WEBVTT 00:00:00.000 --> 00:00:01.670 Namaku Natalia Rivera. 00:00:01.670 --> 00:00:03.980 Aku mahasiswa program doctor 00:00:03.980 --> 00:00:06.490 kandidat Doktor, sekarang di Bidang 00:00:06.510 --> 00:00:09.015 Bahasa dan sastra Hispanik 00:00:09.015 --> 00:00:10.610 Universitas Pittsburg 00:00:10.630 --> 00:00:12.800 Aku juga instruktur Bahasa Spanyol dan 00:00:13.040 --> 00:00:15.540 spesialis Amerika Latin dan sastra Italia 00:00:15.644 --> 00:00:17.794 dan penelitian disabilitas pokok 00:00:21.822 --> 00:00:22.944 jadi minatku, minat 00:00:22.944 --> 00:00:24.066 akademisku sangat 00:00:24.138 --> 00:00:25.878 terkait dengan 00:00:25.878 --> 00:00:27.670 pengalaman pribadiku sebagai 00:00:27.672 --> 00:00:29.972 siswa dan sekarang instruktur 00:00:30.160 --> 00:00:32.760 dengan disabilitas belajar dan anxietas 00:00:34.023 --> 00:00:35.578 Jadi ingatan pertama yang 00:00:36.118 --> 00:00:38.271 kuingat secara pribadi 00:00:38.387 --> 00:00:40.587 adalah mengamati adanya kendala akses 00:00:40.997 --> 00:00:43.427 atau sesuatu yang 00:00:43.485 --> 00:00:47.485 khususnya di tingkat SMU, 00:00:48.273 --> 00:00:50.803 kurangnya pemahaman tentang 00:00:50.933 --> 00:00:54.813 berbagai cara belajar yang berbeda 00:00:54.971 --> 00:00:57.141 dan perbedaan dalam kecepatan 00:00:57.285 --> 00:00:58.950 memproses, karena dengan 00:00:59.310 --> 00:01:01.285 diagnosisku akibat ADD. 00:01:01.480 --> 00:01:04.630 Salah satu pengaruh utama ADD bagiku 00:01:04.740 --> 00:01:07.460 adalah aku lebih lambat dalam memproses 00:01:07.610 --> 00:01:09.470 jadi walau aku kuat dalam 00:01:09.889 --> 00:01:12.399 komprehensi membaca 00:01:12.618 --> 00:01:14.838 Kecepatan prosesku mempengaruhi 00:01:14.838 --> 00:01:16.286 kecepatan menulisku, sehingga 00:01:16.336 --> 00:01:17.768 aku tidak selalu dapat menulis 00:01:17.954 --> 00:01:20.144 satu paragraf dalam hitungan waktu. 00:01:20.217 --> 00:01:21.837 Sehingga kami sering bermasalah 00:01:21.892 --> 00:01:23.377 di pelajaran Bahasa Inggris. 00:01:23.377 --> 00:01:25.092 Ini terjadi di kelas 10 dan 00:01:25.134 --> 00:01:26.674 ekspektasinya adalah kami dapat 00:01:26.731 --> 00:01:28.391 menulis 1 paragraf dalam 30 menit 00:01:28.424 --> 00:01:30.404 dan seringkali aku butuh waktu 00:01:30.434 --> 00:01:31.634 lebih, 2x lebih panjang 00:01:31.684 --> 00:01:33.374 yaitu 1 jam dan kadang aku bahkan 00:01:34.064 --> 00:01:35.389 tidak dapat menyelesaikan 00:01:35.389 --> 00:01:36.714 1 paragraf dalam 1 jam NOTE Paragraph 00:01:37.574 --> 00:01:41.289 dan aku ingat guru bahasa inggrisku 00:01:41.289 --> 00:01:42.914 saat itu, setelah pelajaran usai 00:01:43.073 --> 00:01:45.383 saat aku menghampirinya dan berkata 00:01:45.504 --> 00:01:47.779 "Hai, Aku butuh perpanjangan waktu. 00:01:47.889 --> 00:01:50.854 Aku tidak mampu menyelesaikan paragrafku 00:01:51.757 --> 00:01:53.777 ." Dan aku ingat dia menatapku 00:01:53.994 --> 00:01:55.924 tak percaya dan berkata, 00:01:55.938 --> 00:01:57.508 " Bila kau tak dapat menulis 00:01:57.508 --> 00:01:58.788 1 paragraf saja, 00:01:58.829 --> 00:02:00.569 satu paragraf sederhana dalam 1 jam. 00:02:00.599 --> 00:02:02.599 Aku tak tau harus bilang apa." 00:02:02.662 --> 00:02:08.642 Aku ingat saat itu dan setelahnya 00:02:08.730 --> 00:02:11.320 Saat aku persiapan ujian akhir. 00:02:11.320 --> 00:02:12.850 Ini juga terjadi di SMA 00:02:13.172 --> 00:02:15.362 Ini di tahun awal, 00:02:15.533 --> 00:02:17.803 aku mengambil mapel Sejarah Dunia 00:02:20.802 --> 00:02:23.632 Aku menghampiri guruku, menyadari karena 00:02:24.162 --> 00:02:26.772 aku sudah sering advokasi mandiri sejak 00:02:27.085 --> 00:02:29.360 kecil. Aku sudah tau bahwa 00:02:30.710 --> 00:02:32.915 pada semua ujian standar 00:02:34.211 --> 00:02:36.881 ada proses permintaan akomodasi 00:02:37.144 --> 00:02:39.804 Aku menghampiri ujian sejarah dunia dan 00:02:40.264 --> 00:02:43.974 maksudku, guruku dan menjelaskan padanya 00:02:45.354 --> 00:02:48.874 bahwa aku terdaftar dalam kategori 00:02:49.537 --> 00:02:52.107 disabilitas, bahwa aku punya dokumentasi 00:02:52.351 --> 00:02:55.021 disabilitas dan aku butuh akomodasi khusus 00:02:55.265 --> 00:02:57.295 yaitu waktu 1,5 kali lebih panjang. 00:02:57.405 --> 00:02:59.275 Akomodasi yang sangat umum 00:02:59.435 --> 00:03:01.845 Dan ia menjawab,"aku tidak keberatan 00:03:02.015 --> 00:03:04.295 menyediakan akomodasi kelas 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 . Tapi aku tidak yakin apakah perpanjangan 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 waktu disediakan dalam ujian akhir." 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 Dan aku sangat kecewa 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 seorang guru memberikan informasi yang 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 keliru seperti itu padaku 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 karena aku saja sudah tahu sejak usia 16 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 bahwa ujian ATS selalu menyediakan 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 proses permohonan akomodasi. 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 Aku tak percaya bahwa seorang dewasa 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 merasa boleh memberikan informasi 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 keliru seperti itu. Dan aku tahu 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 informasinya itu bukan bermaksud negatif, tapi dia 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 sungguh tidak mempedulikan proses tersebut 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 Ya, informasi keliru yang tidak sengaja, 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 tapi efeknya serupa. Andai ia mengatakan itu 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 kepada murid yang tidak memahami permohonan akomodasi 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 bagaimana memperoleh evaluasi yang dibutuhkan untuk membuktikan 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 kebutuhan akomodasi. Jadi ini informasi yang sangat keliru 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 disebabkan oleh ketidakpedulian dan bukan niat buruk 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 Kurangnya informasi sungguh mengurangi 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 kemampuan murid untuk advokasi mandiri 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 Dalam pekerjaanku di komunitas hak 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 disabilitas, karena aku telah 2 th bekerja 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 di organisasi hak disabilitas, yaitu Autistic Self Advovacy Network 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 Dan bertemu banyak orang seusiaku 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 Banyak murid yang tidak tahu diagnosanya sampai usia tertentu 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 Saat mereka mengetahui gejalanya, mereka 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 mencari dukungan individu. Jadi aku secara 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 pribadi, mendapat pengetahuan dari ibuku 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 dan pengalamannya sebagai advokat orangtua 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 Kesadaranku tentang tingkat diskriminasi 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 walaupun bersifat tak sengaja, kupikir aku 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 lebih sadar diskriminasi di tingkat SMA 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 Aku telah melakukan advokasi di usia dini 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 aku ingata, di waktu libur sekolah 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 aku ikut ke kantor ibuku. Dan aku bertemu 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 ibu lain dan melihatnya bekerja paruh waktu 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 di grup advokasi orangtua untuk disabilitas ini 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 Aku berterimakasih pada ibuku untuk mengenalkanku 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 pada konsep advokasi mandiri dan menguatkanku 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 untuk menggunakannya dalam segala aspek hidupku pada tingkat profesional 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 dan juga tingkat akademik 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 Aku kurang ingat hari Aksi Amerika denganDisabilitas 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 karena aku baru berusia beberapa bulan 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 Tapi, dampaknya bagiku, aku sungguh ragu 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 andai aku sudah lahir 40 th yang lalu 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 bukannya 30 tahun yang lalu, mungkin aku 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 tidak kuliah. Walaupun kuliah, 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 mungkin aku tidak mempertimbangkan PhD 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 bila tidak ada Aksi Amerika dengan Disabilitas 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 Karena di pendidikan S2, tingkat dukungan di pendidikan S1 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 setidaknya di akademi kesenian liberal 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 yang cenderung lebih mendukung, sangat berbeda dari S2 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 yang hampir tidak ada tingkat dukungannya. 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 Kurasa semua siswa S2 merasakannya 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 Jadi tanpa aksi AAD, aku tiidak yakin apakah aku akan seberuntung ini 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 untuk dapat kuliah, jadi ini memberi 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 perlindungan yang kubutuhkan di luar 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 harapanku, ya kan? Jadi aku merasa 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 diberikan hidup yang istimewa dan aku bersyukur untuk 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 kesempatan akademisku, aku tahu banyak siswa lain yang berhak 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 namun tidak berkesempatan seperti aku, aku 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 tak hanya berterimakasih pada keluargaku 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 untuk dedikasi mereka dalam mengadvoaksi, 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 namun juga untuk aksi AAD. Disabilitas banyak terjadi di keluargaku 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 Disabilitas perkembangan saraf, disabilitas belajar. Aku 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 punya sepupu yang mengalami spektrum Autis 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 Aku tidak berpikir, dia memperoleh 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 perlindungan dari aksi AAD dalam kualitas 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 yang sama denganku. Sayangnya, karena 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 masih ada stigma budaya 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 Apa lagi bila spektrum autis terjadi 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 bersama disabilitas intelektual, namun ia 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 meraih gelar D3nya dengan dukungan minimal 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 karena AAD menguatkanku, aku siap 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 jadi instruktur yang menawarkan bimbingan 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 bagi murid dengan disabilitas. Aku punya 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 murid disabilitas dan aku merasa karena 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 pengalaman pribadiku sebagai murid 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 dengan disabilitas, aku lebih siap untuk 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 kerja bersama murid berkebutuhan khusus 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 dan aku siap mengakomodir dan setidaknya 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 berusaha membuat murid merasa mereka 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 anggota kelasku yang bernilai. Aku bukan guru yang sempurna. Aku masih butuh 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 banyak belajar, ku rasa tingkat kemanusia- 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 an yang berkomunikasi dengan banyak murid 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 dan aku lebih nyambung dengan mereka 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 AAD mempermudahku untuk menjadi bermanfaat sebagai instuktur 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 Namun aku ingat sebuah wawancara dengan muridku 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 yang mengalami spektrum autis, yang 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 masuk ke akademi khusus bagi murid dengan disabilitas belajar 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 Dan dia mengamati dengan seksama tentang 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 disabilitas belajar dan fokus mereka pada 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 pelatihan vokasional dibanding pelatihan 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 akademis. Dia siswi pintar yang ingin 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 meraih gelar kemanusiaan dan Kesenian 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 Liberal, namun dia tidak bisa mengambil Filosofi 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 misalnya atau Sejarah Umum. Dan cara 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 kelas dan kursus berlangsung, Kurikulum, 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 bagaimana semua pilihan akademis disusun di kampus tertentu 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 memaksa ide bahwa disiplin akademis 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 tradisional tidak sesuai dengan murid 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 yang memiliki disabiltas intelektual atau 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 mungkin gangguan belajar dan dia mengeluh 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 dan aku setuju dengan pemikirannya. Ia 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 mengeluh karena tidak bisa mengikuti disiplin tradisional yang dia inginkan. Ia ingin menjadi ahli sejarah 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 Orang tidak akan membaca peraturannya 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 dengan seksama, dalam upaya mereka 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 untuk menyertakan orang lain, mereka 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 tanpa sengaja membatasi pilihan untuk banyak murid 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 karena mungkin ada murid yang sangat ingin belajar 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 fisika, kan? Tapi mereka butuh perpanjangan waktu untuk 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 menyelesaikan tugas, tapi ini hanya di kampus yang berlangsung 4 tahun 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 Mekanisme ini tidak menyediakan sistem 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 pendukung untukmurid berkebutuhan khusus 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 yang ingin mengambil mata kuliah umum. 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 Dalam hal ini, walaupun dengan semanngat 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 AAD, dengan peraturan tertulis seperti itu 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 mereka seperti membenarkan eksklusi sosial 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 dan akademis bagi murid yang ingin memilih 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 kuliah umum, tapi ku pikir dalam hal ini, 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 tingkat pelaksanaannya sangat berbeda. Hal 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 lain yang ingin kutambahkan, sebagai 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 pengamatan pribadi saja sebagai instruktur 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 pelaksanaan rutin dari Amendment 2009 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 sangatlah penting, karena memperluas kategori 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 disabilitas termasuk bermacam protein, maksudku 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 Disabilitas yang sangan inkonsisten. Misal 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 seperti Kanker atau penyakit autoimun 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 yang akhirnya dicantumkan dalam kategori disabilitas yang lebih luas ini 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 Amendment 2009 sangat penting karena ia 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 menjelaskan bahwa disabilitas tidak harus 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 stabil, tidak harus konsisten. 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 Disabilitas fisik yang dianggap konsisten 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 sebagai disabilitas yang masuk kategori dalam peraturan ini. Kesimpulannya 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 disabilitas baik fisik maupun mental yang 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 sifatnya tidak konsisten atau mengalami 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 periode remisi. Seperti gangguan Bipolar 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 Yang bagus dalam Amendment 2008 adalah 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 jelas tidak menentang pemikiran seperti 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 gangguan bipolar, saat kau mengalami 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 episode manik depresif yang pada tingkat 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 institusi, tetap harus menyediakan dukungan yang cukup untuk orang 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 yang mengalami siklus perubahan. Dan yang 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 aku amati di tingkat kuliah, khususnya prodi ilmiah 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 mereka memasukkan hal yang bagikub hampir 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 tak berdasarkan peraturan. Kau melihat 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 panduan kuliah S1 dan S2, mereka memiliki 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 kebijakan yang aneh yang mengharuskan kau 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 untuk mengungkapkan disabilitasmu pada 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 dosenmu di 2 minggu pertama pada semeter 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 dimana kau mengalami disabilitas. Masalah- 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 nya banyak disabilitas yang tidak bisa begitu, Ada masa dimana kau 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 'berfungsi'. Dan ada masa kau tidak berfungsi 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 sebagaimana pemahaman sosial, kan? 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 Dan khususnya untuk siswa, ini tidak asing bagi siswa yang 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 terdiagnosa di usia saat baru mulai kuliah 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 di masa transisi, gejala tertentu yang tak 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 menyebabkan disabilitas tiba-tiba menyebabkannya 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 ketika kau masuk kuliah. Dan kebijakan itu 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 pada dasarnya 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 memberikan informasi yang keliru bagi 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 siswa, membuat mereka berpikir mereka tak 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 bisa meminta dukungan saat mereka mencapai 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 titik dimana kondisi mereka sangat melumpuhkan 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 sampai mereka tak dapat memenuhi syarat dalam kurun waktu yang ditentukan. Seperti ada 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 mekanisme untuk memberikan pemahaman 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 keliru bahwa kau tak dapat memperoleh dukungan di masa selanjutnya 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 dalam semester tsb. Jadi, sepertinya walau 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 pun ada perlindungan yang ditetapkan, ketidaktahuan institusi 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 dan pelaksanaan rutin terus jadi masalah. 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 Bila aku dapat memilih 1 hal yang harus diubah dalam hal akses 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 aku akan memulai abstrak singkat dan kemudian menjelaskan maksudku 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 Kita harus mengatasi konsep otonomi ini 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 Apa maksudku? Aku banyak berpikir tentang 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 aktivis hak disabilitas, ketika kita berpikir tentang advokasi, yang mereka pikirkan 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 dalam hal gerakan bersama akar rumput, 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 ada penekanan dalam hal hubungan, dan dukungan timbal balik 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 Dan saya pikir hanya dalam 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 budaya barat, tanggungjawab untuk mencari 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 akomodasi sosial untuk disabilitas 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 diemban oleh individu saja, bukan masyarakat 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 Aku rasa AAD memberikan kesan tsb, kan? 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 Bahwa akomodasi sosial yang sebenarnya 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 disarankan, benar? 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 Tanggungjawab Sosial, namun dalam praktik 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 tidak berlaku tanggungjawab bersama dan aku sering melihat ini pada tingkat administrasi universita 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 Jadi ketika siswa mulai kuliah, tidak saja 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 kau bertanggungjawab pada manajemen waktu 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 belajar hidup mandiri untuk pertama kali 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 Belajar tinggal dengan teman sekamar, yang mungkin tidak mudah bagimu bila kau 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 siswa dengan disabilitas. Kau juga bertanggungjawab untuk mengatur akomodasimu sendiri 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 dan bergantung pada akomodasi yang kau 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 butuhkan, ku rasa di tingkat S1, pengalamanku 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 tidak terlalu sulit. Aku masih bisa mengatasinya. Tapi di tingkat S2, 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 meminta akomodasi baru, berdasarkan kebutuhan barumu 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 akibat perubahan pekerjaan dan 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 keseluruhan. Tugasmu menjadi lebih menuntut, 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 pada tingkat S2 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 Harus ada cara untuk akomodasi sosial 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 dan akademik untuk dipertimbangkan kembali 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 sebagai tanggungjawab bersama. Tapi pada 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 tingkat administrasi, ada tanggungjawab 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 bagi siswa untuk berhasil yang bukan hanya 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 beban otonomi, tapi tanggungjawab bersama 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 Tugas bersama 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 Aku pikir sebagai bagian komunitas kita 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 berperan untuk mengidentifikasi organisasi hak disabilitas yang 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 aktif bekerja dalam menyediakan 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 dukungan dan layanan 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 dan tidak fokus kepada aspek penyembuhan, yang 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 tidak membiarkan kita menunjukkan kebutuhan sosial tsb 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 Aku pikir organisasi seperti Autistic 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 Self Advocacy Network, tempat kerjaku, 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 punya program pusat advokasi yang unggul 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 Mereka sungguh menyediakan sumber yang mudah secara kognitif untuk advokasi 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 politis, misalnya. Dan mereka menguatkan 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 siswa dengan cara tsb, untuk advokasi 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 dukungan di kampus perkuliahan 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 Melihat organisasi yang menguatkan 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 orang untuk advokasi mandiri dengan 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 keterampilan yang mereka miliki, untuk 99:59:59.999 --> 99:59:59.999 merasa hidup mereka berharga sebagaimana adanya