Return to Video

Susan Cain: Kekuatan Para Introvert

  • 0:00 - 0:02
    Ketika saya berumur sembilan tahun
  • 0:02 - 0:04
    Saya pergi ke perkemahan musim panas untuk pertama kalinya.
  • 0:04 - 0:06
    Dan ibuku membawakan sebuah koper
  • 0:06 - 0:08
    penuh dengan buku,
  • 0:08 - 0:10
    yang bagiku terlihat seperti hal yang sangat biasa dilakukan.
  • 0:10 - 0:12
    karena di keluargaku,
  • 0:12 - 0:15
    membaca adalah sebuah aktivitas utama.
  • 0:15 - 0:17
    Dan ini mungkin terdengar seperti perilaku anti sosial bagi kalian,
  • 0:17 - 0:20
    tapi bagi kami hal itu hanya sebuah cara berbeda untuk bergaul.
  • 0:20 - 0:22
    Kamu memiliki kehangatan keluarga
  • 0:22 - 0:24
    tepat di sampingmu,
  • 0:24 - 0:26
    tapi kamu juga bebas untuk pergi menjelajahi negeri petualangan
  • 0:26 - 0:28
    di dalam pikiranmu sendiri.
  • 0:28 - 0:30
    Dan saya punya pikiran ini
  • 0:30 - 0:32
    bahwa perkemahan itu akan tetap menjadi seperti ini, namun lebih baik.
  • 0:32 - 0:35
    (Tawa)
  • 0:35 - 0:38
    Saya membayangkan 10 perempuan duduk dalam kabin
  • 0:38 - 0:40
    membaca buku-buku mereka dengan nyaman dengan gaun malam yang serasi.
  • 0:40 - 0:42
    (Tawa)
  • 0:42 - 0:45
    Perkemahan lebih seperti sebuah pesta minuman tanpa alkohol.
  • 0:45 - 0:48
    Dan pada hari pertama
  • 0:48 - 0:50
    para pembimbing mengumpulkan kami
  • 0:50 - 0:52
    dan dia mengajarkan kami sebuah yel yang dia suruh kami lakukan
  • 0:52 - 0:54
    setiap hari selama musim panas
  • 0:54 - 0:56
    untuk membangkitkan semangat perkemahan.
  • 0:56 - 0:58
    Dan itu berakhir seperti ini:
  • 0:58 - 1:00
    "R-O-W-D-I-E,
  • 1:00 - 1:02
    itulah cara kita mengeja rowdie (gaduh).
  • 1:02 - 1:05
    Gaduh, gaduh, mari buat kegaduhan."
  • 1:07 - 1:09
    Yeah.
  • 1:09 - 1:11
    jadi saya tidak bisa mengerti
  • 1:11 - 1:13
    kenapa kami harus menjadi gaduh,
  • 1:13 - 1:16
    atau kenapa kami harus mengeja salah kata ini.
  • 1:16 - 1:22
    (Tawa)
  • 1:22 - 1:25
    Tapi saya membawakan sebuah yel. Saya membawakan sebuah yel bersama dengan semua teman lain.
  • 1:25 - 1:27
    Saya lakukan yang terbaik.
  • 1:27 - 1:29
    Dan saya hanya menunggu waktu
  • 1:29 - 1:32
    agar saya dapat pergi dan membaca buku saya.
  • 1:32 - 1:34
    Tapi saat saya mengambil buku dari koper saya,
  • 1:34 - 1:36
    perempuan paling keren di kamar menghampiri saya
  • 1:36 - 1:39
    dan dia bertanya, "Kenapa kamu jadi sangat mellow?" --
  • 1:39 - 1:41
    mellow, tentu saja, menjadi kebalikan yang pas
  • 1:41 - 1:43
    dari R-O-W-D-I-E.
  • 1:43 - 1:45
    Dan kemudian kedua kalinya saya mencoba,
  • 1:45 - 1:48
    pembimbing menghampiri saya dengan ekspresi prihatin di wajahnya
  • 1:48 - 1:50
    dan dia mengulangi maksud dari semangat perkemahan
  • 1:50 - 1:52
    dan berkata kita seharusnya bekerja keras
  • 1:52 - 1:54
    untuk menjadi ramah.
  • 1:54 - 1:57
    Lalu saya meletakkan buku saya,
  • 1:57 - 2:00
    kembali ke dalam kopernya,
  • 2:00 - 2:04
    dan saya meletakkannya di bawah tempat tidur saya,
  • 2:04 - 2:06
    dan disanalah mereka tinggal selama musim panas.
  • 2:06 - 2:08
    Dan saya merasa bersalah tentang ini.
  • 2:08 - 2:10
    Saya merasa seolah-olah buku-buku itu memerlukanku,
  • 2:10 - 2:13
    dan mereka memanggil saya dan saya mengabaikan mereka.
  • 2:13 - 2:15
    Tapi saya mengabaikan mereka dan saya tidak membuka koper itu lagi
  • 2:15 - 2:17
    hingga saya kembali dengan keluarga saya
  • 2:17 - 2:19
    pada akhir musim panas.
  • 2:19 - 2:22
    Sekarang, saya menceritakan kisah mengenai kemah musim panas.
  • 2:22 - 2:25
    Saya bisa memberitahumu 50 cerita lain seperti ini --
  • 2:25 - 2:27
    pada semua waktu hingga saya mendapatkan pesan
  • 2:27 - 2:31
    bahwa entah bagaimana gaya pendiam dan introvert saya
  • 2:31 - 2:33
    sepertinya bukan cara yang benar,
  • 2:33 - 2:36
    bahwa saya seharusnya mencoba untuk lebih seperti seorang ekstrovert.
  • 2:36 - 2:39
    Dan saya selalu sangat merasakannya bahwa ini salah
  • 2:39 - 2:41
    dan bahwa introvert juga cukup baik sebagaimana diri mereka sendiri.
  • 2:41 - 2:44
    Namun bertahun-tahun saya menolak intuisi ini,
  • 2:44 - 2:47
    dan jadilah saya seorang pengacara Wall Street, dari semua pilihan lain,
  • 2:47 - 2:50
    bukannya menjadi penulis yang saya selalu rindukan --
  • 2:50 - 2:52
    sebagian karena saya perlu membuktikan ke diri saya sendiri
  • 2:52 - 2:54
    bahwa saya bisa menjadi berani dan tegas juga.
  • 2:54 - 2:56
    Dan saya juga selalu menghindari bar yang ramai
  • 2:56 - 2:59
    ketika saya benar-benar ingin untuk memiliki sebuah makan malam yang indah dengan teman-teman.
  • 2:59 - 3:02
    Dan saya memilih pilihan yang bertentangan dengan diri saya ini
  • 3:02 - 3:04
    dengan begitu spontan,
  • 3:04 - 3:07
    dan saya bahkan tIdak benar-sadar bahwa saya yang membuatnya.
  • 3:07 - 3:09
    Inilah yang banyak dilakukan oleh para introver,
  • 3:09 - 3:11
    dan saya yakin itu adalah kerugian kami,
  • 3:11 - 3:13
    juga kerugian rekan kerja kami.
  • 3:13 - 3:15
    dan komunitas kami.
  • 3:15 - 3:18
    Dan tanpa bermaksud terdengar berlebihan, ini adalah kerugian dunia.
  • 3:18 - 3:21
    Karena saat berurusan dengan kreativitas dan kepemimpinan,
  • 3:21 - 3:24
    kita perlu para introver melakukan pekerjaan terbaik mereka.
  • 3:24 - 3:26
    Sepertiga hingga setengah populasi adalah orang introver --
  • 3:26 - 3:28
    sepertiga hingga setengah.
  • 3:28 - 3:31
    Jadi itu berarti satu dari setiap dua atau tiga orang yang kalian kenal.
  • 3:31 - 3:34
    Jadi bahkan jika kalian sendiri adalah introver,
  • 3:34 - 3:36
    Saya membicarakan tentang teman kerja kalian
  • 3:36 - 3:38
    pasangan dan anak-anak kalian
  • 3:38 - 3:41
    dan orang yang duduk di sebelah kalian saat ini --
  • 3:41 - 3:43
    mereka semua adalah subjek dari prasangka ini
  • 3:43 - 3:45
    hal yang sangat dalam dan nyata dalam masyarakat kita.
  • 3:45 - 3:48
    Kita semua menerimanya sejak kanak-kanak
  • 3:48 - 3:51
    bahkan tanpa ungkapan bahasa untuk apa yang kita sedang lakukan.
  • 3:51 - 3:53
    Sekarang untuk melihat prasangka ini dengan jelas
  • 3:53 - 3:56
    kamu harus mengetahui apa introversi itu.
  • 3:56 - 3:58
    Berbeda denganmenjadi pemalu.
  • 3:58 - 4:00
    Malu adalah takut terhadap pandangan sosial.
  • 4:00 - 4:02
    Introversi adalah lebih mengenai,
  • 4:02 - 4:04
    bagaimana kamu merespon stimulasi,
  • 4:04 - 4:06
    termasuk stimulasi sosial.
  • 4:06 - 4:09
    Jadi ekstrover benar-benar mengharapkan banyak sekali stimulasi,
  • 4:09 - 4:11
    sedangkan introver merasa dalam saat paling hidup
  • 4:11 - 4:13
    dan saat paling bersemangat dan paling mampu
  • 4:13 - 4:15
    ketika mereka berada di lingkungan yang sepi dan tenang.
  • 4:15 - 4:17
    Tidak setiap saat -- hal ini tidak mutlak --
  • 4:17 - 4:19
    tapi sering.
  • 4:19 - 4:21
    Jadi kuncinya adalah
  • 4:21 - 4:24
    memaksimalkan bakat kita
  • 4:24 - 4:26
    adalah menempatkan diri kita
  • 4:26 - 4:29
    dalam zona stimulasi yang cocok bagi kita
  • 4:29 - 4:31
    Tapi disini lah prasangka itu datang.
  • 4:31 - 4:33
    Institusi terpenting kita,
  • 4:33 - 4:35
    sekolah-sekolah dan tempat kerja kita,
  • 4:35 - 4:37
    mereka dirancang sebagian besar untuk ekstrover
  • 4:37 - 4:40
    dan kebutuhannya akan banyak stimulasi.
  • 4:40 - 4:44
    Dan juga kita punya sistem keyakinan saat ini
  • 4:44 - 4:46
    yang saya sebut kelompok berpikir,
  • 4:46 - 4:49
    yang percaya bahwa semua kreativitas dan produktivitas
  • 4:49 - 4:53
    datang dari sebuah tempat kelompok berkumpul yang aneh.
  • 4:54 - 4:56
    Jadi jika kamu menggambarkan ruang kelas sekarang:
  • 4:56 - 4:58
    Ketika saya pergi ke sekolah,
  • 4:58 - 5:00
    kamu duduk dalam barisan.
  • 5:00 - 5:02
    Kami duduk dalam barisan meja seperti ini,
  • 5:02 - 5:04
    dan kami melakukan sebagian besar pekerjaan kami secara mandiri.
  • 5:04 - 5:06
    Tapi hari ini, ruang kelas kalian biasanya
  • 5:06 - 5:08
    mempunyai kumpulan meja --
  • 5:08 - 5:11
    empat atau lima atau enam atau tujuh anak-anak berhadapan satu sama lain.
  • 5:11 - 5:13
    Dan anak-anak bekerja di tugas kelompok yang tak terhitung.
  • 5:13 - 5:16
    Bahkan dalam pelajaran seperti matematika dan menulis kreatif,
  • 5:16 - 5:19
    yang kamu pikir bergantung pada pemikiran pribadi,
  • 5:19 - 5:23
    anak-anak sekarang diharapkan untuk bertindak sebagai anggota komite.
  • 5:23 - 5:25
    Dan untuk anak-anak yang lebih senang
  • 5:25 - 5:27
    pergi sendirian atau hanya untuk bekerja sendirian,
  • 5:27 - 5:29
    anak-anak itu seringkali dipandang sebagai orang aneh
  • 5:29 - 5:31
    atau, lebih buruk lagi, sebagai kasus masalah.
  • 5:33 - 5:36
    Dan mayoritas laporan dari guru menyatakan percaya
  • 5:36 - 5:38
    bahwa pelajar yang ideal adalah seorang ekstrover
  • 5:38 - 5:40
    bukan introver,
  • 5:40 - 5:42
    walaupun para introver sebebenarnya mendapatkan nilai yang lebih baik
  • 5:42 - 5:44
    dan lebih cerdas,
  • 5:44 - 5:46
    menurut penelitan.
  • 5:46 - 5:48
    (Tawa)
  • 5:48 - 5:51
    Baiklah, hal yang sama juga terjadi di tempat kerja kita.
  • 5:51 - 5:54
    Sekarang, kebanyakan dari kita bekerja di kantor terbuka,
  • 5:54 - 5:56
    tanpa dinding,
  • 5:56 - 5:58
    di mana kita adalah subjek
  • 5:58 - 6:00
    untuk kegaduhan terus menerus dan pandangan teman kerja kita.
  • 6:00 - 6:02
    Dan ketika berhadapan dengan kepemimpinan,
  • 6:02 - 6:04
    para introver biasanya dilewatkan untuk posisi kepemimpinan,
  • 6:04 - 6:06
    walaupun para introver cenderung lebih hati-hati,
  • 6:06 - 6:08
    cenderung tidak mengambil resiko yang berlebihan --
  • 6:08 - 6:12
    yang merupakan sesuatu yang mungkin kita semua inginkan sekarang.
  • 6:12 - 6:15
    Dan penelitian yang menarik oleh Adam Grant di Wharton School
  • 6:15 - 6:17
    menemukan bahwa para pemimpin yang introver
  • 6:17 - 6:19
    seringkali mengantarkan hasil yang lebih baik daripada para ekstrover,
  • 6:19 - 6:22
    karena ketika mereka mengelola karyawan yang proaktif,
  • 6:22 - 6:25
    mereka cenderung untuk membiarkan karyawan itu melaksanakan ide mereka,
  • 6:25 - 6:27
    sedangkan seorang ekstrover dapat, dengan tanpa disadari,
  • 6:27 - 6:29
    menjadi sangat heboh mengenai hal-hal
  • 6:29 - 6:31
    yang mereka jadikan sebagai hal milik mereka,
  • 6:31 - 6:33
    dan ide orang lain kemudian mungkin menjadi tidak mudah
  • 6:33 - 6:36
    naik ke permukaan.
  • 6:36 - 6:39
    Sekarang faktanya, beberapa dari pemimpin perubahan kita dalam sejarah adalah orang-orang introver
  • 6:39 - 6:41
    Saya akan memberikan beberapa contoh.
  • 6:41 - 6:44
    Eleanor Roosevelt, Rosa Parks, Gandhi --
  • 6:44 - 6:46
    semua orang ini menggambarkan diri mereka
  • 6:46 - 6:49
    sebagai pendiam, berbicara pelan dan bahkan pemalu.
  • 6:49 - 6:51
    Dan mereka semua tampil ke depan,
  • 6:51 - 6:53
    walaupun setiap tulang dalam tubuh mereka
  • 6:53 - 6:56
    mencegah mereka.
  • 6:56 - 6:58
    Dan ini justru menjadi kekuatan spesial tersendiri,
  • 6:58 - 7:01
    karena orang dapat merasa bahwa pemimpin ini berada pada kemudi,
  • 7:01 - 7:03
    bukan karena mereka suka memerintah orang lain
  • 7:03 - 7:05
    dan bukan karena senang diperhatikan;
  • 7:05 - 7:07
    mereka di sana karena mereka tidak punya pilihan,
  • 7:07 - 7:10
    karena mereka terdorong untuk melakukan apa yang yang mereka pikir benar.
  • 7:11 - 7:14
    Sekarang saya berpikir penting untuk saya mengatakan
  • 7:14 - 7:17
    bahwa saya sebenarnya sangat suka pada para ekstrover.
  • 7:17 - 7:20
    saya selalu suka menyatakan beberapa teman baik saya adalah orang ekstrover,
  • 7:20 - 7:22
    termasuk suami tercinta.
  • 7:24 - 7:26
    Dan kita semua jatuh di titik tertentu, tentu saja,
  • 7:26 - 7:29
    di antara pandangan introver/ekstrover.
  • 7:29 - 7:32
    Bahkan Carl Jung, psikolog yang pertama kali mempopulerkan istilah ini, mengatakan
  • 7:32 - 7:34
    bahwa tidak ada yang namanya introver murni
  • 7:34 - 7:36
    atau ekstrover murni.
  • 7:36 - 7:38
    Dia mengatakan bahwa seorang akan dimasukkan ke pengasingan orang gila,
  • 7:38 - 7:41
    jika dia ada.
  • 7:41 - 7:43
    Dan beberapa orang jatuh tepat di tengah
  • 7:43 - 7:45
    dari pandangan introver/ekstrover,
  • 7:45 - 7:47
    dan kita menyebut orang ini ambivert.
  • 7:47 - 7:50
    Dan aku seringkali berpikir mereka punya yang terbaik dari seluruh dunia.
  • 7:51 - 7:54
    Namun banyak dari kita mengenali diri kita sebagai satu tipe atau yang lain.
  • 7:54 - 7:57
    Dan saya mengatakan bahwa secara kultural kita butuh keseimbangan yang lebih baik.
  • 7:57 - 7:59
    Kita butuh lebih keseimbangan yin dan yang
  • 7:59 - 8:01
    di antara dua tipe ini.
  • 8:01 - 8:03
    Ini penting khususnya
  • 8:03 - 8:05
    ketika berhadapan dengan kreativitas dan produktivitas,
  • 8:05 - 8:07
    karena ketika para psikolog melihat
  • 8:07 - 8:09
    pada kehidupan kebanyakan orang yang kreatif,
  • 8:09 - 8:11
    yang mereka temukan
  • 8:11 - 8:13
    adalah orang-orang yang sangat baik dalam bertukar ide
  • 8:13 - 8:15
    dan mengembangkan ide,
  • 8:15 - 8:18
    namun juga punya lapisan introversi yang sangat dalam pada diri mereka.
  • 8:18 - 8:20
    Dan ini dikarenakan kesunyian seringkali merupakan bahan yang sangat penting
  • 8:20 - 8:22
    bagi kreativitas.
  • 8:22 - 8:24
    Maka Darwin,
  • 8:24 - 8:26
    dia berjalan jauh sendirian di dalam hutan
  • 8:26 - 8:29
    dan secara empatik menolak undangan pesta makan malam.
  • 8:29 - 8:32
    Theodor Giesel, lebih dikenal sebagai Dr. Seuss,
  • 8:32 - 8:34
    membayangkan banyak kreasinya yang menakjubkan
  • 8:34 - 8:36
    dalam sebuah menara lonceng kantornya
  • 8:36 - 8:39
    di belakang rumahnya di La Jolla, California.
  • 8:39 - 8:41
    Dan dia sebenarnya takut untuk bertemu
  • 8:41 - 8:43
    anak kecil yang membaca bukunya
  • 8:43 - 8:45
    takut mereka mengharapkannya
  • 8:45 - 8:47
    semacam figur Santa Clauss yang ceria
  • 8:47 - 8:51
    dan akan kecewa dengan pribadinya yang cenderung pendiam.
  • 8:51 - 8:53
    Steve Wozniak menciptakan komputer Apple pertama
  • 8:53 - 8:55
    saat sedang duduk sendirian dalam kubikalnya
  • 8:55 - 8:57
    di Hewlett-Packard di mana dia sedang bekerja saat itu.
  • 8:57 - 9:00
    Dan dia mengatakan bahwa dia tidak akan bisa menjadi seorang ahli
  • 9:00 - 9:03
    jika dia tidak menjadi sangat introver untuk meninggalkan rumah
  • 9:03 - 9:05
    ketika dia tumbuh dewasa.
  • 9:05 - 9:08
    Sekarang tentu saja,
  • 9:08 - 9:11
    ini tidak berarti bahwa kita seharusnya berhenti berkolaborasi --
  • 9:11 - 9:14
    dan pada kasusnya, Steve Wozniak terkenal bersama dengan Steve Jobs
  • 9:14 - 9:17
    untuk memulai Apple Computer --
  • 9:17 - 9:20
    tapi hal itu berarti bahwa kesendirian
  • 9:20 - 9:22
    dan bahwa bagi beberapa orang
  • 9:22 - 9:24
    itu adalah udara yang mereka hirup.
  • 9:24 - 9:27
    Dan faktanya, kita tahu bahwa selama berabad-abad
  • 9:27 - 9:30
    mengenai kekuatan transendental dari kesunyian.
  • 9:30 - 9:33
    Hanya akhir-akhir ini anehnya kita mulai melupakannya.
  • 9:33 - 9:36
    Jika kamu melihat pada kebanyakan agama besar di dunia,
  • 9:36 - 9:38
    kamu akan temukan para pencari --
  • 9:38 - 9:41
    Musa, Yesus, Budha, Muhammad --
  • 9:41 - 9:43
    para pencari yang pergi sendirian
  • 9:43 - 9:45
    sendirian ke alam belantara
  • 9:45 - 9:47
    di mana mereka kemudian mendapatkan pengalaman yang luar biasa dan juga turunnya wahyu
  • 9:47 - 9:50
    yang kemudian mereka bawa kembali untuk seluruh komunitas.
  • 9:50 - 9:54
    Jadi tanpa pergi ke belantara, tidak ada wahyu yang turun.
  • 9:54 - 9:56
    Hal ini bukanlah hal yang mengejutkan
  • 9:56 - 9:59
    jika kamu melihat pada pengetahuan psikologi kontemporer.
  • 9:59 - 10:02
    Ternyata bahkan kita tidak mungkin bisa masuk dalam kelompok orang
  • 10:02 - 10:05
    tanpa secara insting meniru opini mereka.
  • 10:05 - 10:07
    Bahkan mengenai hal yang kelihatannya pribadi dan mendalam
  • 10:07 - 10:09
    seperti orang yang kamu tertarik padanya,
  • 10:09 - 10:12
    kamu akan mulai meniru kepercayaan orang di sekitar kamu
  • 10:12 - 10:14
    tanpa menyadari bahwa itu yang sedang kalian lakukan.
  • 10:14 - 10:17
    Dan kelompok-kelompok mengikuti opini-opini dengan cara yang dikenal
  • 10:17 - 10:19
    dari orang yang paling dominan dan karismatik di ruangan,
  • 10:19 - 10:21
    walaupun tidak ada hubungan
  • 10:21 - 10:24
    antara menjadi pembicara terbaik dan mempunyai ide terbaik --
  • 10:24 - 10:26
    Saya maksud nol.
  • 10:26 - 10:28
    Jadi ...
  • 10:28 - 10:30
    (Tawa)
  • 10:30 - 10:33
    Kamu mungkin mengikuti orang dengan ide terbaik,
  • 10:33 - 10:35
    tapi mungkin tidak.
  • 10:35 - 10:38
    Dan apakah kamu benar-benar ingin menyerahkannya pada untung-untungan?
  • 10:38 - 10:40
    Lebih baik untuk semua orang untuk pergi sendiri-sendiri,
  • 10:40 - 10:42
    menghasilkan ide mereka sendiri
  • 10:42 - 10:44
    terbebaskan dari distorsi dan dinamika kelompok,
  • 10:44 - 10:46
    dan kemudian datang kembali bersama sebagai sebuah tim
  • 10:46 - 10:49
    untuk berbicara pada mereka dalam lingkungan yang dikelola dengan baik
  • 10:49 - 10:51
    dan mendapatkannya dari sana.
  • 10:51 - 10:53
    Sekarang jika ini semua benar,
  • 10:53 - 10:56
    maka mengapa kita melakukannya dengan sangat salah?
  • 10:56 - 10:58
    Mengapa kita membuat sekolah kita dengan seperti ini dan di tempat kerja kita?
  • 10:58 - 11:00
    Dan mengapa kita membuat orang-orang introver ini merasa sangat bersalah
  • 11:00 - 11:04
    mengenai keinginannya untuk sendiri dalam beberapa waktu?
  • 11:04 - 11:07
    Satu jawaban berada jauh dalam sejarah kebudayaan kita.
  • 11:07 - 11:09
    Masyarakat barat,
  • 11:09 - 11:11
    dan khususnya di AS,
  • 11:11 - 11:13
    selalu lebih menyukai tindakan seseorang
  • 11:13 - 11:15
    daripada renungan seseorang
  • 11:15 - 11:19
    dan renungan "seseorang" .
  • 11:19 - 11:22
    Tapi dalam masa awal Amerika,
  • 11:22 - 11:25
    kita hidup dalam masa yang para sejarawan sebut sebuah kultur karakter,
  • 11:25 - 11:27
    di mana kita masih, pada masa itu, menghargai orang
  • 11:27 - 11:30
    terhadap diri dan kejujuran moral mereka.
  • 11:30 - 11:32
    Dan jika kamu lihat pada buku motivasi-diri sekarang,
  • 11:32 - 11:34
    mereka semua punya judul seperti
  • 11:34 - 11:37
    "Karakter, Hal Paling Penting di Dunia."
  • 11:37 - 11:40
    Dan mereka menampilkan model panutan seperti Abraham Lincoln
  • 11:40 - 11:42
    yang dipuji karena kesederhanaannya dan tidak sombong.
  • 11:42 - 11:44
    Ralph Waldo Emerson menyebutnya
  • 11:44 - 11:47
    "Seorang yang tidak terganggu oleh superioritas."
  • 11:47 - 11:50
    Namun ketika kita sampai pada abad ke-20
  • 11:50 - 11:52
    dan kita memasuki sebuah kultur baru
  • 11:52 - 11:54
    yang para sejarawan sebut kultur kepribadian.
  • 11:54 - 11:56
    Apa yang terjadi adalah bahwa kita telah berubah dari ekonomi agrikultur
  • 11:56 - 11:58
    menjadi dunia bisnis besar.
  • 11:58 - 12:00
    Dan tiba-tiba orang berpindah
  • 12:00 - 12:02
    dari kota kecil ke kota besar.
  • 12:02 - 12:05
    Dan daripada bekerja bersama orang yang telah mereka kenal selama hidup mereka,
  • 12:05 - 12:07
    sekarang mereka harus membuktikan diri mereka
  • 12:07 - 12:09
    pada kumpulan orang asing.
  • 12:09 - 12:11
    Jadi, bisa sedikit dimengerti,
  • 12:11 - 12:13
    kualitas seperti daya tarik dan karisma
  • 12:13 - 12:15
    tiba-tiba menjadi terlihat sangat penting.
  • 12:15 - 12:18
    Dan pastinya, buku-buku motivasi-diri berubah untuk memenuhi kebutuhan baru ini
  • 12:18 - 12:20
    dan mereka mulai punya judul
  • 12:20 - 12:22
    seperti "Bagaimana Memenangkan Pertemanan dan Mempengaruhi Orang Lain."
  • 12:22 - 12:24
    Dan mereka menampilkan sebagai model mereka
  • 12:24 - 12:27
    pedagang yang sangat hebat.
  • 12:27 - 12:29
    Jadi itulah dunia yang kita jalani hari ini.
  • 12:29 - 12:33
    Itulah warisan budaya kita.
  • 12:33 - 12:35
    Sekarang tidak ada maksud untuk berkata
  • 12:35 - 12:38
    bahwa kemampuan bersosialisasi itu tidak penting,
  • 12:38 - 12:40
    dan saya juga tidak menyeru
  • 12:40 - 12:43
    untuk menghapuskan kerja tim sama sekali.
  • 12:43 - 12:46
    Agama-agama yang mengirim orang bijak mereka ke puncak pegunungan sendiri
  • 12:46 - 12:49
    juga mengajarkan kita cinta dan kepercayaan.
  • 12:49 - 12:51
    Dan masalah yang kita hadapi hari ini
  • 12:51 - 12:53
    dalam bidang seperti sains dan dalam ekonomi
  • 12:53 - 12:55
    sangat luas dan kompleks
  • 12:55 - 12:57
    maka kita akan membutuhkan perkumpulan orang yang datang bersama
  • 12:57 - 12:59
    untuk menyelesaikan masalah dengan bekerja sama.
  • 12:59 - 13:02
    Namun saya katakan bahwa lebih banyak kebebasan yang kita berikan pada introvert untuk menjadi diri mereka sendiri,
  • 13:02 - 13:04
    lebih banyak kemungkinan bahwa mereka
  • 13:04 - 13:07
    akan sampai pada solusi unik mereka sendiri untuk masalah-masalah ini.
  • 13:09 - 13:11
    Jadi sekarang saya ingin menunjukkan kepadamu
  • 13:11 - 13:14
    apa yang ada di dalam koperku hari ini.
  • 13:18 - 13:20
    coba tebak?
  • 13:20 - 13:22
    Buku.
  • 13:22 - 13:24
    Saya punya sebuah koper penuh dengan buku.
  • 13:24 - 13:26
    Ini karya Margaret Atwood, "Cat's Eye."
  • 13:26 - 13:29
    Ini novel karya Milan Kundera.
  • 13:29 - 13:31
    Dan ini "Petunjuk bagi Orang Kebingungan"
  • 13:31 - 13:34
    oleh Maimonides.
  • 13:34 - 13:37
    Tapi ini bukan buku saya.
  • 13:37 - 13:39
    Saya membawa buku ini
  • 13:39 - 13:43
    karena mereka ditulis oleh penulis favorit kakek saya.
  • 13:43 - 13:45
    Kakek saya adalah seorang pendeta
  • 13:45 - 13:47
    dan dia adalah seorang duda
  • 13:47 - 13:50
    yang tinggal sendiri di sebuah apartemen kecil di Brooklyn
  • 13:50 - 13:53
    tempat itu adalah tempat favorit saya di dunia selama saya tumbuh,
  • 13:53 - 13:56
    sebagian karena tempat itu terisi dengan kehadirannya yang sangat lembut dan sangat ramah
  • 13:56 - 13:59
    dan sebagian karena tempat itu dipenuhi dengan buku.
  • 13:59 - 14:02
    Maksud saya setiap meja, setiap kursi dalam apartemen ini
  • 14:02 - 14:04
    tidak berfungsi sebagaimana mestinya
  • 14:04 - 14:07
    hingga sekarang terlihat menjadi tempat untuk tumpukan buku.
  • 14:07 - 14:09
    Sebagaimana seluruh keluarga saya,
  • 14:09 - 14:12
    kegiatan favorit kakek saya di seluruh dunia adalah membaca.
  • 14:12 - 14:15
    Tapi dia juga suka kumpulan jama'ahnya,
  • 14:15 - 14:18
    dan kamu dapat merasakannya dalam khutbah yang dia berikan
  • 14:18 - 14:22
    setiap minggu selama 62 tahun sebagai seorang pendeta.
  • 14:22 - 14:25
    Dia akan menyimpulkan hasil bacaannya setiap minggu
  • 14:25 - 14:28
    dan dia akan menjalin permadani yang rumit ini dari pemikiran bersejarah dan humanis ini
  • 14:28 - 14:30
    Dan orang akan datang dari mana-mana
  • 14:30 - 14:32
    untuk mendengarkannya berbicara.
  • 14:32 - 14:35
    Tapi ini sesuatu tentang kakekku.
  • 14:35 - 14:37
    Di bawah peran seremonial ini,
  • 14:37 - 14:40
    dia benar-benar rendah hati dan benar-benar penyendiri --
  • 14:40 - 14:43
    hingga ketika dia menyampaikan khutbah ini,
  • 14:43 - 14:45
    dia punya masalah untuk bertatapan mata
  • 14:45 - 14:47
    dengan jama'ah yang persis sama
  • 14:47 - 14:49
    yang telah dia khutbahi selama 62 tahun.
  • 14:49 - 14:51
    Dan bahkan jauh dari podium,
  • 14:51 - 14:53
    ketika kamu memanggilnya untuk sekedar menyapa,
  • 14:53 - 14:55
    seringkali dia akan segera mengakhiri percakapan
  • 14:55 - 14:59
    karena dia takut mengambil waktumu terlalu banyak.
  • 14:59 - 15:02
    Namun ketika dia meninggal pada umur 94,
  • 15:02 - 15:05
    polisi harus menutup jalanan di lingkungannya
  • 15:05 - 15:07
    untuk mengakomodasi keramaian orang
  • 15:07 - 15:10
    yang datang berkabung untuknya.
  • 15:11 - 15:14
    Maka hari ini saya mencoba belajar dari teladan kakek
  • 15:14 - 15:16
    dengan cara saya sendiri.
  • 15:16 - 15:19
    Jadi saya baru saja menerbitkan sebuah buku tentang kesendirian,
  • 15:19 - 15:21
    dan itu butuh waktu sekitar tujuh tahun.
  • 15:21 - 15:24
    Dan bagi saya, tujuh tahun itu seperti kebahagiaan yang sempurna,
  • 15:24 - 15:27
    karena saya membaca, menulis,
  • 15:27 - 15:29
    berpikir, dan melakukan riset.
  • 15:29 - 15:31
    Itu adalah versi saya
  • 15:31 - 15:34
    dari berjam-jam dan berhari-hari dengan kesendirian kakek dalam perpustakaannya.
  • 15:34 - 15:37
    Namun sekarang tiba-tiba tugas saya sangat berbeda,
  • 15:37 - 15:40
    dan tugas saya adalah keluar ke sini berbicara mengenai hal itu,
  • 15:40 - 15:43
    berbicara mengenai menjadi penyendiri.
  • 15:43 - 15:47
    (Tawa)
  • 15:47 - 15:49
    Dan itu sangat berat untukku,
  • 15:49 - 15:51
    karena sebagaimana saya merasa terhormat
  • 15:51 - 15:53
    berada di sini dengan kalian semua saat ini,
  • 15:53 - 15:56
    ini bukan lingkungan pergaulan saya yang biasanya.
  • 15:56 - 15:58
    Jadi saya mempersiapkan saat seperti ini
  • 15:58 - 16:00
    sebaik yang saya bisa.
  • 16:00 - 16:02
    Saya menghabiskan tahun terakhir berlatih berbicara di depan umum
  • 16:02 - 16:04
    setiap ada kesempatan.
  • 16:04 - 16:07
    Dan saya menyebut ini "tahun berbicara dengan bahaya".
  • 16:07 - 16:09
    (Tawa)
  • 16:09 - 16:11
    Dan itu benar-benar membantu banyak.
  • 16:11 - 16:13
    Namun saya akan beritahu, apa yang membantu saya lebih banyak
  • 16:13 - 16:16
    adalah perasaan, kepercayaan, harapan saya
  • 16:16 - 16:18
    yang ketika datang pada sikap kita
  • 16:18 - 16:20
    pada kesendirian dan pada ketenangan dan kesunyian,
  • 16:20 - 16:22
    kita benar-benar tenang pada tepi perubahan dramatis.
  • 16:22 - 16:24
    Maksud saya, kita semua.
  • 16:24 - 16:26
    Dan saya akan meninggalkan kalian sekarang
  • 16:26 - 16:28
    dengan tiga seruan untuk bertindak
  • 16:28 - 16:30
    untuk mereka yang menyebarkan visi ini.
  • 16:30 - 16:32
    Perrtama:
  • 16:32 - 16:34
    Hentikan kegilaan untuk selalu bekerja kelompok.
  • 16:34 - 16:36
    Hentikan.
  • 16:36 - 16:39
    (Tawa)
  • 16:39 - 16:41
    Terima kasih.
  • 16:41 - 16:43
    (Tepuk tangan)
  • 16:43 - 16:45
    Dan saya ingin mengatakan dengan gamblang,
  • 16:45 - 16:47
    karena saya sangat percaya kantor-kantor kita
  • 16:47 - 16:49
    seharusnya lebih mendorong
  • 16:49 - 16:51
    interaksi sederhana, tipe obrolan kafe --
  • 16:51 - 16:53
    tau lah, semacam tempat di mana orang-orang berkumpul
  • 16:53 - 16:55
    dan secara tidak disengaja bertukar ide.
  • 16:55 - 16:57
    Itu sangat bagus.
  • 16:57 - 16:59
    Itu sangat bagus untuk introver dan ekstrover.
  • 16:59 - 17:01
    Tapi kita butuh lebih banyak privasi dan kebebasan
  • 17:01 - 17:03
    dan lebih banyak otonomi dalam pekerjaan.
  • 17:03 - 17:05
    Sekolah, juga begitu.
  • 17:05 - 17:08
    kita per;u mengajari anak-anak bekerja bersama, pastinya,
  • 17:08 - 17:10
    tapi kita juga butuh mengajari mereka bagaimana cara untuk bekerja sendiri.
  • 17:10 - 17:13
    Ini khususnya penting bagi anak-anak ekstrover juga.
  • 17:13 - 17:15
    Mereka butuh untuk bekerja sendiri
  • 17:15 - 17:17
    karena dari situlah tempat sebagaian pemikiran mendalam datang.
  • 17:17 - 17:20
    Baiklah, nomor dua: Pergi ke hutan belantara.
  • 17:20 - 17:23
    Jadilah seperti Buddha, dapatkan inspirasimu sendiri.
  • 17:23 - 17:25
    Saya tidak mengatakan
  • 17:25 - 17:28
    bahwa kita semua sekarang harus pergi dan membangun ruang kabin kita di hutan
  • 17:28 - 17:31
    dan tidak berbicara lagi satu sama lain,
  • 17:31 - 17:33
    tapi saya mengatakan bahwa kita bisa bertahan tidak terikat
  • 17:33 - 17:35
    dan menuju ke dalam kepala kita sendiri
  • 17:35 - 17:38
    sedikit lebih sering.
  • 17:39 - 17:42
    Nomor tiga:
  • 17:42 - 17:44
    Lihatlah dengan baik apa yang di dalam kopermu
  • 17:44 - 17:46
    dan mengapa kamu meletakkannya di sana.
  • 17:46 - 17:48
    Jadi para ekstrover,
  • 17:48 - 17:50
    mungkin kopermu juga penuh dengan buku.
  • 17:50 - 17:52
    Atau mungkin penuh dengan gelas sampanye
  • 17:52 - 17:55
    atau alat-alat skydiving.
  • 17:55 - 17:59
    Apapun itu, saya berharap kamu mengeluarkannya setiap kali kamu bisa
  • 17:59 - 18:02
    dan menyemarakkan kami dengan energi dan keceriaanmu.
  • 18:02 - 18:05
    Tapi para introvert, kamu jadilah dirimu,
  • 18:05 - 18:07
    kamu mungkin punya dorongan untuk berjaga dengan hati-hati
  • 18:07 - 18:09
    apa yang ada di dalam kopermu.
  • 18:09 - 18:11
    Hal itu tidak masalah.
  • 18:11 - 18:13
    Namun pada beberapa kesempatan, kadang-kadang,
  • 18:13 - 18:16
    saya harap kamu membuka kopermu agar orang lain dapat melihat,
  • 18:16 - 18:19
    karena dunia membutuhkan kamu dan hal-hal yang kamu bawa.
  • 18:21 - 18:23
    Jadi saya berharap bagimu yang terbaik dari semua perjalanan yang mungkin
  • 18:23 - 18:26
    dan keberanian untuk berbicara pelan.
  • 18:26 - 18:28
    Terima kasih.
  • 18:28 - 18:32
    (Tepuk tangan)
  • 18:32 - 18:35
    Terima kasih. Terima kasih.
  • 18:35 - 18:42
    (Tepuk tangan)
Title:
Susan Cain: Kekuatan Para Introvert
Speaker:
Susan Cain
Description:

Dalam budaya di mana menjadi yang gaul dan ramah dinilai tinggi daripada hal lain, menjadi seorang pribadi tertutup bisa jadi sulit bahkan memalukan. Tetapi, Susan Cain dengan sangat bersemangat mengemukakan pendapatnya bahwa seseorang dengan pribadi tertutup membawa bakat dan kemampuan yang luar biasa untuk dunia, dan seharusnya didukung dan dihargai.

more » « less
Video Language:
English
Team:
closed TED
Project:
TEDTalks
Duration:
18:43
Arief Rakhman added a translation

Indonesian subtitles

Revisions