Hari ini saya akan memperlihatkan
tiga contoh dari desain yang menjadi legenda,
dan menjadi sangat masuk akal
jika saya menjadi orang yang melakukannya
karena latar belakang pendidikan saya adalah S1 Sastra.
(Tertawa)
Namun saya juga seorang
karakter minor di televisi yg terkenal
dan seorang kolektor
dari berbagai katalog Design Within Reach,
oleh karena itu sedikit banyak saya tahu
apa yang tertera di sana.
Sekarang, saya yakin Anda
mengenal objek ini;
sebagian besar dari Anda sekalian mungkin pernah melihatnya
pada saat Anda mendaratkan pesawat zeppelins pribadi anda
di Bandara Internasional Los Angeles
selama beberapa hari ini.
Bangunan ini bernama Theme Building;
alasan diberikannya nama tersebut
masih tidak jelas.
Dan bangunan ini mungkin
contoh terbaik yang kita punya di Los Angeles
dari arsitektur makhluk luar angkasa purba.
Penggalian pertama dilakukan pada tahun 1961
sejalan dengan dibangunnya LAX,
walaupun para ilmuwan percaya bahwa
bangunan itu dibuat tahun 2000
Sebelum Jaman Biasa,
ketika pada saat itu digunakan
sebagai pelabuhan antar dimensi luar angkasa yang ramai
oleh para astronot jaman purbakala
yang pertama kali menjajah planet ini
dan membesarkan spesies kita
dari kebiadaban dengan cara memberikan
hadiah berupa bahasa tertulis
dan teknologi dan
hadiah berupa restoran berputar.
Bangunan ini diduga telah menjadi
pengganti pelabuhan luar angkasa yang lama
yang berlokasi, tentu saja, di Stonehenge
dan dinilai
sebagai suatu perbaikan
karena desainnya yang rapi,
tidak ada kelompok paranormal yang berkeliaran setiap saat
dan tentu saja,
akses parkir yang jauh lebih baik
Ketika hal itu terungkap,
tempat tersebut membawa ke era yang baru
dari desain yang tipis dan futuristik
yang disebut Googie,
yang ternyata memilki persamaan arti dengan
Jet Age (Era Jet), istilah yang tidak cocok.
Namun demikian, para astronot purbakala yang menggunakannya
tidak sering bepergian dengan pesawat jet,
namun lebih memilih untuk menggunakan naga berbulu
bertenaga tengkorak kristal.
(Tepuk tangan)
(Musik)
Oh tentu saja, sebuah meja.
Kita menggunakannya setiap hari.
dan di atasnya,
alat pemeras lemon.
Ini adalah desain karya Philippe Starck,
yang saya percaya pasti ada di antara hadirin saat ini.
Dan Anda dapat mengenalinya sebagai desain Starck
dari ketepatannya, bentuknya yang seperti mainan,
inovasinya dan
potensinya sebagai senjata berbahaya.
(Tertawa)
Adalah sebuah desain yang menantang intuisi kita --
yang tidak terpikirkan oleh kita pada saat kita pertama kali melihatnya.
Bukan sebuah model garpu
untuk mengambil tiga makanan pembuka sekaligus,
yang akan berguna di lobi,
menurut saya.
Dan walaupun terlihat jelas adanya
pengaruh para astronot purbakala
dan era luar angkasanya dan kaki tiganya,
benda ini bukanlah sesuatu
yang dirancang untuk dipasang di otak Anda
dan menyedot pikiran-pikiran Anda.
Faktanya, alat ini adalah sebuah pemeras jeruk sitrus
dan ketika saya mengatakannya,
Anda tidak akan pernah memandangnya sebagai sesuatu yang lain lagi.
Juga bukan sebuah monumen untuk merancang,
ia adalah sebuah monumen untuk fungsi dari desain.
Anda dapat membawanya pulang,
tidak seperti Theme Building,
yang akan tetap dimana ia berada untuk selama-lamanya.
Alat ini terjangkau
dan dapat pulang bersama dengan Anda
dan ia juga dapat diletakkan
di meja dapur Anda --
ia tidak bisa disimpan di laci Anda;
percayalah, saya mengetahuinya dengan cara yang sulit --
dan mengubah meja dapur Anda menjadi
sebuah monumen untuk desain.
Satu hal lagi,
jika Anda memilikinya di rumah,
saya akan beritahu salah satu fitur yang mungkin tidak Anda ketahui:
ketika Anda tertidur,
benda itu akan hidup
dan akan berkeliling rumah
dan memeriksa surat Anda
dan menjaga Anda selama Anda tidur.
(Tepuk tangan)
Baik, apakah sebenarnya objek ini?
Saya tidak tahu. Saya tidak tahu benda apa itu.
Kelihatannya tidak bagus. Apakah sebuah piring panas kecil?
Saya tidak mengerti.
Apa ada yang tahu? Chi?
Benda itu adalah sebuah....iPhone. iPhone.
Oh, baiklah, benar, sekarang saya mengingatnya;
Seluruh ubin kamar mandi saya dipasang ulang
dengan menggunakannya pada saat-saat indah dahulu.
Tidak, saya memiliki sebuah iPhone. Tentu saja saya punya.
Inilah iPhone yang saya cintai.
Saya melakukan banyak hal dengan alat kecil ini.
Saya suka membaca buku di dalamnya.
Lebih dari itu, saya bahkan suka membeli buku melaluinya
tanpa saya merasa bersalah jika saya tidak membacanya
karena buku-buku tersebut tersimpan di dalam sini dan saya tidak pernah melihatnya lagi,
sempurna sekali.
Saya menggunakannya setiap hari
untuk mengukur berat seekor sapi,
contohnya.
Sekali waktu
saya mengakui bahwa saya
menggunakannya untuk menelepon.
Dan saya sering melupakan benda ini.
Alat ini adalah sebuah desain
yang jika sekali saja Anda melihatnya,
Anda akan lupa.
Sangat mudah untuk melupakan hal-hal yang membuat terperangah
yang terjadi tahun 2007 ketika Anda pertama kali
menyentuhnya karena alat ini
menyebar dengan cepat
dan karena begitu cepatnya
kita mengadopsi gerak geriknya
dan membuatnya menjadi tambahan hidup kita.
TIdak seperti Theme Building,
alat ini bukanlah sebuah teknologi dari makhluk luar angkasa.
Atau dengan kata lain,
apa yang bisa dilakukannya yaitu dengan menggunakan teknologi
yang, tidak seperti para hadirin di ruangan ini,
bagi banyak orang di dunia ini,
masih terasa asing,
dan membuatnya secara seketika menjadi terasa
akrab dan intim.
Dan tidak seperti alat pemeras lemon tadi,
alat ini tidak mengancam
untuk masuk ke dalam otak Anda,
namun, dia dengan mudahnya
masuk ke dalam otak Anda.
(Tertawa)
Dan Anda tidak menyadarinya ketika hal itu terjadi.
Begitulah kisahnya. Nama saya John Hodgman.
Saya baru saja menjelaskan desain.
Terima kasih banyak.
(Tepuk tangan)