Perjalanan Surga dan Neraka (Ketiga). Bagian 2. Pemandangan istimewa pada seminar Dharma dan Hari Raya Buddha. 81. Pemandangan luar biasa yang terlihat di seminar Dharma Melbourne 2019 Tanya: Saya ingin berbagi tentang keistimewaan pertemuan Dharma Melbourne 2019. Seminggu sebelum pertemuan dimulai, Buddha Sun Wukong, Guan Di Bodhisattva, Jenderal Besar Jiang Wu (Tai Sui Bodhisattva 2018), Jenderal Besar Xie Tai (Tai Sui Bodhisattva 2019), dan Jenderal Besar Lu Mi (Tai Sui Bodhisattva 2020) terus-menerus mengamati pikiran para murid Buddha dari langit. Begitu para murid Buddha menghadapi hambatan dalam tugas Dharma, mereka segera memeriksa kitab langit dan meminta dewa pelindung untuk memberikan perlindungan dan koordinasi. Upacara Pemberkatan: Bodhisattva Guan Yin menampakkan seribu tangan dan mata, saya terlihat sangat kecil seperti butiran beras di bawah singgasana Bodhisattva Guan Yin. Bodhisattva Guan Yin memiringkan kendi suci di tangannya, dari mulut kendi terus-menerus memancarkan cahaya emas berisi energi kebajikan dari kolam tujuh harta. Cahaya emas menyirami objek-objek suci yang diberkati, patung porselen Bodhisattva, dan kalung manik Buddha. Cahaya emas yang menyilaukan muncul di langit tempat pertemuan, berubah-ubah dalam tujuh warna. Pertemuan Umat Buddha 6 Desember 2019: Bodhisattva Guan Yin tiba di alam surgawi sejak pagi, sebuah terowongan cahaya emas terhubung langsung ke lukisan pemandangan gunung kuning di belakang podium Shifu. Para Buddha dan Bodhisattva dari Tanah Suci Barat yang datang untuk mendukung pertemuan tiba bersama para Bodhisattva Teratai, murid Shravakayana dan Pratyekabuddhayana dari berbagai tingkatan. Para Buddha dan Bodhisattva memancarkan cahaya agung, di langit tempat pertemuan terus terdengar tawa sukacita Dharma dari para murid Buddha di bawah. Buddha Chikung mengangkat labu emas ke depan terowongan emas, tumpukan pil emas berjatuhan dari mulut labu ke tubuh para murid Buddha yang hadir. Buddha Chikung mengatakan ini adalah pemberkatan untuk menyembuhkan penyakit dan menghilangkan malapetaka bagi para murid Buddha. Pertemuan Umat Buddha 7 Desember 2019: Buddha memancarkan Dharma cahaya emas, memberkati para murid di bawah agar memahami makna sejati ajaran Buddha. Buddha Maitreya meminta anak-anak di bawah singgasananya untuk memasukkan energi ajaran Shifu ke dalam hati mereka, menghilangkan tiga racun dalam hati mereka. Terhadap berbagai kegelisahan dalam hati para murid Buddha, Buddha Maitreya dan Buddha Chikung terus tertawa keras di langit, tawa mereka memenuhi langit tempat pertemuan. Gumpalan-gumpalan energi hitam di tubuh para murid Buddha hancur oleh energi tawa tersebut. Buddha memberikan pencerahan padaku tentang pemandangan ini: "Seperti mata air yang menyegarkan, membasahi seluruh tubuh." Buddha Chikung berkata "Dengan alis yang berkerut, bagaimana bisa menghilangkan kegelisahan! Hahaha!" Pertemuan Dharma 8 Desember 2019: Bodhisattva Vajra terus berpatroli dan melindungi pertemuan di depan gerbang surga. Bodhisattva Guan Yin berdiri di atas lukisan pemandangan gunung kuning, menggunakan Dharma cahaya emas yang tak terbatas untuk mengelilingi tempat pertemuan. Para murid Buddha saat itu merasa seperti berada di Tanah Suci, tenang dan damai penuh sukacita Dharma. Makhluk-makhluk alam baka yang menunggu penyelamatan berubah dari kegelisahan menjadi ketenangan, menunggu ceramah Dharma dari Bodhisattva Guan Yin dan Shifu untuk membebaskan mereka dari penderitaan alam buruk. Para bidadari terus menebar bunga mandala tujuh warna keemasan di langit tempat pertemuan, hujan bunga turun dalam gumpalan-gumpalan. Energi bunga mandala membersihkan jiwa para murid Buddha yang tercemar oleh dunia yang kotor, mengembalikan sifat asli mereka yang bercahaya. Demikian pemandangan luar biasa yang disaksikan oleh saya. Murid Malaysia, 15 Desember 2019. Master: Berapa banyak Bodhisattva yang datang ke pertemuan Dharma ini! Ketika Shifu memberikan ajaran kepada kalian, kalian tertawa terbahak-bahak, Buddha Maitreya dan Buddha Chikung juga tertawa, sangat bahagia. Apa itu bahagia? Melepaskan hati kita, melepaskan energi positif. Seseorang yang bisa tertawa berarti hatinya bebas dari halangan dan kegelisahan, orang yang tidak bisa tertawa sangat gelisah. Harus lebih bahagia, bersembahyang kepada Buddha sangat manjur, setiap hari cahaya Buddha menyinari. Ketika Shifu mengadakan seminar Dharma, para Bodhisattva semua berdiri di lukisan latar ini, yang bisa terhubung dengan Gunung Sumeru di langit. Surat Tanya Jawab No. 352, 21 Desember 2019. Tanya 14 Desember 2019 Dalam keadaan setengah sadar, saya dibawa ke Alam Langit Jenderal Besar Lu Mi menampakkan tubuh dharma emasnya Memberitahukan kepada saya sebagai berikut Di Tahun 2020 Karena sangat sedikit rakyat di negara duniawi yang melakukan kebaikan Maka perekonomian negara-negara tersebut akan menurun Saya mengasihi para manusia yang akan menderita di bawah Oleh sebab itu, Bagi para umat Buddha XLFM Setelah membaca paritta Li Fo Da Chan Hui Wen Dan membakar XFZ di tanggal 1 dan 15 kalender lunar Boleh memohon kepada Guan Shi Yin Pu Sa Nan Jing Pu Sa, Tai Sui Pu Sa, Guan Di Pu Sa Untuk berwelas asih melindungi dan memberkati para umat Buddha Dengan kesehatan dan kesejahteraan sepanjang tahun Ingat Di tahun yang baru, akan ada pergejolakan ekonomi Jangan sampai terjatuh karena keserakahan kamu sendiri Perbanyak berbuat pahala Buddha Bodhisattva akan membantu Melindungi ekonomi para umat Buddha menjadi lebih baik Perbanyak berwelas asih melepaskan makhluk hidup Karena berkah kebajikan dari melepaskan makhluk hidup Bisa memberikan kalian berkah yang tidak bisa kalian duga" Mohon Shifu mengkonfirmasi, apakah wejangan diatas adalah nyata? Murid Malaysia, 14 Desember 2019 Jawab Beliau sudah memberitahukan "Rahasianya" kepada kalian semua Mengapa harus bervegetarian setiap tanggal 1 dan 15 kalender lunar? Karena tubuh kalian menjadi bersih, yang bearti sedang menghormati Pu Sa Jika isi perut kamu adalah ayam, bebek dan ikan Sungguh sangat bau bukan Jadi, disaat Pu Sa turun ke dunia manusia Perbanyak lah memohon kepada Pu Sa Jangan serakah, karena semakin serakah semakin miskin