Perjalanan Surga dan Neraka (Ketiga).
Bagian 1. Tanah Suci Barat, Tanah Suci XLFM,
dan Pencerahan Buddha Bodhisattva
8. Perjalanan ke Tanah Suci Xin Ling
Tanya: 16 Desember 2019,
roh saya dibawa ke angkasa.
Buddha Amitabha,
Bodhisattva Guan Yin,
Bodhisattva Nanjing, Buddha Sun Wukong
dan banyak Bodhisattva lainnya
tiba di Gerbang Surga.
Bodhisattva Guan Yin,
"Anak, Saya akan membawamu untuk
menyambut seorang yang berbudi baik
yang akan terlahir kembali di
Tanah Suci Barat - Tanah Suci Xin Ling.
Orang baik ini memiliki hubungan
karma denganmu di dunia,
mari ikut bersamaku."
Tidak jauh dari sana,
Vajra Dharma Pala mengawal seorang
wanita tua dengan wajah penuh senyum
duduk di atas teratai emas
datang ke depan Gerbang Surga.
Buddha Amitabha memancarkan
cahaya terang, sinar emas Buddha
menyelimuti orang baik ini.
Di tengah alunan musik Buddha,
para Buddha dan Bodhisattva mulai
menggerakkan teratai di bawah kaki mereka
dan terbang menuju Tanah Suci Barat.
Karena orang baik ini dalam kehidupan
sekarang tidak memiliki kebajikan cukup,
dia bergantung pada XFZ yang didoakan
oleh kerabatnya
yang melakukan kebajikan besar
di rumah
dan akar kebajikan
dari kehidupan lampaunya,
sehingga terbangnya agak lambat.
Buddha Sun Wukong menggunakan
tongkat emasnya untuk menopang teratai
di bawah kaki orang baik ini,
dan mulai terbang dengan kecepatan
tinggi melewati banyak planet.
Setelah keluar dari Alam Rupa,
para Dewa Penjaga yang berjaga
di Istana Alam Tanpa Rupa
segera muncul untuk bertanya,
begitu melihat Buddha Amitabha
dan para Buddha Bodhisattva
menyambut orang baik ke Tanah Suci,
mereka segera anjali dan membuka
Gerbang Surga dengan hormat.
Para Buddha dan Bodhisattva
terbang lurus ke depan lalu berbelok kiri,
melewati galaksi yang sangat indah,
berbelok kiri lalu kanan,
kiri lagi dan terbang lurus.
Setelah terbang melewati
10 miliar negeri Buddha
seperti yang disebutkan dalam sutra
(banyak galaksi yang
tidak bisa saya hitung),
mereka memasuki alam Buddha Amitabha.
Ratusan lingkaran cahaya emas besar
yang dikelilingi kekuatan Buddha
yang tak terbayangkan muncul
di depan mata,
bersinar terang seperti matahari.
Tidak lama kemudian,
Vajra Dharma Pala yang menjaga
alam Buddha Amitabha muncul,
membuka jalur agar para Buddha dan
Bodhisattva dapat memasuki Tanah Suci.
Dari sisi timur alam Buddha Amitabha
berbelok kiri terbang ke depan
Gerbang Surga Tanah Suci Xin Ling,
orang baik itu di bawah perlindungan
para Buddha dan Bodhisattva
tiba di atas kolam teratai terbesar
yang ada di pusat Tanah Suci Xin Ling -
kolam 7 permata
dan 8 kebajikan.
Teratai orang baik itu turun
ke permukaan air,
permukaan air yang berkilau keemasan,
tenang seperti lautan, sangat besar.
Teratai orang baik masuk
ke kolam permata,
ingatan (Alaya-vijnana) dari
kehidupan sekarang
hingga beberapa kehidupan sebelumnya
terus muncul dari dalam jiwa,
setelah itu perlahan menjadi tenang.
Bodhisattva Guan Yin
berkata kepada orang baik itu,
"Semuanya seperti mimpi, ilusi,
gelembung, dan bayangan."
Setelah keluar dari pemandian
(saat ini belum mencapai tingkat Arhat,
Pratyekabuddha atau Bodhisattva,
baru saja terlahir kembali
di Tanah Suci),
dengan sikap tenang, tanpa kerutan,
duduk di teratai putih yang transparan,
wajahnya memancarkan
kebahagiaan Dharma.
Bodhisattva Guan Yin menasihatiku
untuk menulis pemandangan yang
dilihat setelah kembali ke dunia manusia
dan kemudian membiarkan Bodhisattva
Pelindung mengawalku kembali ke alam Saha.
Murid Malaysia, 17 Desember 2019
Master: Pasti ini adalah seorang
ibu tua dari keluarga praktisi XLFM kita,
yang keluarganya membantu
membawanya naik.
Para Bodhisattva datang menjemput,
menunjukkan takdirnya sangat kuat.
Kadang-kadang dalam mimpi kalian
bisa terbang ke planet secepat kilat,
begitu pikiran sampai,
orang sudah sampai di sana.
Praktiklah dengan baik,
jangan sekali-kali berbuat jahat.
Jika kamu tidak berbuat jahat,
keluargamu membantu membacakan
sutra, kamu masih bisa naik ke atas;
jika kamu berbuat jahat,
bagaimanapun keluargamu membacakan sutra
akan sulit bagimu untuk naik ke atas,
karena karma terlalu berat.
Surat Tanya Jawab No. 353,
25 Desember 2019.