Oyku?
- Oyku?
- Ayaz!
Oyku! Kita harus membicarakan ini!
******
******
******
******
******
******
******
******
Jangan meneleponku, Ayaz.
Aku tak mau mendengar suaramu!
Kenapa dia tak mengangkat teleponnya?
Lihatlah, Nona. Sepertinya mobil itu
memberi tanda kepada kita.
Dia malah mengikutiku.
Apa tidak bisa ngebut, Pak?
Baiklah, Nona. Akan saya usahakan.
Sepertinya Nona adalah penggemar film.
Aku juga penggemar film.
Film favoritku sangat terkenal.
Judulnya Taxi Driver.
Jangan belok ke sana! Salah jalan!
Nona tidak memberitahukan alamatnya kepadaku.
Makanya aku tidak tahu arahnya
ke kiri atau ke kanan.
Jangan marah-marah, Pak.
Siapa yang marah?
Aku tidak marah, Nona.
Astaga!
Syukurlah.
Coba anda lihat ke belakang.
Sekarang dia terjebak di lampu merah.
Bagus.
Kalau diperhatikan, orang di belakang itu
mirip denganku.
Hidungnya, rambutnya, mirip denganku.
Supaya tidak canggung, bagaimana kalau
kita mengobrol saja?
Berbicara tentang film. Taxi Driver.
Apa anda tahu siapa aktornya? Robert Deniro!
Kalau diperhatikan, dia juga mirip denganku.
Tonton filmnya.
Dimana Ilker dan Sibel?
Kurasa sebaiknya kita tidak pergi.
Bagaimana kalau ditunda minggu depan?
Kenapa kita tidak pergi berdua saja, Mete?
Kita bisa pergi berdua.
Kamu pasti sedang memikirkan Oyku.
Iya. Bagaimana pun dia...
Temanmu sejak kecil?
Ternyata kamu masih memiliki perasaan pada Oyku.
Pantas kamu bersikap seperti itu.
Apa yang kau bicarakan, Seyma?
Dia sudah seperti adikku sendiri.
Aneh. Kenapa kau merasa kesal?
Tentu saja kau merasa dia seperti adikmu sendiri.
Seyma, jaga sikapmu. Kita bukan anak SMA
yang bertengkar di tempat umum.
Kita memang bukan anak SMA.
Tapi sikapmu padanya sudah keterlaluan.
Aku kan pacarmu!
Seyma, mau kemana? Seyma!
Seyma mau pergi kemana?
Pasti telah terjadi sesuatu.
Ada apa?
Jangan-jangan rencana ini batal.
Sikapnya seperti itu.
Jadi presentasinya besok.
Mungkin anda salah melihat jadwal.
Baiklah. Tidak apa-apa.
Kami sudah menyiapkan presentasinya.
Musim Cherry. Apa itu temanya?
Maaf? Kami belum memastikan lokasi presentasi.
Baiklah. Saya mengerti.
Anda benar. Saya akan segera memastikannya.
Jangan khawatir.
Terima kasih. Selamat siang.
Olcay!
Iya, Nyonya Onem.
Apa rencana untuk besok?
Tidak ada.
Tidak ada. Apa kamu yakin?
Iya. Tidak ada.
Apa kamu yakin?
Katakan padaku dimana
kamu ingin bekerja setelah ini.
Saya?
Iya.
Dengar. Bora dari Tekstil Seda meneleponku.
Dia bertanya tentang presentasi besok.
Apa kau sudah menyiapkan semuanya?
Saya benar-benar lupa. Maafkan saya.
Pertama, pesan tempat
di restoran mewah untuk besok malam.
Kedua, temukan perancang busana
untuk tema Musim Cherry.
Kita harus menampilkan desain itu
dan kurasa tidak ada waktu lagi.
Jadi lakukan secepatnya!
Nyonya Onem, saya sudah mencoba menghubunginya.
Tapi dia ingin tinggal di luar negeri.
Lalu?
Tinggal di luar negeri.
Saya akan mencarinya.
Jangan khawatir.
Saya akan menemukan dia. Permisi.
Aku belum selesai bicara.
Terakhir, aku ingin presentasi besok
berjalan dengan lancar.
Kurasa kamu bisa bekerja dengan benar.
Baiklah. Saya berjanji.
Bagus, Olcay. Kamu sudah pintar sekarang.
Apa kamu pikir bisa menghindar dariku?
Pergilah.
Oyku, jangan bersikap seperti anak-anak.
Oyku! Jangan bersikap seperti ini!
Ayaz. Tolong pergilah!
Aku sudah mengatakannya kan.
Tapi bukankah ini agak lucu?
Sama sekali tidak lucu.
Sekarang kumohon pergilah.
Aku mau sendirian, Ayaz.
Oyku, tunggu!
Halo?
Ayaz. Ada yang ingin bertemu
dengan anda di lapangan bola.
Lapangan bola? Tapi aku...
Baiklah. Aku akan kesana.
Ada masalah apa lagi?
Aku merasa kacau, Burcu. Kacau.
Apa? Aku tidak bisa mendengarmu.
Tenanglah, Oyku.
Apa yang terjadi, biarkan terjadi.
Burcu, aku telah berbuat nekat. Kenapa aku melakukan
hal itu di depan pria yang kucintai?
Tidak kusangka.
Aku juga. Aku tidak menyangka
bisa berbuat seperti itu.
Lalu bagaimana reaksi Kakakku?
Aku tidak tahu. Aku tidak melihatnya.
Aku langsung kabur.
Dadaku serasa mau pecah, Burcu.
Oyku, Sayangku. Aku ingin menemanimu.
Tapi aku ingin bertemu dengan Emre sekarang.
Aku mengganti strategi menjadi temannya. Aku
akan memperbaiki tindakan bodohku di bioskop.
Kamu masih saja membicarakan Emre
saat aku seperti ini.
Tamat riwayatku, Burcu.
Tidak ada lagi Mete.
Aku tidak punya peluang
untuk mendekatinya lagi.
Mimpi burukku sudah datang.
Kurasa aku tidak bisa menghindar darinya.
Laki-laki yang menyebalkan!
Apa kau bercanda? Menurutmu
apa dia benar-benar menyukaimu?
Aku tidak pernah berpikir begitu.
Aku tidak tahu apa yang dirasakannya.
Itulah cinta. Siapa yang bisa tahu?
Burcu, jaga bicaramu.
Aku akan bicara langsung padanya.
Aku akan mengakhiri semua ini. Selesai!
Aku tidak mau lagi bertemu dengannya!
Baiklah, Oyku. Aku yakin kamu bisa.
Katakan padanya!
Burcu, aku akan meneleponmu nanti.
Kamu boleh pulang. Aku tidak jadi pergi.
Kenapa? Apa ada masalah?
Apa urusanmu?
Sekarang kami sudah mengganti shift.
Aku sudah membatalkan rencanaku.
Kamu pulang saja.
Ada apa, Seyma?
Tidak ada apa-apa, Tuan. Saya bisa bekerja hari ini.
Tapi bagaimana dengan pekerja penggantimu?
Saya juga masih belum tahu.
Baiklah. Kembali bekerja.
Tak ada seorang pun yang
menghargai pekerjaan kita disini. Menyebalkan!
Kenapa kamu tidak menjawab teleponku?
Kamu mau apa disini? Pergilah!
Sebaiknya kamu pergi.
Aku sedang bekerja.
Apa maksudmu? Apa mudah bagiku?
Sudah kukatakan kita sudah putus, putus, putus!
Apa kau tidak paham?
Jangan egois! Aku mengambil risiko
kehilangan istri dan anakku demi dirimu.
Cukup! Jangan berbohong padaku!
Aku melihat kamu dan istrimu
sedang berpegangan tangan!
Siapa yang mengatakan itu?
Itu tidak benar!
Aku melihatnya dengan mata kepalaku sendiri!
Sudah kukatakan kalau aku akan
bercerai dengannya. Seharusnya kamu bersabar!
Aku tidak mau! Pergi! Pergi!
Tidak kusangka ternyata
kamu wanita yang tak tahu malu!
Kamu yang tak tahu malu!
Kubilang pergi! Pergi!
Silakan keluar.
Kamu akan menerima akibatnya, Seyma.
Terimalah akibatnya!
Apa yang kalian lihat?
Apa dia pernah datang sebelumnya?
Apa dia sudah pernah berulah?
Sebaiknya kamu tidak bekerja disini lagi.
Kemasi barang-barangmu.
Ternyata kamu masih menyimpan kelinci ini.
Itu jimat keberuntunganku.
Apa kamu masih mengingatnya?
Tidak mungkin aku melupakannya.
Aku pernah di kamar ini bertahun-tahun.
Tapi kamu tidak pernah berkunjung
untuk menemuiku dan Pom-Pom ini.
Tapi itu masa lalu. Lupakan saja.
Aku akan menghidangkan kue.
Tidak perlu. Duduklah disini.
Untuk apa menghidangkan kue?
Kamu tidak boleh menolaknya.
Semua orang menyukainya.
Kue dan teh harus dihidangkan.
Kamu adalah tamu.
Oyku.
Atau kita memesan sesuatu di luar.
Aku bisa keluar untuk mencarinya.
Tunggu disini.
Oyku, kenapa kau selalu menghindariku?
Aku tidak menghindarimu.
Aku hanya ingin mencari sesuatu.
Kamu pasti merasa malu padaku.
Malu? Kenapa harus malu?
Aku akan membuatkan teh.
Oyku.
Apa kamu benar-benar jatuh cinta kepada Ayaz?
Selamat siang. Apa kalian belum diberitahu?
Tidak. Diberitahu tentang apa?
Proyek ini sudah dihentikan.
Seharusnya kalian sudah tahu.
Hei. Usir orang-orang ini.
Maafkan aku. Ada kesalahpahaman.
Aku harus melatih tim ku!
Orang-orangmu sangat menganggu.
Baik. Tenanglah, Teman.
Aku akan tenang jika kamu dan orang-orang ini
sudah pergi dari sini!
Baiklah. Kalian bubarlah.
Semuanya bubar!
- Proyek ini sudah kami batalkan.
- Bagus.
Memang hal itu yang harus dilakukan.
Apa kau bisa tenang sekarang?
Apa kau kira anak-anak bisa bermain?
Kalian datang, mengukur disana,
mengukur disini untuk proyek.
Aku terpaksa harus menjelaskan semuanya
pada anak-anak.
Apa kau tidak membayangkan
betapa khawatirnya mereka?
Mereka takut tidak bisa
bermain bola lagi disini. Mengerti? Pikirkan dulu!
- Kami bisa melanjutkan proyek ini.
- Aku serius.
Aku tidak bercanda.
Kecuali kau sedang menantangku.
Selesaikan pekerjaanmu dan pergilah dari sini.
Jadi kamu menantangku untuk berkelahi.
Kalau benar, kau mau apa?
Hei, ada apa? Hentikan.
Jangan bertengkar!
Orang ini yang membuat masalah
terlebih dahulu!
Ayaz!
Orang ini yang berteriak mau menantangku!
Cukup, Ayaz. Jangan dilanjutkan.
Aku tidak berbuat apa-apa.
Seharusnya kau mengatakan pada temanmu ini.
Emre, kumohon tenanglah.
Kau bilang tenang, Burcu? Tenang?
Kau berlagak sok tenang.
Kau sudah berlebihan.
Aku datang untuk memberitahu kalau
proyek ini sudah dibatalkan.
Tapi kamu masih saja merengek.
Merengek? Siapa yang merengek?
Tentu saja kamu. Sikapmu seperti anak-anak.
Ayaz, cukup. Apa ini karena
Oyku menciummu?
Apa hubungannya dengan masalah ini, Burcu?
Tidak ada hubungannya.
Ambillah lapanganmu kembali.
Tapi ingat ini. Jika kita bertemu lagi,
bersikaplah dewasa.
Kalau aku tidak bisa menemukannya,
tamat riwayatku.
Kenapa kamu sangat ingin bersama
dengan Ayaz, Oyku?
Aku juga tidak tahu kenapa bisa seperti itu.
Aku merasa ada yang berubah pada diriku.
Itu wajar, kan?
Kemarilah.
Seyma menelepon.
Apa yang harus kukatakan?
Jawab saja dulu.
Aku akan menjawabnya.
Halo, Seyma.
Halo, Oyku. Kamu sedang apa?
Sedang apa... Tidak ada.
Aku di kamar sekarang.
Kenapa? Ada perlu apa?
Apa kamu sendirian?
Iya. Aku sendirian disini.
Aku dipecat.
Apa?
Kenapa kamu bisa dipecat, Seyma?
Terjadi dengan cepat. Riza datang ke butik,
dia membuat keributan dan aku marah padanya.
Oh, begitu.
Aku turut bersedih.
Sebenarnya ada masalah apa, Seyma?
Kenapa kamu bisa dipecat?
Oyku, kenapa kau berbisik?
Kamu sedang bersama dengan siapa?
Apa maksudmu? Sudah kubilang
aku sendirian di rumah.
Terserahlah. Yang jelas,
Riza sudah menghilang dari kehidupanku.
Aku turut bersedih, Seyma.
Tapi kamu harus tabah. Jangan sedih.
Kita lihat saja.
Sekarang aku masih bingung.
Nanti akan kutelepon lagi.
Terima kasih atas dukunganmu, Oyku.
Aku mau membereskan kamar.
Kalau tidak...
Tidak perlu menjelaskannya padaku.
Aku mengerti. Sampai jumpa.
Iya. Sampai jumpa.
Foto-foto yang sangat bagus.
Itu foto-foto lama.
Sudah lama aku tidak memotret lagi.
Kita bisa melakukannya
dengan teman-teman kita.
Ada apa? Kenapa kamu terlihat gugup?
Apa kamu baik-baik saja?
Iya. Aku baik-baik saja. Ada apa?
Tidak apa-apa.
Sebaiknya aku pergi. Aku tidak liburan
jadi aku akan memeriksa pekerjaan.
Baiklah. Terima kasih sudah mengunjungiku.
Sampai jumpa.
Sampai jumpa.
Oyku.
Ada apa, Mete?
Kenapa kamu memberitahu Seyma
kalau kamu sendirian?
Entahlah. Kata-kata itu keluar begitu saja.
Kamu juga pernah mengalaminya kan.
Saat kamu sedang panik.
Iya. Aku pernah mengalaminya.
Baiklah. Aku pergi dulu.
Iya. Sampai jumpa.
Emre, aku harus mengucapkan terima kasih padamu.
Kenapa?
Karena sudah menyelamatkanku.
Karena dirimu, aku tidak terluka parah.
Itu bukanlah hal penting.
Jangan seperti itu. Apa aku bisa mengajak
temanku ini makan malam bersama?
Tenang saja.
Aku akan mentraktirmu.
Burcu, maafkan aku.
Aku harus bekerja.
Kalau begitu, bagaimana kalau
kita sarapan pagi besok?
Besok aku harus melatih anak-anak.
Bagaimana dengan besok siang?
Kurasa latihannya belum selesai.
Bagaimana dengan minum teh
jam 5 sore? Makan malam?
Emre, kita hanya perlu mengobrol.
Baiklah. Kita akan makan siang besok.
Sekarang aku harus bekerja.
Bagus. Aku akan menjemputmu besok.
Tidak perlu. Aku akan menjemputmu dengan taksi.
Oke. Tidak apa-apa.
Kita akan pergi besok.
Siapa?
Aku, pria tampan.
Ternyata kamu, Ayaz.
Iya. Sudah kubilang "pria tampan".
Sudah kukatakan untuk
tidak mengangguku lagi.
Iya.
Kenapa kamu datang kesini?
Oyku. Oyku.
Hei, Can!
Bukan Can. Cem!
Baiklah. Panggil kakakmu supaya dia turun.
Bukankah Kakak ikut tur kampus?
Tidak, tidak. Dia ada di rumah. Panggil dia.
Apa imbalannya?
Kakak! Kakak!
Ada apa, Cem?
Kaki temanku patah!
Apa?
Iya, Kak! Dia ada di bawah.
Cepat tolong dia.
Jangan diam saja, Kak!
Apa Ayaz masih berada di bawah?
Tidak ada.
Baiklah. Ayo turun.
Cem, lihat saja!
Kamu sudah berbohong pada Kakak!
Kamu juga!
Bukan salah mereka.
Semuanya adalah rencanaku.
Dengar. Aku tidak berbicara denganmu.
- Kita harus pergi dan bicara.
- Aku tidak mau!
Kamu harus mau.
Kalau kamu tidak pergi sekarang,
aku akan berteriak, Ayaz.
- Aku juga akan berteriak.
- Silakan saja kalau kamu berani.
Apa? Kamu jatuh cinta padaku.
Apa yang kau katakan?
Ayo rekam pernyataan cintanya.
Diam! Kau membuatku malu!
Jadi kamu tidak bisa hidup tanpa diriku!
Kamu pasti bercanda!
Ayaz, apa kamu sudah gila?
Menurutmu aku pria yang paling tampan!
Jangan bermain-main denganku, Sayang.
Diam!
Apa yang kau inginkan?
Aku ingin kau ikut bersamaku.
Baiklah. Kita akan pergi dan
bicarakan ini agar semuanya selesai.
Aku akan membalas perbuatanmu.
Dengar. Aku tidak mengerti.
Apa yang kamu inginkan sebenarnya?
Aku belum pernah bertemu wanita seperti dirimu.
Kamu yang tiba-tiba menciumku
dan sekarang aku yang salah.
Kalau aku menuntutmu atas pelecehan,
kamu bisa masuk penjara.
Aku menciummu? Jangan bicara seenaknya!
Kamu yang menciumku!
Hapus ingatan itu.
Kuharap semua ini cepat selesai.
Iya. Aku juga berharap begitu.
Tetapi belum diciptakan teknologi
untuk menghapus ingatan.
Kalaupun ada, tidak akan mudah
untuk menghapusnya.
Ingatanku sudah terlalu banyak
merekam momen ciuman itu.
Oyku, aku takut kalau ingatan itu
akan selalu hidup bersamaku.
Jangan ditahan. Tertawa saja.
Kamu cantik saat tertawa.
Ini bukanlah akhir segalanya.
Ini adalah awal kehidupan yang baru.
Apa kamu tahu berapa banyak wanita
yang mati setelah mencium bibir ini?
Dasar pria sombong.
Mama mengira hari ini kamu libur.
Daripada liburan, lebih baik aku disini, Mama.
Astaga. Ada masalah apa?
Aku dipecat.
Astaga. Kamu pasti membuat ulah lagi.
Asalkan kau tahu,
mencari pekerjaan itu sangat sulit.
Saat disuruh bersekolah, dia tidak mau.
Makanya dia menjadi seperti ini.
Mungkin aku sedang tidak beruntung.
Apa kamu tidak melihat Oyku?
Kehidupannya kurang beruntung.
Tapi dia seorang mahasiswi. Bandingkan dengan
dirimu. Berganti-ganti pekerjaan.
Dan berganti-ganti pacar.
Mama ingin kamu cepat menikah seperti Oyku.
Sebaiknya aku mengunjungi Oyku.
Sekarang dia tidak ada di rumah.
Dia ikut tur kampus, Seyma.
Jadi itu yang dia katakan pada Tante.
Kenapa? Ada apa?
Sebenarnya kami mau berlibur sebentar.
Apa?
Aku, Mete, Oyku dan Ayaz.
Maaf, Tante.
Sudah membuat Oyku berbohong pada Tante.
Nyonya Onem, halo.
Saya sudah di depan rumah Oyku.
Tapi dia tidak ada di rumah.
Nyonya Onem, sepertinya dia sudah pergi ke luar negeri
jadi aku tidak bisa bertemu dengannya.
Aku tidak mau mendengar alasanmu.
Temukan dia, Olcay. Aku tidak mau tahu.
Bagaimana caranya menemukan dia?
Dia tidak ada disini.
Saya tidak bisa membuatnya datang seperti sihir.
Apa ini juga salah saya?
Datanglah ke kantor.
Halo, Bulent.
Bagaimana kabarmu?
Kabarku sedang tidak baik, Bulent.
Ada apa? Apa yang terjadi?
Karena tidak ada yang terjadi
seperti yang kuinginkan, Bulent.
Aku tak bisa bertemu dengan
gadis Musim Cherry itu, Bulent.
Apa kamu ingin alasan yang lain?
Apa kau sudah puas, Bulent?
Es, Esra!
Esra!
Nyonya Onem, apa anda baik-baik saja?
Panggil Tuan Ayaz sekarang!
Maaf, anda sedang mencari siapa?
Gadis bernama Oyku.
Saya rasa dia tinggal disini. Apa dia sudah pindah?
Ada keperluan apa?
Besok ada presentasi yang sangat penting.
Saya harus menghubunginya.
Aku mengenalnya.
Sejujurnya aku yang memiliki ide untuk ini.
Mungkin aku bisa membantumu.
Benarkah? Anda baik sekali.
Ini akan sangat membantu.
Kuharap kamu memiliki waktu.
Hari ini aku ada waktu.
Nama saya Olcay.
Seyma.
Kamu manis sekali.
- Apa kamu mau es krim?
- Tidak mau.
- Minuman manis?
- Tidak. Terima kasih.
Bagaimana dengan sebuah tamparan?
Halo.
Ada apa? Ada apa dengan Ibu?
Apa keadaannya sudah membaik sekarang?
Baiklah. Aku akan segera kesana.
- Ada apa, Ayaz?
- Ibuku.
Apa kamu tahu ada yang
sedang masuk ke kamarmu?
Iya. Aku tahu, Kak.
Bagaimana jika yang masuk ke kamarmu
adalah perampok?
Tapi Kakak bukan perampok.
Kakak mau bicara apa?
Kenapa kamu tidak kaget
kalau aku tidak liburan?
Aku tahu apa yang telah terjadi.
Tentu saja. Pasti Oyku sudah
menceritakan semuanya padamu.
Jadi maksud Kakak hanya itu.
Aku bisa mengerti
kalau Seyma yang melakukannya.
Tapi ini Oyku. Apa tidak aneh?
Apa maksudmu, Burcu?
Aku tidak mengerti.
Seyma yang memulai duluan.
Maksudku hal yang dilakukan Oyku
lebih pantas dilakukan oleh Seyma.
Kakak, kembalikan padaku!
Kamu sudah tahu
kalau Seyma adalah pacarku.
Katakan dengan jujur
apa yang sedang kamu pikirkan.
Aku tidak menyukai Seyma!
Dia memiliki niat tersembunyi.
Oyku itu lugu. Seyma itu licik, Kak!
Kenapa kau harus
membandingkan mereka berdua, Burcu?
Karena aku harus menyukai
calon istri Kakakku. Hanya itu.
Aku tidak sanggup
harus berjalan-jalan dengan Seyma.
Aku merasa cocok dengan Oyku.
Ini berita buruk untukmu.
Kami berdua cocok
dan saling menyukai. Mengerti?
Dan dia bukanlah wanita seperti dugaanmu.
Kamu harus membiasakan diri bersamanya.
Dan itulah keputusanku.
Apa Ibuku ada di ruangannya?
Iya. Beliau berada di ruangannya, Tuan.
Ibu. Bagaimana keadaan Ibu?
- Ini semua disebabkan olehnya.
- Siapa?
Olcay! Siapa lagi?
Apa yang dia lakukan?
Dia harus menemukan seorang wanita,
tapi dia tidak bisa!
Wanita yang mana?
Wanita yang mengerjakan
rancangan "Musim Cherry".
Rancangan Musim Cherry?
Kamu tahu semua tentang rancangan ini, kan.
Jangan biarkan aku dipecat.
Tenanglah. Aku tahu.
Seorang wanita yang
membawa rancangannya ke butik ini.
Aku sudah menyuruhnya untuk mencari wanita itu
tapi dia tak bisa menemukannya.
Saya yang membuatnya!
Maaf?
Wanita yang membuat
rancangan Musim Cherry adalah saya.
Apa-apaan ini?
Nyonya Onem, aku...
Seyma?
Oyku?
Selamat siang.
Saya datang untuk wawancara.
Tunggu. Olcay, siapa nama wanita
yang membuat rancangan Musim Cherry?
Oyku.
Apa namamu Oyku?
Iya. Itu namaku.
Ini adalah rancanganku!
Akhirnya aku menemukanmu.
Olcay, keluarlah.
Bawa wanita ini keluar.
Cepat pergi.
Biarkan aku bersama Oyku disini.
Tunggu. Aku juga mengenal Seyma.
Dia shopping assistant yang profesional.
Dia bisa membantuku.
Baiklah. Aku juga sedang mencari wanita
untuk menjadi shopping assistant.
Sekarang pergilah. Keluar.
Tunggu sebentar. Aku mau bicara.
Bagaimana kalian bisa saling kenal?
Aku mengenal Oyku karena
dia adalah teman Mete sejak kecil.
Mete, rekan kerjamu?
Iya.
Sebenarnya kamu tidak begitu jauh dari kami.
Dasar Olcay.
Sebenarnya aku mencoba
menghubungi Nyonya di pesta promo itu.
Baiklah. Karena kita sudah bertemu,
ceritakan tentang rancanganmu.
Kelihatannya ada yang sedang menganggu
pikiran Papa. Ada apa? Terlihat serius.
Papa hanya menenangkan pikiran.
Sudah mencoba berkali-kali dan tidak berhasil.
Kenapa Papa tidak tenang?
Ada masalah apa?
- Masalah?
- Iya.
Masalah yang sama denganmu.
Aku tahu. Pasti masalah tentang wanita.
Itu juga masalah Papa.
Jadi itu masalahnya.
Seharusnya aku tahu
saat melihat Papa sedang bahagia.
Apa aku boleh mengetahui siapa wanita itu?
Lupakan saja. Kamu tidak perlu tahu.
Jadi aku tidak boleh tahu. Tidak apa-apa.
Aku mengerti. Sudah lebih dari 3 tahun
sejak Mama meninggal dan Papa sendirian.
Jadi tidak apa-apa untuk Papa
mencari wanita baru. Tidak apa-apa.
Kesendirian itu tidaklah mudah.
Jika kamu menemukan seseorang
yang kamu sayangi, jangan kau lepaskan dia.
Benar.
Papa benar.
Aku akan menelepon dulu.
Lain kali Papa harus bercerita. Karena Papa
sudah sering menghindar. Itu tidak boleh.
Telepon saja dulu.
Ini tidak masuk akal.
Aku berniat mengundurkan diri.
Maaf. Aku tidak bermaksud
membuatmu stress.
Aku sudah cukup stress.
Jangan membuatku semakin stress.
Oke. Aku akan menceritakan
tentang pekerjaanmu.
Tidak usah repot-repot.
Aku tidak bisa bekerja disini.
Kamu tahu kenapa?
Oyku menyiapkan rancangan disini.
Sedangkan aku berada
di bagian penjualan. Aku tidak mau.
Dia bahkan mencoba memberikan aku pekerjaan
dan meminta pada Onem...
...bahwa aku bisa bekerja tanpa ada masalah.
Dia sengaja mengatakan itu dan
membuatku terkesan tidak penting baginya.
Lihatlah bagaimana Onem memuji wanita
yang baru dia kenal itu.
Saya sudah bekerja disini bertahun-tahun.
Saya sudah melihat Onem
dalam masa-masa sulit.
Dia tak punya apapun selain uang.
Dia tidak punya seni dan lisan.
Dia memaksakan diri
menjadi perancang busana.
Tapi kalau bukan karena aku,
tempat ini sudah lama bangkrut.
Tentu saja. Lagipula gambar Oyku
tidak terlalu bagus.
Benar sekali. Dia seperti anak kecil dan akan
merusak semuanya. Tapi dia bersikap sok lugu.
Sejak dulu dia seperti itu.
Dia bangga disukai banyak orang.
Bergaya seperti gadis baik dan manis.
Sedangkan Seyma menjadi wanita jahat.
Tidak punya otak, pikiran bodoh,
semua yang jelek adalah Seyma!
Baiklah. Sampai jumpa.
Jangan pergi. Terima saja.
Saya ada disini.
Pada akhirnya mereka akan membutuhkan kita.
Setelah itu kita akan membalas mereka. Bagaimana?
Kenapa kamu memberinya nama "Musim Cherry"?
Musim Cherry adalah musim cinta dan harapan.
Meskipun berlangsung dengan singkat,
tapi saat itu adalah masa-masa terbaik.
Masa-masa untuk jatuh cinta.
Ternyata kamu adalah perancang yang romantis.
Kamu sama seperti aku.
Aku menyukaimu! Mengenai konsep ini,
kita akan membicarakannya di lain waktu...
...untuk membahas detail-nya
di acara makan malam besok. Bagaimana?
Makan malam besok?
Waktumu singkat. Pelajari baik-baik.
Kita akan menunjukkan 10-15 desain.
Aku juga meminta 2 desain baru
dan harus yang terbaik.
Sekarang aku harus pergi.
Aku mempercayaimu.
Jangan sampai gagal karena
ini adalah proyek yang penting dan...
...jika kamu berhasil,
hidupmu akan berubah.
Sampai jumpa, Ayaz.
Selamat.
Tunggu. Tadi beliau mengatakan
makan malam besok.
Benar besok malam!
Tapi aku tidak bisa presentasi!
Ini kacau!
Aku tidak bisa melakukan apa-apa.
Aku harus bagaimana?
Oyku, tenanglah!
Tidak! Aku tidak bisa tenang! Ini memang impianku
tapi aku tak sanggup mengerjakannya!
Masih banyak tugas kuliah yang harus dikerjakan.
Setidaknya aku membutuhkan waktu 2 minggu
untuk mengerjakannya. Tidak bisa sekaligus.
Tolong aku, Ayaz.
Aku tidak bisa mengerjakannya!
Oyku.
Telepon Ibumu.
Aku tidak sanggup menerimanya.
Apa kamu ingin aku malu?
Aku tidak sanggup mengerjakannya, Ayaz.
Meskipun ini impianku,
aku tidak sanggup. Katakan padanya.
Aku tak akan mengatakan apa-apa.
Kamu harus memberitahunya.
Ini tidak masuk akal.
Kacau. Semuanya kacau.
Kepalaku kosong.
Tapi aku harus menggambar sesuatu
bagaimanapun caranya.
Tapi apa yang harus kugambar? Apa?
Astaga. Aku bingung.
Besok aku harus bagaimana?
Tapi ini adalah kesempatanku.
Kesempatan yang baik.
Tenang, tenanglah, Oyku.
Oyku, kamu harus fokus.
Kamu pasti bisa! Tidak, Oyku.
Kamu tidak akan bisa jika terlalu senang.
Tapi kalau kamu tidak fokus,
kamu tidak akan bisa bekerja.
Iya, aku sudah tahu!
Tapi aku tidak sanggup.
Tapi aku bisa melakukannya.
Apa kamu sering berbicara sendiri seperti ini?
Tidak sering. Tapi selalu.
Aku tidak bisa diam.
Aku bisa melihatnya.
Kusarankan cobalah untuk tenang.
Apa kamu juga ikut kesana besok?
Tidak. Untuk apa? Aku tidak ada hubungan
dengan acara besok malam.
Tidak, Ayaz. Kamu harus datang kesana.
Paling tidak kamu mendukungku.
Kamu sudah dewasa.
Tidak perlu mendapat dukungan.
Kalau Ibumu yang presentasi, apa bisa?
Apa kamu punya harapan yang lain?
Aku ingin memejamkan mataku dan saat aku
membukanya, presentasi sudah selesai.
Aku akan mengambil pena dan kertas.
Aku akan mencatat semuanya.
Apa ada harapan yang lain?
Kurasa aku membutuhkan liburan.
Iya, liburan. Masuk akal. Apa lagi?
Aku ingin menenangkan pikiranku
karena kepalaku sakit.
Baiklah. Sekarang ikuti aku.
Apa? Tugasku masih banyak!
Ayolah. Kamu tidak akan bisa tidur
sampai pagi.
Tapi aku harus bekerja, Ayaz.
Aku harus bekerja!
Seyma, lihatlah.
Ada yang mengirimkan ini untukmu.
Dari siapa?
Mama tidak tahu.
Pakailah dan temui aku.
- Baiklah, Mama. Terima kasih.
- Dari Mete?
Benar-benar pria yang sangat pengertian.
Nona Seyma.
Ayaz, aku tidak punya waktu.
Aku harus bekerja. Kamu sudah tahu, kan?
Apa kamu bisa sedikit saja mempercayaiku?
Pikiranmu akan lebih tenang.
Sekarang lepaskan sepatu dan kaus kakimu.
Untuk apa?
Tanah yang kamu injak akan
menghilangkan stress.
Kamu perlu relax. Tanah ini terasa dingin.
Ayaz, bukan waktunya untuk bermain-main.
Kamu sangat keras kepala.
- Karena aku tak mau melepaskannya.
- Jangan merengek begitu.
Baiklah. Asalkan kamu duluan
yang melepaskannya.
Oyku, kamu sungguh sulit diberitahu.
Sekarang kamu mau melepaskannya, kan.
Sudah kulepas.
Ayo berjalan.
Baiklah. Terapi akan dimulai.
Ceritakan padaku kenapa
kamu merasa sangat senang.
Apa ini wawancara?
Anggap saja begitu.
Baiklah. Pertama, aku ingin mengirimkan cinta
kepada semua orang yang mengenalku.
Jangan terlalu berlebihan.
Sekarang aku akan menjawab pertanyaanmu.
Aku senang bekerja dengan Nyonya Onem
karena itu adalah impianku sejak dulu.
Sekarang peluang itu sudah di depan mataku.
Masalahnya aku tidak punya waktu.
Aku khawatir kalau aku tidak akan sanggup
menyelesaikan tugas itu...
...dengan tepat waktu.
Bagus. Program ini akan kembali lagi.
Hei.
Kamu tidak bisa memukulku
kapanpun yang kau mau.
Tidak boleh menjadi kebiasaan.
Itu tidak baik.
Apa ada musik?
Ada musik.
Apakah Mete sudah datang?
Mete...
Maafkan aku.
Aku tidak bermaksud menyakiti hatimu.
Sekarang kita akan melakukan
terapi bagian kedua.
Apa bagian ini tidak bisa dilakukan
saat pulang?
Apa kamu tidak mau atau apa?
Baiklah. Aku siap.
Ini tidak seru kalau kamu seperti ini.
Ayaz. Mulai saja.
Apa kamu berusaha menghindar
dari berbicara denganku?
Tidak. Hanya perasaanmu.
Meskipun aku tidak suka, aku akan melanjutkan
program ini demi kebaikanmu.
Pejamkan matamu.
Tunggu! Aku tidak suka lelucon yang konyol.
Kamu sangat keras kepala, ceroboh
dan gila karena suka bicara sendiri.
Kamu bukan wanita normal, Oyku.
Iya, kamu benar.
Apa aku tidak pernah cerita?
Tapi matamu masih terbuka.
Baiklah.
Ulangi kata-kataku.
Presentasi besok akan sukses.
Apa mobilmu sudah dikunci dengan benar, Ayaz?
Bagaimana kalau rancanganku dicuri orang?
Sudah kukunci. Menurutmu bagaimana
mengunci mobil dengan benar itu?
Kunci saja dengan benar.
Aku akan memejamkan mata.
Presentasi besok akan sukses.
Dimana ponselku?
Oyku!
Mungkin ada di tasku.
Mulai lagi. Jangan marah.
Sekarang dengarkan aku.
Kamu sudah menunggu
kesempatan ini bertahun-tahun.
Dan sekarang kamu sudah siap.
Percaya diri.
Aku yakin kamu pasti bisa
dan aku tidak basa-basi.
Aku tahu kamu akan berhasil.
Sekarang ulangi kata-kata ini.
Semua akan berjalan dengan lancar.
Semua akan berjalan dengan lancar.
Semua akan berjalan dengan lancar.
Semua akan berjalan dengan lancar.
Semua akan berjalan dengan lancar.
Semua akan berjalan dengan lancar.
Semua akan berjalan dengan lancar.
Semua akan berjalan dengan lancar.
Semua akan berjalan dengan lancar.
Semua akan berjalan dengan lancar.
Semua akan berjalan dengan lancar.
Semua akan berjalan dengan lancar.
Semua akan berjalan dengan lancar.
Semua... Arum manis!
Aku curiga kalau kamu adalah reinkarnasi
dari anjing pelacak. Penciumanmu sangat tajam.
Lawakanmu tidak lucu.
Aku menyukai ini.
Kamu tahu darimana?
Semua orang menyukai ini, Oyku.
Aku tidak percaya semua ini.
Malam ini seperti puisi.
Kamu adalah dewi yang memberikanku inspirasi
untuk menulis puisi ini.
Maafkan aku. Atas tingkahku selama ini.
Aku bukan wanita pencemburu.
Aku hanya merasa kamu sangat baik.
Aku tak mau kehilangan dirimu.
Kamu tidak akan kehilangan diriku.
Hari ini apa kamu sempat mengobrol dengan Oyku?
Tidak. Aku ke kantor karena
banyak pekerjaan yang harus kuselesaikan.
Apa kamu sedang banyak pekerjaan?
Tidak. Karena aku sudah dipecat.
Apa kamu baik-baik saja?
Kamu dipecat? Kenapa bisa begitu?
Lupakan itu. Kabar baiknya adalah
aku mendapatkan pekerjaan baru.
Benarkah?
Mungkin ini yang disebut
kalau hidup berjalan dengan cepat.
Info tambahan, siapa bos baruku?
Aku tidak tahu, Seyma. Kuharap kau tidak
membuatku kaget. Bukan di kantorku, kan?
Bukan. Aku bekerja di tempat Onem Dincer.
Onem?
Onem Dincer, Ibunya Ayaz.
Jadi beliau adalah Ibunya Ayaz.
Sebenarnya aku agak kaget
melihat Ayaz ada disana.
Aku dan Oyku akan bekerja disana.
Kalian berdua?
Ternyata akhir-akhir ini
banyak sekali kejadian baru.
Besok aku akan mengajakmu makan malam.
Mungkin tidak akan semewah ini, tapi kita bisa
merayakan pekerjaan baruku.
Sebelum itu, kita harus merayakan sesuatu.
Tuan Ali.
Minggu pertama kebersamaan kita.
Mete...
Terima kasih.
Lihatlah.
Cem, darimana kamu mendapatkan kamera itu?
Ini hadiah, Bu.
Hadiah dari siapa?
Dari Ayaz.
Dari Ayaz?
Ibu sudah sering mendengar namanya
dari Kakakmu.
Dimana Kakakmu sekarang?
Lebih baik Ibu meneleponnya.
Ibu tidak tahan lagi. Ini sudah malam.
Arum manisnya enak.
Maksudmu berjalan kaki dan memejamkan mata
tidak seenak arum manis.
Semuanya enak bagiku.
Ternyata dia mau mendapat pujian.
Siapa dia yang kau maksud? Aku?
Iya. Apa ada orang lain disini?
- Kamu memang banyak omong.
- Terima kasih atas pujiannya.
Bagus.
Dari Ibuku! Semua ini karena kamu, Ayaz.
Dia pasti sangat marah padaku.
Iya, Bu. Halo.
Oyku, kamu dimana?
Aku baru mau pulang.
Apa kamu tidak pergi tur kampus?
Tidak. Dibatalkan.
Aku barusaja mau memberitahu Ibu.
Kalau begitu, cepatlah pulang sekarang.
Iya, Bu. Aku akan pulang.
- Semua ini karena kamu, Ayaz!
- Apa salahku?
Tentu saja ini salahmu.
Aku harus berbohong pada Ibuku.
Tiba-tiba kamu muncul di rumahku
dan membuat kebohongan ini.
Cepatlah, Ayaz. Kita pulang.
Banyak tugas yang harus kukerjakan.
Astaga. Apa-apaan ini!
Hei, ini tidak lucu.
Apa yang kamu lakukan? Cepat kesini!
Kamu yang harus kesini.
Apa kamu takut?
Kenapa aku harus takut?
Aku tidak takut.
Lihatlah dirimu.
Kamu memang tidak normal.
Dan kamu penakut. Aku sudah melihat
sifat sebenarnya dari arsitek terkenal, Ayaz Dincer.
Bukan penakut.
Aku hanya tidak suka basah.
Terima kasih atas dukunganmu.
Sama-sama.
Aku akan selalu mendukungmu
asalkan aku tidak basah.
Selamat malam.
Selamat malam.
Ciuman itu tidak akan terjadi lagi.
Jangan banyak berharap.
Aku tidak menantikannya.
Kerjakan tugasmu.
Aku juga memiliki banyak tugas.
Oh iya. Banyak tugas yang
harus kuselesaikan malam ini.
Mungkin aku tidak bisa tidur.
Selamat malam.
Ada apa denganmu?
- Di taman, tiba-tiba hujan...
- Ini pertama kalinya kamu berbohong.
Kamu bilang tidak kuliah
karena ada tur kampus.
Apa benar?
Ibu bertanya kenapa kamu berbohong?
Kenapa kamu menjadi seperti ini?
Siapa yang memberitahu Ibu
kalau kami batal pergi?
Kamu tidak perlu tahu.
Jawab kenapa kamu membohongi Ibu?
Kamu tidak boleh seperti itu.
Sebenarnya saat Ayaz datang kesini...
Ibu tidak peduli dengan Ayaz.
Masalahnya kenapa kamu tidak jujur pada Ibu?
Iya. Ibu benar. Aku mengaku salah.
Apa kamu mau mau seperti Ayahmu?
Apa kamu mau menjadi seperti dia?
Apa Ibu mendidikmu seperti dia?
Apa maksud Ibu?
Apa maksud Ibu?
Bagaimana Ibu bisa mengatakan itu padaku?
Aku selalu berada di sisi Ibu selama ini.
Bagaimana mungkin Ibu menyamakan aku
dengan Ayah yang pergi meninggalkan kita?
Aku memang salah, Bu.
Aku tidak memikirkan akibatnya.
Tapi Ibu tidak bisa menyamakan aku dengan Ayah!
Karena aku bukan orang seperti itu.
Ibu sangat tega mengatakan itu padaku.
Oyku, tatap Ibu.
Kamu adalah segalanya bagi Ibu.
Apa kamu mengerti?
Jangan berbohong pada Ibu.
Ibu tidak menyukai perbuatan itu.
Itu akan membuat hati Ibu sakit.
Karena hanya kamu yang Ibu miliki. Hanya kamu
satu-satunya yang Ibu miliki di dunia ini.
Lalu aku milik siapa?
Kemarilah, Sayang.
Jangan terlalu lama.
Kakakmu basah nanti kamu masuk angin.
Iya. Kemari, Bu.
Nanti dia tidak bisa bernafas.
Aku punya kabar baik untuk Ibu.
Untuk kita semua.
Oyku, kabar baik apa? Katakan.
Nyonya Onem menyukai rancangan yang kukirim.
Beliau ingin aku menjadi perancang busananya.
Benarkah? Luar biasa.
Kamu sudah membuat Ibu bangga.
Kamu selalu berpikir
ini tidak akan terjadi, tapi ini terjadi.
Beliau akan mempresentasikan hasil rancanganku
besok. Seharusnya aku yang presentasi tapi...
...aku terbawa perasaan. Aku sangat senang.
Lalu Ayaz memintaku untuk tenang...
...tapi aku tidak tahu caranya.
Lalu dia memberikan terapi untukku dan...
Satu hal lagi, ternyata Ayaz
adalah anaknya Nyonya Onem!
Beliau sangat profesional. Beliau melihat rancanganku
dan sangat menyukainya!
Kalau begitu jangan bicara terus!
Periksa kembali pekerjaanmu.
Baiklah, Bu. Sepuluh ciuman
untuk kalian semua. Selamat malam!
Selamat malam.
Selamat bermimpi indah, anakku.
Malam ini sangat luar biasa.
Terima kasih.
Sama-sama.
Kita sudah tiba di rumahku sekarang.
Aku tak mau kepergok.
Benar katamu. Sampai jumpa.
Kamu membuatku sangat spesial.
Kamu tahu apa yang kuinginkan.
Kamu sangat spesial bagiku, Seyma.
Kamu harus tahu itu.
Selamat malam.
Selamat malam.
Ulangi kalimatku.
Presentasinya akan sukses.
Aku tidak bisa tidur, Burcu.
Aku merasa seperti orang mabuk.
Iya, Oyku.
Aku bisa melihatnya dari matamu.
Kamu serius mempercayainya. Aku hanya bercanda.
Jangan khawatir. Tenanglah.
Apa kamu tahu, Burcu?
Kalau bercandamu itu tidak lucu!
Sekarang aku ingin kamu menjadi pendengar
yang baik. Aku mau berlatih di depanmu. Bisa kan?
Oke. Ayo kita coba.
Pertama, mm...
Jangan mengatakan "mm". Karena kalau sering
mengatakan "mm", itu artinya kita tidak percaya diri.
Tunggu, Burcu. Aku belum memulainya.
Rancanganku berjudul Musim Cherry.
Jadi jika anda bertanya kenapa aku mm...
- Jangan mengatakan mm.
- Tidak.
- Jangan!
- Tidak.
Aku memiliki telinga
yang bisa mendengarnya.
Mungkin pendengaranmu
sedang tidak bagus, Burcu.
Kamu tidak membantuku sama sekali.
Aku sangat panik, Burcu.
Aku harus bagaimana? Kamu harus menemaniku
hari ini. Aku tidak mau tahu.
Maafkan aku, Sayang.
Aku harus bertemu dengan Emre.
Aku harus memperbaiki kesalahanku
jadi aku harus bersiap-siap.
Tapi jaga sikapmu.
Jangan seperti dulu.
Iya. Aku sudah belajar dari kesalahanku.
- Ayo kita coba lagi.
- Oke. Akan kulihat.
Tunggu sebentar.
Ini adalah desain pertamaku.
Dimana aku meletakkan desainnya?
Ini adalah desain pertamaku.
Dan aku menggunakan kain berwarna hijau
dengan potongan seperti ini supaya terlihat anggun.
Kamu gagal!
Apa kamu serius?
Aku akan menelepon Ayaz.
Jangan meneleponnya!
Aku sudah meneleponnya.
Tersambung.
Dia akan menjawabnya.
Dia akan menjawabnya.
Ayaz, jawablah!
Halo?
Halo, Ayaz! Kabarku baik.
Bagaimana denganmu? Aku tidak apa-apa.
Aku baik-baik saja.
Aku hanya agak gugup dan aku harus...
Aku tidak sanggup datang hari ini.
Tapi kita sudah membicarakan soal ini. Kamu akan
tenang dan presentasinya akan berjalan lancar.
Tidak akan berjalan lancar.
Karena aku sangat gugup.
Aku tidak bisa berbicara
di depan umum. Tanya pada Burcu.
Iya, benar. Dia pembicara yang payah.
Aku sudah melihatnya.
Apa cara bicaraku sangat payah?
Bukankah kamu yang mengatakan itu?
Tapi hanya aku yang boleh mengatakan itu.
Kamu temanku. Jangan berkata seperti itu, Burcu!
Oyku, kamu harus tenang.
Berhitung sampai 10.
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10. Selesai.
Datanglah kesini.
Apa? Aku datang kesana? Apa kamu punya obat tidur?
Aku ingin tidur selama beberapa hari.
Aku akan membantumu latihan.
Sekarang cepatlah kemari.
Diputus.
Semua orang mengejekku. Memangnya ada apa
denganku? Termasuk dirimu, Burcu.
Terima kasih.
Aku akan datang kesana.
Dia ingin membantumu. Wah.
Burcu, jaga bicaramu.
Baiklah, aku akan menjaga bicaraku.
Aku curiga dia menunjukkan
kalau dia menyukaimu.
Tapi pertanyaan yang sebenarnya,
apa kamu menyukainya?
Tentu saja tidak. Kamu tahu, kan? Siapa pria
yang aku sukai? Jangan mengarang cerita, Burcu.
Baiklah. Kita lihat saja nanti.
Aku sudah siap. Aku akan berangkat.
- Doakan aku.
- Baiklah, sampai jumpa.
Hubungi restoran dan tambahkan nama Oyku
di dalam daftar.
Hubungi Oyku dan minta desainnya.
Carikan supir untuk Oyku dan
antarkan dia dari rumah ke restoran.
Apa kamu bisa mengingatnya
atau harus kutulis di kertas?
Selamat pagi.
Saya bisa mengingatnya, Nyonya Onem.
Kuharap begitu.
Selamat pagi.
Beritahu dia apa yang harus dikerjakan.
Jangan hanya diam.
Ayo, Sayang. Bekerjalah.
Halo?
Halo, Sayang. Aku Olcay
dari butik Nyonya Onem.
Nyonya Onem memintaku untuk menerima salinan
dari desainmu. Bagaimana mendapatkannya?
Bisa. Masalahnya aku baru mau pergi.
Atau aku akan menitipkannya di supermarket
depan rumahku. Apa kamu mau mengambilnya?
Supermarket?
Baiklah. Nanti akan kuambil dan supir akan
menjemputmu jam 4 sore. Apa bisa?
Iya. Sampai jumpa.
Supermarket? Sangat tidak elit.
Akan kujelaskan padamu
mengenai rencana kita.
Aku sudah tiba, Guru.
Ayo ikuti aku, muridku.
Kirimkan email notulen rapat tadi.
Oyku? Selamat datang.
Halo, Mete.
Aku ada presentasi penting nanti malam
dan Ayaz mau membantuku.
Dia mengagumi kepintaranku
dan aku tidak bisa menolaknya.
Tentu saja. Aku dengar kamu bekerja
di perusahaan Onem.
Aku akan mengucapkan selamat untukmu.
Kamu dan Seyma akan bekerja sama.
Terima kasih. Aku juga senang
bisa bekerja sama dengan Seyma.
Jika kalian sudah basa-basi,
mari fokus ke masalah yang lebih penting.
Oke. Terima kasih, Ayaz.
Sebenarnya kamu belajar presentasi
dengan orang yang salah tapi tidak masalah.
Tunggu. Apa yang kau katakan?
Ahli dari presentasi adalah ini orangnya.
Wah. Sebuah tantangan.
Aku menyukainya. Aku terima.
Kau akan menunjukkan keahlianmu nanti.
Oke. Dengan senang hati.
Oyku akan mendengarkan kita berdua. Yang
memberikan ilmu presentasinya dengan baik akan menang.
- Setuju?
- Oke. Apa hadiah untuk pemenang?
Oyku yang akan memutuskan.
Tunggu. Jadi aku berada di antara kalian?
Tuan Mete, silakan masuk.
Tentu, silakan masuk.
Pakaiannya datang kesini
dan kami akan mengirimnya ke rumah rajut.
Biasanya akan tiba pada pagi hari.
Jika mendesak, kami akan menyewa kurir.
Tapi jika tidak mendesak, karyawan
dari rumah rajut yang akan datang.
Kadang-kadang, tidak ada yang mau.
Jadi aku harus mengambilnya sendiri.
Tentu saja setelah itu aku mendapat omelan.
Tempat ini menjadi tidak nyaman.
Dimana kamu mendapatkan desain itu?
Musim Cherry? Itu hari yang buruk.
Dia membawanya kesini dan
merengek agar bisa bertemu dengan Onem.
Sebenarnya ada banyak orang yang kesini
dan membawa desainnya seperti Oyku.
Tapi tidak mungkin Onem menyukainya.
Hari ini dia akan presentasi.
Jadi hari ini dia akan presentasi.
Benar. Jika dia berhasil, tamat riwayat kita.
Aku yakin dia tak akan
melakukannya dengan baik.
Dia pasti akan gugup. Aku yang lebih baik.
Dan sekarang dia dijemput di rumahnya
bagaikan putri istana.
Tunggu. Apa kamu tahu
restoran seafood di Kalamis?
Aku bisa mencarinya. Ada apa?
Datang kesana jam 6 sore.
Ada apa?
Hari ini kamu akan menjadi bintang.
Ikutlah denganku.
Intinya adalah kemampuan
meyakinkan orang adalah yang terpenting.
Benar.
Kamu harus selalu menatap mata lawan bicaramu.
Benar. Kamu juga tidak boleh ragu.
Sebagai contoh, kita akan membuat kalimat.
Katakan sesuatu padaku.
Aku tidak memiliki ide.
Kalimat apa yang harus kugunakan?
Katakan apa saja yang ada di pikiranmu.
Misalnya, "Aku mencintaimu".
Katakan itu sambil menatap mataku. Kita akan melihat
apa kamu bisa meyakinkan kami.
Apa kamu sedang bercanda?
Itu hanya contoh kalimat.
Aku akan memberi contoh.
Mete, aku mencintaimu.
Terima kasih, Ayaz.
Kurasa aku juga mencintaimu.
Tidak sulit, kan?
Mete, apa kau percaya
kalau aku mencintaimu?
Iya. Aku percaya
kalau kau sangat mencintaiku.
Itu benar. Sekarang giliranmu.
Ini konyol!
Ayo katakan.
Aku mencintaimu.
Itu tidak terlalu meyakinkan.
Bagaimana menurutmu, Mete?
Aku juga akan mengujinya.
Aku mencintaimu.
Tidak terlalu meyakinkan.
Aku setuju.
Kurasa kamu tidak mencintai kami berdua.
Aku mencintai kalian berdua.
Sudahlah. Kurasa materi ini
terlalu berat baginya.
Aku setuju. Kita tutup acara ini.
Aku mau pulang. Aku sangat lelah.
Baiklah. Tidurlah yang nyenyak
supaya kamu bisa segar kembali.
Terima kasih atas latihan hari ini.
Sama-sama. Kuharap semua
akan berjalan dengan lancar.
Pasti lancar. Aku yakin.
Jadi siapa pemenangnya?
Kalian berdua adalah pemenang. Selamat!
- Aku harus memeriksa...
- Aku harus...
- ...pekerjaanku.
- Aku harus menelepon.
Halo?
Sayang, apa kabar?
Dimana kita akan makan malam?
Aku akan mengajakmu ke sebuah tempat.
Jadi kamu sudah memesan tempat. Biasanya
kita memesan dulu, tapi aku tak tahu tempatnya.
Tenanglah. Semua sudah kuurus.
Baiklah, Sayang.
Sampai jumpa jam 6 sore.
Aku akan datang jam 5.30.
Oke, sampai jumpa.
Ciuman untukmu.
Seyma...
Besok kamu memakai ini ke restoran.
Terima kasih.
Supirnya sudah tiba, Anak manis.
Kamu sangat cantik, Sayang.
Presentasi ini sangat penting bagiku.
Tolong doakan aku.
Ibu selalu mendoakanmu.
Lakukan yang terbaik.
Temanmu mau pergi kemana?
Dia akan melakukan presentasi.
Jadi supir yang menjemputnya di rumah.
Kemarin aku juga diantar jemput.
Tapi ini teman kerja yang mengantar. Sedangkan
kamu diantar pacarmu. Itulah perbedaannya.
Selalu saja seperti ini! Mama selalu
membandingkan aku dengan Oyku.
Kamu bilang kamu bekerja di tempat yang sama.
Kenapa kamu juga tidak ikut?
Maaf. Sebenarnya kita mau kemana?
Saya memakai jalan pintas.
Kita akan melewati jembatan Bosphorus.
Tapi restorannya tidak di Eropa.
Lokasinya diubah. Saya diberitahu
kalau restorannya memiliki cabang di Eropa.
Saya akan mengantarkan anda kesana.
Bagaimana kita bisa tiba tepat waktu?
Hanya Tuhan yang tahu. Semoga saja.
Halo.
Hari ini kamu sangat cantik.
Terima kasih.
Jadi hari ini kita mau pergi kemana?
Tidak ada perubahan rencana.
Seyma?
Ada apa denganmu? SMS dari siapa?
Dari teman kerjaku.
Jadi kamu sudah memiliki
teman kerja. Itu bagus.
Iya benar. Sepertinya mereka menyukaiku.
Iya, kamu benar.
Dimana dia?
Aku sudah menelepon supirnya, katanya dia
belum turun. Oyku membuatnya menunggu lama.
Dia berdandan lama sekali.
Aku juga tidak pernah selama itu.
Cepat hubungi dia.
Cepatlah.
Aku saja yang menghubunginya.
Halo, Nyonya Onem?
Kamu sedang dimana, Oyku?
Kami masih di jembatan. Saya akan tiba
di Besiktas dalam 15 menit.
Besiktas? Apa maksudmu?
Olcay, apa maksudnya ini?
Katanya ada perubahan lokasi.
Dengar, gadis Musim Cherry.
Lokasinya tidak berubah.
Kalau kamu tidak tiba disini dan menjalankan
tugasmu, karirmu akan selesai. Mengerti?
Selamat datang. Silakan duduk.
Bagaimana kalau kita
menghidangkan makanan pembuka?
Maaf. Kami tak punya banyak waktu.
Mereka akan ke Milan hari ini.
Jadi kami ingin kesepakatannya
cepat selesai.
Baiklah.
Lokasinya tidak berubah.
Tolong kembali secepatnya.
Aku sudah terlambat.
Mobilnya mogok.
Apa yang terjadi?
Mobilnya tidak mau jalan.
Apa maksudmu? Aku harus tiba tepat waktu.
Mereka sudah menungguku.
Sepertinya ada yang rusak.
Saya harus menghubungi mobil derek.
Sekarang kita harus bagaimana?
Apa disini banyak taksi yang lewat?
Ini hari minggu. Saya rasa mobil derek akan tiba.
Ini tempat terpencil, sebaiknya anda tetap disini.
Sekarang aku harus bagaimana?
Emre.
Burcu, maafkan aku.
Jangan dikecilkan volumenya.
Aku menyukai musik itu.
Oyku menelepon.
Halo, Oyku.
Emre, aku sedang di tengah jalan
dan mobilnya mogok.
Padahal aku harus presentasi sekarang.
Iya. Tadi Burcu sudah menceritakannya.
Lalu ada apa?
Aku akan menjelaskannya nanti.
Tolong aku.
Baiklah. Tenanglah.
Kamu ada dimana?
Di persimpangan jalan sebelum ke jembatan.
Lalu belok ke kiri.
Tunggu sebentar.
Flower street. Apa kau bisa mencarinya?
Aku bisa datang. Aku memakai GPS.
Aku akan segera kesana.
Aku akan menunggumu.
Terima kasih, Emre.
Ada apa?
Kita akan menjemput Oyku.
Jadi silakan dijelaskan lebih lanjut
tentang desain Musim Cherry ini.
Sebelum itu, kamu ada proyek, kan?
Kamu men-sponsori drama TV. Aku sudah
beberapa kali menonton episode pertamanya.
Benar kan, Olcay?
Siapa nama gadis itu?
Gaun yang dipakainya sangat cantik.
Kamu bekerja sama dengan siapa
di dalam proyek itu?
Selamat datang.
Aku sudah memesan tempat
atas nama Seyma Cetin.
Tunggu sebentar.
Ternyata presentasi mereka diadakan disini. Apa kamu tidak tahu soal ini?
Sejujurnya aku tidak tahu mereka ada disini.
Dimana Oyku? Hari ini aku sudah
membantunya untuk presentasi.
Membantunya presentasi?
Iya.
Sudahlah, Sayang.
Dia mungkin belum datang.
Ayo kesana untuk menyapa mereka.
Jangan. Mereka disana sedang rapat.
Kita kesini untuk berdua saja.
Iya.
Mari saya tunjukkan.
Oyku, ada apa?
Maaf sudah merusak acara kalian.
Kalian pasti tidak bisa membayangkan
apa yang sedang terjadi.
Kalian pasti tak akan mempercayainya.
Apa yang terjadi? Ceritakan pada kami.
Tidak apa-apa. Kami akan
membantumu dalam keadaan seperti ini.
Ceritakan kenapa kamu bisa
berada disini, Oyku.
Ceritanya panjang. Apa kalian tahu
restoran seafood yang ada di Kalamis?
Restoran seafood Kalamis.
Masuklah ke dalam mobil.
Kita harus segera kesana.
Temel. Temel dari daerah Laut Hitam...
...sedang berjalan-jalan
tapi tiba-tiba saja...
...kakinya menginjak sebuah botol.
Kemudian ada jin yang keluar
dari botol itu.
Dia meminta Temel untuk
membuat permintaan...
Dan Temel berkata "Aku minta
supaya kamu minta maaf!"
Jadi ini tidak terlalu lucu.
Aku minta supaya kamu minta maaf!
Minta supaya kamu minta maaf.
Kami tidak punya banyak waktu.
Mari kita bicarakan tentang desain ini.
Tuan Alper, gadis yang akan
mempresentasikan desain ini...
...sedang terjebak macet dan
kami sedang menunggunya.
Saya harap anda masih punya waktu.
Astaga. Kita terjebak macet.
Kenapa ini harus terjadi padaku?
Emre?
Jangan cemas. Kita akan segera sampai.
- Emre, ada apa?
- Tidak apa-apa.
Kaca spionnya pecah.
Apa maksudmu dengan tidak apa-apa?
Jangan cemas. Aku bisa mengurusnya setelah Oyku tiba.
Apa anda ingin menambah minumannya?
Tidak. Terima kasih. Kami harus pergi.
Olcay. Kamu harus memecat
gadis itu sekarang.
Aku tidak mau dia lewat di depan butikku.
Aku tak mau melihatnya.
Siap, Ratu.
Pelayan. Bawakan tagihannya.
Kurasa mereka memanggilku.
Tunggu sebentar.
Selamat sore. Nama saya Seyma.
Terima kasih, Emre.
Nanti aku akan mengurus semuanya.
Tidak apa-apa. Lakukan yang terbaik.
Apa aku belum terlambat?
Maafkan aku. Semuanya sudah berakhir.
Kamu terlambat.
Dan kamu dipecat.
Apa?
Oyku?
Kejutan untukmu.
Aku sedang beristirahat di rumah,
tapi aku ingin datang kesini.
Ceritakan padaku tentang presentasinya.
Oyku, apa kamu baik-baik saja?
Untunglah kamu datang.
Oyku, ada apa?
Oyku, ada apa?
Brought to you by SpecialELF888
This is for FREE. Not for SALE.