-
Selamat datang di episode Middle-Ground ini:
-
Siswa Nilai A vs. Siswa Gagal
-
Terimakasih banyak kepada CuriosityStream
-
yang telah mensponsori episode kali ini.
-
Untuk anda yang tidak tahu, CuriosityStream
-
adalah jasa langganan stream yang luar biasa,
-
memiliki banyak judul dokumenter
-
dan pembuatan film-film nonfiksi.
-
Jadi, pastikan anda menonton sampai akhir untuk
-
mengetahui bagaimana cara mendapatkan 30 hari gratis dari CuriosityStream.
-
Ini dia episodenya.
-
[Randy] Menjadi siswa dengan nilai A, aku tidak bisa membayangkan
-
karena aku selalu ingin keluar daripada menyelesaikan essay,
-
dan aku punya skateboard.
-
Aku lebih memilih bermain dengan skateboard daripada kertas-kertas ini.
-
(Penerjemah: Ami Chandra M)
-
[Bagian tersulit menjadi seorang siswa?]
-
[Grace] Saat mengerjakan PR,
-
apalagi aku selalu menunda-nunda.
-
[Naema] Kadang aku tidak mengerti, dan aku
-
tidak banyak dibantu seperti yang aku mau.
-
[Saat memikirkan "straight-A student", apa yang kamu pikirkan?]
-
[Randy] Seperti, mereka tidak pernah pergi keluar, mereka berdiam diri di rumah.
-
[Cooper] Aku mendapatkan nilai 4.2 saat lulus SMA
-
Aku belajar sangat keras.
-
[Tanzy] Aku ingin masuk sekolah keperawatan,
-
jika aku mau aku bisa masuk sekolah medis dan menjadi ahli bedah.
-
[Nadia] Aku merasa kecewa pada diriku sendiri
-
karena membiarkan diriku gagal.
-
Tapi aku tidak akan menekan diriku hanya karena sebuah nilai.
-
[Kami mengumpulkan straight-A students dengan flunking students untuk berdiskusi
-
tentang persamaan dan perbedaan mereka]
-
Aku Randy, 15 tahun, kelas 10 SMA.
-
Aku Grace, 16 tahun, kelas 10 SMA.
-
Hai aku Tanzy, 16 tahun, kelas 12 SMA dan juga mahasiswa baru.
-
Aku Cooper, 18 tahun, baru lulus SMA.
-
Aku Nadia, 15 tahun, kelas 10 SMA.
-
Aku Naema, kelas 10 SMA.
-
[Bisakah flunking students berdiri disebelah kiri,
-
dan straight-A students disebelah kanan?]
-
[Aku percaya nilaiku menggambarkan kepintaranku]
-
[Grace] Aku percaya nilaiku menggambarkan kepintaranku,
-
Orang seperti apa aku ini.
-
Dan aku selalu jadi siswa yang pintar seperti yang aku mau,
-
dan orang-orang berpikir aku pintar.
-
[Tanzy] Aku percaya, itu benar menurutku.
-
Aku percaya beberapa pelajaran akan
-
menunjukkan kepintaranmu dalam berbagai cara,
-
contohnya matematika.
-
Tapi aku juga berpikir nilai tidak menunjukkan
-
kepintaran seseorang, seperti,
-
apakah dia mengerti konsep atau
-
memungkinkan mereka untuk memahami pelajaran.
-
[Mari kita bawa yang kontra]
-
[Nadia] Aku tidak setuju, karena aku tdk percaya.
-
Aku tidak memahami konsep geometri, aljabar,
-
ataupun sajak. Tapi ini tidak membuatku bodoh, ini tidak mengurangi kepintaranku.
-
[Cooper] Aku pikir orang-orang punya gaya yang
-
berbeda dalam belajar.
-
Sekolah menempatkan kamu dalam "cetakan",
-
sekolah mau kamu mendapat nilai tertentu.
-
Tidak semua orang tercipta untuk "cetakan"itu,
-
dan itu sangat penting,
-
aku pikir tidak semua orang mau belajar dengan
-
membaca buku.
-
Mengukur nilai dengan huruf tertentu,
-
aku rasa itu adalah pemikiran yang dangkal dari satu sudut pandang.
-
[Apa kamu bangga menjadi straight-A student?]
-
[Tanzy] Ya, aku bangga.
-
Karena itu menunjukkan hasil kerja kerasku.
-
Aku datang dari keluarga yang kurang, dan
-
menjadi straight-A student membuatku jadi
-
terdorong untuk belajar lebih keras lagi.
-
Itu membuatku sangat bangga
-
[Semua orang bisa mendapatkan nilai bagus jika bekerja keras]
-
[Nadia] Ya, jika kamu mencoba sebisa mungkin
-
dan mengerjakan semua PRmu, kamu akan
-
mendapatkan nilai bagus.
-
Hanya karena kamu tidak paham bukan berarti
-
kamu tidak akan mendapat nilai bagus.
-
Ya, mungkin kamu berusaha, tapi dengan bantuan
-
dan kerja keras, pada akhirnya kamu akan mendapatkannya.
-
[Grace] Aku pikir ada 2 macam dari kerja keras itu sendiri.
-
Bekerja keras bisa berarti kamu belajar super keras
-
untuk mengasah kemampuanmu.
-
Tapi bisa juga kamu kerja keras untuk menyontek atau
-
mendapat jawaban saat ujian dan sebagainya.
-
Pada akhirnya kamu mendapat nilai bagus, lewat cara manapun.
-
[Apa kalian pikir menyontek itu sudah biasa?]
-
[Semua] Ya
-
[Randy] Bagian terburuknya, banyak orang cenderung menyontek saat ujian dan menyalin PR.
-
Dan tergantung guru yang memberi nilai, atau sistem penilaiannya
-
85% dari kelasmu mungkin curang dalam mengerjakan PR,
-
dan mereka mendapat nilai B.
-
Tapi jika kamu terus berusaha dan tidak menyerah, kamu akan mendapat nilai yang kamu mau.
-
[Tanzy] Aku pernah punya guru saat kelas 7, guru bahasa inggris
-
dan aku berusaha sebaik mungkin di kelas itu.
-
Sementara aku tidak tahu kalau beliau itu sangat rasis.
-
Jadi aku duduk di kelas itu, mengerjakan semampuku,
-
tapi aku mendapat nilai C.
-
Aku tahu aku bisa mendapat nilai A,
-
dan itu sangat membuatku harga diriku turun.
-
[Randy] Salah satu pengaruh adalah bagaimana sikapmu terhadap guru itu.
-
Jika kamu dengan jelas membuatnya jengkel
-
--aku melakukannya setiap saat--
-
guru-guru tidak akan menyukaimu.
-
[Cooper] Disana juga terdapat pelajaran
-
dan pengalaman dalam belajar.
-
Kamu perlu berteman dengan guru-gurumu, dan
-
kamu akan mendapat nilai bagus jika kalian berteman.
-
[Tanzy] Ada beberapa konsep--aku akan menceritakan pengalamanku di kelas 8.
-
Aku mendapat pelajaran yang menyelamatkan hidupku.
-
Aku dulu diberi tutor, aku tidak langsung pulang setelah sekolah.,
-
orangtuaku dipanggil oleh guru karena mereka pikir
-
aku siswa yang buruk dalam belajar.
-
Mereka pikir aku gagal ujian secara sengaja.
-
Saat kelas 9 SMA aku menyadari, ini sangat sederhana,
-
ada banyak tantangan dalam belajar yang harus kamu hadapi.
-
Tantangan itu tidak selalu tentang guru,
-
tidak selalu tentang masalah sosial.
-
Bisa saja itu datang dari kepalamu sendiri,
-
dan jika kamu membiarkan itu mengganggumu, itu akan menghentikan segalanya.
-
[Apa kamu malu dengan nilaimu?]
-
[Nadia] Tidak, karena aku tahu banyak siswa-siswa lain
-
yang sama denganku. Mereka tidak bodoh, mereka
-
hanya punya masalah dalam memahami pelajaran.
-
[Aku tidak mengerti dengan pihak seberang]
-
[Naema] Aku tidak pernah mendapatkan nilai A sama sekali.
-
Aku tidak pernah jadi yang teratas di kelasku.
-
Aku sudah berusaha.
-
Aku hanya berada di tengah-tengah.
-
[Nadia] Sejak aku kecil aku suka mengikuti
-
kelas ekstra untuk membantuku.
-
Aku juga mengikuti program saat SD
-
Ada beberapa cara yang aku mengerti.
-
Aku selalu kerja keras, aku tetap memastikan
-
kalau aku mendapatkan nilai terbaik sebisaku.
-
Tapi aku tidak seperti mereka yang bangun sangat pagi untuk belajar.
-
Aku tidak bangun jam 3 pagi untuk mengerjakan projek.
-
mungkin kalau aku melakukannya aku akan seperti,"aku selesai, aku butuh istirahat"
-
karena besoknya aku akan pergi ke sekolah dalam
-
keadaan lelah dan frustasi, ini terlalu banyak.
-
[Randy] Aku tidak bisa membayangkan menjadi siswa dengan nilai A
-
karena aku selalu ingin keluar, seperti, aku punya essay untuk diselesaikan
-
dan aku juga punya skateboard.
-
Aku lebih memilih bermain skateboard daripada kertas-kertas itu.
-
Aku ingin bersenang-senang, seperti bermain
-
dengan teman-temanku, melakukan apa yang kami mau,
-
kapanpun kami mau. Itu lebih baik.
-
[Tanzy] Aku mengerti rasanya menjadi flunking student.
-
Aku rasa ada 2 tipe.
-
Ada yang memang memilih untuk tidak mengerjakan PR,
-
ada yang seperti, "aku tidak bisa memahami ini, aku butuh bantuan."
-
Aku bisa mengerti keduanya, karena kadang-kadang
-
aku gagal dalam ujian, dan aku tidak mau mengulang (remedial),
-
itu terlalu sulit, seperti, kenapa aku menyia-nyiakan waktuku?
-
Aku juga terkadang seperti, "aku tidak mengerti ini, aku butuh bantuan."
-
Itu tidak apa-apa, karena semua orang punya
-
waktunya merasa drop, ada juga waktunya tidak.
-
[Cooper] Aku mengerti 100% karena aku tahu rasanya,
-
seperti, duduk di meja belajar pada jam 11 malam
-
dan bertanya, "bagaimana aku bisa menyelesaikan ini?"
-
Untungnya, aku bisa mendorong diriku sendiri, tapi
-
aku tahu beberapa orang tidak bisa melakukannya.
-
Aku sangat mengerti kalian, karena kadang-kadang aku juga tidak mau belajar untuk ujian.
-
[Naema] Aku rasa beberapa dari kalian tidak mengerti kami seperti yang kalian pikir.
-
Menjadi flunking student, seperti, gagal dalam banyak ujian, bukan hanya satu.
-
[Nadia] Dan kalian mendapatkan nilai 4.0,
-
aku beruntung bisa mendapat nilai 2.0.
-
Anyway, aku mengerti saat kalian bilang ada 2 tipe,
-
tapi tipe manapun akan selalu terikat oleh standar yang sudah ditentukan.
-
Flunking students bukannya bodoh, mereka hanya tidak
-
mengerjakan apa yang harusnya mereka lakukan.
-
Mereka malas. Aku tidak bilang kalau aku bangga sebagai F student, tentu saja aku tidak bangga.
-
Tapi aku tidak akan membuat diriku down karena aku F student.
-
[Cooper] Kamu benar, aku tidak merasakan bagaimana menjadi F student
-
karena aku tidak bisa melihat dari sudut pandang kamu.
-
Dan aku harap aku bisa mengerti bagaimana rasanya.
-
[Nadia] Sama seperti kalian.
-
[Randy] Apa kalian punya sebutan 'cupu'?
-
Kalian tidak seperti kami, kalian tidak keluar dan
-
hanya duduk di kamarmu. kamu tidak keluar-keluar dari sana
-
[Nadia] Jadi, mau bagaimanapun, akan selalu ada standar.
-
Kepintaranmu berbeda, tapi tetap saja kamu harus memenuhi standar itu.
-
[Apa kamu suka sekolah?]
-
[Naema] Aku suka sekolah.
-
[Apakah ada hal lain yang terjadi yang mengalihkan pikiranmu dari sekolah?]
-
[Naema] Ya, banyak yang terjadi di rumah,
-
Nenek ku sekarat, orang tuaku berpisah.
-
Itu semua tidak baik untuk kesehatan mental ku
-
khususnya saat berjuang dengan pelajaran tertentu,
-
dengan bab tertentu, dengan ujian, dengan orang-orang.
-
[Orangtuaku membantuku mengerjakan tugas]
-
[Nadia] Aku tidak akan bilang ibuku membantuku mengerjakan bahasa inggris, matematika, atau sains
-
Saat aku latihan untuk teater,
-
ibuku akan membantuku mengingat beberapa baris,
-
Dia membantuku menulis essay
-
dia mendorongku untuk mengerjakan itu oleh diriku sendiri
-
tapi ada kalanya aku seperti, "bu, bantu aku"
-
lalu katanya, "ibu juga tidak tahu"
-
kemudian aku seperti, "OK, gapapa."
-
[Cooper] Orangtuaku tidak suka menuliskan essayku.
-
Ayahku drop-out dari kampus, jadi tidak mungkin bisa membantuku mengerjakan tugas statistika.
-
Aku pikir mereka membantuku dalam bentuk, mereka memastikan aku rajin,
-
mereka menyemangatiku untuk menulis essay-essay.
-
[Tanzy] Aku rasa ibuku suka lihat kertasku
-
lalu bilang, "aku tidak pernah mempelajari ini, ini matematika atau apa?"
-
[Naema] Ibuku tidak bisa membantuku,
-
begitu juga ayahku. Karena saat pulang sekolah,
-
ibuku pergi bekerja, dan ayahku kerja seharian dan saat pulang ayah sudah lelah.
-
Dan aku harus menjaga adik perempuanku.
-
Meskipun ibuku pulang, dia pulang jam 2 pagi
-
Aku harus mengerjakannya sendirian.
-
[Randy] Dalam pelajaran tertentu ayahku bisa membantu. dia seorang teknisi.
-
Dalam pelajaran yang umum, dia akan berkata kepadaku,
-
"kamu harus cari tahu sendiri, karena suatu hari nanti ayah tidak akan ada untuk membantumu."
-
Aku tidak mengerti, tapi aku mengiyakan.
-
Aku membiasakan diriku mengerjakan tugasku sendiri,
-
jadi saat beliau tidak bisa membantu, aku sudah terbiasa.
-
[Apa pekerjaan yang kamu inginkan?]
-
[Randy] Aku mau jadi teknisi mesin, tapi setelahnya aku ingin punya
-
bisnis sendiri dalam bidang itu.
-
Orangtuaku ingin aku menginspirasi banyak orang, seperti, mengarahkan orang ke arah yang berbeda
-
Tapi inilah yang aku mau.
-
[Aku pantas mendapatkan nilai yang diberikan]
-
[Nadia] Aku percaya aku pantas mendapat nilai yang kupunya
-
khususnya dalam pelajaran yang aku gagal didalamnya, seperti bahasa inggris.
-
Aku tidak mengerahkan kemampuanku 100%
-
dalam pelajaran yang gagal. Aku hanya mengerahkan 50%, 75%.
-
Tapi ada nilaiku yang bagus: kelas Produksi Film,
-
aku memberikan 100%, aku fokus dalam ekstrakulikuler itu.
-
Jadi aku gagal daam kelas utama
-
Itu salahku, bukan salah orang lain.
-
Aku yang menempatkan diriku sendiri di posisi itu.
-
[Randy] Aku rasa aku pantas mendapat nilai yg diberikan, karena
-
aku tahu aku bisa mendapat nilai yang lebih bagus, tapi aku memilih tidak.
-
Karena pelajarannya tidak cocok denganku. Kenapa aku harus mengeluarkan usahaku untuk
-
sesuatu seperti yang sekolah inginkan.
-
Asalkan aku lulus, aku baik-baik saja. Itu saja yang aku pedulikan.
-
[Cooper] Aku belajar keras hanya untuk mendapatkan "huruf bagus."
-
Aku bisa saja hanya fokus di kelas film, agar aku punya
-
harga diri, dan agar merasa aku akan menjadi sukses.
-
tapi aku harus melakukan semuanya.
-
Aku tidak tahu apakah itu adalah hal terhebat,
-
aku tidak tahu apakah itu keputusan terbaik
-
tapi aku sudah belajar sekeras yang aku mampu dan aku rasa
-
aku pantas mendapat nilai yang diberikan kepadaku.
-
[Grace] Aku bangga mendapat nilai bagus, dan aku juga merasa senang.
-
Tapi sejujurnya, kadang-kadang aku hanya mengerahkan 50% kemampuanku dalam tugasku
-
dan aku tidak melakukan yang terbaik, tapi aku cukup berusaha dalam projek.
-
Aku tidak berpikir aku pantas mendapat itu (nilai bagus), aku memikirkan anak yang
-
rajin mengerjakan projek itu, mencoba mendapat nilai bagus.
-
Tapi karena aku berhasil menyelesaikan projek dalam menit-menit terakhir,
-
atau karena guru menyukaiku, atau aku adalah siswa yang baik,
-
aku pikir itu tidak adil untuk diberikan.
-
[Naema] Aku tidak percaya aku pantas untuk nilai yang aku dapat.
-
Aku punya grup projek, yang bukan hanya ada aku saja, selalu ada orang lain.
-
Aku pernah punya projek yang besar dan kebanyakan akulah yang mengerjakannya
-
Aku mengerjakan tugas yang harusnya dikerjakan oleh dua orang
-
tapi mereka tidak mengerjakannya, mereka menyerahkannya padaku
-
[Cooper] Apa kamu memberi tahu gurumu?
-
[Naema] Ya, tapi dia tidak peduli. Dia bilang
-
kami harus mengobrol satu sama lain sepulang sekolah, dan aku melakukannya.
-
[Tanzy] Bisakah kita setuju saja bahwa guru benar-benar--
-
aku tidak tahu bagaimana cara menjelaskannya--
-
seperti, banyak tekanan dari guru.
-
kamu bisa punya guru yang asik atau baik di pelajaran yang kamu benci
-
dan itu membuatmu belajar lebih keras.
-
dan kamu bisa punya guru yang sangat keras di pelajaran yang kamu suka, itu membuatmu tidak semangat.
-
[Apa kamu berencana untuk kuliah?]
-
[Grace] Ya, aku mau masuk kampus. Aku pikir aku mau masuk sekolah hukum dan
-
punya pekerjaan yang berhubungan dengan itu.
-
Aku mulai berdebat tahun lalu dan aku tidak bisa berhenti.
-
[Aku mau masuk kampus]
-
[Naema] Orangtuaku tidak pernah mengobrolkan tentang kuliah,
-
tapi aku sudah menemukan kampus yang mau aku masuki sejak umurku 10 tahun.
-
Ya, aku mau masuk kampus untuk diriku sendiri
-
karena aku mau jadi dancer yang lebih baik, dan
-
aku mau tampil (dlm pertunjukkan) lalu setelahnya
-
aku mau membuat studioku sendiri dan sebagainya.
-
Aku mau jadi penampil dan aku tidak akan mencapai
-
level penampil yang aku mau kalau aku tidak kuliah.
-
[Tanzy] Aku pikir aku ingin kuliah karena alasan lain.
-
aku harus kuliah karena pilihan karirku, tapi
-
banyak anak diluar sana yang mati-matian membaca buku, menyebrang sungai dan hutan
-
hanya untuk mendapat pendidikan dan aku pikir
-
kadang-kadang kita menyia-nyiakannya.
-
Aku mau menunjukkan bahwa pendidikan itu sangat kuat.
-
[Randy] Aku tidak merasa mau pergi ke perguruan tinggi, tapi aku ingin masuk Sekolah Kejuruan
-
Aku mau punya pengalaman di tempat berbeda, tidak di SMA
-
Orang-orang datang dari tempat yang berbeda, dan rasanya sangat berbeda.
-
[Grace] Aku agak kebalikan dari kalian.
-
Aku mau kuliah, tapi alasan aku adalah aku merasa
-
aku akan lebih sukses. Dan itu adalah keinginanku sendiri.
-
Aku mau kuliah agar aku punya kehidupan dan karir yang bagus.
-
[Randy] Tapi aku tidak berpikir bahwa
-
karena seseorang kuliah --aku bukan menyinggungmu--
-
itu tidak akan berjalan seperti yang kamu pikir.
-
Karena kamu kuliah bukan berarti kamu akan sukses.
-
[Nadia] Aku mau kuliah untuk membuat keluargaku bangga.
-
Aku berasal dari keluarga yang-- kami semua Hispanics.
-
Tidak banyak dari kami yang pernah kepikiran untuk kuliah.
-
Aku sudah lulus SMA, aku tidak mau menyia-nyiakan kesempatan itu.
-
Aku akan membuat diriku sendiri bangga, dan keluargaku.
-
[Apakah sulit mendapat nilai A di SMA?]
-
[Cooper] Ya, aku bukan satu dari mereka yang 'pintar dari sananya'.
-
Mereka hanya sekali lihat buku dan langsung paham.
-
Aku pikir sistem pendidikan kita dirancang untuk memenuhi "cetakan" yang harus dipenuhi
-
Tidak semua orang bisa memenuhi "cetakan" SMA.
-
[Aku pintar]
-
[Grace] Banyak cara mengartikan "pintar"
-
Bukan hanya pintar karena buku, atau karena pengalaman (street smart).
-
Pintar, seperti, punya pengetahuan. Aku punya banyak
-
pengetahuan dan aku tahu banyak hal yang berguna.
-
Pengetahuan itulah yang penting.
-
[Cooper] Yang penting adalah bagaimana kamu menggunakan kepintaran yang kamu punya.
-
[Nadia] Aku pintar, mau bagaimanapun.
-
Hanya karena aku mendapat nilai F dalam ujian
-
bukan berarti aku bodoh.
-
Aku bisa jadi pintar karena buku, juga karena pengalaman
-
Aku tahu jalanku, aku tahu langkahku, aku tahu aku harus jadi apa.
-
[Randy] Ya, mengatakan "aku pintar" adalah sesuatu yang
-
harus dilakukan semua orang pada diri mereka sendiri.
-
Karena bagaimanapun, meski kamu tidak merasa jadi yang terpintar di ruangan ini,
-
kamu pintar untuk diri kamu sendiri.
-
Kamulah satu-satunya yang tahu bagaimana cara tubuhmu bekerja dan apa yang kamu rasakan.
-
kamu paham dirimu sendiri, kamu paham orang-orang disekitarmu dan temanmu.
-
Kamu mungkin tidak tahu sesuatu tentang dia seperti yang aku tahu,
-
tapi itu tidak menjadikanmu bodoh dibandingkan aku.
-
Semua orang pintar dalam jalan mereka sendiri.
-
[Tanzy] Aku rasa semua orang punya sesuatu untuk ditunjukkan (dibanggakan), mau bagaimanapun.
-
Pada akhirnya, sekolah hanyalah awal dari kehidupan kita,
-
kita melangkah keluar, belajar hal-hal baru.
-
Nilai A menjadi tidak penting. Pada akhirnya
-
sekolah harusnya tidak mencengkeram kamu,
-
membuat kamu menangis atau murung atau sebagainya yang membuat kamu merasa dungu.
-
[Cooper] "pintar" adalah kata yang dungu. Kenapa kita menggunakan kata itu.
-
Aku pikir kalian semua sangat pintar. Aku tidak peduli pada
-
--nilai kamu yang 2.0-- aku tidak peduli.
-
[Tanzy] Benar.
-
[Cooper] Itulah bagian dari manusia yang penting. Aku harap kita
-
semua tahu itu, karena itulah yang akan menggambarkan
-
seperti apa kita ini.
-
Itulah yang akan membuatmu sukses.
-
Tadi itu sangat manis, aku suka episode itu.
-
Aku dulu adalah straight-A student.
-
No comment.
-
Episode ini berhubungan banyak dengan pendidikan.
-
Dan kalau anda mau tahu lebih banyak tentang masa depan, seperti apa masa depan,
-
cek series CuriosityStream bayangan masa depan,
-
yang berjudul "School of the Future".
-
Itu diceritakan oleh Sigoumey Weaver, mengusut tentang
-
bagaimana kita menggunakan teknologi
-
untuk kegiatan belajar yang lebih baik bagi para siswa.
-
Untuk anda yang tidak tahu, CuriosityStream adalah jasa langganan stream yang luar biasa,
-
berisi film-film dokumenter dan pembuatan film nonfiksi dari seluruh dunia.
-
Dengan 3 dolar perbulan atau 20 dolar pertahun kalian bisa mendapatkan akses tak terbatas untuk film-film bagus
-
Dan untuk kalian diluar sana, jika kalian mendaftar di
-
curiositystream.com/jubilee
-
dengan kode promo Jubilee
-
anda bisa mendapat 30 hari gratis.
-
Aku akan melakukan apa saja agar aku tidak meninggalkan kasurku, jadi aku menonton website mereka
-
seperti Apple TV, Roku, Xbox dll. Sangat keren.
-
Silahkan dicek, dan terimakasih sudah menonton
-
Sampai jumpa lagi.