(Bunyi genta)
Avalokitesvara adalah nama orang
yang tahu cara mendengar secara mendalam
dan memahami.
Dengan mendengar mendalam
beliau dapat
membawa banyak kelegaan bagi orang-orang.
Dan latihan ini disebut latihan mendengarkan secara mendalam.
Bodhisattva Avalokiteshvara.
Dalam bahasa Vietnam, nam mo bo tat quan the am.
Guanyin dalam bahasa Mandarin.
Dengan welas hati dalam hati kita
kita dapat mendengarkan orang lain.
Bahkan jika orang lain itu banyak menderita,
mempunyai berbagai persepsi salah, banyak kemarahan,
Anda masih dapat mendengarkannya.
Dengan begitu, kita dapat membantu meringankan penderitaannya.
Bodhisattva Avalokiteshvara bukanlah sesuatu di luar diri kita.
Masing-masing dari kita mempunyai
benih welas asih,
pengertian.
Dan jika kita membiarkan benih pengertian dan welas asih dalam diri kita untuk disirami,
energi welas asih dan pengertian akan terwujud.
Dan kita juga dapat mendengarkan
dengan welas asih
dan pengertian.
Saat pendarasan,
energi kumpulan kesadaran penuh akan dihasilkan.
Dan akan membantu kita
menyirami benih
welas asih dan pengertian dalam diri kita.
Dan Bodhisattva Avalokitesvara dapat
terwujud
dari kita.
Jadi, silakan menikmati pendarasannya.
Bawa perhatian pada nafas masuk dan nafas keluar Anda,
biarkan tubuh Anda rileks.
Dan biarkan energi Sangha untuk menembus
dengan bebas
ke dalam tubuh kita, pikiran kita
untuk menutrisi dan menyembuhkan kita
karena energi kumpulan welas asih dari bodhisattva sangha
berkekuatan menyembuhkan.
Sebagai tambahan, kita tidak harus melakukan apa pun.
Biarkan saja energi menembus
dengan pendarasan.
Kita membiarkan tubuh kita
untuk rileks.
Dan kita membawa perhatian
pada suara pendarasan.
(Bunyi genta)
(Suara nyanyian)
Sahabat terkasih,
saat kita mendengar bunyi genta,
ktia berlatih mendengarkan bunyi genta secara mendalam.
Biasanya saat seseorang
mengundang bunyi genta...
Kita tidak mengatakan "memukul" genta,
kita mengatakan
mengundang
bunyi genta.
Dia seharusnya
membangunkan genta terlebih dahulu
dengan setengah bunyi
seperti ini
(Mengundang bunyi genta)
Itu setengah bunyi genta.
Tapi sebelum dia melakukan itu,
dia harus berlatih bernafas sadar penuh dulu
untuk mempersiapkan dirinya sendiri.
Dan ada syair untuk digunakan master genta,
untuk bernafas masuk dan keluar dan agar dirinya ada
bagi genta tersebut,
berkualitas
sebagai master genta.
Anda tidak dapat mengambil
alat itu dan membunyikannya,
Anda harus mempersiapkan diri.
Jadi, memegang...
Bolehkah saya meminjamnya?
...memegang tongkat seperti ini
dia akan berlatih bernafas sadar penuh
beberapa kali untuk menenangkan dirinya,
menjadikan dirinya sebagai master genta sejati.
Dan syairnya seperti ini:
"Tubuh, ucapan dan pikiran
dalam satu kesatuan.
Kukirim hatiku seiring
dengan bunyi genta ini.
Semoga para pendengar terbangun
dari kealpaan mereka
dan melampaui jalur kecemasan
dan kesedihan."
Ini adalah syair empat-baris
untukmu bernafas dan menjadi
master genta sejati.
"Tubuh, ucapan dan pikiran
dalam satu kesatuan.
Kukirim hatiku seiring
dengan bunyi genta ini.
Semoga para pendengar terbangun
dari kealpaan mereka
dan melampaui jalur kecemasan
dan kesedihan."
Maka Anda menjadi tenang,
Anda sadar sepenuhnya,
Anda hadir sepenuhnya.
Dan sekarang Anda dapat
mengundang bunyi genta.
Anda mengundang,
Anda menawarkan setengah bunyi genta
agar seluruh komunitas
menjadi sadar bahwa bunyi sebenarnya, bunyi penuh akan terdengar.
Dan setiap orang berhenti berpikir, berhenti berbicara,
mempersiapkan diri mereka sendiri
untuk menerima bunyi genta seutuhnya.
Suara Sang Buddha
memanggil Anda kembali ke rumah sejati Anda.
Di pusat latihan,
bunyi genta adalah suara Sang Buddha dari dalam
yang memanggil Anda kembali ke rumah sejati Anda.
Dan master genta mengundang setengah bunyi
dan memberi Anda waktu
untuk menyiapkan diri Anda
untuk menerima bunyi utuh, suara dari Sang Buddha.
Anda menghentikan apa yang Anda ucapkan.
Anda menyelesaikan apa yang Anda ucapkan dalam beberapa detik.
Anda menghentikan pikiran Anda.
Anda tidak hanya menghentikan ucapan Anda, tapi juga pemikiran Anda.
Anda pulang
ke diri Anda sendiri, dengan nafas masuk Anda.
Dan Anda menikmati nafas
bersiap mendengarkan suara
bagaikan suara Sang Buddha dari dalam
memanggil Anda pulang kembali ke rumah sejati Anda.
Lalu master genta akan memberikan waktu
setidaknya untuk satu nafas masuk atau keluar
dan barulah dia mengundang bunyi genta
agar sebuah bunyi utuh akan dipersembahkan
ke seluruh komunitas.
Lalu semua orang
akan menikmati
nafas masuk dan nafas keluar setidaknya tiga kali.
Dan saat Anda bernafas masuk,
Anda berkata: "Aku dengar,
aku dengar.".
Dan saat Anda bernafas keluar,
Anda berkata: "suara indah ini
membawaku pulang ke rumah sejatiku."
"Dengar,
dengar.
Suara indah ini
membawaku pulang ke rumah sejatiku."
Tidak ada pemikiran.
Hanya mendengar,
mendengar bunyi genta secara mendalam
yang akan membawa Anda pulang kembali
ke rumah sejati, di sini dan saat ini.
Dan orang yang berbicara
berhenti berbicara dan berpikir tentang
apa yang akan dibicarakan selanjutnya
dan menikmati nafas masuk dan keluar dengan dalam,
ff
menikmati
keberadaan adlam rumah sejatinya.
Itu dharma hidup:
berada dalam rumah sejati Anda.
Dan orang yang mendergarkan ceramah
juga berhenti mendengar
dan menikmati
nafas masuk dan keluarnya.
Sangat menutrisi.
DI Plum Village, di Prancis,
kami tidak hanya menikmati bunyi
genta besar yang ada di biara kami
tapi setiap saat genta gereja yang ada di dekat biara berbunyi
kami juga berhenti dan menikmati bunyi genta gereja.
Kami tidak hanya menikmati genta gereja,
tapi setiap saat jam memainkan lagu,
setiap 15 menit, kami juga berhenti berpikir,
berhenti berbicara dan kembali pada nafas kita
dan kita menikmati nafas masuk dan keluar
apakah kita berada
di ruang makan atau pun di dapur,
kita melakukan hal yang sama.
Jadi, jam, musik dari jam
bagaikan
sadar penuh yang membantu kita pulang
dan menikmati rumah kita.
Juga, saat Anda mendengar telepon berdering,
Anda berlatih.
Anda seharusnya tidak berlari ke telepon.
Anda seharusnya tetap dimanapun Anda berada
karena dering telepon juga merupakan suara Sang Buddha
memanggil Anda kembali ke rumah sejati.
Tetaplah berada di tempat Anda
dan kembali ke nafas masuk.
Dengar, dengar.
Suara indah ini membawaku kembali ke rumah sejatiku.
Dan setelah berlatih seperti itu
dua kali,
Anda berjalan ke arah telepon,
atau Anda mengangkat telepon
dan menjawab.
Dan jika Anda yang ditelepon
atau ingin membuat panggilan telepon,
Anda mempersiapkan diri Anda
sebelum membuat
panggilan.
Anda berlatih pulang ke diri Anda sendiri.
Dan juga ada syair
untuk berlatih bagi Anda.
Syair, kata-kata dapat menempuh
ribuan kilometer.
Mereka akan membawa lebih banyak pengertian,
pengertian "banyak".
Saya berjanji bahwa yang akan saya ucapkan
akanlah
indah
seperti bunga dan
sulaman.
Saya berjanji bahwa yang akan saya ucapkan
akan membantu dengan pengertian dan welas asih yang lebih sempurna.
Lalu, Anda sekarang memenuhi syarat
untuk menelepon.
Dan saat Anda mendengar
Anda mendengar suara
yang menjawab telepon Anda,
Anda tahu bahwa
orang lain itu mendengarkan,
bernafas masuk dan keluar
dan Anda tahu bahwa Anda memiliki kesempatan untuk berlatih nafas masuk dan keluar dengannya
jadi Anda berdua
bernafas masuk dan keluar dengan sadar penuh pada saat yang sama.
Itu latihan yang indah.
Kami menyebutnya meditasi telepon.
Dan, di Plum Village,
di Biara Deerpark juga,
jika kami menggunakan komputer,
komputer diprogram agar setiap 15 menit
akan ada bunyi genta berkesadaran,
jadi Anda dapat menghentikan pekerjaan Anda
dan pulang
dan menikmati nafas masuk dan keluar Anda.
Dan Anda tahu bahwa saat Anda menelepon Plum Village atau Deerpark
Anda tidak mengharapkan mereka menjawab telepon langsung setelah deringan pertama.
Mereka sedang bernafas masuk dan keluar.
Dengar, dengar. Suara indah ini membawaku kembali ke rumah sejatiku.
Dan Anda menikmati
nafas masuk dan keluar Anda secara mendalam sebanyak tiga kali.
Master genta malam ini
adalah seorang biksu
dari
Selandia Baru:
Marda Fabvian,
ladang Dharma.
Nikmati
genta berkesadaran, nikmati nafas masuk dan keluar sebanyak tiga kali.
Jika Anda ingin menggunakan syair yang berbeda,
Anda dapat menggunakan:
"Aku telah tiba.
Aku di rumah."
"Aku telah tiba.
Aku di rumah."
Atau Anda dapat mengucapkan:
"Aku dengar'
aku mendengar secara mendalam".
"Suara indah ini membawaku
kembali ke rumah sejatiku."
Atau Anda dapat mengatakan:
"Bernafas masuk, aku merasa tenang
dan santai,
bernafas keluar, aku tersenyum."
"Menenangkan.
Tersenyum."
Bernafas masuk, aku ada di momen kekinian.
Bernafas keluar, aku tahu ini momen yang indah.
Menenangkan,
tersenyum.
Momen kekinian,
momen yang indah.
Saat Anda kembali ke momen saat ini
dengan nafas masuk Anda
Anda hidup sepenuhnya, hadir sepenuhnya.
Anda dapat menyentuh
kehidupan di sini dan saat ini.
Anda merasa Anda hidup.
Anda menyentuh keajaiban bahwa Anda hidup.
Karena hidup merupakan keajaiban terhebat.
Dan hanya dengan satu nafas masuk,
Anda dapat menyentuh keajaiban itu.
Itu sebabnya Anda dapat mengatakan:
"Momen kekinian,
momen yang indah."
Jika seseorang bertanya pada Anda:
"Sahabat terkasih,
apakah momen terindah dalam hidup Anda telah tiba?"
Ia ingin tahu apakah momen terindah dalam hidupmu telah tiba.
Sangat disayangkan jika momen seperti itu
tidak pernah tiba.
Lalu, Anda cenderung mengatakan:
"Oh, sepertinya belum tiba,
momen indah itu,
tapi aku yakin momennya akan segera tiba di masa depan.
Kita cenderung menjawab seperti itu.
Tapi jika kita terus hidup
sebagaimana cara kita hidup dalam 20 tahun terakhir,
momen itu tidak akan tiba
dalam 20 tahun ke depan.
Momen itu tidak akan tiba sama sekali,
momen yang kita sebut sebagai momen terindah dalam hidup kita.
Dan bagi banyak dari kita, momen itu
tidak pernah tiba
sama sekali
hingga kita mati.
Buddha berkata:
"Anda harus membuat momen kekinian menjadi momen terindah dalam hidup Anda."
Ini memungkinkan.
Karena jika Anda
dapat pulang kembali momen kekinian di sini dan saat ini,
menjadi hidup sepenuhnya,
menjadi hadir sepenuhnya,
Anda dapat menyentuh semua keajaiban hidup
dalam diri Anda dan sekitar Anda.
Segala milik Anda adalah keajaiban:
mata, telinga, hidung,
tubuh, pikiran Anda.
Dan karena Anda tidak sadar penuh,
Anda tidak menyentuh mereka seara mendalam, Anda tidak tahu bahwa mereka adalah keajaiban
hingga Anda mati dan mulai menyesali bahwa Anda tidak benar-benar hidup.
Itu sebabnya rumah sejati kita harus dicari di sini dan saat ini.
Ia dapat disentuh di sini dan saat ini.
Rumah sejati saya
tidak terbatas
pada suatu tempat,
pada suatu waktu.
Rumah sejati saya bukan Vietnam,
rumah sejati saya bukan Prancis,
rumah sejati saya bukan Amerika,
rumah sejati saya bukan Afrika,
rumah sejati saya bukan Palestina,
rumah sejati saya bukan Israel.
Walaupun mereka tidak mengizinkan saya kembali ke Vietnam,
saya masih memiliki rumah sejati di sini dan saat ini.
Dan mungkin mereka ada di Vietnam tapi mereka tidak mempunyai rumah.
Itu sebabnya saya tidak merasa
sebagai korban.
Dan saya tidak merasa bahwa mereka adalah musuh saya.
Mereka adalah korban ketakutan.
Mereka percaya bahwa jika saya pulang
saya akan menciptakan atmosfer
solidaritas,
persahabatan, persaudaraan
yang mengancam kekuasaan mereka.
Ketakutan itu
yang menjadi rintangan.
Dan saya ingin membantu mereka bebas dari ketakutan.
Mereka bukan musuh saya,
merekalah yang ingin saya bantu.
Mereka objek dari latihan saya tentang welas asih dan pengertian.
Saya tidak mempunyai musuh.
Saat perang,
selama Perang Vietnam
sulit bagi kami
untuk mengemukakan kekuatiran kami.
Banyak dari kami yang tidak menginginkan perang.
Perang menimbulkan situasi di mana saudara saling membunuh.
dan membunuh dengan senjata dan ideologi asing.
Komunisme dan anti komunisme diimpor.
Senjata yang digunakan para komunis juga diimpor.
Senjata yang digunakan oleh anti komunis juga diimpor.
Mereka memberikan pistol dan ideologi kepada kita
dan mendorong kita untuk saling berkelahi dan membunuh satu sama lain.
Kami memulai gerakan yang disebut
"Jangan tembak saudaramu".
Dan suara kami terbungkam
oleh kedua sisi,
kedua pihak yang berperang.
Kami mencoba berbicara.
Kami mencoba memberitahu Anda, dengan sebuah kata, bahwa kami tidak mau perang.
Kami tidak ingin saling membunuh satu sama lain
dengan senjata asing dan ideologi asing.
Namun, kami dipaksa
untuk melakukannya.
Bagi yang berlatih sadar penuh,
pengertian dan welas asih
kami tidak ingin menerima perang itu.
Kami ingin
berdamai.
Dan suara kami tidak diizinkan
untuk terdengar.
Kadang-kadang kami harus membakar diri kami sendiri hidup-hidup
agar pesan kami dapat terdengar.
Nama Vietnam Thich Quang Duc
seorang teman saya
pada satu hari
ia membakar dirinya sendiri.
Dan fotonya
muncul di media internasional.
Saya ada di New York.
Dan saya melihat foto itu di halaman depan New York Times.
Ia teman saya.
Nama Vietnam Thich Quang Duc, Thich Giac Thanh
salah satu dari enam anggota pertama dari Ordo Interbeing,
murid saya,
ia membakar dirinya sendiri dan meminta rekonsiliasi.
Ia pergi ke Biara
pagi-pagi
sekitar jam 2 atau 3 pagi,
ia meletakkan patung Bunda Maria.
dan ??
ia meninggalkan setumpuk surat
yang ditujukan kepada
Presiden Vietnam Utara,
Presiden Vietnam Selatan,
agar semua orang dapat bergabung dan
menghentikan tindakan pembunuhan satu sama lain.
Lalu ia menyiramkan bensin ke tubuhnya
dan membakar dirinya sendiri.
?? adalah saudara dekat,
teman baik dari paman ??
Saya malu.
Ia meninggalkan sepucuk surat untuk saya:
"Thay, jangan cemas,
kedamaian akan datang.
Jangan terlalu menderita, jangan cemas."
Ia akan segera mati
tapi ia mencoba menghibur saya, gurunya.
Sangat sulit bagi kami
untuk mengemukakan keprihatikan kami
walaupun kami kelompok mayoritas
di negara itu.
Kami tidak ingin perang itu.
Buku puisi saya,
puisi kedamaian,
saya suka menyebutnya puisi kedamaian
dibanding puisi anti perang:
"Dia dikutuk oleh Utara dan disita oleh Selatan."
Jadi, saat Universitas Cornell mengundang saya
untuk memberikan rangkaian kuliah,
saya mengambil kesempatan itu untuk hadir
dan memanggil kedamaian.
Pada tanggal 1 Juni
tahun
1966
saya bertemu Martin Luther King di Chicago.
Tepat satu tahun sebelumnya,
benar-benar satu tahun sebelumnya,
tanggal 1 Juni
1965, saya menulis surat kepadanya
menjelaskan mengapa kami membakar diri sendiri.
Ini bukan aksi bunuh diri,
ini aksi cinta kasih.
Anda ingin menyampaikan sebuah pesan
tapi Anda tidak punya cara lain,
Anda harus membakar diri sendiri agar pesan Anda tersampaikan.
Jadi, penderitaan seorang biksuni yang membakar diri sendiri untuk menyampaikan pesan,
sebuah pesan cinta kasih dan welas asih,
merupakan aksi dengan sifat yang sama dengan Yesus Kristus meninggal di salib.
Meninggal tanpa kebencian
tanpa kemarahan
hanya dengan welas asih.
Meninggalkan
pesan welas asih
untuk kedamaian,
untuk persaudaraan.
Jadi, tepat satu tahun setelahnya,
saya bertemu dengannya di Chicago.
Kami berbicara beberapa saat
dan setelah itu
kami keluar untuk berbicara dengan wartawan.
Hari itu, beliau menentang perang di Vietnam.
Itu hari di mana
kami menggabungkan upaya kami
menggalang perdamaian di Vietnam
dan memperjuangkan hak sipil di Amerika.
Dua tahun kemudian saya bertemu dengannya lagi
di Jenewa
dalam konferensi bertajuk opossum in terrace?
yang diadakan oleh Dewan Gereja Sedunia.
Ada orang seperti Linus Pauling
di konferensi tersebut.
Beliau [MLK] tinggal di lantai 11.
Saya di lantai 4. Beliau mengundang saya naik untuk sarapan.
Saya ditahan oleh wartawan,
dan terlambat naik.
Beliau menjaga sarapan tetap hangat dan menunggu saya.
Saya bekata: "Martin, kamu tahu, di Vietnam mereka memanggilmu seorang bodhisattva".
Seorang apa?
Mereka memanggilmu seorang bodhisattva:
makhluk yang tercerahkan
mencoba membangkitkan makhluk lainnya
dan membantu mengarahkan mereka pada welas asih dan pengertian.
Saya senang saya berkesempatan memberitahunya
karena beberapa bulan kemudian, beliau dibunuh di Memphis.
Kami ada di Prancis
dan mempunyai kantor biro
yang mewakili komunitas Buddha di Vietnam.
Kami ingin mewakili orang-orang yang tidak mempunyai suara,
yang tidak mempunyai kesempatan untuk berbicara.
Jadi kami hidup sebagai satu komunitas
di Paris
dan kantor kami
di pemukiman miskin di Paris
nomor sebelas
*nama jalan".
Pemukiman tersebut
lebih banyak dihuni
oleh suku Arab.
Setiap saya mengajukan visa ke Amerika, selalu ditolak.
Secara otomatis.
Mereka tidak ingin saya datang ke Amerika
karena mereka percaya bahwa
saya berbahaya,
saya akan menjadi rintangan bagi upaya perang di Vietnam.
Saya tidak diizinkan mengunjungi Amerika,
saya tidak diizinkan ke Inggris!
Setiap kali saya ingin
pergi ke Amerika untuk tur ceramah,
saya harus menulis surat
kepada seseorang seperti Senator McGovern
atau Senator
Robert Kennedy
meminta mereka mengirimkan surat undangan ke saya.
Suratnya kira-kira sepert ini:
"Thich Nhat Hanh terkasih, saya ingin tahu lebih banyak tentang situasi perang di Vietnam.
Silakan datang dan menghubungi saya.
Jika ada kesulitan terkait visa,
silakan menelepon saya di nomor ini."
Hanya dengan surat seperti itu
saya dapat memperoleh visa,
selain itu, tidak mungkin.
Saya ingat suatu hari saya terbang kembali ke Paris dari Jepang,
saya tidak punya visa
untuk transit
di Seattle.
Saya terbang dari Tokyo
ke New York melewati Seattle
lalu ke Paris.
Saya ingin berhenti di New York untuk bertemu dengan seorang teman gerakan perdamaian,
Alfred Hassler, dari Persekutuan Rekonsiliasi.
Saat saya mendarat di Seattle
saya ditahan di suatu tempat
di mana saya tidak dapat melihat siapa pun.
Saya melihat sekeliling dan melihat banyak gambar yang digantung: "DIcari".
Mereka mengambil paspor saya.
Mereka tidak mengizinkan saya
menghubungi siapa pun.
Lalu,
saat pesawat akan tinggal landas,
mereka mengembalikan paspor saya.
Sangat susah.
Suatu hari saat saya di Washington DC,
saya telah memberitahu Anda
wartawan dari Baltimore Sun datang
dan menginformasikan bahwa
ada kabar dari Saigon
kepada pemerintah Amerika Serikat,
Prancis, Inggris,
UK dan Jepang
meminta mereka untuk tidak menerima
paspor Thich Nhat Hanh
karena dia telah mengatakan
banyak hal yang tidak membantu
upaya perang melawan komunisme.
Dan di Vietnam
buku-buku saya, artikel saya,
puisi saya dilarang
oleh partai komunis dan anti komunis.
Saya berisiko dideportasi
dan dipenjara
karena apa yang telah saya lakukan:
memanggil perdamaian
dan berbicara
menentang perang.
Niat semula saya
hanyalah pergi
selama tiga bulan
memberikan rangkaian kuliah di Cornell
dan berkeliling tur
di Amerika dan Eropa lalu pulang.
Saya bekerja
dengan teman-teman di Sekolah Pemuda untuk Layanan Sosial,
Universitas Buddhis Van Hahn yang saya dirikan tahun 1964.
Semua teman saya,
rekan kerja saya ada di Vietnam.
Saya tidak ingin pergi lama.
Saya bermaksud
untuk datang hanya untuk tiga bulan.
Tapi sudah 38 tahun. Saya tidak dapat pulang selama 38 tahun.
Itu sebabnya saya telah
berbagi latihan
dengan teman-teman di Eropa, Amerika,
negara lainnya.
Tapi karena saya telah menemukan rumah sejati,
saya tidak menderita.
Kenyataannya adalah selama tahun pertama pengasingan saya, itu sulit,
sangat sulit.
Walaupun saya telah berusia 40 tahun,
walaupun saya telah menjadi guru Dharma,
memiliki banyak biksu dan biksuni
sebagai murid, siswa
dan saya belum menemukan rumah sejati saya.
Saya dapat memberi kuliah hebat tentang agama Buddha, latihan agama Buddha.
Tapi saya
belum benar-benar tiba.
Secara intelektual, saya mempunyai banyak pengetahuan mengenai agama Buddha.
SAya telah belajar
selama beberapa tahun di institut Buddhis
dan berlatih sejak berusia 16 tahun.
Saat saya baru menjadi biksu,
saya berusaha keras untuk memperbarui agama Buddhis
agar dapat menghadapi
situasi penderitaan yang sebenarnya.
Disebut agama Buddha yang terlibat.
Jenis agama Buddha yang dapat menawarkan jawaban
akan pertanyaan membara dari masyarakat.
Pertanyaan seperti perang, ketidak-adilan sosial,
penekanan politik, kemiskinan,
kekerasan dan sebagainya.
Sangat sulit bagi saya
selama dua tahun pertama
karena niat saya adalah memberikan informasi kepada dunia,
informasi yang tidak tersedia luas
bagi masyarakat karena pihak yang berperang memegang semua kendali media.
Dalam tur ceramah,
biasanya saya mampir
satu atau dua malam di setiap kota,
di Amerika, di Eropa,
di Australia,
dan sebagainya.
Setiap
saya bangun
di tengah malam, saya tidak tahu saya berada di mana.
Sangat sulit sekali.
Dan setelahnya,
saya harus bernafas masuk dan keluar
dan mencari tahu di mana saya berada,
kota apa, negara apa,
Dan saya bermimpi pulang
ke wihara asal saya di Vietnam pusat,
mendaki bukit,
bukit yang hijau,
pepohonan indah.
Dan setengah jalan ke puncak bukit,
saya terbangun
dan menyadari bahwa saya ada di pengasingan.
Dan mimpi yang sama terus terulang.
Saya sangat aktif.
Saya berteman
dengan banyak orang:
pastor Katolik,
pendeta Protestan,
profesor,
anak muda,
anak-anak.
Dan latihan saya adalah latihan sadar penuh.
Saya mencoba hidup di sini dan saat ini dan menyentuh keajaiban hidup sehari-hari.
Saya bertahan hidup dengan latihan itu.
Pepohonan di Eropa sangat berbeda dengan pepohonan di Vietnam:
buah, bunga, semuanya berbeda.
Dan orang-orangnya juga.
Jadi saya belajar berteman
dan bermain dengan anak Jerman, anak Prancis,
anak Afrika,
anak Inggris.
Saya berteman dengan
pastor Anglikan, pastor Katolik,
pendeta Protestan dan sebagainya.
Tetapi berkat latihan
saya mampu
menemukan rumah sejati saya
di sini dan saat ini.
Dan saya berhenti menderita
dan mimpi itu tidak terulang kembali.
Orang-orang berpikir saya menderita karena saya tidak dapat kembali ke VIetnam,
tapi bukan begitu.
Jika saya pergi ke Vietnam,
akan ada kegembiraan.
Dapat menawarkan ajaran kepada biksu, biksuni, dan orang awam di sana
dan berbicara kepada seniman,
penulis dan lainnya.
Tapi jika saya tidak dapat pergi,
saya tidak harus menderita.
Saya dapat bertemu dengan orang lain
di negara lain,
seperti di Cina, di Korea, di Jepang,
di Spanyol, di Inggris,
di Kanada
dan sebagainya.
Dan rumusnya:
"Aku telah tiba,
aku di rumah."
adalah
perwujudan, ekspresi dari latihan saya.
Yang mengekspresikan pengertian saya terhadap ajaran Buddha.
Itu
adalah buah latihan saya:
AKu telah tiba, aku di rumah.
Dan sejak saya menemukan rumah sejati,
saya tidak lagi menderita.
Masa lalu bukan lagi penjara bagi saya.
Masa depan
bukan lagi penjara
bagi saya.
Saya dapat hidup di sini dan saat ini.
Saya dapat menyentuh rumah sejati saya.
Dan saya tahu bahwa
masa depan
ada
melalui masa kini.
Ini yang telah saya temukan.
Saat Anda menyentuh momen kekinian secara mendalam,
Anda menyentuh masa lalu.
Jika Anda tahu cara menghadapi momen kekinian dengan baik,
Anda menyembuhkan masa lalu.
Banyak yang berpikir masa lalu telah pergi,
Anda tidak dapat melakukan apa pun lagi.
Anda tidak dapat kembali ke masa lalu
dan memperbaiki hal yang terjadi.
Tapi menurut ajaran Buddha ini,
masa lalu masih ada dengan segala rasa sakit dan penderitaan.
Jika Anda tahu cara pulang ke momen kekinian
dan menyentuh momen kekinian secara mendalam,
Anda menyentuh masa lalu
dan Anda dapat menyembuhkan masa lalu.
Dan saat Anda menyembuhkan diri sendiri,
Anda menyembuhkan leluhur Anda.
Ini mungkin terjadi.
Leluhur saya telah menderita dalam diri saya.
Saya juga telah menderita.
Dan karena saya dapat
menyentuh
momen kekinian secara mendalam,
saya menyembuhkan diri sendiri
dan diri leluhur saya termasuk orangtua saya,
ayah saya,
ibu saya,
saudara saya, saudari saya,
kakek saya, nenek saya.
Saat saya latihan berjalan,
saya menghasilkan energi kebebasan
dan kekokohan.
Dan saya merasa bahwa semua leluhur saya
menikmati kebebasan dan kekokohan
yang saya hasilkan dari latihan berjalan.
Karena bagi saya,
leluhur saya selalu hidup dalam diri saya,
hadir sepenuhnya dalam diri saya,
dalam setiap sel di tubuh saya.
Dan jika saya bebas, mereka bebas.
Jika saya sembuh, mereka sembuh.
Saat saya melangkah
dengan kekokohan dan kebebasan,
mereka semua melangkah dengan saya.
Dan Anda harus mengambil langkah itu
dengan seluruh tubuh Anda,
penuh kesadaran, penuh konsentrasi agar langkah itu
benar-benar kokoh dan bebas.
Agar Anda dapat menyentuh hidup,
kesatuan hidup pada momen itu.
Itu sangat menyembuhkan
dan menutrisi.
Tindakan melangkah adalah
sebuah tindakan kebebasan,
tindakan pembebasan.
Anda membebaskan diri Anda sendiri,
Anda membebaskan leluhur Anda.
itu tindakan revolusi.
Percayalah pada saya.
Anda tidak dapat melangkah seperti itu
jika Anda tidak mencurahkan tubuh dan pikiran
100%.
Saat Anda bernafas masuk,
Anda mengumpulkan
seluruh diri Anda,
tubuh dan pikiran.
Anda menjadi satu.
Dan dilengkapi dengan energi
kesadaran penuh dan konsentrasi,
Anda melangkah
dan di dalamnya, Anda berucap
ini adalah rumah sejati Anda.
Anda hidup, hadir sepenuhnya,
Anda meyentuh hidup
sebagai sebuah realitas.
Rumah sejati bukanlah sesuatu yang abstrak,
melainkan realitas solid yang Anda dapat sentuh
dengan kaki Anda, dengan tangan Anda
dan dengan pikiran Anda.
Kerajaan Tuhan atau tanah suci Buddha
bagi saya bukanlah
sebuah ide yang abstrak.
Melainkan sesuatu yang Anda sentuh
di setiap momen, Anda dapat hidup
di setiap momen.
Dan tersedia di sini dan saat ini.
Jika Anda tahu bagaimana cara membuat diri Anda tersedia
maka kerajaan Tuhan juga tersedia,
tanah suci juga tersedia,
rumah sejati Anda juga tersedia.
Dan tidak ada yang dapat
mengambil rumah sejati itu.
Mereka dapat menempati negara Anda.
Mereka dapat memenjarakan Anda.
Tapi mereka tidak dapat mengambil
rumah sejati, kebebasan Anda.
Itu sangat penting, dan sangat...
mendasar, hal utama
bagi Anda untuk menyentuh rumah sejati Anda.
Dan Anda akan menyadari bahwa rumah sejati
ada di sini dan saat ini.
Dan Anda dapat melakukannya
dengan energi kesadaran penuh
dan konsentrasi.
Ini adalah energi dari Buddha.
Semua orang
memiliki benih
kesadaran penuh dan konsentrasi dalam diri kita.
Itu kenyataannya.
Karena kita semua mampu minum
teh kita dengan sadar penuh.
Saat saya minum teh, saya ingin benar-benar minum teh.
Saya ingin bernafas masuk dan
membawa pikiran pulang ke tubuhku
dan menempatkan diri sepenuhnya
di sini dan saat ini.
Anda harus ada di sana,
sepenuhnya
dan saat Anda di sana sepenuhnya
teh akan hadir bagi Anda sepenuhnya.
Jika Anda tidak ada di sana, teh hanyalah
sesuatu seperti...
hantu
tidak nyata.
Kesadaran penuh membantu Anda
menjadi
hadir sepenuhnya
dan hidup sepenuhnya di sini dan saat ini.
Tidak memakan waktu lama, hanya satu langkah
satu nafas masuk.
Dan dengan melangkah atau bernafas masuk,
Anda membawa pikiran kembali ke tubuh Anda.
Dalam kehidupan sehari-hari,
tubuh Anda mungkin ada di sini
tapi pikiran Anda mungkin
ada di sana.
Mereka pergi ke dua arah yang berbeda.
Anda berada dalam kondisi terganggu:
pikiran dan tubuh
terpisah satu sama lain.
Pikiran Anda mungkin sibuk,
disita oleh proyek, ketakutan, kemarahan Anda.
Terperangkap di masa lalu,
terperangkap di masa depan.
Tapi di antara pikiran dan tubuh, ada sesuatu:
nafas Anda.
Begitu Anda kembali ke nafas Anda:
bernafas masuk saya tahu saya masuk,
maka tubuh dan pikiran Anda akan berkumpul
segera.
Saat bernafas masuk, Anda tidak memikirkan hal lain
Anda fokuskan perhatian pada nafas masuk.
Anda fokus
Anda mencurahkan 100% diri pada nafas
masuk Anda, Anda menjadi nafas masuk.
Ada kesadaran penuh konsentrasi pada nafas masuk,
konsentrasi dan nafas masuk Anda
membuat tubuh dan pikiran bersatu
dalam satu momen.
Dan tiba-tiba Anda menjadi
sepenuhnya hadir, sepenuhnya hidup.
Dalam keberadaan
Anda memgambil teh Anda
dan teh menjadi sebuah realitas,
bukan hanti.
Dan saat Anda minum teh,
Anda hanya meminum teh.
Itu yang disebut "minum sadar penuh".
Tidak berpikir.
Hanya minum secara mendalam.
Anda nyata, tehnya juga nyata.
Dan saat Anda nyata, teh nyata,
hidup juga nyata.
Banyak orang hidup
dalam mimpi
karena
mereka tidak ada di momen kekiniin,
mereka tidak tahu apa
yang sedang terjadi di momen kekinian.
Tapi karena Anda mampu membawa
pikiran kembali pada tubuh
Anda hadir sepenuhnya dan
Anda sadar apa yang sedang berlangsung.
Yang sedang berlangsung adalah
menikmati tehku.
Tidak berpikir sama sekali, hanya
meminum teh.
Di saat itu saya hidup mencurahkan
perhatian mendalam meminum tehku.
Saat saya bernafas masuk,
saya sadar sepenuhnya akan nafas masuk.
Nafas masuk saya menjadi objek sadar penuh.
Nafas masuk saya menjadi objek konsentrasi saya.
Itulah mengapa tubuhku kembali ke
pikiranku.
Pikiranku segera pulang ke tubuhku.
Maka aku hadir sepenuhnya.
Misalnya Anda, sekelompok orang,
berdiri di sana dan kontemplasi
matahari terbenam yang indah.
Jika Anda terus memikirkan tentang masa lalu
atau berpikir tentang masa depan
dan proyek Anda,
Anda tidak benar-benar di sana kontemplasi
tentang matahari terbenam.
Matahari terbenam bukan untukmu.
Jika Anda berlatih bernafas masuk dan keluar dan menjadi
hadir di sini dan saat ini dan matahari terbenam indah ini untukmu.
Bernafas masuk, saya tahu ada matahari terbenam.
Bernafas keluar, saya tersenyum pada matahari terbenam.
Pada momen itu, hidup itu nyata.
Dan Anda punya rumah sejatimu.
Saat Anda kembali ke momen saat ini,
Anda mungkin menemukan keajaiban hidup
yang segar dan menyembuhkan.
Anda mungkin menemukan
penderitaan,
kekerasan,
kebencian,
ketakutan,
diskriminasi.
Dan jika Anda seorang praktisi yang baik,
kesadaran penuh Anda cuku untuk
menangani
apa pun yang perlu ditangani.
Misalnya rasa marah muncul dalam diri Anda
sebagai suatu energi.
Sebagai seorang praktisi, Anda tidak
membiarkan rasa marah sendirian
dalam dirimu.
Karena jika kemarahan hanya sendiri dalam dirimu,
kemarahan akan menyebabkan banyak kerusakan
dalam tubuhmu, dalam pikiranmu
dan mungkin di sekitar Anda.
Itulah mengapa kita berlatih
kesadaran penuh akan kemarahan
bernafas masuk saya tahu
kemarahan dalam diri saya,
bernafas keluar
saya tersenyum pada kemarahanku.
Saya merangkul kemarahanku.
Ada benih kemarahan
mendalam dalam dirimu.
Tapi Anda juga memiliki benih
kesadaran penuh mendalam dalam dirimu,
ada benih welas asih dalam dirimu.
Saat kemarahan disentuh,
saat benih kemarahan disentuh,
ia bermanisfestasi melalui
energi yang disebut kemarahan.
Misalnya ini kesadaran Anda.
Ada dua lapisan.
Lapisan bawah disebut gudang kesadaran.
Lapisan atas disebut pikiran kesadaran.
Ada benih kemarahan di sini.
Juga ada benih kegembiraan,
benih kesadaran penuh,
welas asih, non-diskriminasi.
Ada benih kemarahan, putus asa,
kecemburuan, diskriminasi
pada dalamnya kesadaran Anda.
Tapi saat benih kemarahan
ditinggal sendiri di sana,
di gudang kesadaran,
Anda tidak menyiraminya, tidak ada yang datang
dan menyentuhnya, Anda akan baik-baik saja.
Anda bisa tertawa,
Anda punya waktu menyenangkan,
tapi tidak berarti bahwa
tidak ada benih kemarahan dalam diri Anda.
Begitu Anda mendengar
seseorang mengatakan sesuatu
atau melakukan sesuatu,
benih kemarahan dalam dirimu tersentuh.
Dan itu menjadi zona energi
dalam ranah pikiran kesadaran.
Dalam agama Buddha,
kita menyebutnya bentuk mental.
Kemarahan adalah bentuk mental.
Dalam tradisi saya, kita berbicara tentang 51
kategori dari bentuk mental.
Ada benih diskriminasi dalam diri kita.
Ada benih non-diskriminasi dalam diri kita.
Itu benar.
Jika benih diskriminasi disirami
setiap hari, ia menjadi sangat penting.
Dan tidak membiarkan benih
non-diskriminasi untuk terwujud.
Jika benih kemarahan
semakin kuat setiap hari,
benih welas asih
berkurang kesempatan untuk berbuah.
Itulah mengapa
setiap benih negatif disentuh
dan bermanifestasi,
kita harus merawatnya.
Itulah mengapa
saya berbicara tentang kesadaran penuh akan kemarahan.
Kesadaran penuh adalah kapasitas
untuk tahu apa yang terjadi.
Yang sedang terjadi adalah
kemarahan telah bermanifestasi.
Jadi sebagai seorang praktisi
Anda meminta benih kesadaran penuh
untuk bermanifestasi pada saat yang sama.
Jika Anda praktisi yang rajin,
benih kesadaran penuh dalam dirimu
cukup kuat
dan sangat mudah bagimu untuk
menyentuh dan mengundangnya untuk muncul
dan naik menjadi zona energi.
Misalnya kemarahan adalah energi 1.
Kesadaran penuh adalah energi 2.
Kesadaran penuh adalah kesadaran penuh akan sesuatu.
Dan di sini
kesadaran penuh akan kemarahan.
Kesadaran penuh ini
berfungsi untuk: mengenali
kemarahan sebagai kemarahan.
Kesadaran penuh akan napas:
bernapas masuk, aku tahu ini napas masukku
Bernapas keluar,
aku tahu ini napas keluarku.
Mengenali napas masuk sebagai napas masuk,
Mengenali napas keluar
sebagai napas keluar.
Mengenali minum sebagai minum,
mengenali berjalan sebagai berjalan.
Itulah fungsi kesadaran penuh.
Energi sadar penuh yang dihasilkan
oleh napasmu, jalanmu
berkapasitas untuk mengenali
kemarahan sebagai kemarahan.
Bernapas masuk
aku tahu
ada amarah dalam diriku.
Bernapas keluar
aku menjaga kemarahanku.
Mengenali kemarahan
dan merangkul
kemarahan.
Ini sebuah seni.
Ini adalah sebuah latihan,
tidak ada perlawanan.
Kesadaran penuh
yang dihasilkan bukan untuk melawan kemarahan
tapi untuk mengenali kemarahan
dan merangkul kemarahan
dengan sangat lembut.
Itulah ajaran Buddha.
Anda tidak mentransformasi dirimu
dalam medan perang:
yang baik melawan sang ego.
Itu bukan ajaran Buddha.
Karena Anda adalah sadar penuh
tapi Anda juga kemarahan
dan kesadaran penuh berperan
sebagai kakak yang lebih tua,
merangkul kemarahan, penderitaan
dari adik yang lebih muda
dan membantunya untuk bertransformasi.
Seorang ibu
bekerja di dapur
dan dia mendengar suara bayi menangis.
Ia sangat menyayangi sang bayi.
Lalu ia berhenti,
berjalan di dapur, ia meletakkan
semua yang sedang ia pegang
dan pergi ke ruangan bayi.
Hal pertama yang ia lakukan adalah mengangkat bayi itu dan memeluknya dengan lembut.
Itu seorang ibu.
Ia belum tahu apa yang terjadi dengan bayi
tapi hal pertama yang ia lakukan adalah
mengangkat dan mengendongnya
dengan sadar penuh.
Kita melakukan hal yang sama sebagai seorang praktisi.
Setiap kemarahan atau putus asa muncul,
kita menghasilkan
energi sadar penuh
untuk mengenali
dan merangkulnya dengan lembut.
Dengan lembut.
Dan jika kita tahu cara berlatih berjalan
sadar penuh atau bernapas sadar penuh,
kita terus menghasilkan kesadaran penuh.
Dan kita
mempunyai energi itu
untuk mengenali dan merangkulnya.
Dan
kita dapat membawa kelegaan
karena
sadar penuh sebagai sebuah energi
merangkul kemarahan sebgai sumber energi lain dengan lembut.
Saudara yang lebih tua, saudara yang lebih muda.
Walaupun ibu belum menyadari
masalahnya, namun dia mengendong
bayi dengan lembut
sudah membawa kelegaan pada bayi
dan bayinya mungkin berhenti menangis.
Jika Ibu terus mengendong bayi
dengan lembut dan sadar penuh,
ia akan tahu apa masalahnya.
Bayi itu mungkin lapar,
bayi itu mungkin
demam,
atau popoknya terlalu ketat.
Sebagai seorang ibu,
ia dapat segera tahu masalahnya.
Sebagai seorang praktisi
Anda dapat mencari tahu dengan mudah
mengapa kemarahan ini.
Anda dapat melihat akar kemarahan itu.
Anda menemukan hakikat,
akar dari kemarahan itu.
Jika ibu mencari tahu
apa masalah bayi itu
ia dapat memecahkan masalahnya
dengan cepat.
Jika bayi lapar,
Ibu akan memberinya susu,
jika popok terlalu ketat, ia akan
membukanya dan memakaikannya lagi.
Setelah merangkul kemarahanmu
dengan lembut,
Anda mungkin meneruskan
latihan napas sadar penuh,
Latihan jalan sadar penuh
dan melihat mendalam
hakikat dari kemarahanmu
dan mencari tahu akar kemarahanmu.
Mengenali, merangkul
dan melihat mendalam.
Karena sadar penuh
adalah jenis energi
yang juga membawa
energi konsentrasi.
Dimanapun sadar penuh berada,
konsentrasi juga ada.
Saat Anda sadar penuh akan napas masuk,
Anda akan terkonsentrasi dalam napas masukmu.
Saat Anda sadar penuh akan tehmu,
Anda akan terkonsentrasi pada teh.
Itulah alasannya
semakin kuat kesadaran penuh,
semakin kuat konsentrasimu.
Dengan kesadaran penuh dan konsentrasi,
Anda berlatih melihat mendalam
dan memperoleh wawasan.
Dan wawasan itu akan membebaskanmu
mentransformasi kemarahanmu.
Ada kisah
seorang anak laki-laki
yang sering datang ke Plum Village
setiap musim panas
dengan adik perempuannya.
Mereka berlatih kesadaran penuh sebagai anak-anak.
Anak laki-laki itu mempunyai kesulitan dengan ayahnya.
Ia menyalahkan ayahnya.
Setiap ia jatuh dan terluka,
ayahnya selalu meneriakinya
daripada datang dan menolongnya.
Jadi, hubungannya dengan ayahnya sangat sulit.
Ia bersumpah bahwa setelah ia dewasa
ia tidak akan menjadi seperti ayahnya.
Jika ia memiliki anak dan jika
anaknya jatuh dan terluka,
ia tidak akan meneriakinya,
tapi akan datang dan mencoba menolongnya.
Itu tekadnya.
Suatu hari, ia sedang bermain
di Plum Village Lower Hamlet
dan adiknya bermain dengan anak perempuan lain
di sebuah tempat tidur gantung.
Anak perempuan itu jatuh dan terluka
dan darahnya
mengalir.
Tiba-tiba, anak laki-laki itu merasa sangat marah.
Ia ingin berteriak: "Bodoh!
Bagaimana mungkin kamu melakukannya?"
Dan karena ia telah berlatih sadar penuh, ia dapat
menahan diri untuk berteriak
dan ia mengenali
bahwa ia mirip seperti ayahnya.
Alih-alih mencoba
datang dan menolong adiknya
ia cenderung berteriak padanya.
Ia membenci
apa yang ada dalam dirinya sendiri.
Saat ia berlatih
napas sadar penuh, ia tahu
bahwa ini adalah kelanjutan ayahnya
dalam dirinya.
Ia tidak berbeda dari ayahnya.
Dengan wawasan itu,
ia berbalik dan berlatih berjalan perlahan
saat ia melihat seseorang datang membantu adiknya.
Selama berjalan pelan tersebut,
ia mengenali bahwa
ia adalah kelanjutan dari ayahnya.
Energi kemarahan telah diwariskan oleh ayahnya.
Dan jika ia tidak berlatih
ia akan menjadi persis sama seperti ayahnya.
Dan ia akan memperlakukan
anak-anaknya
di masa depan dengan cara yang sama.
Itu yang disebut Samsara:
kelanjutan.
Dan tiba-tiba ia mempunyai keinginan
untuk pulang dan memberitahu ayahnya
bahwa ia memiliki energi yang sama
dan ia ingin mengundang ayahnya
untuk berlatih bersamanya.
Dan saat niat itu muncul dalam dirinya
amarahnya, kebencian terhadap ayahnya
mulai mencair.
Wawasan apa yang ia dapatkan?
Ia mendapatkan wawasan bahwa
ia persis sama seperti ayahnya.
Ia memiliki energi kebiasaan yang sama.
Itulah mengapa ia ingin berlatih dan ia melihat
dirinya sebagai korban dari energi itu,
korban warisan
dari energi kebiasaan itu.
Dan ia melihat bahwa ayahnya
juga adalah korban
dari warisan itu.
Ayahnya mungkin memperolehnya
dari ayahnya sendiri.
Dan saat wawasan itu muncul, kemarahannya...
terhadap ayahnya..
berhenti.
Ia bertransformasi.
Saya pikir
untuk seorang anak berusia 12 tahun,
itu pencapaian yang luar biasa.
Hal di dalam kita yang mentransformasi
penderitaan kita.
Dan kesadaran penuh berkemampuan
untuk mengenali, merangkul,
melihat mendalam,
memperoleh wawasan yang mentransformasi kedalaman
yang membebaskanmu.
Transformasi
dan penyembuhan dan kebebasan.
Saat seorang anak muda dibebaskan,
ayah dalam dirinya juga terbebaskan
dan leluhur dalam dirinya terbebaskan,
begitu juga lingkaran di sekitar samsara.
Yang anak muda itu sadari
bahwa...
ia bukan korban dari ayahnya,
ia korban dari energi kebiasaan itu.
Dan ayahnya juga adalah
korban dari energi kebiasaan itu.
Dan saat Anda dapat bertransformasi,
Anda berada dalam situasi yang dapat
membantu mentransformasinnya.
Hal yang...
Anda yakini sebagai penindasmu,
sumber penderitaanmu.
Itulah latihanku.
Aku tidak punya musuh.
Bahkan...
mereka telah menyebabkan banyak penderritaan,
ketidakadilan, mereka mencoba membunuhku.
untuk menekanku.
Tapi mereka bukan musuhku.
Merekalah yang ingin kubantu.
Karena saya telah bebas, saya telah merubah
diriku sendiri, saya telah bertransformasi.
Itulah alasannya...
saya tidak lagi
melihat diriku sendiri sebagai seorang korban.
Saya tahu bahwa jika saya dapat mentransformasi diri sendiri, saya dapat membantu mentransformasi mereka.
Jika Anda berlatih
dan jika Anda dapat mentransformasi
batinmu, hatimu,
Anda menjadi seorang boddhisatwa.
Lalu
Anda akan berada dalam posisi
yang dapat membantu mentransformasi
orang-orang
yang dulunya Anda anggap sebagai penindas,
pelaku kekerasan.
Orang yang Anda anggap mendiskriminasikan Anda,
mencoba menekanmu, membunuhmu, dan sebagainya.
Mereka juga adalah korban dari ketidaktahuan mereka,
kemarahan mereka sendiri.
Mereka tidak tahu cara menghadapi
keinginan mereka, kemarahan mereka,
kekerasan mereka,
ketakutan mereka.
Jadi, jalurnya
adalah mentransformasi diri sendiri
menjadi seorang Bodhisattwa
dengan
pengertian, wawasan dan welas asih.
Saat Anda memiliki energi-energi ini,
Anda bebas
dan Anda berada dalam posisi yang dapat menolong
orang lain untuk terbebaskan juga.
Inilah jalannya
yang ditunjukkan oleh Buddha.
Dan setiap diri kita
memiliki benih kesadaran penuh,
konsentrasi dan wawasan
dalam dirinya sendiri.
Anda dapat menghasilkan tiga energi ini
untuk kebebasan dan penyembuhan diri sendiri.
Kita juga dapat menggunakan energi yang sama
untuk membantu transformasi dan penyembuhan
dunia.
Saat Anda memandang ke atas,
Anda melihat
sebuah wihara.
Wihara itu ada di dalam hatimu,
teratai dalam hatimu.
Dibawahnya ada tulisan "smurty".
"Smurty" berarti kesadaran penuh.
Lalu ada kata "samadhi",
yang berarti konsentrasi.
Lalu ada kata "prashna",
artinya wawasan.
Itu jenis energi dalam diri kita
yang perlu dibina, dikembangkan.
Itu energi Buddha dalam diri kita,
energi transformasi
dan penyembuhan.
Selama retret,
kita berlatih bernafas sadar penuh,
berjalan sadar penuh.
Itulah alasannya
kita didorong untuk menggunakan waktu
untuk berlatih.
Jika kita banyak berbicara,
tidak akan ada waktu
untuk menikmati nafas masuk-nafas keluar,
jalan kita.
Akan ada waktu dimana kita didorong
untuk berbicara satu sama lain:
diskusi Dharma.
Kita akan berbagi wawasan kita,
cara kita mengatasi penderitaan kita.
Dan saat kita berlatih makan sadar penuh
pada saat makan siang, sarapan,
kita menahan diri dari berpikir.
Kita membangun diri kita
di sini dan saat ini.
Kita hanya memberi perhatian
kepada makanan yang kita makan.
Saat Anda mengambil sepotong roti,
Anda tidak memikirkan masa lalu,
masa depan,
Anda hanya menyentuh sepotong roti itu
secara mendalam.
Dan kita dapat melihat
sepotong roti itu.
Jika Anda melihat mendalam potongan roti,
Anda melihat semua hal di dalamnya.
Potongan roti yang Anda pegang
di tangan adalah tubuh kosmos.
Dengan sedikit kesadaran penuh,
Anda dapat melihat
bahwa potongan roti adalah duta
dari kosmos yang datang padamu.
Dan jika Anda dapat melihat potongan roti
dalam hakikatnya,
lalu Anda dapat memasukannya ke mulut.
Jangan masukan hal lain ke mulutmu,
seperti proyekmu,
ketakutan, kemarahan. Itu tidak sehat.
Hanya masukkan roti.
Kunyahlah roti,
dengan sadar penuh, dengan sukacita.
Jangan mengunyah kesedihanmu, kemarahanmu.
Itu tidak baik bagi kesehatanmu.
Jangan berpikir.
Hanya...
proses mengunyah sadar penuh.
Kita luangkan waktu
untuk menikmati sarapan
dari waktu ke waktu,
istirahat dan tersenyum.
Kakak laki-laki di depanmu adalah kamu,
kakak perempuan di kirimu adalah kamu.
Mereka semua bagian dari sangha.
Dan bersama kita menghasilkan
energi sadar penuh.
Energi kumpulan sadar penuh
saat berjalan, saat duduk,
saat makan, akan sangat kuat
dan menembus diri kita semua.
Kita akan disembuhkan oleh energi kumpulan
dan dinutrisi oleh
energi kumpulan.
Sendirian di ruang tamu
kita dapat menghasilkan
energi sadar penuh.
Tapi dibandingkan dengan
energi kumpulan sadara penuh,
itu tidak banyak.
Oleh karena itu, berada dalam Sanggha
dan mengizinkan kita dimasuki
oleh energi kumpulan
sadar penuh dengan Sanggha
sangatlah penting.
Berkumpulnya Sanggha
adalah kenyataan yang sangat penting,
sebuah keajaiban.
Dan kita harusnya
mengambil manfaat dari kesempatan itu,
mengizinkan diri kita dibawa
oleh energi kumpulan Sanggha,
mengizinkan Sanggha merangkul
penderitaan kita,
kesakitan kita, kesedihan kita.
Sanggha adalah perahu
yang membantumu terapung
di sungai penderitaan.
Mengizinkan dirimu
dibawa oleh Sanggha
dengan energi kumpulan sadar penuh.
Dan saat makan, Anda menikmati
waktu bersama Sanggha.
Anda tersenyum pada kakak laki-laki
dan perempuan dalam latihan.
Anda mengizinkan dirimu dinutrisi
oleh energi kumpulan Sanggha.
Setiap momen dalam kehidupan sehari-hari,
kesadaran penuh membantu kita
untuk berada di sini dan sekarang.
Dan latihan nyata,
latihan sejati
adalah mengizinkan setiap momen dalam kehidupan
menjadi momen sukacita.
Ini dimungkinkan
berkat kekuatan sadar penuh
dan konsentrasi
yang dihasilkan oleh dirimu sendiri
dan oleh Sanggha.
Besok kita akan
berjalan sadar penuh di pagi hari,
kita akan berjalan bersama.
Kita akan berjalan sedemikian rupa
sehingga kerajaan Tuhan
menjadi nyata dan hadir di sini dan sekarang.
Ada beberapa orang yang sudah terbiasa latihan.
Kita akan berjalan bersama dan menghasilkan
energi kumpulan
sadar penuh bersama.
Dan Anda akan melihat kerajaan,
tanah suci itu hadir.