[Script Info] Title: [Events] Format: Layer, Start, End, Style, Name, MarginL, MarginR, MarginV, Effect, Text Dialogue: 0,0:00:06.95,0:00:11.52,Default,,0000,0000,0000,,Bayangkan Anda melihat sebuah kereta\Nberjalan meluncur di jalurnya Dialogue: 0,0:00:11.52,0:00:15.96,Default,,0000,0000,0000,,menuju lima pekerja \Nyang tak bisa menghindar. Dialogue: 0,0:00:15.96,0:00:18.18,Default,,0000,0000,0000,,Anda kebetulan berdiri di samping tombol Dialogue: 0,0:00:18.18,0:00:21.68,Default,,0000,0000,0000,,yang bisa mengalihkan kereta \Nke jalur ke dua. Dialogue: 0,0:00:21.68,0:00:22.98,Default,,0000,0000,0000,,Masalahnya, Dialogue: 0,0:00:22.98,0:00:28.07,Default,,0000,0000,0000,,ada satu orang di jalur itu. \NHanya satu. Dialogue: 0,0:00:28.07,0:00:29.39,Default,,0000,0000,0000,,Apa yang Anda lakukan? Dialogue: 0,0:00:29.39,0:00:32.68,Default,,0000,0000,0000,,Mengorbankan satu \Ndemi menyelamatkan lima? Dialogue: 0,0:00:32.68,0:00:35.41,Default,,0000,0000,0000,,Inilah problem kereta, Dialogue: 0,0:00:35.41,0:00:42.10,Default,,0000,0000,0000,,dilema etis yang dikemukakan\NPhilippa Foot pada tahun 1967. Dialogue: 0,0:00:42.10,0:00:45.37,Default,,0000,0000,0000,,Pengandaian ini memaksa kita \Nberpikir tentang cara memilih Dialogue: 0,0:00:45.37,0:00:48.06,Default,,0000,0000,0000,,ketika tidak ada pilihan baik. Dialogue: 0,0:00:48.06,0:00:50.20,Default,,0000,0000,0000,,Apa kita memilih berdasar \Nhasil terbaik Dialogue: 0,0:00:50.20,0:00:55.40,Default,,0000,0000,0000,,atau tetap memegang moral \Nuntuk tidak membunuh? Dialogue: 0,0:00:55.40,0:01:00.84,Default,,0000,0000,0000,,Dalam satu survei, sekitar 90% responden \Nberkata tak apa menekan tombol, Dialogue: 0,0:01:00.84,0:01:04.25,Default,,0000,0000,0000,,mengorbankan satu untuk lima. Dialogue: 0,0:01:04.25,0:01:08.60,Default,,0000,0000,0000,,Studi lain yang menggunakan \Nsimulasi virtual dari masalah ini Dialogue: 0,0:01:08.60,0:01:11.04,Default,,0000,0000,0000,,juga menunjukkan hasil yang sama. Dialogue: 0,0:01:11.04,0:01:16.06,Default,,0000,0000,0000,,Keputusan ini konsisten \Ndengan prinsip utilitarian Dialogue: 0,0:01:16.06,0:01:18.52,Default,,0000,0000,0000,,yang berpendapat,\Nkeputusan yang tepat secara moral Dialogue: 0,0:01:18.52,0:01:23.35,Default,,0000,0000,0000,,adalah yang mementingkan \Nkesejahteraan banyak orang. Dialogue: 0,0:01:23.35,0:01:25.48,Default,,0000,0000,0000,,Lima nyawa lebih penting dari satu, Dialogue: 0,0:01:25.48,0:01:30.56,Default,,0000,0000,0000,,meski ini berarti \Nmembuat satu orang meninggal. Dialogue: 0,0:01:30.56,0:01:33.47,Default,,0000,0000,0000,,Tapi, tak semua orang \Nberpikir seperti itu. Dialogue: 0,0:01:33.47,0:01:37.06,Default,,0000,0000,0000,,Misalnya skenario diubah sedikit. Dialogue: 0,0:01:37.06,0:01:40.30,Default,,0000,0000,0000,,Anda berdiri di atas jembatan, \Ndi atas rel Dialogue: 0,0:01:40.30,0:01:43.19,Default,,0000,0000,0000,,di mana kereta sedang melaju kencang. Dialogue: 0,0:01:43.19,0:01:44.87,Default,,0000,0000,0000,,Tidak ada jalur ke dua, Dialogue: 0,0:01:44.87,0:01:48.79,Default,,0000,0000,0000,,tapi ada pria besar \Nberdiri di samping Anda. Dialogue: 0,0:01:48.79,0:01:52.49,Default,,0000,0000,0000,,Jika Anda mendorongnya jatuh, \Ntubuhnya akan menghentikan kereta, Dialogue: 0,0:01:52.49,0:01:54.24,Default,,0000,0000,0000,,sehingga lima pekerja selamat. Dialogue: 0,0:01:54.24,0:01:56.03,Default,,0000,0000,0000,,Tapi dia akan mati. Dialogue: 0,0:01:56.03,0:01:59.43,Default,,0000,0000,0000,,Bagi penganut utilitarian, \Nkeputusan ini sama Dialogue: 0,0:01:59.43,0:02:01.98,Default,,0000,0000,0000,,mengorbankan satu demi lima. Dialogue: 0,0:02:01.98,0:02:04.58,Default,,0000,0000,0000,,Dalam kasus ini, \Nhanya sekitar 10% responden Dialogue: 0,0:02:04.58,0:02:08.45,Default,,0000,0000,0000,,berpendapat tak apa \Nmenjatuhkan si pria besar. Dialogue: 0,0:02:08.45,0:02:11.91,Default,,0000,0000,0000,,Menurut insting, \Nmembunuh dengan sengaja itu Dialogue: 0,0:02:11.91,0:02:16.30,Default,,0000,0000,0000,,beda dari membiarkan orang mati \Nkarena kecelakaan. Dialogue: 0,0:02:16.30,0:02:20.95,Default,,0000,0000,0000,,Rasanya salah karena sebab \Nyang sulit dijelaskan. Dialogue: 0,0:02:20.95,0:02:23.47,Default,,0000,0000,0000,,Pertemuan etika dan psikologi ini Dialogue: 0,0:02:23.47,0:02:26.60,Default,,0000,0000,0000,,membuat perumpamaan ini menarik. Dialogue: 0,0:02:26.60,0:02:30.98,Default,,0000,0000,0000,,Dilema ini mengungkap, \Napa yang kita pikir benar atau salah Dialogue: 0,0:02:30.98,0:02:36.34,Default,,0000,0000,0000,,bergantung pada faktor-faktor \Ndi luar logika pro dan kontra. Dialogue: 0,0:02:36.34,0:02:38.84,Default,,0000,0000,0000,,Dibandingkan wanita, \Nresponden pria lebih cenderung Dialogue: 0,0:02:38.84,0:02:42.50,Default,,0000,0000,0000,,berkata tak apa mendorong \Nsi pria besar. Dialogue: 0,0:02:42.50,0:02:46.99,Default,,0000,0000,0000,,Demikian juga responden \Nyang sebelumnya menonton video lucu. Dialogue: 0,0:02:46.99,0:02:49.16,Default,,0000,0000,0000,,Dalam studi dengan realitas virtual, Dialogue: 0,0:02:49.16,0:02:52.94,Default,,0000,0000,0000,,responden lebih rela mengorbankan \Npria daripada wanita. Dialogue: 0,0:02:52.94,0:02:55.21,Default,,0000,0000,0000,,Para peneliti meneliti aktivitas otak Dialogue: 0,0:02:55.21,0:02:59.54,Default,,0000,0000,0000,,responden saat memikirkan problema ini. Dialogue: 0,0:02:59.54,0:03:04.05,Default,,0000,0000,0000,,Kedua skenario mengaktifkan area otak \Nterkait pengambilan keputusan sadar Dialogue: 0,0:03:04.05,0:03:06.51,Default,,0000,0000,0000,,dan respons emosional. Dialogue: 0,0:03:06.51,0:03:10.98,Default,,0000,0000,0000,,Bedanya, respons emosional \Nlebih intens pada skenario jembatan. Dialogue: 0,0:03:10.98,0:03:13.19,Default,,0000,0000,0000,,Demikian pula aktivitas di area otak Dialogue: 0,0:03:13.19,0:03:16.88,Default,,0000,0000,0000,,yang biasa memproses konflik internal. Dialogue: 0,0:03:16.88,0:03:18.14,Default,,0000,0000,0000,,Mengapa beda? Dialogue: 0,0:03:18.14,0:03:22.91,Default,,0000,0000,0000,,Karena mendorong orang \Nterasa lebih personal, Dialogue: 0,0:03:22.91,0:03:26.92,Default,,0000,0000,0000,,sehingga konflik emosional \Nmenjadi lebih kuat. Dialogue: 0,0:03:26.92,0:03:31.42,Default,,0000,0000,0000,,Tapi kita tahu pilihan itu logis. Dialogue: 0,0:03:31.42,0:03:36.40,Default,,0000,0000,0000,,Dilema kereta ini dikritik \Noleh banyak filsuf dan psikolog. Dialogue: 0,0:03:36.40,0:03:41.27,Default,,0000,0000,0000,,Menurut mereka, \Npremis teori ini tidak realistis Dialogue: 0,0:03:41.27,0:03:45.42,Default,,0000,0000,0000,,sehingga responden pun \Ntak serius berpendapat. Dialogue: 0,0:03:45.42,0:03:48.56,Default,,0000,0000,0000,,Tapi teknologi baru \Nmembuat analisis etis ini Dialogue: 0,0:03:48.56,0:03:50.70,Default,,0000,0000,0000,,menjadi sangat penting. Dialogue: 0,0:03:50.70,0:03:54.04,Default,,0000,0000,0000,,Mobil otomatis harus \Nmemilih antara Dialogue: 0,0:03:54.04,0:03:58.01,Default,,0000,0000,0000,,kecelakaan kecil \Natau kecelakaan besar. Dialogue: 0,0:03:58.01,0:04:01.63,Default,,0000,0000,0000,,Pemerintah meneliti \Ndrone militer otomatis Dialogue: 0,0:04:01.63,0:04:05.98,Default,,0000,0000,0000,,yang mungkin memilih\Nmenyebabkan kematian sipil Dialogue: 0,0:04:05.98,0:04:09.28,Default,,0000,0000,0000,,demi menyerang target besar. Dialogue: 0,0:04:09.28,0:04:11.20,Default,,0000,0000,0000,,Jika kita ingin \Nmenggunakan etika, Dialogue: 0,0:04:11.20,0:04:15.40,Default,,0000,0000,0000,,kita harus tahu \Ncara menilai nyawa manusia Dialogue: 0,0:04:15.40,0:04:17.67,Default,,0000,0000,0000,,dan membuat pilihan terbaik. Dialogue: 0,0:04:17.67,0:04:20.11,Default,,0000,0000,0000,,Para peneliti sistem otonom Dialogue: 0,0:04:20.11,0:04:22.21,Default,,0000,0000,0000,,berkolaborasi dengan filsuf Dialogue: 0,0:04:22.21,0:04:27.63,Default,,0000,0000,0000,,untuk memrogram etika \Nke dalam mesin. Dialogue: 0,0:04:27.63,0:04:30.96,Default,,0000,0000,0000,,Ini membuktikan bahwa \Ndilema hipotetis Dialogue: 0,0:04:30.96,0:04:35.06,Default,,0000,0000,0000,,bisa bertabrakan dengan \Nmasalah nyata.