-
BHFF adalah Dharma yang mendalam
dan diuraikan oleh Master Lu
-
dengan menggunakan
bahasa sehari-hari.
-
Menggunakan filosofi kehidupan dan
menggunakan contoh sederhana
-
di kehidupan sehari-hari
untuk menjelaskannya.
-
Di dalam Bai Hua Fo Fa,
-
kita bisa memahami teori Dharma
yang mendalam dan
-
memunculkan kembali sifat Kebuddhaan
kita semua untuk mengubah nasib kita.
-
Silakan mendengar
Bai Hua Fo Fa Master Lu.
-
69. Kebenaran hakiki dan
pencerahan ada jalannya
-
Baik, hari ini kita akan melanjutkan
"Dharma dalam Bahasa Sehari-hari".
-
Terakhir kali saya membahas
dengan Anda semua tentang
-
"hendaknya tidak melekat
di mana pun saat memunculkan pikiran",
-
hari ini saya akan memberikan
penjelasan lebih lanjut.
-
Kalimat ini berasal dari Sutra Vajra,
-
merupakan kalimat yang membuat
Patriark Keenam mencapai pencerahan.
-
Sebenarnya kalimat ini sangat menarik.
-
Pertama-tama kita harus memahami
"mengapa pikiran muncul",
-
yaitu mengapa manusia bisa
memunculkan begitu banyak pikiran.
-
Karena setiap kali kita
menghadapi sesuatu,
-
kita memunculkan banyak pikiran,
-
misalnya pikiran egois,
serakah, iri hati, kebencian...
-
"Mengapa pikiran muncul",
mengapa bisa muncul pikiran seperti ini?
-
Karena pada dasarnya manusia memiliki
batin yang murni dan cemerlang,
-
yaitu dalam ladang kesadaran kesembilan
kita terdapat batin asli kita,
-
yaitu sifat dasar dari kebenaran hakiki -
hati yang baik dan welas asih.
-
Ini adalah pikiran-pikiran yang baik,
-
tetapi karena kita terlalu lama
berada di dunia fana ini,
-
sifat dasar dan hati nurani kita
telah tertutupi,
-
sehingga memunculkan banyak
pikiran yang seharusnya tidak ada,
-
sedangkan pikiran yang seharusnya
muncul seperti niat welas asih,
-
pikiran Bodhisattva,
pikiran pencerahan,
-
pikiran belas kasih,
dan pikiran kesetaraan
-
serta pikiran tanpa ego untuk
membantu orang lain
-
yang seharusnya kita miliki
terhadap orang lain,
-
semua pikiran baik ini
tidak dapat ditemukan lagi.
-
Inilah mengapa manusia
semakin lama semakin menurun.
-
Ketika menghadapi sesuatu,
-
yang pertama dipikirkan manusia
adalah "aku", "diriku sendiri",
-
"aku membutuhkan",
-
dan tidak akan memikirkan
untuk membantu orang lain.
-
Bodhisattva mengajarkan kita
tentang "pikiran seperti ini" -
-
semua pikiran yang baik,
-
semuanya harus "tidak melekat di
mana pun saat memunculkan pikiran".
-
Bahkan untuk pikiran yang baik,
-
setelah memikirkannya,
jangan berdiam di dalam hati;
-
hal-hal baik, setelah digunakan,
jangan selalu terikat,
-
jangan selalu disimpan
dalam hati sendiri.
-
Banyak hal yang telah Anda lakukan
untuk membantu orang lain,
-
Anda tidak menyimpannya dalam hati,
-
atau Anda pernah memberikan
banyak hal kepada orang lain,
-
membesarkan mereka atau
sangat baik kepada mereka,
-
pikiran-pikiran baik seperti ini
-
sebenarnya adalah batin sejati
dan murni Anda,
-
itulah batin Buddha Anda,
karena Anda tidak melekat,
-
Anda telah melupakan bahwa
Anda telah membantu orang lain,
-
Anda sudah tidak merasakan
memiliki pikiran-pikiran ini lagi,
-
intinya adalah melupakan bahwa
Anda telah membantu orang lain,
-
melupakan bahwa Anda telah
berbuat baik kepada orang lain.
-
Mengapa makhluk hidup memunculkan
begitu banyak
-
keserakahan, keterikatan, kesombongan?
-
Mengapa ada pikiran membeda-bedakan,
bahkan 84.000 pikiran yang menyusahkan?
-
Ini karena kita menyimpan pikiran-pikiran
yang telah kita gunakan dalam hati,
-
setelah waktu yang lama,
"ini adalah pikiranku",
-
"ini adalah kebencianku",
"ini adalah rasa iriku"...
-
Dikarenakan Anda telah menempatkan banyak hati, sehingga melahirkan lebih banyak hati lagi
-
Shifu beritahu kalian bahwa pikiran kacau dan hati penghilang kesadaran kalian telah bertumbuh
-
Sedangkan, hati tanpa membeda-bedakan telah hilang
-
"Hati yang tidak ditempati akan melahirkan hati"
-
Ketika kita menempatkan hati yang ada di Alam Manusia ini ke dalam hati kemurnian kita
-
Maka hati sejati Anda tidak akan tercemari dan hati Kebuddhaan Anda akan kekal
-
Akan tetapi, hati yang kita hasilkan adalah keserakahan, kelekatan, kesombongan, hati yang membedakan,
-
pikiran kacau dan hati penghalang kesadaran lainnya
-
"Ye" artinya karma buruk
-
Itu karena karma buruk Anda telah menghalangi kesadaran Anda
-
Sehingga menimbulkan hati ini yang disebut dengan hati penghalang kesadaran atau hati semua makhluk
-
Tripitaka mengatakan: "Mengapa bisa demikian?"
-
Mengapa?
-
Mengapa semua makhluk selalu melekat pada wujud palsu?
-
Ia selalu memasukkan segala masalah ke dalam hatinya
-
"Saya pernah baik pada Anda"
-
"Saya pernah baik pada Anda sebanyak dua sampai tiga kali"
-
"Mengapa Anda memperlakukan saya demikian?"
-
Dia sudah melekat pada wujud palsu
-
"Mengapa saya sudah lama membina diri, tapi hasilnya tetap tidak baik?
-
"Bodhisattva, saya setiap hari menyembahMu, mengapa masih tidak bisa berhasil?"
-
Itu semua karena semakin banyak kelekatan, maka pikiran Anda akan banyak juga
-
Itu artinya semakin banyak melekat pada suatu hal, maka semakin banyak pikiran
-
Hari ini Anda melihat orang itu, perasaan Anda berbeda
-
Ketika Anda melihat orang ini, Anda merasa lumayan baik
-
Maka hati Anda telah muncul perasaan bahagia
-
Anda sangat membenci orang ini, maka hati Anda akan muncul perasaan benci
-
Hari ini Anda melihat seseorang yang lebih kaya dan cantik daripada Anda
-
Kemudian hati Anda muncul perasaan iri hati
-
Dikarenakan adanya kelekatan, maka munculnya pikiran
-
Jika semakin banyak pikiran seperti ini, maka Anda tidak akan bisa bersih
-
Ada satu kalimat ketika kita berada dalam proses belajar Dharma yaitu pikiran Anda terlalu banyak
-
Itu artinya terlalu banyak pikiran
-
Itu karena Anda terlalu banyak memikirkannya, hingga membuat hati Anda tidak bisa bersih
-
Dengan demikian, dalam proses belajar Dharma Anda tidak akan menyadari wujud asli dan hati yang sejati
-
Anda tidak akan bisa mengerti apa itu wujud asli
-
Praktisi Buddhis harus menyadari wujud asli dan hati yang sejati
-
Hati yang sejati adalah hati Anda yang sebenarnya
-
Ketika Shifu meminta kalian untuk tidak berbohong, maka kalian baru bisa berkata jujur
-
Ketika Anda sedang berbohong, apakah Anda bisa berkata jujur?
-
Wujud asli dan hati yang sejati
-
Sekali hati kita tidak bersih, maka kita tidak akan mendapatkan wujud asli
-
Jadi, kita harus melepaskan segalanya dan tidak menempati semuanya
-
Anda tidak boleh memiliki pikiran: "Apakah hari saya memperlakukannya dengan baik?"
-
Juga tidak boleh memiliki pikiran, "Apakah dia menyebalkan?"
-
Sama halnya ketika Shifu bertemu siapapun, saya akan berpikir: "Dia adalah praktisi Buddhis"
-
"Dia memiliki sifat asli"
-
"Dia adalah orang yang memiliki hati yang sejati"
-
"Dia adalah orang yang bisa melihat sifat sejatinya sendiri"
-
Jika Anda menggunakan tingkat pembinaan ini untuk memandang orang lain
-
Maka Anda tidak akan ada rasa benci dan kesal
-
Anda telah menemukan kesadaran
-
Jalan Kebuddhaan dan belajar Dharma terdapat filosofinya
-
Ada jalan untuk mempelajari Dharma
-
Mempelajari Dharma tidak bisa sembarangan
-
Banyak orang yang mengira ketika membaca Paritta itu sudah termasuk belajar Dharma
-
Jalan Kebuddhaan artinya Buddha memiliki sebuah jalan
-
Jika Anda berada dalam jalan kebenaran ini, maka Anda akan bisa menemukan Buddha
-
Jika Anda meninggalkan jalan Kebuddhaan ini, maka Anda tidak akan bisa menemukan Buddha yang sejati
-
Anda akan tersesat
-
Jadi, jalan itu berasal dari hati
-
Dari mana asal jalan itu?
-
Itu berasal dari dalam hati
-
Melalui hati baru bisa melihat jalan
-
Ketika hatimu berada dalam jalan Kebuddhaan, maka Anda baru bisa benar-benar melihat hati nurani dan sifat sejatimu
-
Intinya adalah sebuah kata "Jalan" ini
-
Intinya adalah sebuah kata "Buddha" ini
-
Intinya adalah sebuah kata "Kesadaran" ini
-
Intinya adalah sebuah kata "Kesadaran" ini
-
Intinya adalah "Itu sangat luar biasa"
-
Ketika Anda memahaminya, maka Anda akan menemukan jalan ini
-
Ketika Anda tidak memahaminya, maka Anda telah menjauh dari jalan Kebuddhaan ini
-
Jika Anda bisa memahami perkataan dan perbuatan Anda
-
Maka Anda akan bisa mendapatkan Buddha dan menentukan sesuatu
-
Jika Anda sedang mengerjakan sesuatu dan Anda tidak bisa menemukan sebuah jalan
-
Itu berarti jalan Anda sudah buntu
-
Jika Anda tidak bisa menemukan Dharma, maka jalan Anda telah buntu
-
Jadi, jalan Kebuddhaan sangat misterius
-
Praktisi Buddhis yang baru mulai tidak akan tahu bagaimana menyadari wujud asli dari Dharma
-
Itu karena dia tidak bisa menemukan jalan Kebuddhaan
-
Buddha berharap semua makhluk bisa menyadari wujud asli dan tak berwujud
-
Buddha berkata kepada kalian:
-
"Dunia ini penuh dengan kekosongan"
-
"Kalian jangan mengejar popularitas dan kepentingan di dunia ini"
-
"Dengan demikian, kalian akan berebutan dan berselisih"
-
"Itu semua karena penampilan luar di dunia ini memang terlihat berwujud asli, tapi sebenarnya dia tidak berwujud"
-
Jika Anda tidak memiliki pemikiran ini, maka Anda telah memiliki hati yang sejati
-
Itulah yang disebut "Menghindari pemikiran adalah hati yang sejati"
-
Ketika Anda memiliki pemikiran ini, maka hati Anda telah ditempati
-
Ketika Anda tidak memiliki pemikiran ini lagi, maka hati Anda tidak akan ditempati lagi
-
Dharma yang sejati adalah sebuah pemahaman dan kesadaran
-
Buddha mengharapkan semua makhluk menyadari kemisteriusan Dharma
-
Ia memberi tahu kita bahwa ini adalah cara untuk memunculkan hati kemurnian
-
Kita harus memunculkan hati Buddha dan hati yang berwelas asih
-
Ini baru disebut dengan jalan kebenaran
-
Jika hati Anda memunculkan keserakahan, kebencian dan kebodohan yang keji
-
Lalu, Anda masih menempatkan hati ini ke dalam diri Anda sendiri
-
Dengan demikian, Anda tidak akan bisa menemukan jalan Kebuddhaan
-
Jadi, kita harus paham bahwa "Pikiran yang tidak ditempati akan melahirkan pikiran"
-
Itu artinya "Tidak peduli apa pun yang saya kerjakan, segala pikiran yang muncul di benak saya harus dilupakan"
-
"Saya tidak ingin menempatkannya ke dalam pikiran saya"
-
Coba kalian bayangkan, ketika kalian melakukan kesalahan sewaktu kalian masih muda
-
Dan ketika Shifu membicarakannya lagi kepada kalian
-
"Anda dulu pernah ini dan itu"
-
Anda akan langsung meneteskan air mata, itu karena Anda menempatkannya dalam hati Anda
-
"Dan melahirkan hati"
-
Bodhisattva menyuruh kita untuk tidak menempatkan apa pun ke dalam hati kita
-
Anda tidak boleh menempatkan masa lalu yang baik dan buruk ke dalam hati Anda
-
Inilah yang disebut dengan "Pikiran yang tidak ditempati"
-
Kedua kalimat ini "Pikiran yang tidak ditempati akan melahirkan pikiran"
-
Jika dilihat dari luar, kalimat ini menyuruh Anda untuk tidak memiliki pikiran
-
Dan kalimat di belakangnya "Dan melahirkan pikiran"
-
Anda akan melahirkan pikiran ini
-
Sebenarnya pikiran apa yang akan kita lahirkan?
-
Ketika kita melihatnya seperti saling berlawanan
-
Sebenarnya kalimat ini memberi tahu kita:
-
"Hari ini saya bermaksud baik, akan tetapi saya tidak menempatkannya ke dalam hati"
-
"Saya sama juga tidak memiliki pikiran apapun"
-
"Ketika tidak memiliki pikiran, maka akan tumbuh pikiran lagi"
-
"Ketika tumbuhnya pikiran, maka saya tidak menempatkannya ke dalam pikiran"
-
Bukankah itu seperti waktu yang mengalir?
-
Hilang begitu saja
-
Coba pikirkan!
-
Penderitaan kita itu muncul karena kenangan kita sendiri
-
Penderitaan kita itu muncul karena ingatan kita sendiri
-
Jika Anda menerapkan prinsip "Pikiran yang tidak ditempati akan melahirkan pikiran"
-
Maka Anda tidak akan menderita lagi
-
Namun, mengapa pikiran Anda muncul lagi?
-
Itu karena pikiran pasti akan bertumbuh lagi
-
Bodhisattva meminta kita jikalau Anda ingin melahirkan pikiran itu
-
Maka Anda harus mengosongkan pikiranmu
-
Jadi, ketika kita membalikkan kedua kalimat ini, maka hasilnya:
-
Anda pasti akan melahirkan pikiran ini, jadi Anda harus mengosongkan pikiran Anda
-
Inilah bagian termisterius dalam Dharma
-
Di mana menempatkannya? Bagaimana menaklukkan hati ini?
-
Dalam "Sutra Intan" memberi tahu kita bahwa kita harus mencapai tingkat pembinaan Prajna Bodhisattva
-
Mengapa Anda perlu menaklukkan pikiran Anda sendiri?
-
Apa arti dari "Di mana menempatkannya?"
-
Itu artinya di tingkat pembinaan mana Anda harus menempatkan pikiran ini
-
Bagaimana menaklukkan pikiran kacau ini?
-
Shifu berikan contoh sederhana
-
Hari ini, Anda berselisih dengan orang lain
-
Jika tingkat pembinaan Anda rendah
-
Maka Anda akan menempatkan pikiran Anda ke dalam kebencian di lubuk hati Anda yang terdalam
-
Itu karena setelah berselisih, Anda membencinya
-
Anda tidak ingin berdamai dengannya lagi
-
Anda sangat sedih
-
Maka, Anda telah menempatkan hati Anda ini ke dalam kebencian
-
Itulah tingkat pembinaan tersebut
-
Bagaimana menaklukkan pikiran kacau ini?
-
Ini memberi tahu kita bahwa begitulah cara menenangkannya
-
Dengan kondisi yang nyata untuk menghadapinya
-
Masalah ini sudah lewat
-
Kita tidak memiliki tingkat pembinaan ini
-
Kita telah berbuat salah atau kita sudah mendapatkannya, tapi kita telah kehilangannya
-
Begitulah dia
-
Memang begitu
-
Anda harus bisa memikirkan segala sesuatu yang ada di dunia dengan jelas
-
Sesuatu yang seharusnya terjadi, maka akan terjadi
-
Sesuatu yang tidak seharusnya terjadi, maka tidak akan terjadi
-
Itu semuanya adalah jodoh
-
Beginilah cara untuk menenangkan atau menaklukkan hati ini
-
Semuanya yang ada di dunia ini adalah hal yang normal
-
Jika keluar adalah hal yang normal
-
Jika terjadi juga hal yang normal
-
Jika telah menyelesaikannya juga hal yang normal
-
Dengan semua cara seperti ini untuk menaklukkan pikiranmu sendiri
-
Dengan begini, Anda baru bisa menenangkan hati Anda sendiri
-
Dari luar, Buddha sepertinya telah menjawab kita di salah satu kalimat dalam "Sutra Intan"
-
Kelihatannya seperti tidak menjawab, tapi sebenarnya hati Buddha telah kosong
-
Dia sudah tidak memiliki pemikiran lagi
-
Ketika Anda bertanya padaNya, pikiran Buddha telah kosong
-
Lalu, Sang Buddha mengatakan sebuah ajaran praktis yaitu "Pikiran yang tidak ditempati akan melahirkan pikiran"
-
Itu artinya Anda tidak menempatkan segala pikiran Anda ke dalam hati Anda
-
Bukankah pikiran yang Anda hasilkan ini adalah pikiran yang bersih?
-
Contoh sederhana
-
Hari ini, Anda berselisih dengan seseorang
-
Jika Anda melupakan segala pikiran membenci, perkataan dan pemikiran yang menyakiti Anda
-
Pada saat ini, Anda akan merasa:
-
"Saat saya sedang membicarakan hal yang lain dengan Anda"
-
"Saya tidak mempunyai pikiran apapun terhadapmu"
-
Dengan begitu pikiran yang Anda hasilkan ini adalah pikiran yang sedang mengalami kemajuan
-
Begitulah pikiran yang dimaksud
-
Anda tidak akan memiliki prasangka lagi
-
Itulah mengapa banyak orang yang memiliki prasangka?
-
Itu karena pemikirannya yang dulu telah menempati di dalam pikirannya
-
Dia memiliki prasangka padanya
-
Jadi, setiap pikiran tidak boleh terhenti di hati Anda
-
Itulah yang dinamakan hati yang tidak ditempati
-
Semuanya mengalir dengan alami
-
Pikiran di awal telah musnah
-
Pikiran di awal telah termusnahkan
-
Pikiran di akhir sudah tidak muncul lagi
-
Ini memberi tahu kita bahwa pikiran awal kita telah musnah
-
Dan kita jangan memunculkan berbagai macam pikiran di akhir lagi
-
Saya percaya mungkin penjelasan ini akan lebih rumit
-
Sekarang saya mengambil bait atau kalimat yang penting dalam "Sutra Intan" untuk dijadikan penyokong untuk kalian
-
Lain kali, ketika saya menjelaskan bait ini, kalian akan bisa memahaminya
-
Kalimat tadi memberi tahu kita bahwa ketika munculnya satu pikiran akan harus segera memusnahkannya
-
Maka, ia tidak akan menempati hati Anda
-
Dengan demikian, pikiran di akhir tidak akan bertumbuh lagi dan Anda akan menjadi bersih
-
Shifu suka menggunakan keluarga untuk dijadikan contoh
-
Tadi suaminya mengatakan: "Saya sangat benci Anda"
-
Dan ketika istrinya melihatnya juga membencinya
-
Jika dia melupakan kalimat awal yang suaminya ucapkan, maka pikiran di awal telah musnah
-
Benar tidak?
-
Kemudian, pikiran di akhir sudah tidak tumbuh lagi dan pikiran di awal telah musnah
-
Itu artinya perkataan yang baru saja dia ucapkan sudah musnah, sama seperti tidak terdengar
-
Dengan demikian, Anda tidak akan muncul pikiran membencinya di akhir
-
Bukankah pikiran di akhir tidak akan muncul lagi?
-
Semuanya mengalir dengan alami, semua hal adalah kekosongan
-
Dengan segera, hati Anda tidak memiliki kebencian, keresahan
-
Saya sudah tidak peduli dengan semuanya, maka Anda telah mengalami kekosongan
-
Tidak perlu Anda perhatikan lagi
-
Contoh yang sama lagi
-
Jika hari ini suami Anda mengatakan perkataan yang menjengkelkan
-
Dan Anda masih mengingatnya dan menyimpannya dalam hati
-
Kemudian, Anda ingin memusnahkannya
-
Maka dengan demikian, Anda harus fokus untuk meminta kekosongan
-
Itu artinya Anda fokus untuk memusnahkan perkataan yang memarahi saya
-
Pada saat ini, Anda telah menempatkannya dalam hati Anda
-
"Tadi marah pada saya, ya?"
-
"Sudahlah, jangan dekati dia lagi"
-
"Sudahlah, dia memang orang yang menyebalkan"
-
"Sudahlah, saya tahan sebentar saja"
-
Coba kalian lihat, Anda fokus untuk memohon kekosongan
-
Anda fokus untuk tidak menempatkan hal ini ke dalam hati Anda
-
Sebenarnya, Anda masih dalam keadaan memunculkan pikiran
-
Kehebatan perkataan Bodhisattva itu terletak pada "Pikiran yang tidak ditempati akan melahirkan pikiran"
-
Anda melupakan perkataannya yang memarahi Anda
-
Bukankah pikiran yang Anda hasilkan ini adalah pikiran bersih?
-
Sama halnya ada seember air kotor
-
Anda telah membuangnya
-
Bukankah air selanjutnya adalah bersih?
-
Jika air kotor di ember itu masih belum bersih
-
Bagaimana Anda bisa berkata:
-
"Menyebalkan sekali, saya ingin membuangnya"
-
Itu langsung membuangnya
-
Di kondisi lain:
-
"Menyebalkan sekali! Saya sudah melihat kekotorannya"
-
Dan Anda baru membuangnya
-
Pikiran yang Anda hasilkan harus bersih
-
Pikiran ini bukanlah hati yang langsung mengalami kekosongan lagi
-
Setiap kemunculan pikiran kacau kita, kita tidak boleh membiarkannya tinggal di dalam sifat asli kita
-
Ketika pikiran buruk seseorang muncul, Anda harus memusnahkannya
-
Jika Anda tidak bisa memusnahkannya
-
Maka Anda tidak akan bisa mengalami tahap "Tidak adanya perubahan"
-
Terima kasih telah menyaksikan pencerahan Bai Hua Fo Fa Master Lu Junhong
Bergembira dalam dharma bersama dan menyelamatkan makhluk yang berjodoh
Silakan menyaksikan episode selanjutnya