sebelum saya memulai, saya ingin mengatakan bahwa jika anda seseorang yang sensitif, anda mungkin tidak ingin menonton vidio ini karna terdapat bebrapa gambar paru-paru yang terdapat darah di dalamnya dan bagian organ lainnya. menurut saya tidak terlalu buruk tapi, saya hanya ingin memperingatkan anda vidio ini merupakan kelanjutan dari video saya sebelumnya, yaitu "What Doctors Are Learning From Autopsy Findings of COVID Patients. " tepat setelah saya mempublis vidio tersebut, tidak sampai sehari, penelitian ini keluar diterbitkan di Annals of Internal Medicine yang akan saya tulis linknya di deskripsi penelitian ini menjadi penting karena ini merupakan penelitian pertama yang melakukan banyak otopsi pada pasien yang meninggal karena COVID tidak hanya melakukan otopsi keseluruhan, tapi mereka juga menggunakan CT Scan untuk memindai seluruh tubuh agar bisa mencari bekuan darah 12 mayat telah dinyatakan positif SARS Coronavirus-2 melalui tes RT_PCR sekarang, saya ingin mengatakan sesuatu. tidak seluruh manusia didunia akan terkena COVID. untuk mereka yang terkena virus, 80% dari mereka memiliki gejala ringan atau tidak sama sekali kira-kira 15%-20% dari mereka akan mengalami pneumonia kira-kira 4% akan mengalami ARDS atau gangguan pernapasan akut dan atau syok dg kegagalan multi organ dan sekitar 1% akan mati karena terinfeksi ketika saya di ICU dan seseorang meninggal, itu merupakan sesuatu yang sangat mengerikan terkadang, otopsi harus dilakukan terlepas dari persetujuan keluarga ketika itu masalah hukum jarang, tergantung pada keadaan, kami meminta persetujuan keluarga untuk melakukan otopsi kebanyakan keluarga menolak pilihan untuk otopsi, namun selama pandemi, sangat penting untuk melakukan otopsi karena sering memberikan informasi yang sangat berguna apalagi ketika kami hanya memiliki sedikit pengetahuan tentang COVID terutama ketika itu bisa menyerang melalui berbagai macam cara jadi, penelitian ini dilakukan di Jerman otopsi diintruksikan untuk pasien yang meninggal karena COVID dan untuk para keluarga korban COVID, saya turut berbela sungkawa dan kami masih mencoba mencari tahu mengapa seseorang bertindak sangat ceroboh ketika mereka terpapar virus, sedangkan orang lain baik-baik saja dan kemudian mereka berkumpul. jadi, inti dari vidio ini bukan untuk menakuti orang-orang intinya adalah untuk mempelajari penyakit dan mendapatkan manfaat dari pelajaran tsb dg harapan mampu mengembangkan pilihan pengobatan dan akhirnya menurunkan morbiditas dan mortalitas, dg kata lain untuk menyelamatkan kehidupan, dn dg membuat vidio tujuanya adalah untuk mengedukasi disi sendiri dan orang lain tentang apa yang kita pelajari dan menyampaikan kebenaran medis kepada publik. jadi, dipenelitian ini terdapat 12 pasien, 9 lelaki dan 3 wanita dan rata-rata umurnya 73. semua pasien memiliki penyakit bawaan, kebanyakan dari mereka memiliki obesitas dan atau penyakit jantung yg mendasari seperti penyakit jantung koroner, beberapa mempunyai diabetes tipe 2 hipertensi, penyakit arteri prifer, asma, PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronis). Tes lab awal mengungkapkan peningkatan kadar d-dimer laktat dehidrogenase yg disebut LDH, dan protein aktif C atau CRP semua itu adalah penanda inflamasi nonspesifik, ada juga trombositopenia ringan di beberapa pasien yang artinya jumlah trombosit rendah ini bukanlah temuan yang tidakbiasa pada pasien yang kritis mereka juga melihat tingkat RNA virus menggunakan studi rt-pcr ke- 12 pasien tersebut mempunyai Virus CORONA-SARS 2 RNA di paru-paru mereka 9 dari 12 terdapat di tenggorokan dan 6 diantaranya di aliran darah terdapat 5 pasien yang mempunyai virus RNA di organ lainnya, seperti jantung, liver, otak, dan ginjal virus yang mnyerang organ tersebut lebih tinggi levelnya dibanding aliran darah ini adalah gambar dari penelitian yg berbeda, yg bukan bagian dari penelitian ini. dimana virus hgh