Bahaya mencampur obat - Celine Valery

Kunjungi pelajaran lengkapnya : https://ed.ted.com/lessons/the-dangers-of-mixing-drugs-celine-valery

Tindakan manakah yang berisiko: meminum obat kolesterol bersamaan dengan jus grapefruit, atau meminum asetaminofen sebelum minum alkohol, atau menggunakan obat pengencer darah sekaligus meminum aspirin? Ternyata, ketiganya berisiko. Masing-masing tanpa sengaja manimbulkan interaksi obat yang dapat menyebabkan komplikasi serius. Celine Valery menjelaskan mengenai bahaya mencampur bahan tertentu.

Pelajaran oleh Celine Valery, disutradarai oleh Cabong Studios.

Siapa di antara ketiga orang ini
yang melakukan hal berisiko?

Apakah yang meminum obat kolesterol
bersamaan dengan jus grapefruit?

Apakah yang meminum
obat anti nyeri asetaminofen

untuk mengatasi nyeri pergelangan kaki
sebelum pergi minum-minum?

Atau yang menggunakan obat pengencer darah

sekaligus meminum aspirin
untuk nyeri kepala?

Ternyata, mereka semua berisiko.

Masing-masing tanpa sengaja
menimbulkan interaksi obat,

yang dalam kasus ekstrim

dapat menyebabkan
gagal ginjal; kerusakan hati;

atau pendarahan internal.

Interaksi obat terjadi

ketika kombinasi obat dengan bahan lain

menyebabkan efek yang berbeda
dari efek obat itu saat sendiri.

Makanan, suplemen herbal, obat legal,
dan obat terlarang,

semuanya dapat menyebabkan interaksi obat.

Sebagian besar interaksi obat
masuk dalam dua kategori.

Pertama, ketika efek masing-masing bahan
saling mempengaruhi secara langsung.

Kedua, salah satu bahan mempengaruhi
cara tubuh memproses bahan lainnya,

seperti penyerapan, metabolisme,
atau transpor dalam tubuh.

Obat pengencer darah dan aspirin,
sebagai contoh,

memiliki efek serupa yang akan
menjadi berbahaya ketika digabungkan.

Keduanya mencegah
pembentukan gumpalan darah.

Obat pengencer darah mencegah
pembentukan faktor pembekuan,

yang memperkuat gumpalan darah.

Aspirin mencegah sel darah
berkumpul menjadi satu

yang membentuk gumpalan.

Jika bekerja sendiri,
efek ini biasanya aman.

Namun, jika bersamaan, dapat menghambat
pembekuan darah hingga tingkat berbahaya,

yaitu dapat menyebabkan
perdarahan internal.

Sementara pengencer darah dan aspirin
secara umum aman

saat diminum terpisah,

interaksi saling memperkuat efek obat

juga dapat terjadi pada obat
yang berbahaya secara individual.

Kokain dan heroin masing-masing berbahaya,

dan bahayanya berlipat
ketika kedua obat dikombinasikan,

walaupun efek masing-masing
tampak berlawanan satu sama lain.

Kokain adalah stimulan,

dan kebanyakan efeknya,
seperti meningkatkan denyut nadi,

menyebabkan tubuh memerlukan
lebih banyak oksigen.

Namun, heroin, suatu depresan,
memperlambat pernafasan,

mengurangi pasokan oksigen tubuh,
ketika tubuh membutuhkan lebih.

Kombinasi ini menekan organ dan dapat
menyebabkan gagal nafas dan kematian.

Interaksi antara jus grapefruit
dengan beberapa obat

yang termasuk golongan
penurun kolesterol bernama statin

berpengaruh pada metabolisme obat.

Hati memproduksi enzim,
molekul yang memfasilitasi penguraian zat

yang masuk ke tubuh.

Enzim dapat mengaktifkan obat

dengan mengurai molekul yang kompleks,

menjadi bentuk aktif
yang punya efek terapi,

tetapi juga mendeaktivasi obat

dengan mengurai bahan berbahaya
menjadi metabolit tidak berbahaya.

Ada sangat banyak ragam enzim,

masing-masing memiliki tempat ikatan
yang hanya cocok untuk molekul tertentu.

Grapefruit terikat pada enzim
yang sama dengan statin,

sehingga jumlah enzim
yang menguraikan statin berkurang.

Jadi, gabungan dua hal itu menyebabkan
ada lebih banyak jumlah statin

yang bertahan dalam darah
untuk waktu yang lebih lama,

sehingga berpotensi
menyebabkan gagal ginjal.

Alkohol juga dapat mengubah fungsi enzim
yang menguraikan asetaminofen,

bahan aktif dalam obat anti nyeri
seperti Tylenol dan paracetamol.

Ketika seseorang minum asetaminofen,
sebagiannya akan diubah menjadi zat racun.

Pada dosis yang direkomendasikan,

biasanya jumlah zat racun ini tidak cukup
untuk menyebabkan kerusakan.

Namun, mabuk-mabukan
dapat mengubah aktivitas enzim

sehingga produk sampingan itu
semakin banyak.

Ini berpotensi menyebabkan kerusakan hati,

bahkan pada dosis asetominofen
yang biasanya aman.

Sementara itu, obat herbal
Saint John 's Wort

membuat hati meningkatkan
produksi enzim tertentu.

Ini berarti obat yang seharusnya
diurai oleh enzim ini

akan dimetabolisme lebih cepat,

terkadang terlalu cepat,
bahkan sebelum efek terapi tercapai.

Meskipun banyak sekali jumlah
kemungkinan interaksi,

kebanyakan interaksi berbahaya pada
obat yang umum digunakan, telah diketahui.

Perkembangan baru di bidang sains
juga membantu kita

merunut interaksi obat dengan lebih baik.

Beberapa peneliti mengembangkan program
AI yang dapat memprediksi efek samping

dari interaksi obat
sebelum hal itu terjadi,

menggunakan informasi mengenai
interaksi protein dalam tubuh Anda.

Pada setiap obat-obatan baru
yang kini tengah dikembangkan,

digunakan superkomputer
untuk menemukan potensi interaksi

selagi obat itu masih dalam pengembangan.