(Lawan kapitalisasi pendidikan)
Rakyat mengeluh dengan mahalnya biaya pendidikan
rendahnya mutu pendidikan serta banyaknya pungutan liar
Beritanya ada bantuan dari pemerintah pendidikan gratis
Nama nya doang gratis, tetap saja uang silumannya banyak
kayak gitu gitu, makanya kalau kita nunggu pemerintah enggak kelar-kelar gih
udah sekarang gini aja deh, kita bisa beri bantuan kayak gini
di komunitas, jalani aja dulu.
syukur-syukurlah setiap bulan minimal tiga atau empat kali udah ada yang ngundang
ya paling enggak kan meringankan beban orang tua.
yang tadinya anak cuma sampai smp bisa sma
yang anak tadi sma bisa kuliah
makanya kalau dari manggung ke manggung
kita ngumpulin uang buat dana pendidikan
(nyanyian "tokecang')
waktu saya klarifikasi ke gurunya dia cuma bilang
em, kita harus mengikutin arus
karena arusnya udah begitu
[pemirsa meski ujian nasional telah usai]
[namun masih menyisakan masalah]
[panggilan Komnas Anak untuk mengkonfirmasi pengaduan]
[pemaksaan melakukan kecurangan oleh wali kelas]
[kepada siswanya di salah satu]
[sd di pesanggrahan Jakarta Selatan saat ujian]
[tidak ditanggapi serius oleh pihak sekolah]
[maupun suku dinas pendidikan Jakarta Selatan]
[dan berikut adalah laporannya,]
[winda lubis orang tua salah satu siswa kelas 6]
[sd pesanggrahan ini sudah dua kali mendatangi Komnas Anak]
[untuk memperjuangkan nasib anaknya]
[Sabtu lalu dia melaporkan praktek kecurangan]
[yang dilakukan pihak sekolah kepada anaknya]
[pada ujian nasional SD tahun ini]
[kepada ketua Komnas Anak]
[menurut Winda, Wali Kelas memaksa anaknya]
[dan anak-anak lain untuk saling berbagi jawaban]
[saat ujian nasional berlangsung]
[anaknya pun dipaksa menandatangani surat perjanjian]
[yang menyatakan mereka tidak boleh menyebarkan rahasia ini]
[kepada siapapun, termasuk orang tua mereka]
itu yang membuat saya kecewa
jadi maksudnya, ternyata begitu tidak dipentingkannya
anak-anak ini untuk berkata jujur
untuk siapakah di sini saya tulis
untuk Abrar
Ahmad Abrar
terima kasih banyak
mudah-mudahan kita bisa sama-sama berjuang ya
dari dulu saya ingin ketemu pada waktu itu
tapi katanya masih sibuk
aduh saya berjuang sendiri ya bapak
bener
sekarang itu, tadi itu saya suruh baca puisi
puisi abrar tadi
sekolahnya yang di?
06 Pesanggrahan
Jakarta
tapi saya belum selesai sampai sekarang
pokoknya begitu selesai, saya kembali ke Jakarta
langsung kita
tanggal 12-13
sampai di Jakarta
sekiranya 12-13 saya di Jakarta kita saling kontak
saya minta nomor hapenya
kawan-kawan mana tadi
kang adel mana tadi
kang adel!
bukan ini, tolong nanti dinaikin ke website
muda-mudahan
tuh semua orang mendukung
mendukung yang jujur ya pak ya
kita harus jujur
kalau bisa jadi lagu
bikinin lagu bikinin lagu
[ini teh nu, kasus di jakarta, teh anu]
[sunda: eta laguna kumaha bisa dijadikan lagu enggak]
ini saya janji atas nama teman-teman
puisi akan saya buat lagu
coba dong dibacain
kan enggak rame-rame cuma kita-kita aja
kan penyair, penyair muda
panjang kan sampai magrib kan
enggak papa di sini yang penting mulai
Temani Aku Bunda, karya Elvira Yanti Mahyor
bunda/aku ingin menangis dipelukanmu
aku ingin bercerita kepadamu
karena saat ini aku sendiri bunda
semua kawan menatapku penuh benci
mengejekku sebagai anak yang sok jujur
aku tidak melakukan apa-apa
aku hanya melakukan apa yang seharusnya
aku hanya melakukan apa yang selalu dinasehatkan orang-orang tua
yaitu jujur
bunda, aku tidak pernah menyangka jujur butuh keberanian baja
butuh kekuatan hati yang luar biasa
butuh kerja keras dan air mata
aku hampir tidak kuat bunda
bunda, kini aku sedih melihat engkau
orang yang melahirkan aku ke dunia
orang yang membesarkan aku dengan penuh cinta
orang yang selalu hadir di saat aku terluka
harus menerima ejekan dari mereka
hanya karena aku ingin jujur saja
padahal jujur membuatku lega bunda
maafkan aku bunda, salahkah sikapku?
apakah aku tidak usah jujur saja?
agar engkau tak lagi terluka
aku bingung, aku gelisah, aku cemas
aku takut
tolong temani aku bunda
tolong lindungi aku bunda
aku hanya ingin jujur
karena jujur membuatku lega