-
KITA MEMINTA SELURUH DUNIA
UNTUK MEREKAM HIDUP MEREKA
-
DAN MENJAWAB BEBERAPA
PERTANYAAN BIASA
-
KITA MENDAPAT 4.500 JAM VIDEO
DARI 192 NEGARA
-
SEMUANYA DIREKAM DALAM SEHARI:
24 JULI 2010
-
Dia cantik, 'kan?
-
Kamu... bisa bahasa Inggris?
-
- Ya...
- Apa?
-
- Ini tanggal apa?
- Ya, aku suka bergoyang.
-
Ah, ini hari terbaik hidupku.
-
Aku bertanya.
-
- Ah, tanggal apa?
- Iya.
-
Eh, ini...
-
Sebentar.
-
Bodoh sekali pertanyaannya,
"Tanggal ini?"
-
- Ah, maaf.
- Oke.
-
24 Juli.
-
- Dan hari apa ini?
- Hari yang terbaik.
-
Mungkin kau bertanya kenapa aku
masih bangun di jam segini.
-
Seperti banyak orang, aku yakin
dari jam 3 hingga 4 pagi,
-
batas antara dunia ini dan sana
sangatlah tipis
-
Kadang di jam seginian,
-
aku mendengar namaku
disebut oleh arwah.
-
- Good morning. (Selamat pagi).
- Kenapa tertawa?
-
Oh, tahu!
-
Bagus, ya.
-
Kita memasuki garasi.
-
Benar sekali,
kita akan menaiki lift.
-
Oke, mari.
-
Ini dia.
-
Ini lift di Garasi Parkir Pasar
di Roanoke, Virginia.
-
Lift ini sangat terkenal.
-
Ini dia.
-
Ini lantai enam,
terkena kebakaran.
-
Klasik, merek Dover.
-
Karya yang bagus,
Dover Elevators.
-
Mari balik ke lantai satu.
-
Oke, mari pergi kerja.
-
Seru, 'kan?
-
Butuh tenaga untuk mampu melawan.
-
Jadi, ini malam-malam
bersama S. Gray.
-
Tahulah, tidur di sofa.
-
Tak ad--
membanting tulang seharian.
-
Yang cewek,
tidak mensyukuri ibunya.
-
Yang cowok,
tidak mensyukuri ceweknya.
-
Sampah lah.
-
Orang-orang sok jago,
-
ikut campur dalam agama
-
dan politik.
-
Lihat saja,
semua rencanaku akan...
-
berhasil.
-
- Aku cinta kamu.
- Aku juga.
-
Tai-chan, pipis.
-
Tai-chan.
-
Kalau tidak pipis,
tidak boleh tonton TV.
-
Oke, ayo.
-
Kenapa kamu tumbuh
banyak rambut?
-
Karena aku pria.
-
Kalau wanita?
-
Wanita tak berrambut.
-
Tak sebanyak pria.
-
Bilang selamat pagi
ke Mama.
-
Selamat pagi, Pap-- Mama.
-
- Ini dupanya.
- Aku tidak mau.
-
Ya sudah,
Papa kerjakan sendirian.
-
Tai-chan, sini bunyikan bel.
-
Pas Papa taruh, bunyikan.
-
Belumlah.
-
Habis dupa ditaruh, baru bel.
-
Oke. Selamat pagi, Mama.
-
- Selamat pagi, Mama.
- Oke, padamkan.
-
- Oke.
- Selesai.
-
- Aku mau air.
- Air? Oke.
-
Hari ini kita akan merekam Sasha
-
- cukur pertama kali.
- Waduh.
-
Oke, berapa umurmu?
-
Ehhh... 15.
-
Oh, oke.
-
Pertama, dia akan
menghangati airnya
-
agar kain mukanya hangat.
-
- Iya.
- Agar mukamu hangat
-
dan kulitmu lembap.
-
Mukamu mulai hangat?
-
- Iya, macam hatiku.
- Ya, ya. Suka hatimulah.
-
Mungkin kita harus mendekat ke...
-
janggutmu. Sudah mulai panjang.
-
Makasih.
-
Sabunnya harus menyeluruh.
-
Oke.
-
- Tak usah di hidung.
- Iya, iya.
-
Pisau bercukur lima,
kita ambil dari sampel.
-
- Sudah bisa.
- Ayolah.
-
Kau mencukur aku.
Ini memalukan.
-
- Aku berdarah.
- Iya.
-
Tidak apa-apa. Kau pasti bisa.
-
- Wah.
- Tidak apa-apa.
-
Wah, wah.
-
Menyiksakan.
-
- Sakit?
- Iya.
-
Sebentar saja menyengatnya.
-
Oke, keringkan dirimu.
Kita lihat dulu...
-
...cukurannya. Bagus, bro.
-
- Sini.
- Kacau.
-
- Ini terakhir.
- Tidak.
-
Eh, jangan-- Lihat kamera.
-
Kita taruh di sini.
-
Jadi lengket di darahnya.
-
And ta-da, dia selesai.
-
Tunggu!
Selamat, bro, kau selamat.
-
Lelaki, jangan nekat suka cewek.
-
Kau beristri, jadi tak apa.
-
Tapi aku tidak.
-
Keparat.
-
- Hari ini tanggal apa?
- 24.
-
- Tak mungkin.
- Jadi menurutmu?
-
- 25.
- Bukan 25, loh.
-
Ya, Tuhan.
-
SEGERA SEMBUH CATHY
-
Sudah mulai rekam.
-
Bobby, kasih Mama tidur.
-
Kau baik saja?
-
Ya, cuma capek saja.
-
Rasa aneh?
Oke, ini lebih aneh lagi.
-
Oke, kasih Mama tidur.
-
Oke, turun.
-
- Kasih Mama tid--
- Ceramah terus.
-
Terima kasih.
-
Eh, aku ingin bertanya.
-
Pasti aku paling khawatir
sama perbannya, tapi
-
aku tahu aku bisa mandi,
tapi aku belum.
-
Tapi mungkin aku bisa
mandi dulu sebelum datang.
-
Apa aku boleh begitu?
-
Oke, bagus.
-
- Pa, aku boleh turun?
- Bobby, boleh kita bicara?
-
- Aku mohon.
- Oh.
-
Aku hanya ingin bicara, oke?
-
Karena Nenek dan lain-lain
selalu bilang tentang
-
betapa baiknya kamu,
dan aku tahu itu.
-
Dan aku tahu ini berat.
Aku tak pernah ke rumah sakit.
-
Tak pernah begini.
-
Aku cuma ingin
kita saling membantu, oke?
-
Dan aku tahu kalau
pas kita suruh kamu bantu,
-
kamu tak mau ke atas
karena takut. Aku paham.
-
Salah Papa.
-
Kalau karena kau takut
naik turun sendiri,
-
bilang saja.
-
Iya! Tapi kalian selalu
pikir aku tidak mau.
-
Dan jangan rekam!
-
Tadinya juga mau
kasih kamu kamera.
-
Kita mau buat proyek keluarga, ya?
-
Bisa kita semua setuju?
-
- Kalau tidak, tidak bisa.
- Kamera balik?
-
Oke?
-
- Hah?
- Balikkan kamera ke aku?
-
Ini proyek keluarga.
Aku mau kamu senang, ya?
-
Harus senang untuk videonya.
-
- Kenapa?
- Karena film ini bahagia.
-
- Oke?
- Dan akan berakhir bahagia.
-
Kompiang, dulu, saya nakal ga?
-
Ngga, ga nakal.
-
- Ga nakal, masa?
- Sedikit.
-
Sedikit, yaa...
-
Masuk kerja sama kita
berapa lama lalu?
-
Sudah 25 tahun.
-
- Makanan untuk apa ini?
- Purnama.
-
- Purnama?
- Iya.
-
- Untuk apa ini?
- Kue pelungsur.
-
Artinya sudah selesai.
-
- Untuk apa ini?
- Ini untuk Dewa Wisnu.
-
Airnya seperti penyadaran.
-
Oke, kita masuk.
-
Oke, pasti dia mendengar.
Biar kujelaskan padamu.
-
Bisa dengar aku?
-
Putraku seharusnya
membersihkan kamarnya hari ini.
-
Woi, cowok!
-
- Cewek!
- "Cewek."
-
Ah, hari ini akan amat panjang,
seperti biasa.
-
Dia selalu bahagia
tiap kali bangun.
-
Ayo mandi, lalui hari ini.
-
Banyak yang
harus dilakukan, dikunjungi.
-
- Ya.
- Masa depan untuk dicapai.
-
Jantungku baru saja dioperasi.
-
Aku amat mempercayai
para staf di sini.
-
Semuanya seimbang
dalam pekerjaannya.
-
Mereka semua baru saja
bersihkan pantatku
-
karena aku akhirnya...
-
buang air besar.
-
Sudah seminggu tidak BAB.
-
Jadi salah satu staf bilang,
"Apa kau mau kita perbaikinya?"
-
Jadi aku setuju.
-
Dan.. w-wa...
-
wanita ini sangat berani,
kurasa dia sangat bagus.
-
Semua dilakukan dalam sehari.
-
Aku sangat bersyukur...
-
...untuk semuanya di sini
yang telah...
-
...menjagaku dengan baik.
-
Dan sebentar lagi,...
-
...aku akan sembuh.
-
Kembali ke dunia.
Lakukan segala hal.
-
Menikmati hidup.
-
Ini maskermu. Lihat aku.
-
56, 57... 61 rupee.
61 naik sekali, dua kali.
-
Terjual!
-
Aku Amanda. Yang membuatku
bahagia Sabtu ini, adalah ini.
-
Agak cemas, tapi senang.
-
Ya Tuhan.
-
Terasa tidak?
-
Coba dengarkan lagi.
-
Apa dia masih tidur?
-
Apa kabar, Beatrice?
-
Baiklah-- ahh, kemari!
-
Kau sungguh keajaiban.
-
Ya, Tuhan.
-
Jadi Mama telah membuat
seorang Mama mini.
-
INGGRIS
-
Selamat pagi, semua.
-
Bonjour!
-
Buenos dias.
-
Namaste. Assalamualaikum.
-
Namaku Okhwan Yoon.
-
Aku lahir di Korea.
-
Tak peduli Selatan atau Utara.
-
Aku menjelajah dunia
-
dengan sepeda.
-
Hari ini,
sudah 9 tahun dan 36 hari.
-
Ini Kathmandu, Nepal.
-
Aku telah menuju 190 negara
sejauh ini.
-
Aku telah ditabrak mobil 6 kali.
-
Dioperasi 5 kali.
-
Banyak pengemudi parah
di seluruh dunia.
-
Aku telah melihat
beragam ukuran lalat.
-
Di Afrika Utara,
lebih kecil dari yang ini.
-
Sama juga di Turki.
-
Tapi ini ukurannya sama dengan
di Korea, Jepang, dan Tiongkok.
-
Jadi aku sangat terharu.
-
APA ISI KANTONG ATAU TASMU?
-
Sikat dan pasta gigi kecil.
Penting jika ingin bersama kambing.
-
Kacamata 3D.
-
Kotak obat-obatan
yang aku butuh untuk bertahan hidup.
-
Oh, aku juga ada sarung tangan
dari tempat kerja barusan.
-
50 peso. Bagus.
-
Nota 100 rupee.
-
2BA596135.
Aku masih ingat nomornya.
-
Pertama, ada bendera Kanada,
-
karena beberapa leluhurku
asal Nova Scotia, Kanada.
-
Lalu ada bendera Jerman,
karena ada leluhurku yang dari sana.
-
Beberapa leluhurku
tinggal di Wisconsin.
-
Beberapa leluhurku asal Polandia.
-
Figuran Altai dari dalam Kinder Joy.
-
Dadu elektrik.
-
Jimat mata anti-jahat.
-
Gergaji logam.
-
Elang logam.
-
Roda logam.
-
Ada yang mau granit?
-
Namaku Randy Raisides,
-
dan ini rumah Kenneth V. Fletcher.
-
I-beam besar.
-
Keranjang anggur.
-
Pembengkok pipa.
-
Kotak-kotak.
-
Dia itu penimbun.
-
Aku pindah sini empat tahun lalu.
-
Pecandu narkoba parah.
-
Dan selama empat tahun,
Ken telah buat dua hal.
-
Menyadarkanku,
-
dan kehilangan segalanya.
-
Selamat pagi.
-
- Pagi.
- Kenneth V. Fletcher.
-
Pecundang.
-
Penolong.
-
Apa lagi?
-
Manusia menyedihkan.
-
Besok, Ken akan pergi
ke Kepulauan Canaria
-
dimana dia telah dapat
pekerjaan terapis pijat.
-
Dan aku balik ke Nebraska
-
untuk tinggal dengan keluargaku.
-
Dia orang yang berpikiran luas
tapi tak kunjung buat apapun.
-
Ken mau piano sejak kecil,
tapi tak pernah bisa.
-
Jadi tiga tahun lalu,
sebulan kita cari-cari di Craigslist
-
lalu ke Minneapolis-Saint Paul
dan dapat...
-
...piano!
-
Dia itu pintar,
cuma perlu waktu saja.
-
Si tukang lelang kemari.
-
Isi kantongku?
-
Ada satu kunci.
-
Dan ada
-
logo yang cantik.
-
Ini
-
adalah Lamborghini.
-
Dan ini hidupku dalam sehari.
-
Dompetku dari Mark Jacobs.
-
Gantungan kunci Mark Jacobs.
Sangat suka.
-
Cermin.
-
iPod, belahan jiwaku.
-
Rosario.
-
Untuk hidup dengan benar
menanti dunia berikutnya.
-
Telepon dan headset.
-
Untuk memboroskan waktumu
di dunia ini.
-
Ranting kecil dari pohon Neem.
-
Untuk apa?
-
- Gigiku.
- Oh.
-
Sama sekali,
tidak ada apa-apa di kantongku.
-
Kosong. Tak berisi.
-
- Banyak uang.
- Banyak uang?
-
- Berapa?
- 2.50 soles.
-
Ah, begitu.
-
- Itu kotak ayahmu?
- Abangku.
-
Untuk simpan banyak uang.
-
Hei, Abel. Apa kabar?
-
Sabtu lagi.
-
Sudah mulai dingin,
pas Agustus bakal parah,
-
jadi harus tetap
hangatkan tubuh, ya Abel.
-
Hei, ini punyaku.
-
Kadang aku dapat lima soles.
-
Dulu pernah 20 soles per hari.
-
Sampai jumpa Sabtu nanti.
-
Di kantongku?
-
Ada pisauku.
-
Silahkan menghakimiku,
tapi ada orang gila di dunia ini.
-
Pistol Ruger P94 kaliber .40.
-
Kubawa kemanapun aku pergi.
-
Kunci. Telepon.
-
Jarum suntik.
-
Ini semua kuburan.
-
Ada yang tinggal disini?
-
Ada, bisa kutunjukkan.
-
- Boleh aku bicara sama mereka?
- Boleh.
-
Aku sendiri tak bisa kerja,
-
karena siapa lagi
yang akan rawat anak-anak?
-
Ibu mereka, istriku, sudah tiada.
-
Putra umur 20-ku sakit.
-
Dia sakit jiwa.
-
Kita harus ikat dia tiap hari
agar tidak kabur.
-
14 orang tinggal di sini.
Tak ada listrik, air, genangan.
-
Tapi kita masih hidup.
-
Tuhan takkan lupakan kita.
Dia pencipta kita.
-
Itu keyakinanku. Dia tak mungkin
ciptakan ini semua, lalu dibiarkan.
-
Namaku Ayomatty.
-
Sudah di Dubai
selama 13 tahun.
-
Aku jadi tukang kebun,...
-
...dan aku sangat senang.
-
Tidak ada kerjaan di rumah.
-
Aku berpindah ke Dubai,
agar bisa menafkahi anak-anak.
-
Berdoa, duduk.
-
Urusanmu perut saja.
-
Kalian lihat pagar itu
jatuh di onak sana?
-
Aduh, onak sini, onak sana.
-
Aku yang keparat pula.
-
Ini cara buat keju Bryndza.
-
Ketika semua cairannya keluar,
kejunya jadi enak.
-
Hampir seenak keju Belanda.
-
Juga ada lubang,
hanya dalam dua-tiga hari.
-
- Tak usah pamer.
- Iyalah.
-
Makan siang!
-
Ini balut.
-
Hanya di Filipina.
-
Lihat itu?
-
- Oh.
- Jijik, ya?
-
Mari taruh garam.
-
Garam.
-
Lalu-- perhatikan.
-
Bagaimana cara kerjanya?
-
Dia masuk lalu keluar lagi,
kayak jarum. Tak ada peluru.
-
Pistolnya tak ada isi? Oh.
-
Hari ini Sabtu, 24 Juli.
-
Sudah tiga tahun aku tidak berpulang
karena berkuliah.
-
Lalu aku telah dapat pekerjaan
di sebuah perusahaan besar.
-
Jadi aku jarang lihat ayahku.
-
Tapi tiap kali bertemu,
selalu di tempat sama
-
dan lakukan hal sama,
saling berbagi.
-
Aku baru meneleponmu.
-
Ya, aku baru lihat.
Baru mau kutelepon lagi.
-
- Apa kabar?
- Baik.
-
- Mau langsung?
- Boleh.
-
- Ban sudah bagus?
- Eh....
-
- Ban itu rusak.
- Aku tak ada waktu.
-
Bahaya itu. Lihat, robek.
-
Itu robek?
-
Coba rekam bawah sana, Jack,
ada gelas gak?
-
Astaga.
-
Kau bukan pelajar lagi, sudah pekerja.
Tak ada alasan.
-
RUMAH BURGER RAKSASA MICK'S
-
Dua burger sapi kecil.
-
Masih "kecil."
Yang besar bagaimana, coba?
-
Mengerikan. Ini, Jack.
-
Sini. Aku duduk di mobil.
-
- Kau ada apa?
- Ini.
-
Ini fotomu di kuliah? Bagus.
-
Aku akan beli bingkai untuk itu.
-
Nina juga punya.
-
Keren sekali, Jack, makasih.
-
Kau harus bangga pada dirimu.
-
karena pas kecil
hampir dikeluarkan, 'kan?
-
Kau beruntung.
-
Kau telah semakin dewasa
sejak setahun lalu.
-
Jadi pria sejati.
-
Terima kasih, Jack.
-
Siapa yang kau cintai?
-
Papa.
-
Dia kasih aku buah.
-
Juga siapkan makan siang,
siapkan sarapan.
-
Dia siapkan semua makanan kita.
-
Dia lebih peduli aku
dibanding pekerjaannya.
-
Benda yang paling kucintai
itu laptopku.
-
Di Wikipedia, ada cerita sejarah,
matematika, sains, agama.
-
Semuanya lah.
Seperti perpustakaan besar.
-
APA YANG KAU CINTAI?
-
Aku cinta jati diriku.
Aku cinta hidup.
-
Sangat menyenangkan.
-
Diriku, kalau mau jujur.
-
Menaruh kakiku di pasir.
Harus yang basah.
-
Rumput, tanah,
-
bau sungai kotor,
-
bau asap di kepalamu.
-
Ayam panggang berbumbu.
-
Yang paling kucintai?
-
Yah...
-
...kau lihat dia.
-
Aku sangat cinta keluargaku.
Saudara-saudariku.
-
Bersama anak-anakku,
merawat mereka.
-
Kupersembahkan,
orang yang paling kucintai sedunia.
-
Halo.
-
Halo!
-
Apa yang paling kau cintai?
-
Cewek. Sangat.
-
AKU CINTA KAMU
-
Aku cinta kamu, Uliya.
-
Kau satu-satunya cintaku,
-
kau cinta pertamaku.
-
Bagiku, cinta adalah kamu.
-
Kau cinta suamimu?
-
Iya, harus.
-
AKU CINTA KAMU
-
Aku cinta istriku, anakku,
tanahku, peliharaanku.
-
Anjingku, musangku,
ayamku, kudaku di balik sana.
-
Aku cinta hidupku.
Tapi yang paling kucintai?
-
Aku cinta Allahku,
Bapa yang mahakuasa,
-
penciptaku, dari mana
segala mukjizat datang.
-
Aku suka melaju 241.4km/h
di jalan to
-
dengan mobil keren.
-
Aku cinta sepak bola.
-
Satu-satunya olahraga yang
menyatukan manusia.
-
Aku suka
-
bersih benda kotor
agar puas dengan hasilnya.
-
Aku cinta kulkasku.
Dia sangatlah keren.
-
Dia tetap di posisi yang sama.
-
Dia selalu diam.
-
Aku cinta kulkasku.
Tiada selain kulkasku.
-
- Apa yang kau cinta?
- Cewek.
-
- Apa yang kau cinta?
- Merdeka.
-
- Apa yang kau cinta?
- Kuasa!
-
Aku suka kata "mamihlapinatapai."
-
Asal dari bahasa Yaghan,
yang sudah punah.
-
Tapi dulu dipakai di Tierra del Fuego,
titik selatan Amerika Selatan.
-
Aku tak pernah dengar ucapannya,
jadi aku bisa saja salah.
-
Tapi artinya sangat indah.
Dia itu...
-
...ketika dua orang ingin
lakukan sesuatu,
-
tapi tak ada yang berani mulai.
-
Contohnya bisa
-
mungkin dua kepala suku
ingin berdamai,
-
tapi tak ada yang ingin mulai.
-
Atau dua orang di pesta
ingin saling kenal,
-
tapi tak ada yang berani mulai.
-
Itu burung kookaburra.
-
Aku mau telepon ibuku,
minta saran cara dekati Emily.
-
- Halo?
- Bisa kita bicara?
-
Boleh.
-
Malam ini, aku mau
jalan-jalan sama Emily.
-
Aku berencana
mengatakan perasaanku padanya,
-
tapi aku bingung.
-
jadi kupikir ibuku tahu
cara lakukan itu.
-
Oke.
-
Entah. Mungkin,
-
ketahui saja bahwa
-
kau punya
kepercayaan penuh dengannya,
-
dan kau selalu menyukainya--
-
"Kepercayaan"?
Aku harus pakai kata itu?
-
- Dia bakal suka itu?
- Ya. Gitulah.
-
- Aku cuma bingung kalau--
- Kau memprioritaskannya.
-
- Oke. Aku tak tahu--
- Dia spesial bagimu.
-
Oke. Akan kucoba.
-
Dan, yah, bilang
-
kau ingin tahu apa mungkin
kau bisa bersamanya.
-
Hei, aku lagi di kereta.
-
Ini temanku Emily.
-
Halo Life In a Day,
aku masih sama Emily
-
jalan-jalan di Chicago.
-
Eh, ini--
-
Kita baru keluar
dari tempat ini. Keren amat.
-
Akan kubiarkan rekaman ini
kalau nanti jadi seru.
-
Theresa, lihat aku.
-
Ya, Tuhan!
-
Jadi begini ceritanya.
-
Aku tanya ke dia apa dia mau
berkencan sama aku,
-
dan dia jawab "Tidak."
Itu saja.
-
Itu saja.
-
"Tidak." Dia tidak mau.
-
Tak mungkin, selamanya.
-
Dan... lalu aku bilang,
-
"Kemungkinan kecil, gitu?"
Dia juga jawab tidak.
-
Tak mungkin.
-
Oke jujur,
bagiku sudah seharusnya
-
bagi wanita untuk tunduk
pada pria.
-
- Boleh ditunjukkan?
- Boleh.
-
Jadi kau sambut Moses
dengan tradisional.
-
Wah, wah.
-
Moses, gimana rasanya?
-
Dia datang dan tunduk
tiap hari.
-
Ya! Karena
-
aku pria,
dan dia harus hormatiku.
-
Itu budayanya.
-
Hai, Nenek.
-
Ini David, apa kabar?
-
Aku baik.
Masih-- ya, di New York.
-
Ya, panas sekali disini,
tapi aku senang.
-
Eh, jadi aku mau telepon kamu karena...
-
Kau tahu temanku Nick,
yang kau sering jumpa?
-
Ya. Ya aku tahu.
Dia pria yang baik. Eh...
-
Aku ingin kasih tahu, dia
-
bukan cuma temanku.
Dia pacarku.
-
Eh, dan,
-
aku sudah ingin beritahu kamu
sejak lama. Tapi,
-
aku tak tahu
bagaimana tanggapanmu,
-
jadi agak takut mengatakannya.
-
Eh...
-
Aku juga cinta kamu.
-
Aku juga.
-
Dan aku harap mungkin
-
kau bisa cinta Nick juga.
-
Karena dia penting bagiku,
jadi aku harap
-
kau bisa rasakan itu juga.
-
Ya.
-
Ya, aku sangat syukur.
-
Makasih.
-
Aku cinta kamu juga.
-
Sungguh, ya.
-
Orangtua ku tahu, ya.
-
Ya Nek,
sekarang sudah "gay."
-
Tak usah bilang "homoseksual."
Bukan-- ya.
-
Bukan penyakit kok.
Makasih.
-
Lempar sedikit keju
ke bebek itu.
-
Dekati mereka.
Aku lagi rekam, Sarah.
-
- Mereka bakal gigit?
- Tidak, bebek tidak gigit.
-
Ayo, aku lagi rekam.
Dekati mereka. Bisa bagus ini.
-
Mau aku rekam kalian?
-
- Oh.
- Atau foto?
-
- Makasih.
- Bilang saja mau apa.
-
Mungkin aku bisa begini.
-
Fakta menikah satu.
-
Cinta memulai perang.
-
Kalian berdua akan berantam
seperti ayam jago.
-
Kita jujur saja, itu sains.
-
Yah, letakkan dua hewan
di satu tempat tertutup,
-
akan ada cinta mesra,
-
tapi juga darah.
-
Itu buku kecil Walt Whitman-ku.
-
Salah satu penyair terbaik.
-
Dan jika bayiku
bisa baca karyanya seharian
-
dan dapat amanat,
aku akan senang.
-
Sebab, anakku, dia menulis,...
-
..."Aku mulia.
-
Tak kuresahkan jiwaku
demi harga diri..."
-
Dia tidak tulis "jiwa."
Tapi "Tak kuresah"--
-
Tolong. Cukup, Tristan.
Otaknya bakal cape.
-
Ini sangat egois, dan-- cukup.
-
Mereka butuh santai.
Hentikan, Tristan.
-
"...resahkan rohku demi har"--
-
Berhenti egois sekali.
-
Mohon, sudah kujaga mereka seharian.
Cukup!
-
"Tak kuresahkan jiwaku"--
-
"Tak kuresahkan rohku
-
- demi harga diri atau pengertian."
- Oke, ayo.
-
"Ann dan John hari ini
memperbarui janji mereka
untuk perayaan 50 tahun pernikahan.
-
Aneh sekali,
tapi pasangan unik ini
-
setuju menulis janji sesama.
-
Jadi, Ann tulis punya John,
dan John tulis punya Ann."
-
- Tarik... tarik.
- Tak bisa angkat aku.
-
Ada yang baru di sini.
-
Astaga.
-
Harus tarik di sini. Bisa?
-
Tidak.
-
- Pakai otot punggung--
- Tak bisa gerak!
-
John, sangat penting
-
untuk kamu pecahkan
beberapa hambatan ini dalam...
-
...sisi fisik pernikahan.
-
Sudah pasti, ada beberapa hal
yang bisa diminta istri,
-
dan Ann memintamu
pecahkan masalah ini sekarang.
-
Bersedia bersih jendela
luar dan dalam?
-
Seperti di gym.
-
Ambil ini,...
-
...pegang ini,...
-
posisikan diri
dengan kaki sejajar
-
agar otot punggung
bisa dimanfaatkan.
-
Dan tarik.
-
Oh ya, ya.
-
Ann,
-
John tanya apa kau setuju
dia lakukan "itu"
-
yang kau janjikan
di ultah ke-40-nya,
-
tapi belum dilakukan.
-
Jadi Ann,
perihal jawabanmu sebelumnya,
-
John balas,
-
"Mungkin sesekali hisap penis"--
-
Sudah berusaha, 'kan?
-
Sudah kubilang tak bisa.
-
Tak bisa gerak.
-
Omong-omong,
tadi kau bilang apa?
-
Maka,
-
meski kalian berdua
sejoli beda jiwa,
-
apa kalian berjanji
akan terus mencintai sesama
-
dan menikmati waktu bersama
di sini, Appletree Cottage,
-
selama masih hidup?
-
- Iya.
- Iya.
-
DIBUAT DI JERMAN
-
Hei. Bangun.
-
Kenapa? Oi.
-
Jadi pergi?
-
Mari pergi.
-
Ayo.
-
Helm.
-
Dah, Kakek.
-
Naik, Kerempeng!
-
Naiklah, Virginia.
Pelan pelan saja!
-
Ayo naik, Virginia!
-
Jentakkan kaki, ayo.
-
Nanti akan kusuruh Komandan
jentak kaki.
-
Kenapa suka pamer lidahmu?
Pukul muka Eason sekarang.
-
Ya, Tuhan! Ya, Tuhan!
-
Itu Rebel Alliance.
-
Dan itu Kekaisaran.
-
Hai. Ini kamarku.
-
Dan ini kebun kita.
-
Namaku Massoud Hossaini.
-
Aku tinggal di Kabul, Afghanistan,
-
dan aku fotografer berita.
-
Ini rumahku,
dan itu ayahku meminum teh.
-
Ibuku lagi berdoa.
-
Farid, saudaraku, cuma--
-
biasa, menatap kulkasnya.
-
Sekarang aku di mobilku,
-
menuju Kota Tua Kabul
untuk memotret.
-
Kadang aku suka jalan-jalan
untuk dapat foto bagus.
-
Ini ibarat bayi-bayiku.
Kubawa mereka kemana-mana.
-
- Assalamualaikum.
- Wa'alaikumussalam.
-
Aku sedang sendirian,
-
karena suamiku
-
belahan dunia jauhnya, bekerja,
bertarung untuk kita.
-
Apa yang harus kupakai?
-
Phil bakal suka yang mana?
-
Menurutmu?
-
Itu?
-
Itu yang terbaik?
-
Ini pasar di Kota Tua.
-
Banyak orang luar pikir
berbahaya untuk jalan di sini,
-
tapi seperti yang kau lihat,
aman-aman saja.
-
Setidaknya, bagi kita.
-
Jadi ini jalan yang biasanya
jual burung seperti ini.
-
Mereka sebut ini burung cinta
karena selalu berciuman.
-
Oh.
-
Di mana kau?
-
Hai, Sharon.
-
Hai.
-
- Hai.
- Apa kabar?
-
Bisa lihat aku?
-
Ya.
Kau benar-benar dandan, ya?
-
Ya, pasti. Ini malam kencan kita.
-
Afghanistan sela--
-
nama negaraku selalu dikaitkan
dengan konflik, perang,
-
bom bunuh diri,
dan semua hal negatif
-
yang kita dengar di berita.
-
Tapi ada sisi lain Afghanistan
yang jarang kau lihat.
-
Gadis-gadis ini membuatku optimis
akan masa depan negaraku.
-
Aku cinta kamu.
-
Aku cinta kamu juga.
Hati-hati.
-
Pasti, Sayang. Kau juga, ya?
-
Oke.
-
- Dah.
- Dah.
-
Susah menjelaskan motivasi.
-
Bisakah aku lakukan hal
untuk menyatukan Korea?
-
Terlihat tak mungkin.
Itu diluar tanganku.
-
Tapi yang tak mungkin,
jadi mungkin.
-
Ayah, kau lihat perangku?
-
Oh, yang merah itu jahat,
-
dan yang putih dengan helm
itu baik.
-
Oh!
-
- Oh, biasa saja.
- Oh ya?
-
Ada luka di bawah lenganku?
-
Coba kita dapat ini.
-
- Ih.
- Oh, oh, oh! Apa itu?
-
Apa itu?
Muncul dari rambutmu?
-
- Bukan, dari tasku. Kumbang kecil.
- Oh.
-
APA YANG KAU TAKUTI?
-
Semua macam monster
-
atau hantu...
-
atau penyihir.
-
- Zombie.
- Seperti apa itu?
-
Oke. Aktingmu bagus.
-
Ular, hantu.
-
Pas aku pulang kerja
jam 1:00 pagi
-
dan ada suara-suara kecil.
-
Sedikit menakutkan.
-
Aku takut anjing.
-
- Kucing.
- Tikus.
-
- Singa.
- Tawon.
-
- Laba-laba.
- Aku takut...
-
...begal,
-
pemerkosa.
-
Aku takut menua.
-
Aku takut tiada.
-
Budaya yang tak kupahami.
-
Aku hanya takut
tiada selain Allah.
-
- Aku tak takut apa-apa.
- Apa-apa?
-
Hanya Tuhan.
-
Aku takut orang-orang
yang tak kenal Tuhan.
-
Jika tak diselamatkan,
akan ke Neraka.
-
Aku takut homoseksualitas.
Itu seperti...
-
penyakit. Dan aku takut penyakit.
-
Di kamarku,
aku cuma bisa pikir,
-
nantinya, apa akan ada
penghuni baru
-
yang bukan orang Israel,
mungkin orang Palestina.
-
Kurasa politik menakutkanku
lebih dari segalanya.
-
Apa kita akan berperang lagi?
-
Tiap pagi, usai tinggalkan rumah,
aku tak yakin bisa pulang dengan aman.
-
Semua orang Afghanistan
merasakan itu.
-
Seiring waktu berjalan,
-
akku takkan ada
putra atau putri,
-
dan takkan ada yang
bisa memanggilku "Ibu."
-
Salah satu hal yang
amat kutakuti sekarang
-
itu kerontokan rambutku.
-
Ini aku.
-
Ini yang kutakuti.
-
Bahwa suamiku akan selingkuh,
-
karena tak ada-- tahulah.
-
Perceraian!
-
Sangat buruk!
-
Aku takut sendirian.
-
Tidak bangun suatu pagi,
-
dan tersesat satu minggu.
Itu menarik.
-
Kehilangan hal yang kau cintai.
-
Makanya aku amat kesulitan
-
benar-benar berteman.
Bagaimana kalau mereka pergi?
-
Karena bagaimana jika
Tuhan tidak nyata?
-
Aku percaya Dia,
tapi kalau dia tak nyata?
-
Dan kita hanya akan berbaring
di tanah, mati selamanya?
-
Ini yang kutakuti,
masuk kuburan ini.
-
Hidup amat pendek, 'kan?
-
Sekarat, mungkin.
-
Anjingnya takut petir.
-
Ya, mereka takut.
-
Vasya, kita harus cari
beberapa kembang api.
-
Kita harus bergegas pulang.
Sebentar lagi hujan!
-
Selamat datang di Love Parade!
-
Lihat ke depan!
-
Gila. Gila.
-
Lihat di pinggir.
Ngapain mereka?
-
- Pertengkaran. Terjebak.
- Sangat aneh
-
Keparat.
-
Aku tak ingin minggir.
Hentikan semua ini!
-
Terowongan yang membunuh.
-
Sekitar 18 orang
ditendang atau ditekan mati
saat Love Parade di Duisburg...
-
Menjelang sore,
ribuan para audiens
-
tak sadar akan bencana yang terjadi...
-
Ketika aku tutup mataku,
aku bisa lihat berbagai macam orang.
-
Dari kota ke kota,
negara ke negara.
-
Bisa kurasakan, kupegang, kulihat.
-
Aku terasa lahir kembali
karena dipangkas.
-
Saatnya melanjutkan perjalananku.
-
LEKAS SEMBUH
-
Siapa yang kau cintai?
-
Anak-anak lucku. Bobby-ells.
-
Oke. Apa yang kau takuti?
-
Yah, mungkin...
-
...aku sudah tak takut.
-
Dulu takut kau kena kanker,
-
dan jadi nyata.
-
Maksudnya, kena lagi.
Memang kena.
-
Tapi sudah lama.
Jadi aku tak takut.
-
24 Juli 2010.
-
Sudah hampir 00:00,
dan aku kehabisan waktu.
-
Aku seharian bekerja--
iya, pada hari Sabtu.
-
Yang sedihnya,
-
aku seharian berharap
untuk hal bagus untuk terjadi,
-
sesuatu untuk disyukuri,
-
dan berada di dalamnya, dan...
-
tunjukkan dunia bahwa
tiap hari selalu ada hal bagus.
-
Tapi nyatanya, tidak selalu.
-
Dan bagiku, hari ini,...
-
seharian, tak ada apa-apa.
-
Aku ingin orang tahu aku ada.
-
Aku tak ingin tiada.
-
Aku takkan katakan
aku seseorang yang hebat,
-
karena aku sungguh bukan.
-
Bagiku, aku wanita biasa.
Jiwa biasa.
-
Tak cukup menarik...
-
...untuk dikenal.
-
Tapi aku ingin dikenal.
-
Dan seharian,...
-
...meskipun--
-
Meski tak ada hal besar,
-
malam ini,
aku merasa ada hal besar.
-
URUS DIRIMU SAJA