[Script Info] Title: [Events] Format: Layer, Start, End, Style, Name, MarginL, MarginR, MarginV, Effect, Text Dialogue: 0,0:00:06.80,0:00:10.72,Default,,0000,0000,0000,,Dalam budaya Islam,\Ngeometri ada di mana-mana. Dialogue: 0,0:00:10.72,0:00:16.29,Default,,0000,0000,0000,,Kamu bisa menemukannya di mesjid,\Nmadrasah, istana, dan rumah pribadi. Dialogue: 0,0:00:16.29,0:00:22.14,Default,,0000,0000,0000,,Tradisi ini berawal pada abad ke-8 Masehi\Npada sejarah awal Islam, Dialogue: 0,0:00:22.14,0:00:26.71,Default,,0000,0000,0000,,ketika para pengrajin mengambil motif yang\Nsudah ada sejak budaya Romawi dan Persia Dialogue: 0,0:00:26.71,0:00:31.21,Default,,0000,0000,0000,,dan mengembangkannya menjadi\Nbentuk ekspresi visual baru. Dialogue: 0,0:00:31.21,0:00:35.16,Default,,0000,0000,0000,,Periode sejarah ini merupakan\Nzaman keemasan budaya Islam, Dialogue: 0,0:00:35.16,0:00:38.04,Default,,0000,0000,0000,,ketika banyak prestasi dari\Nperadaban sebelumnya Dialogue: 0,0:00:38.04,0:00:40.74,Default,,0000,0000,0000,,dilestarikan dan dikembangkan\Nlebih lanjut, Dialogue: 0,0:00:40.74,0:00:46.52,Default,,0000,0000,0000,,menghasilkan kemajuan fundamental\Ndalam studi ilmiah dan matematika. Dialogue: 0,0:00:46.52,0:00:50.86,Default,,0000,0000,0000,,Pada saat bersamaan, terjadi peningkatan\Npenggunaan abstraksi yang canggih Dialogue: 0,0:00:50.86,0:00:53.98,Default,,0000,0000,0000,,dan geometri kompleks dalam seni Islam, Dialogue: 0,0:00:53.98,0:00:57.74,Default,,0000,0000,0000,,dari motif floral yang rumit\Nyang menghiasi karpet dan kain, Dialogue: 0,0:00:57.74,0:01:01.89,Default,,0000,0000,0000,,hingga pola susunan ubin\Nyang tampak berulang tak terhingga, Dialogue: 0,0:01:01.89,0:01:06.34,Default,,0000,0000,0000,,membangkitkan rasa takjub dan\Nperenungan tentang ketuhanan. Dialogue: 0,0:01:06.34,0:01:08.77,Default,,0000,0000,0000,,Walaupun memiliki kompleksitas\Nyang luar biasa, Dialogue: 0,0:01:08.77,0:01:12.65,Default,,0000,0000,0000,,desain-desain ini dapat dibuat hanya\Ndengan jangka untuk membuat lingkaran Dialogue: 0,0:01:12.65,0:01:14.95,Default,,0000,0000,0000,,dan penggaris untuk\Nmembuat garis di dalamnya, Dialogue: 0,0:01:14.95,0:01:20.32,Default,,0000,0000,0000,,dan dari alat-alat sederhana ini, muncul\Nberaneka ragam pola layaknya kaleidoskop. Dialogue: 0,0:01:20.94,0:01:22.75,Default,,0000,0000,0000,,Jadi, bagaimana cara kerjanya? Dialogue: 0,0:01:22.75,0:01:25.37,Default,,0000,0000,0000,,Semuanya berawal dengan sebuah lingkaran. Dialogue: 0,0:01:25.37,0:01:28.95,Default,,0000,0000,0000,,Hal pertama yang perlu kita putuskan\Nadalah bagaimana membaginya? Dialogue: 0,0:01:28.95,0:01:31.22,Default,,0000,0000,0000,,Sebagian besar pola membagi lingkaran Dialogue: 0,0:01:31.22,0:01:34.22,Default,,0000,0000,0000,,menjadi empat, lima, atau enam\Nbagian sama besar. Dialogue: 0,0:01:34.22,0:01:37.96,Default,,0000,0000,0000,,Pembagian yang berbeda akan melahirkan\Npola unik masing-masing. Dialogue: 0,0:01:37.96,0:01:41.81,Default,,0000,0000,0000,,Ada cara mudah untuk menentukan apakah\Nsuatu pola adalah simetri rangkap empat, Dialogue: 0,0:01:41.81,0:01:43.13,Default,,0000,0000,0000,,rangkap lima, Dialogue: 0,0:01:43.13,0:01:45.00,Default,,0000,0000,0000,,atau rangkap enam. Dialogue: 0,0:01:45.00,0:01:48.22,Default,,0000,0000,0000,,Sebagian besar berisi bintang\Nyang dikelilingi bentuk bunga. Dialogue: 0,0:01:48.22,0:01:51.07,Default,,0000,0000,0000,,Menghitung jumlah sinar pada bintang, Dialogue: 0,0:01:51.07,0:01:53.12,Default,,0000,0000,0000,,atau jumlah kelopak di sekitarnya, Dialogue: 0,0:01:53.12,0:01:56.63,Default,,0000,0000,0000,,menunjukkan dalam kategori apa\Npola tersebut berada. Dialogue: 0,0:01:56.63,0:02:00.32,Default,,0000,0000,0000,,Sebuah bintang dengan enam sinar,\Natau dikelilingi oleh enam kelopak, Dialogue: 0,0:02:00.32,0:02:03.47,Default,,0000,0000,0000,,masuk dalam kategori rangkap enam. Dialogue: 0,0:02:03.47,0:02:08.53,Default,,0000,0000,0000,,Bintang dengan delapan kelopak masuk pada\Nkategori rangkap empat, dan seterusnya. Dialogue: 0,0:02:08.53,0:02:11.23,Default,,0000,0000,0000,,Ada satu bahan rahasia lain\Ndalam desain-desain ini: Dialogue: 0,0:02:11.23,0:02:13.42,Default,,0000,0000,0000,,kisi-kisi yang ada di latar belakang. Dialogue: 0,0:02:13.42,0:02:16.04,Default,,0000,0000,0000,,Ia tidak terlihat,\Ntapi penting bagi setiap pola, Dialogue: 0,0:02:16.04,0:02:21.19,Default,,0000,0000,0000,,kisi-kisi membantu menentukan\Nskala komposisi sebelum mulai mendesain, Dialogue: 0,0:02:21.19,0:02:22.57,Default,,0000,0000,0000,,menjaga akurasi pola, Dialogue: 0,0:02:22.57,0:02:26.70,Default,,0000,0000,0000,,dan membantu menciptakan\Npola-pola baru yang luar biasa. Dialogue: 0,0:02:26.70,0:02:30.81,Default,,0000,0000,0000,,Mari lihat contoh berikut untuk\Nmengetahui cara kerjanya. Dialogue: 0,0:02:30.81,0:02:33.12,Default,,0000,0000,0000,,Kita mulai dengan lingkatan dalam persegi Dialogue: 0,0:02:33.12,0:02:35.98,Default,,0000,0000,0000,,dan membaginya menjadi\Ndelapan bagian sama besar. Dialogue: 0,0:02:35.98,0:02:39.16,Default,,0000,0000,0000,,Kita bisa menggambar\Nsepasang garis menyilang Dialogue: 0,0:02:39.16,0:02:41.90,Default,,0000,0000,0000,,dan menindihnya dengan dua garis lain. Dialogue: 0,0:02:41.90,0:02:44.53,Default,,0000,0000,0000,,Garis-garis ini disebut garis pembangun, Dialogue: 0,0:02:44.53,0:02:47.22,Default,,0000,0000,0000,,dan dengan memilih satu bagian\Ndari garis pembangun, Dialogue: 0,0:02:47.22,0:02:50.71,Default,,0000,0000,0000,,kita akan membentuk dasar\Nbagi pola berulang kita. Dialogue: 0,0:02:50.71,0:02:54.51,Default,,0000,0000,0000,,Ada banyak desain yang bisa dibuat\Ndari garis pembangun yang sama Dialogue: 0,0:02:54.51,0:02:57.31,Default,,0000,0000,0000,,hanya dengan memilih bagian yang berbeda. Dialogue: 0,0:02:57.31,0:02:59.46,Default,,0000,0000,0000,,Pola lengkapnya akhirnya muncul Dialogue: 0,0:02:59.46,0:03:04.43,Default,,0000,0000,0000,,ketika kita membuat kisi-kisi\Ndengan mengulang satu ubin ini Dialogue: 0,0:03:04.43,0:03:07.33,Default,,0000,0000,0000,,dalam proses yang disebut teselasi. Dialogue: 0,0:03:07.33,0:03:09.86,Default,,0000,0000,0000,,Dengan memilih unsur garis pembangun\Nyang berbeda, Dialogue: 0,0:03:09.86,0:03:12.75,Default,,0000,0000,0000,,kita bisa membuat pola ini, Dialogue: 0,0:03:12.75,0:03:14.22,Default,,0000,0000,0000,,atau yang ini. Dialogue: 0,0:03:14.22,0:03:17.24,Default,,0000,0000,0000,,Kemungkinannya bias dikatakan\Ntak terhingga. Dialogue: 0,0:03:17.24,0:03:21.04,Default,,0000,0000,0000,,Kita dapat mengikuti tahap-tahap yang sama\Nuntuk membuat pola rangkap enam Dialogue: 0,0:03:21.04,0:03:25.08,Default,,0000,0000,0000,,dengan menggambar garis pembangun\Ndi atas lingkaran yang dibagi enam, Dialogue: 0,0:03:25.08,0:03:29.93,Default,,0000,0000,0000,,lalu melakukan teselasi,\Nkita dapat membuat sesuatu seperti ini. Dialogue: 0,0:03:29.93,0:03:33.46,Default,,0000,0000,0000,,Ini pola rangkap enam lain yang\Ntelah muncul selama berabad-abad Dialogue: 0,0:03:33.46,0:03:35.53,Default,,0000,0000,0000,,dan di seantero dunia Islam, Dialogue: 0,0:03:35.53,0:03:41.24,Default,,0000,0000,0000,,termasuk Marrakesh,\NAgra, Konya, dan Alhambra. Dialogue: 0,0:03:41.24,0:03:44.88,Default,,0000,0000,0000,,Pola rangkap empat masuk\Ndalam kisi-kisi persegi, Dialogue: 0,0:03:44.88,0:03:49.44,Default,,0000,0000,0000,,dan pola rangkap enam\Ndalam kisi-kisi heksagonal. Dialogue: 0,0:03:49.44,0:03:53.28,Default,,0000,0000,0000,,Tapi pola rangkap lima lebih menantang\Nuntuk dibuat teselasi, Dialogue: 0,0:03:53.28,0:03:57.49,Default,,0000,0000,0000,,karena segi lima tidak memenuhi\Nsebuah permukaan dengan baik. Dialogue: 0,0:03:57.49,0:04:00.42,Default,,0000,0000,0000,,Jadi, alih-alih membuat pola\Ndi dalam segi lima, Dialogue: 0,0:04:00.42,0:04:04.08,Default,,0000,0000,0000,,bentuk lain harus ditambahkan untuk\Nmembuat sesuatu yang dapat diulang, Dialogue: 0,0:04:04.08,0:04:08.13,Default,,0000,0000,0000,,menghasilkan pola yang mungkin\Ntampak sangat kompleks, Dialogue: 0,0:04:08.13,0:04:11.88,Default,,0000,0000,0000,,tapi masih relatif mudah untuk dibuat. Dialogue: 0,0:04:11.88,0:04:16.89,Default,,0000,0000,0000,,Teselasi tidak terbatas pada\Nbentuk geometris sederhana, Dialogue: 0,0:04:16.89,0:04:19.68,Default,,0000,0000,0000,,seperti yang ditunjukkan karya MC Escher. Dialogue: 0,0:04:19.68,0:04:22.19,Default,,0000,0000,0000,,Kendati tradisi desain geometris Islam Dialogue: 0,0:04:22.19,0:04:25.78,Default,,0000,0000,0000,,cenderung tidak menggunakan unsur\Nseperti ikan dan wajah, Dialogue: 0,0:04:25.78,0:04:31.91,Default,,0000,0000,0000,,ia kadang menggunakan berbagai bentuk\Nuntuk membuat pola-pola kompleks. Dialogue: 0,0:04:31.91,0:04:36.26,Default,,0000,0000,0000,,Tradisi berusia lebih dari 1.000 tahun ini\Ntelah menggunakan geometri dasar Dialogue: 0,0:04:36.26,0:04:41.49,Default,,0000,0000,0000,,untuk menghasilkan karya yang rumit,\Ndekoratif, dan menyejukkan mata. Dialogue: 0,0:04:41.49,0:04:45.26,Default,,0000,0000,0000,,Para pengrajin ini membuktikan betapa\Nbanyak kemungkinan yang bisa dibuat Dialogue: 0,0:04:45.26,0:04:48.22,Default,,0000,0000,0000,,dengan intuisi artistik,\Nkreativitas, dedikasi, Dialogue: 0,0:04:48.22,0:04:51.15,Default,,0000,0000,0000,,serta jangka dan penggaris yang bagus.