Master Menceritakan Kisah-kisah Buddhis
Bisa berkumpul bersama
karena ada sebab dan jodoh
Berikutnya, Master akan
menjelaskan sesuatu tentang jodoh.
Pada zaman Buddha Sakyamuni,
ada sebuah desa di mana semua
penduduknya sangat keras kepala.
Apa artinya keras kepala? Artinya
mereka sangat sulit untuk dibujuk,
tidak mau percaya pada ajaran Buddha.
Jika kamu mengajak mereka untuk
percaya pada Buddha,
mereka selalu mengeluarkan banyak alasan,
seperti gigi yang keras seperti baja,
tidak percaya pada balasan
atas perbuatan baik dan buruk.
Sangat sulit untuk membimbing mereka.
Buddha Sakyamuni
kemudian memerintahkan Moggallana
untuk pergi ke desa itu dan
mengajarkan Dharma kepada mereka.
Moggallana, seperti yang kita ketahui,
memiliki kekuatan spiritual.
Buddha memiliki sepuluh murid utama
di sekitarnya yang sangat hebat.
Ternyata, ketika Moggallana pergi
dan mengajarkan Dharma kepada mereka,
penduduk desa menyambutnya dengan baik,
menerima ajarannya,
dan seluruh desa
akhirnya menjadi pengikut Buddha.
Para murid sangat bingung,
“Buddha, mengapa ketika Moggallana pergi,
dia berhasil,
sedangkan ketika Buddha yang pergi,
tidak berhasil?
Apa hubungan Moggallana dengan mereka?”
Buddha suka menjelaskan
sebab-akibat dari masa lalu,
lalu memberitahu mereka,
"Di masa lalu, Moggallana adalah
seorang penebang kayu.
Suatu hari, ketika dia sedang
mengumpulkan kayu di gunung,
dia mengganggu sekumpulan lebah di pohon,
yang semuanya terbang dan sangat marah,
seolah-olah ingin menyengat orang.
(Suara lebah)
Menyengat orang
Penebang kayu itu kemudian
berkata kepada lebah-lebah itu,
“Jangan marah,
kalian semua memiliki sifat Buddha,
dan di masa depan kalian juga
bisa mencapai pencerahan.
Ketika saya mencapai pencerahan,
saya akan datang untuk
menyelamatkan kalian terlebih dahulu.”
(Saya ingin memberi tahu kalian,
jika di rumah kalian ada
sekumpulan semut yang merayap,
bicaralah kepada mereka,
dan mereka benar-benar akan pergi.
Jangan meremehkan makhluk hidup,
mereka semua memiliki sifat Buddha).
Beberapa kehidupan kemudian,
penebang kayu itu menjadi seorang biksu
di bawah naungan Buddha Sakyamuni,
mencapai pencerahan,
dan itulah Moggallana.
Karena lebah-lebah itu
berada dalam satu sarang,
mereka memiliki
ikatan keluarga yang sama.
(Jika lebah berkumpul bersama,
dalam konteks yang lebih kecil
mereka adalah lebah,
tapi dalam konteks yang lebih besar,
bukankah seperti keluarga besar manusia?)
Ketika mereka terlahir kembali
sebagai manusia,
mereka semua terlahir di desa yang sama.
Karena Moggallana memiliki
ikatan karma yang baik
dengan mereka di kehidupan sebelumnya,
ketika dia datang, mereka dengan
senang hati menyambutnya,
dan menerima ajaran Buddha
yang dia berikan."
Apakah kalian tahu apa yang
dimaksud dengan menerima ajaran?
Artinya percaya dan menerima.
Dalam hidup kita, kita akan menjalin
hubungan dengan orang-orang
yang memiliki ikatan takdir dengan kita.
Terkadang kita menjadi suami istri,
kadang menjadi ayah dan anak,
saudara, atau teman.
Kita terlahir di bumi ini,
kadang di negara yang sama,
kota yang sama, desa yang sama,
bahkan keluarga yang sama.
Jadi, kalian harus memperlakukan semua
orang di sekitar kalian dengan baik.
Jika seseorang muncul di sekitar
kalian hari ini,
itu pasti karena ada ikatan
dari kehidupan sebelumnya,
jadi perlakukan dengan baik.
meskipun di kehidupan sebelumnya
mereka jahat padamu,
kamu tetap harus perlakukan
mereka dengan baik;
meskipun kamu melihat mereka
sangat menjengkelkan,
tetaplah berbuat baik kepada mereka.
Benar, kan ?
Inilah jodoh dari masa lalu,
entah jodoh baik maupun buruk,
pasti akan bersatu.
Jodoh buruk juga akan bertemu,
jodoh baik juga akan bersatu,
jadi janganlah pedulikan
jodoh baik atau buruk,
jika itu adalah jodoh,
perlakukanlah dengan baik.
Ada pepatah yang mengatakan,
"Suami istri adalah jodoh,
apakah itu jodoh yang baik atau buruk,
tidak berjodoh tidak akan bertemu;
hubungan orang tua dan anak
adalah utang piutang,
menagih utang dan membayar utang,
ada utang baru datang."
Bisa menjadi satu keluarga karena
adanya utang piutang karma.
Ke mana pun Buddha Chikung pergi,
dia bisa melihat jodoh kehidupan lampau,
“Wah, kalian ini pasangan suami istri
di kehidupan sebelumnya kamu
adalah nenek, dan dia adalah cucunya.”
“Kalian pasangan suami istri ini,
bebek yang kamu masak di
panci itu dulu adalah kakekmu...”
Buddha Chikung bisa melihat semuanya.
Jadi ingatlah, semua orang di sekitar
kalian hari ini ada karena jodoh.
Semoga kalian berusaha
dengan sungguh-sungguh.
Semoga kalian mendapatkan
hikmah dari kisah ini.