Hai, nama saya Kinjal Shah dan saya seorang mitra di Blockchain Capital, Naam saya Olayinka Odeniran dan saya adalah pendiri Black Women Blockchain Council, dan saya juga merupakan penggemar blockchain. Kami dibentuk pada tahun 2013, jadi merupakan salah satu yang paling awal fokus secara khusus pada skenario penggunaan blockchain. Dan kami melakukan investasi di seluruh industri ini. Misi Black Women Blockchain Council adalah memastikan bahwa tak seorang pun yang tertinggal. Khususnya, wanita kulit hitam. Kami ingin memastikan bahwa teknologi ini adalah bidang yang mencerahkan diri mereka sendiri. Saya menganggap blockchain sebagai teknologi horizontal yang dapat diterapkan ke banyak sektor lain. Yang benar-benar menarik saya ke dalam blockchain adalah sifatnya yang interdisipliner. Blockchain menarik benang merah dari ekonomi, politik, ilmu sosial, dan bahkan hingga filsafat. Saya sendiri adalah investor di Blockchain Capital. Saya menghabiskan banyak waktu untuk lebih memahami teknologi ini. meneliti dan melakukan upaya serius pada sejumlah peluang. lalu bekerja sama dengan para pendiri untuk membangun industri ini. Bitcoin Surge. Setiap minggu Anda membaca bahwa harga Bitcoin naik ke rekor tertinggi atau turun. Pasar sedang anjlok. Sejumlah mata uang crypto baru meroket nilainya, dan sebuah karya seni digital dijual seharga $69 juta. Namun beberapa bulan kemudian, Anda membaca bahwa semuanya hancur dan orang-orang kehilangan uang. Lalu semuanya kembali naik. Apa yang sedang terjadi? Apa pula artinya hal-hal yang memiliki nilai di blockchain? Blockchain sebagai teknologi memungkinkan kita untuk membuat bentuk mata uang crypto baru serta bentuk kepemilikan baru. Ini dapat diwujudkan dengan melakukan pencatatan terdesentralisasi. Akan tetapi, teknologi ini sendiri tidak menetapkan harga atau nilai. Melainkan ditetapkan oleh manusia. Harga di blockchain ditentukan berdasarkan berapa besar harga yang ingin dibayar oleh orang dengan bentuk uang konvensional. Bagaimana cara kerjanya? Transaksinya disimpan di blockchain saat seseorang memberikan mata uangnya kepada orang lain. Namun apa yang mereka dapatkan sebagai gantinya? Bentuknya bisa berupa apapun. Misalnya membeli pizza dengan Bicoin. Saat ini, transaksi yang paling umum adalah memperdagangkan aset digital satu sama lain atau untuk uang konvensional di bursa saham. Bursa saham merupakan marketplace di mana tiap orang dapat membeli atau menjual sesuatu. Harga pada waktu tertentu tidak ditetapkan oleh otoritas terpusat, melainkan oleh berapa yang ingin dibayar oleh orang-orang. Namun jika banyak orang yang ingin membeli aset yang sama, kita akan melihat harganya naik. Misalnya, London Stock Exchange. Saat marketplace ini berkembang di sebuah kedai kopi pada awal tahun 1700an. Orang-orang memperdagangkan saham dengan meneriakkan harga, membuat kesepakatan lalu menyerahkan uang tunai. Mata uang crypto dan token lain dibeli dan dijual dengan cara yang sama pada bursa modern. Dalam kedua kasus tersebut dan di pasar bebas mana pun, tidak ada kekuatan yang lebih tinggi yang menentukan harga. Hanya bebas untuk semua berdasarkan prinsip ekonomi permintaan dan penawaran. Tetapi mengapa harga aset digital selalu tidak menentu? Hal ini bergantung pada asetnya dan mengapa orang menghargainya. Aset digital di blockchain bisa memiliki nilai nyata secara fisik. Saat ini, orang-orang bereksperimen dengan menjual tiket konser di blockchain. Suatu hari nanti, blockchain dapat digunakan untuk mencatat kepemilikan rumah yang diakui oleh pemerintah dengan tembok dan atap sungguhan. Harga sebuah rumah ditentukan oleh permintaan dan penawaran di dunia nyata, terlepas dari bagaimana pencatatan kepemilikannya. Blockchain hanyalah sarana digital di atas batu untuk mencatat kepemilikan tersebut dan tidak memberi dampak terhadap harga. Aset digital lain hanya memiliki nilai psikologis. Anda menghargainya karena Anda percaya bahwa orang lain juga akan menghargainya. Seperti karya digital, di mana harganya didasarkan pada harga yang diyakini akan didapatkan oleh pembelinya jika menjualnya kembali. Mata uang konvensional bahkan tidak memiliki nilai nyata kecuali jika orang lain meyakininya. Contohnya, dolar Amerika Serikat. Kertasnya sendiri tidak punya nilai. Dolar hanya bernilai jika Anda yakin Anda dapat menggunakannya untuk membayar dan bahwa orang yang Anda bayar meyakini hal yang sama. Dengan mata uang konvensional, keyakinan ini bergantung pada kekuatan militer atau ekonomi suatu negara. Jika semua orang yakin, maka mata uang memiliki nilai, jika mereka tidak percaya lagi, mata uang tidak akan bernilai. Itulah sebabnya mengapa nilai sejumlah mata uang konvensional anjlok, dan menyebabkan inflasi. Banyak faktor yang membuat orang percaya bahwa ada nilai dalam mata uang crypto. Hal-hal seperti sensasi media, aturan pemerintah dan bisnis yang menerima mata uang digital dapat membuat semua orang percaya atau tidak percaya. Harga Bitcoin atau mata uang crypto lainnya di blockchain pada akhirnya mengukur tingkat kepercayaan orang. Teknologi Blockchain disebut-sebut oleh banyak orang karena potensinya. Namun banyak proyek blockchain yang gagal akibat peretasan dan penipuan. Keyakinan dapat berfluktuasi secara liar, yang membuat harga naik dan turun begitu cepat. Jika makin banyak orang yang percaya, aset digital suatu hari nanti dapat menjadi jauh lebih bernilai. jika lebih sedikit orang yang percaya, aset ini bisa menjadi tidak berharga sama sekali. Dan dengan begitu banyaknya jenis proyek yang menggunakan teknologi blockchain, sulit untuk memastikan proyek mana yang akan berhasil dan mana yang pasti akan gagal.