Jika Anda sedang menjalin hubungan
dengan seseorang dan hati Anda terganggu
dan Anda terus berkata,
'Saya tidak yakin',
Saya ingin menyarankan kepada Anda,
dia bukanlah 'orangnya' -
dia bukanlah 'orangnya'.
Saat ini, saya ingin memberi Anda kesempatan
untuk mengajukan pertanyaan apa pun.
Jika Anda punya pertanyaan untuk ditanyakan,
cukup tunjukkan dengan mengangkat tangan.
Saya ingin mengetahui -
ketika kita punya banyak karunia dan bakat,
bagaimana kita bisa tahu
apa tujuan spesifik kita?
Oke. Jadi bagi Anda, saudara, mari secara
pribadi. Bakat apa yang Anda bicarakan?
Musik.
Oke. Musik - ini adalah contoh yang bagus.
Kita tahu dari Alkitab bahwa musik
adalah karunia dari Tuhan.
Tapi lihatlah masyarakat saat ini.
Banyak orang menggunakan karunia yang mereka
terima dari Tuhan untuk memuliakan iblis.
Saudara, jika Tuhan telah mengaruniakan
Anda dalam bidang musik - luar biasa!
Buatlah musik untuk kemuliaan Tuhan,
bukan untuk memuja dunia,
bukan untuk memuja uang, hawa nafsu atau
semua hal bodoh dan sia-sia ini. Untuk Tuhan!
Jika Anda menggunakan karunia Anda untuk
kemuliaan Tuhan, Dia akan terus menambahkannya.
Dia tidak akan membawa Anda ke tempat
di mana karakter Anda tidak cukup kuat
untuk menopangnya.
Karena banyak orang saat ini - mereka dapat
mencapai suatu tempat dengan karunianya
tetapi mereka cepat jatuh
karena kurang berkarakter.
Jika Anda diberi karunia
dan Anda menyadari bahwa Anda tidak berada
pada tempat yang Anda harapkan berada
dengan karunia yang Anda punya,
mungkin Tuhan sedang menjaga Anda
agar Anda dapat memperbaiki karakter Anda.
Karunialah yang memulai; tapi karakterlah
yang akan menopang sampai selesai.
Jadi, terima kasih saudara. Tuhan memberkati Anda!
Itu sebuah pertanyaan yang bagus.
Selamat sore. Nama saya Dayron.
Sebagai seorang pemuda yang tumbuh
di bawah bimbingan Nabi T.B. Joshua
dapatkah Anda memberi kami beberapa contoh
bagaimana memiliki hubungan yang lebih dalam
dengan Roh Kudus,
untuk mencapai tingkat level seperti
bagaimana Tuhan bergerak di SCOAN?
Oke! Itu sebuah pertanyaan yang bagus.
Saya mengatakan sesuatu kemarin, bahwa
perjalanan saya berbeda dengan perjalanan Anda.
Dan iman tidak didasarkan pada peniruan.
Itu didasarkan pada Firman Tuhan di dalam
hati kita dan keyakinan yang berasal darinya.
Jadi, saya dapat katakan kepada Anda hari ini
beberapa hal spesifik yang saya lakukan.
Tapi saya bukanlah Anda dan Anda bukanlah saya.
Anda perlu ketahui, melalui Firman Tuhan,
apa yang Dia ingin Anda lakukan dalam situasi Anda,
berdasarkan panggilan hidup Anda.
Tapi saya bisa memberi Anda beberapa prinsip
yang dapat membantu semua orang, terlepas
dari apa yang Tuhan ingin Anda lakukan.
Saya akan beri Anda satu prinsip.
Ketika Anda bangun di pagi hari, orang pertama
yang harus Anda sambut adalah Tuhan.
Banyak dari kita saat ini, ketika bangun
di pagi hari, hal pertama yang kita
sambut adalah telepon.
Jika Anda bisa mengawali hari Anda
dengan berlutut dalam doa,
Anda memulai hari dengan fondasi yang benar.
Nabi T.B. Joshua menjalani kehidupan doa.
Kita tidak berbicara tentang doa
pada hari Minggu atau waktu kebaktian.
Dia menjalani kehidupan doa setiap hari.
Dia berkata, “Saya menjaga kedalaman
hubungan saya dengan Tuhan
dan Yesus menjaga luasnya kesuksesan saya.”
Jadi, umat Tuhan, tidak ada formula khusus
dalam hal pertumbuhan rohani.
Jika Anda ingin membangun hubungan Anda
dengan Tuhan, Anda harus siap memberikan
waktu yang berkualitas.
Ini adalah gaya hidup yang penuh pengorbanan.
Karena untuk memberikan waktu itu,
ada beberapa aspek lain dalam hidup Anda
yang harus Anda korbankan.
Tapi saya beritahu Anda -
apapun yang hilang demi Tuhan,
Anda akan mendapatkan
keuntungan 1000 kali lipat.
Jadi, terima kasih, saudara. Saya baru saja
memberi Anda satu prinsip, tetapi itu adalah
sesuatu untuk Anda dimakan.
Oke, mari kita dengar pendapat saudara kita di sini.
Nama saya Diolio dan umur saya 24 tahun.
Pertanyaan saya adalah - nasihat apa yang akan
Anda berikan kepada diri Anda sendiri,
dengan pengalaman Anda di dalam Tuhan,
jika Anda berumur 24 tahun.
Saya masih muda; saya belum setua itu!
Saya berumur 35 tahun.
Jadi, saya menganggap diri saya masih muda.
Kita punya begitu banyak pengaruh di sekitar kita.
Namun pengaruh terbaik adalah Roh Kudus.
Jika ada sesuatu yang saya lakukan secara berbeda,
itu adalah menghabiskan lebih banyak waktu
untuk mengejar hubungan saya dengan Tuhan -
bahkan lebih banyak waktu untuk berdoa,
lebih banyak waktu untuk membaca Firman,
bahkan lebih banyak waktu dalam hadirat Tuhan
karena ini adalah hal-hal yang tak ternilai harganya.
Jika ada sesuatu yang tak ternilai harganya,
Anda harus siap membayar berapa pun harganya.
Yesus berkata, ‘Jika tangan kananmu
menyebabkan engkau dosa, penggallah tangan itu.’
Bayar berapa pun harganya untuk mengejar
hubungan Anda dengan Kristus.
Oke, kami ingin mendengar kabar dari saudari.
Terima kasih, saudari.
Diberkatilah. Nama saya Yunet.
Bagaimana saya bisa tetap berada
dalam kasih dan takut akan Tuhan?
Karena itu sangat sulit bagi saya.
Jadi, mari kita bertanya padamu, saudari.
Jika Anda periksa diri sendiri, apa saja hal-hal yang
mempengaruhi kasih Anda pada Tuhan
atau rasa takut Anda pada Tuhan.
Sebutkanlah hal-hal itu.
Hawa nafsu dan kemarahan.
Jadi, kemarin, atas karunia Tuhan, saya berdoa bagi
orang-orang untuk mendapatkan kelepasan.
Pelepasan berarti mencabut
segala sesuatu yang rohani
yang mendorong Anda untuk melakukan sesuatu
yang bertentangan dengan keinginan Anda.
Sekarang Anda sudah terbebas, Anda punya
pilihan untuk mengatakan ya atau tidak.
Jangan terlalu cepat untuk bertepuk tangan.
Sebab kelepasan tidak akan menghilangkan godaan.
Malah, pelepasan itu akan meningkatkan godaan.
Karena iblis tidak ingin Anda bebas.
Itu sebabnya Anda harus serius dalam
hubungan Anda dengan Tuhan untuk
menjaga apa yang Anda terima.
Jadi, mari kita bicara tentang hawa nafsu.
Banyak orang saat ini menyalahkan iblis
karena memasuki pintu yang mereka
biarkan terbuka untuknya.
Anda adalah orang yang membukakan
pintu untuknya dan Anda terkejut
ketika dia masuk dan menyerang.
Anda sedang menggoda iblis
untuk menggoda Anda.
'Tuhan, bebaskan saya dari roh hawa nafsu' -
tapi periksalah ponsel Anda.
Banyak foto-foto di ponsel Anda,
jika Anda meminta saya memeriksanya -
Anda mau menghapusnya.
Jadi, yang ingin saya katakan kepada saudari saya
adalah jika Anda mengidentifikasi area-area
kehidupan Anda
yang memengaruhi hubungan Anda dengan Tuhan,
Mengidentifikasi area-area tersebut sekarang harus
membawa Anda pada komitmen yang lebih dalam
kepada Tuhan
untuk mengatasi godaan tersebut.
Jika kita memeriksa diri kita dengan terus terang,
penyebab hubungan kita yang
tidak konsisten dengan Tuhan
tidak terlalu jauh dari diri kita sendiri.
Jadi, jawabannya ada di tangan Anda.
Jika Anda menerima pesan yang Anda
terima dalam konferensi ini,
Anda diperlengkapi untuk memelihara
rasa takut akan Tuhan.
Terima kasih.
Nama saya Mario dan umur saya 27 tahun.
Saya punya 2 pertanyaan yang terkait.
Pertama, ada kecenderungan umum yang berpikir
bahwa untuk menjadi sukses, Anda harus menikah
bagaimanapun caranya.
Namun, kami telah melihat dalam kehidupan
Anda sendiri bahwa ada sebuah proses
dan dengan Tuhan sebagai pusatnya,
pada saat yang tepat, Dia mendatangkan
orang yang tepat.
Apa yang harus menjadi fokus kita
sebagai generasi muda dengan Tuhan
sebagai pusat kehidupan kita,
untuk mempunyai keyakinan bahwa orang
yang tepat datang dengan motif yang benar?
Kedua, bagaimana kita dapat mengetahui
jika panggilan kita tidak mencakup pernikahan?
Oke. Terima kasih atas pertanyaannya.
Jadi, pertama-tama, izinkan saya mengatakan
kepada semua orang - ini istri saya.
Saya dapat memberikan saran tentang
masalah ini dari pengalaman praktis sekarang.
Saya sampai pada titik di mana
saya berkata pada diri sendiri,
‘Jika saya tidak menikah, saya sudah puas.’
Dan ketika saya tiba
di tempat yang penuh kepuasan,
persoalan pernikahan tidak lagi menjadi beban.
Dan ketika itu tidak lagi menjadi beban,
Tuhan memberikan istri saya dari Surga.
Mengapa saya mengatakan ini?
Jika Anda mencari pernikahan di hadapan Tuhan,
Anda mungkin memasuki pernikahan yang akan
mempengaruhi hubungan Anda dengan Tuhan.
Jadi, persoalan pernikahan
lebih kepada tentang kedewasaan.
Jika Anda sudah dewasa secara rohani
dan waktu yang ditentukan Tuhan
tiba bagi Anda untuk menikah,
akan ada kesepakatan hati yang
sejalan dengan pengejaran tujuan.
Begini, ketika kita berbicara
tentang kesepakatan hati,
Anda tidak memerlukan orang lain untuk
mengonfirmasinya kepada Anda; Anda tahu!
Jika Anda sedang menjalin hubungan
dengan seseorang dan hati Anda terganggu
dan Anda terus berkata,
'Saya tidak yakin',
Saya ingin menyarankan kepada Anda,
dia bukanlah 'orangnya' -
dia bukanlah 'orangnya'.
Tuhan berbicara kepada hati kita.
Dia tidak akan membawa Anda ke hubungan
yang akan berdampak negatif pada hidup Anda.
Jadi, jika Anda berada di tempat
yang tepat dengan Tuhan,
dan waktu Tuhan tiba bagi Anda untuk menikah,
Roh Tuhan akan memberikan
kesaksian pada roh Anda.
Saya akan dengan cepat
bagikan satu cerita pendek.
Saat Tuhan taruh dalam hati saya
untuk berbicara dengan Allison,
dalam waktu 3 menit, saya beranjak dari
mengutarakan perasaan yang ada di hati saya
hingga mengatakan,
'Maukah kamu menikah denganku?'
3 menit!
Sekarang, saya ingin menekankan bahwa
saya tidak mengatakan bahwa kasus saya
akan sama untuk Anda semua.
Maksud saya adalah ketika Tuhan berbicara
ke dalam hati Anda, Anda akan mengetahuinya.
Jadi, perhatian Anda seharusnya adalah
berada di tempat yang tepat dengan Tuhan.
Ketika Anda berada di tempat
yang tepat dengan Tuhan
dan waktu-Nya tiba bagi Anda untuk menikah,
itu akan terjadi secara spontan.
Dan berdasarkan pertanyaan saudara kita,
jika bukan kehendak Tuhan Anda menikah,
Anda akan melanjutkan perjalanan Anda
dengan rasa puas, bukan terbebani.
Jadi, itulah saran saya mengenai hal itu.
Saat ini, banyak orang di gereja yang
mengidolakan keluarga di atas Tuhan
dan memberi keluarga perhatian terbesar
dalam hidup mereka.
Namun Alkitab mengatakan mereka
yang bersedia mengikuti Yesus
harus siap mengorbankan waktu
keluarga, bisnis, pernikahan.
Jadi, tanpa menghilangkan nilai kekeluargaan,
untuk mewujudkan kegerakan Tuhan
yang kita inginkan di Kuba
dan mengutamakan hubungan kita dengan Tuhan,
sejauh mana kita harus siap
melakukan pengorbanan seperti itu?
Jadi izinkan saya membawa Anda
ke Kitab Markus 3 dari ayat 31.
“Ibu dan saudara laki-laki Yesus datang,
dan berdiri di luar, mereka mengirim pesan
kepada-Nya, memanggil-Nya.
Dan banyak orang sedang duduk mengelilingi-Nya;
dan mereka berkata kepada-Nya,
‘Lihat, ibumu dan saudara-saudaramu
ada di luar mencari Engkau.’
Namun Dia menjawab mereka, dengan berkata,
‘Siapakah ibuku atau saudara-saudaraku?’
Dan Dia memandang berkeliling ke arah
orang-orang yang duduk di sekitar Dia,
dan berkata,
‘Inilah ibuku dan saudara-saudaraku!
Sebab siapa pun yang melakukan
kehendak Allah adalah saudara laki-lakiku,
saudari perempuanku, dan ibuku’.”
Sekarang, Yesus tidak mengatakan di sini
bahwa Dia menyangkal keluarga kandung-Nya.
Kita tahu peran yang dimainkan ibu Yesus
dalam pelayanan-Nya dan kemudian juga
peran saudara-saudara-Nya.
Jadi, ayat ini tidak mengatakan, ‘Saya tidak
mempunyai ibu, saudara laki-laki atau keluarga.’
Tidak!
Apa yang Yesus maksudkan di sini adalah
bahwa Roh lebih kental dari pada darah.
Yesus ada di sana atas tugas dari Allah,
mengajar orang-orang.
Tugas rohani itu lebih penting pada saat itu
daripada tekanan ibu dan saudara-saudaranya
yang ingin bertemu dengan-Nya.
Jadi, masalah mengatur keluarga Anda,
tanggung jawab kemanusiaan Anda -
Anda harus melakukannya, itu baik,
tidak ada yang salah dengan itu -
tetapi tidak dengan mengorbankan
kehidupan rohani Anda.
Ini masalah memahami prioritas Anda.
Bagaimana Anda bisa menjadi ayah,
ibu, saudara atau saudari yang efektif
yang menunjukkan kasih
dan membantu keluarga Anda jika Anda tidak
berada di tempat yang tepat dengan Tuhan?
Cara terbaik untuk membantu keluarga Anda adalah
dengan menjaga hubungan Anda dengan Tuhan.
Sebab melimpahnya hubungan Anda dengan Tuhan
akan memberkati orang-orang disekitar Anda.
Nah, jika saat ini Anda sedang mengalami
stagnasi rohani karena Anda memberi
terlalu banyak waktu, perhatian, fokus, minat
pada keluarga Anda - periksalah diri Anda sendiri.
Keluarga sangatlah penting.
Namun ketika Anda berdiri
di hadapan Yesus pada hari terakhir,
istri Anda tidak akan ada di sana.
Ayah Anda tidak akan berada di sana;
ibu Anda tidak akan ada di sana.
Hanya Anda dengan Yesus.
Terima kasih.
Diberkatilah. Nama saya Carla;
umur saya 23 tahun.
Jika Anda mempunyai keinginan untuk melayani
Tuhan sepenuh waktu, kapan Anda tahu inilah
saat yang tepat?
Bagaimana saya tahu pemikiran yang mendukung
hal ini bukan hanya pemikiran saya sendiri
dan pemikiran yang menentangnya
bukanlah serangan dari musuh
tapi sebenarnya Tuhan beritahu saya Dia ingin saya
melakukan ini, bahwa inilah saat yang tepat?
Pekerjaan Tuhan bukanlah soal kualifikasi manusia.
Ketika Yesus menugaskan Petrus dalam Yohanes 21,
Dia tidak menanyakan apakah dia
seorang guru Alkitab yang berkualitas
atau pembicara yang berbakat.
Dia menanyakan pertanyaan kepadanya,
‘Apakah kamu mengasihi Aku?’
Kasih kita kepada Kristuslah yang
menjadi dasar pelayanan yang efektif.
Jika Anda menjaga hubungan Anda dengan Tuhan
dan Dia telah memanggil Anda untuk melayani,
peristiwa akan terjadi di luar kendali Anda
yang akan mendorong Anda pada panggilan Anda.
Ini bukan pertanyaan 'Saya tidak yakin,
apakah ini pemikiran saya atau pemikiran Tuhan?'
Itu akan menjadi suatu tanda
yang melampaui pemahaman manusia.
Jadi, yang perlu menjadi perhatian Anda adalah –
kasih saya kepada Yesus.
Itu adalah hal yang paling penting.
Untuk melakukan hal-hal besar bagi Yesus,
Anda harus mempunyai kasih yang besar
kepada Yesus.
Terima kasih.
Jadi, saudaraku, silakan.
Nama saya Fernando dan umur saya 18 tahun.
Pertanyaan saya adalah apa yang bisa
kita, kaum muda, lakukan untuk api Tuhan
dan keinginan untuk melayani Dia
tidak padam dalam hidup kita?
Jadi, izinkan saya bertanya kepada Anda, saudara.
Menurut Anda apa yang memadamkan api Tuhan?
Dosa.
Oke, Anda sudah memberikan jawabannya.
Tidak ada seorang pun di sini yang sempurna.
Kita semua melakukan kesalahan.
Namun ada perbedaan antara melakukan
kesalahan dalam mengejar tujuan
dan melakukan dosa demi mengejar kepuasan diri.
Apa buktinya Roh Kudus mendominasi hati kita?
Itu terjadi ketika kita melakukan hal
yang salah dan kita diinsafkan akan dosa.
‘Ya Tuhan, aku minta maaf! Aku tidak
ingin melakukan apa pun yang merusak
hubunganku dengan-Mu.’
Anda berlari kepada Tuhan dalam pertobatan -
Dia memulihkan Anda, dan apinya tidak padam.
Tapi periksalah dirimu sendiri.
Jika Anda melakukan hal yang salah
dan tanggapan pertama Anda
adalah membuat alasan, membenarkan diri sendiri,
itu menunjukkan Roh Tuhan
tidak mendominasi hati Anda.
Roh Kudus mendorong hati nurani kita
untuk bertobat.
Namun jika Anda secara internal membenarkan
kesalahan Anda, Anda menghilangkan
perlunya pertobatan.
Pada saat itulah api padam.
Sebab Roh Allah tidak dapat berbagi
hati yang didominasi oleh dosa.
Saya hanya bisa memberi Anda
contoh yang sangat sederhana.
Banyak dari kita di sini datang
ke acara seperti ini
dan berkata, ‘Api Roh Kudus,
turunlah ke atasku!’
Tapi kita masih menyimpan rasa
tidak mau mengampuni terhadap seseorang.
Roh Kudus tidak dapat berbagi hati
dengan sikap tidak mau mengampuni.
Sebab, dalam kasus tersinggung, itu karena
seseorang telah berbuat salah terhadap Anda,
mudah bagi Anda merasa benar
jika menolak untuk mengampuni.
Anda mungkin merasa benar di hadapan manusia,
namun di hadapan Allah Anda tidak berhak
untuk tersinggung.
Karena Yesus mati di kayu Salib dan berkata,
'Bapa, ampunilah mereka.'
Jika Dia tidak menahan pengampunan dari kita,
siapakah kita hingga menahan
pengampunan dari seseorang?
Saya hanya memberikan satu contoh hal
yang dapat memadamkan api Roh Kudus.
Hati yang penuh kebencian.
Jadi, terima kasih atas pertanyaannya, saudara.
Selamat sore. Diberkatilah, gereja!
Nama saya Gema. Saya dari Mayabeque.
Ini pertanyaan saya.
Anda telah berbicara banyak tentang karakter,
Firman Tuhan dan persekutuan dengan Bapa kita.
Bagaimana kita bisa mengetahui dalam hidup kita
apakah kita mempunyai panggilan atau karunia
untuk mewujudkan kemuliaan Tuhan
untuk memberikan dan mengubah kehidupan
pada tingkat yang sama seperti yang
kami lihat Anda lakukan di antara kami kemarin?
Firman Tuhan mencerminkan karakter-Nya.
Saat bicara soal karakter, tidak ada jalan pintas.
Hidup ini adalah maraton, bukan lari cepat.
Saya akan mengutip Nabi T.B. Joshua. Dia berkata,
“Kita harus lebih menghargai proses daripada hasil.”
Pemrosesan membangun karakter.
Daripada berfokus pada api, fokuslah pada minyak.
Api adalah karunia; minyak itu karakter.
Jadi, berikan perhatian lebih pada minyaknya,
yang ada hubungannya dengan
hubungan Anda dengan Tuhan.
Karena ini bukan hanya tentang mencapai
suatu tempat atau mencapai sesuatu.
Ini tentang mempertahankannya sampai akhir.
Bukti keasliannya adalah konsistensi.