< Return to Video

【第69集】白话佛法开示 | 实相真心 觉悟有道(卢军宏 卢台长 心灵法门)

  • 0:01 - 0:06
    BHFF adalah Dharma yang mendalam
    dan diuraikan oleh Master Lu
  • 0:06 - 0:09
    dengan menggunakan
    bahasa sehari-hari.
  • 0:09 - 0:13
    Menggunakan filosofi kehidupan dan
    menggunakan contoh sederhana
  • 0:13 - 0:17
    di kehidupan sehari-hari
    untuk menjelaskannya.
  • 0:17 - 0:19
    Di dalam Bai Hua Fo Fa,
  • 0:19 - 0:23
    kita bisa memahami teori Dharma
    yang mendalam dan
  • 0:23 - 0:30
    memunculkan kembali sifat Kebuddhaan
    kita semua untuk mengubah nasib kita.
  • 0:30 - 0:35
    Silakan mendengar
    Bai Hua Fo Fa Master Lu.
  • 0:35 - 0:37
    69. Kebenaran hakiki dan
    pencerahan ada jalannya
  • 0:42 - 0:47
    Baik, hari ini kita akan melanjutkan
    "Dharma dalam Bahasa Sehari-hari".
  • 0:47 - 0:50
    Terakhir kali saya membahas
    dengan Anda semua tentang
  • 0:50 - 0:56
    "hendaknya tidak melekat
    di mana pun saat memunculkan pikiran",
  • 0:56 - 1:00
    hari ini saya akan memberikan
    penjelasan lebih lanjut.
  • 1:00 - 1:04
    Kalimat ini berasal dari Sutra Vajra,
  • 1:04 - 1:12
    merupakan kalimat yang membuat
    Patriark Keenam mencapai pencerahan.
  • 1:12 - 1:15
    Sebenarnya kalimat ini sangat menarik.
  • 1:15 - 1:20
    Pertama-tama kita harus memahami
    "mengapa pikiran muncul",
  • 1:20 - 1:26
    yaitu mengapa manusia bisa
    memunculkan begitu banyak pikiran.
  • 1:26 - 1:29
    Karena setiap kali kita
    menghadapi sesuatu,
  • 1:29 - 1:32
    kita memunculkan banyak pikiran,
  • 1:32 - 1:39
    misalnya pikiran egois,
    serakah, iri hati, kebencian...
  • 1:39 - 1:43
    "Mengapa pikiran muncul",
    mengapa bisa muncul pikiran seperti ini?
  • 1:43 - 1:51
    Karena pada dasarnya manusia memiliki
    batin yang murni dan cemerlang,
  • 1:51 - 1:57
    yaitu dalam ladang kesadaran kesembilan
    kita terdapat batin asli kita,
  • 1:57 - 2:05
    yaitu sifat dasar dari kebenaran hakiki -
    hati yang baik dan welas asih.
  • 2:05 - 2:07
    Ini adalah pikiran-pikiran yang baik,
  • 2:07 - 2:14
    tetapi karena kita terlalu lama
    berada di dunia fana ini,
  • 2:14 - 2:16
    sifat dasar dan hati nurani kita
    telah tertutupi,
  • 2:16 - 2:20
    sehingga memunculkan banyak
    pikiran yang seharusnya tidak ada,
  • 2:20 - 2:25
    sedangkan pikiran yang seharusnya
    muncul seperti niat welas asih,
  • 2:25 - 2:27
    pikiran Bodhisattva,
    pikiran pencerahan,
  • 2:27 - 2:33
    pikiran belas kasih,
    dan pikiran kesetaraan
  • 2:33 - 2:36
    serta pikiran tanpa ego untuk
    membantu orang lain
  • 2:36 - 2:38
    yang seharusnya kita miliki
    terhadap orang lain,
  • 2:38 - 2:42
    semua pikiran baik ini
    tidak dapat ditemukan lagi.
  • 2:42 - 2:47
    Inilah mengapa manusia
    semakin lama semakin menurun.
  • 2:47 - 2:48
    Ketika menghadapi sesuatu,
  • 2:48 - 2:53
    yang pertama dipikirkan manusia
    adalah "aku", "diriku sendiri",
  • 2:53 - 2:56
    "aku membutuhkan",
  • 2:56 - 3:00
    dan tidak akan memikirkan
    untuk membantu orang lain.
  • 3:00 - 3:03
    Bodhisattva mengajarkan kita
    tentang "pikiran seperti ini" -
  • 3:03 - 3:05
    semua pikiran yang baik,
  • 3:05 - 3:10
    semuanya harus "tidak melekat di
    mana pun saat memunculkan pikiran".
  • 3:10 - 3:13
    Bahkan untuk pikiran yang baik,
  • 3:13 - 3:17
    setelah memikirkannya,
    jangan berdiam di dalam hati;
  • 3:17 - 3:23
    hal-hal baik, setelah digunakan,
    jangan selalu terikat,
  • 3:23 - 3:27
    jangan selalu disimpan
    dalam hati sendiri.
  • 3:27 - 3:30
    Banyak hal yang telah Anda lakukan
    untuk membantu orang lain,
  • 3:30 - 3:32
    Anda tidak menyimpannya dalam hati,
  • 3:32 - 3:36
    atau Anda pernah memberikan
    banyak hal kepada orang lain,
  • 3:36 - 3:40
    membesarkan mereka atau
    sangat baik kepada mereka,
  • 3:40 - 3:42
    pikiran-pikiran baik seperti ini
  • 3:42 - 3:50
    sebenarnya adalah batin sejati
    dan murni Anda,
  • 3:50 - 3:53
    itulah batin Buddha Anda,
    karena Anda tidak melekat,
  • 3:53 - 3:56
    Anda telah melupakan bahwa
    Anda telah membantu orang lain,
  • 3:56 - 4:03
    Anda sudah tidak merasakan
    memiliki pikiran-pikiran ini lagi,
  • 4:03 - 4:08
    intinya adalah melupakan bahwa
    Anda telah membantu orang lain,
  • 4:08 - 4:11
    melupakan bahwa Anda telah
    berbuat baik kepada orang lain.
  • 4:11 - 4:17
    Mengapa makhluk hidup memunculkan
    begitu banyak
  • 4:17 - 4:24
    keserakahan, keterikatan, kesombongan?
  • 4:24 - 4:33
    Mengapa ada pikiran membeda-bedakan,
    bahkan 84.000 pikiran yang menyusahkan?
  • 4:33 - 4:42
    Ini karena kita menyimpan pikiran-pikiran
    yang telah kita gunakan dalam hati,
  • 4:42 - 4:46
    setelah waktu yang lama,
    "ini adalah pikiranku",
  • 4:46 - 4:51
    "ini adalah kebencianku",
    "ini adalah rasa iriku"...
  • 4:51 - 4:57
    Perlahan-lahan karena Anda
    telah menyimpan banyak pikiran,
  • 4:57 - 5:02
    membuat Anda memunculkan
    lebih banyak pikiran lagi,
  • 5:02 - 5:13
    maka pikiran kosong Anda mulai muncul,
    kesadaran karma mulai muncul,
  • 5:13 - 5:17
    pikiran kesetaraan
    tidak dapat ditemukan lagi.
  • 5:17 - 5:21
    Jadi semuanya adalah tidak melekat
    di mana pun saat memunculkan pikiran,
  • 5:21 - 5:29
    kita hanya perlu menyimpan pikiran duniawi
    apa pun dalam batin murni kita,
  • 5:29 - 5:36
    batin sejati Anda tidak akan tercemar,
    itulah batin Buddha yang selalu ada.
  • 5:36 - 5:42
    Pikiran yang dimunculkan makhluk hidup
    semuanya adalah keserakahan,
  • 5:42 - 5:47
    keterikatan, kesombongan, dan
    juga pikiran membeda-bedakan,
  • 5:47 - 5:52
    pikiran-pikiran kosong
    dan kesadaran karma ini
  • 5:52 - 5:55
    (karma adalah karma dari
    rintangan karma,
  • 5:55 - 6:00
    karena rintangan karma
    menghalangi kesadaran,
  • 6:00 - 6:04
    kondisi mental yang dihasilkan
    disebut kesadaran karma),
  • 6:04 - 6:08
    juga merupakan pikiran makhluk hidup.
  • 6:08 - 6:13
    Dalam sutra Buddha dikatakan
    "mengapa demikian?",
  • 6:13 - 6:16
    mengapa makhluk hidup selalu melekat
    pada penampilan,
  • 6:16 - 6:19
    selalu terjebak dalam segala hal?
  • 6:19 - 6:20
    "Saya telah baik kepada Anda,
  • 6:20 - 6:23
    saya telah baik kepada Anda
    dua tiga kali,
  • 6:23 - 6:25
    mengapa Anda memperlakukan
    saya seperti ini?"
  • 6:25 - 6:28
    Melekat pada penampilan.
  • 6:28 - 6:31
    "Mengapa saya berlatih seperti ini
    masih belum baik?
  • 6:31 - 6:35
    Bodhisattva, saya bersujud setiap hari,
    mengapa masih tidak berhasil?"
  • 6:35 - 6:40
    Karena "banyak penampilan,
    maka pikiran juga banyak",
  • 6:40 - 6:43
    artinya semakin banyak Anda melekat
    pada penampilan hari ini,
  • 6:43 - 6:46
    semakin banyak pikiran Anda.
  • 6:46 - 6:50
    Hari ini melihat orang ini, orang itu,
    perasaannya berbeda:
  • 6:50 - 6:56
    melihat orang ini merasa cukup baik,
    memunculkan pikiran gembira;
  • 6:56 - 6:59
    sangat tidak suka orang ini,
    memunculkan pikiran kebencian;
  • 6:59 - 7:05
    hari ini Anda melihat dia merasa
    dia lebih kaya dari Anda, lebih cantik,
  • 7:05 - 7:08
    lalu muncul pikiran iri...
  • 7:08 - 7:12
    Karena penampilan
    menghasilkan pikiran,
  • 7:12 - 7:17
    pikiran banyak,
    maka tidak bisa murni.
  • 7:17 - 7:21
    Oleh karena itu dalam belajar Buddha
    kita sering ada satu kalimat,
  • 7:21 - 7:26
    "orang ini pikirannya banyak" -
  • 7:26 - 7:31
    karena Anda terlalu banyak berpikir,
    maka batin tidak murni,
  • 7:31 - 7:34
    tentu saja dalam belajar Buddha tidak
    bisa memahami
  • 7:34 - 7:38
    kebenaran hakiki dari batin sejati,
  • 7:38 - 7:42
    Anda tidak bisa memahami
    apa itu kebenaran hakiki.
  • 7:42 - 7:47
    Orang yang belajar Buddha "ingin memahami
    batin sejati dari kebenaran hakiki"
  • 7:47 - 7:51
    ("batin sejati" adalah
    batin Anda yang sejati),
  • 7:51 - 7:53
    yaitu Shifu menyuruh Anda
    untuk tidak berbohong,
  • 7:53 - 7:56
    Anda baru bisa mengucapkan
    kata-kata yang tulus;
  • 7:56 - 7:57
    jika Anda berbohong hari ini,
  • 7:57 - 8:00
    apakah Anda bisa mengucapkan
    kata-kata yang tulus?
  • 8:00 - 8:02
    "Kebenaran hakiki yang sejati",
  • 8:02 - 8:06
    jika batin tidak murni, segala sesuatu
    tidak akan mendapatkan kebenaran,
  • 8:06 - 8:10
    oleh karena itu
    harus melepaskan segalanya,
  • 8:10 - 8:13
    maka tidak akan melekat pada apa pun.
  • 8:13 - 8:17
    Hari ini Anda baik atau tidak baik
    padanya - jangan memiliki pikiran ini;
  • 8:17 - 8:21
    hari ini Anda melihat dia
    menyebalkan atau tidak - jangan ada.
  • 8:21 - 8:25
    Seperti Shifu hari ini
    tidak peduli melihat siapa,
  • 8:25 - 8:29
    semua merasa dia belajar Buddha,
  • 8:29 - 8:32
    dia memiliki sifat dasar,
  • 8:32 - 8:35
    dia adalah orang yang bisa
    melihat sifat dasarnya sendiri
  • 8:35 - 8:38
    (orang yang bisa melihat
    sifat dasarnya sendiri).
  • 8:38 - 8:41
    Jika Anda menggunakan kondisi batin
    seperti ini untuk melihat semua orang,
  • 8:41 - 8:44
    Anda tidak akan merasa dia
    menyebalkan,
  • 8:44 - 8:48
    Anda melihat batin Dharma sendiri.
  • 8:48 - 8:51
    Jalan Buddha,
    belajar Buddha ada alasannya,
  • 8:51 - 8:56
    belajar Buddha ada sebuah jalan,
    bukan belajar secara sembarangan,
  • 8:56 - 8:59
    banyak orang mengira dengan
    membaca sutra sudah belajar Buddha.
  • 8:59 - 9:02
    Jalan Buddha jalan Buddha,
    Buddha memiliki sebuah jalan.
  • 9:02 - 9:06
    Di jalan yang benar ini,
    Anda bisa menemukan Buddha;
  • 9:06 - 9:11
    jika Anda meninggalkan jalan Buddha,
    tidak bisa menemukan Buddha sejati,
  • 9:11 - 9:13
    mungkin menyimpang.
  • 9:13 - 9:16
    Oleh karena itu
    "jalan muncul dari batin",
  • 9:16 - 9:19
    jalan datang dari mana?
    Muncul dari dalam hati.
  • 9:19 - 9:22
    "Batin terlihat melalui jalan",
  • 9:22 - 9:25
    batin Anda berada di jalan Buddha,
  • 9:25 - 9:29
    baru bisa melihat hati nurani dan
    sifat dasar yang sejati.
  • 9:29 - 9:33
    Intinya adalah satu kata "jalan",
  • 9:33 - 9:39
    satu kata "Buddha",
    satu kata "sadar",
  • 9:39 - 9:46
    satu kata "paham",
    yaitu sesuatu yang tidak terkatakan.
  • 9:46 - 9:49
    Jika Anda memahami,
    Anda telah menemukan jalan ini;
  • 9:49 - 9:54
    ketika Anda tidak bisa memahami,
    Anda menjauh dari jalan Buddha.
  • 9:54 - 9:57
    Apa pun yang Anda lakukan,
  • 9:57 - 10:03
    perkataan dan perbuatan Anda
    (ucapan dan perilaku),
  • 10:03 - 10:05
    jika Anda bisa memahami,
  • 10:05 - 10:10
    Anda akan mendapatkan Buddha,
    akan bisa menilai.
  • 10:10 - 10:17
    Jika dalam hati Anda sedang
    melakukan sesuatu,
  • 10:17 - 10:21
    dalam hati Anda tidak bisa
    menemukan sebuah jalan,
  • 10:21 - 10:25
    maka jalan Anda terputus, hilang;
  • 10:25 - 10:29
    tidak bisa menemukan Dharma
    Buddha, jalan hilang.
  • 10:29 - 10:32
    Jalan Buddha sangat halus,
  • 10:32 - 10:34
    orang yang baru belajar sama sekali
    tidak tahu
  • 10:34 - 10:39
    bagaimana memahami kebenaran
    hakiki dari Dharma Buddha,
  • 10:39 - 10:41
    karena dia tidak bisa
    menemukan jalan Buddha.
  • 10:41 - 10:43
    Buddha ingin makhluk hidup
    memahami bahwa
  • 10:43 - 10:45
    kebenaran hakiki tidak memiliki bentuk,
  • 10:45 - 10:48
    Buddha mengatakan
    kepada semua orang:
  • 10:48 - 10:53
    dunia ini semuanya adalah kosong,
  • 10:53 - 10:56
    Anda jangan bertengkar demi
    sedikit keuntungan duniawi,
  • 10:56 - 10:59
    demi nama dan keuntungan,
  • 10:59 - 11:01
    karena dunia ini
    di permukaan terlihat nyata,
  • 11:01 - 11:11
    sebenarnya tidak memiliki bentuk,
    tidak ada.
  • 11:11 - 11:18
    Jika hari ini Anda tidak memiliki pikiran
    ini, maka Anda adalah batin sejati,
  • 11:18 - 11:22
    oleh karena itu disebut "meninggalkan
    pikiran adalah batin sejati".
  • 11:22 - 11:27
    Jika Anda memiliki pikiran ini,
    maka Anda akan melekat pada pikiran;
  • 11:27 - 11:34
    jika hari ini Anda tidak memiliki pikiran
    ini, batin tidak melekat di mana pun.
  • 11:34 - 11:39
    Oleh karena itu, Dharma Buddha yang
    sejati adalah pemahaman, pencerahan.
  • 11:39 - 11:44
    Buddha ingin makhluk hidup memahami
    kedalaman Dharma Buddha,
  • 11:44 - 11:51
    yaitu memberitahu kita
    cara memunculkan pikiran:
  • 11:51 - 11:56
    kita harus memunculkan batin Buddha,
    harus memunculkan batin welas asih,
  • 11:56 - 11:59
    ini baru disebut jalan yang benar.
  • 11:59 - 12:03
    Jika hari ini Anda memunculkan
    pikiran-pikiran rendah
  • 12:03 - 12:07
    seperti keserakahan,
    kebencian, kebodohan,
  • 12:07 - 12:12
    dan masih menyimpan pikiran-pikiran
    ini dalam hati Anda,
  • 12:12 - 12:15
    maka Anda tidak akan pernah
    menemukan jalan Buddha.
  • 12:15 - 12:20
    Harus memahami "hendaknya tidak melekat
    di mana pun saat memunculkan pikiran",
  • 12:20 - 12:24
    yaitu apa pun yang Anda lakukan
    (baik atau buruk),
  • 12:24 - 12:29
    pikiran yang saya munculkan
    harus saya lupakan,
  • 12:29 - 12:33
    jangan disimpan dalam hati.
  • 12:33 - 12:36
    Coba pikirkan, ketika Anda masih
    muda pernah melakukan kesalahan,
  • 12:36 - 12:42
    sekarang ketika Shifu membicarakan
    bagaimana Anda dulu,
  • 12:42 - 12:43
    Anda langsung menangis,
  • 12:43 - 12:48
    karena tersimpan dalam hati Anda
    dan memunculkan pikiran.
  • 12:48 - 12:52
    Bodhisattva mengajarkan kita
    "hendaknya tidak melekat",
  • 12:52 - 12:57
    hal-hal yang tidak baik, yang baik,
    semuanya adalah hal masa lalu,
  • 12:57 - 12:58
    jangan disimpan dalam hati,
  • 12:58 - 13:01
    itulah "batin yang tidak melekat
    di mana pun".
  • 13:01 - 13:06
    Dua kalimat ini, "hendaknya tidak melekat,
    saat memunculkan pikiran",
  • 13:06 - 13:10
    di permukaan seperti menyuruh Anda
    untuk tidak memiliki pikiran;
  • 13:10 - 13:14
    tetapi kalimat terakhir
    "saat memunculkan pikiran",
  • 13:14 - 13:16
    berarti harus memunculkan
    pikiran ini lagi.
  • 13:16 - 13:18
    Lalu sebenarnya pikiran apa
    yang harus dimunculkan?
  • 13:18 - 13:23
    Terlihat seperti ada pertentangan,
    sebenarnya memberitahu Anda:
  • 13:23 - 13:26
    hari ini saya memiliki
    pikiran yang datang,
  • 13:26 - 13:29
    tetapi saya tidak menyimpannya
    dalam hati,
  • 13:29 - 13:31
    saya seperti tidak memiliki pikiran;
  • 13:31 - 13:34
    tidak memiliki pikiran
    tetapi akan memunculkan pikiran;
  • 13:34 - 13:37
    memunculkan pikiran,
    saya tidak menyimpannya dalam hati,
  • 13:37 - 13:44
    bukankah itu seperti
    waktu yang berlalu, lalu hilang?
  • 13:44 - 13:52
    Pikirkan, penderitaan kita
    adalah karena kenangan, ingatan,
  • 13:52 - 13:57
    jika Anda "hendaknya tidak melekat di
    mana pun saat memunculkan pikiran",
  • 13:57 - 13:59
    Anda tidak akan menderita lagi.
  • 13:59 - 14:01
    Lalu mengapa pikiran Anda
    harus muncul?
  • 14:01 - 14:04
    Karena pikiran pasti akan muncul.
  • 14:04 - 14:09
    Oleh karena itu karena sama-sama
    harus memunculkan pikiran,
  • 14:09 - 14:12
    Bodhisattva menyuruh kita pasti
    harus "hendaknya tidak melekat".
  • 14:12 - 14:18
    Jika kedua kalimat ini dibalik artinya:
    Anda pasti akan memunculkan pikiran,
  • 14:18 - 14:22
    oleh karena itu Anda hendaknya
    tidak melekat pada pikiran.
  • 14:22 - 14:26
    Inilah kedalaman Dharma Buddha.
  • 14:26 - 14:28
    Dalam Sutra Vajra
  • 14:28 - 14:32
    "bagaimana seharusnya berdiam,
    bagaimana menaklukkan pikiran ini",
  • 14:32 - 14:45
    yaitu untuk mencapai
    kondisi batin Bodhisattva Prajna,
  • 14:45 - 14:49
    bagaimana Anda seharusnya
    menaklukkan pikiran Anda sendiri?
  • 14:49 - 14:54
    Yaitu Anda seharusnya menempatkan
    pikiran ini dalam kondisi batin apa,
  • 14:54 - 14:57
    bagaimana menaklukkan
    pikiran-pikiran kosong ini?
  • 14:57 - 14:59
    Shifu beri contoh sederhana,
  • 14:59 - 15:01
    hari ini Anda bertengkar
    dengan orang lain,
  • 15:01 - 15:03
    jika kondisi batin Anda sangat rendah,
  • 15:03 - 15:08
    Anda menyimpan pikiran ini
    dalam kebencian yang dalam di hati Anda.
  • 15:08 - 15:11
    Karena setelah bertengkar
    Anda membencinya,
  • 15:11 - 15:15
    tidak mau baikan dengannya,
    sangat sedih,
  • 15:15 - 15:20
    Anda menyimpan pikiran ini dalam
    kebencian,
  • 15:20 - 15:22
    itulah kondisi batin ini.
  • 15:22 - 15:27
    Lalu bagaimana menaklukkan
    pikiran-pikiran kosong ini?
  • 15:27 - 15:31
    Juga memberitahu semua orang
    "hendaknya berdiam seperti ini",
  • 15:31 - 15:35
    yaitu sesuai kenyataan,
    hal ini sudah berlalu,
  • 15:35 - 15:38
    kita sendiri tidak memiliki
    kondisi batin ini,
  • 15:38 - 15:41
    kita melakukan kesalahan atau
    mendapatkan sesuatu,
  • 15:41 - 15:43
    kehilangan sesuatu,
  • 15:43 - 15:47
    semuanya adalah seperti ini -
    memang seperti ini.
  • 15:47 - 15:48
    Pikirkan dengan jernih,
  • 15:48 - 15:52
    segala sesuatu di dunia ini yang
    seharusnya terjadi akan terjadi,
  • 15:52 - 15:54
    yang tidak seharusnya terjadi
    tidak akan terjadi,
  • 15:54 - 15:56
    semuanya adalah jodoh.
  • 15:56 - 15:59
    "Hendaknya berdiam seperti ini,
    seperti ini menaklukkan pikiran",
  • 15:59 - 16:03
    yaitu segala sesuatu di dunia ini
    adalah normal,
  • 16:03 - 16:08
    muncul juga normal,
    terjadi juga normal,
  • 16:08 - 16:10
    menyelesaikannya juga normal,
  • 16:10 - 16:13
    untuk menaklukkan pikiran ini sendiri,
  • 16:13 - 16:17
    dengan cara ini Anda akan
    menenangkan pikiran Anda sendiri.
  • 16:17 - 16:26
    Di permukaan, jawaban Buddha
    dalam Sutra Vajra ini
  • 16:26 - 16:29
    terlihat seperti tidak menjawab,
  • 16:29 - 16:34
    sebenarnya Buddha sudah
    mengosongkan pikirannya,
  • 16:34 - 16:36
    dia tidak memiliki pikiran.
  • 16:36 - 16:41
    Ketika murid bertanya,
    pikiran Buddha sudah kosong,
  • 16:41 - 16:46
    sehingga Buddha kemudian
    mengatakan satu cara yang mudah,
  • 16:46 - 16:50
    yaitu "hendaknya tidak melekat
    di mana pun saat memunculkan pikiran".
  • 16:50 - 16:54
    Yaitu semua pikiran Anda
    jangan disimpan dalam hati Anda,
  • 16:54 - 16:58
    saat ini bukankah pikiran yang Anda
    munculkan adalah pikiran yang bersih?
  • 16:58 - 17:00
    Contoh sederhana,
  • 17:00 - 17:03
    hari ini Anda baru saja bertengkar
    dengan seseorang,
  • 17:03 - 17:05
    jika Anda melupakan
    semua pikiran kebencian,
  • 17:05 - 17:08
    semua pikiran tentang dia
    baru saja mengatai Anda,
  • 17:08 - 17:09
    tidak baik kepada Anda,
  • 17:09 - 17:13
    serta semua kata-kata yang pernah
    dan baru saja menyakiti Anda,
  • 17:13 - 17:17
    tidak menyimpannya dalam hati,
    melupakannya,
  • 17:17 - 17:19
    saat ini Anda akan merasakan
  • 17:19 - 17:22
    "ketika saya berbicara dengan
    Anda tentang hal lain,
  • 17:22 - 17:25
    saya tidak memiliki hal lain
    yang tersimpan dalam hati",
  • 17:25 - 17:29
    pikiran terakhir yang Anda munculkan
    adalah pikiran yang sedang berlangsung,
  • 17:29 - 17:36
    itulah pikiran yang apa adanya,
    tidak akan memiliki prasangka lagi.
  • 17:36 - 17:38
    Mengapa banyak orang memiliki prasangka?
  • 17:38 - 17:41
    Karena pikiran masa lalunya
    tersimpan dalam hati,
  • 17:41 - 17:43
    dia memiliki prasangka
    terhadap orang lain.
  • 17:43 - 17:49
    Oleh karena itu setiap pikiran tidak
    boleh tertinggal dalam hati Anda -
  • 17:49 - 17:52
    disebut "pikiran yang tidak melekat
    di mana pun",
  • 17:52 - 17:55
    mengalir alami seperti awan dan air.
  • 17:55 - 18:00
    "Pikiran sebelumnya sudah lenyap",
    pikiran sebelumnya sudah melampaui;
  • 18:00 - 18:03
    "pikiran selanjutnya tidak muncul",
    yaitu memberitahu kita,
  • 18:03 - 18:08
    pikiran kita sebelumnya sudah lenyap,
  • 18:08 - 18:14
    selanjutnya jangan memunculkan
    berbagai macam pikiran lain.
  • 18:14 - 18:17
    Saya sekarang memberikan
    beberapa dasar
  • 18:17 - 18:27
    untuk kalimat-kalimat penting
    dalam Sutra Vajra kepada Anda semua,
  • 18:27 - 18:32
    nanti ketika membahas sutra dengan
    kalian, kalian akan bisa memahaminya.
  • 18:32 - 18:34
    Yaitu memberitahu semua orang,
  • 18:34 - 18:38
    ketika sebuah pikiran muncul
    Anda harus melenyapkannya,
  • 18:38 - 18:40
    maka Anda tidak akan melekat
    dalam hati;
  • 18:40 - 18:46
    jika pikiran selanjutnya
    tidak muncul lagi, maka Anda bersih.
  • 18:46 - 18:51
    Shifu sangat suka menggunakan
    keluarga sebagai contoh,
  • 18:51 - 18:54
    suami baru saja mengatakan
    sesuatu yang sangat menyebalkan,
  • 18:54 - 18:56
    istri melihatnya sangat menyebalkan,
  • 18:56 - 19:00
    jika dia melupakan kata-kata menyebalkan
    yang baru saja dikatakan suaminya -
  • 19:00 - 19:04
    pikiran sebelumnya sudah lenyap, hilang;
  • 19:04 - 19:09
    kemudian
    "pikiran selanjutnya tidak muncul".
  • 19:09 - 19:13
    Artinya, kata-kata menyebalkan yang
    baru saja dia katakan sudah melampaui,
  • 19:13 - 19:15
    sudah hilang,
    seperti tidak mendengar,
  • 19:15 - 19:19
    maka tidak akan memunculkan pikiran
    menyebalkan selanjutnya terhadapnya,
  • 19:19 - 19:21
    bukankah pikiran selanjutnya tidak muncul?
  • 19:21 - 19:25
    Oleh karena itu "mengalir seperti
    awan dan air, saat itu juga kosong",
  • 19:25 - 19:30
    segera, saat itu juga, dalam hati Anda
    tidak ada kebencian, tidak ada kesusahan,
  • 19:30 - 19:33
    semuanya tidak masalah,
    Anda menjadi kosong.
  • 19:33 - 19:35
    Oleh karena itu
    jangan menggunakan pikiran.
  • 19:35 - 19:37
    Sama-sama memberikan
    contoh ini lagi,
  • 19:37 - 19:42
    jika suami baru saja mengatakan
    sesuatu yang sangat menyebalkan,
  • 19:42 - 19:46
    Anda masih mengingatnya,
    tersimpan dalam hati,
  • 19:46 - 19:49
    kemudian Anda ingin melenyapkannya,
  • 19:49 - 19:53
    Anda harus menggunakan pikiran
    untuk mencari kekosongan.
  • 19:53 - 19:55
    Artinya, Anda harus menggunakan
    pikiran
  • 19:55 - 19:59
    untuk melenyapkan kata-kata yang
    baru saja dia katakan untuk memaki Anda,
  • 19:59 - 20:03
    saat ini, Anda tersimpan
    dalam hati Anda sendiri.
  • 20:03 - 20:07
    "Apakah dia baru saja memaki saya?
    Sudahlah, jangan dipermasalahkan,
  • 20:07 - 20:11
    dia memang orang seperti itu,
    setiap hari menyebalkan,
  • 20:11 - 20:13
    sudahlah, saya menahan diri saja..."
  • 20:13 - 20:17
    Coba pikirkan, Anda menggunakan
    pikiran untuk mencari kekosongan,
  • 20:17 - 20:21
    Anda menggunakan pikiran untuk
    tidak menyimpan hal ini dalam hati,
  • 20:21 - 20:27
    sebenarnya masih "karena pikiran
    lalu memunculkan pikiran".
  • 20:27 - 20:29
    Oleh karena itu keindahan kalimat
    Bodhisattva ini ada pada
  • 20:29 - 20:31
    "saat memunculkan pikiran" -
  • 20:31 - 20:35
    "hendaknya tidak melekat di mana
    pun saat memunculkan pikiran".
  • 20:35 - 20:41
    Anda melupakan semua kata-kata makian
    yang baru saja dia katakan kepada Anda,
  • 20:41 - 20:45
    bukankah pikiran yang Anda munculkan
    lagi adalah pikiran yang bersih?
  • 20:45 - 20:49
    Seperti di depan ada ember air kotor,
    Anda sudah membuangnya,
  • 20:49 - 20:52
    air selanjutnya bukankah bersih?
  • 20:52 - 20:55
    Jika air kotor di depan
    belum dibuang bersih,
  • 20:55 - 21:01
    Anda berkata "ah, menyebalkan,
    saya buang saja".
  • 21:01 - 21:02
    Yang pertama langsung membuangnya,
  • 21:02 - 21:06
    sedangkan yang ini "ah, menyebalkan,
    saya sudah melihatnya kotor",
  • 21:06 - 21:07
    kemudian membuangnya,
  • 21:07 - 21:10
    saat ini Anda ingin memunculkan
    pikiran yang bersih,
  • 21:10 - 21:16
    pikiran ini sudah bukan pikiran
    yang "saat itu juga kosong".
  • 21:16 - 21:21
    Oleh karena itu,
    munculnya pikiran kosong apa pun,
  • 21:21 - 21:26
    kita tidak boleh membiarkannya
    tersimpan dalam sifat dasar kita.
  • 21:26 - 21:31
    Ketika pikiran seseorang yang muncul
    tidak baik, harus melenyapkannya;
  • 21:31 - 21:33
    jika tidak bisa melenyapkan pikiran ini,
  • 21:33 - 21:40
    maka tidak bisa mencapai
    kondisi tidak bergerak.
  • 21:43 - 21:46
    Terima kasih telah menyaksikannya.
Title:
【第69集】白话佛法开示 | 实相真心 觉悟有道(卢军宏 卢台长 心灵法门)
Description:

more » « less
Video Language:
Chinese, Simplified
Duration:
21:46

Indonesian subtitles

Revisions Compare revisions