Aku menikah dengan Einar Wegener. Einar? Kau ingat dia? Tentu saja aku ingat. Kami dulu teman baik, bagaimana kabar dia? Dia cerita kalau dulu kau pernah mencium dia. Aku apa? Oh ya, benar, aku ingat. Kami sedang main-main di dapur dan dia memakai celemek milik neneknya. Kau tahu, bocah bermain-main. Dia tampak sangat cantik memakai itu. Aku merasa harus mencium dia Jadi ya, aku mencium Einar. Berikutnya yang aku tahu ayah Einar memburuku pergi. Einar oh Tuhan. Mengapa dia tidak datang hari ini? Dia tidak tahu aku di sini. Aku rasa dia tidak akan mau aku meminta tolong padamu. Dia tidak begitu kenal orang-orang di sini dan Einar telah kehilangan arah. Dia tidak bekerja. Dia butuh seseorang untuk memandu dia. Seseorang yang mengenal dia. Dia butuh seorang teman.