waktu pemerintah.
-
Dan kemudian kita tunggu.
-
Kami menunggu lima bulan.
-
- David!
- Apa itu Efraim?
-
Apa? Iya?
-
David!
KIta menang!
-
Gila, kita memenangkan
kontrak Afghanistan.
-
- Apa?
- Kita dapat kontrak Afghanistan!
-
- Kita menang?
- Kita menang!
-
- Bro! Kau bercanda?
- Kita sungguh-sungguh menang!
-
Kita berhasil, bro!
-
Sebelum dimulai, AEY masih perlu
diperiksa oleh pemerintah.
-
Ini adalah proses yang sulit
termasuk tiga audit terpisah
-
dan wawancara langsung.
-
Audit adalah yang rintangan terbesar.
-
Maksudku, kita bahkan tidak
punya pembukuan yang nyata.
-
Kita tidak punya buku nyata.
-
Kami harus mengarang akuntansi AEY
tiga tahun terakhir ini.
-
Buku besar, laporan bank,
pesanan pembelian palsu,
-
kami palsukan itu semua.
-
Dua minggu kemudian,
kami berada di Rock Island,
-
Illinois untuk pertemuan besar kami
dengan petugas pengadaan Militer U.S.
-
Kami lumayan gugup.
-
Jadi Efraim kira ide bagus kalau
pakai mariyuana di tempat parkir.
-
# ROCK ISLAND, ARMORY
-
Tahan.
-
Apakah kita kedengarannya seperti
lebih dari dua orang sekarang?
-
- Ya.
- Itu barang yang kuat.
-
Baik.
-
Ini sangat mengesankan.
Sangat mengesankan.
-
Terus terang, kami orang yang peduli
dengan rekam jejak kontrakmu
-
dalam kesepakatan sebesar ini.
-
Tapi setelah bertemu kalian langsung,
-
kita merasa seperti bersama dengan
orang yang tepat sekarang.
-
Yah, kami tak akan mengecewakanmu,
-
Bapak-bapak.
-
Apalagi, tawaranmu terlalu menarik
untuk dilewatkan.
-
Terima kasih. Maksudku,
itu melegakan karena
-
- kami benar-benar kerja keras untuk ini.
- Maaf.
-
Uh, permisi.
-
Salah satu dari kalian baru saja bilang
-
tawaran kami terlalu menarik
untuk dilewatkan.
-
Sebenarnya, maksudnya apa?
-
Maksudnya kalian menurunkan
harga di bawah pesaingmu.
-
- Ya, seberapa banyak?
- Jutaan.
-
Oke. Hanya untukku. Aku...
-
Aku penasaran, berapa juta?
-
Yah, secara teknis,
kita tidak seharusnya
-
mendiskusikannya denganmu,
tapi siapa yang peduli.
-
Kalian menawarkan 53 juta dollar
lebih rendah dari pesaing terdekat.
-
Sial! Sial!
Keparat!
-
- 53 juta dollar.
- Tidak apa-apa.
-
Lihatlah segi positifnya.
-
Untuk sekali,
pembayar pajak Amerika
-
mendapatkan transaksi bagus
dalam kontrak pertahanan.
-
Pembayar pajak Amerika sialan.
-
KITA ADA MASALAH SERIUS
-
Halo? Iz?
-
Hei, Ella. Hai.
Bagaimana kabarmu, sayang?
-
Hei. Kau tahu dimana sandal birunya?
-
Oh, hey. Um, aku tak tahu.
-
Tapi dengar, bisa kita bicara sebentar?
-
Mmm-hmm.
-
Aku harus kembali ke Albania
selama beberapa minggu.
-
- Maksimal sebulan.
- Iya. Tak apa.
-
Hei, apa yang terjadi?
-
Ella dan aku akan tinggal
dengan ibuku sementara.
-
Apa? Apa maksudmu?
Iz, apa yang terjadi?
-
Kenapa kau tidak bilang padaku
kalau kau pergi ke Irak?
-
Aku sedang mencari
nomor tukang ledeng
-
di komputermu
dan aku melihat foto-foto.
-
Aku bisa jelaskan.
-
Kau bilang kau tidak pernah meninggalkan
kamar hotel di Yordania.
-
Aku tahu, karena aku tidak
ingin kau panik.
-
Kenapa setiap kali kau ketahuan berbohong
-
kau coba meyakinkanku bahwa
kau bohong demi kebaikanku?
-
Kapan kau akan mengakui
bahwa kau pembohong?
-
Iz, kumohon hentikan?
-
Kita sudah berjanji akan saling
bilang tentang segalanya.
-
- Kau sudah janji!
- Aku tahu! Oke, aku salah.
-
- Apa lagi yang belum kau katakan?
- Tidak ada.
-
- Tidak.
- Sungguh.
-
Kau tahu semuanya sekarang.
-
Baik. Kau tidak mau tanya
kenapa aku telepon tukang ledeng?
-
Ya tentu.
Apa yang terjadi?
-
Pipa di kamar mandi tamu bocor.
Aku menemukan ini.
-
Biar kutebak. Kau tidak ingin
mengejutkanku?
-
Oke, tunggu sebentar.
-
Jadi aku menyembunyikan uang
di bawah wastafel.
-
Lalu kenapa?
-
- Masalahnya kau menyembunyikannya dariku!
- Tidak!
-
Lalu kau menyembunyikannya dari siapa?
-
Aku tidak tahu. Itu bodoh.
Kau benar.
-
Kita akan pergi sebelum kau
mengatakan hal yang lain lagi.
-
Iz, aku minta maaf.
Iz!
-
Oh, sialan.
-
- Hei, bung?
- Hei?
-
Hanya bersiap-siap untuk pergi.
Apa itu?
-
Aku hanya ingin berterima kasih
sudah ikut perjalanan ini.
-
Tak mungkin kulupakan pengorbananmu
untuk perusahaan ini.
-
Dan aku benar-benar menghargainya.
-
"Untuk partnerku, David.
dunia adalah milikmu. "
-
Ini dari Scarface.
-
Tentu saja, bung. Aku ingat.
Makasih.
-
- Ya.
- Uh, hei, sebelum aku pergi,
-
- Aku hanya ingin...
- Apa ini?
-
Ini persetujuan kemitraan kita.
70-30.
-
Aku hanya ingin membuatnya sah.
-
Ya tentu saja.
Itu ide yang bagus.
-
Keren. Wah, delapan minggu di Albania.
-
Iz akan membenciku selamanya.
-
Tidak, dia akan melayanimu
setiap hari selama setahun.
-
Karena kita hampir dekat
dengan 30 juta dollar.
-
- Ya, bung.
- Sana pergilah.
-
Makasih, bro.
-
Hei, kau menelepon Iz.
Kau tahu apa yang harus dilakukan.
-
Ayolah, Iz. jangan hukum aku seperti ini.
-
Aku di Albania, di hotel.
Kutinggalkan nomor di ibumu.
-
Dan kalau bisa kumohon telepon balik
-
karena aku benar-benar
kangen kau. Oke?
-
Dan aku cinta kau.
Dah.
-
- Selamat pagi, sobat.
- Hei, Bashkim.
-
Oh, kubawakan Kolonat.
Ini McDonald kami.
-
Ya, aku tidak lapar.
Tapi terima kasih.
-
Kita pergi kerja sekarang?
-
A-ha. Tidak tidak tidak.
Aku bilang aku butuh dua truk.
-
Ya, kau baru saja dapat
satu di sini sekarang.
-
Ya, dengar, aku dapat pesawat
kargo di bandara.
-
Ya, aku tahu. Aku tahu.
-
Hei, nanti aku telepon lagi, ya.
-
Hei, berhenti! Berhenti berhenti!
Tahan, tahan, tahan!
-
Hei, matikan itu!
Apa-apaan itu?
-
Dimana kau mendapatkan ini?
-
Yo! Ada apa?
-
- Hei, kita ada masalah.
- Kau dimana?
-
Aku di Liv, bro.
-
Coba bermain dengan cewek Kuba
yang menungguku di meja.
-
Kenapa, ada apa?
-
Dengar, aku di Albania sekarang
untuk kerja keras.
-
Kau di Liv, untuk bersenang-senang?
-
David, disini jam 1 pagi.
Aku meniup mesin uap.
-
Ya, jam 1 pagi kau seharusnya
di kantor karena itulah
-
tengah hari di semua negara
yang berbisnis dengan kita.
-
Dengar, kita ada masalah
dengan amunisi AK.
-
- Masalah seperti apa?
- Ini Cina.
-
- Cina, bro? Lalu apa maksudnya, Cina?
- Ini berarti itu dari Cina.
-
Kau bilang apa? Aku ada di sana,
aku lihat amunisinya.
-
- Kita berdua lihat itu.
- Yah, aku tak tahu harus bilang apa.
-
Mereka membodohi kita.
Oke? Kita dipermainkan.
-
Tunggu. Bagaimana kau tahu itu Cina?
-
Ada tulisan Cina di semua peti.
Percayalah, itu dari Cina.
-
- Ya.
- Henry, apa-apaan!
-
Kami sudah berusaha menghubungimu
selama dua hari!
-
Ini Efraim dan David.
Kami ada masalah serius.
-
- Aku mendengarkan.
- Amunisi AK, itu Cina.
-
Apa, kau pikir orang Afghanistan
yang ditembak oleh Taliban
-
peduli tentang asal muasal amunisinya?
-
Tidak, tapi Pentagon peduli.
-
Henry, kita tak bisa pakai barang Cina!
-
Amerika ada pembatasan
terhadap barang Cina.
-
Orangmu menunjukkan satu peti
amunisi Albania dari seluruh negeri.
-
Aku minta maaf, apakah ada yang
mencegahmu memeriksa peti lainnya?
-
Apa kau akan tanya dari
negara mana asalnya?
-
Siapa yang akan tanya itu?
-
Henry, aku sedang menatapi
100 juta putaran
-
amunisi ilegal dari Cina
yang kau jual ke kami.
-
- Kami harus bagaimana?
- Lakukan kerjaan sialmu!
-
Pemerintah AS ingin melihat yang lain.
Biarkan itu terjadi.
-
Dan sementara itu,
belajarlah membedakan antara
-
"Kita punya masalah"
dan "Kau punya masalah."
-
Sialan!
-
KELIHATANNYA ITU ILEGAL
-
Kita dibodohi. Amunisi itu tidak berguna
dan aku terjebak di Albania
-
mencoba mencari pemasok baru
dari seluruh Eropa Timur.
-
Sialan. Apa yang kau lakukan
di sini, bung?
-
- Aku punya ide besar.
- Bagaimana kau bisa di kamarku?
-
Mereka mengijinkanku.
Aku orang yang dapat dipercaya.
-
Bukan hanya mengijinkanku, mereka juga
membawakan layanan kamar.
-
- Pokoknya, aku punya ide besar.
- Ya? Apa itu?
-
- Bagaimana kalau kita kemas ulang?
- Kemas apa?
-
Peluru!
-
Bagaimana kalau kita kemas lagi semua?
-
- 100 juta putaran?
- David, itu bisa dilakukan.
-
Coba pikir. Kita juga bisa
menghemat biaya pengiriman.
-
Kita tukar semua peti kayu yang berat
dan besar dengan kotak kardus ringan.
-
Ya, tapi itu masih amunisi Cina.
-
Lihatlah handuk ini. Oke?
Turki. Buatan Turki.
-
Tidak lagi. Sekarang handuk Albania.
-
Ini hanya Cina jika kemasannya
bertulisakan Cina.
-
Ya. Tapi maksudku,
itu juga semacam ilegal, bung.
-
Kita punya dua pilihan.
Kemas ulang dan kirim
-
atau kita bisa lupakan
kontrak 300 juta dollar.
-
Kau mau pilih yang mana?
-
Kalau begitu, jadi benar-benar
hanya ada satu pilihan.
-
Sopir kami Bashkim mengenalkan
kami pada temannya
-
yang punya perusahaan penyimpanan
dan tinju dari Tirana.
-
Ini adalah Enver.
Aku besar dengan dia.
-
Senang bertemu kau, Enver.
-
Kau juga. Bashkim sudah menceritakan
sedikit tentang situasimu.
-
Yah, singkatnya, kami punya
masalah dengan timbangan.
-
Kami mengirim amunisi
dalam jumlah besar
-
dari Albania ke Afghanistan.
-
Sekarang, itu dikemas dalam kaleng berat
di dalam peti kayu besar.
-
Dan kami ingin memindahkan peluru itu
ke dalam kantong plastik
-
lalu menaruhnya dalam kotak
fiber tebal bergelombang.
-
- Kau tahu itu?
- Ya tentu saja. Untuk apa?
-
Kami baru saja bilang.
Kenapa dengan negara ini?
-
Kemasan aslinya terlalu berat.
-
Terlalu banyak peti.
Kami perlu membuatnya ringkas.
-
- Baik. Berapa banyak peti?
- Banyak. Ini 100 juta amunisi.
-
Iya, tapi sebenarnya berapa banyak peti?
-
- Kami punya 68.520 peti.
- Aku sudah melihatnya.
-
Ini sungguh gila.
-
Beres.
-
Jadi 50 orang, delapan minggu.
-
Aku bisa melakukannya
untuk 100.000 dollar.
-
- 100.000 dolar AS?
- Ya.
-
- Sebentar.
- Ya. Sebentar, ya.
-
Oke. Aku akan bicara serius.
-
Sulit untuk tidak tertawa.
-
Maksudku, dia bukan hanya
menghemat biaya kesepakatan,
-
tetapi dengan mengemas semua amunisi
-
kita bisa meningkatkan
margin keuntungan kita
-
hampir mendekati 3 juta dollar.
-
Kita akan makan malam dimana?
-
Ada tempat di hotel ini.
Itu lumayan bagus.
-
- Oke. Baiklah, ayo.
- Oke, setuju
-
Itu bahkan lebih baik dari yang kita duga.
-
Kita menukar peti kayu yang berat
dengan kotak kardus yang ringan.
-
Delapan ons kaleng dengan kantong plastik.
-
Dengan mengemas ulang amunisi,
muatan kita bisa lebih ringan 180 ton.
-
180 ton!
-
Itu berarti mengurangi penerbangan
-
menggunakan pesawat ringan
dengan sedikit bahan bakar.
-
Semuanya menambahkankan
lebih banyak uang bagi kita.
-
Pada tanggal 8 Desember 2007,
-
AEY mengirimkan 5 juta putaran yang
pertama kepada Tentara Afghanistan.
-
Semua berjalan lancar.
-
Ayo, bilang sekali saja,
sayang. Ayo.
-
Bilang "dada."
Bilang "dada."
-
Kami benar-benar harus pergi, David.
-
Tidak, hei, lima menit lagi,
kumohon, kumohon?
-
Kami akan makan.
Ibuku sudah menunggu.
-
Ella, lambaikan selamat tinggal ke ayah.
-
Dah-dah, Ella.
-
Selamat Natal.
Aku cinta kau.
-
Hei, bisa titip Ella ke ibumu
supaya kita bisa bicara sebentar?
-
Maafkan aku, David.
-
Kami akan telepon beberapa
hari lagi. Oke?
-
Dah.
-
Hei, ini David.
-
Bro, kau mau dengar sesuatu
yang benar-benar gila?
-
- Selamat Natal, Efraim.
- Ini Natal?
-
Itu sebabnya tidak ada siapapun di sini.
Aku hampir membakar seluruh kantor.
-
Omong-omong, waktu aku di sana,
aku bicara dengan kawan kita, Bashkim.
-
Kau tahu pamannya bekerja di
kementerian pertahanan Albania?
-
- Tidak, aku belum tahu itu.
- Yah, itu benar.
-
Jadi aku bilang, "Kau tahu apa yang
menarik bagiku, Bashkim?'
-
"Aku ingin tahu Henry bayar orang Albania
berapa untuk amunisi AK."
-
- Efraim?
- Kau tahu apa yang dia ketahui?
-
Keparat itu membayar
dua setengah sen seputaran.
-
Dia menaikkan 400% ke kita!
-
- Ya, kita melakukan hal yang sama.
- Ya, tapi ini kontrak kita.
-
Dan kita hampir kehilangan itu
karena dia dan peluru Cina-nya.
-
- Tapi kita tidak kehilangan itu.
- Intinya bukan itu!
-
Aku mau cari cara mendepak
keparat ini keluar dari kontrak.
-
- Efraim, hentikan.
- Tidak, dengarkan aku.
-
Aku serius, bung.
Kita dapat uang, oke?
-
Dia dapat uang, semuanya
berjalan semestinya.
-
Jangan kacaukan itu.
-
Aku tidak peduli.
Dia menipu kita!
-
Dengar, aku serius, oke?
-
Aku akan terbang keluar dari sini
jika kau lakukan itu.
-
Wo, bro, kau tak perlu mengancamku.
Oke? Aku partnermu.
-
Ya, rasanya tidak selalu seperti itu.
-
Aku menemukan kontrak ini.
Dan aku di sini melakukan semuanya
-
dan kau di Miami mencoba
untuk menyabotasenya.
-
Bagaimana aku menyabotasenya?
-
Dengan mencoba menyingkirkan Henry,
seperti kau menyingkirkan yang lainnya.
-
Kau benar. Henry partner kita.
Berkat dia kita dapat kontrak ini.
-
Aku hanya terlalu kuatir tentang kita.
Dan aku kelewatan.
-
Jangan pikirkan itu, bro.
Aku tak akan mengganggu dia.
-
Makasih.
-
Kita tidak bisa memaksakan
keberuntungan kita disini, bung.
-
Baiklah, aku akan bicara
denganmu lagi nanti. Dah
-
Wah. Apa-apaan? Hei.
Sialan! Berhenti.
-
Berhenti! Aku tak mengerti!
-
- Apa kau mengerti sekarang?
- Ya. Ya.
-
Kau pikir kau bisa mendepakku
dari kesepakatanku sendiri?
-
Kumohon.
-
David, kita perlu bicara.
-
- Sekarang bukan waktu yang tepat.
- Aku belum dibayar.
-
- Apa maksudmu? Bulan ini?
- Belum pernah.
-
Kau belum dibayar sedikitpun?
-
Partnermu belum menelepon balik.
Orang-orangku harus dibayar.
-
Mereka akan berhenti bekerja.
-
David, aku tahu alasan sebenarnya
kenapa kau ingin amunisi dikemas ulang.
-
Oke, dengar, Enver. Dengarkan aku.
Aku harus terbang ke Miami sekarang.
-
Aku akan kembali dalam seminggu.
Tapi aku janji aku akan segera
-
memastikan uangnya
sudah ditransfer padamu, oke?
-
David.
-
Ke bandara.
-
David.
-
Aku terlambat untuk penerbangan.
Aku akan kembali minggu depan.
-
Katanya suaminya
tidak pulang tadi malam.
-
Oke, kau ingin aku lakukan apa?
-
Dia sangat khawatir.
Biasanya suaminya tidak begitu.
-
Katakan padanya aku tidak tahu suaminya.
-
- Siapa suamimu?
- Bashkim Trebeshina.
-
Tidak ada yang pernah mendengar
tentang Bashkim lagi.
-
Mereka tak pernah menemukan catatan,
mereka tak pernah menemukan mayat.
-
Sepertinya dia menghilang dari planet ini.
-
Aku sudah selesai dengan Albania.
Aku tidak akan pernah kembali.
-
- Hai.
- Hei.
-
Alasannya kenapa aku ke Albania adalah
untuk mengemas ulang amunisi Cina
-
sehingga kita bisa menyamarkannya
dan menjualnya ke pemerintah AS.
-
- Kedengarannya ilegal.
- Memang. Tapi aku sudah selesai.
-
Aku bersumpah,
apa pun yang terjadi
-
selama sisa hidupku aku tak akan
pernah bohong padamu lagi.
-
- Mmm-hmm.
- Aku sangat mencintaimu, Iz.
-
Apa yang terjadi dengan hidungmu?
-
Aku diculik oleh gangster Albania.
Kukira itu patah.
-
Oh, ya Tuhan.
-
Aku pikir aku akan menjadi
terapis pijat lagi. Tidak apa-apa?
-
Ya. Selalu tidak apa-apa.
-
Hei, kau sudah kembali.
-
Wo, bro, apa yang kaulakukan disini?
Kenapa dengan wajahmu?
-
Itu semua yang terjadi dalam
kontrak Afghan.
-
- Aku mau bagianku. Aku keluar.
- Apa yang kamu bicarakan?
-
- Dia menodongkan pistol padaku, bung.
- Siapa, Henry?
-
Katamu kau tak akan ganggu dia.
-
Oh, sialan. Aku mengacaukannya.
-
Aku sudah selesai, Efraim.
-
Dengar, kau tidak harus kembali.
Aku mempekerjakan orang baru ini, Ivan.
-
- Dia berbicara Albania.
- Aku selesai.
-
Apa, kau pikir aku baru saja dapat
4 juta dolar begitu saja?
-
Aku sudah memikirkannya. Aku akan
mengambil 40 sen per 1 dolar.
-
Ya, aku juga sudah memikirkannya.
Bagaimana dengan ini?
-
- Bagaimana kalau nol sen per 1 dolar?
- Coba ingat bahwa kita ada kontrak.
-
Persetan dengan kontrakmu!
-
Jika kau kuminta untuk membangun rumah,
dan kau berhenti di tengah jalan
-
kau pikir aku hutang setengahnya padamu?
Yang benar saja, David!
-
Kau punya waktu dua minggu. Kalau tidak,
tunggu kabar dari pengacaraku.
-
Siapa, Warren?
-
Maksudmu Warren?
Dia pengacaraku juga.
-
- Aku yang mengenalkanmu padanya.
- Warren sialan.
-
Sialan!
-
JIKA AKU INGIN KAU MATI, KAU SUDAH MATI
-
Kita bertengkar.
Bertengkar dengan keluarga kita,
-
bertengkar dengan rekan bisnis.
-
Kadang-kadang kita bertengkar
dengan teman-teman kita.
-
Andai Tuhan ada di sini, mungkin
kita bertengkar dengan-Nya juga.
-
Efraim sedih dengan apa yang terjadi.
-
Maaf, Ralph, tapi aku tidak yakin kau
pernah bertemu Efraim yang sebenarnya.
-
Dia pemuda yang rumit.
-
Tapi ia hanya ingin
duduk dan berbicara.
-
Menemukan solusi yang adil.
Dia memintaku untuk menengahi.
-
Biarkan aku membantumu, David.
-
Aku hanya tidak tahu apakah aku
sudah siap atau belum. Itu dia.
-
Hai, bro. Senang melihatmu.
-
- Maaf, beberapa hal di luar kendali.
- Ya, aku juga.
-
- Kau mau pesan apa, sayang?
- Aku mau kopi saja. Makasih.
-
Aku sudah banyak memikirkan
tentang hal itu.
-
Dan aku tidak ingin kau keluar
dari sini dengan tangan kosong.
-
Bagus.
-
Jadi aku minta Warren menyiapkan
perjanjian pemutusan.
-
Dan kupikir itu cukup adil.
-
Aku siap untuk membayarmu 50K per tahun
-
selama empat tahun ke depan.
-
200 ribu? Kau serius, bung?
Ini yang kau maksud mediasi?
-
Sejujurnya, tak pernah perjanjian,
tak ada kontrak sebelumnya.
-
Ya. Aku punya sesuatu yang lebih baik
dari perjanjian kemitraan, aku punya bukti
-
Sebelum aku meninggalkan Albania,
aku mengambil semuanya.
-
Ya, oke.
-
Semua dokumen yang kita palsukan,
foto pengemasan ulang.
-
- David!
- Pengemasan ulang?
-
- Dia tidak memberitahumu?
- David!
-
Oh, ya, kami ambil uang yang kauberikan,
dan kami beli 100 amunisi Cina ilegal
-
lalu kami kemas ulang dan
menjualnya ke Militer AS.
-
Ya, dan kita mendapat
8 juta dollar dari itu, David.
-
Hati-hati, Efraim. Kita bilang Ralph
kita hanya dapat 3 juta dollar untuk itu.
-
- Tunggu, apa lagi sekarang?
- Dia kirim laporan palsu setiap bulan.
-
- Aku membuatnya di laptopku.
- Aku bukan sekedar memalsukan.
-
Ohya? Karena aku menyimpan
semuanya, dasar bodoh!
-
Aku bahkan punya salinan laporan bank
yang kita fotoshop dan kirim ke pemerintah
-
- Brengsek kau.
- Aku bisa menghabisimu.
-
Kita.
-
Kukira maksudmu kau bisa menghabisi kita.
-
Karena semua yang menyangkut aku,
menyangkut kau juga.
-
- Efraim, tunggu.
- Tidak, tidak, tidak.
-
Aku ke sini hari ini siap
membayarmu 200.000 dollar.
-
Tapi sekarang sarapanpun tak akan kubayar.
-
Ups, ada apa disini.
-
- Halo?
- Bisa bicara dengan David Packouz?
-
- Ya, siapa ini?
- Hai, David.
-
Ini C. J. Chivers dari The New York Times.
Apakah kau ada waktu sebentar
-
untuk membicarakan tentang AEY, dan
dugaan pengemasan ulang amunisi Cina.
-
Aku tak tahu apa yang kau bicarakan.
-
Yah, menurut sumber, sekarang
penyelidikan sedang berlangsung
-
di Departemen Luar Negeri.
Dan aku berharap mendapatkan klarifikasi--
-
- David, ini kelihatannya serius.
- Ya, aku tahu.
-
Mungkin kau harus telepon pamanku.
Si pengacara.
-
Ya Tuhan. Oke.
Itu ide yang bagus.
-
Hei, beri aku waktu.
Aku akan menemui kalian di lobi.
-
Kau baru saja ditepelon
The New York Times?
-
- Ya.
- Aku juga.
-
Kau tahu, Scarface di TV tadi malam,
aku menontonnya dan memikirkan
-
saat kami masih kecil dan kami
menirukan ucapan yang ada di film.
-
Kau sahabatku, David.
-
Tuhan, aku benar-benar
mengacaukannya, kan?
-
Maaf, bro.
-
Wow.
-
- Apa kau pernah tidak akting, bung?
- Apa maksudnya?
-
Kau baru saja bilang apa yang
kau kira mau kudengar,
-
karena The New York Times telepon,
dan kau panik kalau aku bilang sesuatu.
-
Akui saja.
Kita tak pernah menjadi sahabat.
-
Kau hanya memainkan peran
sebagai sahabatku.
-
Ya.
-
Sebenarnya Scarface tidak
ada di TV tadi malam.
-
- Sialan kau.
- Oh, Tuhan!
-
Sialan kau! Bedebah.
-
Nah, itu meringankan kita.
-
Di atas semua hal ilegal yang kita lakukan,
-
semua kebohongan yang kita
katakan ke pemerintah,
-
pada akhirnya, hal yang
membawa kita kesana?
-
Ya, aku mencoba menghubungi
Departemen Pertahanan.
-
Efraim tak pernah bayar kotaknya, bung.
-
Dimana kau bisa melaporkan kejahatan?
-
Setelah Enver menghubungi Pentagon,
-
Departemen Luar Negeri memulai
penyelidikan menyeluruh,
-
yang berlangsung selama berbulan-bulan.
-
Mereka menangkap Ralph di salah
satu tokonya saat hari kerja.
-
Dia ketakutan dan tak bisa
membuat kesepakatan dengan cepat.
-
Semua omong kosong tentang
keinginannya menengahi Efraim dan aku ...
-
Itu sudah diatur.
-
Oh, ya, kami ambil uang yang kauberikan
dan kami beli 100 amunisi Cina ilegal
-
lalu kita mengemasnya lagi dan
menjualnya ke Militer AS.
-
Mereka ingin kita mati.
Itu menyedihkan.
-
Sewaktu memeriksa komputer Efraim,
-
mereka bahkan menemukan
catatan yang mengatakan,
-
"Membungkus ulang amunisi Cina."
-
Kisah malam ini tentang perebutan
Pejabat Pentagon.
-
Bagaimana dua orang berumur 20an
mendapatkan kontrak besar Pentagon?
-
Agen federal menangkap keduanya pekan
lalu, dan mengajukan tuduhan penipuan
-
karena menjual amunisi Cina yang rusak
dan kuno kepada Pentagon.
-
Efraim didakwa dengan lebih dari
70 kejahatan terhadap pemerintah
-
dan dihukum empat tahun penjara.
-
Aku mengaku bersalah dan dihukum
tujuh bulan tahanan rumah.
-
Kongres menyebut kontrak Afghanistan
sebuah studi kasus dalam kesalahan
-
proses pengadaan pemerintah.
-
Pada 2022, AEY diijinkan untuk
mengikuti kontrak pemerintah lagi.
-
Bagaimana kabarmu?
Tidak apa-apa.
-
Jika aku ingin kau mati, kau sudah mati.
-
- Jadi, kurasa semuanya baik-baik saja.
- Masuklah.
-
Bagaimana bayimu?
Bayi perempuan, kan?
-
- Ya. Dia sehat.
- Aku ada tiga. Semua perempuan.
-
Katanya semuanya membaik.
Itu tidak benar, itu memburuk.
-
Itulah kenapa aku suka bisnis senjata.
Tidak ada wanita.
-
Aku mau minta maaf tentang Albania.
Aku punya informasi yang buruk.
-
Lalu kau menaruhku di bagasi mobil dan tak
sengaja menodongkan senjata di wajahku?
-
Ya.
-
Aku bukan orang jahat,
tapi dalam situasi tertentu,
-
Aku harus bertanya pada diriku sendiri,
apa yang akan dilakukan orang jahat?
-
Aku menghargai bahwa kau tak
menyebutkan namaku sewaktu bersaksi.
-
- Kurasa tak perlu menyebutkannya.
- Ya, tapi tetap saja.
-
- Bolehkan aku bertanya?
- Tentu saja.
-
Ketika kita bertemu di Vegas
di meja blackjack,
-
apakah itu suatu kebetulan?
-
Menurutmu bagaimana?
-
Bolehkah aku tanya sekali lagi?
Sopirku yang di Albania menghilang.
-
Kau tahu apa yang terjadi padanya?
-
Itu sebagian dari babak akhirku
dalam kontrak Afghanistan.
-
Itu untukmu.
-
Jangan bertanya lagi.