Return to Video

Sheila Nirenberg: Mata prostetik untuk menyembuhkan kebutaan

  • 0:00 - 0:02
    Saya mempelajari bagaimana otak
  • 0:02 - 0:04
    mengolah informasi, bagaimana otak
  • 0:04 - 0:06
    mengambil informasi dari dunia luar
  • 0:06 - 0:08
    dan mengubahnya menjadi pola aktivitas listrik
  • 0:08 - 0:10
    kemudian bagaimana otak menggunakan pola itu
  • 0:10 - 0:12
    agar Anda dapat melakukan berbagai hal --
  • 0:12 - 0:14
    melihat, mendengar, mengambil benda.
  • 0:14 - 0:16
    Jadi saya adalah seorang ilmuwan dasar
  • 0:16 - 0:18
    bukan seorang dokter, namun selama 1½ tahun terakhir
  • 0:18 - 0:20
    saya mulai beralih, untuk menggunakan
  • 0:20 - 0:22
    apa yang telah kita pelajari tentang pola-pola
  • 0:22 - 0:25
    kegiatan otak itu untuk mengembangkan alat alat protestik,
  • 0:25 - 0:27
    dan apa yang ingin saya lakukan pada hari ini
  • 0:27 - 0:29
    adalah menunjukkan contohnya.
  • 0:29 - 0:31
    Ini benar-benar usaha pertama kami,
  • 0:31 - 0:33
    yaitu pengembangan alat protestik
  • 0:33 - 0:35
    untuk merawat kebutaan.
  • 0:35 - 0:37
    Saya akan mulai dengan masalah ini.
  • 0:37 - 0:39
    Ada 10 juta orang di Amerika Serikat
  • 0:39 - 0:41
    dan banyak lagi di seluruh dunia yang menjadi tunanetra
  • 0:41 - 0:43
    atau terancam menjadi tunanetra karena
  • 0:43 - 0:45
    penyakit retina, penyakit seperti
  • 0:45 - 0:47
    degenerasi makula, dan hanya sedikit
  • 0:47 - 0:49
    yang bisa dilakukan.
  • 0:49 - 0:51
    Ada beberapa obat untuk itu namun
  • 0:51 - 0:53
    hanya bekerja efektif pada sebagian kecil penderita
  • 0:53 - 0:55
    Sehingga, bagi kebanyakan pasien kami
  • 0:55 - 0:57
    harapan terbaik mereka adalah
  • 0:57 - 0:59
    mendapatkan kembali penglihatan melalui alat protestik.
  • 0:59 - 1:01
    Masalahnya adalah alat protestik yang ada saat ini
  • 1:01 - 1:03
    tidak bekerja dengan baik. Kemampuannya
  • 1:03 - 1:05
    masih sangat terbatas.
  • 1:05 - 1:07
    Sehingga, contohnya, dengan alat ini
  • 1:07 - 1:09
    para pasien dapat melihat benda-benda sederhana
  • 1:09 - 1:11
    seperti cahaya yang terang atau ujung ujung yang berkontras tinggi.
  • 1:11 - 1:13
    tidak lebih, jadi sama sekali tidak mendekati
  • 1:13 - 1:16
    kemampuan mata normal.
  • 1:16 - 1:18
    Jadi apa yang akan saya tunjukkan hari ini
  • 1:18 - 1:20
    adalah alat yang sedang kami kerjakan
  • 1:20 - 1:22
    yang saya rasa berpotensi untuk
  • 1:22 - 1:24
    membuat perbedaan, alat yang jauh lebih efektif
  • 1:24 - 1:26
    dan apa yang ingin saya lakukan adalah menunjukkan
  • 1:26 - 1:28
    cara kerjanya. Baiklah, saya akan kembali
  • 1:28 - 1:30
    dan menunjukkan bagaimana cara kerja
  • 1:30 - 1:32
    dari retina normal sehingga Anda bisa mengerti masalah
  • 1:32 - 1:34
    yang kami coba selesaikan.
  • 1:34 - 1:36
    Inilah retina mata.
  • 1:36 - 1:38
    Jadi ada gambar, retina, dan otak.
  • 1:38 - 1:40
    Saat Anda melihat sesuatu, seperti gambar
  • 1:40 - 1:42
    dari wajah bayi ini, gambar ini masuk ke mata Anda
  • 1:42 - 1:44
    dan sampai ke retina, pada sel-sel paling depan
  • 1:44 - 1:46
    yang bernama fotoreseptor.
  • 1:46 - 1:48
    Lalu yang terjadi adalah sirkuit retina,
  • 1:48 - 1:50
    di bagian tengah mengerjakannya
  • 1:50 - 1:52
    dan retina melakukan pengolahan
  • 1:52 - 1:54
    pada gambar itu, mengambil informasinya
  • 1:54 - 1:56
    dan mengubah informasi itu menjadi sandi.
  • 1:56 - 1:58
    Sandi itu berbentuk pola-pola pulsa listrik
  • 1:58 - 2:00
    yang kemudian dikirimkan
  • 2:00 - 2:02
    ke otak, sehingga kuncinya adalah
  • 2:02 - 2:04
    gambar itu akhirnya diubah
  • 2:04 - 2:06
    menjadi sandi. Dan sandi di sini
  • 2:06 - 2:08
    benar-benar merupakan sandi.
  • 2:08 - 2:11
    Seperti pola-pola listrik di sini sebenarnya berarti "wajah bayi,"
  • 2:11 - 2:13
    sehingga saat otak mendapatkan pola
  • 2:13 - 2:15
    dari pulsa ini, otak tahu bahwa di luar sana
  • 2:15 - 2:17
    ada wajah bayi, dan jika otak
  • 2:17 - 2:19
    mendapat pola yang berbeda, otak akan tahu
  • 2:19 - 2:21
    bahwa di luar sana ada, katakanlah, anjing
  • 2:21 - 2:23
    atau pola lain yang merupakan rumah.
  • 2:23 - 2:25
    Jadi, Anda sudah memiliki gambarannya.
  • 2:25 - 2:27
    Dan sudah pasti dalam kehidupan, semuanya dinamis
  • 2:27 - 2:29
    yang berarti semuanya berubah setiap saat
  • 2:29 - 2:31
    sehingga pola-pola pulsa itu selalu berubah
  • 2:31 - 2:33
    setiap saat karena dunia
  • 2:33 - 2:36
    yang Anda lihat juga berubah setiap saat.
  • 2:36 - 2:38
    Jadi, ini merupakan hal yang rumit.
  • 2:38 - 2:40
    Anda memiliki pola-pola seperti ini
  • 2:40 - 2:42
    datang dari mata Anda setiap milidetik
  • 2:42 - 2:44
    memberitahukan otak apa yang Anda lihat.
  • 2:44 - 2:46
    Jadi apa yang terjadi saat seseorang
  • 2:46 - 2:48
    menderita penyakit degenerasi retina seperti
  • 2:48 - 2:50
    degenerasi makula? Yang terjadi adalah
  • 2:50 - 2:52
    sel-sel yang terdepan ini mati,
  • 2:52 - 2:54
    sel-sel fotoreseptor itu mati dan seiring dengan waktu
  • 2:54 - 2:56
    semua sel dan sirkuit yang terhubung
  • 2:56 - 2:58
    dengan sel-sel itu ikut mati.
  • 2:58 - 3:00
    Akhirnya satu-satunya hal yang tersisa
  • 3:00 - 3:02
    adalah sel-sel ini, sel-sel keluaran,
  • 3:02 - 3:04
    sel yang mengirimkan sinyal ke otak
  • 3:04 - 3:06
    namun karena degenerasi itu
  • 3:06 - 3:08
    sel-sel itu tidak mengirimkan sinyal lagi.
  • 3:08 - 3:10
    Sel-sel itu tidak menerima masukan apapun
  • 3:10 - 3:12
    sehingga otak tidak lagi mendapat
  • 3:12 - 3:14
    informasi visual apapun --
  • 3:14 - 3:17
    sehingga dia menjadi buta.
  • 3:17 - 3:19
    Jadi, salah satu jalan keluar masalah ini
  • 3:19 - 3:21
    adalah untuk membuat alat yang dapat meniru
  • 3:21 - 3:23
    tindakan dari sel-sel terdepan itu
  • 3:23 - 3:25
    dan mengirimkan sinyal ke sel-sel keluaran retina
  • 3:25 - 3:27
    sehingga sel-sel itu dapat berfungsi kembali
  • 3:27 - 3:29
    untuk mengirimkan sinyal ke otak.
  • 3:29 - 3:31
    Jadi inilah yang kami kerjakan
  • 3:31 - 3:33
    dan inilah yang dilakukan alat kami.
  • 3:33 - 3:35
    Jadi alat ini terdiri dari dua bagian, apa yang kami sebut
  • 3:35 - 3:37
    bagian penyandi dan pentransduksi.
  • 3:37 - 3:39
    Yang dilakukan penyandi hanyalah
  • 3:39 - 3:41
    yang saya katakan: meniru tindakan
  • 3:41 - 3:43
    dari sirkuit bagian depan -- alat itu mengambil gambar
  • 3:43 - 3:45
    dan mengubahnya menjadi sandi retina.
  • 3:45 - 3:47
    Kemudian pentransduksi membuat
  • 3:47 - 3:49
    sel-sel keluaran mengirimkan sandi itu
  • 3:49 - 3:51
    ke otak dan hasilnya adalah
  • 3:51 - 3:54
    retina buatan yang dapat menghasilkan
  • 3:54 - 3:56
    keluaran retina normal.
  • 3:56 - 3:58
    Sehingga retina yang benar-benar buta
  • 3:58 - 4:00
    bahkan tanpa sirkuit bagian depan sama sekali,
  • 4:00 - 4:02
    tanpa fotoreseptor
  • 4:02 - 4:04
    dapat mengirimkan sinyal normal,
  • 4:04 - 4:07
    sinyal yang dapat dipahami oleh otak.
  • 4:07 - 4:09
    Dan tidak ada alat lain yang dapat
  • 4:09 - 4:11
    melakukan ini.
  • 4:11 - 4:13
    Jadi saya hanya akan
  • 4:13 - 4:15
    berbicara singkat mengenai
  • 4:15 - 4:17
    penyandi dan yang dilakukannya, karena
  • 4:17 - 4:19
    inilah bagian kuncinya
  • 4:19 - 4:21
    dan ini cukup menarik dan keren.
  • 4:21 - 4:23
    Saya tidak tahu apakah "keren" kata yang tepat
  • 4:23 - 4:25
    namun Anda tahu maksud saya.
  • 4:25 - 4:27
    Jadi apa yang dilakukannya adalah menggantikan
  • 4:27 - 4:29
    sirkuit retina, benar-benar inti dari
  • 4:29 - 4:31
    sirkuit retina, dengan seperangkat persamaan
  • 4:31 - 4:33
    yang dapat dimasukkan ke dalam sebuah chip.
  • 4:33 - 4:35
    Jadi ini hanya sekedar matematika.
  • 4:35 - 4:38
    Dengan kata lain, kami tidak mengganti
  • 4:38 - 4:40
    komponen retina apapun.
  • 4:40 - 4:42
    Ini bukan seperti kami membuat alat kecil
  • 4:42 - 4:44
    untuk setiap jenis sel yang berbeda.
  • 4:44 - 4:46
    Kami hanya merangkum apa yang dilakukan
  • 4:46 - 4:48
    oleh retina dengan seperangkat persamaan.
  • 4:48 - 4:50
    Jadi sedikit banyak, persamaan ini berfungsi
  • 4:50 - 4:52
    sebagai buku sandi. Jadi gambar masuk
  • 4:52 - 4:55
    dan melalui seperangkat persamaan ini
  • 4:55 - 4:57
    lalu kelluarlah aliran pulsa-pulsa listrik
  • 4:57 - 5:01
    seperti yang dihasilkan oleh retina normal.
  • 5:01 - 5:03
    Misalkan saya menaruh uang
  • 5:03 - 5:05
    di mulut saya dan menunjukkan bahwa
  • 5:05 - 5:07
    kita dapat menghasilkan keluaran normal
  • 5:07 - 5:09
    dan apa dampak dari hal ini.
  • 5:09 - 5:11
    Inilah tiga kelompok dari
  • 5:11 - 5:13
    pola pancaran. Yang di atas adalah
  • 5:13 - 5:15
    dari hewan biasa, di tengah berasal dari
  • 5:15 - 5:17
    hewan buta yang telah dirawat dengan
  • 5:17 - 5:19
    alat penyandi-pentranduksi ini,
  • 5:19 - 5:21
    dan di bawah adalah dari hewan buta yang dirawat
  • 5:21 - 5:23
    dengan alat buatan standar.
  • 5:23 - 5:25
    Jadi gambar di bagian bawah adalah alat paling canggih
  • 5:25 - 5:27
    yang ada di pasaran sekarang,
  • 5:27 - 5:29
    yang pada dasarnya dibuat dari detektor cahaya,
  • 5:29 - 5:31
    tanpa penyandi. Jadi yang kami lakukan adalah
  • 5:31 - 5:33
    mempertontonkan film dari hal sehari-hari --
  • 5:33 - 5:35
    orang, bayi, taman, pantai,
  • 5:35 - 5:37
    Anda tahu, hal-hal yang biasa tejradi -- dan
  • 5:37 - 5:39
    kami merekam tanggapan dari retina
  • 5:39 - 5:41
    pada ketiga kelompok hewan ini.
  • 5:41 - 5:43
    Kini untuk memfokuskan Anda, setiap kotak menunjukkan
  • 5:43 - 5:45
    pola pancaran dari beberapa sel
  • 5:45 - 5:47
    dan sama seperti pada slide sebelumnya,
  • 5:47 - 5:49
    setiap baris adalah sel yang berbeda
  • 5:49 - 5:51
    dan saya membuat pulsanya sedikit lebih kecil
  • 5:51 - 5:54
    dan lebih tipis sehingga dapat memuat
  • 5:54 - 5:56
    data yang banyak.
  • 5:56 - 5:58
    Jadi seperti yang Anda lihat, pola pancaran
  • 5:58 - 6:00
    dari hewan buta yang dirawat dengan
  • 6:00 - 6:02
    alat penyandi-pentranduksi ini memang
  • 6:02 - 6:04
    sangat dekat dengan pola pancaran normal --
  • 6:04 - 6:06
    tidak sempurna, namun cukup bagus --
  • 6:06 - 6:08
    dan hewan buta yang dirawat dengan
  • 6:08 - 6:10
    alat buatan standar,
  • 6:10 - 6:12
    tanggapannya benar-benar tidak baik.
  • 6:12 - 6:15
    Jadi dengan metode standar
  • 6:15 - 6:17
    sel-sel memang memancarkannya,
  • 6:17 - 6:19
    namun tidak memancarkan dengan pola nomal
  • 6:19 - 6:21
    karena sandi yang dimilikinya tidak benar.
  • 6:21 - 6:23
    Lalu seberapa penting hal ini?
  • 6:23 - 6:25
    Apakah dampak potensial
  • 6:25 - 6:28
    dalam kemampuan melihat pasien?
  • 6:28 - 6:30
    Saya akan menunjukkan salah satu
  • 6:30 - 6:32
    percobaan mendasar yang menjawabnya
  • 6:32 - 6:34
    dan tentu saja saya memiliki banyak data
  • 6:34 - 6:36
    dan jika Anda tertarik, saya akan dengan senang hati
  • 6:36 - 6:38
    menunjukkannya. Jadi percobaan ini
  • 6:38 - 6:40
    disebut percobaan rekonstruksi.
  • 6:40 - 6:42
    Di sini kami mengambil pada waktu tertentu
  • 6:42 - 6:45
    dan merekam apa yang dilihat
  • 6:45 - 6:47
    oleh retina pada saat itu?
  • 6:47 - 6:49
    Dapatkah kami merekonstruksi apa yang dilihat
  • 6:49 - 6:51
    oleh retina dari tanggapan itu,
  • 6:51 - 6:53
    dari pola pancaran itu?
  • 6:53 - 6:56
    Jadi saat kami merekonstruksi berdasarkan
  • 6:56 - 6:59
    tanggapan metode standar dan
  • 6:59 - 7:01
    penyandi dan pentranduksi kami.
  • 7:01 - 7:03
    Saya akan menunjukkan, dan saya akan mulai
  • 7:03 - 7:05
    dengan metode standar.
  • 7:05 - 7:07
    Anda bisa melihat hasilnya cukup terbatas
  • 7:07 - 7:09
    dan karena pancaran pola itu
  • 7:09 - 7:11
    bukanlah sandi yang benar, namun
  • 7:11 - 7:13
    apa yang dapat diberitahukan
  • 7:13 - 7:15
    tentang apa yang ada di luar sana terbatas.
  • 7:15 - 7:17
    Jadi jika ada benda di dunia luar, namun
  • 7:17 - 7:19
    benar-benar tidak jelas benda apa itu, ini sebenarnya
  • 7:19 - 7:21
    hanya mengulangi apa yang saya katakan
  • 7:21 - 7:23
    pada awal presentasi ini, bahwa dengan metode standar
  • 7:23 - 7:25
    pasien dapat melihat sudut yang tajam,
  • 7:25 - 7:27
    mereka dapat melihat cahaya,
  • 7:27 - 7:29
    namun tidak dapat melihat lebih jauh lagi.
  • 7:29 - 7:32
    Jadi apa gambar ini? Ini adalah wajah bayi.
  • 7:32 - 7:34
    Lalu bagaimana dengan pendekatan kami,
  • 7:34 - 7:36
    dengan menambahkan sandi ini? Anda bisa melihat
  • 7:36 - 7:38
    semua menjadi lebih baik? Anda bukan hanya
  • 7:38 - 7:40
    dapat mengetahui itu adalah wajah bayi,
  • 7:40 - 7:42
    namun untuk mengetahui bahwa ini adalah wajah bayi
  • 7:42 - 7:44
    itu benar-benar sulit.
  • 7:44 - 7:46
    Jadi di bagian tengah dari penyandi ini
  • 7:46 - 7:48
    dan di bagian kanan adalah dari
  • 7:48 - 7:50
    retina buta biasa bersama penyandi dan pentranduksi.
  • 7:50 - 7:52
    Namun kuncinya adalah penyandi itu sendiri
  • 7:52 - 7:54
    karena kita dapat menggabungkan penyandi
  • 7:54 - 7:56
    dengan pentranduksi berbeda.
  • 7:56 - 7:58
    Ini sebenarnya alat pertama yang kami coba.
  • 7:58 - 8:00
    Saya ingin menjelaskan beberapa hal mengenai metode standar.
  • 8:00 - 8:02
    Saat metode ini keluar, ini benar-benar
  • 8:02 - 8:04
    hal yang menarik, ide bahwa Anda dapat
  • 8:04 - 8:07
    membuat retina yang buta menanggapi sesuatu.
  • 8:07 - 8:10
    Namun ada keterbatasan dari alat ini,
  • 8:10 - 8:12
    masalah dengan sandirya dan bagaimana membuat
  • 8:12 - 8:14
    sel-sel menanggapi dengan lebih baik,
  • 8:14 - 8:16
    menghasilkan tanggapan normal,
  • 8:16 - 8:18
    dan inilah sumbangan kami.
  • 8:18 - 8:20
    Kini saya ingin merangkum
  • 8:20 - 8:22
    dan seperti yang telah saya sebutkan
  • 8:22 - 8:24
    saya memiliki banyak data lainnya,
  • 8:24 - 8:26
    jika Anda tertarik, di sini saya hanya ingin memberi
  • 8:26 - 8:28
    ide mendasar bahwa
  • 8:28 - 8:31
    kita dapat berkomunikasi
  • 8:31 - 8:33
    dengan otak dalam bahasa otak
  • 8:33 - 8:36
    dan potensi untuk dapat melakukannya.
  • 8:36 - 8:38
    Jadi ini berbeda dengan motor protestik
  • 8:38 - 8:40
    di mana Anda berkomunikasi dengan otak
  • 8:40 - 8:42
    dari sebuah alat. Di sini kita berkomunikasi
  • 8:42 - 8:44
    dari dunia luar
  • 8:44 - 8:46
    langsung ke otak dan bisa
  • 8:46 - 8:48
    dipahami oleh otak.
  • 8:48 - 8:50
    Lalu hal terakhir yang saya inginkan
  • 8:50 - 8:52
    adalah benar-benar untuk menekankan
  • 8:52 - 8:54
    bahwa ide ini berlaku umum.
  • 8:54 - 8:56
    Jadi strategi yang sama yang kami gunakan
  • 8:56 - 8:58
    untuk mencari sandi untuk retina juga dapat digunakan
  • 8:58 - 9:00
    untuk mencari sandi bagi daerah lainnya,
  • 9:00 - 9:02
    sebagai contohnya, sistem pendengaran
  • 9:02 - 9:04
    dan sistem motor, untuk merawat para tunarungu
  • 9:04 - 9:06
    dan tunadaksa.
  • 9:06 - 9:08
    Jadi cara yang sama seperti bagaimana kami berhasil
  • 9:08 - 9:10
    melompati kerusakan
  • 9:10 - 9:12
    dari sirkuit retina untuk mencapai sel-sel keluaran retina,
  • 9:12 - 9:14
    kita dapat melompati kerusakan sirkuit
  • 9:14 - 9:16
    di koklea untuk mencapai
  • 9:16 - 9:18
    saraf-saraf pendengaran,
  • 9:18 - 9:20
    atau melompati kerusakan di daerah korteks,
  • 9:20 - 9:23
    di daerah motor korteks, untuk menjembatani celah
  • 9:23 - 9:25
    akibat dari stroke.
  • 9:25 - 9:27
    Saya ingin mengakhiri presentasi ini
  • 9:27 - 9:29
    dengan pesan sederhana bahwa memahami sandi itu
  • 9:29 - 9:31
    benar-benar penting
  • 9:31 - 9:33
    dan jika kita dapat memahami
  • 9:33 - 9:35
    bahasa dari otak, berbagai hal yang sebelumnya
  • 9:35 - 9:37
    tampak begitu mungkin
  • 9:37 - 9:39
    menjadi mungkin. Terima kasih.
  • 9:39 - 9:44
    (Tepuk tangan)
Title:
Sheila Nirenberg: Mata prostetik untuk menyembuhkan kebutaan
Speaker:
Sheila Nirenberg
Description:

Di TEDMED, Sheila Nirenberg menunjukkan cara yang luar biasa untuk membuat orang dengan kebutaan tertentu dapat melihat, dengan memasang alat pada saraf-saraf optik yang mengirimkan sinyal dari kamera langsung menuju otak.

more » « less
Video Language:
English
Team:
closed TED
Project:
TEDTalks
Duration:
09:44
Antonius Yudi Sendjaja added a translation

Indonesian subtitles

Revisions