Umat Tuhan, Anda semua sangat diterima di Studio TV Hati Tuhan yang baru ini!
Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Tuhan dan Juruselamat kita Yesus Kristus karena
faktanya kita berdiri di sini sekarang di Studio God's Heart TV yang baru ini
adalah bukti kebaikan Tuhan yang tidak dapat disangkal.
Sesungguhnya, kita telah melihat impian menjadi kenyataan.
Dan saya ingin berbagi dengan Anda - ketika God's Heart TV dimulai pada bulan Januari 2022,
Salah satu doa kami adalah, ‘Tuhan, kami memohon kemurahan untuk bisa memiliki sebuah gedung
yang akan didedikasikan untuk pekerjaanMu,
suatu tempat yang dapat menjadi batu loncatan dari mana Firman Tuhan dapat disebarkan
ke empat penjuru dunia.
Hari ini, kami telah mengambil langkah besar dalam penggenapan hal itu.
Di sinilah kita hari ini di Studio God's Heart TV yang baru.
Dan studio ini sebenarnya berada di dalam gereja.
gereja ini telah berdiri di sini selama lebih dari 100 tahun.
Luangkan waktu sejenak dan pikirkan itu.
Gereja ini, area ini telah didedikasikan untuk pekerjaan Tuhan, untuk tujuan Tuhan.
selama lebih dari 100 tahun.
Nama aslinya adalah Jerusalem Chapel.
Dan saya ingin menyatakan pada kebaktian pertama ini
bahwa pekerjaan Tuhan akan terus berlanjut di sini di Jerusalem chapel.
Kami akan terus mendedikasikan gedung ini untuk pekerjaan Tuhan.
Kami bersyukur kepada Tuhan atas doa-doa dari mereka yang pernah berada di sini selama bertahun-tahun
Dan kami bersyukur kepada Tuhan untuk setiap langkah perjalanan iman ini.
Saya ingin memberikan apresiasi khusus kepada tim,
tim luar biasa yang Tuhan berikan kepada kita di sini di God’s Heart TV.
Saya ingin memberitahu Anda, saudara-saudari di dalam Kristus,
bagi kita untuk berada di sini pada momen ini dalam kebaktian hari ini, telah terjadi banyak sekali pengorbanan.
Orang-orang telah mengorbankan waktu, kekuatan, tenaga, dan keuangan mereka
hanya untuk memungkinkan kita hadir di sini hari ini dalam kebaktian ini.
Tuhan adalah Pemberi Upah.
Tim yang diberikan Tuhan kepada kita jauh lebih penting daripada teknologi yang ada di sekitar kita.
Oleh karena itu, saya ingin memberikan penghormatan atas kepercayaan Tim God's Heart TV, para relawan.
Saat ini, ada orang yang bekerja di belakang layar.
Kita mungkin tidak melihat mereka, tapi mereka bekerja di balik layar
untuk memungkinkan kita memiliki layanan ini hari ini.
Jadi terima kasih, umat Tuhan.
Dan tentu saja kepada semua orang, terima kasih atas doa, cinta, dan dukungan Anda.
dalam perjalanan iman yang luar biasa ini.
Di sini kita mengadakan kebaktian pertama di Studio God's Heart TV yang baru,
yang pertama sekali atas kasih kemurahan Tuhan.
Dan izinkan saya bersikap sangat jujur dan transparan kepada Anda.
Bulan terakhir ini, ada banyak kendala yang berbeda.
Perjalanan kami tidak semuanya mulus untuk dapat menyiapkan kebaktian hari ini -
banyak sekali rintangan, hambatan, tantangan yang tampaknya menghalangi jalan.
Namun setiap rintangan yang tampaknya menutup jalan
disertai dengan mujizat dimana Tuhan membuat jalan.
Dan saya pikir ini adalah pelajaran hidup.
Ini adalah prinsip yang saya ingin Anda renungkan, umat Tuhan.
ingatlah, dalam perjalanan iman ini, Anda akan mengalami tantangan sekaligus mujizat.
Dan keduanya merupakan pengingat bahwa kita bukanlah pemegang kendali.
Kita tidak memegang kendali.
Dan menurut saya itu sehat. Itu bagus secara spiritual.
Tidak ada jalan yang lebih mudah menuju kesombongan selain ilusi bahwa kitalah yang memegang kendali
Pikirkanlah tentang hal itu, umat Tuhan.
Mungkin Anda berpikir, 'Hei, saya yang memegang kendali.'
Semuanya tampak terkendali. Saya yang memegang kendali sekarang.’
Hati-hati.
Ada situasi di luar kendalimu yang sedang mengintai di depan mata.
Jika Anda merasa Anda mampu mengendalikannya,
apa yang akan Anda lakukan ketika keadaan yang berada di luar kendalimu terjadi -
sesuatu yang berada di luar kemampuan, kepandaian manusia, bakat alami, talenta.
uang, jabatan, harta benda - diluar kemampuan hal-hal tersebut untuk menyelesaikannya
Kemana Anda akan lari?
Ke manakah Anda akan berpaling?
Jadi tantangan-tantangan ini dan juga mujizat-mujizat ini adalah sebuah pengingat -
bukan kita yang memegang kendali, tetapi Tuhanlah yang memegang kendali.
Lihatlah, sebagai orang Kristen, kita tidak berada di sini untuk mengendalikan Sang Pengendali.
Tidak. kita di sini bukan untuk memerintah Panglima.
kita di sini bukan untuk memberi instruksi kepada Instruktur.
Kita ada di sini untuk berserah, untuk tunduk kepadaNya.
Jadi, umat Tuhan, kami berterima kasih dari lubuk hati kami yang terdalam.
karena telah menjadi bagian dari perjalanan iman yang luar biasa ini.